BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persediaan adalah hal yang berhubungan dengan penyimpanan barang, baik berupa barang dagang untuk perusahaan dagang maupun berupa bahan baku, barang setengah jadi dan barang jadi untuk perusahaan manufaktur. Untuk perusahaan manufaktur sendiri, adanya persediaan adalah sangat penting guna memastikan kelancaran proses produksi dan kegiatan bisnis dari perusahaan. Pengadaan persediaan yang terlalu banyak akan menyebabkan perusahaan mengeluarkan biaya yang sangat besar untuk menyimpan barang tersebut, seperti biaya perawatan dan biaya kerusakan bahan baku. Namun sebaliknya, jika pengadaan persediaan yang sedikit akan menyebabkan kerugian bagi perusahaan, seperti biaya pemesanan yang akan meningkat dan akan berimbas pada produksi yang akan berkurang jika kekurangan bahan baku. Faktor lain yang mempengaruhi persediaan adalah faktor diskon yang diberikan oleh supplier kepada perusahaan. Diskon dapat diberikan dalam dua kategori, yaitu diskon secara keseluruhan barang (all unit discount) dan diskon secara bertahap (incremental discount). Dengan adanya faktor diskon ini, bisa jadi perusahaan akan membeli barang dengan jumlah yang banyak karena semakin banyak barang yang dibeli maka diskon akan semakin besar. Namun selain faktor diskon yang dapat dimanfaatkan untuk menurunkan biaya pembelian, perusahaan juga harus mempertimbangkan resiko-resiko yang akan terjadi ketika membeli bahan baku dalam jumlah yang banyak, seperti biaya penyimpanan barang dan biaya perawatan yang akan meningkat atau biaya kerugian yang akan ditanggung jika bahan baku mengalami kerugian. Kerupuk HNN adalah sebuah industri rumahan yang memproduksi kerupuk terung siap makan. Bahan baku yang diperlukan dalam pembuatan kerupuk terung ini adalah tepung tapioka, minyak goreng dan bawang putih. Setiap kali produksi,
15
perusahaan membutuhkan 1
kuintal tepung tapioka dan akan menghasilkan
limabelas ribu buah kerupuk terung. Setiap sepuluh hari sekali, perusahaan memesan bahan baku ke supplier tetap. Bahan baku kemudian akan disimpan ke dalam gudang. Penyimpanan bahan baku berupa tepung tapioka ini harus mempertimbangkan beberapa aspek, seperti kelembaban udara dan masalah mikroorganisme penganggu yang akan merusak mutu tepung tapioka sehingga tidak disarankan untuk menyimpan tepung tapioka terlalu lama. Akan tetapi, jika pembelian tepung tapioka terlalu sedikit hal ini akan berpengaruh terhadap meningkatnya biaya pesan. Ditambah adanya diskon kuantitas pembelian, jika produsen membeli dalam kuantitas sedikit maka produsen tidak akan mendapat banyak diskon. Untuk itulah diperlukan sebuah aplikasi untuk menghitung jumlah kuantitas pembelian produk yang ekonomis jika terdapat diskon. Aplikasi ini nantinya dapat menentukan biaya simpan dan biaya pesan yang ekonomis sehingga mengurangi total biaya yang dikeluarkan dan resiko kerugian yang akan dialami oleh produsen. Aplikasi ini juga dapat memberikan keluaran berupa catatan akuntansi sehingga memberikan gambaran kepada produsen tentang status keuangannya.
1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari proyek akhir ini adalah sebagai berikut. 1.
Bagaimakah cara menghitung jumlah pesanan yang ekonomis jika produsen mempertimbangkan faktor diskon?
2.
Bagaimana cara menentukan banyaknya jumlah frekuensi pemesanan?
3.
Bagaimana menentukan total biaya minimum?
4.
Apa saja catatan akuntansi yang akan dihasilkan?
1.3 Tujuan Tujuan akhir dari proyek akhir ini adalah sebagai berikut. 1.
Menghasilkan aplikasi yang mampu menghitung jumlah pesanan produk.
16
2.
Menghasilkan aplikasi yang mampu menghitung banyaknya frekuensi pemesanan dalam satu periode.
3.
Menghasilkan aplikasi yang mampu menghitung total biaya minimum yang akan dihasilkan.
4.
Menghasilkan aplikasi yang mampu menyajikan catatan akuntansi berupa jurnal dan buku besar.
1.4 Batasan Masalah Batasan masalah pada aplikasi yang dibuat pada proyek akhir kali ini adalah sebagai berikut. 1.
Biaya simpan berasal dari beban listrik.
2.
Biaya pesan berasal dari biaya ongkos kirim barang.
3.
Pembelian barang dilakukan secara tunai.
4.
Diskon yang diberikan oleh pemasok stabil untuk jumlah pembelian tertentu.
5.
Penambahan komponen biaya pada perhitungan EOQ maksimal hanya 2 macam biaya (baik untuk biaya simpan maupun biaya pesan).
6.
Setelah melakukan pemesanan, maka barang yang dipesan akan dikirim pada hari yang sama.
7.
Tahapan dalam pembuatan aplikasi sampai pada tahap pengujian dalam SDLC.
8.
Aplikasi ini menggunakan framework codeigniter dan menggunakan database mySql.
1.5 Definisi Operasional 1.
Aplikasi adalah kumpulan dari data yang tersusun sehingga menghasilkan sebuah informasi yang dibutuhkan oleh pengguna.
2.
Persediaan adalah barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada masa atau periode yang akan datang.
17
3.
EOQ merupakan salah satu model manajemen persediaan yang digunakan untuk menentukan kuantitas pesanan persediaan yang dapat meminimalkan biaya penyimpanan dan biaya persediaan.
4.
EOQ dengan mempertimbangkan faktor diskon adalah model manajemen persediaan untuk menentukan kuantitas pesanan persediaan dengan mempertimbangkan faktor diskon yang diberikan oleh pemasok. EOQ dengan mempertimbangkan faktor diskon adalah pengembangan dari model EOQ.
5.
Kerupuk HNN adalah sebuah industri rumahan yang memproduksi kerupuk jenis terung. Rumah produksi ini terletak di Cipagalo, Bandung.
1.6 Metode Pengerjaan Systems Development Life Cycle (SDLC) adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model-model dan metodologi yang digunakan orang untuk mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya (berdasarkan best practice atau cara-cara yang sudah teruji baik). Salah satu model SDLC adalah waterfall. Model waterfall menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian dan tahap pendukung (support). Gambar model air terjun dapat dilihat pada Gambar 1-1. [1]
Gambar 1-1 Waterfall Method
18
1.
Analisis Kebutuhan perangkat lunak
Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi pada perangkat lunak ini perlu untuk didokumentasikan. Metode pangumpulan data yang dipakai adalah sebagai berikut. a)
Metode Wawancara
Metode wawancara adalah teknik mendapatkan informasi dengan bertanya langsung kepada pemilik industri rumahan kerupuk HNN mengenai data-data yang diperoleh guna menyusun laporan proyek akhir. b)
Observasi
Observasi adalah teknik pengamatan dan pencatatan bertahap dalam analisis sistem yang sudah berjalan pada industri rumahan kerupuk HNN. c)
Studi Pustaka
Studi pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan mempelajari dokumen yang ada serta referensi untuk menyusun laporan proyek akhir. 2.
Desain Sistem
Tahap Desain Sistem adalah proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka dan prosedur penulisan kode. Penggambaran sistem menggunakan flowmap dan pada pemrograman berbasis objek desain sistem menggunakan UML. 3.
Pembuatan Kode Program
Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain. Penulisan kode program menggunakan framework codeigniter dan menggunakan database mysql. 4.
Pengujian Program
Pengujian program dilakukan untuk memastikan bahwa aplikasi yang dibangun telah sesuai dengan desainnya dan semua fungsi dapat digunakan dengan baik tanpa kesalahan. Pengujian program ini menggunakan metode blackbox testing.
19
1.7 Jadwal Pengerjaan Jadwal pengerjaan dapat dilihat pada Tabel 1-1 di bawah ini. Tabel 1-1 Jadwal Pengerjaan Tahun 2015 Kegiata n
Oktober
November
Tahun 2016 Desember
Januari
Februari
Maret
April
Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Analisi s Desain Penulis an Kode progra m Penguji an Pembu atan Lapora n
20