BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Buku berfungsi sebagai media informasi, edukasi dan hiburan. Di Indonesia, berbagai kategori buku yang beredar di pasaran, namun yang paling banyak beredar di pasaran adalah buku anak, teknologi, edukasi, fiksi dan sastra, bisnis dan ilmu sosial, hobi dan biografi. Menurut Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), buku anak menjadi buku dengan penjualan terbesar pada tahun 2014. Diambil dari data Penjualan buku anak di Indonesia menurut Ikapi.org, Diantara semua jenis buku anak, buku cerita bergambar paling diminati oleh konsumen di Indonesia. Dibandingkan buku pelajaran dan buku hiburan, buku dengan format dongeng ini lebih disukai oleh anak-anak. Terutama usia Sekolah Dasar. Menurut Psikolog anak dari Resourceful Parenting Indonesia dan Kementerian Sosial, Avin Yusro, Kebiasaan anak dekat dengan buku bergambar akan menimbulkan keaktifan membaca yang dapat menumbuhkan dan meningkatkan kebiasaan membaca anak. Karena buku bergambar dirancang untuk menarik anak agar mau membaca. Buku ini tidak selalu menyajikan informasi yang aktual dan fakta, namun memiliki nilai makna yang berguna bagi kehidupan. Saat ini, berdasarkan pengamatan penulis melalui wawancara langsung pada orang tua siswa di sekolah dasar, perilaku anak di daerah perkotaan mulai cenderung pasif. Anak-anak saat ini sudah mulai malas menggali hobi dan bakat mereka. Seakan-akan anak saat ini hanya untuk bersekolah saja. Kemampuan non-akademis tersebut mungkin saja akan menjadi kelebihan dia yang bisa dibanggakan atau menjadi pekerjaan dia kelak ketika dewasa. Salah satu bakat yang bermanfaat untuk anak adalah memasak. Dengan memasak, anak dapat mengembangkan aspek-aspek lain seperti aspek kognitif, bahasa, sosial, dan emosional. Memasak juga dapat meningkatkan kreatifitas, konsentrasi, daya ingat, dan kemampuan untuk mengambil resiko. Selain itu, dengan memasak, anak dapat mengenal alat-alat dapur. dikutip dari vemale.com pada 22 Juli 2013, mengenalkan alat memasak sejak dini berguna untuk melatih
1
dan mengenalkan fungsi peralatan masak dan menghindari penyalahgunaan alat masak yang membahayakan bagi anak. Mengajarkan anak memasak tidaklah sama dengan dewasa. Ada yang harus diperhatikan agar anak mengalami bahaya yang bisa saja terjadi saat mencoba memasak. Buku ini mengajarkan dasar-dasar teknik memasak yang aman bagi anak dan dapat dilakukan bersama orang tua. Hal tersebut menjadi perhatian penulis dalam menyusun tugas akhir ini. Penulis merancang buku cerita bergambar yang dapat membantu anak untuk mengasah bakat mereka dibidang memasak. Mendekatkan situasi membantu orang tua di dapur, anak-anak dapat mengenal beberapa alat-alat memasak, Memasak adalah suatu kegiatan motorik yang dapat memberikan banyak manfaat bagi anak itu sendiri. Anak akan tertarik untuk mencoba memotong adonan, memarut, mengaduk cairan yang membeku, mencetak, menghias masakan dan lain sebagainya. Hal tersebut dapat merangsang kreativitas mereka. Selain itu, dengan memasak, anak akan melatih sensor motorik yaitu sensor alamiah yang ada didalam tubuh manusia. sensor motorik meliputi pergerakan tubuh manusia, pengelihatan, daya tangkap, indra perasa, sentuhan, dan lainnya. Dalam tugas akhir ini, perancangan buku cerita anak yang bertujuan untuk mengenalkan teknik dasar memasak dan pengenalan alat-alat dapur untuk anak usia 6-11 tahun. Karena menurut Piagget pada buku the growing child (1983) pada masa itu, anak sudah dapat sudah dapat dianggap mengerti dan mampu menangkap isi dari cerita buku yang dibacanya karena pada masa itu, anak sudah mulai belajar baik mengelompokan objek-objek sederhana dan dapan menggunakan logika mereka. Adapun pembahasan yang diangkat pada buku ini, yaitu mengetahui teknik dasar memasak yang dapat anak lakukan, pengenalan fungsi dan bahaya dari alat memasak, dan bagaimana cara mengoperasikannya. Peran orang tua dan lingkungan pendidikan sangat diperlukan dalam mendampingi anak agar informasi yang disampaikan dapat diterima dan dimengerti oleh anak.
2
1.2
Identifikasi Masalah a. Kurangnya media buku untuk anak mengeksplorasi bakat mereka. Terutama dibidang memasak. b. Kurangnya pengenalan fungsi dan alat-alat dapur kepada anak. c. Melatih kepekaan sensor motorik anak yang bisa dilatih dengan mencoba memasak.
1.3
Rumusan Masalah Bagaimanakah membuat buku cerita anak yang dapat membantu anak untuk mengenal teknik dasar memasak dan mengenal alat-alat memasak?
1.4
Fokus Permasalahan Dalam perancangan media edukasi memasak ini, materi disajikan dalam bentuk buku cerita anak berseri yang ditujukan pada anak usia 6 - 11 tahun dan Orang tua berumur 25-45 tahun yang tinggal di daerah perkotaan. Penelitian dan perancangan buku cerita anak dilakukan pada Februari 2015 hingga Juni 2016.
1.5
Tujuan Penelitian a. Membuat media yang menjadi alternatif anak untuk mengembangkan bakat atau hobi baru dibidang memasak. b. Anak dapat mengenal alat-alat dapur dan bahaya-bahanya sejak dini. c. Anak akan terlatih sensor motorik mereka dengan menerapkan apa yang mereka pelajari di buku.
1.6
Metodologi Pada proses pembuatan Tugas Akhir ini, penulis menggunakan metode untuk pengambilan dan analisis data. Adapun metode yang digunakan sebagai berikut: a. Observasi Metode observasi adalah metode yang digunakan untuk mengamati sesuatu, seseorang, suatu lingkungan, atau situasi secara tajam terinci, dan mencatatnya secara akurat dalam beberapa cara (Rohidi, 2011:87). Penulis melakukan observasi di beberapa Toko buku di wilayah Kota Bandung dan Jakarta. Observasi ini dilakukan untuk mendapatkan data buku cerita anak yang beredar. Meninjau dari segi visual, layout dan isi cerita, 3
penulis menggunakan buku terbitan Elex Media, BIP, Tiga Ananda sebagai referensi visual dalam penyusunan buku. b. Studi Pustaka Studi pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan. (M. Nazir, 1988:111) Studi pustaka dilakukan penulis terhadap teori-teori yang berhubungan dengan penelitian yaitu teori mengenai buku dan buku cerita bergambar anak, teori ilustrasi, teori mengenai layout, teori warna, dan teori mengenai psikologi perkembangan anak. c. Wawancara Wawancara adalah suatu teknik yang digunakan untuk memperoleh informasi tentang kejadian yang oleh peneliti tidak dapat diamati sendiri secara langsung, baik karena tindakan atau peristiwa yang terjadi di masa lampau ataupun karena peneliti tidak diperbolehkan hadir di tempat kejadian itu. (Rohidi, 2011:208) Penulis melakukan wawancara terstruktur kepada illustrator buku cerita anak, psikolog anak, pihak sekolah, dan narasumber yang mengetahui dasar-dasar dari memasak dengan anak.
4
1.7
Kerangka Penelitian
Latar Belakang Mengenalkan anak alat memasak yang sering dipakai di dapur dan mengajarkan memasak sejak dini
Identifikasi Masalah a.
Kurangnya buku cerita anak yang mengambil kehidupan sehari-hari anak Indonesia yang dapat membantu anak mengembangkan bakat dan hobi mereka.
b.
Kurangnya pengenalan fungsi dan alat-alat dapur kepada anak.
c.
Melatih kepekaan sensor motorik anak yang bisa dilatih dengan mencoba memasak.
Rumusan Masalah Bagaimanakah buku cerita anak bergambar yang dapat menghantarkan anak-anak untuk mengenal alat memasak di dapur.
Teknik Pengumpulan Data
-
Kajian teori-teori : 1. Buku Anak 2. Layout 3. Warna 4. Tipografi 5. Ilustrasi 6. Visual Storytelling 7. Percetakan
Observasi Wawancara Studi Pustaka
Analisa Matriks
Hasil Analisa
Konsep Perancangan Buku cerita bergambar
Perancangan dan Visualisasi
5
1.8
Pembabakan BAB I: Pendahuluan Bab ini berisikan latar belakang, identifikasi dan rumusan dari masalah yang sesuai dengan judul yang diambil oleh penyusun, tujuan dari penelitian yang dilakukan penyusun, teknik-teknik pengumpulan data yang diterapkan penyusun, kerangka penelitian dan pembabakan dari bab-bab dalam laporan ini. BAB II: Dasar Pemikiran Menjelaskan teori atau dasar pemikiran apa saja yang akan dipakai sebagai landasar dalam menganalisis masalah yang diteliti. BAB III: Data dan Analisis Masalah Membahas data-data yang didapatkan dari hasil penilitian yang dilakukan oleh penulis pada proses pengerjaan tugas akhir. BAB IV: Konsep dan Hasil Perancangan Bab ini menjelaskan bagaimana konsep yang diterapkan untuk karya tugas akhir. Konsep dijelaskan mulai dari sketsa dasar, hingga hasil akhir pengerjaan karya. BAB V: Penutup Menjelaskan kesimpulan dan saran dari penulis terhadap penelitian yang dilakukan.
6