1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri perbankan syariah yang saat ini sedang mengalami pertumbuhan menjadi tren pada masyarakat Indonesia dalam menggunakan jasa perbankan, terutama pada kalangan muslim. Di sisi lain juga banyak terdapat beberapa bank konvensional yang mengadopsi sistem perbankan berbasis syariah. Terbukti dengan banyaknya jumlah kantor bank syariah yang berada di Indonesia. Hilangnya kekhawatiran pada masyarakat muslim tentang kemungkinan adanya hal-hal yang dilarang dalam Syariat Islam menjadikan banyak orang yang beralih menggunakan jasa perbankan syariah. Unsur riba berbasis bunga, pengelolaan pembiayaan yang membiayai kegiatan produksi dan perdagangan barang haram merupakan hal-hal yang dilarang dalam Syariat Islam. Ini sesuai yang disebutkan oleh Antonio (2001), menabung di bank syariah lebih aman ditinjau dari perspektif Islam. Terlihat dari meningkatnya jumlah kantor bank syariah pada tahun 20092012 yang terus bertambah dari tahun ke tahun. Pada tahun 2009 jumlah kantor yang ada adalah 711 kantor, pada tahun 2010 bertambah 504 kantor menjadi 1.215 kantor, sedangkan pada tahun 2011 bertambah 175 kantor menjadi 1.390 kantor, dan pada tahun 2012 bertambah 344 kantor menjadi 1.734 kantor. Pertumbuhan ini ditunjukkan pada gambar 1.
2
(Sumber: SPI BI 2012 diolah)
Gambar 1
Jumlah Kantor Bank Umum Syariah di Indonesia Pertumbuhan jumlah kantor bank syariah yang berada di Indonesia tidak terlepas dari penghimpunan dana yang telah dilakukan oleh bank syariah. Menurut Kuncoro dan Suhardjono (2011: 553-556), produk–produk penghimpun dana masyarakat yang ditawarkan bank syariah terdiri dari: AlWadi’ah, Al-Musyarakah dan Al-Mudharabah. Pada bank syariah, dana pihak ketiga dikategorikan dalam sumber dana Al-Wadi’ah yang menurut Arifin (2002: 56) mengartikan dana titipan (Wadi’ah) adalah dana pihak ketiga yang dititipkan pada bank, yang umumnya berupa giro dan tabungan. Sedangkan Bank Indonesia menggolongkan dana pihak ketiga antara lain: 1. Giro Islamic Banking (iB), Tabungan Islamic Banking (iB) dan Deposito Islamic Banking (iB). Berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) Bank Indonesia (BI) tahun 2012, sumber dana pihak ketiga yang dihimpun Bank Umum
3
Syariah (BUS) mengalami peningkatan tiap tahunnya. Pada tahun 2009 jumlah dana pihak ketiga yang terkumpul sebesar Rp43.858 miliar. Pada tahun 2010 jumlah dana pihak ketiga yang terkumpul sebesar Rp64.335 miliar. Pada tahun 2011 jumlah dana pihak ketiga yang terkumpul sebesar Rp105.500 miliar. Pada tahun 2012 jumlah dana pihak ketiga yang terkumpul sebesar Rp117.817 miliar. Hal ini ditunjukkan pada gambar 2.
(sumber: SPI BI 2012 diolah)
Gambar 2
Grafik Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Umum Syariah Dalam SPI BI tahun 2012 juga tertera dana pinjaman antar bank (interbank calling) yang turut andil dalam komposisi sumber dana bank syariah yang tiap tahunnya mengalami peningkatan. Pada tahun 2009 jumlah dana pinjaman antar bank sebesar Rp3.351 miliar. Pada tahun 2010 jumlah dana pinjaman antar bank sebesar Rp4.272. Pada tahun 2011 jumlah dana
4
pinjaman antar bank sebesar Rp6.141 miliar. Pada tahun 2012 jumlah dana pinjaman antar bank sebesar Rp11.327 miliar. Hal ini ditunjukkan pada gambar 3.
(Sumber: SPI BI 2012 diolah) Gambar 3 Grafik Dana Antar Bank (DAB) Bank Umum Syariah
Selain itu dalam SPI BI tahun 2012 dana pinjaman dalam komposisi sumber dana bank syariah tiap tahunnya juga semakin meningkat. Pada tahun 2009 jumlah dana pinjaman antar bank sebesar Rp3.351 miliar. Pada tahun 2010 jumlah dana pinjaman sebesar Rp81 miliar. Pada tahun 2011 jumlah dana pinjaman sebesar Rp1.119 miliar. Pada tahun 2012 pinjaman sebesar Rp1.654 miliar ditunjukkan pada gambar 4.
jumlah dana
5
(Sumber: SPI BI 2012 diolah) Gambar 4 Grafik Dana Pinjaman (DP) Bank Umum Syariah
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah sumber dana pihak ketiga berpengaruh terhadap jumlah kantor bank syariah di Indonesia? 2. Apakah sumber dana antar bank berpengaruh terhadap jumlah kantor bank syariah di Indonesia? 3. Apakah sumber dana pinjaman berpengaruh terhadap jumlah kantor bank syariah di Indonesia?
6
4. Apakah sumber dana pihak ketiga, sumber dana antar bank, dan sumber dana pinjaman secara simultan berpengaruh signifikan terhadap jumlah kantor bank syariah di Indonesia?
1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk menganalisis pengaruh dana pihak ketiga terhadap jumlah kantor bank syariah di Indonesia. 2. Untuk menganalisis pengaruh dana antar bank terhadap jumlah kantor bank syariah di Indonesia. 3. Untuk menganalisis pengaruh dana pinjaman terhadap jumlah kantor bank syariah di Indonesia. 4. Untuk menganalisis pengaruh secara simultan dana pihak ketiga, dana antar bank, dan dana pinjaman terhadap jumlah kantor bank syariah di Indonesia.
1.4 Manfaat Penelitian 1. Kontribusi Praktis Dari hasil penelitian terapan ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan perusahaan dalam mengevaluasi penambahan jumlah kantor perbankan syariah di Indonesia melalui dana pihak ketiga, dana antar bank dan dana pinjaman.
7
2. Kontribusi Teoretis Untuk memberikan sumbangasih pemikiran dalam pengembangan ilmu ekonomi khususnya tentang perbankan syariah, serta dapat dijadikan sebagai bahan referensi atau kajian bagi penelitian-penelitian berikutnya sehingga mampu memperbaiki dan menyempurnakan kelemahan dalam penelitian ini. 3. Kontribusi Kebijakan Dari hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi pemerintah dalam menetapkan peraturan dan perundang-undangan yang terkait dengan jumlah kantor bank syariah.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti hanya akan mambahas bagian-bagian penting untuk menghindari pembahasan yang terlalu meluas dan melebar, maka penelitian hanya difokuskan pada titik permasalahan yang telah diuraikan diatas, yaitu mengenai dana pihak ketiga, dana antar bank, dana pinjaman dan jumlah kantor bank syariah di Indonesia.