1
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Perbankan adalah merupakan salah satu lembaga keuangan yang melaksanakan tiga fungsi utama, yaitu menerima simpanaan uang, meminjamkan uang, dan memberikan jasa pengiriman uang. Di dalam sejarah perekonomian umat Islam, pembiayaan yang dilakukan dengan akad yang sesuai syariah telah menjadi bagian dari tradisi umat Islam sejak zaman Rasulullah Saw. Praktik-praktik seperti menerima titipan harta, meminjamkan uang untuk keperluan konsumsi dan untuk keperluan bisnis, serta melakukan pengiriman uang, telah lazim dilakukan sejak zaman Rasullullah Saw. Dengan demikian, fungsi- fungsi utama perbankan modern, yaitu menerima deposit, menyalurkan dana dan melakukan transfer dana telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan umat islam, bahkan sejak zaman Rasulullah Saw. Keberadaan badan usaha pembiayaan non-bank yang mencoba menerapkan konsep bagi hasil ini semakin menunjukkan, bahwa masyarakat Indonesia membutuhkan hadirnya alternatif lembaga keuangan syariah untuk melengkapi pelayanan oleh lembaga keuangan konvensional yang sudah ada. Semakin berkembangannya aspirasi masyarakat Indonesia untuk memiliki lembaga keuangan syariah, maka para pemuka agama yang tergabung dalam Majelis
Ulama
Indonesia
(MUI)
kemudian
menindaklanjuti
aspirasi
2
masyarakat tersebut dengan melakukan pendalaman tentang konsep-konsep keuangan syariah termasuk sistem perbankan syariah.1 Baitut Tamwil Muhamadyah Comal adalah salah satu lembaga keuangan syariah yang berdiri pada tanggal 19 Desember 2012 Baitut Tamwil Muhamadyah Comal yang sebelumnya menempati Ruko milik H.M Andhim Tamam, SH yang terletak di Jl. Ahmad Yani Comal (sebelah Timur KUD Karya Utama).2 dan
lembaga keuangan syariah Baitul Maal wat Tamwil
Ulujami adalah salah satu lembaga keuangan syariah yang berdiri pada tanggal 2 januari 1999 dan terletak di Jl. Raya Ambowetan KM:5-Pemalang.3 Pembiayaan Bagi Hasil Deposito Mudharabah merupakan jenis pembiayaan
atas
dasar
kesepakatan,
dimana
pihak
Baitut
Tamwil
Muhamadyah Comal dan Baitul Maal Wat Tamwil Al-fataa Ulujami menjebatani masyarakat yang mempunyai keuangan lebih dengan masyarakat yang membutuhkan dana. Pengambilan tabungan berjangka hanya bisa diambil pada saat jatuh tempo. Peminat Tabungan berjangka Deposito Mudharabah ini diminati oleh kalangan pengusaha keatas ,pengusaha menengah, petani, peternak, pedagang.
1
Adiwarman A. Karim, Bank Islam, Jakarta: PT. Rajagrafindo persada, 2007, hlm. 18. Wawancara dengan Ibu Eni Shofiyati . SH selaku bagian .CSO (Customer Service Officer) kantor Baitut Tamwil Muhammadiyah Comal. 16 maret 2016 jam. 17:00 3 Wawancara dengan Bapak Andi selaku bagian Marketing di BMT Al-fataa Ulujami.7 april 2016. Jam 09:00 2
3
Tabel 1.1 Perbandingan nisbah bagi hasil Baitut Tamwil Muhamadyah Comal dengan Baitul Maal wat Tamwil Al-fataa Ulujami.2
Jangka waktu
Pemilik dana
Pengelola dana
40%
60%
SIMPANAN 3 BULAN
45%
55%
SIMPANAN 6 BULAN
50%
50%
60%
40%
SIMPANAN 1 BULAN
SIMPANAN 12 BULAN
Sumber : Buku Manual Pembiayaan BTM Comal
Jangka waktu
Pemilik dana
Pengelola dana
SIMPANAN 1 BULAN
30%
70%
SIMPANAN 3 BULAN
35%
65%
SIMPANAN 6 BULAN
45%
55%
SIMPANAN 12 BULAN
50%
50%
Sumber : Buku Manual Pembiayaan BMT Al-fataa Ulujami
Berdasarkan uraian diatas mengenai penabung atau deposan maka penulis memilih studi kasus di Baitut Tamwil Muhamadyah Comal dan Baitul
2 Wawancara dengan Ibu indah Afriani selaku bagian marketing dan pembiayaan BTM Comal tanggal 25 Maret 2015 Pukul 13.30
4
Maal wat Tamwil Al-fataa Ulujami sebagai tempat penelitian, karena Baitut Tamwil Muhamadyah Comal dan Baitul Maal wat Tamwil Al-fataa Ulujami memiliki kredibilitas yang baik, terbukti dari nisbah bagi hasil yang ditetapkan oleh Baitut Tamwil Muhamadyah Comal dan Baitul Maal wat Tamwil Al-fataa Ulujami maka penulis tertarik dengan mekanisme yang ada didalamnya seperti apa praktek dilapangan Maka penulis tertarik untuk mengambil judul penelitian “ANALISIS
PERBANDINGAN
DEPOSITO
MUDHOROBAH
MUHAMMADIYAH
PENERAPAN DI
BAGI
BAITUT
HASIL TAMWIL
COMAL DENGAN BAITUL MAAL WAT
TAMWIL AL - FATAA ULUJAMI” karena di dasari alasan bagi hasil produk pembiayaan Mudharabah untuk Baitut Tamwil Muhamadyah Comal dan Baitul Maal wat Tamwil Ulujami yang mengalami perekembangan pemasaran cukup pesat dari tahun 2013-2014 sehingga penulis ingin mengetahui
mekanisme pembiayaan
Mudharabah, teknis penghitungan
pembiayaan Mudharabah, dasar hukum akad yang digunakan, dan jatuh temponya deposito Mudharabah. Penulis ingin membandingkan untuk penerapan bagi hasil deposito Mudharabah di Baitut Tamwil Muhamadyah Comal dan Baitul Maal wat Tamwil Al-fataa Ulujami. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan masalah yaitu : Bagaimana perbandingan penerapan sistem bagi hasil deposito Mudharabah di Baitut Tamwil Muhamadyah Comal dengan Baitul Maal wat Tamwil Al-fataa Ulujami ?
5
C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan sistem bagi hasil deposito Mudharabah di Baitut Tamwil Muhamadyah Comal dengan Baitul Maal wat Tamwil Al-fataa Ulujami. Kemudian, membandingkan mekanisme, persyaratan, dasar hukum, Akad. D. Kegunaan Penelitian Akademis dan penulis Tugas Akhir ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran bagi pengembangan ilmu syari’ah pada umumnya dan keuangan Islam pada khususnya di bidang syariah dan serta menjadi rujukan penelitian berikutnya tentang bagi hasil deposito Mudharabah pada lembaga keuangan syariah. E. Penegasan Istilah Untuk memperjelas dan agar tidak terjadi kesalah pahaman, maka berikut ini penulis mempertegas beberapa istilah yang tercantum penelitian, yaitu sebagai berikut : 1. Produk Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada seseorang untuk memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan.3 2. Bagi Hasil Sistem ini adalah suatu sistem yang meliputi tata cara pembagian hasil usaha antara penyedia dana dengan pengelola dana. Pembagian hasil
3
Panji Anoraga, Manajemen Bisnis, (Jakarta: Rineka Cipta.2000),hlm. 216.
6
usaha ini dapat terjadi antara bank dngan penyimpan dana, maupun antara bank dengan nasabah penerima dana.4 3. Pembiayaan Penyediaan dana atau tagian yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak lain yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.5 4. Deposito Mudharabah Deposito Mudharabah adalah merupakan dana investasi yang ditepatkan oleh nasabah yang bertentangan dengan prinsip syariah dan penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu, sesuai dengan akad perjanjian yang dilakukan antara bank dan nasabah investor. 5. Simpanan Mudharabah Simpanan Mudharabah merupakan produk penghimpunan dana oleh bank syari’ah yang menggunakan akad Mudharabah Muthlaqah. Bank syari’ah bertindak sebagai mudharib dan Nasabah sebagai shahibul maal. Nasabah menyerahkan pengelolaan dana simpanan Mudharabah secara mutlak kepada mudharib (bank syari’ah), tidak ada batasan baik dilihat dari jenis investasi, jangka waktu, maupun sektor usaha, dan tidak boleh bertentangan dengan prinsip syari’ah Islam. Yang dimaksud simpanan Mudharabah oleh peneliti dalam penelitian ini adalah kerjasama antara dua pihak, yaitu antara shahibul maal dengan mudharib, dimana 4 5
hlm. 39.
Muhamad, Manajemen Bank Syariah, (Yogyakarta: UPP AMP YKP.2002), hlm 85 Sri Hertanto, Penyaluran Dana BaitulMaal Wa Tamwil, (Jakarta: PT Gramedia Utama, 2010),
7
BMT/BTM sebagai mudharib dan Nasabah penyimpan dana sebagai shahibul maal. Nasabah menyerahkan dananya untuk dikelola oleh BMT dan BTM, adapun keuntungannya dibagi sesuai dengan nisbah atas kesepakatan kedua belah pihak pada awal Akad.6 6. Baitut Tamwil Muhamadyah Comal Baitut Tamwil Muhamadyah Comal merupakan salah satu lembaga keuangan yang melaksanakan beberapa fungsi kegitan yaitu lembaga keuangan yang kegiatannya mengelola dana yang bersifat nirlaba (sosial). Dan mengelola dana dan menyalurkan dana masyarakat dan bersifat profit motive yang terletak di Jl. Ahmad Yani Comal (sebelah Timur KUD Karya Utama) depan SMA N 1 COMAL.7 7. Baitul Maal wat Tamwil Al-fataa Ulujami Baitul Maal wat Tamwil Al-fataa Ulujami merupakan salah satu lembaga keuangan yang melaksanakan beberapa fungsi kegitan yaitu lembaga keuangan yang kegiatannya mengelola dana yang bersifat nirlaba (sosial). Dan mengelola dana dan menyalurkan dana masyarakat dan bersifat profit motive yang terletak di Jl. Raya Ambowetan KM:5-Pemalang.8 8. Mudharabah Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh (100%) modal, sedangkan 6
ismail, Perbankkan Syari’ah,(Jakarta:Kencana Prenada Media Group, 2011), hlm. 8
7
Wawancara dengan Ibu Indah Afriani selaku bagian Marketing di BTM Comal, 7 April 2016,
jam 09:30 8
jam 09:00
Wawancara dengan bapak Andi selaku bagian Marketing di BMT Al-fataa Ulujami, 7 April 2016,
8
pihak kedua menjadi pengelola. Keuntungan usaha secara Mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat kelalaian si pengelola. Seandainya kerugian itu di akibatkan karena kecurangan atau kelalaian si pengelola, si pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut.9 Dari pengertian diatas, dapat memperkuat analisa dan dengan menguraikan satu masalah dari dua sudut pandang yaitu sudut pandang Hanafi dan Gramsci kemudian mencoba mencari titik temu keduanya baik dalam persamaan maupun perbedaannya, sehingga tercipta sebuah komparasi yang seimbang dan tidak ada ketimpangan.10 dari hasil penjelasan tersebut bisa di uraikan satu persatu dan dapat ditemukan titik temu atau perbedaan dari analisis perbandingan penerapan bagi hasil deposito Mudharabah di Baitut Tamwil Comal dengan Baitul Maal wat Tamwil Ulujami. Sehinga jelas bahwa penerapan bagi hasil deposito Mudharabah di Baitut Tamwil Comal dengan Baitul Maal wat Tamwil Ulujami, berbeda dan seimbang dan tidak ada kekeliruan. A. Telaah Pustaka 1. Kerangka Teori a. Rukun dan syarat Mudharabah
9
Ahmad asy-syarbasyi, al-Mu’jam al-islam (Berirut: Dar Alim Kutub, 1987). Hlm. 95. Lexy J Meleong, Metode Penelitian komparasi, edisi revisi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), hlm. 6. 10
9
1. Rukun a. Pelaku (Pemilik modal maupun pelaksana usaha) pihak pertama bertindak sebagai pemilik modal (shahibul maal) sedangkan pihak kedua bertindak sebagai pelaksana usaha (Mudharib). b. Obyek Mudharabah (Modal dan Kerja) Pemilik modal menyerahkan kerjaanya sebagai obyek Mudharabah, sedangkan pelaksanaan usaha menyerahkan kerjanya sebagai obyek Mudharabah. Modal yang diserahkan bisa berupa uang atau barang yang yang dirinci berapa nilai uangnya. c. Syarat Menurut malikiyah syarat-syarat yang bertalian dengan orang yang melakukan akad ialah (merdeka, baligh, dan pintar).11 e. Bank wajib memberitahukan kepada pemilik dana mengenai nisbah dan tata cara pemberitahuan keuntungan dan atau pembagian keuntungan secara resiko yang dapat ditimbulkan dari penyimpanan dan. Apabila tercapai kesepakatan maka hal tersebut harus dicantumkan dalam akad. f. Untuk tabungan mudharabah, bank dapat memberikan buku tabungan sebagai bukti penyimpanan, serta ATM dan atau alat penarikan lainya kepada penabung. Untuk deposito Mudharabah, 11
Hendi Suhendi, Fikih Muamalah, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010), hlm. 128.
10
bank wajib memberikan setifikat atau tanda penyimpanan (bilyet) deposito kepada deposan. g. Deposito Mudharabah hanya dapat dicairkan sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati, 1, 3, 6 , 12 bulan. Deposito yang diperpanjang, setelah jatuh tempo akan diperlukan sama seperti deposito baru, tetapi nilai pada akad sudah tercantum perpanjangan otomatis maka tidak perlu dibuat akad baru. h. Ketentuan-ketentuan yang lain berkaitan dengan tabungan dan deposito tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.12
12
Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Bank Syariah, Jakarta, Pustaka Alvabet 2006, hlm. 19.
2. Penelitian Terdahulu Tabel 1.2 Penelitian Terdahulu No 1
2
1. Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa literatur dari penelitian terdahulu: Nama & Judul Penelitian Jenis dan Pendekatan Penelitian Hasil Penelitian Dian Kurniasih Penelitian lapangan (field Pelaksanaan sistem bagi hasil produk (23605043) research), dengan menggunakan pembiayaan Mudharabah di bank pendekatan kualitatif syariah (analisis kasus di bank Sistem perhitungan bagi muamalat kota pekalongan) hasil pembiayaan menerapkan adanya mekanisme dan Mudharabah pada bank jatuh tempo pada umumnya. syariah (analisis kasus di Meskipun pada perkembangan bank muamalat kota pembiayaan Mudharabah antara pekalongan) tahun 2006-2007 relatif kecil di banding selisih antara 2005-2006. Miftakhul jannah Penelitian lapangan (field Dalam merencanakan suatu (201209028) research) dengan pendekatan implementasi perhitungan bagi hasil Implementasi kualitatif, dan Memakai metode funding Mudharabah. perhitungan bagihasil deskriptif funding Mudharabah pada bank syariah mandiri.
Perbedaan Penelitian Dian Kurniasih dilakukan di bank muamalat kota pekalongan, Penelitian Penulis di lakukan di BMT Al-fataa Ulujami dan BTM Comal, untuk mengetahui mekanisme sistem bagi hasil pembiayaan deposito.
Penelitian Miftakhul jannah dilakukan di bank syariah mandiri. untuk mengetahui implementasi bagi hasil pada produk pembiayaan Mudharabah. Penelitian penulis dilakukan di BMT Al-fataa Ulujami dan BTM Comal, untuk mengetahui mekanisme sistem bagi hasil pembiayaan deposito Mudharabah.
11
3
Devi Herlina (23604003) Penerapan bagi hasil deposito Mudharabah di bmt mina lana pekalongan.
4
Akhmad Ependi 102503004
Penelitian lapangan (field research). Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Jenis analisis data menggunakan analisis induktif dan komparatif
Penelitian studi pustaka dan lapangan (field research) dalam bentuk wawancara dan Penerapan bagi hasil dokumentasi, dengan deposito Mudharabah di menggunakan pendekatan BMT Istiqlal kualitatif. Pekalongan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara BMT mina lana dimana menyediakan dana dan pihak BMT mina lana tidak berpartisipasi dalam kerja.
Penelitian Innayah dilakukan di BMT mina lana pekalongan. untuk mengetahui Sistem pembiayaan Mudharabah di bmt mina lana pekalongan.
Penelitian peneliti dilakukan di BMT Al-fataa Ulujami dan BTM Comal, untuk mengetahui mekanisme sistem bagi hasil pembiayaan deposito Mudharabah. BMT Istiqlal Pekalongan dengan Penelitian Akhmad Ependi dilakukan cara menjelaskan kepada calon di BMT Istiqlal Pekalongan. nasabah langsung dengan menawarkan produk di BMT Istiqlal Penelitian Penulis dilakukan di BMT Pekalongan dan memberi penjelasan Al-fataa Ulujami dan BTM Comal. mengenai kesepakatan/perjanjian bagi hasil deposito Mudharabah di BMT Istiqlal Pekalongan.
12
13
Dilihat dari penelitian-penelitian diatas penulis memandang masih ada perbedaan terhadap penelitian yang ingin penulis teliti. penulis lebih memfokuskan penelitian pada produk pembiayaan Mudharabah di Baitut Tamwil Muhamadyah Comal dan di Baitul Maal wat Tamwil Al-fataa Ulujami, karena akad Mudharabah merupakan salah satu akad yang dinilai cukup beresiko tinggi meskipun dalam hal Bagi Hasil Deposito Mudharabah cukup tinggi yang ditanggung dari pihak Baitut Tamwil Muhamadyah Comal dan dari pihak di Baitul Maal wat Tamwil Al-fataa Ulujami. 1.
Metode Analisis Data Metode Analisis Data Komparasi Penulis menguraikan satu masalah dari dua sudut pandang yaitu sudut pandang Baitul Maal wat Tamwil Al-fataa Ulujami dan Baitut Tamwil Muhammadiyah Comal, kemudian mencoba mencari titik temu keduanya baik dalam persamaan maupun perbedaannya, sehingga tercipta sebuah komparasi yang seimbang dan tidak ada ketimpangan. Dari hasil pengamatan penulis menggambarkan penguraian secara umum tentang penerapan sistem mekanisme bagi hasil deposito Mudharabah produk pembiayaan Mudharabah dari dua sudut pandang Baitut Tamwil Muhamadyah Comal dan Baitul Maal wat Tamwil Al-fataa Ulujami.
2.
Sistematika Penulisan Untuk mendapatkan gambaran dan informasi yang jelas tentang tugas akhir ini, maka penelitian ini disusun berdasarkan sistematika berikut.
14
BAB I. PENDAHULUAN Bab ini merupakan bab pembuka yang berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan, penegasan istilah, telaah pustaka, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II. LANDASAN TEORI Dalam bab ini di penulis menguraikan penjabaran mengenai landasan teori, tinjauan pustaka, dan kerangka berfikir. BAB III. METODEOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini penulis menguraikan metode penelitian pada bab ini dijabarkan mengenai jenis dan pendekatan penelitian, sumber data, metode pengumpulan data, metode analisis data, profil Baitul Maal wat Tamwil Al-fataa Ulujami dan Baitut Tamwil Muhammadiyah Comal, produkproduk Baitul Maal wat Tamwil Al-fataa Ulujami dan Baitut Tamwil Muhammadiyah Comal. BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis menguraikan hasil penelitian dan pembahasan. Pada bab ini memaparkan hasil yang diperoleh dan pembahasan tentang Analisis perbandingan penerapan bagi hasil deposito Mudharabah di Baitul Maal wat Tamwil Al-fataa Ulujami dengan Baitut Tamwil Muhammadiyah Comal. dan menguraikan satu masalah dari dua sudut pandang yaitu sudut pandang Baitut Tamwil Muhammadiyah Comal dan Baitul Maal wat Tamwil Al-fataa Ulujami. Kemudian mencoba mencari titik temu
15
keduanya baik dalam persamaan maupun perbedaannya, sehingga tercipta sebuah komparasi yang seimbang dan tidak ada ketimpangan. BAB V. PENUTUP pada bab ini merupakan penutup yang terdiri dari kesimpulan dari hasil penelitian serta saran-saran. Bab ini berfungsi memberikan inti dari uraian yang dijelaskan.