BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Isu kesejahteraan perawat saat ini masih gencar dihembuskan selain isu profesionalisme. Kesejahteraan perawat yang berbanding lurus dengan gaji perawat
konon
berbanding
terbalik
dengan
beban
kerja
perawat.
Mengharapkan pemerintah untuk melihat hal itu, rasanya tidak mungkin (tampak pada ketidakjelasan ruu keperawatan) karena saat ini perawat di indonesia masih belum memiliki bargaining position di mata pemerintah. Salah satu solusi yang bisa diambil untuk membackup kesejahteraan perawat tanpa perlu menggantungkan pada gaji dari pemerintah, adalah dengan menjadi nursepreneur (perawat pengusaha). Konsep nursepreneur pun sudah lama muncul dalam dunia keperawatan. Namun, di indonesia konsep ini belum begitu familiar. Selain itu, saat ini dunia telah mulai bergerak ke arah entrepreneurship, dimana setiap anak bangsa harus memulai menjual kreatifitas dan kemampuan yang dimilikinya. Tampaknya hal tersebut akan semakin sulit direalisasikan oleh generasi keperawatan jika trends dunia tersebut tidak diikuti oleh arahan penyelenggara pendidikan keperawatan dengan baik. Satu hal yang sangat terlihat membedakan keperawatan dengan profesional kesehatan lain saat ini adalah bahwa sampai dengan saat ini keperawatan masih belum menemukan bentuk layanan pokok yang hanya dapat dilakukan dan menjadi kewenangan perawat semata. Oleh karena itu, pengembangan entrepreneurship perlu ditanamkan agar kreatifitas pelaku keperawatan dapat tumbuh dan menjadi nilai jual dan daya saing tersendiri bagi pemiliknya kelak sebagai bekal memulai untuk terjun ke dunia kerja. Untuk mengembangkan kewirausahaan atau entrepreneurship di bidang keperawatan tentu memerlukan hal-hal yang mendukungnya, salah satunya
1
adalah alat bantu yang dapat mengembangkan kewirausahaan di bidang keperawatan. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Apa itu nursepreneur (perawat pengusaha)? 1.2.2 Bagaimana langkah perawat menjadi nursepreneur? 1.2.3 Apa saja alat bantu dalam mengembangkan kewirausahaan dibidang keperawatan? 1.3 Tujuan 1.3.1 Mengetahui definisi nursepreneur 1.3.2 Mengetahui bagaimana langkah perawat menjadi nursepreneur? 1.3.3 Mengetahui apa saja alat bantu dalam mengembangkan kewirausahaan di bidang keperawatan
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Definisi Nursepreneur Secara konseptual Nursepreneur termasuk dalam pengembangan karir dari peran dan fungsi perawat. pengembngan karir tersebut dapat menjadi pengelola klinik atau sarana kesehatan lainnya. Misalnya manager spa, manager fisioterapi, manager Nursing Center, manager Balai kesehatan swasta, pemilik massage dan refleksi, meskipun dalam pelaksanaan teknisnya banyak melibatkan profesi lain sebagai pelaksana, dalam hal ini perawat dapat bertindak sebagai pemilik modal, penggagas ide, pemilik saham, atau owner yang akan menggaji karyawannya. Hal seperti ini sudah mulai ada di Indonesia, misalnya Saat pembubaran Konas jiwa. Di Bali perawat memiliki balai Keperawatan yang dipadukan dengan fisioterapi. Selain peran tersebut perawat juga dapat melakukan penelitianpenelitian, sebagai contoh adanya tim riset yang meneliti perawatan luka, cara ganti balutan efektif, kompres modern, terapi modalitas, tehnik relaksasi dsb. Masalah penelitian direkomendasikan dari Rumah sakit atau intistusi kesehatan yang membutuhkan solusi. Misalnya kenapa kunjungan ke RS tertentu sangat rendah, maka perawat manajemen akan melakukan riset yang didanai rumah sakit yang bersangkutan, termasuk riset kepuasan klien. Disamping peran-peran di atas perawat dapat juga bergerak dalam bidang pendidikan atau menyediakan pelatihan-pelatihan atau sebagai konsultan. Misalnya pelatihan baby siter, pelatihan perawat lansia, perawat anak di rumah atau perawat yang akan mendampingi klien saat ibadah haji. Nursepreneur adalah rangkaian dari dua kata kata yaitu “nurse’ dan “Entrepreneur”. Nurse artinya seorang perawat, sedangkan Entrepreneur
3
sendiri memiliki berbagai pengertian dan sifat, salah satunya yang disampaikan oleh John G. Burch, Entreprenuer memiliki sifat : 1. Berhasrat mencapai prestasi 2. Seorang Pekerja keras 3. Ingin bekerja untuk dirinya 4. Mencapai kualitas 5. Berorientasi kepada Reward dan Kesempurnaan 6. Optimis 7. Berorganisasi 8. Berorientasi kepada keuntungan Seseorang yang berprofesi apapun, asal mampu menerapkan 8 aspek sifat Entrepreneur dalam kehidupan sehari-harinya, maka dapat dikategorikan sebagai Entrepreneur, termasuk seorang perawat. Dengan jiwa Entrepreneur masalah sehari-hari yang dihadapi perawat di ruangan akan menjadi uang. Karena perawat yang berjiwa entreperneur memilki ciri berorientasi pada keuntungan. Sebagai contoh masalah menumpuknya botol infus bekas, abocate yang tak terpakai, sisa makanan pasien, cucian keluarga perawat, penunggu pasien, terpisahnya orang tua yang sakit dengan anak. Disamping hal tersebut ada fenomena menarik seperti apa-apa yang dilakukan oleh perawat yang tergabung dalam asosiasi perawat Indonesia yang bekerja di malaysia, Saudi Arabia, Qatar dan Kuwait. Mereka mencoba berorganisasi sebagai ciri Nursepreneur dan memiliki keberanian untuk hijrah dengan Berorientasi kepada keuntungan berupa besarnya gaji yang diperoleh, gaji tersebut selanjutnya dijadikan aset yang akan menjadi mesin uang. Secara konseptual Nursepreneur memiliki ciri sebagai berikut :
4
1. Pengerahan Diri : Pendisiplinan diri dan secara menyeluruh merasa nyaman bekerja untuk diri sendiri. 2. Pengasuhan Diri : Antusiasme tak terbatas untuk ide-ide Anda saat tak seorang pun memilikinya. 3. Orientasi pada Tindakan : Hasrat menyala untuk memujudkan, mengaktualisasi kan dan mengubah ide – ide Anda menjadi kenyataan. 4. Energi Tingkat Tinggi : Mampu bekerja dalam waktu lama secara emosional, mental dan fisik. 5. Toleransi atas
Ketidakmenentuan
: Secara psikologis
mampu
menghadapi resiko Entrepeneur
bagi
perawat
sebetulnya
bisa
dipelajari
sambil
melakukannya (learning by doing), namun harus diingat bahwa wawasan tentang jenis usaha yang akan dipilih tetap sangat diperlukan karena jika tanpa hal itu sama dengan menyelam ke dasar laut tanpa tabung gas. Jadi yang terpenting dari seorang Nursepreneur adalah inovasi dan keberanian untuk mengambil risiko serta siap bekerja keras mencapai tujuan dengan optimis. Inilah yang membuat entreprenur selalu tampil dengan gagasan–gagasan baru yang segar, melawan arus pemikiran orang banyak atau kreatif. Perawat entrepreneur mungkin bisa diartikan sebagai perawat yang mempunyai jiwa wirausaha. Entrepreneur/wirausaha/pebisnis, yang tidak dikenali seperempat abad lalu, saat ini diajarkan sebagai mata kuliah di universitas di seluruh dunia. Di Amerika Serikat, ratusan perguruan tinggi mengajarkan
itu.
Kita
sebenarnya
dilahirkan
sebagai
entreperneur.
Keberanian, kreativitas, dan inisiatif semuanya adalah sifat yang dimiliki seseorang sejak lahir. Itu alami, melekat dalam diri kita, Tinggal masalahnya, buatlah kemampuan itu muncul dan bekerja optimal . Entrepreneur bagi perawat bisa dipelajari sambil melakukannya (learning by doing), namun 5
harus diingat bahwa wawasan tentang jenis usaha yang akan dipilih tetap sangat diperlukan karena jika tanpa hal itu sama dengan menyelam ke dasar laut tanpa tabung gas. Dalam bidang pekerjaan apapun, yang namanya income harian, mingguan, bulanan, tahunan dan “dadakan”, semuanya penting terpenuhi. Tetapi selain itu kita masih bisa melakukan hal lain, banyak bisnis/usaha yang bisa dilakukan perawat, jadi sambil bekerja sebagai perawat, namun memiliki usaha sampingan di bidang wirausaha. Bekerja di luar negeri bisa menjadi langkah awal menjadi pebisnis dan investor. Perawat di luar negeri rata-rata mencapai gaji 10 x lipat perawat di Indonesia. Sebelum menjadi pengusaha kita memang perlu modal finansial dan modal karakter. Setiap orang, siap atau tidak, kondisi akan mendorongnya menjadi seorang entrepreneur, sekarang jaman sudah berubah. 2.2
Langkah Perawat Menjadi Nursepreneur Ada satu hal yang sangat menarik dari konsep ini, yaitu untuk menjadi perawat pengusaha atau perawat pebisnis kita hanya perlu 5 langkah. Uniknya 5 langkah ini sangat sering dilakukan oleh perawat. 5 langkah itu adalah bagian dari proses – keperawatan yang terdiri dari (1) pengkajian, (2) diagnosa, (3) perencanaan, (4) implementasi, dan (5) evaluasi. Jika dikaitkan dengan nursepreneur, proses keperawatan itu akan menjadi 5 langkah awal untuk menjadi perawat pengusaha atau perawat pebisnis, yaitu : 1. Pengkajian Langkah pertama untuk memulai berbisnis adalah kita melakukan pengkajian. Masalah adalah hal pertama yang kita ingin dapatkan dari proses pengkajian. Maka untuk memulai bisnis, kita harus mengetahui masalah apa yang terjadi. Saat ini yang paling berkuasa dalam dunia bisnis adalah pasar (market). Maka pengkajian yang kita lakukan untuk memulai berbisnis adalah mengkaji kebutuhan pasar. Pasar memerlukan apa? Ada masalah apa?
6
2. Diagnosa Langkah kedua setelah melakukan pengkajian adalah menetapkan diagnosa. Dalam dunia bisnis, setelah kita mengetahui kebutuhan pasar maka yang selanjutnya dilakukan adalah memetakan potensi yang bisa kita masuki untuk menjawab kebutuhan pasar. Pemetaan potensi itu dalam langkah ini adalah tahap diagnosa. 3. Perencanaan Setelah kita mengetahui potensi pasar yang bisa kita masuki, maka langkah selanjutya adalah menyusun rencana untuk bisa masuk kedalam pasar yang sesungguhnya. Tahap perencaan ini merupakan tahap ketika kita harus memiliki konsep usaha yang jelas dan detail. Apa yang kita jual? Apa yang kita berikan kepada konsumen? Apa solusi yang bisa dilakukan untuk menjawab kebutuhan pasar? 4. Implementasi Langkah ini adalah tahap bagi kita untuk take action. Konsep usaha yang jelas harus diwujudkan dalam bentuk nyata. Tahap ini merupakan tahap yang paling inti dalam proses berbisnis dan tentu saja merupakan tahap yang paling sulit. Semua orang bisa punya ide, namun tidak semua orang berani take action. 5. Evaluasi Dalam sistem apapun, evaluasi merupakan bagian penting dan tidak boleh terlupakan. Dari evaluasi ini, kita bisa mengetahui apakah implementasi yang kita lakukan berhasil atau tidak. Sama dalam dunia bisnis, evaluasi akan memberikan gambaran kepada kita apakah konsep yang sudah kita jalankan berhasil atau tidak. Jika berhasil, maka kita bisa lakukan peningkatan, namun
7
jika
2.3 Alat
tidak,
perubahan
Bantu
dalam
rencana
dan
Mengembangkan
strategi
bisa
Kewirausahaan
dilakukan.
di
Bidang
Keperawatan 1. Modal Modal adalah hal utama yang dibutuhkan dalam pengembangan usaha. Modal bisa didapat melalui pinjaman, mencari investor, dll. 2. Mampu berpikir untung (think benefit) dan merubah paradigm berpikir (change thinking paradigm) Perawat sering berhadapan dengan berbagai masalah saat bekerja misalnya macet saat mau dinas ke Rumah sakit, mencuci baju putih yang gampang kotor, sampah medis yang berserakan, sulitnya meninggalkan anak saat dinas, jauhnya kantin saat makan siang, tidak keburu masak di rumah, mahalnya biaya berkomunikasi dengan suami. Seorang perawat yang berjiwa Entrepreneur akan mulai berpikir beda dan berpikir untung. Tahap selanjutnya mungkin muncul gagasan-gagasan segar dan ide – ide kreatif misalnya perawat menciptakan CD rekaman English for nurse saat macet, laundry for nursing staf, Re-use machine for waste medical, katering siap antar bagi perawat atau penitipan bayi bagi perawat. Ide – ide tersebut harus dibiasakan muncul. Seberapa jeleknya ide itu atau seberapa sepelenya ide itu tetap harus dimunculkan. Di luar negeri justru ide sepele itulah yang menghasilkan royalti jutaan, misalnya ide tentang alat penjepit kuping anjing jenis tertentu, yang telinganya menjuntai saat makan dan tercelup pada makanan 3. Inovasi Kewirausahaan tidak terlepas dari unsur inovasi dan setiap inovasi selalu mengandung resiko, seringkali wira usaha diartikan memulai bisnis
8
baru, kecil dan milik sendiri. Namun demikian tidak setiap bisnis baru dan kecil akan bersifat wira swasta atau memiliki kewirausahaan. Seorang wirausaha adalah orang-orang yang mau untuk belajar dan mempraktekkan inovasi secara sistematis, oleh karena resiko yang timbul justru berada dalam pengendaliannya. Pada kenyataan sesungguhnya banyak orang yang mengaku wirausaha, namun sedikit yang benar-benar tahu apa yang tengah mereka lakukan (tidak tahu apa maunya). Selanjutnya inovasi diartikan sebagai suatu mekanisme atau cara untuk mengubah nilai dan kepuasan yang diperoleh konsumen dari sumbernya (Drucker, 1985). Inovasi adalah lebih dari sekedar memiliki sebuah gagasan yang cemerlang (tidak sekedar memiliki gagasan), tetapi merupakan kombinasi dari keinginan menciptakan suatu yang cemerlang yang sekaligus disertai dengan kesungguhan untuk mengembangkan dan mewujudkannya. Inovasi adalat alat spesifik bagi pebisnis/ wiraswasta, dimana suatu alat untuk memanfaatkan perubahan sebagai peluang bagi bisnis yang berbeda atau jasa yang berbeda. Inovasi didefinisikan sebagai perubahan (ide besar) dalam sekumpulan informasi yang berhubungan diantara masukan dan luaran. Inovasi membutuhkan perubahan, tetapi berubah belum tentu berinovasi. Orientasi pasar dapat diukur dengan daya beli yang merupakan akhir kegiatan usaha., oleh karenanya didalam pemanfaatan teknologi tepat guna, efektifitas dan efisiensi usaha, inovási dalam usaha dipandang sebagai langkah tepat dalam penciptaan perubahan. Dengan terlebih dahulu melihat adanya kesempatan peluang usaha, baik dalam melakukan perubahan usaha atau usaha baru, para pelaku bisnis/ usaha akan mengadopsi berbagai masukan dan keluaran guna tampil sebagai pencipta keunggulan yang spesifik.
9
Bentuk- bentuk Inovasi: Untuk melakukan inovasi ada berbagai macam cara bentuk , yang secara umum dikelompokkan menjadi 4 (empat) type yaitu : 1. Inventation, dengan menciptakan sesuatu yang baru, baik berupa produk maupun jasa. 2. Extension, dengan mengembangkan produk atau jasa yang sudah ada. 3. Duplication, dengan cara membuat duplikat disertai tambahan usha kreatif untuk bisa menyaingi pesaing yang ditiru. 4. Synthesis, dengan cara menggabungkan bermacam-macam gagasan yang sudah ada menjadi sesuatu formulasi baru. Untuk menjadi seorang seorang wirausaha yang handal dan tangguh, inovasi merupakan alat untuk memperoleh manfaat atau keuntungan. Karena inovasi merupakan alat yang digunakan untuk tidak sekedar melakukan perubahan, tetapi lebih dari itu, yaitu untuk mengekploitasi suatu perubahan dan mengambil manfaat dari perubahan tersebut. Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan perawat dalam menemukan peluang usaha atau bisnis dalam bidang keperawatan. Hal ini bisa dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan. - Langkah pertama dimana biasanya perawat berkumpul?. Misalnya di Rumah sakit, Puskesmas, Klinik, Stikes, Akper, Panti, Tempat seminar, tempat pelatihan, Sanggar - Langkah kedua apa yang biasanya dibutuhkan mereka?. Misalnya makanan, pakaian, angkutan, pulsa, referensi, buku, jaringan internet, mesin cuci, laptop, printer, alat tulis, kado, buah-buahan dsb. - Langkah ketiga
10
dengan siapa mereka berhubungan setiap hari?. Misalnya dokter, perawat lain, masyarakat, pasien, korban, keluarga, kelompok khusus, pemerintah. - Langkah ke lima barang dan jasa apa yang dibutuhkan dan bisa kita jual bagi mereka? Misalnya makanan, pakaian, angkutan, pulsa, referensi, buku, jaringan internet, mesin cuci, laptop, printer, alat tulis, kado, buah-buahan dsb. - Langkah ke enam Jasa apa yang bisa kita tawarkan kepada mereka ? mencucui, memasak,
mengajar,
mendengar,
mendorong,
membersihkan,
menghubungkan. - Langkah lanjutan inovasi apa dari produk yang dihasilkan orang lain yang bisa kita rubah atau kita sempurnakan, misalnya dalam hal ini saya ingin memberikan contoh norak agar anda terbiasa dengan ide yang dinggap buruk. Idenya adalah Motor dan laptop menjadi molap, bicaralah dengan pabrik Honda untuk membuat Molap, kita bisa membuat motor yang ada laptopnya di tengah jok, sehingga orang yang dibonceng bisa duduk sambil ngetik atau carilah ide yang lebih gila dari itu. Bisanya dari 10 ide gila ada satu ide yang normal. - Langkah terakhir mulai mencari nama perusahaan yang hoki kalau bisa dengan sholat istikharah, dengan demikian meskipun perusahaan kita bangkrut di dunia, tetapi kita akan tetap kaya di akherat karena banyanya niat baik dan pahala sholat sunat sesuai dengan niat kita menjadi entreperenur yaitu Rich until hereafter (kaya sampai akherat). Selanjutnya buatlah kartu nama perusahaan kita agar mudah berhubungan dengan orang lain. Tuliskan nama kita dan jabatan kita sebagai presiden direktur merangkap karyawan dan komisaris pemegang saham. Biasakanlah untuk siap menghadapi kegagalan makin banyak akan makin bijak menghadapi masa depan.
11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan Perawat entrepreneur mungkin bisa diartikan sebagai perawat yang mempunyai jiwa wirausaha. untuk menjadi seorang
Nursepreneur harus
memiliki sifat berhasrat mencapai prestasi, seorang pekerja keras, ingin bekerja untuk dirinya, mencapai kualitas, berorientasi kepada reward dan kesempurnaan, optimis, berorganisasi, dan berorientasi kepada keuntungan Ada 5 Langkah Perawat Menjadi Nursepreneur, yang kelima langkah ini merupakan bagian proses keperawatan, yakni pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Alat
bantu
yang
dapat
digunakan
dalam
mengembangkan
kewirausahaan di bidang keperawatan yaitu modal, mampu berpikir untung
12
(think benefit) dan merubah paradigm berpikir (change tinking paradigm, dan inovasi
DAFTAR PUSTAKA Aryati. D. 2009. Kewirausahaan. Jakarta Episentrum. 2009. Kreativitas wirausaha Justelsa.Teori Motivasi.http://www.justelsa.com/2010/05/teori-motivasi-david-cmcclelland.html. 11 maret 2015. http://www.ppni-sulut.or.id/artikel/entrepreneurship-dalam-perspektif keperawatan.html http://episentrum.com/artikel-psikologi/Kreativitas wirausaha/#more-
515. 11
Maret 2015.
13
14