BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah pajak tidak langsung yang dikenakan atas benda berupa harta tak gerak yaitu bumi dan bangunan. Pajak Bumi dan Bangunan pertama kali diundangkan dengan Undang-undang No. 12 Tahun 1985. Undangundang ini kemudian diubah dengan UU No. 12 Tahun 1994. PBB merupakan salah satu contoh pajak pusat. Namun, sesuai dengan undang-undang Nomor 12 Tahun 2009, PBB diubah menjadi pajak daerah. Peraturan daerah tentang PBB ini mengatur tentang kewajiban setiap orang atau badan yang memiliki, menguasai dan memperoleh manfaat atas bumi dan bangunan untuk membayarkan pajak. Dinas Pendapatan Daerah (DISPENDA) Bekasi merupakan unsur pelaksanaan Direktorat Jendral Pajak yang bertugas untuk melaksanakan kegiatan operasional pelayanan perpajakan. Dispenda Bekasi mempunyai tugas pokok untuk melaksanakan kegiatan operasional pelayanan perpajakan pada daerah yang berada di dalam kewenangannya. PBB merupakan salah satu sumber pendapatan yang membantu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Untuk mengurus PBB, wajib pajak harus mendatangi Dispenda. Dalam melakukan pelayanan, tahap yang dilakukan adalah pertama bagian loket memberikan kelengkapan persyaratan kepada wajib pajak berupa form Surat Pemberitahuan Objek Pajak (SPOP), form pendaftaran objek pajak dan lampiran SPOP. Kedua bagian loket menyimpan bukti penerimaan berkas SPOP tersebut dalam Microsoft Excel dan mencetak bukti penerimaan berkas SPOP yang akan diberikan kepada wajib pajak. Dan ketiga bagian loker memberikan kelengkapan persyaratan SPOP kepada petugas pajak. Petugas pajak meng-input kan data SPOP yang sudah diisi lengkap dan menghitung pajak yang harus dibayarkan oleh wajib pajak. Selain itu petugas pajak menyimpan data jumlah pajak terutang dalam Microsoft Excel dan mencetak Surat Pemberutahuan Pajak Terutang (SPPT). Peroses perhitungan PBB yang dilakukan
14
oleh Dispenda Bekasi berdasarkan Survey lapangan masih menunjukan kelemahan dimana semua data masih di peroses menggunakan Microsoft Excel sehingga data tidak terintegrasi dengan baik, selain tidak terintegrasi dengan baik data di Microsoft Excel pun rentan sekali hilang Berdasarkan permasalahan yang terjadi tersebut dengan menggunakan aplikasi ini lebih mempermudah petugas pajak dalam menghitung pajak, dan mempermudah wajib pajak untuk mengurus pajak. Maka Dispenda memerlukan sebuah aplikasi yang dapat mengelola pembayaran, dan perhitungan PBB dimana aplikasi ini juga akan menyediakan laporan penerimaan pembayaran PBB dan laporan rekapitulasi tahunan.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah disimpulkan di atas, maka rumusan masalah proyek akhir ini sebagai berikut : 1. Bagaimana Wajib pajak memperoleh SPOP tanpa harus datang ke Dispenda? 2. Bagaimana membuat perhitungan PBB di Dispenda secara Otomatis? 3. Bagaimana membuat tampilan laporan akuntansi berupa jurnal dan buku besar ?
1.3 Tujuan Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan di atas tujuan dari pembuatan aplikasi ini sebagai berikut : 1. Membuat Simulasi SPOP online untuk memudahkan wajib pajak mengisi atau mengurus SPOP kapan saja. 2. Membuat aplikasi perhitungan PBB secara online, agar wajib pajak dapat mengaksesnya. 3. Membuat aplikasi yang mampu menampilkan laporan akuntansi berupa jurnal dan buku besar.
15
1.4 Batasan Masalah 1. Diasumsikan semua asset sudah memiliki SPPT (NOP = No SPPT). 2. Aplikasi ini tidak menangani surat untuk pengajuan mengenai keberatan SPPT/Surat Ketetapan Pajak (SKP) atas PBB, permohonan pengurangan PBB, pembatalan ketetapan PBB, dan permohonan banding lainnya. 3. Diasumsikan Zona Nilai Tanah adalah klasifikasi bumi dan bangunan. 4. Aplikasi ini berbasis web dengan bahasa pemerograman PHP dan basis data MySQL. 5. Aplikasi ini hanya bisa digunakan oleh Wajib Pajak yang telah memiliki NPWP. 6. Aplikasi ini hanya menangani sektor perkotaan dan pedesaan. 7. Tahapan metode pengumpulan data, dan metode pengembangan, aplikasi ini hanya sampai tahap pengujian.
1.5 Definisi Operasional 1. Aplikasi Pajak Bumi dan Bangunan adalah Aplikasi yang membantu petugas pajak dalam melakukan perhitungan Pajak bumi dan Bangunan, dan mempermudahkan wajib pajak untuk mengisi SPOP serta dapat mengakses secara online di mana saja. 2. Surat Pemberitahuan Objek Pajak (SPOP) merupakan surat yang digunakan oleh Wajib Pajak untuk melaporkan data obyek pajak. SPOP disediakan dan dapat diambil gratis di kantor pelayanan PBB. SPOP harus diisi secara jelas, benar, dan lengkap dengan disertai sket/denah obyek pajak, serta ditandatangani dan dikembalikan ke Kantor Pelayanan PBB. 3. Web merupakan keseluruhan halaman-halaman yang terdapat di dalam sebuah domain yang mengandung suatu informasi yang berguna untuk penggunanya dalam bentuk digital.
16
4. Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) merupakan unsur pelaksana Direktoret Jendral Pajak yang mempunyai tugas pokok untuk melaksanakan kegiatan operasional pelayanan perpajakan di bidang pajak yang dibawahi oleh Dinas Pendapatan Daerah.
1.6 Metode Pengerjaan Dalam mengerjakan proyek akhir ini, digunakan beberapa metode sebagai acuan dalam pembangunan aplikasi. Metode yang digunakan yaitu Metode Pengumpulan Data dan Metode Pengembangan. 1.6.1
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dilakukan dengan dua cara yaitu wawancara dan studi kepustakaan. 1. Wawancara Metode pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab kepada narasumber untuk mendapatkan informasi berkaitan dengan hal-hal yang diperlukan dalam penelitian sistem. 2. Studi Kepustakaan Cara yang dilakukan sebagai metode pengumpulan data dengan
mencari
referensi pada buku sebagai pedoman, dan mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan objek penelitian dan pembuatan aplikasi. 1.6.2
Metode Pengembangan
Dalam melakukan pembuatan aplikasi ini digunakan suatu metode pengembangan software Development Life Cycle (SDLC) dengan model Waterfall. Waterfall ini memiliki pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekunsial atau terurut dimulai dari analisis, desainm pengkodean, implementasi, dan pemeliharaan. [1] Gambar waterfall di bawah ini [1]
17
Gambar 1.1 Tahapan Waterfall
a.
Requirements Definition Proses pendefinisian kebutuhan yang harus dipenuhi sebagai sumber perancangan oleh program yang akan dibuat. Pada tahap ini, yang dilakukan adalah menggambarkan proses bisnis sistem yang sedang berjalan dan sistem usulan menggunakan flowchart dan use case diagram untuk menggambarkan interaksi sistem dengan pengguna.
b.
System and Software Design Desain memberikan gambaran secara umum tentang sistem informasi yang akan dibangun. Desain didefinisikan sebagai proses dimana kebutuhan-kebutuhan telah diueaikan pada tahap analisis, kemudian diterjemahkan ke dalam model presentasi perangkat lunak. Tujuan dari desain adalah menghasilkan suatu model atau gambaran sistem yang nantinya akan dibuat. Desain berupa dokumen terstruktur terdiri dari Flowchart, DFD (Data Flow Diagram), kamus data, dan ERD (Entity Relationship Diagram).
c.
Implementation and Unit Testing Setelah pembuatan tahap desain dan objek-objek yang lain selesai maka tahap selanjutanya adalah pengkodean program di mana akan membuat interface hasil rancangan input dan output.
18
Proses pembuatan kode program berdasarkan desain yang telah dibuat pada tahap sebelumnya untuk kemudian kode program diuji secara unit. Pada tahap ini, yang dilakukan adalah pembuatan kode program dengan menggunakan Framework PHP CodeIgniter dan database MySQL. d.
Integration and System Testing Pada tahap ini setelah pengkodean program yang diterjemahkan dalam bahasa pemerograman tahap selanjutnya adalah pengujian. Pengujian fokus pada perangkat lunak dari segi fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalkan kesalahan dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.
e. Black Box Testing Pengujian perangkat lunak adalah aktivitas yang melibatkan bebrapa yamg saling berkaitan satu sama lain. Salah satu pengujian perangkat lunak dengan menggunakan Black Box Testing, merupakan strategi testing di mana hanya memfokuskan kepada faktor fungsionalitas dan spesifikasi perangkat lunak.
1.7 Jadwal Pengerjaan Wa ktu Pel a ks a na a n No
Kegiatan
April Mei Juni 2015 2015 2015 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Juli 2015 1 2 3
Agustus September 2015 2015 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Analisis 1 kebutuhan perangkat 2 Desain sistem Pembuatan kode program 4 Pengujian 5 Dokumentasi 3
Gambar 1.2 Jadwal Pengerjaan
19