BAB I
PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Setiap perusahaan akan dihadapkan dengan era persaingan pasar global,
dimana harus menghadapi persaingan ketat dengan perusahaan-perusahaan diseluruh dunia. Perkembangan teknologi dan industri di Indonesia sangat pesat terutama pada industri otomotif atau komponen-komponen motor serta produksi motor. Dengan semakin meningkatnya intensitas persaingan dan jumlah pesaing, setiap perusahaan juga dituntut untuk selalu memperhatikan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta berusaha memenuhi apa yang diharapkan pelanggan dengan cara yang lebih untuk dapat memuaskan dari apa yang dilakukan perusahaan-perusahaan kompetitor. Untuk dapat menghadapi kompetisi agar bisa bertahan, perusahaan harus dapat meningkatkan kualitas, proses produksi secara efektif, sehingga tujuan dari perusahaan dapat dicapai dengan maksimal dan sesuai dengan yang diinginkan perusahaan tersebut. Keseimbangan
lintasan
(Line
Balancing)
adalah
upaya
untuk
meminimumkan ketidakseimbangan diantara mesin-mesin atau personil untuk
1 http://digilib.mercubuana.ac.id/
mendapatkan waktu yang sama di setiap stasiun kerja sesuai dengan kecepatan produksi yang di inginkan untuk mencapai efektivitas dan efisien. Secara teknis keseimbangan lintasan dilakukan dengan jalan mendistribusikan setiap elemen kerja ke stasiun kerja dengan acuan waktu siklus/ cycle time. (Hari, 2004, h.119). Line balancing yaitu sekelompok orang atau mesin yang melakukan tugas-tugas sekuensial dalam merakit suatu produk yang diberikan kepada masing-masing sumber daya secara seimbang dalam setiap lintasan produksi, sehingga dicapai efisiensi kerja yang tinggi di setiap stasiun kerja. Fungsi dari line balancing adalah membuat suatu lintasan yang seimbang. Tujuan pokok dari penyeimbangan lintasan adalah memaksimalkan kecepatan di tiap stasiun kerja, sehingga dicapai efisiensi kerja yang tinggi di tiap stasiun kerja tersebut. Pada perusahaan PT. Pamindo Tiga T memiliki beberapa masalah didalamnya, salah satunya pada proses produksi di lini perakitan. Proses produksi di lini perakitan belum memiliki metode untuk meminimalkan adanya penumpukan material mentah, material setengah jadi, adanya waktu menunggu, waktu menganggur serta stasiun kerja antara satu dengan yang lainnya yang cukup jauh memperlambat kerja atau adanya waktu menunggu dari workstation. Pertumbuhan ekonomi yang semakin meningkat dan didukung dengan perkembangan teknologi yang semakin maju mendorong terciptanya pembangunan yang pesat disegala bidang. Pembangunan ini menciptakan berbagai peluang bagi sektor industri untuk maju dan berkembang. Salah satu sektor industri yang mengalami kemajuan yaitu Industri komponenkomponen motor dan kendaraan bermotor. Perkembangan industri yang sangat cepat menciptakan persaingan yang sangat ketat diantara perusahaan-perusahaan industri. PT. Pamindo Tiga T adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufacturing komponen otomotif pembuatan bagian roda empat, roda dua dan stamping press, serta industri pembuatan peralatan mesin-mesin industri dengan sistem job order. 2 http://digilib.mercubuana.ac.id/
PT. Pamindo Tiga T senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, nyaman dan produktif bagi seluruh karyawan dan orang yang bekerja untuk kepentingan PT. Pamindo Tiga T. Produk PT. Pamindo Tiga T: Tabel 1. 1 Produk yang dihasilkan pada PT. Pamindo Tiga T Automotive
Motorcycle
Diesel
engine Machinery
Component
Component
component
engineering
2WF, SMUV
Main frame
Vacuum tank
Various
and
vehicles
press dies Full tank complete
Fuel tank
Muffler
Jig and fixtures
Engine parts
Sub Frame
Machine parts
Machine parts
Cabin parts
Pivot
Cross member
PT. Pamindo Tiga T yang berada di Tangerang memproduksi order dari PT. AHM dalam beberapa jenis yang ada di AHM. PT. Pamindo Tiga T memproduksi bagian- bagian dari motor seperti main frame, sub frame dan Pipe Lower Cross, Link Eng. Hanger, Pivot, dan Fuel Tank. Pada taabel 1.2 adalah sebuah waktu menunggu yang ada di masing masing proses pada produk main frame K59A di perusahaan tersebut yaitu sebagai berikut: Tabel 1. 2 Waktu Menunggu Waktu No.
Proses Menunggu
1
str. Head (Welding)
5,2
2
str. Head (Expand)
3,11
3 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Waktu No.
Proses Menunggu
3
Rapping
1,09
4
Borring (Finishing)
2,22
5
Piercing
0,96
6
Notching
0,69
7
bending+cutting
5,87
8
visual check
15,37
9
check inspection
2,65
10
Lower Cross (Welding)
5,43
Untuk itu penulis ingin mengetahui strategi produksi yang diterapkan di PT. Pamindo Tiga T sebagai bahan penelitian untuk menyusun laporan Tugas Akhir dengan judul “Penerapan Keseimbangan Lintasan Perakitan Pada Produk Main Frame K59-A Di PT. Pamindo Tiga T”. Menurut Indrawan dan Hariastuti (2010) bahwa dengan adanya penerapan metode keseimbangan lintasan pada perusahaan akan dapat meningkatkan efisiensi kerja lintasan produksi sebesar 47,56 % dari 39,99 % menjadi 87,55 %. Dan balance delay dapat dikurangi sebesar 47,56 % dari 60,01 % menjadi 12,45%. Dengan stasiun kerja efektif pada lintasan proses produksi benang polister sebanyak 3 stasiun kerja. Dengan meningkatkan output produksi sebesar 37 ton/bulan dari 400 to /bulan menjadi 437 ton/bulan. 1.2
Perumusan Masalah Ruang lingkup pada Tugas Akhir ini adalah dibagian Assembling. Perumusan masalah
yang akan di telliti adalah sebagai berikut:
4 http://digilib.mercubuana.ac.id/
1. Apakah efisiensi lintasan kerja pada PT. Pamindo Tiga T sudah optimal 2. Metode Line Balancing ( keseimbangan lini) manakah yang lebih baik pada lintasan perakitan untuk diterapkan di PT. Pamindo Tiga T
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian pada Tugas Akhir sebagai berikut : 1.
Mengetahui metode Line Balancing yang diterapkan di PT. Pamindo Tiga T saat ini sudah optimal atau belum.
2.
Membuat usulan penerapan metode Line Balancing ( keseimbangan lintasan) pada lintasan perakitan di PT. Pamindo Tiga T
1.4
Batasan Masalah Agar pembahasan dapat terpusat dan terarah sesuai dengan tema penelitian, aka
dilakukan pembatasan masalah untuk mempermudah penelitian dan mudah untuk dipahami. Adapun batasan-batasan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Pembatasan masalah hanya menyangkut pada proses keseimbangan lintasan pada proses produksi di PT. Pamindo Tiga T 2. Analisa dilakukan hanya berdasarkan data yang diperoleh pada penelitian 3. Data yang dipakai adalah hasil pencatatan, wawancara serta dari pengamatan selama proses penelitian.
1.5
Sistematika Penulisan Dalam penulisan laporan penelitian ini, untuk mendapatkan hasil yang teratur, terarah
dan mudah dipahami, maka penulisan disusun dengan menggunakan sistematika sebagai berikut : BAB I Pendahuluan
5 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab ini menjelaskan secara garis besar tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah dan sistematika penulisan laporan. BAB II Tinjauan Pustaka Bab ini menerangkan secara singkat tentang teori yang berhubungan dan berkaitan erat dengan masalah yang akan dibahas serta merupakan tinjauan kepustakaan yang menjadi kerangka dan landasan berfikir. BAB III Metologi Penelitian Bab ini mengemukakan metologi penulisan yang digunakan penulis dalam penyusunan tugas akhir serta gambaran umum perusahaan yaitu di PT. Pamindo Tiga T.
BAB IV Pengumpulan dan Pengolahan Data Bab IV berisi pengumpulan data yang terdiri dari dua yaitu data umum perusahaan dan data khusus untuk pengolahan data. Pengolahan data dilakukan berdasarkan data-data yang tersedia dengan mempertimbangkan dengan teori yang terkait. BAB V Hasil dan Analisis Data Membahas tentang keterkaitan antara faktor-faktor dari data yang diperoleh dan masalah yang diajukan kemudian menyelesaikan masalah tersebut dengan metoda yang diajukan dan menganalisis proses dan hasil penyelesaian masalah. BAB VI Kesimpulan dan Saran Bab ini berisikan simpulan dari pengolahan data secara menyeluruh serta diberikan juga saran, baik untuk pihak perusahaan maupun pengembangan penelitian selanjutnya.
6 http://digilib.mercubuana.ac.id/