BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi seluler sangat pesat, perkembangan ini berjalan seiring dengan inovasi dan kebutuhan yang berguna untuk memudahkan penggunanya. Perkembangan teknologi ini telah memiliki pengaruh dalam segala aspek kehidupan baik dari segi sosial, ekonomi, politik dan pendidikan. Di Indonesia sendiri jumlah pengguna telepon genggam telah mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, perkembangan telepon genggam di Indonesia memiliki dampak pengaruh yang cukup signifikan terhadap penggunaan teknologi seluler di Indonesia. Perangkat berupa genggaman ini telah masuk ke Indonesia sejak tahun 1984. Kemunculan pertamanya memang tidak memiliki harapan yang baik, selain karena bentuknya yang tidak nyaman untuk dibawa, harga satu unitnya relatif mahal yaitu diatas 10 juta rupiah pada saat itu. Namun sekarang, penggunaan telepon genggam di Indonesia terus meningkat, tidak memandang usia, jenis kelamin, pekerjaan dan pendidikan. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari data direktorat pengendalian pos dan penyelenggara telekomunikasi (2014), sebanyak 140.548.743 pengguna telepon seluler pada tahun 2008 meningkat menjadi 249.805.619 pada tahun 2011 yang telah melebihi jumlah penduduk Indonesia di tahun tersebut yaitu 244.808.254 jiwa berdasarkan data dari website data.worldbank.org (2015), dan jumlahnya terus meningkat hingga 313.226.914 pengguna telepon seluler pada tahun 2013. Dengan rata-rata pertumbuhan jumlah pelanggan seluler mencapai 18% per tahun. Pengguna telepon genggam di Indonesia memiliki penyebaran yang cukup luas seperti pada tingkat pendidikan, usia dan jenis pekerjaan. Berdasarkan data yang diambil dari survei indikator TIK rumah tangga, 2014 – Puslitbang PPI Kominfo, sebaran individu pengguna telepon seluler berdasarkan pendidikan yaitu 29,12% pada orang yang tidak sekolah, 62,77% pada pendidikan SD, 77,83% pada pendidikan SMP, 89,67% pada pendidikan SMA, 94,36% pada pendidikan D3/S1 dan 90,91% pada pendidikan S2/S3. Berdasarakan tingkat pendidikan, sebaran individu pengguna telepon seluler tertinggi merupakan individu dengan pendidikan tinggi yaitu D3/S1 (94,36%) dan S2/S3 (90,91%). Sebaran individu pengguna
1
2 telepon seluler berdasarkan kelompok usia didapat 64,68% berumur 9-15 tahun, 84,82% berumur 16-25 tahun, 82,59% berumur 26-35 tahun, 80,62% berumur 36-45 tahun, 76,74% berumur 46-55 tahun dan 63,08% berumur 56-65 tahun. Dari hasil survei, didapatkan pengguna telepon genggam paling tinggi adalah usia muda yaitu 16-25 tahun (84,82%) dan 26-35 tahun (82,59%). Sedangkan pada sebaran individu pengguna telepon seluler berdasarkan jenis pekerjaan juga cukup merata yaitu wiraswasta sebesar 89,87%, tidak bekerja sebesar 67,62%, PNS/TNI/POLRI sebesar 93,63%, Petani/ Nelayan/ Pedagang/ Buruh/ Tukang sebesar 69,18%, pensiunan sebesar 80,00%, pelajar/mahasiswa sebesar 77,28%, karyawan swasta sebesar 90,59%, dan Ibu rumah tangga sebesar 73,39%. Persentase sebaran individu pengguna telepon genggam berdasarkan jenis pekerjaan paling tinggi adalah PNS/TNI/POLRI (93,63%) dan karyawan swasta (90,59%). Selain berkembang pesatnya teknologi telekomunikasi ini, berbagai sistem operasi yang dijalankan di telepon genggampun cukup beragam. Berdasarkan data yang diambil dari Bloomberg businessweek, di Indonesia sendiri pada tahun 2011 ada empat sistem operasi yang berjalan yaitu BlackBerry, Android, Symbian dan iOS. Pada tahun 2011, sistem operasi BlackBerry memiliki pengguna yang paling banyak di Indonesia yaitu sebesar 43%, sedangkan di urutan kedua sistem operasi Android meraup pengguna sebanyak 36%, sisanya pengguna sistem operasi symbian sebanyak 19% dan pengguna sistem operasi iOS 2%.(Bruce Einhorn, 2012) Pada tahun 2012, muncul sebuah sistem operasi pada telepon genggam yaitu windows, tetapi pengguna telepon genggam mulai banyak bergeser menjadi pengguna sistem operasi Android bila dibandingkan tahun 2011. Pengguna sistem operasi Android pada tahun 2012 mencapai 56%, sedangkan pengguna sistem operasi BlackBerry mengalami penurunan yaitu menjadi 37%. Walaupun sistem operasi windows baru muncul, sistem operasi windows mampu untuk cepat bersaing dengan sistem operasi symbian. Sistem operasi windows dan symbian memiliki bagian yang sama yaitu 2%. Pengguna sistem operasi iOS mulai meningkat menjadi 3%. (Bruce Einhorn, 2012) Agar tidak kalah bersaing, sistem operasi Android melakukan perkembangan yang cukup pesat juga. Berdasarkan data dari website anpoin.com(2015), berawal dari tahun 2009 dengan nama Android Alpha, hingga tanggal 31 Oktober 2013 Android versi 4.4 yang bernama Android Kitkat dirilis dan masih terus berkembang seperti pada tahun 2014 dirilis Android Lollipop.(Galih Alan M.,2015)
3 Berdasarkan hasil kuesioner yang disebarkan secara online ke berbagai responden melalui sosial media seperti facebook dan line dengan menggunakan Google Docs sebanyak 212 responden dapat diambil beberapa kesimpulan untuk menunjang kebutuhan dari pengguna. Penggunaan telepon genggam saat ini sudah menjadi bagian dari kehidupan seseorang. Dari hasil kuesioner sebanyak 33 responden menggunakan telepon genggam selama kurang dari lima jam per hari, 127 reponden menggunakan telepon genggam selama lima sampai sepuluh jam per hari, sedangkan 52 responden menggunakan telepon genggam lebih dari sepuluh jam per hari. Dapat dilihat bahwa penggunaan telepon genggam tertinggi yaitu 59,9% responden menggunakan lima sampai sepuluh jam per harinya, sedangkan diurutan kedua sebesar 24,5% responden menggunakan lebih dari sepuluh jam per hari dan hanya 15,6% responden yang menggunkan kurang dari lima jam per hari. Dari hasil kuesioner, sebanyak 206 orang responden menggunakan aplikasi pada telepon genggam untuk menunjang pengetahuan mereka dan hanya 6 orang responden yang tidak menggunakan telepon genggam untuk menunjang pengetahuan. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan telepon genggam saat ini tidak hanya untuk berkomunikasi saja tetapi juga untuk menunjang pengetahuan. Pengetahuan responden tentang jaringan komputer mayoritas cukup mengetahui tentang jaringan komputer yaitu sebanyak 86,8% , tak hanya itu, masih ada 8% yang mahir dalam pengetahuan jaringan komputer dan hanya 5,2% yang tidak mengetahui tentang jaringan komputer. Dari respon tentang pengetahuan jaringan komputer, ternyata sebanyak 62,5% masih mengalami kesulitan saat melakukan konfigurasi terhadap suatu perangkat jaringan dan 37,5% belum mengalami kesulitan dalam melakukan konfigurasi terhadap suatu perangkat jaringan. Ini menandakan bahwa walaupun mengetahui pengetahuan tentang jaringan komputer, masih saja ada kendala yang terjadi dalam melakukan sebuah konfigurasi terhadap suatu perangkat jaringan. Minat akan suatu aplikasi yang menambah pengetahuan cukup tinggi. Dari hasil kuesioner sebanyak 60,2% merespon sangat penting adanya suatu aplikasi yang menambah pengetahuan tentang jaringan komputer, dan hanya 2,8% yang merespon tidak penting adanya suatu aplikasi menambah pengetahuan tentang jaringan komputer.
4 1.2 Rumusan Masalah Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia dapat dengan mudah mendapatkan dan mencari informasi-informasi tentang
teknologi
jaringan.
Seiring
berkembangnya
teknologi,
telepon
pengetahuan
jaringan
genggampun berkembang dengan cepat. Berikut ini adalah beberapa rumusan masalah: a. Pemanfaatan
telepon
genggam
untuk
komputer b. Masih adanya kesulitan dalam melakukan konfigurasi pada perangkat jaringan.
1.3
Ruang Lingkup
Ruang lingkup yang akan dibahas pada aplikasi ini adalah sebagai berikut : 1.
Sistem menyajikan beberapa tutorial yang berhubungan dengan jaringan
komputer dengan user interface yang sederhana. 2.
Sistem memberikan beberapa kalkulasi yang sering digunakan dalam bidang
jaringan komputer. 1.4
Tujuan dan Manfaat
1.4.1 Tujuan a.
Membuat sebuah mobile application yang memberikan sebuah tutorial yang
berhubungan dengan jaringan komputer. b.
Memudahkan pengguna untuk melakukan kalkulasi yang sering digunakan
dalam bidang jaringan komputer. 1.4.2 Manfaat a.
Memanfaatkan perkembangan teknologi dalam bidang pengetahuan jaringan
komputer. b. 1.5
Memberikan tutorial yang berhubungan dengan jaringan komputer. Metodologi Metodologi yang dilakukan dalam penulisan proposal skripsi ini terbagi
menjadi beberapa tahap,yaitu:
5 1.5.1 Metode Analisis Untuk mendapatkan kelengkapan informasi yang sesuai dengan fokus penelitian maka yang dijadikan teknik analisis adalah sebagai berikut: 1.5.1.1 Kuesioner Kuesioner disebarkan secara online ke berbagai responden melalui social media meliputi beberapa group dan penyebaran secara personal dengan menggunakan Google Docs. Berdasarkan respon yang diberikan, akan diambil beberapa kesimpulan yang menunjang kebutuhan dari pengguna. 1.5.1.2 Studi Literatur Dalam tahap ini, proses pengumpulan data pendukung dan data penelitian terdahulu, diperoleh melalui e-book dan website.
1.5.2 Metode Perancangan Perancangan aplikasi Network Tutorial menggunakan model perancangan Extreme Programming (XP), karena dalam proses perancangannya Network Tutorial mengedepankan fitur-fitur yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Kelebihan lain yaitu sifatnya yang sederhana dalam membuat aplikasi sesuai dengan keinginan pengguna sehingga menghilangkan unsur-unsur di luar kebutuhan pengguna dan aplikasi. Fase-fase dalam model Extreme Programming (XP) dibagi menjadi lima fase utama yaitu planning, analysis, design and coding, dan testing. Fase-fase akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Planning Dalam tahap ini dibagikan kuesioner kepada pengguna tentang fitur apa yang dibutuhkan dalam sebuah aplikasi, mengukur waktu pengerjaan untuk merancang aplikasi sesuai dengan user requirement serta menentukan waktu untuk bertemu antar pengembang aplikasi. 2. Analysis Dalam tahap ini, perencanaan dari permasalahan yang ada dibuat lebih mendetail sebelum pengembang mengimplementasi aplikasi.
6 3. Design and coding Dalam tahap ini dilakukan perancangan tampilan dengan desain yang sesederhana mungkin sesuai dengan kebutuhan dari aplikasi dan dilakukan perancangan terhadap use case diagram dan activity diagram dari perencanaan sebelumnya. Pada tahap ini juga dilakukan pertemuan rutin dari anggota kelompok untuk melakukan coding dan membagikan hasil coding ke sesama pengembang. Coding dikerjakan dalam bahasa pemrograman Java. Coding harus dioptimasi dengan baik sehingga nantinya tidak ada lagi revisi yang diperlukan. 4. Testing Pada tahap ini dilakukan testing yang terbagi menjadi dua yaitu, unit test dan functional test. Unit test berfungsi untuk mengecek kelengkapan code dalam aplikasi yang dibuat dan memastikan bahwa aplikasi berjalan dengan lancar, terlepas dari sesuai atau tidaknya dengan kebutuhan. Sedangkan functional test berfungsi untuk mengecek kesesuaian aplikasi dengan kebutuhan meliputi pengecekan bug dalam aplikasi sehingga perbaikan dari aplikasi yang ada. Functional test dilakukan secara berulang untuk memastikan bahwa aplikasi sesuai dengan kebutuhan dari user. 5.
Deployment Tahap akhir dari metode perancangan ini yaitu melakukan testing terhadap
user dengan mempersiapkan demo dan melakukan evaluasi untuk mengukur tingkat kepuasan user dengan menyebarkan kuesioner sebagai feedback. 1.6
Sistematika Penulisan Untuk memudahkan dalam memahami laporan pengembangan ini, dilakukan
pengelompokan ke dalam beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB 1 : PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan informasi umum tentang penyusunan skripsi ini yang berisikan latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metodologi penelitian, dan sistematika pengembangan aplikasi.
7 BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan teori pendukung yang diambil dari beberapa sumber sebagai dasar pengembangan aplikasi. Bab ini juga menjelaskan konsep dasar metode perancangan extreme programming dan definisi lainnya yang berkaitan dengan aplikasi yang dibahas. BAB 3 : METODOLOGI Pada bab ini menjelaskan tentang metodologi penelitian yang berupa alur kerangka berpikir dalam menyelesaikan masalah yang terbagi ke dalam dua sub bab, yaitu sub bab analisis dan perancangan. Dalam sub bab analisis akan dijelaskan mengenai analisis kebutuhan dan analisis pemecahan masalah. Pada sub bab perancangan akan dijelaskan mengenai perancangan sistem, perancangan tampilan dan flowchart yang dipakai. BAB 4 : HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan menjelaskan tentang spesifikasi sistem yang telah dibuat, cara penggunaan sistem tersebut dan melakukan percobaan terhadap sistem tersebut, serta pelaksanaan evaluasi terhadap user interface dan user acceptance test. BAB 5 : SIMPULAN DAN SARAN Simpulan : Merupakan uraian singkat yang menjawab atau memberi klarifikasi tujuan studi Saran : Berupa saran yang bermanfaat untuk pengembangan lebih lanjut.
8