Bab 1 Pendahuluan
1.1
Latar Belakang Di dalam dunia pendidikan, terdapat banyak sekali bidang ilmu yang dapat dipelajari. Salah satunya adalah bidang linguistik yang memiliki arti yakni “ilmu bahasa”. Kata “linguistik” berasal dari kata Latin “Lingua” yang berarti “bahasa”. Linguistik menurut beberapa ahli memiliki pengertian sebagai berikut: a. Bloomfield (1933: 20-34) Linguistik adalah sain (science), seperti halnya fisika dan kimia adalah sain. b. Noam Comsky Linguistik adalah sebuah generatif yang bersifat mentalistik karena tujuan utamanya adalah menjelaskan hakekat competence, dan bukan performance. c. Louis Hjelmslev Linguistik adalah sebuah contoh metasemiotika (telaah tentang bahasa yang juga adalah bahasa itu sendiri) d. Émile Benveniste Linguistik adalah perbedaan antara dimensi-simensi semiotik dan semantik pada bahasa. e. Newmark Lingusitik adalah ide dasar yang ada di dalam teks yang bersangkutan. Bisa dikatakan bahwa makna ini tidak berbeda jauh dari serangkaian makna leksikal.
f. André Martinet (1987: 19) Linguistik adalah ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya. g. Matthews Linguistik didefinisikan sebagai ilmu bahasa atau studi ilmiah mengenai bahasa. h. Harimuti Kridalaksana Linguistik merupakan ilmu tentang tata bahasa. i. Jean Dubois Linguistik merupakan kajian ilmiah tentang bahasa. Linguistik atau bidang bahasa adalah suatu bidang yang sangat unik, karena di berbagai belahan negara di dunia memiliki bahasa yang berbeda-beda. Ada negara yang memiliki huruf serta pengucapan yang rumit, namun ada pula yang tidak begitu rumit. Salah satunya adalah bahasa Jepang. Bahasa Jepang dapat dikategorikan ke dalam kelompok bahasa yang rumit, dan juga bahasa Jepang memiliki huruf serta pengucapan yang sedikit mirip dengan bahasa China, akan tetapi bahasa Jepang tetap memiliki ciri khas yang membedakan keunikan antara bahasa Jepang dan China. Hal itu dapat terlihat dari hurufnya, seperti hiragana dan katakana yang tidak dimiliki oleh negara lain, sistem pengucapan yang berbeda di setiap daerah, dan lain-lain. Hal ini memperkaya bahasa Jepang itu sendiri dan menjadi suatu kelebihan yang menjadikan para pembelajar bahasa di berbagai negara bersama-sama ingin mempelajarinya. Jepang pun menjadi negara yang menjadi tujuan para pembelajar asing untuk datang belajar dan bertukar budaya serta kesenian. Dalam bahasa Jepang, terdapat banyak sekali aspek yang perlu dipelajari untuk
dapat semakin mendalami dan mengerti bahasa Jepang itu sendiri. Secara lisan maupun tulisan, partikel penyambung kata/kata sambung (setsuzokujoshi) merupakan hal yang juga menambah unik ragam bahasa Jepang, salah satunya adalah setsuzokujoshi shi. Jumlah setsuzokujoshi tidak hanya satu dan pada umumnya masing-masing kata sambung (setsuzokujoshi) tersebut memiliki fungsi lebih dari 1. Setsuzokujoshi shi sendiri memiliki 4 fungsi, yang akan dijelaskan secara lebih mendetil pada bab 2.
1.2 Rumusan Permasalahan Dalam skripsi ini, penulis ingin menganalisis berbagai fungsi setsuzokujoshi shi (
接続助詞) 「し」yang memiliki fungsi lebih dari satu, dimana sering kali para
pembelajar asing tidak begitu mengerti perbedaan penggunaan setsuzokujoshi tersebut.
1.3 Ruang Lingkup Permasalahan Dalam skripsi ini, penulis akan menganalisis penjelasan mengenai fungsi
接続助詞) 「し」dengan korpus data berupa drama Jepang yang
setsuzokujoshi shi (
berjudul Hammer Session, yang mengutip berbagai percakapan para tokoh, seperti pada tokoh yang bernama Mayu, Nojima, Fujii, dan lainnya.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membuktikan fungsi setsuzokujoshi shi (
接続助詞 ) 「し」 dalam drama yang berjudul Hammer Session. Sedangkan
manfaat penelitian ini adalah agar pembaca dapat mengetahui lebih dalam mengenai berbagai macam fungsi setsuzokujoshi shi (
接続助詞 ) 「し」 sehingga dapat
menambah wawasan mengenai keanekaragaman fungsi partikel dalam bahasa Jepang. Selain itu dapat membantu para pembelajar asing untuk dapat mengerti akan fungsi yang terdapat pada setsuzokujoshi shi.
1.5 Metode Penelitian Dalam penelitian ini metode yang akan digunakan oleh penulis adalah metode analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. -
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini
(し)dalam script drama Jepang yang
adalah dengan mencari kata-kata shi
berjudul Hammer Session. Kemudian setelah data dikumpulkan, keseluruhan data akan dianalisis sehingga akan dapat diketahui penggunaan shi
(し)
secara tepat dan benar. -
Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif, dimana penulis akan menganalisis kata demi kata yang terdapat dalam keseluruhan drama Jepang yang berjudul Hammer Session dan kemudian dari kumpulan data tersebut dipahami dan dapat ditarik suatu kesimpulan berdasarkan data tersebut.
1.6 Sistematika Penulisan Dalam pembahasan skripsi ini, penulis akan menyajikannya dalam lima bab, masing-masing bab akan terdiri dari sub-bab yang terdiri dari bab pertama, yang menjelaskan
mengenai latar belakang penulisan skripsi, rumusan permasalahan,
ruang lingkup permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan
sistematika penulisan. Bab kedua, merupakan landasan teori, yang menjelaskan mengenai jenis-jenis partikel dan beberapa teori mengenai setsuzokujoshi (
接続助詞 ) 「 ~ し」 yang
memiliki 4 fungsi, serta teori Montase . Bab ketiga, yaitu analisis data, yang berisikan analisis data melalui drama Jepang Hammer Session dengan menggunakan teori-teori yang ada dalam bab 2. Bab keempat, terdiri dari simpulan dan saran yang penulis rangkum, guna memberikan kesimpulan dan saran dari seluruh hasil dan data yang diperoleh. Bab kelima, berisi ringkasan dari seluruh data dan hasil analisis yang diperoleh.