BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang memiliki
pengaruh besar dalam roda perekonomian masyarakat. Dimana bank adalah sebuah lembaga bagi masyarakat untuk menghimpun dana melalui simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau pinjaman. Penyaluran dana dengan tujuan memperoleh penerimaan akan dapat dilakukan apabila dana telah dihimpun. Penghimpunan dana dari masyarakat perlu dilakukan dengan cara-cara tertentu dan dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu adanya kepercayaan masyarakat kepada bank yang bersangkutan, perkiraan tingkat pendapatan yang akan diperoleh oleh penyimpanan dana lebih tinggi dibanding pendapatan dari alternatif investasi lain dengan tingkat risiko yang seimbang, risko penyimpanan dana yang rendah, dan pelayanan yang baik yang diberikan oleh bank kepada nasabah. (Triandaru dan Budisantoso,2006:95) Dalam menjalankan kegiatannya, bank konvensional menggunakan konsep biaya (cost consept) untuk menghitung keuntungan. Artinya, bunga yang dijanjikan kepada nasabah penabung merupakan harga yang harus dibayar oleh bank. Oleh karena itu, bank harus menetapkan harga (bunga) yang lebih tinggi kepada nasabah peminjam. Selisih di antara keduanya disebut spread. Jika bunga yang dibebankan kepada peminjam lebih tinggi dari bunga yang harus dibayar kepada nasabah penabung, bank akan mendapatkan spread positif. Sedangkan jika
Universitas Sumatera Utara
bunga yang diterima dari peminjam lebih rendah daripada yang dibayar kepada penabung, maka terjadi spread negatif bagi bank. (Antonio, 2001:158) Bank syariah tidak menggunakan konsep biaya (cost concept) tetapi menggunakan pendekatan bagi hasil (profit sharing), art inya dana yang diterima bank disalurkan kepada pembiayaan. Keuntungan yang didapatkan dari pembiayaan tersebut dibagi dua, untuk bank dan untuk nasabah, berdasarkan perjanjian pembagian keuntungan di muka (sesuai dengan nisbah yang telah disepakati). (Antonio,2001:158) Walaupun bank syariah tidak menggunakan tingkat suku bunga dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya , tetapi ada dampak yang ditimbulkan tingkat suku bunga terhadap jumlah simpanan dan pinjaman pada bank syariah. Besarnya bagi hasil pada bank syariah bersaing dengan tingkat suku bunga yang ditetapkan oleh bank konvensional. Di awal krisis pada pertengahan tahun 1997, bank-bank konvensional bertumbangan. Sedangkan Bank Muamalat Indonesia, sebagai satu-satunya bank syariah yang ada di Indonesia tetap bertahan. Untuk mengatasi krisis, Bank Indonesia menerapkan tight money policy (kebijakan uang ketat) dan menerapkan bunga simpanan yang mencapai 70 %. Di satu sisi, otoritas moneter berharap dengan meningkatkan bunga setinggi itu, dana masyarakat akan tersedot ke sistem perbankan dan masyarakat tidak membeli dolar AS yang tengah menekan rupiah. Di sisi lain, kebijakan ini menjadi beban berat yang harus dipikul dunia perbankan (konvensional). Banyak diantara bank-bank itu yang harus membayar bunga simpanan masyarakat dengan bunga yang sangat tinggi, sementara bank tidak bisa
Universitas Sumatera Utara
menarik bunga kredit sebesar itu dari para nasabah. Hal ini mengakibatkan satu per satu bank-bank konvensional jatuh karena kesulitan likuiditas. Dari bulan Juli 1997 sampai dengan 13 Maret 1999, pemerintah telah menutup kurang lebih 55 bank, mengambil alih 11 bank (bank take over) dan 9 bank lainnya dibantu untuk mengambil program rekapittulasi. Dari 240 bank yang ada sebelum krisi moneter, haya tinggal 73 bank swasta yang dapat bertahan tanpa bantuan pemerintah. Dalam menghadapi gejolak moneter yang diwarnai oleh tingkat bunga yang tinggi, justru bank syariah yang bebas dari negative spread, karena bank syariah tidak berbasis bunga atau kekuatannya adalah kerja sama. (Muhammad, 2005:82) Berdasarkan permasalah di atas maka penulis memilih judul penelitian ini dengan judul: “Analisis Perbandingan Pengaruh Tingkat Suku Bunga Kredit terhadap Jumlah Kredit dan Pembiayaan pada Bank Konvensional dan Bank Syariah di Indonesia”
1.2
Perumusan Masalah Berdasarkan
latar
belakang
permasalahan
yang
dikemukakan
sebelumnya, perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh perubahan tingkat suku bunga kredit dengan jumlah kredit pada bank konvensional? 2. Bagaimana pengaruh perubahan tingkat suku bunga kredit dengan jumlah pembiayaan pada bank syariah?
Universitas Sumatera Utara
3. Bagaimana perbandingan antara pengaruh yang ditimbulkan dari perubahan tingkat suku bunga kredit terhadap jumlah kredit pada bank konvensional dan pembiayaan pada bank syariah?
1.3
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan tingkat suku bunga
kredit perbankan dari tahun ke tahun, mengetahui perkembangan kredit bank konvensional dan pembiayaan bank syariah dari tahun ke tahun, mengetahui seberapa
besar pengaruh yang ditimbulkan terhadap jumlah kredit dan
pembiayaan akibat adanya tingkat suku bunga perbankan, dan mengetahui langkah-langkah apa yang harus dilakukan untuk mengantisipasi adanya perubahan tingkat suku bunga.
1.4
Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
a.
Bagi Peneliti Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengaruh yang ditimbulkan dari adanya perubahan tingkat suku bunga perbankan terhadap jumlah kredit dan pembiayaan bagi bank konvensional maupun bank syariah.
b.
Bagi Perusahaan Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bank dalam menentukan besarnya tingkat suku bunga.
Universitas Sumatera Utara
c.
Bagi Pihak Lain Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan referensi dan informasi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian lebih lanjut di masa yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara