BAB 1 Pendahuluan 1.1. Pola Hidup Sehat Dewasa ini, masyarakat mulai memperhatikan kesehatan dan menjunjung tinggi pola hidup sehat serta konsumsi makanan yang bergizi. Menurut badan organisasi kesehatan WHO, gaya hidup sehat merupakan keadaan dimana mental, fisik, kesejahteraan sosial yang sehat dan bukan hanya ketiadaan penyakit kepada seluruh manusia. Gaya hidup sehat berhubungan dengan pola konsumsi makanan maupun aktifitas yang dilakukan oleh setiap individu. Terfokus pada pola hidup sehat dengan menjaga makanan yang dikonsumsi setiap harinya, mulai dari mengatur asupan gizi dengan menghitung porsi makan (jumlah kalori), menjadi vegetarian, dan juga berolahraga. Berdasarkan Kamus Bahasa Indonesia, makanan adalah segala sesuatu yg dapat dimakan atau masuk ke dalam tubuh yg membentuk atau mengganti jaringan tubuh, memberikan tenaga, atau mengatur semua proses dalam tubuh. Makanan bergizi adalah makanan yang mengandung gizi yang seimbang dan mengandung zat yang diperlukan oleh tubuh kita untuk tumbuh dan berkembang. Mengacu pada pengertian, tujuan dasar dari mengkonsumsi makanan adalah sebagai sumber energi yang dibutuhkan untuk melakukan aktifitas, sebagai pertumbuhan dan pemeliharaan
1
2
jaringan tubuh, mengatur proses pertumbuhan serta sebagai pelindung tubuh dari lingkungan dan penyakit. Ada beberapa hal ada yang perlu diperhatikan dalam mengatur pola konsumsi makanan agar dapat berdaya guna bagi kesehatan kita, agar makanan yang kita konsumsi tidak menjadi sumber penyakit dalam tubuh. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa terdapat banyak cara untuk menerapkan pola konsumsi makanan sehat. Salah satu yang menjadi trend saat ini adalah menjadi vegetarian berdasarkan kompas health, dikatakan bahwa vegetarian diyakini akan menjadi tren di kota-kota besar. Bahkan di beberapa negara maju sudah dijalankan oleh sebagian orang.
1.2. Vegetarian Untuk mengenal lebih dalam mengenai Vegetarian, penting untuk mengetahui mengenai vegetarian dan sejarahnya. Kata vegetarian berasal dari Bahasa Latin "vegetus" yang berarti "kuat, aktif, dan bergairah". Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian vegetarian adalah orang yang karena alasan agama atau kesehatan hanya makan sayur-sayuran dan hasil tumbuh-tumbuhan. pada umumnya para vegetarian hanya mengkonsumsi makanan yang bersumber dari sayur-sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, dan bahan nabati lainnya. Secara umum, tujuan seseorang menjadi vegetarian adalah untuk menjaga kesehatan tubuh. Menurut Dr. A.P. Bangun, ada ungkapan yang mengatakan bahwa “anda adalah apa yang anda makan“. Pada prinsipnya pola konsumsi makanan yang
3
berlebihan tidak baik dan segala makanan yang di konsumsi sebaiknya disesuaikan dengan dibutuhkan tubuh. Beberapa dampak positif yang dirasakan oleh para vegetarian adalah penurunan berat badan, penurunan resiko penyakit jantung, hingga mencegah dan mengendalikan diabetes dan mencegah penyakit kronis.
1.3. Peluang Vegetarian di Indonesia Di Indonesia, minat vegetarian tercermin dari munculnya berbagai komunitas vegetarian. Saat ini sudah terdapat tiga komunitas besar vegetarian yang berdiri, yaitu Komunitas Online Vegetarian Indonesia (http://www.vegetarian.web.id), Indonesian Vegan Society (http://www.ivs-online.org/v2/index.php) dan beberapa tahun ini, komunitas vegan di Indonesia berubah nama menjadi Vegan Society of Indonesia
(vsi-online.org). Selain itu, terdapat peningkatan jumlah anggota
komunitas Indonesia Vegetarian Society (IVS) yang cukup signifikan. IVS pertama kali berdiri pada tahun 1998, dengan jumlah anggota 5.000 orang. Hingga tahun 2010,
jumlah
anggota
IVS
telah
meningkat
menjadi
500.000
orang
(www.depokterkini.com). Selain munculnya komunitas vegetarian, minat gaya hidup tersebut terlihat dari peningkatan jumlah restoran/rumah makan vegetarian yang beroperasi. Pada tahun 1998, terdapat enam puluhan rumah makan vegetarian yang berdiri di Indonesia, dan hingga tahun 2007 sudah terdapat lebih dari tiga ratus rumah makan. Secara spesifik di Jakarta, seperti di lansir pada wisatajakarta.co.id, terdapat sebesar kurang lebih 114 rumah makan vegetarian yang terdaftar pada situs tersebut.
4
Selain itu, berdasarkan data yang dikutip dari Badan Pusat Statistik (bps.go.id)…
1.4. Identifikasi Masalah dan Ide Bisnis Walaupun banyak manfaat yang didapat dari gaya hidup vegetarian, masih terdapat beberapa kelompok masyarakat yang belum berminat untuk mencoba atau beralih menjadi vegetarian. Sebagian besar dari mereka masih menganggap bahwa seorang vegetarian tidak mendapat aspek gizi yang cukup, karena makanan yang mereka konsumsi terbatas.
Gambar 1.4-1 Piramida Makanan Vegetarian Sumber: www.vegetarian-diet.info/vegetarian-food-pyramid.htm
5
Seperti yang dilansir pada femina.co.id mengenai konsep hidup sehat dalam pola makan vegetarian, seorang vegetarian tetap mendapatkan gizi 4 sehat yang dikenal dengan kuartet nabati, yaitu: padi-padian, seperti beras, gandum, kentang, sagu, biji-bijian, dan umbi-umbian yang kaya akan serat makanan, sebagai sumber energi. Sayur-sayuran, merupakan sumber protein, vitamin, zat besi dan mineral. Buah-buahan, merupakan sumber yang kaya akan serat makanan dan berbagai macam vitamin. Selain itu, terdapat legum, terdiri dari kacang-kacangan, dan polong, termasuk olahan seperti tahu, tempe, susu kedelai dan gluten yang berfungsi menjaga kekebalan tubuh dan mengganti sel yang rusak. Bill Gates, pendiri dari Microsoft berpendapat bahwa trend vegetarian akan menjadi trend ke depannya dengan berkata bahwa vegan adalah daging di masa depan (foducate.com) Masalah lainnya yang dialami para vegetarian di Indonesia, diantaranya adalah kurangnya ketersediaan makanan vegetarian. Beberapa restoran yang menawarkan makanan vegetarian di Indonesia memberikan harga yang cukup tinggi. Selain itu, pilihan menjadi vegetarian menjadi sulit dilakukan karena keterbatasan varian makanan vegetarian. Ide bisnis yang kami miliki adalah untuk memudahkan para vegetarian untuk memasak makanan vegetarian yang enak dan bergizi tinggi dengan cara yang mudah di rumah. Produk yang dipasarkan adalah sebuah produk ready-to-cook, berisi bahan
6
makanan mentah yang dapat disesuaikan, terdiri dari sayur-sayuran segar sampai ke bumbu masakan yang telah ditakar dan dibungkus rapi. Produk kami juga disertai dengan petunjuk cara memasak makanan tersebut.
1.5. Rumusan Masalah Dari identifikasi masalah, maka dapat ditarik beberapa rumusan masalah: 1) Bagaimana pendekatan makanan vegetarian dapat menarik minat konsumen. Karena makanan vegetarian mempunyai kadar nutrisi yang terjaga dan juga mengandung segala jenis unsur vitamin yang dibutuhkan tubuh. 2) Seberapa besar peluang industri makanan vegetarian dengan sistem ready-to-cook dapat diterima di Indonesia. Apabila dibandingkan dengan mengolah makanan vegetarian sendiri, produk ready-to-cook akan menyediakan makanan yang bervariatif.
1.6. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian adalah: 1) Untuk Binus, secara akademik 2) Untuk partner Bisnis 3) Untuk perusahaan dan stakeholder
1.7. Tujuan Penelitian
7
Tujuan dari penelitian yang penulis lakukan adalah untuk mengembangkan model bisnis ready-to-cook bagi para vegetarian yang mengalami kesulitan dalam mengembangkan masakan vegetarian dan mengembangkan kreatifitas dalam pemilihan menu vegetarian. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk memberikan profit kepada perusahaan.
1.8. Ruang Lingkup Model bisnis yang akan dikembangkan akan dibatasi pada pengembangan produk makanan, dimana produk hanya terfokus untuk makanan vegetarian. Target utama dari produk adalah konsumen berusia dewasa yang mempunyai kesadaran pola makan sehat dan juga penganut vegetarian. Untuk memulai bisnis, perusahaan rencana pengembangan ide yang akan terstruktur menjadi suatu konsep, kemudian diikuti dengan perencanaan aktivitas supply, produksi, operasional, pemasaran, branding, dan keuangan. Untuk jangkauan, produk terkonsentrasi di wilayah Jakarta. Bisnis ini menggunakan media online sebagai sarana utama dalam beraktifitas. Semua aktivitas tersebut mencakup dari informasi perusahaan dan produk, pemesanan, transaksi hingga promosi. Seluruh konsep yang terkait dalam bisnis masih hanya sebatas perencanaan yang dapat berubah disesuaikan dengan situasi yang ada. Pembuatan bisnis ini didasari oleh studi literatur, survei pasar, dan analisis industri makanan, khususnya industri makanan vegetarian di Indonesia.
8
Secara finansial, penelitian ini terfokus pada penjualan produk ready-to-cook, sehingga pengembangan bisnis kedepannya tidak mencantumkan asumsi penjualan bisnis di luar produk lainnya.
1.9. Struktur Penulisan Business Model Creation dibagi menjadi 5 bab, terdiri dari : Bab 1 Pendahuluan Bab ini menguraikan latar belakang masalah, ruang lingkup, tujuan & manfaat serta sistematika penulisan dari thesis yang dibuat. Bab 2 Value Proposition Bab ini menguraikan teori-teori yang berhubungan dengan penulisan thesis serta penjelasan tentang teori pendukung value proposition. Bab 3 Business Model Creation Bab ini memberikan gambaran tentang bisnis model
yang dipilih
untuk
menjadi topik thesis, serta implementasi Business Model Canvas pada “Green Recipe” yang terdiri dari: Customer Segment, Value Proposition, Channels, Customer Relationship, Revenue Stream, Key Resource, Key Activities, Key Partnership, Cost Structure. Bab 4 Business Plan
9
Bab ini berisikan analisis dan pembahasan mengenai hal-hal yang diperlukan dalam membuat bisnis model tersebut baik dari hal – hal yang bersifat financial dan non financial yang kemudian diikuti dengan simulasi penghitungan proyeksi bisnis tersebut dalam 5 tahun kedepan. Bab 5 Kesimpulan Bab ini berisikan kesimpulan dan uraian-uraian pada bab-bab sebelumnya.