BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pasar uang merupakan salah satu instrumen ekonomi yang sangat dipengaruhi oleh berbagai peristiwa yang memberikan informasi bagi investor. Informasi merupakan kebutuhan utama para investor di pasar uang maupun pasar modal. Dari informasi yang relevan, seorang investor dapat menilai prospek kinerja emiten sehingga investor memiliki gambaran mengenai risiko dan expected return atas dana yang telah atau akan diinvestasikan. Perubahan di dalam lembaga legislatif maupun lembaga eksekutif sebagai bagian dari peristiwa politik dapat mempengaruhi kondisi ekonomi suatu negara. Hal ini dikarenakan kondisi ekonomi suatu negara akan dipengaruhi oleh kebijakan-kebijakan yang ditentukan oleh lembaga legislatif maupun lembaga eksekutif. Perubahan dari kedua lembaga tersebut terjadi melalui pemilihan umum, pemilihan presiden, penyusunan kabinet baru, serta reshuffle kabinet. Pasar uang Indonesia mulai menggeliat seiring pemilihan caprescawapres periode 2014-2019, perlu disadari bahwa masyarakat sangat menggantungkan harapannya mengenai perkembangan pasar modal maupun pasar uang Indonesia pada sosok presiden terpilih melalui Pemilu
1
2
tahun 2014. Pertumbuhan perekonomian di tanah air diharapkan terus meningkat sehingga masyarakat bisa hidup sejahtera, adil dan makmur. Pemilihan umum (Pemilu) 2014 sudah dilaksanakan, pada tanggal 9 April 2014, rakyat Indonesia memilih wakil-wakil mereka yang akan menduduki kursi legislatif baik pusat maupun daerah, lalu disusul dengan Pilpres pada tanggal 9 Juli 2014. Pemilu memiliki arti penting bukan hanya bagi politik dalam negeri Indonesia, akan tetapi juga bagi politik luar negeri (polugri). Proses Pemilu yang baik dapat dilihat dari segi keamanan,
partisipasi,
dan
kejujuran.
Keamanan
yang
terjamin
mengindikasikan bahwa aparatus negara dapat menjalankan tugasnya secara baik, tidak memihak dan profesional. Bagi investor, ketertiban sosial dan keamanan adalah prasyarat investasi. Investor di pasar uang terutama mencari keamanan dan likuiditas di samping peluang untuk memperoleh pendapatan bunga. Hal tersebut dikarenakan dana yang diinvestasikan di pasar uang kelebihan untuk sementara dan biasanya dibutuhkan dalam waktu singkat untuk membayar pajak, gaji, dividen, dan sebagainya. Hal ini investor sangat sensitif terhadap risiko. Di Indonesia juga terdapat pasar valuta asing untuk memperlancar transaksi internasionalnya. Pasar valuta asing mempunyai beberapa fungsi pokok dalam membantu kelancaran lalu lintas pembayaran internasional, di antaranya adalah untuk mempermudah penukaran valuta asing serta pemindahan dana dari satu negara ke negara lain.
3
Pasar valas bereaksi cepat terhadap setiap berita yang memiliki dampak dimasa yang akan datang. Peristiwa yang memiliki informasi buruk akan direspon negatif oleh pasar dan peristiwa yang memiliki informasi yang baik akan direspon positif oleh pasar (Jogiyanto:2010). Pada umumnya hal ini ditunjukkan oleh perubahan harga transaksi pasar valas melebihi kondisi normal sehingga menimbulkan abnormal return. Salah satu faktor yang mempengaruhi nilai tukar adalah ekspektasi akan nilai tukar dimasa yang akan datang. Nilai kurs tahunan yang dipublikasikan berdasarkan laporan Bank Indonesia dari tahun 2009 sampai 2013 terjadi cenderung mengalami fluktuasi. Berikut ini dapat dilihat data mengenai kondisi nilai kurs tengah harian pada Dollar Amerika Serikat (USD) dan Yen Jepang (JPY) dari tahun 2009 sampai 2013 pada Tabel 1.1: Tabel 1.1: Data Perkembangan Kurs Valas Tahunan Periode 2009-2013 Tahun
2009
2010
2011
2012
2013
USD-IDR
9,447
9,036
9,113
9,718
12,250
JPY-IDR
10,130
11,029
11,680
11,395
11,687
Sumber: (http://www.kaskus.co.id 16/01/15 15:57) Pasca terpilihnya Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden periode tahun 2014-2019, kinerja pasar uang dan saham nilai rupiah cenderung melemah. Pada 9 juli saat Jokowi-JK dinyatakan menang oleh lembaga survei, kurs rupiah (jual) berada di level Rp11,849 per dollar AS. Kondisi ini sepertinya bertolak belakang dengan
4
kelaziman yang selama ini terjadi yaitu pasca terpilihnya presiden baru pasar uang dan saham, terutama IHSG bergerak positif. Reaksi pasar yang ditunjukkan dengan terpilihnya Ir. Joko Widodo dan Drs. Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden RI ke-7, penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai pengaruhnya terhadap pasar valuta asing Indonesia, oleh karena itu penulis mengambil Judul "Respon Pelaku Pasar Valuta Asing Indonesia terhadap Peristiwa Politik, Pemilu Tahun 2014".
B. Rumusan Penelitian Berdasarkan pokok-pokok pikiran dan latar belakang di atas, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut: 1.
Bagaimana respon Pasar Valas Indonesia terhadap hasil Pemilu Legislatif (pileg) tanggal 9 April 2014?
2.
Bagaimana respon Pasar Valas Indonesia terhadap hasil Pemilu Presiden (pilpres) tanggal 9 Juli 2014?
C. Batasan Penelitian Penentuan batasan penelitian dilakukan dengan tujuan untuk menghindari pembahasan yang meluas dan lebih terfokus terhadap pembahasan masalah yang diteliti. Peneliti membatasi penelitian ini pada dua valuta yang aktif diperdagangkan dipasar valuta asing Indonesia berdasarkan kriteria mata uang utama (kuat), yaitu Dollar Amerika (USD),
5
Yen Jepang (JPY) dengan menggunakan kurs tengah harian uang kertas asing terhadap Rupiah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan, maka tujuan penelitian ini adalah: a. Mengetahui respon Pasar Valas Indonesia terhadap hasil Pemilu Legislatif tanggal 9 April 2014 b. Mengetahui respon Pasar Valas Indonesia terhadap hasil Pemilu Presiden tanggal 9 Juli 2014 2. Manfaat Penelitian a. Bagi Perusahaan Investasi Hasil penelitian ini diharapkan dapat lebih memberi manfaat berupa masukan bagi perusahaan dalam mengelola transaksi dengan luar negeri yang dilakukannya sehingga terhindar dari kerugian akibat fluktuasi valuta asing. b. Bagi Investor Valas Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu bahan informasi dan acuan bagi para investor dalam pengambilan keputusan investasi di pasar valuta asing sehingga menambah kepekaan terhadap berbagai peristiwa yang dapat mempengaruhi fluktuasi kurs valuta asing.
6
c. Bagi Pemerintah dalam Negeri Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil kebijakan, khususnya kebijakan yang berhubungan dengan kegiatan moneter. Sebagai bahan pertimbangan pemerintah dalam menjalankan fungsi sebagai lembaga intermediasi. d. Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan dan pertimbangan dalam penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pasar valuta asing, khususnya mengenai dampak peristiwa politik terhadap pergerakan average abnormal return.