BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Pada tahun 1964 perusahaan NV My Handle Kian Gwan diambil alih oleh Pemerintah Republik Indonesia, yang bernama PT. Perusahaan Perkembangan Ekonomi Nasional (PPEN) kemudian pada tanggal 1 Februari 1971 perusahaan NV My Handle Kian Gwan berubah nama menjadi PT. Perusahaan Ekspor Impor (PIE) Rajawali Nusindo dengan status kepemilikan modal secara keseluruhan dipegang oleh PT. PPEN. PT. Rajawali Nusantara Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan, impor, ekspor, serta menjadi grosir, supplier, dan distribusi obat-obatan, peralatan kesehatan, pengepakan dan pergudangan. Pada awalnya PT. Rajawali Nusantara Indonesia dibentuk untuk menunjang kelancaran penjualan produk-produk yang dihasilkan oleh kelompok sendiri untuk pasaran ekspor dan lokal, seperti: perdagangan obat-obatan atau alat kesehatan, penjualan gula atau tetes, CPO atau Palm Kernel, Teh dan Penyamakan kulit, serta menyediakan kebutuhan bahan baku, bahan pembantu obat-obatan, pupuk, pestisida untuk perkebunan, karung untuk pabrik gula dan lain sebagainya.Dalam perkembangannya, sebagai perusahaan yang mandiri, PT. Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) tidak hanya memasarkan produk-produk milik grup sendiri, tetapi juga melakukan perluasan usaha diberbagai bidang sesuai peluang bisnis yang tersedia dengan beragam cara termasuk membentuk usaha kemitraan dengan sesama BUMN maupun perusahaan swasta baik nasional atau internasional.Kemudian RNI memisahkan unit distribusi dan perdagangan menjadi anak perusahaan sendiri yang diberi nama PT. Rajawali Nusindo yangberfokus dalam bidang pendistribusian produk-produk yang di hasilkan oleh anak perusahaan lain. PT. Rajawali Nusindo sendiri menangani tiga bidang kegiatan industri yang berbeda diantaranya yaitu bergerak dalam bidang Agro Industri, Farmasi dan Alat Kesehatan dan Perdagangan (umum). Daftar anak perusahaan yang terjun langsung menjalankan ketiga bidang industri tersebut dapat dilihat di lampiran 1.1 Pada Tugas Akhir ini yang menjadi fokus utama pembahasan adalah PT. Rajawali II yang memproduksi Gula Kristal Putih (GKP). Di PT. Rajawali II sendiri terdapat 3 unityaitu unit Pabrik Gula (PG), unit industri, dan unit usaha lain. Dimana setiap unitnya membawahi beberapa Perusahaan Terkait (PT) atau merupakan anak perusahaan, yang salah satunya adalah PG. Karangsuwung. Agar lebih lengkap lagi keterangan tersebut dapat dilihat di gambar bagan unitunit usaha PT. Rajawali II.
RNI GROUP
PT.PG RAJAWALI II CIREBON
UNIT PG
UNIT INDUSTRI
PG. SINDANGLAUT
PSA. PALIMANAN
PG. KARANGSUWUNG
PT INTI BAGAS
PG. TERSANA BARU
PABRIK PUPUK
UNIT USAHA LAIN
NUSINDO FARMA : 1. APOTIK 2.LABORATORIUM DIAGNOSTIK 3. DOKTER SPESIALIS
PG. SUBANG PT MITRA CANE TOP
UNIT HORTIKULTURA DAN AGROMEDICINE
PG. JATITUJUH
PUSLIT AGRONOMI
Sumber: PG. Karangsuwung Gambar 1.1 Unit-unit Bisnis PT. PG. Rajawali II
PG. Karangsuwung merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang agro industri dengan produk berupa gula kristal dan tetes. Gula kristal adalah gula yang dihasilkan dari nira tebu sebagai bahan baku, yang dicampur dengan bahan kimia lainnya sebagai bahan pembantu yang melalui beberapa tahapan proses produksi menghasilkan gula kristal putihsehingga siap untuk di pasarkan. Sementara tetes adalah hasil samping pabrik gula yang merupakan cairan kental yang berwarna coklat, yang masih mengandung gula (sukrosa dan gula reduksi) dimana sukrosanya tidak dapat dikristalkan lagi dengan cara-cara biasa, sehingga secara teknis sudah tidak ekonomis untuk dikristalkan menjadi gula kristaldi pabrik-pabrik gula.Dengan adanya tuntutan konsumen pengguna gula dengan kualitas yang baik, maka PG. Karangsuwung dituntut untuk lebih memperhatikan pengawasan mutu dalam proses produksi agar di dapat kualitas gula produksi yang baik sesuai dengan persyaratan Standar Nasional Indonesia (SNI) yang ditetapkan. 1.1.1 Proses Pengolahan Gula Proses pengolahan gula secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Proses (Pemerahan)
Penggilingan
Tujuan proses yaitu memerah nira dari batang tebu sebanyak-banyaknya dengan menekan kehilangan gula yang terbawa dalam ampas tebu sampai sekecil-kecilnya. • Proses kerja pendahuluan: Batang tebu dicacah dengan unigrator menjadi serpihan-serpihan halus sehingga memudahkan proses selanjutnya yaitu pemerahan nira. • Kerja Pemerahan Serpihan-serpihan halus batang tebu diperah dengan rol-rol gilingan, sehingga nira tebu dapat diperoleh (diambil) sebanyak-banyaknya yaitu pada gilingan I, II, III dan IV (4 battery gilingan). Analisa rendemen tebu diambil dari nira gilingan I yang disebut Nira Perahan Pertaman (NPP).Nira gilingan I dicampur dengan nira gilingan II disebut nira mentah yang akan diproses lanjut di Stasiun Pemurnian. Nira gilingan III dikembalikan ke ampas gilingan I yang akan masuk ke gilingan III. Ampas dari gilingan III selanjutnya masuk ke gilingan IV yang sebelumnya diberi air imbibisi panas (55o C) yang fungsinya sebagai pengencer nira yang ada dalam ampas gilingan III sehingga nira yang ada dapat terperah sebanyak-banyaknya.Sedangkan ampas yang keluar dari gilingan IV digunakan sebahai bahan bakar ketel (boiler) untuk dapat memproduksi uap sebagai tenaga penggerak mesin-mesin yang ada dalam pabrik. b. Proses Pemurnian Tujuan proses memisahkan kotoran (bukan gula) yang ada dalam nira tebu sebanyak-banyaknya untuk mendapatkan nira dengan kemurnian yang setinggi-tingginya dengan menekan kehilangan gula dalam proses sampai sekecil-kecilnya • Proses Kerja Nira mentah dipanaskan pada pemanas pendahuluan I (70o C) selanjutnya ditambahkan susu kapur 12oBc pada peti Defekator dengan proses defekasi bertingkat.Defekasi I pH = 7,2 – 7,4. Defekasi II pH = 8.2 – 8.4 dan Defekasi III pH = 9,2 – 9,5.Nira defekasi disulfitir pada peti reaksi sulfitasi nira mentah dengan dialiri gas SO2. Sampai pH = 7.2, selanjutnya dipanaskan pada pemanas pendahuluan II (100º C). Dari pemanas pendahuluan II masuk ke prefloc tower yang tujuannya untuk mengeluarkan gas-gas atau udara yang terlarut dalam nira, yang selanjutnya masukSRI Rapid Clarifier (peti pengendap) untuk memisahkan (bukan gula) dengan nira jernihnya. Nira kotor dari pengendap diproses lalu disaring pada Rotary Vacuum Filter dengan menghasilkan nira tapis dan blotong. Nira tapisnya dikembalikan ke peti nira mentah tertimbang, sedangkan blotongnya sebagai limbah padat dibuang ke lokasi penampungan blotong yang selanjutnya dapat digunakan sebagai pupuk.
c. Proses Penguapan Tujuan proses yaitu menguapkan air dalam nira jernih atau nira encer dari peti pengendap sampai diperoleh nira kental dengan kekentalan+ 30º C. • Proses Kerja Nira jernih atau nira encer dipanaskan pada pemanas pendahuluan III (110o C), selanjutnya diproses dalam bejana penguapan (Evaporator) dengan sistem quadruple effect pada kondisi vacuum+ 62 cm Hg. Adapun hasil proses penguapan adalah nira kental + 30º Bc dimasukkan dalam peti reaksi sulfitasi nira kental dengan dialiri gas SO2sebagai pemucat menghasilkan nira kental tersulfitir dengan pH = 5.4–5.6. d. Proses Pengkristalan Tujuan proses yaitu mengkristalkan sakarosa dalam larutan (nira kental) menjadi kristal gula. e. Proses Pemisahan Kristal Proses ini dilakukan menggunakan alat setrifugal untuk memisahkan kristal gula dari larutannya atau sirup f. Proses pengeringan Proses ini merupakan proses pengeringan gula kristal sebelum dikemas. g. Proses Penimbangan dan Pengepakan Gula Kristal Putih (GKP) yang dihasilkan ditimbang dikemas dalam karung plastik double (inner dan outer back) sebesar 50Kg sebelum disimpan dalam gudang penyimpanan. Proses produksi menjadi salah satu faktor untuk menentukan kualitas suatu produk, karena didalam proses produksi tidak semua produk sesuai dengan standar perusahaan atau terdapat produk yang cacat. Dengan adanya produk cacat, maka dapat membuat kerugian bagi perusahaan. Perhatian terhadap kualitas akan memberikan dampak positif bagi perusahaan, maka dari itu diperlukan peningkatan sistem kerja oleh perusahaaan untuk mengurangi produk cacat tersebut. Proses pengolahan gula dapat digambarkan dengan diagram alir sebagai berikut:
Sumber: PG. Karangsuwung
Gambar 1.2 Alur Produksi Gula Data hasil produksi gula dari PG.Karangsuwung pada musim giling 2013 seperti dalam tabel berikut:
Tabel 1.1 Hasil Produksi Gula 2013 Periode 26 Mei 2013 s/d 15 Juni 2013 16 Juni 2013 s/d 30 Juni 2013 1 Juli 2013 s/d 15 juli 2013 16 Juli 2013 s/d 31 Juli 2013 1 Oktober 2013 s/d 15 Oktober 2013 1 Agustus 2013 s/d 15 Agustus 2013 15 Agustus 2013 s/d 31 Agustus 2013 1 September s/d 15 September 2013 16 September 2013 s/d 30 September 2013 16 Oktober 2013 s/d 31 Oktober 2013 1 November 2013 s/d 21 November 2013
Hasil Produksi Gula ( Kw ) 749 1504 2159 3339 9813 4044 5396 7005 8494 11060 12615
Sumber: PG. Karangsuwung
Sumber: PG. Karagsuwung Gambar 1.3Grafik Hasil Produksi Gula 2013
Dengan adanya gambar diatas menunjukan bahwa PG. Karangsuwung mengalami fluktuasi hasil produksi gula pada tahun 2013 dengan beberapa faktor yang menyebabkan hal itu terjadi maka dari itu melakukan penelitian ini akan sangat bermanfaat untuk mencari tahu penyebab utama terjadinya penurunan hasil produksi.
Gambar di bawah ini menjelaskan tentang bagaimana kegiatan Quality Control yang di terapkan oleh PG. Karangsuwung.
PRODUKHASIL
NON REJECT
EKSPOR
LOWQUALITY
LOKAL
LOKAL
DIBUANG(DAUR ULANG)
Sumber: PG. Karangsuwung Gambar 1.4Quality Control Produk PG.Karangsuwung Dari penjelasan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang bertujuan untuk memperbaiki kecacatan yang terdapat pada Gula Kristal Putih yang diproduksi oleh PG. Karangsuwung. 1.2
Identifikasi dan Perumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini ialah bagaimana menganalisis peningkatan kualitas melalui pengendalian kualitas nira encer pada proses produksi di stasiun pemurnian dengan objek produk gula kristal. 1. Jenis cacat yang sering ditemukan pada produk yang diteliti adalah terdapat fluktuasi kualitas nira encer. 2. Faktor apakah yang mempengaruhi terjadinya cacat pada proses pengolahan gula kristal putih di PG. Karangsuwung? 3. Apa solusi yang dapat diambil oleh perusahaan untuk mengatasi masalah tersebut?
1.3
Ruang Lingkup Pembahasan Mengenai isi dari laporan tugas akhir membatasi ruang lingkup penelitian, yaitu: 1. Penelitian dilakukan di departemen produksi PG. Karangsuwung. 2. Objek penelitian adalah Gula Kristal Putih.
3. Jenis cacat yang ada yaitu terjadinya fluktuasi kejernihan serta kemurnian Nira Encer pada stasiun pemurnian. 1.4
Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengetahui cacat pada proses pengolahan gula di stasiun pemurnian. 2. Mengetahui seluruh tahapan proses produksi gula di PG. Karangsuwung. 3. Mengetahui penyebab terjadinya cacat pada proses pemurnian. 4. Memberikan solusi yang berguna untuk mengatasi terjadinya kecacatan.
1.5
Sistematika Penelitian Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : BAB 1 : PENDAHULUAN Bab ini berisikan Latar Belakang, Identifikasi dan Perumusan Masalah, Ruang Lingkup, Tujuan dan Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penelitian. BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisikan tentang teori yang berkaitan tentang penelitian. BAB 3 : METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang tahapan-tahapan proses penelitian yang berisikan Diagram Alir Penelitian dan Langkah-langkah Penelitian. BAB 4 : PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA Bab ini berisikan tentang Gambaran Umum Perusahaan, Hasil Observasi Lapangan, Pengumpulan Data, Pengolahan Data, dan Analisis Data. BAB 5 :SIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisikan Kesimpulan dan saran berdasarkan hasil dari penelitian.