BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Dalam suatu perusahaan, salah satu fungsinya yang terpenting
untuk perkembangan usaha adalah fungsi manajemen keuangan, yaitu
menjaga keseimbangan keadaan finansialnya. Dalam arti bahwa agar perusahaan tersebut didalam menjalankan kegiatannya tidak mengalami kekurangan dana, sehingga dapat menjaga kontinuitas perusahaan. Tujuan suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan atau memaksimalkan nilai kekayaannya. Tujuan ini dapat dicapai dengan mengoptimalkan manfaat dari aset perusahaan, baik yang berbentuk aktiva lancar maupun aktiva tetap. Kegiatan usaha
yang paling penting untuk kelangsungan
operasional perusahaan adalah menjaga ketersediaan modal kerja, agar tetap memberikan keuntungan demi menjaga produksi berkesinambungan. Salah satu aspek penting dari ketersediaan modal kerja adalah kas. Dalam perusahaan, kas merupakan salah satu komponen modal kerja yang paling likuid. Perusahaan dapat menggunakan uang kas bagi kegiatan operasional sehari-hari maupun untuk investasi baru dalam aktiva tetap. Kas menunjukan tingkat likuiditas perusahaan. Hal ini disebabkan karena diantara seluruh aktiva, kas berfungsi sebagai alat ukur utama yang diakui. Sartono (1998) menyatakan bahwa “Makin tinggi jumlah kas yang
1
dimiliki suatu perusahaan maka semakin tinggi pula likuiditas
Perusahaan pada umumnya mengikuti sebuah siklus produksi dimana perusahaan membeli persediaan, menjual barang dagangan secara
kredit, dan kemudian menagih piutangnya. Pengelolaan kas pada
perusahaan tersebut”.
perusahaan dapat dihitung dengan siklus konversi kas (cash conversion cycle), yaitu lamanya perusahaan mengkonversi bahan baku menjadi barang jadi, lamanya perushaan mendapatkan kas dari piutangnya, dan rentang waktu yang diperlukan perusahaan dalam siklus produksinya baik itu terkait proses persediaan, piutang dan hutang peerusahaan dalam menghasilkan aliran kas masuk bagi perusahaan. Selain itu, aktivitas perusahaan yang menekankan pada pengukuran siklus konversi kas pada umumnya bergerak pada perusahaan ekstratif, yakni perusahaan yang berproduksi mengolah sumber daya alam secara langsung, yang ujung tombaknya adalah penjualan. Suatu kegiatan penjualan terjadi karena adanya permintaan dari konsumen guna memenuhi kebutuhan mereka. Hasil dari kegiatan penjualan tersebut adalah pendapatan bagi perusahaan secara langsung mempengaruhi kas perusahaan. Penjualan yang dilakukan perusahaan dapat dilihat dari pertumbuhannya, pertumbuhan dalam penjualan menunjukan persentase dari tahun ke tahun sebagai ukuran baik atau tidaknya penjualan yang dilakukan oleh perusahaan.
2
Sartono
(1998)
berpendapat
bahwa
Profitabilitas
adalah
kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri. Jumlah laba bersih sering
dibandingkan dengan ukuran kegiatan atau kondisi keuangan lainnya
seperti penjualan, aktiva, ekuitas pemegang saham. Besarnya laba juga
digunakan untuk menilai kinerja perusahaan. Dengan melihat tingkat profitabilitas, siklus konversi kas dan tingkat pertumbuhan penjualan suatu perusahaan dari tahun ke tahun, dapat diketahui apakah terjadi kenaikan atau penurunan tingkat profitabilitas, siklus konversi kas, dan tingkat pertumbuhan penjualan perusahaan tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh
Uyar (2009)
mengemukakan
bahwa perusahaan harus mencari cara untuk memperpendek cash conversion cycle (CCC) dengan memperpendek periode persediaan dan periode piutang, memperpanjang jangka waktu utang dagang. Semakin besar ukuran perusahaan, semakin pendek CCC atau perusahaan yang lebih kecil ukurannya semakin lama CCC. Untuk hubungan antara CCC dan profitabilitas, ketika CCC relatif lebih pendek kemungkinan perusahaan tidak membutuhkan eksternal pembiayaan yang berakibat kurangnya biaya pinjaman pinjaman yang diperlukan yang pada akhirnya akan meningkatkan profitabilitas.
Berdasarkan atas laporan keuangan
pada perusahaan-perusahaan pada sektor pertambangan dapat di lihat grafik dari perkembangan persediaan, piutang dan utang pada sektor 3
pertambangan yang terdaftar di BEI tahun 2007, 2008, 2009,2010, 2011
Grafik 1.1 Perkembangan DIO, DSO, dan DPO (2007-2011) 450
400
sebagai berikut :
350 300
perkembangan ratarata DIO
250
perkembangan ratarata Dso
200 150
perkembangan ratarata DPO
100 50 0 2007
2008
2009
2010
2011
Sumber: Pengolahan data dari laporan keuangan sektor pertambangan2007-2011. Melihat data diatas, terjadi kenaikan dan penurunan yang cukup fluktuatif pada beberapa perusahaan yang ada pada sektor pertambangan yang terjadi pada periode 2007, sampai periode 2011, grafik tersebut diatas jika kita bandingkan dengan tingkat profitabilitasnya menjadi tidak seimbang dan sesuai, padalah berdasarkan teori ccc, jika ccc perusahaan dalam keadaan baik, maka secara menyeluruh tingkat profitablitas perusahaan tersebutpun akan baik. Tetapi dalam keadaan ini tidak sesuai dengn teori yang penulis sampaikan diatas. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk meneliti kembali siklus konversi kas, tingkat pertumbuhan penjualan, dan profitabilitas dengan menggunakan tahun sebelumnya pada perusahaan- perusahaan 4
sektor pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2007-2011. Oleh
karena itu Penelitian ini berjudul : “ Pengaruh
Faktor Pembentuk Cash Conversion Cycle Dalam
Hubungannya
Dengan Profitabilitas Perusahaan Pada Sektor
Pertambangan Yang Terdaftar Di BEI Periode 2007-2011 ” . 1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian-uraian sebelumnya, diperoleh beberapa permasalahan antara lain : 1. Bagaimanakah perkembangan siklus konversi kas yang terjadi pada perusahaan-perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2007-2011 ? 2. Bagaimanakah
perkembangan
profitabilitas
pada
perusahaan-
perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di BEI periode 20072011 ? 3. Bagaimanakah hubungan antara faktor pembentuk siklus konversi kas dengan
profitabilitas
pada
perusahaan-perusahaan
sektor
pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2007-2011 secara simultan ? 4. Bagaimanakah hubungan antara faktor pembentuk siklus konversi kas dengan
profitabilitas
pada
perusahaan-perusahaan
sektor
pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2007-2011 secara parsial?
5
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada uraian permasalahan di atas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan siklus konversi
kas dan perkembangan profitabilitas dan hubungan keduanya pada
pada perusahaan-perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2007-2011. 1.3.2 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada beberapa pihak berikut : 1. Bagi Peneliti Memperluas wawasan dan pengetahuan mengenai akuntansi manajemen khususnya mengenai siklus konversi kas dan penjualan.
Merupakan
upaya
untuk
menerapkan
ilmu
pengetahuan yang diperoleh selama kuliah terhadap kenyataan yang ditemui dalam kegiatan penelitian. 2. Bagi Perusahaan Dapat digunakan sebagai bahan masukan dan acuan dalam mengatur profitabilitas dan likuiditas perusahaan dalam mengelola perusahaannya.
6
3. Bagi Akademis
Sebagai bahan masukan untuk mengadakan penelitian lebih lanjut di masa nebdatang serta sebagai tambahan referensi di
program studi Keuangan perbankan, Politeknik Negeri
Bandung.
1.4 Kerangka Pemikiran 1.4.1 Kerangka Teori A. Siklus konversi kas Siklus konversi kas atau Cash Conversion Cycle (CCC) digunakan untuk mengukur berapa lama perusahaan dapat mengumpulkan kas yang berasal dari hasil operasi perusahaan yang pada akhirnya akan mempengaruhi jumlah dana yang diperlukan untuk disimpan pada current assets dan keuntungan perusahaan (net income). Hal ini akan mempengaruhi management asset, liabilitas dan profitabilitas perusahaan. Dari pernyataan diatas dapat dikatakan bahwa siklus konversi kas / CCC adalah waktu dalam satuan hari yang diperlukan untuk mendapatkan kas dari hasil operasi perusahaan yang berasal dari penagihan piutang ditambah penjualan inventory dikurangi dengan pembayaran utang.
7
Persamaan yang dapat digunakan untuk menghitung CCC
adalah sebagaimana yang dituliskan oleh Kweon, etal (2001:492)
CCC = DSO + DSI – DPO
Dimana:
DSO
= Days of sales outstanding
DSI
= Days of sales Investment
DPO
= Days of payables outstanding
Ketiga variable tersebut dapart dicari dengan menggunakan formula berikut ini :
DSO =
DSI =
Account Receiv sales 365
inventories CGS 365
DPO =
account payable CGS 365
Semakin pendek masa CCC semakin bagus dalam pengelolaan modal kerjanya. Begitu juga sebaliknya. Dan semakin besar ukuran perusahaan akan semakin memperpendek masa CCC.
8
B. Profitabilitas
berpendapat
bahwa
(1998)
Profitabilitas
adalah
kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri. Jumlah laba bersih sering
dibandingkan dengan ukuran kegiatan atau kondisi keuangan lainnya
Sartono
seperti penjualan, aktiva, ekuitas pemegang saham. Besarnya laba juga digunakan untuk menilai kinerja perusahaan. Ratio- ratio yang digunakan dalam menilai profitabilitas adalah menggunakan : 1) ROA ( Return of asset) 2) ROE ( Return of equity) 3) ROI ( Return of Investment) 4) PM ( Profit Margin) Kerangka pemikiran/ model penelitian 1.5.2 Kerangka Pemikiran Haim Levy dan Marshall Sarnat (1994: 186) menyatakan bahwa “the good of cash management is to reduce the amount profitability”, yang berarti bahwa secara tersirat terdapat pengaruh negatif antara CCC dan profitabilitas.
9
Pengaruh negatif tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian
sebelumnya (Uyar, 2009) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh
negatif antara CCC dan profitabilitas.
Dari sebuah perusahaan kita selalu menemukan tujuan dari
perusahaan itu didirikan, tujuannya yaitu ingin meningkatkan asset
kekayaan perusahaan itu sendiri. Dari keinginan atau tujuan perusaahan tersebut, banyak perusahaan, khususnya perusahaan manufaktur untuk meningkatkan efisiensi modal kerja perusahaan dengan menitikberatkan kepada penggelolaan kas yang pada dasarnya kas adalah salah satu unsur penting dalam modal kerja. Salah satu cara atau alat yang digunakan perusahaan dalam mengelola kas perushaan adalah menggunakan metode siklus konversi kas ( Cash Conversion Cycle / CCC). Dari hasil pengelolaan kas yang kita dapat lihat dari siklus konversi kas, perusahaan dapat mengelola penggunaan modal kerjanya,dan mengetahui sejauh mana keefisiensian yang dihasilkan dari CCC tersebut untuk kemampuan perusahaan tersebut untuk menghasilkan keuntungan ( profitabilitas), kemampuan perusahaan untuk membayar utang (likuiditas), ataupun kemampuan perushaan tersebut mengelola sumber dan penggunaan modal kerjanya. Berdasarkan uraiaan dan sistematika diatas, untuk mempermudah pemahaman, dapat dilihat dalam bentuk skema / gambar dibawah ini :
10
Gambar : Skema Kerangka Pemikiran
DIO
DSO
DPO
Siklus konversi kas perusahaan ( CCC)
Tingkat profitabilitas perusahaan (PM)
1.5 HIPOTESIS PENELITIAN Hipotesis adalah dugaan sementara yang disarkan fakta-fakta yang diketahui sebelum penelitian dilakukan. Berdasarkan kerangka pemikiran penulis akan melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh perubahan modal kerja terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur dengan Hipotesis sebagai berikut: “ Diduga terdapat pengaruh faktor pembentuk cash conversion cycle terhadap profitabilitas “. 1.6 Metodologi Penelitian 1.6.1 Metodologi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu penyajian data dari materi yang didapat sebagai
11
hasil penelitian dengan memberikan
gambaran menurut keadaan pada waktu mengadakan penelitian dalam
perusahaan. 1.6.2 Data Penelitian
1.6.2.1 Jenis Data
Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa
data kulitatif yakni berupa data yang berbentuk kata, kalimat,dan skema serta gambar, serta data yang bersifat data kuantitatif yang berupa data yang berisikan angka atau data kulitatif yang diangkakan. 1.6.2.2 Sumber Data Dalam penelitian ini, penulis menggunakan sumber data sekunder karena penulis mendapatkan data dari laporan keuangan dan annual report perusahaan – perusahaan pada sektor pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2007-2011 1.6.2.3 Teknik Pengumpulan Data dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa teknik dalam penggumpulan data, berikut teknik pengumpulan data dari penelitian ini : 1. Penelitian kepustakaan ( Library Reseacrh ) yang meliputi :
12
a) Quotasi, yaitu pengambilan data sesuai dengan aslinya
yang dikutip dari referensi atau lituratur yang ada.
b) Phrase, yaitu pengembalian intisari dari suatu pernyataan
dengan menggunakan kata-kata sendiri.
c) Summary, yaitu menggambil rangkuman dari suatu bab
atau buku dengan menggunakan kata-kata sendiri.
2. Analisis kebutuhan dan pengumpulan informasi serta data- data
di dalam penelitian inidapat dari studi literatur melalui internet. 3. Berdasarkan data sekunder berupa laporan keuangan dan annual report dari perusahaan- perusahaan pada sektor pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2007-2011. 1.6.3 Alat Analisis Data Alat analisis yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah menggunakan metode persamaan regresi berganda. Pada sisi CCC, variabel yang digunaka ada 3 yaitu DSO, DSI, dan DPO dari perusahaan – perusahaan pada sektor pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2007-2011. Sedangkan dari sisi profitabilits, penulis memakai rasio profitabilitas berupa Profit Margin (PM). 1. Menghitung CCC
DIO = persediaan/ penjualaan perhari
DSO = Piutang / penjualan perhari
DPO = utang / HPP perhari
13
CCC = DIO + DSO – DPO
2. Menghitug Profitabilitas ( NPM )
NPM = Laba bersih / penjualan
3. Analisis regresi dan korelasi
a) Analisis Regresi
Secara umum, analisis regresi merupakan studi mengenai
ketergantung variable terkikat (dependen) dengan salah satu atau beberapa variable bebas (independen), dengan tujuan untuk mengestimasi/memprediksi rata-rata nilai variable dependen berdasarkan nilai variable independen yang diketahui. Dalam hal ini yang menjadi pusat perhatian adalah pada upaya menjelaskan dan mengevaluasi hubungan antara suatu variable dependen dan satu atau lebih variable independen. Hasil analisis regresi adalah berupa koefisien untuk masing-masing
variabel
independen
sehingga
membentuk
persamaan regresi : Y = a + b1X1+ b2X2+ ....+ bkXk Dimana Y adalah variabel dependen dan Xi adalah variabel independen. b0 adalah konstanta (intersep) yang menunjukan nilai Y
pada saat semua variable independen (Xi) bernilai nol. Sedangkan bi ialah koefisien regresi (slope) yang menunjukan perubahan satu satuan nilai Xi dengan asumsi nilai independen yang lain konstan.
14
Koefisien regresi diatas dihitung dengan meminimumkan
penyimpangan antara nilai aktual variable dependen dan nilai estimasinya berdasarkan data yang ada. Teknik estimasi ini biasa
disebut ordinary Least Square ( Metode Kuadrat Terkecil ) karena
intinya adalah meminimumkan jumlah dari kuadrat kesalahan
setiap observasi dari garis regresi. Y = a + bx ∑Y ∑X2 − ( ∑X ∑XY ) n ∑X2 − (∑X 2
𝑎 =
𝑏=
n ∑XY − ( ∑X ∑Y ) n ∑X2 − (∑X 2
X = CCC ( dio,dso, dan dpo) Y = PM
b) Analisis korelasi 𝑟=
n ∑XY − ( ∑X ∑Y ) akar n ∑X2 − (∑X 2
R= koefisien korelasi X = CCC (dio,dso,dpo) Y = profitabilitas N = jumlah sampel
15
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan berdasarkan laporan keuangan yang terjadi
pada perusahaan-perusahaan pada sektor pertambangan yang terdaftar di
BEI periode 2007-2011 .
Waktu penelitian ini dilakukan dari akhir bulan Februari 2012 sampai dengan bulan Mei 2012.
16
17