BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Linguistik adalah ilmu tentang bahasa; penyelidikan bahasa secara ilmiah (Kridalaksana, 2008:143).
Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang digunakan oleh para anggota suatu
masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri (Kridalaksana, 2008:24). Bahasa Indonesia adalah salah satu bahasa di dunia, yang digunakan oleh masyarakat Indonesia dalam berinteraksi atau berkomuniksi. Bahasa Indonesia merupakan alat pemersatu masyarakat Indonesia yang heterogen karena terdiri dari berbagai etnik atau suku serta bahasa daerah masing-masing. Bahasa Pakpak Dairi merupakan salah satu dari bahasa daerah yang terdapat di Indonesia, yaitu di Provinsi Sumatera Utara, yang wajib dilindungi dan dikembangkan agar terpelihara kelangsungan budaya daerah yang merupakan kekayaan Negara. Bahasa Pakpak Dairi kurang dikenal di nusantara khususnya di Sumatera Utara bila dibandingkan dengan bahasa daerah lainnya, seperti bahasa Batak Toba, bahasa Batak Karo, bahasa Simalungun, bahasa Mandailing, dan bahasa Melayu. Hal ini disebabkan kurangnya informasi atau pengenalan tentang bahasa Pakpak Dairi baik oleh pemerintah setempat maupun pengguna bahasa tersebut. Selain itu, masyarakat pengguna bahasa Pakpak Dairi juga mampu berbahasa daerah lain atau bilingualis, seperti bahasa Batak Toba atau bahasa Batak Karo dikarenakan faktor geografisnya. Banyak masyarakat penutur bahasa Pakpak Dairi yang merantau ke kotayang menyebabkan
bahasanya jarang dipakai sehingga tidak dikenal. Selain hal tersebut,
perkembangan zaman juga ikut menenggelamkan bahasa Pakpak Dairi di tengah-tengah
Universitas Sumatera Utara
penuturnya. Misalnya, kemajuan teknologi yang membuat masyarakat Pakpak Dairi lebih menguasai bahasa Indonesia serta menjadikannya bahasa ibu, sehingga anak atau keturunan penutur bahasa tersebut hanya mengenal bahasa Pakpak Dairi sebatas bahasa daerahnya saja tanpa mampu menggunakannya atau berkomunikasi dalam bahasa Pakpak Dairi. Berdasarkan fakta tersebut di atas, maka peneliti merasa perlu melakukan penelitian terhadap bahasa Pakpak Dairi untuk ikut memelihara dan mengembangkannya sesuai dengan pasal 36 UUD 1945 bahwa bahasa-bahasa daerah itu harus tetap dihormati dan dipelihara. Salah satu cara untuk tetap memeliharanya adalah dengan melakukan kajian-kajian tentang bahasa tersebut. Kajian tentang bahasa Pakpak Dairi pernah dilakukan oleh Basaria (2002) dengan judul ‘Analisis Morfologi Verba Bahasa Pakpak Dairi’. Dalam tesisnya, Basaria
menyimpulkan
bahwa ciri-ciri verba bahasa Pakpak Dairi dapat diteliti melalui perilaku semantik, perilaku sintaksis, dan perilaku morfologisnya. Namun, penelitian tentang frasa verba bahasa Pakpak Dairi jarang sekali dilakukan. Frasa verba adalah satuan bahasa yang terbentuk dari dua kata atau lebih dengan verba sebagai intinya tetapi tidak merupakan klausa (Alwi,2003:157). Verba dalam bahasa Pakpak Dairi sangat penting karena menduduki fungsi utama sebagai predikat di dalam kalimat. Teori X-Bar merupakan salah satu bidang kajian cabang linguistik teoritis, yaitu Tata Bahasa Generatif. Teori ini diperkenalkan oleh Noam Chomsky (1950), seorang filsuf Amerika dan menguasai bidang ilmu linguistik. Salah satu pandangan dalam teori X-Bar ialah bahwa semua frasa pasti memiliki sebuah inti leksikal (Mulyadi,2002:20). Inti adalah simpul akhir atau proyeksi leksikal dari kategori kata. Inti mempunyai hal berikut, yaitu pertama, inti memarkahi ciri kategorinya. Contohnya, inti dari
Universitas Sumatera Utara
FV adalah verba, inti dari FN adalah nomina, inti dari FP adalah preposisi, dan seterusnya. Jadi, karena verba meninggalkan adalah inti dari frasa meninggalkan rumah maka frasa meninggalkan rumah adalah FV. Kedua, inti terletak satu level lebih rendah dalam hierarki teori X-Bar daripada konstituen yang menjadi inti tersebut. Maka dalam hierarki X-Bar, verba yang menjadi inti dari FV terletak satu tingkat lebih rendah dari frasanya. Kemudian, di dalam teori X-Bar dikenal dua tataran proyeksi, yaitu proyeksi X (kategori bar) dan proyeksi maksimal X (kategori frasa dengan bar tertinggi). Kedua tataran proyeksi itu direpresentasikan pada level sintaksis. Sebuah kategori leksikal dibentuk oleh komplemen, keterangan, dan spesifier, maka komplemen yang berkombinasi dengan X akan membentuk proyeksi X-Bar, keterangan yang berkombinasi dengan X akan membentuk proyeksi X-Bar lebih tinggi, dan specifier yang berkombinasi dengan X akan membentuk proyeksi maksimal frasa X. Jadi, kategori bar adalah proyeksi X dan frasa dengan Bar tertinggi ialah proyeksi maksimal dari kategori X. Sesuai dengan judul penelitian ini, ‘Stuktur Frasa Verba Bahasa Pakpak Dairi Analisis Teori X-Bar’, peneliti ingin menganalisis kaidah-kaidah struktur frasa verba yang terdapat dalam bahasa Pakpak Dairi dengan menggunakan teori X-Bar. Sejauh pengamatan peneliti, belum ada penelitian tentang Frasa Verba bahasa Pakpak Dairi yang menggunakan Teori X-Bar sehingga tertarik untuk menelitinya. Gagasan utama teori X-Bar ialah bahwa di dalam struktur internal frasa yang berbeda dalam sebuah bahasa ditemukan pola yang sama pada setiap struktur (Sells,1985 dalam Mulyadi, 2002:20). Selain itu, meskipun dijumpai perbedaan susunan kata pada bahasa-bahasa di dunia, perbedaan itu tetap dapat dijelaskan dengan menggunakan teori XBar. Hal inilah yang melatarbelakangi penulis melakukan penelitian terhadap bahasa Pakpak
Universitas Sumatera Utara
Dairi dengan menggunakan teori X-Bar. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangan dalam ilmu linguistik. 1.2 Rumusan Masalah dan Batasan Masalah 1.2.1
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu: a. Bagaimanakah perilakufungsi gramatikal komplemen (Komp), keterangan (Ket), dan spesifier (Spec.) dalam membentuk struktur frasa verba bahasa Pakpak Dairi berdasarkan teori X-Bar? b. Bagaimanakah kaidah struktur frasa verba bahasa Pakpak Dairi menurut teori X-Bar? 1.2.2
Batasan Masalah
Suatu penelitian yang tidak diberi batasan akan tidak sampai kepada tujuan penelitian tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti membatasi masalah hanya pada struktur frasa verbabahasa Pakpak Dairi. 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini ialah: a. Untuk mendeskripsikan perilakufungsi gramatikal komplemen (Komp), keterangan (Ket), dan spesifier (Spec) dalam membentuk struktur frasa verba bahasa Pakpak Dairi berdasarkan teori X-Bar b. Untuk mendeskripsikan kaidah struktur frasa verba bahasa Pakpak Dairi menurut teori XBar. 1.3.2 Manfaat Penelitian
Universitas Sumatera Utara
Manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini ialah: a. Menambah pengetahuan mengenai perilaku fungsi gramatikalkomplemen (Komp), keterangan (Ket), dan spesifier (Spec) dalam membentuk struktur frasa verba bahasa Pakpak Dairi b. Dapat mengetahui kaidah struktur frasa verba bahasa Pakpak Dairi c. Menambah referensi bagi peneliti selanjutnya mengenai struktur frasa verba bahasa Pakpak Dairi d. Menambah wawasan tentang Tata Bahasa Generatif khususnya pengaplikasian teori XBar.
Universitas Sumatera Utara