BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Semakin pesatnya persaingan usaha, perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi komunikasi, dan perkembangan yang luar biasa pada teknologi komputer jelas akan membawa dampak bagi ilmu akuntansi dan profesi akuntan. Profesi akuntan pada saat ini bukan sekedar memahami literatur-literatur akuntansi tentang debet atau kredit, jurnal dan posting, sistem akuntansi, serta auditing, tetapi juga harus mengikuti kemajuan teknologi dunia usaha secara terus-menerus. Kemajuan teknologi ini menyebabkan kemajuan revolusi informasi yang dalam dua dekade terakhir telah ditransformasikan hampir pada setiap aspek akuntansi. Pengaruh yang lebih besar dari revolusi ini terletak pada suatu sistem informasi, yaitu sistem informasi yang menggunakan komputer. Kemajuan sistem informasi ini memberi dorongan yang kuat salah satunya bagi perkembangan sistem informasi akuntansi. Secara umum, sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumberdaya, seperti manusia dan peralatan, yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi (Bodnar dan Hopwood: 2004). Informasi ini dikombinasikan kepada beragam pengambil keputusan. Sistem informasi akuntansi mewujudkan perubahan ini apakah secara manual atau terkomputerisasi. Berdasarkan data dan informasi yang dikumpulkan Mulyani (1994), diperoleh fakta bahwa pada tahun 1960-an awal diperkenalkannya komputer, banyak perusahaan yang menggantikan sistem manual dengan sistem pengolahan „batch‟ (batch processing system). Selanjutnya pada tahun 1970-an, banyak perusahaan yang menggantikan sistem batch ini dengan sistem yang lebih kompleks, yang dikenal dengan on-line processing system dan real time processing, atau dengan penerapan database processing system. Akhirnya pada tahun 1980-an, akibat dari kebijakan pengurangan biaya peralatan secara terusmenerus, hampir semua perusahaan menggunakan mikro komputer. Sehubungan dengan perkembangan teknologi komputer ini, istilah pengolahan data mulai
dikenal sebagai sistem pengolahan data elektronik (electronic data processing) atau disebut juga dengan sistem informasi akuntansi berbasis komputer. Sampai sekarang penerapan dari berbagai peralatan canggih tersebut telah menjadi hal yang wajar dalam sistem informasi akuntansi pada hampir semua perusahaan. Dengan semakin meluasnya penggunaan komputer sebagai alat bantu dalam pemrosesan data, masalah ketepatan penghitungan, konsistensi dan motivasi dalam pemrosesan data pada sistem informasi manual dapat diatasi (Bernawati: 1994). Lagi pula pemrosesan data dapat dilakukan dengan lebih mudah, lebih baik dan lebih cepat. Siklus akuntansi dalam sistem informasi akuntansi berbasis komputer tidak berbeda dengan sistem akuntansi manual, dari adanya transaksi sampai dengan penyusunan laporan keuangan. Perbedaan pokok hanya pada penanganannya. Dalam sistem informasi akuntansi berbasis komputer, pemrosesan data dilakukan oleh komputer secara terintegrasi dengan satu kali pengerjaan saja. Berkaitan dengan pemrosesan data yang dilakukan secara terintegrasi, dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian pada sebuah perusahaan di bidang asuransi yaitu PT. Equity Life Indonesia Cabang Cirebon, di mana perusahaan ini telah menerapkan sistem informasi yang secara terintegrasi mengolah berbagai data yang diperlukan sebagai input untuk kemudian dihasilkan output berupa informasi yang dapat memenuhi kebutuhan para pengguna informasi baik pihak internal (manajemen perusahaan) maupun pihak eksternal (pemegang saham, investor, pemerintah, pelanggan/ nasabah, dan sebagainya). Dalam menghasilkan output (informasi) pada sebuah sistem informasi akuntansi, perlu diketahui beberapa karakteristik bahwa suatu informasi dapat dikatakan berguna atau berkualitas agar dapat memenuhi kebutuhan para penggunanya. Menurut Romney dan Steinbart (2006: 10) yang dialihbahasakan oleh Kwary dan Fitriasari, karakteristik informasi yang berguna adalah sebagai berikut: 1. Relevan, 2. Andal, 3. Lengkap,
4. Tepat waktu, 5. Dapat dipahami, dan 6. Dapat diverifikasi. Dari keenam karakteristik yang disebutkan di atas, jelaslah bahwa apabila sebuah perusahaan telah menerapkan sistem informasi akuntansi, maka informasi yang dihasilkan haruslah memperhatikan karakteristik informasi ini, sehingga dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan dalam menyajikan informasi keuangan yang berkualitas bagi para penggunanya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris mengenai pengaruh sistem informasi akuntansi keuangan yang diterapkan di PT. Equity Life Indonesia Cabang Cirebon terhadap kualitas informasi yang dihasilkan. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul: ”Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Berbasis Electronic Data Processing (EDP) Terhadap Kualitas Informasi (Survei Pada PT. Equity Life Indonesia Cabang Cirebon)”.
1.2
Identifikasi Masalah Penulis mengidentifikasikan masalah dalam penulisan skripsi ini sebagai
berikut: 1. Bagaimana sistem informasi akuntansi keuangan berbasis Electronic Data Processing (EDP) yang diterapkan perusahaan. 2. Bagaimana karakteristik informasi yang berkualitas. 3. Bagaimana pengaruh sistem informasi akuntansi keuangan berbasis Electronic Data Processing (EDP) terhadap kualitas informasi yang dihasilkan.
1.3
Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud penelitian ini adalah untuk memperoleh data dalam penyusunan
skripsi sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan
Sarjana Program Studi Akuntansi di Universitas Widyatama. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui dan menilai bagaimana sistem informasi akuntansi keuangan berbasis Electronic Data Processing (EDP) yang diterapkan perusahaan. 2. Untuk mengetahui dan menilai bagaimana karakteristik informasi yang berkualitas. 3. Untuk mengetahui dan menilai bagaimana pengaruh sistem informasi akuntansi keuangan berbasis Electronic Data Processing (EDP) terhadap kualitas informasi yang dihasilkan.
1.4
Kegunaan Hasil Penelitian Melalui penelitian ini penulis berharap dapat memberikan manfaat sebagai
berikut: 1. Bagi perusahaan (pihak manajemen) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan yang berarti bagi pihak manajemen sehubungan dengan pengaruh sistem informasi akuntansi terhadap kualitas informasi yang dihasilkan. 2. Bagi Penulis sendiri Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai pengaruh sistem informasi akuntansi berbasis Electronic Data Processing (EDP) dan hubungannya terhadap kualitas informasi yang dihasilkan. 3. Bagi Peneliti selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar untuk penelitian selanjutnya yang lebih spesifik mengenai hal-hal yang berkaitan.
1.5
Kerangka Pemikiran Telah dikemukakan sebelumnya bahwa perkembangan teknologi informasi
atau komputer mempunyai dampak pada akuntansi. Komputer sebagai teknologi informasi dapat dipastikan akan menjadi instrumen vital dalam praktik-praktik
akuntansi. Sebagai sistem informasi (sistem informasi keuangan), akuntansi memproses input (transaksi keuangan) menjadi output (laporan keuangan). Sebelum komputer memasyarakat, pemrosesan transaksi menjadi laporan keuangan dilakukan dengan tangan (sistem akuntansi manual). Sejak komputer mulai masuk dalam kegiatan bisnis, sistem akuntansi manual yang diterapkan pada perusahaan sedikit demi sedikit mulai ditinggalkan, diganti dengan sistem akuntansi berbasis komputer. Sehingga menurut James, Alderman dan Robinson (1990), munculnya Sistem Informasi Akuntansi sebagai disiplin ilmu baru dalam akuntansi tidak lain merupakan hasil perkawinan antara dua disiplin ilmu, yaitu akuntansi dan Electronic Data Processing (EDP). Menurut Neuschel
yang dikutip oleh Gillespie dalam bukunya,
Accounting system, Procedure and Methods, sistem akuntansi didefinisikan dalam dua pengertian pokok yaitu sistem dan prosedur, adalah sebagai berikut: “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan dikembangkan sesuai dengan suatu kerangka yang
terpadu
untuk
melaksanakan
kegiatan
utama
dalam
perusahaan.” “Prosedur merupakan suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.” Sedangkan menurut Mulyadi (2001: 3): “Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.” Dari dua definisi sistem akuntansi tersebut, terlihat dua titik pandang yang berbeda. Pada pendapat pertama, sistem akuntansi dibagi dalam dua elemen pokok yaitu menyangkut sistem dan prosedur yang merupakan kerangka terpadu untuk mengurutkan kegiatan tulis-menulis (klerikal) melalui prosedur yang sama. Sedangkan pada pendapat yang kedua, penekanan diberikan pada kata-kata
koordinasi, yang mencakup catatan, formulir, dan laporan dengan sasaran untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan manajemen. Sistem informasi akuntansi keuangan pada dasarnya bertujuan agar proses akuntansi dan proses pelaksanaan pelaporan serta pengendalian di bidang keuangan dapat terselenggara dengan baik, sehingga dapat menyediakan informasi keuangan secara cepat, tepat dan akurat serta dapat diandalkan (Romney and Steinbart: 2006). Keandalan informasi inilah yang dibutuhkan pihak manajemen dalam mencapai keberhasilan didalam proses pengambilan keputusan dan pengelolaan perusahaan yang dipimpinnya. Selain itu, informasi ini dibutuhkan pula oleh pihak eksternal perusahaan yang mencakup pemegang saham, investor, kreditor, pemerintah, pelanggan dan pemasok, pesaing, serikat pekerja, dan masyarakat secara keseluruhan dalam beragam kebutuhan sesuai kepentingan dari masing-masing pihak tersebut. Dalam dunia bisnis dan pemerintahan, sistem informasi khususnya sistem informasi akuntansi keuangan suatu perusahaan mempunyai tiga sasaran utama (Wilkinson: 1993): 1. Menyediakan informasi yang menunjang pengambilan keputusan, 2. Menyediakan informasi yang mendukung operasi harian, dan 3. Menyediakan informasi yang menyangkut pengelolaan kekayaan. Baik pengguna intern maupun ekstern dilayani oleh informasi pendukung pengambilan keputusan dan informasi pendukung kegiatan operasional, sedangkan informasi untuk pengelolaan kekayaan hanya ditujukan bagi pengguna ekstern. Kebanyakan informasi untuk dua sasaran terakhir, dan sebagian informasi untuk sasaran pertama, dihasilkan melalui pemrosesan data transaksi. Untuk mencapai tiga sasaran dari sistem informasi tersebut, tentunya informasi yang dihasilkan oleh sistem itu sendiri harus memenuhi karakteristik informasi yang dapat berguna bagi para penggunanya, seperti yang telah dikemukakan di atas yaitu: 1. Relevan, 2. Andal, 3. Lengkap,
4. Tepat waktu, 5. Dapat dipahami, dan 6. Dapat diverifikasi. Sehingga apabila perusahaan telah berupaya memenuhi karakteristik informasi di atas, dapat dimungkinkan bahwa sistem informasi akuntansi keuangan yang diterapkan oleh perusahaan memiliki pengaruh terhadap kualitas informasi sebagai output yang dihasilkan guna memenuhi kebutuhan para penggunanya. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut: ”Sistem informasi akuntansi keuangan berpengaruh terhadap kualitas informasi”.
1.6
Metodologi Penelitian Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode penelitian
deskriptif. Penelitian deskriptif menurut M. Nazir (2003: 54) yaitu “suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang”. Penelitian deskriptif bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki dengan cara mengumpulkan, mengolah, menyajikan serta menganalisis berbagai macam data yang ditemukan sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan dan dibuat suatu rekomendasi bilamana dirasakan perlu. Teknik penelitian yang digunakan oleh penulis dalam pengumpulan data adalah: 1. Penelitian Lapangan (Field Research) Merupakan penelitian secara langsung atas perusahaan yang menjadi objek penelitian. Pengumpulan data diperoleh melalui: a. Kuesioner yaitu dengan menyampaikan daftar pertanyaan secara tertulis yang diajukan kepada pejabat yang berwenang.
b. Wawancara yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara membuat daftar pertanyaan yang diajukan penulis kepada pihak yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. c. Observasi yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan mengamati secara langsung objek penelitian. 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Merupakan penelitian dengan cara mempelajari literatur-literatur, buku-buku perkuliahan serta referensi-referensi lain yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
1.7
Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam rangka pengumpulan data dalam penulisan skripsi ini, penulis
melakukan penelitian di perusahaan cabang yang bergerak di bidang asuransi yaitu PT. Equity Life Indonesia yang berlokasi di Jalan Kartini No.30 Cirebon. Sedangkan waktu penelitian ini dilakukan pada bulan September 2008 sampai dengan selesai.