3 BAB 2
DATA DAN ANALIS A
2.1
DATA Data untuk menunjang proyek tugas akhir ini didapat dari berbagai sumber
antara lain: a.
Data literatur berupa artikel elektronik maupun non-elektronik yang berasal dan website-website.
b.
Wawancara dengan Bapak Anjungan Aceh TM II
c.
Survey pada kantor perwakilan Aceh (pemerintahan propinsi nanggroe aceh darussalam, kantor penghubung jakarta)
d.
2.2
Survey ke NAD
HAS IL S URVEY 2.2.1 Interview Berdasarkan hasil interview dengan orang-orang yang terlibat langsung dengan kantor perwakilan aceh di jakarta (yang sangat mendukung akan pengumpulan data ini), diceritakan bahwa memang belum pernah ada suatu bentuk nyata akan kampanye untuk visit aceh sendiri. Kantor penghubung (perwakilan aceh) sendiri hanya lebih bekerja dalam bidang bisnis dan pemerintahan Aceh, sedangkan masalah pariwisata mereka lebih mengandalkan dinas kebudayaan dan pariwisata Aceh. Keanggotaan Perwakilan Aceh sendiri
4 tidak terbuka untuk umum dan bagi semua orang. M emiliki lebih dari 30 karyawan yang terbagi lagi untuk anjungan aceh di Taman mini dan Ikatan wanita aceh. Dan untuk menjadi anggota (kantor perwakilan) harus memiliki pengetahuan sejarah yang tinggi akan Indonesia dan aceh juga test pegawai negri seperti biasanya. Jumlah anggota resmi di kantor perwakilan aceh kini sudah berjumlah 300 orang dengan 50 anggota yang benar benar aktif. Hampir 90 persen anggota adalah orang aceh.
2.2.2 Quesioner
Berdasarkan hasil quesioner yang saya sebarkan ke 50 orang untuk wilayah Jakarta, tentang lebih mengenal pariwisata aceh pada remaja dan dewasa dengan jenis kelamin pria dan wanita golongan A-B menunjukan bahwa mereka cenderung tidak menggetahui akan adanya pariwisata yang menunjang dibandingkan bali. 75 % hanya mengetahui dan antusias akan Tsunami dan Tari saman, Dan sisanya merasa kurang tertarik akan Aceh dan lebih tertarik dengan bali dan pulau pulau lain di indonesia yang lebih terkenal yang murah maupun yang mewah (bali untuk traveling high class).
5
2.3
DATA MANDATORIS
2.3.1
NANGGRO E AC EH D ARUSS ALAM (NAD)
Aceh atau Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) merupakan Propinsi paling Barat Republik Indonesia terletak di ujung Pulau Sumatera, diapit oleh Lautan Hindia dan Selat M alaka. Letaknya amat strategis sebagai pintu masuk ke Nusantara dan sebagian Negara di Asia.
M asyarakat Aceh merupakan penganut Agama Islam yang fanatik dan hampir seluruhnya beragama Islam. Sebagian kecil dari mereka ada yang berketurunan Tapanuli, Jawa, Cina dan India, menganut agama Kristen, Hindu dan Budha. Kendati demikian kehidupan beragama di Aceh cukup harmonis dengan toleransi yang cukup tinggi. Sarana peribadatan seperti M esjid dan M enasah terdapat di seluruh pelosok Aceh, sedangkan Gereja, Toa Peh Kong dan Kuil Hindu hanya terdapat di kota-kota besar saja.
6
2.3.1.1
S EJARAH
Sejarah mengenai Kejayaan Aceh yang sangat terkenal dimulai dari Kerajaan Samudra Pasai. Kerajaan Samudra Pasai tercatat dalam sejarah sebagai Kerajaan Islam terbesar di Nusantara pada masanya. Kerajaan Samudra Pasai yang didirikan oleh M erah Silu, yang kemudian masuk Islam dan berganti nama dan bergelar Sultan M alik Al- Saleh, atau yang lebih dikenal dengan nama Sultan M alikussaleh sebagai raja pertama yang memerintah tahun 1267 M - 1297 M, sekitar abad ke-13.
M erah Silu dari Samudra Darussalam kemudian berhasil mempersatukan daerah Samudra dan Pasai. Dan kemudian kedua daerah tersebut dijadikan sebuah kerajaan dengan nama “Kerajaan Samudra Pasai” (berada di Aceh Utara). Dengan wilayah kekuasaan yang sangat strategis maka dapatlah dikatakan posisi Kerajaan Samudra Pasai sangat memegang peranan penting bagi jalur perdagangan internasional yang melewati Lautan Hindia dan Selat M alaka.
Dengan posisi yang strategis tersebut, Samudra Pasai berkembang menjadi kerajaan Islam yang kuat, dan di pihak lain Samudra Pasai berkembang sebagai bandar transit yang menghubungkan para pedagang Islam yang datang dari arah barat dan para pedagang Islam yang datang dari arah timur. Keadaan ini mengakibatkan Samudra Pasai mengalami perkembangan yang cukup pesat pada masa itu baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya.
Pada masa ini pemerintahan Samudra Pasai berkembang pesat dan terus menjalin hubungan dengan kerajaan-kerajaan Islam di India maupun Arab. Bahkan melalui catatan kunjungan Ibnu Batutah (seorang musafir dari Kerajaan M aroko), ada seorang utusan dari Sultan Delhi tahun 1345 diketahui Samudra Pasai merupakan pelabuhan yang penting dan istananya disusun dan diatur secara India dan patihnya bergelar Amir. M enurut cerita Ibnu Batutah, perdagangan di Samudra Pasai semakin ramai dan bertambah maju karena didukung oleh armada laut yang kuat, sehingga para pedagang
7 merasa aman dan nyaman berdagang di Samudra Pasai. Komoditi perdagangan dari Samudra Pasai yang penting adalah rempah-rempah, antara lain lada, cengkeh, kapur barus dan emas. Dan untuk kepentingan perdagangan sudah dikenal uang sebagai alat tukar yaitu uang emas yang dinamakan Deureuham (dirham). Kemajuan dalam bidang ekonomi membawa dampak pada kehidupan sosial masyarakat Samudra Pasai yang makmur. Dan di samping itu juga kehidupan masyarakatnya diwarnai dengan semangat kebersamaan dan hidup saling menghormati sesuai dengan syariat Islam.
Hubungan antara Sultan dengan rakyat terjalin baik. Sultan biasa melakukan musyawarah dan bertukar pikiran dengan para ulama, dan Sultan juga sangat hormat pada para tamu yang datang, bahkan tidak jarang memberikan tanda mata kepada para tamu. Kerajaan Samudra Pasai mengembangkan sikap keterbukaan dan kebersamaan. Salah satu bukti dari hasil peninggalan budayanya, berupa batu nisan Sultan M alikussaleh dan jirat Putri Pasai. Batu nisan tersebut berasal dari Gujarat ( India). Hal ini berarti kerajaan Samudra Pasai bersifat terbuka dalam menerima budaya lain yaitu dengan memadukan budaya Islam dengan budaya India.
M asa Kejayaan Aceh dimulai lagi dari Sultan Iskandar M uda M eukuta Perkasa Alam, yang lebih dikenal dengan nama Sultan Iskandar M uda. M asa kekuasaan Sultan Iskandar M uda yang dimulai awal abad ke-16 pada tahun 1607-1636 yang terkenal dengan nama Kesultanan Aceh Darussalam (sekarang Kota Banda Aceh), dan merupakan masa kejayaan yang paling gemilang bagi Kesultanan Aceh, dimana daerah kekuasaannya yang semakin besar dan reputasi internasional sebagai pusat dari perdagangan dan pembelajaran tentang Islam. Wilayah kekuasannya sampai ke Penang ( M alaysia), hingga sampai pantai timur Semenanjung M elayu. Para pedagang asing sampai tunduk kepadanya. Kerajaannya kaya raya, dan menjadi pusat ilmu pengetahuan.
Sultan Iskandar M uda dikenal sebagai Sultan yang arif bijaksana dan juga sangat tegas. Karena itu Sultan sangat di segani baik kawan maupun lawan. Sultan Iskandar M uda juga menjalin hubungan baik dengan Negara-negara di Eropa, antara lain: Kerajaan Inggris dibawah Pemerintahan Ratu Elisabeth I pernah meminta izin pada Sultan untuk
8 berdagang di Aceh. Pendiri Dinasti Orenje Belanda yaitu Pangeran M aurits juga pernah meminta bantuan kepada Kesultanan Aceh Darussalam. Selain Inggris dan Belanda, hubungan baik juga dilakukan Sultan Iskandar M uda dengan Kesultanan Utsmaniyah atau dikenal dengan Kekaisaran Turki Ottoman yg berkedudukan di Konstantinopel (sekarang Istanbul Turki). Demikian juga dengan Kerajaan Perancis, sangat menghormati Sultan Iskandar M uda.
Pada masa itu, Kerajaan Aceh merupakan satu-satunya kerajaan M elayu yang memiliki Balee Ceureumeen atau Aula Kaca di dalam Istananya. Istana Kesultanan Aceh luasnya tak kurang dari dua kilometer. Istana tersebut bernama Istana Dalam Darud Donya (kini M euligo Aceh, kediaman Gubernur). Di dalamnya meliputi M edan Khayali dan M edan Khaerani yang mampu menampung 300 ekor pasukan gajah. Sultan Iskandar M uda juga memerintahkan untuk memindahkan aliran Sungai Krueng Aceh hingga mengaliri istananya. Sungai ini hingga sekarang masih dapat dilihat, mengalir tenang di sekitar M euligoe.
Setelah Sultan Iskandar M uda Wafat pada 27 Desember 1636 M , maka Kesultanan Darussalam digantikan oleh penerus-penerusnya. Tetapi tidak ada lagi yang bisa menyamai Kebesaran dan Kehebatan dari Seorang Sultan Iskandar M uda dalam memegang tampuk kekuasaan. Hingga pada akhirnya Kesultanan Darussalam mengalami kemunduran drastis, dan awal abad ke-19 terjadilah pertempuran sengit antara Aceh dan Belanda.
Pada tahun 1873, Belanda menyatakan perang atas Kerajaan Aceh Darussalam pada tanggal 26 M aret 1873. Perang antara Belanda dan Aceh merupakan yang terpanjang dalam sejarah dunia yaitu lebih kurang 69 tahun (1873 -1942) yang telah menelan jutaan nyawa.
9
Pada tahun 1942 Jepang mendarat di Aceh dan disambut baik oleh orang Aceh karena pada waktu itu antara Belanda dan Jepang saling bermusuhan, dan orang Aceh berharap kedatangan Jepang akan membantu mengusir Belanda dari tanah Aceh. Namun kenyataan sebaliknya bahwa Jepang lebih ganas dari Belanda sehingga orang Aceh merasa ditipu oleh Jepang dan mengangkat senjata memerangi Jepang.
Jepang berada di Aceh hanya 2,5 tahun, namun banyak pertempuran yang terjadi antara Aceh dengan Jepang. Diantara sekian banyak perang yang terjadi, ada dua pertempuran yang sulit untuk dilupakan karena banyaknya korban jiwa yang berjatuhan yaitu di Pandrah (Aceh Utara) dan di Cot Plieng (Aceh Utara). Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 sedikit banyaknya telah membebaskan Aceh dari belenggu perang yang mengenaskan.
10
2.3.1.2
Demografis dan Geografis
Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) adalah Daerah Istimewa, merupakan Propinsi paling Barat Indonesia yang terletak di ujung Pulau Sumatra. berbatasan dengan Teluk Benggala di sebelah Utara, Samudra Hindia di sebelah Barat, Selat M alaka di sebelah Timur, dan Sumatra Utara di sebelah Tenggara dan Selatan. Secara Geografis NAD terletak pada Koordinat: 2°-6° LU dan 95°-98°BT. Dengan luas Wilayah: 55.390 km2, termasuk sejumlah pulau-pulau yang ada dilepas pantai sepanjang pantai Barat dan Selatan kawasan ini. Dibagian Tengah agak ke Barat terbentang gugusan Bukit Barisan yang masih ditutupi hutan lebat, dan puncak-puncaknya yaitu Geureudong (2.595 m), Peut Sago (2.780 m), Burni Telong (2.566 m), Ucop M olu (3.187 m), Abong-abong (3.015 m), Leuser (3.466 m), Seulawah A gam ( 1.782 m), Seulawah Inong (866 m).
Nanggroe Aceh Darussalam dengan Ibukotanya yaitu Banda Aceh, dahulunya bernama Koetaradja. M enurut Sensus Penduduk:
1. Tahun 1980 sekitar 2.621.271 2. Tahun 1990 sekitar 3.409.900 3. Tahun 2000 sekitar 4.010.865 4. Tahun 2003 sekitar 4.200.000
Kabupaten di NAD saat ini terdiri dari 18 kabupaten, dan Kota/Kotamadya sebanyak 5 Wilayah. Sedangkan suku-suku di NAD pada saat ini ada 10 suku, antara lain: Suku Aceh, Gayo, Alas, Aneuk Jamee, M elayu Tamiang, Kluet, Devayan, Sigulai, Julu, dan Haloban, yang tersebar di 23 Kabupaten dan Kota/Kotamadya.
Dalam bidang Agama di NAD mayoritas beragama Islam, dan sebagian lain terdiri dari beberapa Agama, dengan persentase sekitar: Islam (97,6%), Kristen Katolik dan Kristen Protestan (1,7%), Hindu (0,08%), Budha (0,55%).
11
2.3.1.3
PROFIL AC EH
Adat istiadat
Upacara Adat
Maulid Nabi Muhammad S AW M aulid Nabi M uhammad SAW adalah acara yang selalu diperingati oleh umat muslim di Aceh. (provinsi nad) Peusijuk / Tepung Tawar Peusijuk atau Tepung Tawar merupakan salah satu tradisi leluhur M asyarakat Aceh yang tetap dipelihara dan dilakukan dalam kehidupan sehari-hari sebagai bentuk rasa syukur atas anugerah Allah SWT. (Kota Banda Aceh) Kenduri Blang Kenduri Blang merupakan upacara tradisional yang berhubungan dengan musim turun kesawah. (Kabupaten Aceh Besar) Kenduri Laot Kenduri Laot merupakan upacara tradisional yang berhubungan dengan laut. (provinsi nad)
Seni Tari
Tari S eudati Tari Seudati adalah tarian yang terkenal dan berasal dari NAD.Tarian ini mulanya berkembang di Aceh Utara, dan sekarang menjadi salah satu Kesenian Nasional Indonesia. (Kabupaten Aceh Utara)
Tari Rapa`i Geleng Rapa`i Geleng adalah salah satu tarian Aceh yang terkenal. Tarian ini juga dipertunjukkan hingga kemanca negara. (Kabupaten Aceh Selatan)
12
Tarian Tarek Pukat Tari Tarek Pukat ini adalah tarian yang menggambarkan aktifitas para nelayan yang menangkap ikan dilaut. (Kabupaten Aceh Besar)
Tari Likok Pulo Tarian Likok Pulo adalah salah satu dari tarian Khas Aceh yang terkenal hingga ke Luar Negeri. Tarian ini ditarikan oleh para pria ataupun juga para wanita. (Kabupaten Aceh Besar)
Tari Bines Tari Bines merupakan tarian khas Gayo, yang bermula dari Daerah Gayo Lues. (Kabupaten Gayo Lues)
Kesenian Didong Kesenian Didong merupakan kesenian tradisional daerah Tanah Gayo yang sangat populer, kesenian ini juga dipertunjukkan hingga kemanca negara (Kabupaten Aceh Tengah)
Tari Rateb Meuseukat Tari Rateb M euseukat adalah Tarian yang dikenal sebagai Tari Saman. Tari Rateb M euseukat ini ditarikan oleh para wanita. Tarian ini terkenal hingga kemanca negara. (Kabupaten Aceh Barat Daya)
Tari S aman Tari Saman adalah salah satu tarian daerah Aceh yang terkenal, tarian ini berasal dari suku Gayo, dan ditarikan oleh para pria. (Kabupaten Gayo Lues)
Tari Japin Tamiang Tari Japin Tamiang merupakan salah satu tarian daerah dari Kabupaten Aceh Tamiang. Tarian ini ditarikan oleh para wanita (Kabupaten Aceh Tamiang)
13
Tari Ranup Lampuan Tari Ranup Lampuan adalah salah satu tarian tradisional Aceh yang ditarikan oleh para wanita. Tarian ini biasanya ditarikan untuk penghormatan dan penyambutan tamu secara resmi. (Kota Banda Aceh)
Tari Guel Tari Guel merupakan tarian adat tradisional yang berasal dari Tanah Gayo. Tarian ini ditarikan secara berkelompok antara para wanita dan pria. (Kabupaten Aceh Tengah)
Tari Laweut Tari Laweut merupakan salah satu tarian yang berasal dari Aceh. Laweut berasal dari kata Selawat, sanjungan yang ditujukan kepada junjungan Nabi M uhammad SAW. Tarian ini juga dikenal sebagai `Seudati Inong`. (Kabupaten Pidie)
Tari Ula-Ula Lembing Tari Ula Ula Lembing merupakan salah satu tarian daerah dari Kabupaten Aceh Tamiang (Kabupaten Aceh Tamiang)
Aksesori dan Pakaian
Rencong Rencong merupakan senjata khas Aceh. Pada zaman dahulu dijadikan salah satu senjata untuk melawan penjajah asing. Saat ini Rencong dijadikan souvenir yang indah dan unik (Provinsi NAD)
Kopiah Meukutop (Topi Adat Aceh) Kopiah M eukutop / Topi Tradisional Aceh. Kopiah M eukutop adalah topi tradisional Aceh, biasanya digunakan sebagai pelengkap pakaian adat Aceh yang dikenakan oleh pria. Saat ini Kopiah M eukutop dapat juga dijadikan souvenir yang indah dan menarik. (Provinsi NAD)
14
Alat Musik
Seurune Kale Seurune Kale adalah alat musik tiup Tradisional Aceh. (Kabupaten Pidie)
Rapa`i Rapa`i adalah salah satu alat tabuh tradisional Aceh. Alat tabuh ini dikenal dengan nama Rebana. Rapa`i (Rebana) terbagi kepada beberapa jenis permainan, Rapa`i Geleng salah satunya. (Kabupaten Aceh Selatan)
Geundeurang (Genderang) Geundeurang (Genderang) atau yang disebut juga dengan Gendang, merupakan salah satu alat musik tabuh/pukul khas Aceh. (Provinsi NAD)
Makanan Khas Aceh
Bolu Manis Aceh atau Bolu Bhoi Bolu manis Aceh ini adalah Bolu tradisional Aceh, namanya adalah bolu bhoi/bolu ikan, karena bentuknya memang seperti ikan. (Kabupaten Aceh Besar) Kue Keukarah Kue Keukarah adalah salah satu kue tradisional Aceh. Kue ini biasanya dijadikan hantaran/seserahan pada acara pernikahan adat Aceh. (Kabupaten Aceh Besar) Dodol Aceh Dodol Aceh yang dikemas dalam plastik dan berbentuk memanjang Dodol Aceh juga biasanya dijadikan hantaran/seserahan pada saat acara pernikahan adat Aceh. (Kota Banda Aceh) Meuseukat (Dodol Nanas) M euseukat ini adalah dodol nanas khas Aceh. Terbuat dari tepung terigu dan campuran buah nanas, paduan yang unik dengan cita rasa yang khas. (Kota Banda Aceh)
15
Flora dan Fauna
Bunga Rafflesia Bunga Rafflesia yang disebut juga sebagai bunga raksasa adalah salah satu jenis tumbuhan langka yang dilindungi. (Kabupaten Aceh Tenggara) Burung Merpati Nicobar Burung M erpati Nicobar atau Burung Junai M as adalah salah satu burung langka yang terdapat di Pulau Weh. (Kota Sabang) Orang Utan Orang Utan merupakan hewan langka yang dilindungi, karena habitat dari hewan ini hanya ada didaerah-daerah tertentu. Orang Utan yg tedapat di Kebun Binatang M ini Jantho . (Kabupaten Aceh Besar) Kukang/Malu-Malu Hewan Kukang atau M alu-M alu adalah hewan primata kecil yang bergerak lambat, bermata agak besar dan cenderung malu-malu. Nama ilmiah dari hewan ini adalah "Nycticebus coucang". (Kabupaten Aceh Besar) Binturung/Bintarung Binturung atau Bintarung dg nama ilmiah "Arctictis binturong" adalah hewan sejenis M usang, tetapi memiliki tubuh lebih besar dg bulu yang sangat banyak serta tebal dan berwarna hitam. (Kabupaten Aceh Besar) Beruang Madu Beruang M adu atau bahasa ilmiahnya "Helarctos malayanus" merupakan salah satu hewan langka yang dilindungi. (Kabupaten Aceh Besar) Kucing Merah Kucing M erah dengan nama ilmiah "Pardofelis badia" adalah kucing besar yang hidup hanya dibeberapa tempat seperti Aceh, Kalimantan dan M alaysia. (Kabupaten Aceh Besar) Elang Laut Elang Laut dg nama ilmiah "Haliaeetus leucogaster" merupakan jenis elang langka dan dilindungi. Habitat asli terdapat di negara India, Cina dan juga Australia.
16 (Kabupaten Aceh Besar) Gajah Sumatra Gajah Sumatra atau yang dikenal sebagai Gajah Asia dengan nama ilmiah "Elephas maximus" adalah salah satu hewan yang dilindungi. (Kabupaten Aceh Tenggara) Siamang Siamang atau bahasa ilmiahnya "Symphalangus syndactylus", adalah satwa sejenis kera yang langka dan dilindungi
(Kabupaten Aceh Tenggara)
Anjing Ajag Anjing Ajag dalam bahasa ilmiahnya "Cuon alpinus" adalah salah satu satwa langka dan dilindungi. Hewan ini terdapat di Pulau Sumatra dan Jawa. Kabupaten Aceh Tenggara Hiu Bermulut Besar Ikan Hiu Bermulut Besar yang nama ilmiahnya "M egachasma pelagios" merupakan jenis Hiu langka, dan hewan ini terdapat di laut P.Weh. (Kota Sabang) Katak (Bufo Valhallae ) Jenis dari Katak ini nama ilmiahnya "Bufo valhallae" adalah merupakan spesies katak yang terancam punah. Habitat asli diseluruh dunia hanya terdapat di Indonesia. Dan Di NAD terdapat di P.Weh. (Kota Sabang) Burung Rangkong Papan Burung Rangkong Papan dengan bahasa ilmiahnya "Buceros Bicornis" merupakan hewan yang dilindungi.
(Kabupaten Aceh Tenggara)
Harimau S umatra Harimau Sumatra atau yang lebih dikenal dengan Harimau Loreng Sumatra merupakan hewan yang dilindungi.
(Kabupaten Aceh Tenggara)
Badak S umatra Badak Sumatra merupakan salah satu satwa langka yang dilindungi, sesuai dengan namanya badak ini pertama kali ditemukan di Pulau Sumatra.
17
Objek Wisata Kepulauan dan Pantai
Iboih Pantai Teupin Layeu yang terletak di Iboih merupakan pantai yg indah dan eksotik, dan merupakan pantai andalan di Sabang sebagai tempat wisata pantai, cocok untuk snorkling maupun berenang. Kategori : Kepulauan dan Pantai Alamat Lokasi : Desa Iboih, Km 23 dari Kota Sabang menuju Kilo M eter 0 Indonesia Kabupaten/Kota : Kota Sabang
Pantai Air Dingin Pantai yg landai ini sangat unik dan eksotik, karena berdekatan dg lokasi air terjun yg juga sangat indah. Kategori : Kepulauan dan Pantai Alamat Lokasi : Kecamatan Samadua, jarak tempuh sekitar 17 km dari Kota Tapak Tuan, Kab. Aceh Selatan Kabupaten/Kota : Kabupaten Aceh Selatan
Pantai Cemara Indah Selain Pantai Pasir putih, disini juga terdapat Taman Rekreasi untuk bersantai diwaktu liburan, dan saat senja tiba kita bisa menikmati matahari terbenam yg sungguh indah. Kategori : Kepulauan dan Pantai Alamat Lokasi : Desa Palak Hilir, sekitar 4 km dari Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya Kabupaten/Kota : Kabupaten Aceh Barat Daya
Pantai Lampu`uk Pantai ini sangat indah dan cocok untuk berenang, jetski, surfing, dan snorkling. Sore harinya kita bisa melihat keindahan matahari tenggelam disini.
18 Kategori : Kepulauan dan Pantai. Alamat Lokasi : Desa M eunasah M asjid, letaknya sekitar 15 KM dari Kota Banda Aceh. Kabupaten/Kota : Kabupaten Aceh Besar Pemandangan Alam Geurutee Dari ketinggian lereng gunung Geurutee ini, kita dapat melihat panorama alam yg sangat indah. Kategori : Kepulauan dan Pantai Alamat Lokasi : Jarak tempuh sekitar 40 km dari kota Banda Aceh Kabupaten/Kota : Kabupaten Aceh Jaya
Pulau Tsunami (Tsunami Island) Pulau yg indah ini terjadi akibat Tsunami tahun 2004 yang lalu. Kategori : Kepulauan dan Pantai Alamat Lokasi : Desa Keuleuang, Kecamatan Jaya, Kabupaten Aceh Jaya. Kabupaten/Kota : Kabupaten Aceh Jaya
WWW.VISITACEH.COM
19
2.3.1.4
Bagaimana mencapai Aceh
Untuk mencapai Aceh setidak-tidaknya dapat melalui darat dan udara. Beberapa tahun yan lalu untuk menuju Aceh masih bisa melalui laut. Setelah terjadi Tsunami dan pasca perdamaian di Aceh, transportasi dari luar Aceh meningkat luar biasa khususnya melalui udara. Hingga tahun 2007 saja, penerbangan langsung dari Jakarta dan melalui M edan juga dari Kuala Lumpur tidak kurang sekitar 6 atau 7 penerbangan setiap hari. Karena harga tiket yang relatif begitu murah, maka banyak orang dari luar Aceh khusunya dari pulau Jawa berdatangan ke Aceh via udara.
Anda bisa langsung terbang ke Banda Aceh dari Cengkareng Jakarta atau melalui M edan. Waktu tempuh pesawat terbang dari Jakarta ke Aceh rata-rata sekitar kurang dari 3 jam. Sedangkan bila melalui M edan, membutuhkan sekitar 3.5 atau 4 jam (tergantung berapa lama transit di M edan). Waktu tempuh pesawat udara dari M edan ke Banda Aceh hanya sekitar 40 menit.
M elalui jalan darat, anda dapat menggunakan Bus antar Provinsi dari M edan menuju Banda Aceh. Jarak dari M edan ke Banda Aceh sekitar 610 Kilo M eter. Untuk menempuh jarak lebih dari 600KM tersebut, anda membutuhkan waktu sekitar 11 jam melalui jalan lintas pesisir timur. Bila bus berangkat pagi dari M edan, anda dapat menikmati suasana jalan dan kota-kota kabupaten sepanjang jalan M edan-Banda Aceh seperti Kota Tamiang, Kuala Simpang, Langsa, Lhok Seumawe, Bireun, Sigli sebelum anda mencapai Banda Aceh. Bus-bus antar provinsi tersebut pada umumnya berkualitas cukup baik untuk perjalanan jauh tersebut.
20
2.3.2 United Nations Development Programme
PBB UNDP adalah jaringan pembangunan global, sebuah organisasi advokasi untuk perubahan dan menghubungkan negara-negara untuk pengetahuan, pengalaman dan sumber daya untuk membantu orang membangun kehidupan yang lebih baik. Kami berada di tanah di 166 negara, bekerja bersama mereka pada solusi mereka sendiri untuk global dan tantangan pembangunan nasional. UNDP adalah didedikasikan untuk agenda reformasi PBB, bekerja sama dengan semua badan-badan PBB terhadap mempromosikan Deklarasi M ilenium PBB dan mencapai Tujuan Pembangunan M ilenium, di dunia umum pertama agenda untuk pembangunan manusia. Di Indonesia, UNDP bekerja untuk memajukan pembangunan manusia; memerangi kemiskinan dan ketimpangan; mengkonsolidasikan baik pemerintahan demokratis di tingkat nasional dan lokal; mendukung pencegahan krisis dan pemulihan; dan mempromosikan pembangunan lingkungan cerdas. UNDP adalah juga sepenuhnya terlibat dalam memerangi HIV dan AIDS dan promosi kesetaraan gender.
21
Kami berkomitmen untuk mendukung prioritas nasional Indonesia dan pelaksanaan Pemerintah Indonesia dalam Rencana Pembangunan Jangka M enengah 2000-2009 dan nasional dan visi pembangunan daerah, strategi dan rencana. UNDP Indonesia adalah didedikasikan untuk lima komitmen Deklarasi Paris tentang Efektifitas Bantuan, didukung oleh program donor dan 117 negara termasuk Indonesia, yaitu: 1. kepemilikan nasional; 2. sesuai dengan prioritas nasional; 3. harmonisasi donor; 4. mengelola hasil 5. tanggung jawab bersama. UNDP bekerja di Indonesia adalah bagian integral dari United Nations Development Assistance Framework for Indonesia (2006-2010) dan diatur oleh Program Negara UNDP periode yang sama, yang ditandatangani dengan Pemerintah Indonesia pada tahun 2005. Di Indonesia, UNDP bekerja di lima area prioritas: * Penanggulangan Kemiskinan dan Millenium Development Goals UNDP bekerja untuk mendukung Indonesia melawan kemiskinan, meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, mengurangi kesenjangan antara kelompokkelompok dan daerah, dan membantu mencapai delapan Tujuan Pembangunan
22 M ilenium tahun 2015 di seluruh negeri. Dalam konteks ini, UNDP telah mengidentifikasi lima bidang kunci keterlibatan: 1. Program khusus mempromosikan M DGs di Papua; 2. mempromosikan kesetaraan jender dan pemberdayaan perempuan (MDG3); 3. berkontribusi terhadap respons nasional terhadap HIV / AIDS, TB dan M alaria (MDG6); 4. mendukung kampanye nasional untuk meningkatkan kesadaran mengenai MDGs, dan 5. memperkuat kapasitas statistik untuk mengukur dan monitoring M DGs di tingkat nasional, regional dan lokal.
* Pemerintahan demokratis UNDP mendukung konsolidas i demokrasi di Indonesia termasuk nasihat kebijakan dan bantuan teknis, penguatan kapasitas institusi, mempromosikan dan brokering dialog, dan terlibat dalam jaringan pengetahuan dan berbagi praktekpraktek yang baik. Tiga area prioritas: 1. M empromosikan 'pendalaman demokrasi' melalui pemilihan parlemen dukungan dan penguatan 2. mendukung desentralisasi dan reformasi tata pemerintahan daerah dan
23 3. mempromosikan hak asasi manusia berbasis sektor hukum dan keadilan reformasi, dengan tujuan untuk meningkatkan akses terhadap keadilan bagi rakyat miskin dan kelompok rentan.
* Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan UNDP adalah terlibat dalam serangkaian proyek untuk memastikan bahwa langkahlangkah penting untuk memastikan bahwa negara yang besar sumber daya alam dikelola secara efektif untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang sehat dan pembangunan berkelanjutan. Bermitra dengan badan-badan pemerintah, organisasi masyarakat sipil, dan sektor swasta, UNDP bertujuan untuk terus mengintegrasikan pertimbangan lingkungan strategis dalam perumusan kebijakan dan proses perencanaan yang efektif dikombinasikan dengan pembangunan kapasitas untuk mendukung pelaksanaan yang memberikan dampak signifikan di tanah. Tiga bidang utama fokus untuk UNDP: 1. Tindakan tingkat nasional pada adaptasi perubahan iklim, dengan fokus pada analisis, saran kebijakan dan perencanaan strategis; 2. aksi di tingkat masyarakat yang lebih baik pengelolaan lingkungan, dengan fokus pada perubahan iklim melalui mitigasi dan adaptasi perlindungan kehutanan, meningkatkan pengelolaan lingkungan, dan promosi energi yang berkelanjutan; 3 tabungan lapisan ozon dengan melaksanakan Protokol M ontreal.
24
* Pencegahan Krisis dan Pemulihan Indonesia adalah salah satu negara yang rawan bencana di dunia. Bencana alam mengancam pembangunan manusia dan merongrong pencapaian Tujuan Pembangunan. Konflik sosial juga merupakan halangan pembangunan yang serius. Oleh karena itu UNDP memberikan prioritas utama untuk mendukung pencegahan krisis di Indonesia dan upaya pemulihan. Tiga prioritas utama: 1. Pembangunan perdamaian melalui promosi pemerintahan lokal yang baik, pemberdayaan masyarakat, dan kesempatan ekonomi; 2. mitigasi bencana dan pengurangan risiko dan 3. pemulihan bencana, masyarakat mendapatkan kembali kaki mereka dan membangun kembali kapasitas pemerintahan lokal setelah bencana menyerang.
25 •
Pemulihan Aceh dan S umatera Utara Sebuah bagian penting dari pekerjaan UNDP di Indonesia ini difokuskan pada
Aceh dan Nias, terus mendukung pemulihan dari bencana tsunami Samudra Hindia 2004 dan juga untuk 30 tahun konflik.UNDP adalah mendukung bekerja di Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh dan Nias (BRR) dan Provinsi dan Pemerintah Pusat dalam mempromosikan pemulihan jangka panjang dan pengembangan untuk masa depan yang lebih cerah orang-orang di sana. Sebagai upaya pemulihan untuk bergerak dari pembangunan jangka panjang, lima prioritas utama untuk dukungan UNDP untuk Aceh dan Nias telah muncul: 1. Upaya yang didedikasikan untuk memerangi kemiskinan; 2. Promosi pemerintahan yang baik dan akses terhadap keadilan; 3. M emperkuat proses perdamaian; 4. Pengurangan risiko bencana; 5. M enjamin pembangunan berkelanjutan yang ramah lingkungan.
26
2.3.2 kantor Perwakilan Aceh, Jakarta PEM ERINTAHAN PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM KANTOR PENGHUBUNG JAKARTA
Jl. Indramayu No. 1 M enteng Jakarta Pusat 10310 Phone : (021) 3142163, 3919419 Fax : (021) 3100326
Kantor penghubung (perwakilan aceh) sendiri hanya lebih bekerja dalam bidang bisnis dan pemerintahan Aceh, sedangkan masalah pariwisata mereka lebih mengandalkan dinas kebudayaan dan pariwisata Aceh. Keanggotaan Perwakilan Aceh sendiri tidak terbuka untuk umum dan bagi semua orang. M emiliki lebih dari 30 karyawan yang terbagi lagi untuk anjungan aceh di Taman mini dan Ikatan wanita aceh. Dan untuk menjadi anggota (kantor perwakilan) harus memiliki pengetahuan sejarah yang tinggi akan Indonesia dan aceh juga test pegawai negri seperti biasanya. Jumlah anggota resmi di kantor perwakilan aceh kini sudah berjumlah 300 orang dengan 50 anggota yang benar benar aktif. Hampir 90 persen anggota adalah orang aceh.
27
2.3.4 Anjungan Aceh TMII Anjungan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) menampilkan dua rumah adat sebagai bangunan induk, lumbung padi (krueng pade), penumbuk padi (jeungki), tempat kumpul (bale), langgar (meunasah), panggung pergelaran, pesawat Dakota RI 001 Suelawah, toko cenderamata, dan bangunan kantor. Bangunan induk pertama adalah rumah adat Aceh Besar (rumoh Aceh), berupa rumah panggung 2,5 sampai 3 meter di atas tanah. Rumah ini terbuat dari kayu dan ditopang empat deret tiang kayu bulat yang berjarak sama sehingga membentuk segi empat. Salah satu ciri rumah adat Aceh adalah pintu yang berada di lantai rumah, dibuka ke atas, dan dihubungkan oleh tangga yang diletakkan di kolong rumah. M eskipun demikian ada yang membuat pintu menghadap ke halaman dengan tangga di pinggir lantai. Rumoh Aceh pada umumnya terdiri atas tiga ruangan: serambi depan (seuramo keue), berfungsi sebagai tempat menerima tamu, tempat mengaji, dan tempat tidur anak lelaki; ruangan tengah (jureu), memiliki dua bilik: rumoh inong yang berfungsi sebagai kamar tidur kepala keluarga dan ruang anjong untuk kamar tidur anak gadis; serta serambi belakang (seuramo liekot) yang berfungsi sebagai dapur dan tempat makan keluarga. Bangunan ini dipergunakan sebagai ruang peragaan berbagai aspek budaya dan adat istiadat 18 kabupaten dan 5 kotamadya, antara lain pelaminan dengan motif sulaman khas Aceh, tempat tidur berkelambu, senjata tradisional, alat perlengkapan rumah tangga, alat penangkap ikan, kerajinan anyam-anyaman, dan
28 foto dokumentasi perjuangan rakyat Aceh melawan Belanda, termasuk para pahlawannya. Bangunan induk kedua adalah rumah asli pahlawan wanita Aceh, Cut M eutia, yang dipindahkan dari tempat asalnya ke TM II; sampai sekarang rumah bersejarah ini masih anggun dan berdiri kokoh meski telah berumur 175 tahun. Keunikan arsitekturnya terletak pada jendela—yang juga berfungsi sebagai ventilasi—berupa lubang-lubang sela ukiran di seluruh dinding. Pintu rumah panggung bertiang 16 ini berada di lantai rumah dengan daun pintu membuka ke atas, sehingga harus menggunakan tangga untuk masuk. Konon, pintu ini dibuat karena alasan keamanan. Baik rumoh Aceh maupun rumah Cut M eutia beragam hias ukir tetumbuhan—seperti bungong meulu, bungong jeumpa, dan bungong mata uroe— pada dinding, pintu, tulak angin, jendela, dan beberapa bagian lainnya. Warna ukiran disesuaikan dengan warna dasar bangunan. Ukiran motif awan beriring (canek awan), lambang kesuburan, terdapat pada tangga, dinding, dan ruang tengah. Pada bagian atas pintu terdapat kaligrafi, sedangkan tulak angin dan dinding atas dengan ukiran keurawang bermotif sulur-suluran, selain untuk keindahan juga sebagai ventilasi. Kebanyakan ukiran hiasan rumah Aceh tidak mengandung lambang tertentu, melainkan sebagai unsur keindahan saja. Pesawat terbang Dakota dengan nomor RI. 001 Seulawah, sumbangan rakyat
Aceh
sebagai
bukti
ikut
dalam
perjuangan
mempertahankan kemerdekaan, dipajang di halaman.
bangsa
Indonesia
29 Panggung terbuka di sebelah kiri anjungan digunakan untuk pergelaran berbagai seni tradisional, seperti Saman dan Seudati, terutama pada hari M inggu dan libur. Sesekali kesenian langka, seperti Pe Em Toh, didatangkan langsung dari daerah; di samping duta seni dari daerah untuk peragaan upacara adat pada kegiatan Paket Acara Khusus yang biasanya berlangsung setahun sekali. Anjungan NAD pernah dikunjungi beberapa tamu negara, seperti perdana menteri Selandia Baru, duta-duta besar Pakistan, M alaysia, Philipina, M uangthai, dan India.
30 2.3.5
Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (DepBudPar)
Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia adalah Instansi pemerintah yang menangani seluruh aspek aspek pariwisata dan kebudayaan Indonesia. Bertepatan di jalan medan merdeka barat no 17 jakarta 10110 dan dipimpin oleh Ir. Jero Wacik, SE selaku menteri pariwisata dan kebudayaan Indonesia.
Fungsi Direktorat Kesenian
Adalah melaksanakan penyiapan bahan rumusan rancangan kebijakan, standar, Norma, criteria dan prosedur sera pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kesenian. Dalam melaksanakan tugas direktorat kesenian menyelenggarakan fungsi :
a. Pelaksanaan dan penyiapan bahan rumusan kebijakan di bidang kesenian; b. Perumusan standar, norma, kriteria, dan prosedur di bidang seni rupa, seni pertunjukan, seni teater dan sastra, seni media serta industri seni;
31 c. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang seni rupa, seni pertunjukan, seni teater dan sastra, seni media serta industri seni.
Adapun Visi dan Misi Departemen Pariwisata dan Kebudayaan Indonesia :
VISI M emperlihatkan identitas nasional, menyatukan segala aspek kebudayaan nasional didalam nilai multi-kultur, kerjasama internasional dan kesejahteraan masyarakat.
M ISI •
M enyediakan perlindungan alam, perkembangan budaya berdasarkan nilai-nilai budaya yang ada.
•
M engembangkan promosi dan tujuan wisata pada saat mendapatkan keuntungan kompetitif.
•
M engembangkan sumber-sumber potensi kebudayaan dan pariwisata.
•
M engembangkan pemerintahan yang bersih dan akuntabilitas umum yang sehat.
32 2.3.6
Visit Indonesia
Banyaknya kekayaan yang dimiliki bangsa kita akan menjadikan tujuan dalam program "Visit Indonesia Year 2008". "Program VIY merupakan bingkai besar yang mempromosikan berbagai destirasi wisata diseluruh daerah di Indonesia. Dengan 100 event unggulan selama setahun penyelenggaraanya. Dalam Visit Indonesia Year 2008 yang sedan g dipromosikan memang destirasi pariwisatanya, bukan Indonesianya. Jadi kita mempromosikan Tana Toraja, Bali, Yogyakarta, dan sebagainya. Jadi berkunjung bukan ke Indonesia, tapi berkunjung ke Destirasi (wilayah),"
33 Sedikit Tentang Logo Visit Indonesia :
•
Bentuk Logo akan mengambil konsep Garuda Pancasila sebagai dasar Negara, tetapi dengan pengolahan yang modern.
•
5 sila akan digambarkan berupa 5 Garis Warna yang berbeda dan merupakan
simbol
diversity
Indonesia
yang
penuh
dengan
keanekaragaman. •
Logo akan diolah menjadi bentuk dan warna yang dinamis sebagai perwujudan dari Dinamika Indonesia yang sedang berkembang.
•
Jenis Huruf dari Logo akan mengambil dari elemen otentik Indonesia yang disempurnakan dengan sentuhan modern.
34 2.4
KAMPAN YE S OS IAL ”VIS IT AC EH”
Kampanye ”visit aceh” adalah sebuah konsep kampanye/promosi yang mengharapkan feedback yang baik bagi masyarakat dan walaupun kampanye ini belum pernah ada, dengan dengan maksud dan tujuan dari Kampanye ini sendiri adalah untuk meningkatkan apresiasi masyarakat (manca negara maupun dalam negri) terhadap objek wisata Indonesia, yang akan sangat barpengaruh pada visa negara (pendapatan Indonesia). Dan dengan harapan pariwisata Indonesia akan semakin terkenal dengan keaneka ragaman dan keramah tamahannya.
Logo sebelumnya Visit Aceh :
35 2.5
ANALIS A S WOT
S trength •
M elalui kampanye ”visit aceh” masyarakat Indonesia dan M ancanegara akan terpacu untuk terus peduli akan pariwisata di Indonesia.
•
M asih banyak masyarakat yang peduli dan mengerti akan indahnya keaneka ragaman kebudayaan daerah-daerah di Indonesia.
•
Kampanye visit aceh nantinya selalu melibatkan masyarakat. Hal ini Bisa dianggap positif karena dapat mengingatkan kepedulian masyarakat yang sangat membantu proses kemajuan Aceh sendiri dan Bangsa Indonesia tentunya.
Weakness •
Kurangnya kampanye ”visit Aceh” dikalangan mancanegara maupun di masyarakat Indonesia sendiri, dan biasanya lebih berkembang (diketahui) di penggemarnya saja (orang aceh sendiri).
•
M asyarakat Luar lebih menggenal Bali & Lombok.
•
Kesulitan yang akan dihadapi oleh pemerintahan Indonesia dan aceh sendiri dalam menyiapkan promosi untuk mendatangkan wisatawan.
36
Opportunities •
Belum pernah ada diadakan kampanye tentang aceh (visit aceh sendiri)
Threat •
Pariwisata aceh kalah pamor dari pariwisata pariwisata lain yang lebih menarik di indonesia.
•
Isu sosial akan ketakutan masyarakat tentang adanya Tsunami yang pernah memporak porandakan Aceh 26 desember 2004.