1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penggunaan alat berat di Indonesia semakin pesat seiring makin berkembangnya industri pertambangan di tanah air dimana alat berat sebagai sarana dan alat utama dalam bisnis ini. Perusahaan alat berat di tanah air yang didominasi oleh produk Jepang dan Amerika bersaing ketat dengan produk-produk dari China maupun Korea. Satu diantara produk tersebut yaitu Komatsu.
Dengan didukung oleh Komatsu grup di
Indonesia, produk Komatsu merupakan pemain terbesar dalam industri alat berat di Indonesia. PT Komatsu Marketing & Support Indonesia (KMSI) adalah perusahaan perwakilan Komatsu di Indonesia, perusahaan perwakilan yang bergerak dalam pengadaan suku cadang alat berat dan mesin industri, dukungan pengadaan produk baru (brand new unit), dan pelayanan purna jual Komatsu di Indonesia dalam rangka mendukung produk-produk Komatsu yang dijual oleh distributor utama Komatsu di Indonesia, yaitu PT United Tractors, Tbk (UT). Bentuk dukungan ini adalah dalam bentuk pembelian, importasi, pendistribusian suku cadang ke enam puluh sembilan cabangnya serta enam cabang UT Remanufacture (Reman) di Indonesia. Pembelian, importasi, dan pendistribusian adalah unsur-unsur dari Supply Chain Management (SCM). Perusahaan- perusahaan dengan kategori usaha alat berat di Indonesia saling bersaing agar produk yang ditawarkan dapat diterima oleh konsumen,oleh karena itu perusahaan harus memahami keluhan konsumen dan memberikan solusi terbaik terhadap keluhan pelanggan. Beragamnya kebutuhan, ketersediaan, kecepatan pasok suku cadang Komatsu, dan kecepatan pelayanan teknik terhadap konsumen baru yang ingin memiliki
2
maupun yang sudah memiliki alat berat atau mesin industri Komatsu menjadi tantangan PT KMSI dalam mendukung produk Komatsu dalam hal pengadaan suku cadang. Dari sekian banyak jumlah suku cadang yang digunakan filter adalah salah satu suku cadang yang harus diperhatikan umur pakainya. Pengadaan suku cadang filter tersebut terbagi menjadi dua kategori yaitu pengadaan filter sebagai kelengkapan utama pada unit alat berat dan pengadaan dalam hal layanan purna jual (after sales service). Dalam penulisan kali ini yang akan dibahas adalah mengenai pengadaan dalam layanan purna jual tersebut. Setiap tahunnya populasi unit Komatsu terus mengalami kenaikan dan hal tersebut harus diimbangi pula dengan dukungan maintenance yang baik terhadap unit-unit yang ada. Untuk melakukan proses maintenance secara berkala, pelanggan dan distributor beracuan pada Operational Manual Maintenance (OMM).
OMM adalah suatu dokumen panduan
yang berisi informasi tentang maksimum umur pakai suatu komponen dan ketika komponen tersebut yang dalam hal ini khususnya komponen filter sudah mencapai umur pakai maksimum maka harus dilakukan penggantian untuk menghindari terjadinya risiko kerusakan yang fatal pada engine. Umur pakai filter tersebut diukur dengan satuan hour (jam). Berdasarkan jadwal maintenance itulah maka Parts Department PT KMSI
harus
mampu menyediakan suku cadang filter tepat pada waktunya sehingga kegiatan overhaul tersebut tidak terganggu dan dapat tercapainya kepuasan pelanggan. Pada gambar 1.1 terlihat bahwa jumlah penjualan unit komatsu mengalami kenaikan yang pesat dan atas dasar pemenuhan kebutuhan dan kepuasan pelanggan maka PT KMSI melaksanakan suatu metode pengadaan suku cadang dengan tujuan menyediakan komponen suku cadang secara cepat dan tepat sehingga kebutuhan pelanggan atas komponen tersebut dapat terpenuhi yang dikenal dengan hanseizai.
3
SALES DATA 12000 10500
SALES (UNIT)
10000 8469
8000 6000
5404
4326
4000 3111
3475
2000
2248
0 2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
YEAR
Gambar 1.1 Proyeksi Penjualan Unit
Hanseizai berasal dari bahasa jepang yang terdiri dari hanbai, seisan, dan zaiko. Hanbai berarti penjualan, seisan yang berarti produksi, dan
zaiko yang berarti persediaan (Taniguchi, 2007).
Hansei is the
incubator for the change – that whole process (Liker, 2003), yaitu Hansei merupakan proses inkubasi dari perubahan. Atau dalam arti lain hansei berarti refleksi atau bercermin, mengetahui kesalahan dan berjanji melakukan perbaikan. Sesuai istilahnya metode ini merupakan metode yang
berdasarkan
pada
refleksi
waktu
sebelumnya
dengan
mengombinasikan dengan populasi dan data-data terbaru yang ada dalam melihat tren kebutuhan atas komponen apa yang saat ini dan yang akan dibutuhkan, terutama pada suku cadang filter. Hanseizai dilatarbelakangi oleh tingginya permintaan dari sektor pertambangan, perkebunan, dan konstruksi di Indonesia sebagai dampak dari maraknya bisnis tersebut. Disamping itu hanseizai dilakukan karena terbatasnya penyediaan berdasarkan hitungan peramalan dengan metode konvensional sehingga akan menyebabkan terjadinya parts shortage yaitu kurangnya jumlah pemenuhan terhadap jumlah permintaan atas suku cadang filter.
4
Dalam penjualan, filter terbagi menjadi dua kategori yaitu filter untuk unit baru dan filter untuk layanan purna jual (after sales). Dalam hal ini masalah yang akan dibahas adalah filter dengan kategori purna jual. Karena umumnya filter untuk unit baru tidak memiliki masalah dalam pengadaannya sebab komponen tersebut telah ada ketika unit alat berat tersebut dibeli.
Lain halnya dengan komponen untuk purna jual,
distributor harus memiliki persediaan yang cukup sehingga kebutuhan pelanggan akan filter tersebut terpenuhi mengingat jumlah populasi unit produk Komatsu yang besar di Indonesia. Purna jual atau dalam istilah asing disebut after sales adalah pelayanan penjualan lebih lanjut setelah transaksi, termasuk pemberian garansi purna jual.
1.2
Rumusan Permasalahan Berdasarkan beragamnya kebutuhan, ketersediaan, dan kecepatan pasok suku cadang komatsu maka perlu diterapkan suatu sistem rantai pasok yang ideal agar error atau jenjang antara proyeksi permintaan aktual dengan perhitungan berdasarkan data historis dapat diminimalisir, hal ini disebabkan karena besaran data historis didapatkan dari perhitungan teoretis sedangkan pada permintaan aktual merupakan jumlah yang dibutuhkan di lapangan berdasarkan kondisi-kondisi aktual yang sedang terjadi. Dimana perhitungan peramalan awal yang dilakukan perusahaan dinilai kurang memadai karena menggunakan metode peramalan moving average yang dilakukan setiap satu bulan untuk meramalkan satu bulan kedepan dan tidak mencukupi untuk kebutuhan jika terjadi unit breakdown secara tiba-tiba. Untuk menanggulangi kekurangan pasok suku cadang tersebut maka perlu adanya suatu metode yang tepat untuk memperkecil error peramalan tersebut sehingga pasokan suku cadang filter terhadap pemenuhan kebutuhan customer tidak terganggu.
5
Gambar 1.2 Grafik Perbandingan Proyeksi Permintaan Filter
1.3
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian antara lain: 1. Menentukan dan menggunakan metode peramalan yang tepat dalam menentukan peramalan hydraulic oil filter merk Komatsu. Sedangkan manfaat penelitian ini antara lain: 1. Secara akademis, untuk menambah pengetahuan di bidang manajemen rantai pasok 2. Secara praktis, sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi PT Komatsu
Marketing
and
Support
Indonesia
dalam
proses
meningkatkan pelayanan atas pasokan suku cadang filter.
1.4
Pembatasan Masalah Agar penelitian yang dilakukan dapat maksimal dan agar ruang lingkupnya tidak terlalu luas maka penelitian ini hanya akan membahas pada 1. Penelitian hanya mengenai rantai pasok di PT Komatsu Marketing and Support Indonesia
6
2. Metode yang dibahas hanya pada masalah pasokan suku cadang hydraulic oil filter 207-06-71821 3. Masalah yang dibahas adalah mengenai pasokan suku cadang filter dengan kategori purna jual (after sales).