BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuntutan kebutuhan pelayanan kesehatan termasuk pelayanan keperawatan akan terus meningkat baik dalam aspek mutu maupun keterjangkauan serta cakupan pelayanan. Hal ini disebabkan meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan serta meningkatnya kompleksitas masalah kesehatan masyarakat. Dalam menghadapi tuntutan kebutuhan masyarakat ini, khususnya dalam bidang keperawatan harus melakukan perubahan dalam berbagai aspek termasuk pendidikan keperawatan (Kusnanto, 2003). Sejalan dengan itu Gartiah (2008) menyatakan bahwa dalam menghadapi tuntutan kebutuhan masyarakat salah satu langklah konkrit yang harus dilakukan adalah pengelolaan sistem pendidikan keperawatan. Pendidikan keperawatan merupakan unsur pertama yang harus dilakukan penataan karena melalui pendidikan perkembangan profesi keperawatan akan terarah dan berkembang sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi sehingga dapat menghasilkan tenaga keperawatan yang berkualitas (Murwani, 2008). Pendidikan keperawatan bukan lagi merupakan pendidikan vokasional akan tetapi bertujuan untuk menghasilkan tenaga keperawatan yang menguasai
ilmu
keperawatan dan mampu melaksanakan keperawatan secara profesional kepada masyarakat. Seperti yang telah dijelaskan dalam lokakarya nasional tahun 1983 bahwa pendidikan keperawatan telah mulai dibenahi dengan sistem pendidikan ke jenjang pendidikan tinggi.
Universitas Sumatera Utara
Pengembangan pengembangan
sistem
pendidikan
pendidikan
keperawatan
tinggi secara
sangat
berperan
profesional,
dalam
teknologi
keperawatan serta pembinaan keprofesian karena pendidikan keperawatan sebagai sarana mencapai profesionalisme keperawatan (Alimul, 2002). Pengembangan dan pembinaan ketrampilan profesional melalui pengaturan dan pengadaan sistem pendidikan berkelanjutan (Husain, 1999). Pada saat ini berbagai upaya untuk lebih mengembangkan pendidikan keperawatan profesioal memang sedang dilakukan dengan mengkonvensikan pendidikan SPK ke jenjang pendidikan akademi keperawatan (D III keperawatan) dan dari lulusan akademi keperawatan diharapkan dapat
melanjutkan pendidikan ke D IV keperawatan atau SI
Keperawatan (Nursalam, 2002). Pendidikan keperawatan sebagai pendidikan profesi harus memiliki landasan akademik yang kuat dan selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan,
mampu
mengembangkan ketrampilan dasar dan
kemampuan sebagai sarjana keperawatan (Nursalam, 2002). Untuk menghasilkan seorang perawat profesional harus melewati dua tahap pendidikan yaitu tahap pendidikan akademi dan tahap pendidikan profesi (Nurhidayah, 2009). Perawat yang hanya tamatan dari akademi keperawatan hanya memiliki kompetensi sebagai perawat vokasional dan hanya perawat yang tamatan pendidikan serjana keperawatan memiliki kompetensi perawat profesional. Dengan perubahan tuntutan ini maka perawat dengan lulusan akademi keperawatan diharapkan dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang sarjana keperawatan yang akan merubah perawat yang bersifat vokasional menjadi perawat profesional.
Universitas Sumatera Utara
Kenyataannya di Indonesia sebagian besar tingkat pendidikan keperawatan masih rendah. Perawat yang bertugas di puskesmas dan rumah sakit sebagian besar masih lulusan SPK dan akademi keperawatan, hanya beberapa orang yang memiliki tingkat pendidikan sarjana keperawatan. Dari kenyataan ini, maka pendidikan keperawatan sangat perlu ditingkatkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Menghadapi pandangan bahwa perawat adalah mitra dokter dan bukan pembantu dokter maka sangat diperlukan perawat yang mempunyai tingkat pendidikan dan pengetahuan yang sejajar dengan dokter. Dimana seorang dokter pendidikannya paling rendah adalah tingkat sarjana, sedangkan perawat yang hanya lulusan SPK dan akademi keperawatan, hal ini belum tepat. Maka dari itu untuk menyeimbangi hal ini, sangat diperlukan peningkatan pendidikan keperawatan bagi tenaga perawat yang bersama dengan tim kesehatan lain dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Selama proses meningkatkan pendidikan keperawatan salah satu diperlukan adalah motivasi. Pengertian motivasi menurut Purwanto (1998) dalam Nursalam, (2000) merupakan segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi yang dimiliki seorang mahasiswa tersebut akan memberikan dorongan tersendiri untuk melanjutkan pendidikan keperawatan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Sejalan dengan itu Muba (2009) juga menyatakan bahwa motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) penggerak seseorang yang dapat
menimbulkan tingkat persistensi dan antusiasmenya dalam
melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu
Universitas Sumatera Utara
sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik). Seseorang yang mempunyai motivasi berarti ia telah memperoleh kekuatan untuk mencapai kesuksesan dan keberhasilan dalam kehidupan. Diharapkan dengan adanya motivasi yang dimiliki oleh mahasiswa baik berasal dari diri individu mahasiswa maupun yang berasal dari luar individu mahasiswa tersebut akan memberikan dorongan dan kekuatan tersendiri bagi mahasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke
tingkat
sarjana keperawatan,
dengan harapan akan menjadi perawat yang mempunyai kompetensi sebagai perawat profesional yang mempunyai ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang sesuai dengan standar keperawatan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Data pendahuluan yang peneliti dapatkan dari hasil wawancara dengan bagian akademik dan beberapa orang mahasiswa Akademi Keperawatan Pemerintahan Kabupaten Aceh Selatan, didapatkan
kurangnya
jumlah
mahasiswa yang melanjutkan pendidikan ketingkat sarjana keperawatan. Akademi Keperawatan ini telah meluluskan mahasiswa sejak tahun 2004. Mahasiswa Akademi Keperawatan Kabupaten Aceh Selatan yang melanjutkan pendidikakan ke tingkat sarjana keperawatan pada tahun 2004 sebanyak 3 orang dari 60 jumlah lulusan, tahun 2005 sebanyak 2 orang dari 80 jumlah lulusan, tahun 2006 sebanyak 3 orang dari 80 lulusan, tahun 2007 sebanyak 1 orang dari 80 jumlah lulusan, dan tahun 2008 sebanyak 1 orang dari 80 jumlah lulusan. Hal ini jelaslah bahwa kurangnya jumlah mahasiswa Akademi Keperawatan
Universitas Sumatera Utara
Pemerintahan Kabupaten Aceh Selatan yang telah melanjutkan pendidikan ke tingkat sarjana keperawatan. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana motivasi mahasiswa Akademi Keperawatan Pemerintahan Kabupaten Aceh Selatan untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat sarjana keperawatan.
1.2 Tujuan Penelitian: 1.2.1 Tujuan Umum Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi motivasi mahasiswa Akademi Keperawatan Pemerintahan Kabupaten Aceh Selatan untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat sarjana keperawatan.
1.2.2 Tujuan Khusus 1.2.2.1.Untuk
mengidentifikasi
motivasi
intrinsik
mahasiswa
Akademi
Keperawatan Pemerintahan Kabupaten Aceh Selatan untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat sarjana keperawatan. 1.2.2.2.Untuk
mengidentifikasi
motivasi
ekstrinsik
mahasiswa
Akademi
Keperawatan Pemerintahan Kabupaten Aceh Selatan untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat sarjana keperawatan.
1.3 Pertanyaan Penelitian 1.3.1 Bagaimana motivasi mahasiswa Akademi Keperawatan Pemerintahan Kabupaten Aceh Selatan untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat sarjana keperawatan.
Universitas Sumatera Utara
1.3.2 Bagaimana
motivasi
intrinsik
mahasiswa
Akademi
Keperawatan
Pemerintahan Kabupaten Aceh Selatan untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat sarjana keperawatan. 1.3.3 Bagaimana
motivasi ekstrinsik
mahasiswa Akademi Keperawatan
Pemerintahan Kabupaten Aceh Selatan untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat sarjana keperawatan.
1.4 Mamfaat Penelitian Adapun manfaat dilakukan penelitian ini adalah : 1.4.1 Pendidikan Akademi Keperawatan Pemerintahan Kabupaten Aceh Selatan Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi informasi yang menjadi pertimbangan untuk pendidikan dalam meningkatkan motivasi mahasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat sarjana keperawatan. 1.4.2. Mahasiswa Akademi Keperawatan Pemerintahan Kabupaten Aceh Selatan Semoga penelitian ini menjadi masukan bagi mahasiswa bagaimana motivasi yang ada dan meningkatkan motivasi tersebut. 1.4.3. Peneliti yang akan datang Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi sumber data dan informasi pengembangan penelitian berikutnya.
Universitas Sumatera Utara