BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Dewasa ini orang-orang mulai sulit untuk dapat membangun kedisiplinan dalam hal waktu, misalnya bangun pagi. Pada beberapa orang adalah sulit untuk dapat bangun pada waktu yang tertentu dikarenakan mungkin aktivitas pada malam hari yang banyak, Insomniac (penyakit susah tidur), ataupun memang orang itu sendiri mengalami kesulitan untuk bangun pagi meskipun tidur cukup. Alat yang dirasakan paling menolong orang untuk bisa bangun pagi sesuai waktu yang diinginkan tidak lain adalah weker (Alarm Clock) atau jam meja (Desk Clock) yang memiliki alarm dengan bunyi keras, melihat betapa pentingnya weker ini bahkan perusahaan pencipta dan pengembang Handphone bahkan menambahkan fitur-fitur ini dalam produknya, tetapi dari sistem pada ponsel sendiri memiliki suatu kelemahan yang merugikan pihak konsumen yaitu suatu fitur yang sebut Snooze, dikatakan merugikan karena sistem ini memberikan tenggang waktu untuk berbunyi kembali biasanya 5 menit kemudian bahkan 10 menit sehingga orang cenderung santai, dan parahnya bisa kembali tertidur sehingga kebablasan dan terlambat bangun. Dari awal terciptanya weker dikarenakan beberapa orang yang melihat adanya kebutuhan dari individu-individu yang perlu untuk bangun pada pagi hari
2
sehingga bisa melakukan aktivitas tanpa terlambat misalnya pekerjaan kantor yang menuntut karyawannya untuk dapat masuk pada pagi hari. Oleh karena itu, mengingat pentingnya weker sebagai alat yang berguna untuk membangunkan orang dan itu juga bisa dibilang sebagai tujuan terutama dari weker tersebut maka perlu adanya tambahan fitur atau fungsi yang membantu tercapainya tujuan utama daripada weker itu sendiri.
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah Weker yang terdapat dipasaran sekarang ini dapat dikatakan sudah bagus tetapi belum memiliki perkembangan yang cukup berarti. Agar pengembangan weker yang dilakukan dapat berhasil dan laku di dalam pasaran maka weker yang dikembangkan harus memiliki diferensiasi sehingga dapat membedakan weker tersebut dengan weker lainnya dan memiliki ciri khas tersendiri agar orang yang membeli weker tersebut akan merasakan manfaat dari weker tersebut dan puas terhadap weker tersebut. Hal tersebut yang menjadi tantangan perancang dalam mengembangkan desain weker. Untuk itu perlu dikembangkan weker yang memiliki ciri khas tersendiri dan juga menawarkan kelebihan yang tidak ditawarkan oleh produk weker lainnya, misalkan merancang bagian-bagian tambahan pada tubuh weker itu sendiri sehingga “memaksa” penguna untuk bangun dan mencari solusi untuk menghentikan bunyi pada alarm. Dengan demikian desain alarm clock yang baru
3
ini dapat menyulitkan penguna dari alarm clock tersebut sekaligus dapat membantu menghilangkan rasa kantuk dari penguna.
1.3 Ruang Lingkup Ruang lingkup pembahasan skripsi ini merupakan proses pelaksanaan dari teori tahapan-tahapan pengembangan sebuah produk secara lengkap dan tuntas. Survei pengembangan produk ini hanya dilakukan pada wilayah kota Jakarta yang ditunjukkan kepada pengguna weker yang berumur 13 sampai 26 tahun sebagai segmen pasar primer. Golongan anak muda inilah yang dirasa dapat memberikan masukan yang baik dan lebih tepat, meskipun produk ini dapat digunakan oleh berbagai range umur, tetapi adalah suatu hal yang agak sulit untuk memberikan kuisoner kepada anak-anak kecil. Harapan penulis, hasil survei tersebut sudah mencerminkan keseluruhan perilaku konsumen dari para penguna weker.
4
1.4 Tujuan dan Manfaat Tujuan dari penulisan: -
Mengatasi masalah bangun pagi untuk setiap konsumen yang mengalami kesulitan bangun pagi.
-
Mendapatkan konsep yang diharapkan konsumen sehingga konsumen merasa kebutuhan serta keinginan mereka tercapai.
-
Menerapkan teori pengembangan produk langsung pada prakteknya.
Manfaat dari penulisan: -
Mahasiswa dapat lebih memantapkan ilmu yang didapat pada perkuliahan peminatan pengembangan produk dengan menerapkannya secara langsung untuk mengembangkan sebuah produk.
-
Bila respon pasar cukup baik terhadap hasil weker yang telah dikembangkan maka produk tersebut dapat dijadikan sebagai peluang bisnis agar weker tersebut dapat diproduksi dan dijual kepada pengguna weker.
1.5 Gambaran Umum Obyek Weker (Alarm Clock) sendiri sebenarnya adalah pengembangan dari jam (Clock) yang berfungsi untuk mengukur waktu yang juga merupakan salah satu dari penemuan manusia yang tertua, bentuk jam yang paling umum digunakan adalah bentuk jam yang ditemukan pada abad ke-14 yaitu bentuk jam yang memiliki satuan waktu baik itu 12 jam maupun untuk 24 jam.
5
Jam yang digunakan untuk keperluan teknis atau keperluan khusus yang benar-benar membutuhkan ketepatan yang sangat tinggi biasa disebut dengan Chronometers. Kebanyakan jam yang digunakan secara Portable adalah jam tangan (Wrist Watch) dan jam kantong (Pocket Watch). Weker (Alarm Clock) adalah jam yang bertujuan untuk memberikan peringatan pada waktu yang spesifik, biasanya untuk membangunkan orang dari tidur untuk dapat memulai kegiatan pada pagi hari, tetapi juga kadang-kadang bisa digunakan untuk pengingat. Untuk menghentikan bunyi peringatan dari weker, tombol atau pegangan dari weker harus ditekan, dan beberapa diantaranya berhenti sendiri setelah beberapa menit dibiarkan begitu saja tanpa ditekan. Weker analog klasik membutuhkan “ tangan ekstra “ untuk dapat mengatur waktu yang dinginkan untuk mendapat peringatan. Weker tradisional memiliki bunyi standar berupa bunyi bel, sedangkan weker modern memiliki banyak variasi bunyi. Weker sederhana yang dioperasikan oleh beberapa baterai saja dapat mengeluarkan bunyi tertawa, suara orang berbicara, bernyanyi bahkan suara ayam berkokok, dan sebagainya. Beberapa jam alarm memiliki radio yang dapat dimainkan pada waktu yang spesifik, dan lebih dikenal sebagai jam radio (Clock Radios). Weker mekanikal pertama kali ditemukan oleh Levi Hutchin, yang berasal dari kota New Hampshire, di negara Amerika Serikat, pada tahun 1787. Meskipun begitu sebenarnya perangkat ini dirakit untuk keperluan dia sendiri, dan hanya berbunyi pada jam 4 pagi untuk dapat membangunkan dia untuk
6
bekerja. Orang Perancis bernama Antoine Redier adalah penemu weker yang mempatenkan weker yang dapat diatur sesuai kehendak kita, itu pada tahun 1874. Weker modern secara khas memiliki fitur sebuah fungsi radio alarm dan tanda bunyi atau bunyi berdengung, beberapa keuntungan diantaranya adalah untuk membangunkan orang yang tidur dengan musik dan berita radio dibanding bunyi yang kasar. Kebanyakan disajikan dengan tombol “Snooze” , sebuah tombol besar yang terletak diatas jam weker tersebut sehingga orang dapat menghentikan bunyi weker dalam beberapa waktu tertentu dan mengatur alarm untuk berbunyi kembali dalam jangka waktu 5 sampai 10 menit, beberapa weker juga dapat berfungsi ganda untuk menidurkan orang yang mana akan menyalakan radio untuk beberapa waktu, biasanya sekitar 1 jam. Ini sangat berguna untuk orang tertentu yang tertidur pada saat mendengarkan radio. Program jam alarm bahkan telah dikembangkan oleh PC / Personal Computer. Sebuah komputer akan bertindak sebagai jam alarm yang akan mengijinkan bunyi alarm yang tidak terbatas, bunyi alarm yang khas dan juga fitur untuk orang yang menderita Insomniac. Lebih dari itu jam alarm komputer tidak hanya berguna untuk membangunkan. Dapat juga berfungsi menampilkan pengaturan komputer, mengirim e-mail, mengatur ”play list” dari stasiun radio, dan sebagainya. Ketika orang merasa komputer memiliki fitur dan fleksibilitas dan juga ideal sebagai “Reminder” yang hanya dibutuhkan dikantoran, maka komputer dapat dipastikan tidak akan dapat mengantikan jam alarm asli, apalagi komputer
7
belum menjadi barang umum dan tidak praktis dibawa kemana-mana seperti weker. Beberapa gangguan yang disebabkan oleh jam alarm adalah kelesuan tidur, yaitu perasaan tidak tenang sebagai hasil dari cara bangun yang kasar, jam alarm progresif dapat dikatakan sebagai solusi dari masalah ini. Mereka memasukan simulator fajar, yaitu suatu simulator yang membangunkan orang dari tidur secara ringan. Sampai sekarang demikianlah perkembangan dari jam alarm sehingga menjadi semakin modern dan dapat memberikan solusi bagi yang susah bangun tanpa menyebabkan kelesuan tidur.