BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini bisnis ritel modern di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan dunia ritel dapat dilihat dengan semakin banyaknya pemain (pengusaha) yang masuk dalam bisnis ini, baik dari dunia nasional maupun internasional. Bisnis eceran, yang kini popular dengan nama bisnis ritel, merupakan bisnis yang menghidupi banyak orang dan memberikan banyak keuntungan bagi sementara orang lainnya. Pada saat krisis ekonomi melanda Indonesia di akhir tahun 1997, yang kemudian berkembang menjadi krisis ekonomi. Di saat perekonomian Indonesia mengalami kesulitan akibat masa-masa runtuhnya pemerintahan Orde Baru, perekonomian Indonesia banyak tertolong oleh sector perdagangan eceran (ritel). Dua ritel raksasa modern dari Internasional masuk ke pasar Jakarta. Dua ritel tersebut adalah Carrefour dan Continental (2000), kedua hypermarket tersebut melakukan merger dan berdiri dengan nama (Brand) Carrefour. Datangnya kedua ritel raksasa tersebut, memperkenalkan berbagai konsep baru dalam modern retailing and shopping, antara lain yaitu one-stop shopping, progressive pricing and promotion, modern merchandising sampai dengan paradigm baru dalam merchandise supply chain (supplier relationship management). Dengan masuknya peritel modern asing, menyebabkan para peritel lokal pun ikut bangkit dan membuat suatu perubahan pada usaha mereka tersebut. Terlihat pada tahuntahun belakangan ini telah terjadi pergeseran dari dunia market tradisional ke market modern. Pada tahun 2002-2003, Group HERO memulai untuk berpindah ke business hypermarket yang mana pada awalnya HERO masih dalam jajaran Supermarket. Kini group HERO merubah nama Brand mereka menjadi Giant. Bisnis ritel di Indonesia memiliki semua jajaran ritel dari hypermarket, supermarket dan minimarket. Kini bisnis minimarket pun banyak kita jumpai dan meluas di berbagai daerah di Indonesia, dimana 1
minimarket tersebut yakni Circle K, alfamart dan Indomart. Dalam beberapa tahun belakangan ini juga gerai minimarket tersebut mengalami tahap pertumbuhan yang cukup pesat. Konsep yang ditawarkan oleh brand minimarket tersebut adalah franchise kepada para investor yang berminat, dan ternyata konsep ini mendapatkan sambutan yang sangat baik oleh masyarakat luas. Kehadiran mereka sangatlah membantu masyarakat dalam menyediakan keperluan masyarakat untuk berbelanja. Dengan situasi dan kondisi seperti ini, maka perkembangan minimarket pun melalui franchise berjalan sangat cepat. Pada tahun 2004, Group Matahari bergerak dalam konsep Department Store dan Supermarket, dan kemudian group Matahari meluncurkan 4 gerai Hypermarket yang memiliki konsep One Stop Buy. Berbagai retailer modern lainnya juga bermunculan di berbagai daerah, yaitu Yogya Group, Borma (Jawa Barat), Diamond (Jakarta dan daerah di luar jawa lainnya). Banyaknya para peritel yang bergelut di dunia bisnis ritel menyebabkan terjadinya persaingan-persaingan yang semakin ketat, dan membuat para peritel tersebut harus memiliki strategy untuk mempertahankan bisnis mereka. Saat ini daerah Jakarta dan sekitar, merupakan salah satu daerah yang memiliki persaingan bisnis yang sangat ketat sekali di industry bisnis ritel. Dari Mall, Department Store, Supermarket dan Minimarket. Berbagai ritel yang sudah hadir di Jakarta dan sekitarnya antara lain Carrefour, Giant, Hypermart, Makro, Gelael, Yogya/Griya, Diamond supermarket, FoodHall, Foodmart, Lion Superindo, Indomaret, Alphamart, Circle K dan lain sebagainya. Dalam persaingan bisnis antar peritel tersebut, menawarkan berbagai tipe service yang unik. Dalam persaingan yang dapat kita lihat dan rasakan antar ritel tersebut, yaitu persaingan dalam segi harga dan service yang ditawarkan. Tombak paling utama yang ditawarkan oleh peritel untuk bersaing adalah dengan mengusungkan harga murah, karena harga murah merupakan senjata marketing mereka dalam bersaing untuk 2
memikat ketertarikan pelanggan untuk berbelanja di tempat mereka. Dan pada akhirnya mengakibatkan akan terjadinya “price war” yang semakin lama semakin menggerus margin dari pada peritel modern tersebut. Kondisi perang harga ini juga dipicu oleh belum jelasnya regulasi pemerintah mengenai pendirian gerai baru, sehingga mengakibatkan antar peritel khusunya Carrefour dan Giant kemudian Alphamart dan Indomart bisa berdiri bersebelahan langsung. Demi mengikuti persaingan maka peritel seringkali mengorbankan margin mereka untuk tetap menjaga image murah, dengan harapan agar para konsumen tidah beralih ke competitor lainnya. Dengan adanya persaingan yang sangat ketat seperti yang telah dikemukakan diatas, dibutuhkan adanya strategy untuk bisa bersaing dengan kompetitor lainnya. Kini para konsumen sudah menjadi pro-sumer, karena para konsumen sudah mengerti dan paham untuk memilih tempat berbelanja sesuai dengan kebutuhan mereka. Kini yang menjadi penentu berkembangnya atau runtuhnya sebuah bisnis ritel adalah bergantung pada pilihan konsumen itu sendiri. 1.2 Perusahaan PT. Kurniaphileo Selaras Berikut adalah beberapa cabang perusahaan yang dimiliki PT. Kurniaphileo Selaras: 1. Plaza D’Best Cikokol – Tangerang Central Business Management (Mengelola tenant Plaza D’Best Cikokol) Department Store Food Court 2. Plaza D’Best Fatmawati – Jakarta Selatan Central Business Management (Mengelola tenant Plaza D’Best Fatmawati) Department Store Food Court Supermarket
3
3. Mall Panakukang – Makassar Supermarket 4. Diamond City Mal – Batam Supermarket 5. Palembang Trade Center - Palembang Department Store Food Court Supermarket 6. Saphir Square - Yogyakarta Food Court Supermarket 1.3 Lingkup Bidang Usaha PT Kurniaphileo Selaras adalah perusahaan yang bergerak dalam bisnis ritel yang meliputi kegiatan usaha Supermarket, Department Store, Food Court, Central Building Management (Pengelolaan Mall). 1.3.1 Supplier Saat ini Diamond Group menjalin kerjasama dengan beberapa pemasok/supplier. Para pemasok utama mereka disajikan pada Tabel 1.1.
4
Table 1.1 Supplier Utama Diamond group PT. Ajinomoto
PT. Cusson
PT. New Zaeland Milk
PT. Alam Makmur Sembada
PT. Frisian Flag
PT. Panasonic Gobel
PT. Arnotts Indonesia
PT. Kao Indonesia
PT. Protect & Gamble
PT. Arta Boga Cemerlang
PT. Mead Johnson
PT. Sari Ayu
PT. Campina
PT. Mustika Ratu
PT. Sayap Mas Utama
PT. Coca Cola Amatil Indonesia
PT. Nestle Indonesia
PT. Unilever Indonesia
Dengan menjalin Network Relationship yang baik, professional dan luas oleh para pemasok/supplier, maka seluruh cabang Diamond dipastikan akan memperoleh harga dan produk yang terbaik untuk menjalankan bisnis tersebut.
5
1.3.2 Produk dan Pelayanan Diamond adalah supermarket yang menjual kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari bagi pelanggan. Produk yang dijual di Diamond supermarket tercakup pada produkproduk seperti berikut: Tabel 1.2 Daftar produk yang ditawarkan oleh Diamond Jenis Product Fresh Product Dry Product
Fruit, Meat, Seafood & Vegetables Bahan kue, Bumbu, Detergen/Sabun, Diet product, Insectisides, Kalengan / pack, Kebutuhan bayi, Kebutuhan pokok, Kecap, Minyak, Obat-obatan, Pembersih, Perlengkapan binatang, Rokok, Tissue & Toiletries.
Dry Food
Counter makanan ½ jadi, Counter minuman, Chocolate , Counter snack, Permen, Makanan jadi, Susu bayi & ibu
Frozen
Frozen & Dairy
Dalam hal service, Diamond juga memiliki pelayanan dalam system pembayaran, yaitu system scanner check out yang berada dalam setiap kasir dan juga memiliki fasilitas pembayaran Debit dan Credit Card. 1.3.3 Motto Perusahaan Moto yang dimiliki oleh D’BEST group adalah “Value For Money”, dimana arti moto tersebut adalah harga ditawarkan oleh Diamond Supermarket sesuai dengan kualitas produknya. Selain moto yang telah diungkapkan, Diamond juga mendeklarasikan bahwa mereka adalah perusahaan yang “Low Profile”. Diamond tidak mengikuti pola cara bersaing seperti yang dilakukan antara Giant dan Carrefour yang cukup agresif. Mereka 6
percaya bahwa dengan memberikan produk yang bagus untuk konsumen, maka konsumen pun akan percaya dan tetap berbelanja di Diamond. 1.4 D’BEST Fatmawati D’BEST Fatmawati berdiri selama 7 tahun (2001-2008), dan berada dalam area Golden Truly. D’BEST merupakan nama Gedung perbelanjaan (Mall), dan memiliki priority business yang bergerak di bidang penjualan consumer goods bernama Diamond Supermarket. 1.4.1 Lingkup Bidang Usaha D’BEST Fatmawati merupakan shopping centre yang meliputi kegiatan usaha Supermarket, Department Store, Food Court, dan lainnya. 1.4.2 Struktur Organisasi
Gambar 1.1 Struktur Organisasi D’BEST Fatmawati 7
1.4.3 Customer/Konsumen Konsumen D’BEST pada dasarnya adalah masyarakat sekitar di satu lokasi daerah cipete selatan, yang membutuhkan akses mudah dan cepat untuk memenuhi kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari. Dilihat dari hasil observasi, beberapa yang datang berbelanja di D’BEST adalah orang lokal daerah (Cipete Selatan) dan luar negeri (india, korea dan jepang). Daerah Cipete Selatan kini berkembang menjadi daerah perumahan, bisnis dan wisata. 1.5 Isu Bisnis D’BEST Saat ini D’BEST Fatmawati benar-benar merasakan akan adanya persaingan yang cukup berat dengan adanya kehadiran pesaing-pesaing besar maupun yang kecil di daerah Jakarta, baik itu dengan Carrefour, Giant, Hypermart, Macro, Kem Chick, Superindo, Hero, Foodhall, Foodmart, Circle K, Indomart dan Alpha mart yang berada di daerah Jakarta Selatan. Dalam perjalanan saat ini, dirasakan semakin maraknya price war dan quality service yang ditawarkan oleh para kompetitor. Menurut wawancara dengan Bp. David Widjaja, mereka tidak mengikuti perkembangan pada pemasaran yang cukup agresif seperti yang dilakukan oleh para kompetitor. Yang dilakukan oleh D’BEST adalah tetap fokus terhadap moto mereka yaitu “value for money” dimana penawaran harga sesuai dengan kualitas produk, memberikan “what’s the customers need”, dan bersikap low profile, dimana tidak seperti kompetitor lainnya yang melakukan program marketing secara agresif. Selama 7 tahun berdirinya D’BEST Fatmawati, kekuatan Brand awareness konsumen terhadap Brand D’BEST dirasakan kurang kuat. Beberapa faktor yang dapat dinilai bahwa Brand D’BEST kurang kuat, yaitu beberapa konsumen (selain loyal customers 8
D’BEST) yang berada diluar lokasi fatmawati, lebih mengenal dengan Brand Golden Truly ataupun Diamond dimana consumen tidak aware terhadap perbedaan D’BEST dengan Diamond Supermarket. Selain itu karena kurangnya promosi/communication yang dilakukan oleh D’BEST, maka banyak orang yang kurang mengenal oleh Brand tersebut.
9