BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Masalah Persaingan global yang tajam yang dihadapi oleh perusahaan manufaktur memaksa manajajemen perusahaan tersebut untuk mencari berbagai alternatif pembuatan produk yang tepat. Dengan demikian manajemen memerlukan informasi mengenai biaya yang mencerminkan konsumsi sumber daya berbagai aktifitas untuk pembuatan produk. Informasi biaya yang timbul dari adanya aktifitas dalam menghasilkan produk perlu dikendalikan agar tidak jadi penyimpangan atau pemborosan yang akan merugikan perusahaan. Oleh karena itu biaya, biaya tersebut harus diperhitungkan sedemikian rupa, sehingga harga jual produk perusahaan dapat bersaing dengan harga jual produk perusahaan lain. Biayabiaya yang akan dikeluarkan dalam kegiatan perusahaan harus direncanakan sebaik-baiknya. Terutama biaya-biaya yang berkaitan langsung dengan penentuan harga pokok produk. Biaya-biaya tersebut adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik. Selain biaya bahan baku dan biaya overhead pabrik, biaya tenaga kerja langsung juga harus diperhatikan dalam siklus hidup perusahaan, karena biaya tenaga kerja merupakan salah satu faktor biaya yang harus secara continues diukur, dikendalikan dan dianalisa. Pengendalian biaya tenaga kerja yang tepat memungkinkan sebuah perusahaan dapat bertahan dalam lingkungan usaha dengan persaingan yang semakin ketat. Faktor
1
2
biaya dalam suatu perusahaan baik yang mengutamakan laba maupun yang tidak mengutamakan laba. Merupakan
komponen yang tidak bisa
ditinggalkan. Salah satu unsur yang mempengaruhi biaya produksi adalah biaya bahan baku, bahan baku memiliki beberapa aspek yaitu persediaan, pembelian,
dan
pemakaian
bahan
baku.
Aspek-aspek
ini
sangat
mempengaruhi besar kecilnya biaya yang dikeluarkan dalam penyediaan dan pengolahan bahan baku. Aspek persediaan bahan baku bagi perusahaan industri adalah sangat penting menurut (Agus Ahyari, 2001; 1979) persediaan bahan baku diperlukan atau penting dalam perusahaan antara lain disebabkan: a) Bahan yang diperlukan perusahaan tidak dapat datang secara satu persatu sebesar barang tersebut diperlukan, serta pada saat barang tersebut diperlukan. Bahan-bahan akan datang dalam jumlah yang besar sehingga dengan demikian akan terjadi persediaan bahan dan tentu saja perusahaan menanggung biaya-biaya dan resiko dengan adanya persediaan tersebut. b) Untuk persediaan produksi, apabila terjadi bahan baku belum datang, sedangkan tidak ada persediaan bahan baku tersebut. Maka tentu saja kegiatan produksi akan terhenti dengan sendirinya, apabila semacam ini terjadi lebih dari satu kali saja maka pelanggan akan semakin kecewa dan mulai meninggalkan perusahaan tersebut untuk mencari
3
perusahaan yang lain yang lebih memuaskan. Hal semacam ini tentu saja dalam jangka panjang akan sangat merugikan perusahaan. c) Apabila terdapat persediaan yang terlalu banyak juga tidak menguntungkan, persediaan yang terlalu banyak akan memakan biaya yang besar, disamping resiko kerusahakan dalam penyimpanna serta resiko-resiko lain sehubungan dengan semakin banyaknya bahan dalam penyimpanan. Karena persediaan bahan baku merupakan komponen yang penting bagi perusahaan maka diusahakan agar persediaan selalu tersedia cukup banyak untuk menghindari resiko saat perusahaan tidak dapat memenuhi kebutuhan pelanggan yang memerlukan barang. Aspek pembelian juga memegang peranan terhadap besar kecilnya biaya bahan baku, pembelian bahan baku harus mempertimbangkan kebutuhan bahan baku atau bahan baku yang benar-benar akan dipakai dalam proses produksi, sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelian. Karena bahan baku yang dibeli adalah benar-benar sesuai dengan kebutuhannya. Sebagai salah satu unsur penting dalam kegiatan produksi perusahaan bahan baku harus digunakan seefisien mungkin agar tidak terjadi pemborosan atau pemakaian yang tidak semestinya. Salah satu cara agar tidak terjadi pemborosan dan penyelewengan terhadap pembelian dan pemakaian bahan baku adalah dengan penggunaan anggaran bahan baku. Pada dasarnya anggaran bahan baku memberikan gambaran, rencana besarnya kebutuhan persediaan, pembelian dan pemakaian bahan
4
baku yang terjadi pada masa mendatang. Penggunaan anggaran bahan baku membuat manajer dan pelaksana produksi berusaha agar kegiatannya sesuai dengan apa yang telah direncanakan dalam anggaran. Anggaran bahan baku juga berfungsi untuk menilai apakah kegiatan produksi perusahaan yang berlangsung sesuai dengan anggaran. Adanya penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dan tindakan koreksi yang harus diambil. Setelah melihat permasalahan diatas, kiranya
tepat untuk
mengambil judul “ANALISIS ANGGARAN BAHAN BAKU, BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG, BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI ALAT BANTU PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI”. Dalam penelitian ini peneliti berusaha untuk mengamati seberapa besar peranan anggaran biaya bahan baku. Biaya Tenaga Kerja Langsung, Biaya Overhead Pabrik sebagai alat pengendalian realisasi biaya produksi dengan membandingkan rencana anggaran dengan realisasi anggaran. Dari perbandingan ini akhirnya diketahui efisiensi CV. KMB.
1.2. Ruang Lingkup Masalah Untuk memudahkan dalam pembahasan penelitian ini serta sesuai dengan tujuan penelitian maka penulis menitikberatkan penelitian ini pada perbandingan anggaran biaya produksi dengan realisasi biaya produksi tahun 2009 guna mengetahui efisiensi perusahaan. 1.3.
Perumusan Masalah Berdasarkan uraian dan penjelasan yang terdapat pada latar belakang masalah maka dapat dirumuskan permasalahannya adalah:
5
1. Apakah pengendalian biaya bahan baku dengan menggunakan anggaran yang ditetapkan perusahaan sudah efektif ? 2. Apakah
pengendalian
biaya
tenaga
kerja
langsung
dengan
menggunakan anggaran yang ditetapkan perusahaan sudah efektif ? 3. Apakah pengendalian biaya overhead dengan menggunakan anggaran yang ditetapkan perusahaan sudah efektif ?
1.4.
Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut diatas maka tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas pengendalian biaya produksi melalui anggaran biaya bahan baku, BTKL, BOP yang ditetapkan perusahaan.
1.5. Kegunaan Penelitian 1. Bagi Perusahaan Bagi perusahaan, sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam usaha perbaikan dan penyempurnaan atas kekurangan yang mungkin ada pada sistem perencanaan dan pengawasan terhadap bahan baku. Biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang sedang dijalankan sekarang. 2. Bagi Peneliti Bagi peneliti, penelitian ini semoga berguna dalam obyek penelitian serta membandingkan antara teori yang telah dipelajari dengan realisasi dilapangan.
6
3. Bagi pihak lain atau masyarakat Bagi masyarakat luas, penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan referensi untuk penelitian lebih lanjut mengenai masalah serupa. 1.6.
Sistematika Penulisan Sistematika penulisan merupakan uraian singkat mengenai hal-hal yang akan dilaporkan
secara sistematis, bab demi bab agar laporan
penelitian ini memperoleh gambaran beruntun, saling terkait dan jelas. Adapun sistematika penulisan dari laporan ini adalah sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini berisi dari latar belakang masalah, ruang lingkup masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan serta sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini terdiri dari landasan teori yang membahas tentang pengertian
anggaran,
fungsi
dan
manfaat
anggaran,
penyusunan anggaran, keunggulan dan keterbatasan anggaran, anggaran sebagai alat evaluasi kinerja, analisis varians anggaran fleksibel, pengertian anggaran bahan baku, akuntansi biaya bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja langsung, anggaran biaya overhead pabrik dan hasil penelitian terdahulu serta kerangka pemikiran.
7
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisi jenis dan sumber data, metode pengumpulan data dan metode analisis data. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini berisi deskripsi obyek penelitian serta analisa data dan pembahasannya. BAB V : PENUTUP Bab ini berisi hasil evaluasi yang dirangkum menjadi suatu kesimpulan dari pembahasan bab sebelumnya, serta saran yang mungkin bermanfaat bagi CV. Kencang Maju Barokah.