BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang digunakan oleh anggota suatu kelompok masyarakat
untuk
bekerjasama,
berkomunikasi
dan
mengidentifikasikan
diri
(Kridalaksana dalam Abdul Chaer, 1994:32). Bahasa tidak hanya digunakan untuk berkomunikasi antar orang-orang di daerah yang sama, akan tetapi juga berkomunikasi antara negara sehingga untuk mempermudah dalam berkomunikasi masyarakat sering mempelajari dan mempergunakan bahasa asing. Semakin berkembangnya zaman, bahasa juga mengalami perkembangan yang pesat. Banyak bahasa memilih untuk mengadopsi atau menyerap kosakata dari bahasa lain untuk menyesuaikan atau menutupi kekurangan kosakata yang dimiliki, namun terkadang kata yang dipilih tidak sesuai dengan makna yang dimaksudkannya atau kata tersebut tidak dapat mewakili hal yang ingin disampaikan sehingga sering terjadi pergeseran makna dalam penggunaan bahasa. Pergeseran makna dalam penggunaan kata serapan juga terjadi dalam bahasa Jepang. Kurangnya kosakata dalam bahasa Jepang menyebabkan banyak kosakata dari bahasa asing diserap ke dalam bahasa Jepang, namun kosakata tersebut terkadangtidak dapat mewakili atau melenceng dari maksud yang ingin disampaikan. Hal ini dibuktikan oleh sebuah survei yang dilakukan oleh NHK (Nippon Hoso Kyokai) pada tahun 1973 mengenai kata-kata asing.Survei ini mengangkat permasalahan mengenai makna seratus 1
2
kata seperti baagenseeru (bargain sell dalam bahasa Inggris), enjoi (enjoy dalam bahasa Inggris) dan ria (real dalam bahasa Inggris) yang ditunjukan kepada responden bersama-sama dengan lima kemungkinan arti untuk setiap item dan responden diminta untuk memilih makna yang paling mendekati sesuai dengan item yang diberikan. Responden ini terdiri dari ibu rumah tangga pedesaan, ibu rumah tangga perkotaan, guru taman kanak-kanak, dan sekelompok karyawan perusahaan. Hasil survei menyatakan bahwa banyak kata-kata asing yang bergeser dalam arti semantik dan menyimpang dari makna aslinya. Survei menunjukkan bahwa pemahaman kata-kata asing sangat tergantung kepada latar belakang pendidikan dan pekerjaan serta usia responden. Salah satu hasil survei menunjukkan bahwa 47 persen responden memilih arti ‘orang yang memiliki hobi’ untukkata mania (mania dalam bahasa Inggris), 20 persen memilih ‘moralitas publik’ untuk echiketto (etiquette dalam bahasa Prancis), ‘suara’untuk boryuumu (volume dalam bahasa Inggris) dan 22 persen memilih ‘suap’ untuk ribeeto (rebate dalam bahasa Inggris) (Ishino dalam Shibatani,1977:151). Hasil ini juga membuktikan bahwa kurangnya pemahaman masyarakat Jepang mengenai makna kata serapanyang menyebabkan sering terjadi pergeseran makna dalam penggunaannya. Istilah yang digunakan dalam bahasa Jepang untuk menyebutkan kata serapan dari bahasa asing adalah gairaigo, namun tidak termasuk kata serapan yang berasal dari bahasa Cina (kango), melainkan hanya yang berasal dari bahasa Eropa (Shibatani, 1990:147).Meskipun gairaigo merupakan kata asing atau kata serapan dari luar negeri, gairaigo tidak dapat disamakan dengan gaikokugo (bahasa asing) karena gairaigo itu
3
sendiri maknanya kerap berubah sesuai dengan sistem bahasa Jepang. Selain itu, dalam penggunaan gairaigo untuk mempermudah dalam pengucapannya, kata-kata yang panjang dan sulit untuk diucapkan akan dipersingkat dan membuat kata-kata serapan menjadi semakin sulit untuk dipahami, seperti contoh kata rimokon. Kata rimokon berasal dari bahasa Inggris yaitu remote control yang kemudian dipersingkat menjadi rimokon yang berarti ‘pengendali jarak jauh’. Kata ini mengalami salah satu proses pembentukan kata yaitu kliping atau pemendekan kata. Proses pemendekan kata ini dilakukan dengan mengambil hanya satu atau dua mora dari setiap kata. Jika digambarkan ke dalam bentuk bagan, sebagai berikut. Rimote control
rimo(te) con(trol)
rimokon ‘pengendali jarak jauh’
Gairaigo banyak digunakan dalam majalah, iklan-iklan dan brosur, termasuk dalam buku Ichinichi Sen En de Asoberu Minami no Shima karya Hayashi Kazuyo. Buku ini adalah buku yang mengisahkan tentang kisah nyata perjalanan seseorang yang mengelilingi negara-negara lain dibenua Asia, seperti Filipina, Malaysia, Indonesia, dan lain-lain sehingga terdapat banyak kata-kata serapan yang digunakan, yang mana gairaigo tersebut banyak mengalami perubahan bentuk maupun perubahan makna. Berdasarkan dengan fenomena-fenomena tersebut maka dalam penelitian ini akan mengkaji mengenai gairaigo dari segi morfologi dan semantik. Gairaigo yang akan dianalisis dalam penelitian ini terbatas hanya gairaigo yang diserap dari bahasa Inggris. Hal ini dikarenakan sebagian besar gairaigo yang terdapat pada sumber data diserap dari bahasa Inggris.
4
Perubahan makna dan penyingkatan dalam gairago pada buku tersebut menjadi latar belakang untuk mengkaji lebih lanjut mengenai bentuk dan makna gairaigo. Hal tersebut berkaitan dengan penggunaan bahasa Jepang yang baik dan benar. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan dengan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan dua permasalahan. Adapun rumusan masalah tersebut yaitu sebagai berikut. 1. Bagaimanakah proses pembentukan gairaigo yang terdapat dalam buku Ichinichi Sen En de Asoberu Minami no Shima karya Hayashi Kazuyo? 2. Bagaimanakah makna gairaigo yang terdapat dalam buku Ichinichi Sen En de Asoberu Minami no Shima karya Hayashi Kazuyo? 1.3 Tujuan Penelitian Untuk melakukan suatu penelitian diperlukan adanya suatu tujuan yang jelas. Oleh karena itu, tujuan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. 1.3.1 Tujuan Umum Secara umumtujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan pemahaman dan menambah wawasan pembaca mengenai gairaigo dalam bahasa Jepang dengan lebih jelas, khususnya gairaigo yang berasal dari bahasa Inggris. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan untuk lebih mengembangkan ilmu linguistik. 1.3.2 Tujuan Khusus Dalam penelitian ini terdapat dua tujuan khusus.Adapun tujuan khusus dari penelitian ini yaitu:
5
1.
Untuk mengetahui dan memberikan informasi mengenai proses pembentukan gairago yang terdapat dalam buku Ichinichi Sen En de Asoberu Minami no Shima karya Hayashi Kazuyo.
2.
Untuk mengetahui makna gairaigo yang terdapat dalam buku Ichinichi Sen En de Asoberu Minami no Shima karya Hayashi Kazuyo.
1.4 Manfaat Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua manfaat yang dapat diperoleh. Adapun manfaat tersebut dibagi menjadi dua yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. 1.4.1 Manfaat Teoritis Manfaat teoritis dalam penelitian ini yaitu dapat menambah wawasan serta memperkaya pengetahuan dalam bidang linguistik, khususnya mengenai gairaigo. Mulai dari pembentukan hingga makna gairago yang terdapat dalam sebuah karya sastra. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan acuan ataupun perbandingan untuk penelitian-penelitian yang akan dilakukan selanjutnya. 1.4.2 Manfaat Praktis Manfaat praktis yang dapat diperoleh dalam penelitian ini yaitu dapat membantu pembaca untuk dapat lebih memahami tentang proses pembentukan dalam gairaigo dan maknanya sehingga pada saat menggunakannya dapat digunakan dengan benar sesuai dengan maknanya. Terutama kesesuaian antara kata yang dipilih dengan maksud yang ingin disampaikan.
6
1.5 Ruang Lingkup Dalam melakukan suatu penelitian diperlukan adanya ruang lingkup yangjelas.Hal ini dikarenakan agar suatu penelitian tidak terlalu luas. Oleh karena itu, penelitian ini hanya difokuskan pada proses pembentukan dan makna gairaigo yang terdapat dalam buku Ichinichi Sen En de Asoberu Minami no Shima karya Hayashi Kazuyo. Gairaigo yang dianalisis dalam penelitian ini hanya gairaigo yang merupakan kata serapan yang berasal dari bahasa Inggris. 1.6 Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah buku yang berjudul Ichinichi Sen En de Asoberu Minami no Shimakarya Hayashi Kazuyo. Buku ini diterbitkan oleh Futabasha pada tahun 2003 dan terdiri dari 175 halaman. Selain buku tersebut, dalam penelitian ini juga menggunakan beberapa kamus untuk menganalisis makna dan mencari arti dari kata-kata yang terdapat dalam data. Adapun kamus tersebut yaitu An English-Indonesian dictionary, kamus lengkap Inggris-Indonesia IndonesiaInggris, kamus Nihongo Daijiten, Oxford ESL Dictionarydan kamus Kenji Matsuura. Kamus Nihongo Daijiten diterbitkan oleh Kodansha pada tahun 1995.Kamus ini digunakan untuk mencari makna bahasa Jepang dari data yang dianalisis. OxfordESL Dictionary diterbitkan di Newyork oleh Oxford University Press pada tahun 1991 yang terdiri dari 714 halaman. Kamus ini digunakan untuk mencari makna bahasa Inggris dari datayang akan dianalisis. Kamus Kenji Matsuura yang diterbitkan di Jakarta oleh PT Gramedia Pustaka Utama pada tahun 1994 yang terdiri dari 1225 Halaman. Kamus ini digunakan untuk mencari arti bahasa Indonesia dari data yang akan dianalisis.
7
Sedangkan kamus yang lain digunakan untuk mencari arti kata dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia. Selain itu, dalam penelitian ini juga menggunakan kamus lain yaitu kamus Sanseido. Kamus ini digunakan untuk memastikan data yang dianalisis merupakan gairaigo yang berasal dari bahasa Inggris. 1.7 Metode dan Teknik Penelitian Metode dan teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi tiga, yaitu metode dan teknik pengumpulan data, metode dan teknik analisis data, dan metode dan teknik penyajian hasil analisis data.Adapun penjabarannya sebagai berikut. 1.7.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data Pada tahap pengumpulan data, metode dan teknik yang digunakan adalah metode simak dan teknik catat. Metode simak adalah metode yang digunakan untuk menyimak penggunaan suatu bahasa (Sudaryanto, 1993:132). Teknik catat adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan pencatatan yang kemudian dilanjutkan dengan pengklasifikasian (Sudaryanto, 1993:135). Dalam tahap ini pertama-tama objek yang akan diteliti yaitu kata serapan (gairaigo) disimak dan dibaca dari awal hingga akhir secara berulang. Kemudian dilanjutkan dengan memberikan tanda pada kata-kata yang termasuk dalam gairaigo.Gairaigo yang telah diberikan tanda kemudian dicatat dan disalin ke buku lain dan selanjutnya diklasifikasikan sesuai dengan kategorinya. 1.7.2 Metode Dan Teknik Analisis Data Dalam
tahapan
ini,
metode
yang
digunakan
adalah
metode
padan
intralingualsedangkan teknik yang digunakan adalah teknik hubung banding. Metode padan intralingual adalah metode menganalisis data dengan menghubungkan dan
8
membandingkan unsur-unsur yang bersifat lingual, tidak hanya dalam satu bahasa, namun juga yang terdapat dalam bahasa lain sedangkan teknik hubung banding adalah teknik yang dilakukan untuk mencari kesamaan atau perbedaan dari data yang diperbandingkan (Mahsun, 2005:112). Proses yang dilakukan adalah pertama, mengumpulkan data (gairaigo) dan mengklasifikasikannya sesuai dengan kategorinya masing-masing. Kedua, proses pembentukannya dianalisis dengan cara mencari bentuk dasar dari setiap gairaigo kemudian dibandingkan dengan perubahan bentuknya. Dari perubahan bentuk tersebut dapat diketahui proses pembentukan yang dialami oleh gairaigo. Ketiga, untuk menganalisis makna dari gairaigo, setiap gairaigo dicari makna sebenarnya dalam bahasa Inggris kemudian dibandingkan denganmaknanya dalam bahasa Jepang. Dari perbandingan tersebut dapat dilihat pergeseran makna yang terjadi. Keempat,mencari kata lain dalam bahasa Jepang yang memiliki arti yang sama dengan gairaigo kemudian mencari maknanya. Kelima, kata lain dalam bahasa Jepang tersebut kemudian dibandingkan maknanya dengan makna gairaigo, sehingga dari perbandingan tersebut dapat ditentukan gairaigo tersebut dapat disubstitusikan atau tidak. 1.7.3 Metode Dan Teknik Penyajian Hasil Analisis Data Setelah data selesai dianalisis, tahap selanjutnya adalah menyajikan hasil analisis data. Dalam penyajian hasil analisis data, metode yang digunakan adalah metode formal dan informal sedangkan teknik yang digunakan adalah teknik deduktif. Metode informal adalah penyajian hasil analisis data dengan menggunakan kata-kata biasa, sedangkan metode formal adalah penyajian analisis data dengan menggunakan tanda dan lambang-lambang (Sudaryanto, 1993:145). Teknik deduktif adalah
9
menjelaskan hal-hal yang bersifat umum dan sebagai penjelas dikemukakan dengan hal khusus.Setelah gairaigo selesai dianalisis, hasil analisis gairaigo tersebut diuraikan atau dijelaskan dalam bentuk kata-kata dan penjelasannya dimulai dari proses pembentukan gairaigoyaitu proses morfologis suatu kata menjadi kata gairaigo (kata jadian). Kemudian perubahan makna yang dialami oleh gairaigo tersebut, kata sebenarnya dalam bahasa Inggris dan dilanjutkan dengan perubahan maknanya setelah diserap ke dalam bahasa Jepang. Kemudian, perbandingan makna gairaigo dengan kata lain dalam bahasa Jepang yang memiliki arti yang sama dengan gairaigo tersebut.