BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman yang merujuk kepada era globalisasi membuat semuanya serba canggih, hal ini dipengaruhi oleh media dan tak ketinggalan pula sumber daya manusia (SDM) dapat memanfaatkan teknologi yang ada, tak terkecuali dalam dunia komunikasi. Didalam arus modernisasi, informasi sangat dibutuhkan sekali untuk menambah pengetahuan maupun berita terkini yang memang disebarluaskan melalui media. Saat ini sudah banyak media yang berlomba-lomba dengan cepatnya menyebarkan informasi, baik itu media elektronik maupun media cetak. Dalam media tersebut juga mempunyai kelebihan dan kekurangan tersendiri dalam penyebarluasan informasi. Salah satunya adalah facebook. Facebook merupakan jejaring sosial yang masuk dalam kriteria media elektronik. Facebook termasuk dalam media sosial yang sangat disukai oleh masyarakat luas khususnya bagi kaum remaja. Facebook adalah situs jejaring sosial yang diluncurkan pada tahun 2004, memungkinkan para penggunanya saling berbagi informasi dan opini. Teknologi facebook ditemukan oleh Mark Zuckerberg, seorang mahasiswa Harvard University. Awalnya facebook digunakan hanya sebagai komunitas mahasiswa di Harvard University, namun kemudian keanggotaan facebook meluas pada mahasiswa kampus lain bahkan pada pekerja. Facebook merupakan situs pertemanan, sebagaimana dikemukakan pendirinya, Mark Zuckerberg (www.facebook.com): “Facebook is a social utility that helps people communicate more efficiently with their friends, family and cowokers”. Dengan kata lain facebook merupakan media komunikasi personal. Setiap orang yang menggunakan facebook hadir mempresentasikan dirinya secara personal tidak membawa institusi manapun, maka setiap gagasan, opini, dan
1
pesan yang ditampilkan dalam facebook adalah menjadi tanggung jawab setiap pengguna secara personal1. Studi Compete.com bulan Januari 2009 menempatkan Facebook sebagai layanan jejaring sosial paling banyak digunakan menurut pengguna aktif bulanan di seluruh dunia. Menurut Social Media Today pada April 2010, diperkirakan bahwa 41,6% penduduk Amerika Serikat memiliki akun Facebook2. Perkembangan tekhnologi ini juga di ikuti oleh masyarakat Indonesia. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah pengguna facebook terbesar. Bukan hanya jumlah pengguna saja, bahkan Indonesia juga memiliki jumlah pengakses harian terbesar untuk situs jejaring sosial yang identik dengan warna biru ini. Facebook baru saja merilis data mengenai banyaknya jumlah pengguna dari Indonesia yang mengakses situs mereka setiap harinya. Dari data terbaru tersebut tercatat bahwa lebih dari 33 juta pengguna dari Indonesia mengakses Facebook melalui web. Itu baru dari web saja, belum lagi pengakses yang menggunakan mobile device yang hampir sama banyaknya yakni sekitar 28 juta orang dalam sehari3. Media sosial facebook telah berkembang pesat di masyarakat Indonesia, banyak masyarakat yang memanfaatkan sebagai media penunjang perdagangan, beriklan, menyebarkan informasi, maupun mengkritik pemerintahan lewat status ataupun berkomentar dalam group yang di ikuti. Salah satu yang memanfaatkan facebook sebagai media penyebaran informasi adalah wilayah Boyolali. Boyolali mempunyai sebuah group di jejaring sosial facebook, akun group ini dinamakan Boyolali. Dimana didalam group ini berisi tentang informasi yang ada di wilayah Boyolali, baik dari segi birokrasi pemerintahan maupun informasi umum. Mas Sri Kuncoro yang merupakan pembuat ataupun mempunyai ide untuk membuat group Boyolali. Awal mula berdirinya group Boyolali ini dimana sebelumnya terdapat Komunitas Boyolali (KomBoy) yang menjadi cikal bakal terbentuknya group Boyolali ini, pada awal mulanya komboy sebagai komunitas 1
New Media Teori dan Aplikas Edisi Revisii. Satya Wacana University Press 2014 http://myblogiky.blogspot.com/2011/11/sekilas-informasitentangfacebook.html#ixzz2YcBCWA5k 3 http://www.gadgetgan.com/facebook-diakses-oleh-33-juta-orang-indonesia-dalam-sehari-3980 2
2
online oleh warga Boyolali yang berada di perantauan, diawali lewat milis di yahoogroups. Kemudian perkembangan berikutnya yakni dari online ingin berkiprah di offline, berupa kopdar (kopi darat), hingga terbentuk kepengurusan yang dilakukan di Jakarta (versi 1). Pada tahun 2009 kopdar dikembangkan tidak hanya di Jakarta, tetapi di kampung halaman Boyolali (April 2009 di waduk Cengklik dan september pas lebaran 2009 membuat acara di Pendopo Kabupaten). Ide kopdar adalah untuk berkumpul bersama, sekalian mengangkat dan memperkenalkan wilayah Boyolali, terutama wisatanya. Dengan tempat yang berpindah-pindah kopdar 2010 dilakukan di Selo, dengan tema utama mengangkat potensi setempat: Alam Merapi-Merbabu, kuliner (jadah bakar, tempe bacem), dan budaya (topeng ireng). Pada saat bencana Merapi kegiatan offline tidak lagi dilakukan kopdar, tetapi dialihkan menjadi bakti masyarakat. Setelah bencana merapi reda, perubahan strategi tersebut diformulasikan4 lebih lanjut, sejajar dengan keinginan kepengurusan komboy yang ada (versi 1) agar organisasi (kepengurusan, sektretariat, basis kegiatan) dipindah ke Boyolali. Pada awal Desember 2012 adalah rapat resmi pertama untuk persiapan pembentukan organisasi dan pencarian bentuk badan hukum yang tepat. Ada 3 pilihan yang diusulkan oleh para anggota dalam musyawarah waktu itu, yakni: lembaga, yayasan, ormas. Dari ketiga pilihan tersebut belum bisa langsung ditetapkan mutlak pada hari itu juga, butuh 2 bulan untuk merumuskan hasil tersebut, karena para anggota yang lain sibuk dengan kegiatan sosial dengan menjadi relawan dalam bencana merapi. Setelah dimanfaatkan ketika menjadi relawan merapi, anggota terus bertambah, dan perlu dikelola lebih serius. Disamping itu, terjadi pergeseran tren, milis tidak lagi diramaikan dan komunikasi bergeser ke FB (facebook). Group Boyolali sebenarnya dirancang untuk pengembangan dari group komboy (ajang kumpul-kumpul
yang
tidak
dibatasi
hanya
internal anggota
komboy).
Perkembangan pengelolaan menuju kearah kemajuan ada di group Boyolali, terutama tentang pengembangan aturan main. Awalnya group ini tanpa aturan, kemudian larangan untuk beriklan karena keberatan dari anggota atas spam dan 4
Merumuskan atau menyusun dalam bentuk yang tepat.
3
iklan yang banyak terjadi, dan ketika anggota semakin banyak maka masalah etika diinternet dikedepankan dan admin diberi pemahaman yang ditentukan oleh positioningnya (tidak memfilter isi termasuk opini, sentimen sara, penyerangan personal, dan hal-hal yang melanggar etika di internet dan aturan dasar di facebook), serta penekanan bahwa sesuai akta pendirian, komboy tidak berpolitik praktis atau aliran. Walau masih belum ada yang dijadikan role model5, keinginannya adalah menjadikan group Boyolali sebagai sosial media yang bergenre citizenjournalism6, dengan mengangkat tema hangat manfaat. Untuk itu berbagi informasi yang dirasa membawa manfaat dan kehangatan (tetap menjalin silaturahmi), bersifat reportase yang realtime7 dan aktual (dikirim oleh anggotaanggota group yang ada di lokasi kejadian), dan sambil belajar bersama prinsipprinsip jurnalisme (kelengkapan info, logika bahasa yang benar dan baik, validitas informasi, both side covering8, dan gaya bahasa yang menarik) Group Boyolali telah memiliki badan hukum resmi, ini terbukti telah dikeluarkannya Akta Pendirian : No. 09 Tgl 13-12-2011 Notaris Wahyu Warsito, SH, MKn. PN.W12.U17/74/HK.04.01/IV/2012 Tgl.02-04-2012. Group facebook Boyolali ini
merupakan forum komunikasi umum warga Boyolali yang
mempunyai kantor sekretariat di Jalan Kenanga No 4 Boyolali (57316). Visi dari group ini adalah menjadi institusi profesional yang mampu menggali, membina, mendorong dan mengembangkan
lembaga
menuju masyarakat
mandiri,
berpendidikan, berkarakter dan bermoral. Sedangkan misi dari group ini adalah: 1) Menyelenggarakan program-program pemberdayaan masyarakat dan pendidikan masyarakat. 2) Memberikan pelayanan kepada individu, masyarakat dan pemerintah dalam berbagai pengembangan institusi maupun perorangan. 3) Mengembangkan kelembagaan melalui program pendidikan, riset, pelatihan, pemberdayaan, dan dokumentasi.
5 6 7 8
Panutan. Sebuah kegiatan kejurnalistikan yang dilakukan seseorang bukan dari bidang yang ia kerjakan. Waktu yang sebenarnya. Menampilkan dua sisi dalam pemberitaan.
4
Perkembangan group ini dari tahun ketahun mengalami perkembangan yang signifikan. Pada awal mula group ini hanya terdiri dari Komunitas Boyolali saja, yakni berjumlah 200 orang, namun pada tahun berikutnya anggota dari group ini telah mencapai 5000 anggota, dan pada tahun berikutnya telah mencapai 10.000 orang, dan data yang dilihat pada tanggal 1 Juni 2014 telah mencapai 20.374 anggota9. Dan dari jumlah tersebut bisa bertambah setiap bulannya karena masih banyak warga yang mengoprasionalkan facebook, serta keingintahuan warga tentang informasi yang ada di wilayah Boyolali, sehingga hal ini yang mendorong semakin banyaknya anggota yang masuk. Perkembangan facebook sendiri juga telah merambah ke seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Hal ini juga di ikuti oleh perkembangan yang terjadi di kotakota besar maupun kecil untuk membuat group yang bertujuan untuk bersosialisasi ataupun mempromosikan suatu wilayah tersebut. Dari hal ini bisa dikatakan bahwa suatu wilayah memiliki ciri dan perbedaan tertentu dalam mengembangkan group di jejaring sosial facebook. Dari berbagai kota yang ada dalam kepemilikan group di facebook, penulis mengamati 3 kota yang menjadi bahan pembeda, yakni group facebook Surakarta, Boyolali dan Salatiga. Dari ketiga group tersebut ada perbedaan-perbedaan yang muncul dalam pengamatan dan wawancara langsung penulis dengan admin (pengurus) yang menghasilkan uraian sebagai berikut : Boyolali
9
Berbadan hukum resmi Administrator bertanggung jawab sepenuhnya tentang group ini Jumlah Anggota yang mencapai 10 ribu lebih Postingan banyak berbau informasi dan bukan berpromosi Postingan-postingan lebih update dan lebih hidup dalam membahas
https://www.facebook.com/groups/boyolali.group/
5
Salatiga
Belum berbadan hukum Jumlah anggota lebih sedikit (kurang dari 2ribu anggota) Postingan berunsur informasi dan bukan mengedepankan promosi Postingan hampir sama dengan group Boyolali (update)
Surakarta
Belum berbadan hukum Jumlah anggota lebih sedikit (kurang dari 2ribu anggota) Postingan lebih berbau promosi tempat wisata Postingan kurang aktual (update) Dari hasil wawancara penulis dengan admin dari group facebook Boyolali
diperoleh pernyataan bahwa mengapa media sosial yang digunakan adalah facebook dan bukan media sosial yang lain dikarenakan facebook merupakan media yang digunakan oleh semua kalangan, maksudnya adalah dari mulai anak kecil hingga orang dewasa hampir semuanya telah menggunakan media ini, dan dalam tahap pengoprasian, facebook dirasa cukup mudah dibanding media sosial lainnya, seperti halnya twitter. Group ini telah memberi andil yang cukup banyak kepada masyarakat yang khususnya wilayah Boyolali, karena dengan adanya group ini, aspirasi masyarakat di Boyolali dapat terwujudkan, karena group ini dipantau oleh Pemerintah Daerah (pemda) Boyolali. Sehingga apa yang diposting dalam group ini cukup banyak yang ditindaklanjuti oleh pemerintah. Sebagai contoh yakni ketika Mas Gunarto memposting foto kedalam group, beliau memposting foto tumpukan sampah yang ada di pasar Ampel, dan tidak berselang lama sampah yang ada di pasar itu sudah hilang, karena telah di tindaklanjuti oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) setempat, dan diperoleh pernyataan dari anggota dinas tata ruang bahwa kepala Dinas Pekerjaan Umum memerintahkan untuk segera membersihkan sampah di pasar Ampel karena melihat postingan foto yang di upload oleh mas Gunarto tersebut.
6
Dari hasil dilapangan, yang dimana kasus tersebut mendapatkan tindakan oleh pemerintah sangat menarik untuk diteliti, karena sangat jarang kasus dalam hal media online yang mendapat tanggapan cepat oleh pemerintah, seperti yang telah di temukan oleh Nugroho (2002). Dimana temuan Nugroho menyatakan bahwa “diskusi di jejaring sosial justru tidak tuntas dan mudah beralih ke isu lainnya, maraknya dukungan public secara online di facebook maupun twitter terhadap beragam isu publik ternyata sedikit sekali yang terkonversi dalam gerakan sosial yang nyata (offline)10. Dari visi dan misi group ini yang memang ingin berdiri sendiri (independent) dan tetap memegang tujuan utama, yakni kemanusiaan ataupun sosial. Sebagai contoh Group ini telah berpartisipasi dalam mengentaskan program belajar, yakni membuat program Boyolali mengajar, yang telah dilaksanakan di daerah Tumpi (Simo Boyolali). Dalam penanganan di bidang sosial, memang telah menjadi tujuan utama dari group ini, sebagai contoh disaat ada kasus pemerkosaan yang dilakukan oleh satu keluarga dan yang menjadi korban adalah anak dibawah umur, admin dan anggota dari komunitas ini mendapingi dan bekerjasama dengan SPEK-HAM (Solidaritas Perempuan Untuk Kemanusian Dan Hak Asasi Manusia) dalam guna untuk memberikan pengarahan kepada pelaku pemerkosaan dan memberi semangat kepada korban pemerkosaan. Ketertarikan penulis untuk membahas topik ini dikarenakan berita yang diposting dalam akun ini bersifat aktual, dan di dalam group ini juga di ikuti oleh Bupati Boyolali (Seno Samudro), jarang seorang bupati menjadi anggota dari group yang ada di facebook. Group ini juga dipantau langsung oleh Pemerintah Daerah (PEMDA) kabupaten Boyolali, karena group ini dianggap menjadi sorot kamera terhadap pemerintahan Boyolali. Admin selalu menjadi sasaran dari pihak-pihak yang merasa tersudutkan oleh pemberitaan di group ini, sehingga mas Gunarto ataupun administrator lain selalu dihubungi oleh pegawai pemerintahan bila terjadi pemberitaan atau postingan yang menyudutkan pemerintah daerah. Tidak hanya berhenti disitu, group ini juga bisa dijadikan objek untuk 10
Institute for Research and Empowerment (IRE) Yogyakarta
7
pemberitaan di surat kabar, karena ada surat kabar yang mencakup daerah Surakarta dan sekitarnya (SOLOPOS) juga mengambil berita dari group ini untuk menjadi bahan pemberitaan. Telah dijelaskan diatas, bahwa group facebook Boyolali juga ikut andil dalam menyampaikan aspirasi, salah satunya yang diwujudkan nyata adalah tentang penumpukan sampah, sehingga dari latar belakang masalah diatas, fokus dari penelitian ini adalah reaksi netizen terhadap kasus yang sedang dibahas dalam group facebook Boyolali (penumpukan sampah di depan Pasar Ampel). Dalam kasus ini penulis menggunakan Actor Network Theory untuk melakukan analisis. 1.2 Rumusan Masalah Bagaimanakah proses reaksi netizen dalam menyampaikan aspirasinya terhadap Pemerintah Kabupaten Boyolali didalam group facebook Boyolali? 1.3 Tujuan Penelitian Untuk mengetahui proses reaksi netizen Boyolali dalam menyampaikan aspirasinya terhadap Pemerintah Kabupaten Boyolali didalam group facebook Boyolali.
8
1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memberi manfaat dalam segi teoritis maupun praktis, yaitu: 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam teori yang berkaitan tentang reaksi netizen di dalam media sosial facebook. 2. Manfaat Praktis Menambah wawasan penulis tentang pengelolaan media online yang representatif agar aspirasi ataupun informasi yang diberikan oleh warga Boyolali dapat ditindaklanjuti oleh Pemerintah Kabupaten Boyolali.
9