BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Chaer (1994) menyebutkan bahwa salah satu sifat bahasa adalah unik. Setiap bahasa mempunyai ciri khas sendiri yang tidak dimiliki oleh bahasa lain. Ciri khas ini bisa menyangkut sistem bunyi, sistem pembentukan kata, sistem pembentukan kalimat, atau sistem-sistem lainnya. Chaer juga menyebutkan bahwa selain bersifat unik, bahasa juga bersifat produktif dan dinamis. Bahasa itu bersifat produktif, artinya meskipun unsur-unsur bahasa itu terbatas, tetapi dapat dibuat satuan-satuan bahasa yang jumlahnya tidak terbatas. Sedangkan bahasa yang bersifat dinamis maksudnya bahasa itu tidak terlepas dari berbagai kemungkinan perubahan yang sewaktu-waktu dapat terjadi. Lebih lanjut Chaer menyebutkan bahwa perubahan itu dapat terjadi pada tataran apa saja baik fonologis, morfologis, sintaksis, semantik, dan leksikon. Sifat bahasa yang unik, produktif, dan dinamis tersebut dimiliki pula oleh bahasa Korea. Bahasa Korea ( 한 국 어 / 조 선 말 ) merupakan bahasa resmi yang digunakan oleh masyarakat Korea Selatan maupun Korea Utara. Sistem penulisan bahasa Korea menggunakan hangeul (한글). Hangeul diciptakan oleh Raja Sejong pada 1443 dan telah dijadikan warisan dunia oleh UNESCO pada 1997 karena
1
2
asas-asas penciptaan Hangeul dinilai sangat unik dan ilmiah. Sebelum Hangeul diciptakan, masyarakat Korea menggunakan bahasa Korea untuk berbicara dan menggunakan karakter Cina (Hanja) untuk menulis. Sejak 1910 hingga akhir Perang Dunia II pada 1945 bangsa Jepang secara resmi menjajah bangsa Korea. Penjajahan bangsa Jepang di Korea menimbulkan dampak luar biasa terhadap setiap aspek kehidupan masyarakat Korea, termasuk bahasa. Masyarakat Korea dipaksa menggunakan bahasa Jepang untuk berkomunikasi sehari-hari. Hal tersebut berdampak pada terserapnya kata-kata dari bahasa Jepang ke dalam bahasa Korea. Penjajahan bangsa Jepang atas Korea juga menyebabkan masuknya kata-kata bahasa Inggris yang terlebih dahulu diserap ke dalam bahasa Jepang kemudian masuk ke dalam bahasa Korea. Usai Perang Dunia II, masyarakat Korea mulai membuka diri terhadap bangsa Barat. Masyarakat Korea pun mulai menerima pengaruh-pengaruh dari Barat terutama dalam bidang ekonomi, ilmu pengetahuan, teknologi, termasuk bahasa. Bahasa Inggris adalah bahasa yang saat ini memberikan pengaruh yang sangat kuat pada perkembangan bahasa Korea. Perkembangan bahasa Korea pun tidak lepas dari pengaruh bahasa Inggris. Banyak kata-kata bahasa Inggris diserap ke dalam bahasa Korea. Penggunaan kata-kata bahasa Inggris dalam bahasa Korea dapat ditemukan dengan mudah dalam komunikasi sehari-hari dan telah diterima oleh masyarakat Korea. Kata-kata seperti download ( 다운로드하다 ), log-in ( 로
그인하다), business (비즈니스), drink (드링크), sign (싸인), shopping (쇼핑하
3
다 ) dan sebagainya merupakan beberapa contoh kosakata bahasa Inggris yang diserap ke dalam bahasa Korea. Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi, jumlah kosakata bahasa Korea yang diserap dari bahasa Inggris pun semakin banyak dan meningkat. Terserapnya kata-kata bahasa Inggris dalam bahasa sehari-hari masyarakat Korea menarik perhatian penulis untuk meneliti tentang penyerapan kata dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Korea. Pada penelitian ini, penulis akan menganalisis kata-kata serapan bahasa Inggris dalam bahasa Korea yang terdapat dalam Kamus Bahasa Korea Kata Serapan Naver (네 이버 외래어 국어 사전). Kamus tersebut dipilih sebagai data karena berisi katakata asing yang populer digunakan. Selain itu, penelitian mengenai kata serapan dalam Kamus Bahasa Korea Kata Serapan Naver (네이버 외래어 국어 사전) sejauh ini belum pernah dilakukan. Pada penelitian ini, penulis memfokuskan analisis data pada dua aspek kebahasaan, yaitu morfologi dan semantik. Sebelumnya sudah ada penelitianpenelitian mengenai kata serapan bahasa Inggris dalam bahasa Korea. Akan tetapi, dalam penelitian ini penulis menggunakan teori yang berbeda sehingga terdapat perbedaan dengan penelitian-penelitian yang ada sebelumnya.
4
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi fokus permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1. Kata-kata serapan dalam bidang apa sajakah yang paling banyak terdapat dalam Kamus Bahasa Korea Kata Serapan Naver (네이버 외래어 국어 사 전) ? 2. Bagaimanakah klasifikasi kelas kata pada kata serapan bahasa Inggris ke dalam bahasa Korea ? 3. Bagaimanakah pergeseran makna pada kata serapan bahasa Inggris yang terdapat dalam Kamus Bahasa Korea Kata Serapan Naver (네이버 외래어 국어 사전) ?
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui dalam bidang apa sajakah penggunaan kata-kata serapan dari bahasa Inggris yang banyak terdapat dalam Kamus Bahasa Korea Kata Serapan Naver (네이버 외래어 국어 사전). 2. Untuk mengetahui klasifikasi kelas kata pada kata serapan bahasa Inggris ke dalam bahasa Korea.
5
3. Untuk mengetahui pergeseran makna pada kata serapan yang terdapat dalam Kamus Bahasa Korea Kata Serapan Naver (네이버 외래어 국어 사 전).
1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini memiliki manfaat secara teoretis maupun praktis, yaitu: 1. Manfaat Teoretis:
Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya penelitian di bidang linguistik terutama mengenai morfologi dan semantik.
2. Manfaat Praktis:
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan kepada pembaca mengenai kata-kata bahasa Inggris yang diserap ke dalam bahasa Korea.
Penelitian ini diharapkan dapat membantu menambah wawasan pembaca mengenai proses morfologi dan pergeseran makna pada katakata bahasa Inggris yang banyak diserap dalam bahasa Korea, terutama dalam Kamus Bahasa Korea Kata Serapan Naver (네이버 외래어 국 어 사전).
6
1.5 Ruang Lingkup Penelitian Kamus Bahasa Korea Kata Serapan Naver ( 네 이 버 외 래 어 국 어 사 전 ) merupakan kamus elektronik yang memuat kata-kata asing dari berbagai bahasa. Kamus ini dapat dilihat melalui http://krdic.naver.com/list.nhn?kind=foreign. Dalam penelitian ini, penulis membatasi lingkup penelitian pada kata-kata yang diserap dari bahasa Inggris. Permasalahan yang dianalisis dalam penelitian ini dibatasi pada pengklasifikasian kata serapan berdasarkan bidang yang paling banyak menyerap kata bahasa Inggris, pengklasifikasian kata serapan berdasarkan kelas kata dalam bahasa Korea, dan pergeseran makna kata serapan yang terdapat dalam Kamus Bahasa Korea Kata Serapan Naver (네이버 외래어 국어 사전). Pengklasifikasian kata serapan berdasarkan bidangnya dibatasi pada sepuluh bidang yang paling banyak menyerap kata dari bahasa Inggris. Hal ini dilakukan karena kata serapan dalam Kamus Bahasa Korea Kata Serapan Naver (네이버 외 래 어 국 어 사 전 ) terdiri dari banyak bidang kehidupan. Supaya ruang lingkup tidak terlalu luas, maka klasifikasi hanya dibatasi pada sepuluh bidang saja. Selain itu, sepuluh bidang yang dipilih sebagai contoh dalam penelitian ini dianggap sudah mewakili bidang-bidang yang lain. Dalam mengklasifikasikan data, penulis tidak mengikutsertakan kata serapan yang menyangkut nama orang dan nama tempat. Pada aspek morfologis, penulis melakukan klasifikasi data berdasarkan kelas kata dalam bahasa Korea yang berupa kata tunggal (단일어) dan kata gabungan
7
( 복 합 어 ), yang meliputi kata turunan ( 파 생 어 ) dan kata majemuk ( 합 성 어 ). Sedangkan pada aspek semantik, penulis menganalisis pergeseran makna pada kata serapan. Secara khusus penulis hanya menganalisis pergeseran makna pada kata tunggal saja. Hal ini dikarenakan kata-kata tunggal dalam kamus merupakan kata dasar yang belum mendapat tambahan unsur lain seperti kata baru sehingga mengandung makna asli. Mengingat jumlah kata tunggal yang terdapat dalam kamus sangat banyak, maka penulis hanya menganalisis 10 persen dari jumlah data berupa kata tunggal yang tidak termasuk dalam 44 bidang. Hal ini dilakukan untuk mempersempit cakupan data yang akan dianalisis.
1.6 Tinjauan Pustaka Sebagai bahan acuan dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitianpenelitian serupa yang juga membahas mengenai kata serapan. Tinjauan pustaka yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Penelitian yang dilakukan oleh Kim Mira (2003) yang berjudul “ 영어 외래
어 연구 : 형태 , 음운 , 의미분석을 중심으로 (A Study on English Loanwords: Focused on the Morphological, Phonological, Semantic Analyses)”. Dalam penelitian tersebut Kim Mira menganalisis kata-kata serapan berdasarkan aspek morfologi, fonologi, dan semantik. Proses morfologi pada penyerapan kata yang dilakukan Kim Mira berupa derivation, clipping, dan contaminated coinage. Dari aspek fonologi, Kim Mira menyatakan bahwa kata serapan bahasa Inggris
8
diklasifikasikan menjadi tiga tipe suara pengganti. Yang pertama, penggantian yang dikarenakan tidak adanya kesesuaian suara dalam bahasa Korea. Yang kedua, penggantian terjadi meskipun terdapat kesesuaian suara dalam bahasa Korea. Yang ketiga, penggantian yang dikarenakan pelafalan ejaan. Dari aspek semantik, Kim Mira berkesimpulan bahwa kata serapan dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Korea mengalami perubahan makna. Penelitian kedua adalah penelitian yang dilakukan oleh Dian Noviani Syafar (2012) dalam tesisnya yang berjudul “Kata Serapan Bahasa Inggris Dalam Bahasa Indonesia: Kajian Morfologi dan Semantik”. Dalam tesis tersebut Dian Noviani Syafar membahas mengenai jenis dan bentuk kata serapan bahasa Inggris dalam bahasa Indonesia, perubahan semantis kata serapan bahasa Inggris dalam bahasa Indonesia, dan alasan pemakaian kata-kata serapan bahasa Inggris dalam bahasa Indonesia. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa proses penyerapan bahasa Inggris dalam bahasa Indonesia dibagi menjadi tiga jenis kata serapan, yaitu kata serapan (loanwoards), kata serapan campuran (loanblends), kata serapan pengganti (loanshifts). Berdasarkan analisis morfologisnya, analisis dibagi menjadi tiga golongan utama yaitu kata simpleks, kompleks, dan majemuk. Dari analisis semantis ditunjukkan bahwa banyak kata serapan yang mengalami perubahan makna. Wujud perubahan makna yang ditemukan adalah perubahan makna total, perubahan makna menyempit, perubahan makna meluas, perubahan makna amelioratif dan perubahan makna peyoratif. Menurut Dian Noviani Syafar, terjadinya penyerapan bahasa Inggris dalam bahasa Indonesia disebabkan oleh beberapa alasan. Alasan tersebut adalah (1) kehematan, kemudahan, dan
9
kesingkatan, (2) keperluan akan kata searti, (3) dorongan gengsi, (4) memenuhi kebutuhan register tertentu, (5) nuansa makna, dan (6) memenuhi kebutuhan eufimisme. Berbeda halnya dengan dua penelitian diatas, dalam penelitian ini penulis menekankan analisis morfologi dengan menggunakan teori linguistik bahasa Korea. Secara khusus penulis mengklasifikasikan data berdasarkan daneo guseong ( 단 어 의 구 성 ) dan pumsa ( 품 사 ) dalam bahasa Korea. Dengan teori tersebut diharapkan pembaca dapat lebih memahami teori morfologi dalam bahasa Korea.
1.7 Metode Penelitian Penelitian ini terdiri atas tiga tahap penelitian, yakni tahap penjaringan data, tahap analisis data, dan tahap penyajian hasil analisis data. Dalam tahap penjaringan data, penulis menggunakan metode simak dengan teknik lanjutan berupa teknik catat. Menurut Kesuma (2007:44) dalam metode ini peneliti tidak dilibatkan langsung untuk ikut menentukan pembentukan dan pemunculan calon data kecuali hanya sebagai pemerhati-pemerhati terhadap calon data yang terbentuk dan muncul dari peristiwa kebahasaan yang berada di luar dirinya. Penjaringan data dilakukan dengan mengklasifikasikan data yang termasuk kata serapan dari bahasa Inggris. Kata-kata yang termasuk kata serapan dari bahasa Inggris kemudian dimasukkan dalam kartu data. Tahap selanjutnya adalah tahap analisis data. Analisis data bertujuan untuk mengolah data yang telah terkumpul sehingga diperoleh kesimpulan yang sesuai
10
dengan tujuan penelitian. Berikut adalah tahap analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini: 1. Mengklasifikasikan data berdasarkan bidang-bidang tertentu. Bidangbidang tersebut diklasifikasikan menurut keterangan yang terdapat dalam kamus. Selanjutnya penulis memilih 10 bidang yang paling menyerap kata dari bahasa Inggris. Untuk membatasi cakupan data yang diteliti, penulis hanya memilih 10 bidang yang paling banyak menyerap kata dari bahasa Inggris. 2. Mengklasifikasikan kata berdasarkan kelas kata dalam bahasa Korea yang meliputi kata tunggal, kata turunan, dan kata majemuk. Kemudian melakukan analisis kata-kata serapan tersebut dengan menggunakan teori yang sudah ditentukan. 3. Mengklasifikan data berdasarkan pergeseran makna yang terjadi pada kata serapan. Analisis dilakukan dengan membandingkan makna sebuah kata berdasarkan Kamus Bahasa Korea Kata Serapan Naver (네이버 외래어 국어 사전) dan Kamus Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English. Hasil analisis data disajikan secara informal. Penyajian hasil analisis data secara informal adalah penyajian hasil analisis data dengan menggunakan katakata biasa (Kesuma, 2007:71). Dalam penyajian ini, rumus atau kaidah disampaikan dengan menggunakan kata-kata biasa yang apabila dibaca dengan serta merta dapat langsung dipahami.
11
1.8 Sistematika Penyajian Sistematika penulisan dalam penelitian ini dibagi menjadi empat bab. Bab I berupa pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian, dan sistematika penyajian. Bab II berisi landasan teori yang mendukung penelitian. Bab III berisi analisis mengenai pembentukan kata serapan bahasa Inggris dalam bahasa Korea yang terdapat dalam Kamus Bahasa Korea Kata Serapan Naver (네 이버 외래어 국어 사전). Bab IV berisi penutup yang berupa simpulan dan saran.