BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah Chevron merupakan salah satu perusahaan energi terintegrasi yang
terbesar di dunia serta perusahaan Amerika terbesar dalam bidang perusahaan energi. Selain itu Chevron terlibat dalam setiap aspek industri energi yang meliputi eksplorasi minyak dan gas bumi, produksi dan transportasinya, proses refining dan retail marketing, serta chemicals manufacturing, sales dan power production. Chevron di Indonesia telah beroperasi lebih dari 80 tahun serta memiliki 6400 karyawan handal dengan 97 persen karyawan yang berwarga negara Indonesia yang merupakan asset bagi Chevron sebagai sumber daya manusia yang melaksanakan kegiatan produksi perusahaan, dimana aspek dari sumber daya manusia pada hakekatnya merupakan modal utama bagi perusahaan untuk menjalankan aktivitas kerja perusahaan serta sebagai sarana untuk kegiatan pengembangan dimasa yang akan datang. Aspek sumber daya manusia sebagai tenaga kerja di dalam perusahaan memegang peranan penting, yaitu sebagai salah satu tolak ukur tingkat kepuasan kerja karyawan. Titik sentral suatu perusahaan adalah kualitas dari sumber daya manusianya itu sendiri, di sini peran perusahaan dalam meningkatkan kepuasan tenaga kerja sangat penting yaitu berperan untuk mempengaruhi perilaku para karyawannya dalam pelaksanaan segala aktivitas kerja sehari-hari di perusahaan.
1 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
Dalam usaha meningkatkan kepuasan kerja karyawan, perusahaan perlu memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan, maka perusahaan dapat lebih mengetahui serta memahami kebutuhan dan keinginan para karyawannya sehingga untuk memacu semangat kerja karyawan tersebut, perusahaan harus memenuhi beberapa kriteria melalui penerapan konsep dan teknik manajemen sumber daya manusia yang tepat, diantaranya melalui “Career, leadership dan knowledge Management”. Career merupakan proses untuk membuat karyawan dapat memahami dan mengembangkan dengan lebih baik keahlian dan minat karir mereka dengan cara yang paling efektif. Karir juga dapat menumbuhkan komitmen Karyawan melalui kepuasan kerja yang didapatkan. Hal terbaik yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk menjaga komitmen karyawan adalah dengan menekankan bagaimana perusahaan menjadi rekanan dalam pengembangan keahlian dan pengetahuan karyawan tersebut secara berkelanjutan. Chevron sebagai salah satu perusahaan global, menerapkan karir manajemen bagi karyawannya. Peran Sumber daya manusia dalam penerapan karier manajemen di Chevron membuat pengelolaan karir karyawan Chevron berjalan dengan baik, termasuk pengembangan karyawan untuk karirnya dengan melakukan program rotasi yang memberikan kesempatan kepada karyawan untuk dapat bekerja di berbagai wilayah operasi seperti di Pulau Jawa, Sumatra dan Kalimantan. Chevron juga memiliki program internal yang memungkinkan para karyawanya
bisa dikirim dari dalam dan keluar negeri untuk mengerjakan
proyek-proyek di Chevron di bisnis unit lain. Dengan Visi Chevron menjadi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3
perusahaan energi dunia yang paling dikagumi karena karyawan, kemitraan dan kinerjanya, selaras dengan misi Chevron yakni berinvestasi pada sumber daya manusia untuk membangun tenaga kerja global yang bertalenta tinggi.
Oleh
karena itu dalam menciptakan karyawan yang bertalenta tinggi tentunya harus didukung dengan pengelolaan dan menerapan karir, manajemen pengetahuan, dan leadership
yang memadai.
Namun dengan berjalannya waktu, dengan
menurunnya harga minyak dan produksi yang tidak mudah ditingkatkan, diperlukan tenaga kerja global yang semakin handal dalam mengelola perusahaan, sehingga timbul harapan-harapan atau kekurangpuasan kerja karyawan terhadap perusahaan dalam mengejar kompetensi untuk menjadi tenaga kerja global yang bertalenta tinggi, hal ini dapat dilihat dari hasil Focus Group Discussion (FGD) dari beberapa karyawan secara random yang memberikan umpan balik seperti yang tercantum pada gambar 1.1, dimana perbandingan kondisi saat ini dengan ekspektasi karyawan dimasa datang, merupakan kekurangpuasan karyawan saat ini terhadap kompetensi people, proses, teknologi dan produk yang terpusat pada : 1) Manajemen Karir, meliputi : Rencana pengembangan karir, Rencana Suksesi dan pengembangan karir. Sebagai contoh, dalam pengelolaan “Succession Planning” diperlukan proses yang berkesinambungan terhadap proses pengembangan suksesi dan penerapan rencana karir dan diperlukan teknologi online dalam mengelola proses tersebut sehingga setiap karyawan dapat dimonitor karirnya, merencanakan dan mengimplementasikan. 2) Manajemen pengetahuan, meliputi : Knowledge Transfer, documentation dan akuisisi pengetahuan, sebagai contoh : Karyawan membutuhkan pengelolaan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4
dan penerapan manajemen pengetahuan
yang optimal dan efektif dalam
menunjang akurasi dari pekerjaan yang dilakukannya untuk menghindari kesalahan proses atau hasil yang tidak sesuai dengan harapan. 3) Leadership, meliputi : Clear vision and direction, melibatkan tim dan mendapatkan komitmen, Mengarahkan untuk mendapatkan hasil yang superior. Sebagai contoh : Karyawan membutuhkan pemimpin yang lebih dapat memberikan arahan secara jelas, melakukan kontrol, motivasi dan megukur kompetensi dari karyawannya dan mempunyai akuntabiliti terhadap pekerjaan karyawan.
Gambar 1.1. Perbandingan Kondisi Saat Ini dengan Ekspektasi Karyawan di Masa Datang Sumber : Human Resources - Chevron Indonesia (2015)
Hasil Focus Group Discussion diatas diperkuat dengan hasil pra-riset melalui kuesioner yang dibagikan oleh penulis kepada beberapa Karyawan staff Chevron Geothermal di Indonesia secara random sejumlah 30 responden sebagai
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
materi penunjang data dalam penelitian ini. Pra-riset ini memberikan hasil seperti yang tercantum pada tabel 1.1 sebagai berikut : 1) Karyawan merasa pengembangan karir yang meliputi kesediaan pelatihan dan kesempatan pengembangan, informasi karir dan program karir
yang
diterapkan peusahaan tidak sesuai dengan harapan, sehingga terjadi ketidakpuasan kerja sebesar 71%. Demikian juga karyawan merasa rencana karir realistis yang disusun dan diskusikan dengan atasan, tidak berjalan sesuai dengan harapan, sehingga terjadi ketidakpuasan kerja sebesar 78%. 2) Perusahaan dalam menerapkan Manajemen pengetahuan yang meliputi akuisisi pengetahuan, dokumentasi pengetahuan, dan transfer pengetahuan untuk mendukung pekerjaan, belum sesuai dengan harapan karyawan sebesar 57%. Hal ini terjadi ketika masalah pekerjaan timbul dan menyebabkan kerugian bagi perusahaan, sehingga berdampak pada karyawan untuk melakukan Root Cause Analysis (RCA) proses yang menyebabkan perubahan fokus utama pekerjaan karyawan untuk menyelesaikan RCA tersebut, dengan melakukan pembentukan tim khusus, membuat kronologis kejadian/masalah, mencari dokumentasi pekerjaan, akar permasalahan dan membuat alternative pemecahan masalah. Hal ini tidak akan terjadi apabila pengelolaan dan penerapan manajemen pengetahuan optimal dan efektif dalam menunjang akurasi pekerjaan untuk menghindari kesalahan proses dan hasil yang tidak sesuai dengan harapan. Karyawan dapat fokus pada pekerjaan utamanya. 3) Peran pimpinan dalam memberikan umpan balik, dukungan dan penugasan, diskusi pengembangan karir dan rencana pengembangan karyawan belum
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6
sesuai dengan harapan karyawan sebesar 65%. Karyawan
membutuhkan
Pimpinan yang dapat menginspirasi karyawan dan melakukan fungsi pengawasan secara rutin dan memiliki akuntabilitas terhadap pekerjaan dengan penerapan manajemen pengetahuan, pengelolaan karir dan melakukan supervisi.
Tabel 1.1 Hasil Kuesioner Pra-riset Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Deskripsi Pernyataan
No. 1. 2. 3. 4.
5.
Pengembangan karir (kesediaan pelatihan dan kesempatan pengembangan, informasi karir dan program karir) sesuai dengan harapan saya. Peran atasan dalam memberikan umpan balik, dukungan dan penugasan, diskusi pengembangan karir dan rencana pengembangan karyawan sesuai dengan harapan saya. Saya merasa bahwa rencana karir realistis yang saya susun dan diskusikan dengan atasan, berjalan sesuai dengan harapan saya Manajemen pengetahuan (akuisisi pengetahuan, dokumentasi pengetahuan, transfer pengetahuan) yang telah diterapkan perusahaan dalam mendukung pekerjaan sesuai dengan harapan saya Leadership Roles : Pimpinan secara rutin menyelenggarakan diskusi pengembangan karir sesuai dengan harapan saya Pimpinan menginspirasi saya untuk melakukan yang terbaik Memberdayakan saya untuk melakukan pekerjaan saya Menghargai pendapat saya Mendorong karyawan untuk menyarankan ide-ide untuk perbaikan Memperlakukan saya dengan hormat dan bermartabat Memberikan umpan balik, membantu dan pembinaan terhadap kinerja saya Memberikan penugasan yang sesuai dengan kompetensi saya Terus menerus memberitahu tentang perubahan yang terjadi di perusahaan Mendorong saya untuk mengembangkan bakat dan keterampilan saya Melakukan fungsi pengawasan secara rutin dan memiliki akuntabilitas terhadap pekerjaan yang saya lakukan.
Sumber : Data diolah (2015)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Jawaban
puas 29%
tidak puas 71%
35%
65%
22%
78%
43%
57%
44%
56%
71% 71% 71% 71%
29% 29% 29% 29%
85% 71%
15% 29%
57% 43%
43% 57%
43%
57%
43%
57%
7
Berdasarkan pemaparan latar belakang dan hasil kuesioner pra-riset kepuasan kerja karyawan diatas yang merupakan gambaran dari ketidakpuasan kerja karyawan terhadap karir, manajemen pengetahuan dan leadership, maka penulis berkeinginan untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam dengan judul “Pengaruh Career, Knowledge Management dan Leadership terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Chevron Geothermal di Indonesia”.
Identifikasi, Perumusan dan Batasan Masalah
1.2.
1.2.1. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut : 1) Terdapat Struktur dan pengelolaan karir yang kurang jelas dan efektif. 2) Masih
adanya
pengelolaan
dan
penerapan
Knowledge
Management
(Manajemen Pengetahuan) yang kurang optimal dan efektif. 3) Fungsi dan peran Leadership yang kurang optimal dan efektif. 4) Masih adanya situasi ketidakpuasan karyawan terhadap pekerjaan, seperti yang tercantum pada research gap dari penelitian sebelumnya.
1.2.2. Perumusan Masalah Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang paling menentukan dalam mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan. Permasalahan dari Chevron Geothermal di Indonesia adalah munculnya tingkat kepuasan kerja
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
karyawan yang menurun, diduga banyak faktor yang mempengaruhi, diantaranya Career, Knowlegde Management dan Leadeship. Berdasarkan permasalahan tersebut maka dirumuskan suatu pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1) Apakah Career berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan Chevron Geothermal di Indonesia? 2) Apakah knowledge Management berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan Chevron Geothermal di Indonesia? 3) Apakah Leadership berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan Chevron Geothermal di Indonesia? 4) Apakah Career, Knowlegde Management dan Leadeship secara bersamasama berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan Chevron Geothermal di Indonesia?
1.2.3. Batasan Masalah Dalam melakukan penelitian, faktor yang akan selalu menjadi penghalang dan tidak dapat dihindarkan adalah faktor waktu, dana dan keterbatasan fasilitas. Untuk itulah dilakukan pembatasan masalah agar hasil yang diperoleh tidak menyimpang dari tujuan yang diinginkan sebagai berikut: 1)
Penelitian
yang
dilakukan
hanya
meneliti
besarnya
faktor
yang
mempengaruhi kepuasan kerja Karyawan, yang menitik beratkan kepada faktor Career, Knowlegde Management dan Leadeship. 2)
Peneliti melakukan penelitian dilingkungan Chevron Geothermal di Indonesia dengan responden karyawan staff dan Associate Staff.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
3)
Data yang digunakan adalah data pada periode bulan Januari 2014Desember 2014.
1.3.
Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1. Maksud Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari penyebab masalah yang diteliti,
meningkatkan efektifitas , serta dapat
memberikan solusi yang tepat terkait penerapan Career, knowledge Management dan Leadership.
1.3.2. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah : 1)
Mengetahui dan menganalisa pengaruh career terhadap kepuasan kerja karyawan.
2)
Mengetahui dan menganalisa pengaruh knowledge Management terhadap kepuasan kerja karyawan.
3)
Mengetahui dan menganalisa pengaruh leadership terhadap kepuasan kerja karyawan.
4)
Mengetahui dan menganalisa pengaruh secara bersama-sama Career, Knowlegde Management dan Leadeship terhadap kepuasan kerja karyawan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
1.4.
Manfaat dan Kegunaan Penelitian Dengan adanya penelitian ini diharapkan ada manfaat yang dapat diambil
bagi semua pihak yang berkepentingan. Adapun manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1)
Secara Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan tambahan informasi dan referensi dalam penelitian di bidang Manajemen Sumber Daya Manusia khususnya dalam peningkatan kepuasan kerja serta efektifitas penerapan career, knowledge management dan leadership terhadap kepuasan kerja karyawan.
2)
Secara Praktis (1)
Bagi Chevron Geothermal di Indonesia Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan kepada pihak manajemen Chevron Geothermal di Indonesia terkait dengan pengaruh career, knowledge management dan leadership terhadap kepuasan kerja karyawan.
(2)
Bagi Penulis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis
khususnya
mengenai
Pengaruh
career,
knowledge
management dan leadership terhadap kepuasan kerja karyawan. (3)
Bagi Penelitian Selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai referensi yang bermanfaat dan dapat menjadi bahan kajian yang lebih mendalam bagi para peneliti lainnya di bidang SDM.
http://digilib.mercubuana.ac.id/