BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dapat didefinisikan sebagai rencana operasional keuangan Pemerintah Daerah (Pemda), dimana pada satu pihak menggambarkan perkiraan pengeluaran setinggi-tingginya guna membiayai kegiatan-kegiatan dan proyek-proyek daerah selama satu tahun anggaran tertentu, dan di pihak lain menggambarkan perkiraan dan sumber-sumber penerimaan daerah guna menutupi pengeluaran-pengeluaran yang dimaksud. APBD adalah suatu anggaran daerah. APBD memiliki unsur-unsur sebagai berikut: rencana kegiatan suatu daerah, beserta uraiannya secara rinci; adanya sumber penerimaan yang merupakan target minimal untuk menutupi biaya terkait aktivitas tersebut, dan adanya biaya yang merupakan batas maksimal pengeluaran yang akan dilaksanakan; jenis kegiatan dan proyek yang dituangkan dalam bentuk angka; dan periode anggaran, biasanya satu tahun. (Halim, 2007) Dinas Kesehatan merupakan salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang menghasilkan pendapatan. Pendapatan berasal dari 31 puskesmas di Kabupaten Bandung Barat yang tersebar seluruh wilayahnya. Dana yang diperoleh berasal dari administrasi/tiket, tindakan, rawat inap, obat-obatan, dan delapan jenis pendapatan lainnya. Uang yang terkumpul selanjutnya disetor ke Bagian Keuangan Dinas Kesehatan, tidak disetor langsung ke bank oleh bendahara penerimaan puskesmas. SKPD ini juga perlu mengeluarkan dana untuk belanja langsung, belanja tidak langsung, gaji, dan belanja untuk kegiatan yang telah direncanakan. Seluruh kegiatan keuangan yang dilakukan, baik penerimaan maupun belanja perlu dibuat laporan. Saat ini laporan dan dokumen penting lainnya dibuat dan dibantu oleh program Sistem Informasi Manajemen Daerah yang biasa disebut SIMDA. Data yang di-input ke SIMDA adalah data hasil pencatatan secara manual. Pencatatan manual masih menggunakan spreadsheet dan harus membuka berkas yang lain untuk mencatat data pendapatan atau belanja.
1
Penulis tertarik untuk membantu Bagian Keuangan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat dalam pencatatan pendapatan dan belanja anggaran daerah menggunakan suatu aplikasi. Sistem tersebut akan membantu pegawai Bidang Keuangan untuk melaksanakan tugas pokoknya. Bagian Keuangan hanya membuat laporan dan merekap data yang telah tersimpan di aplikasi. Data tersebut dimasukkan oleh masing-masing puskesmas dan bagian lain sesuai dengan kegiatan dan tugas yang dilaksanakan. Data yang dimasukkan akan tersimpan di media penyimpanan elektronik. Aplikasi tidak akan menangani salah satu dari kegiatan saja, namun keduanya. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk menyusun sebuah proposal Proyek Akhir dengan judul “Aplikasi Pendapatan dan Belanja Anggaran Daerah Berbasis Web pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat”.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dapat dirumuskan masalah sebagai berikut. a. Bagaimana cara mempermudah puskesmas untuk menyampaikan laporan pendapatan tanpa harus datang ke kantor dinas? b. Bagaimana cara mempermudah bagian lain untuk melaporkan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan tanpa harus datang langsung ke bagian keuangan? c. Bagaimana cara mempermudah pegawai Bagian Keuangan Dinas Kesehatan untuk melakukan pembuatan Laporan Realisasi Anggaran tanpa harus mencatat ulang seluruh transaksi yang terjadi? d. Bagaimana cara melaporkan hasil seluruh kegiatan Dinas Kesehatan ke Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Anggaran Daerah (DPPKAD) tanpa harus mendatanginya?
1.3 Tujuan Tujuan yang akan dicapai pada penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Membantu pegawai puskesmas untuk melaporkan hasil pendapatan harian dengan menggunakan aplikasi tanpa harus datang ke kantor dinas.
2
b. Membantu mempermudah bagian lain untuk melaporkan hasil kegiatan tanpa mendatangi bagian keuangan langsung secara langsung dengan cara menggunakan aplikasi. c. Membantu pegawai bagian keuangan dalam melakukan pembuatan Laporan Realisasi Anggaran secara otomatis dengan aplikasi yang dibuat. d. Melaporkan seluruh hasil kegiatan Dinas Kesehatan ke DPPKAD tanpa harus mencetak dokumen atau datang ke kantornya dengan menggunakan aplikasi berbasis web.
1.4 Batasan Masalah Ada beberapa batasan dalam sistem yang hendak diajukan, antara lain: a. Pegawai yang dapat mengakses adalah bagian keuangan, bagian lain, puskesmas,
dan
DPPKAD
dengan
menggunakan
kata
sandi
untuk
menggunakan sistem yang akan dibangun. b. Setiap pengguna memiliki hak akses berbeda sesuai dengan nama pengguna yang digunakan saat masuk ke sistem. c. Aplikasi hanya dapat meng-update data, tidak dapat meghapus data yang telah dimasukkan.
1.5 Definisi Operasional Pendapatan adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah. Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah. Anggaran merupakan pedoman tindakan yang akan dilaksanakan pemerintah meliputi rencana pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan yang diukur dalam satuan rupiah, yang disusun menurut klasifikasi tertentu secara sistematis untuk satu periode.
3
1.6 Metode Pengerjaan Analisis dan definisi persyaratan
Perancangan sistem dan perangkat lunak
Implementasi dan pengujian unit
Integrasi dan pengujian sistem
Operasi dan pemeliharaan
Sumber: (Sommerville) Gambar 1.1 Metode Pengerjaan
Penjelasan dari tahap-tahap waterfall model adalah sebagai berikut. a. Analisis dan definisi persyaratan Pada tahap awal dilakukan pengumpulan kebutuhan secara lengkap. Pengumpulan dilakukan dengan cara melakukan wawancara kepada pegawai sub bagian keuangan dan melakukan pengamatan pada pengerjaan di lapangan. Data yang terkumpul akan dianalisis untuk mengetahui kebutuhan apa yang diperlukan oleh sub bagian keuangan. b. Perancangan sistem dan perangkat lunak Desain dikerjakan setelah kebutuhan selesai dikumpulkan secara lengkap. Proses perancangan dalam sistem perangkat keras atau perangkat lunak menentukan arsitektur sistem secara keseluruhan. Perancangan didasarkan pada kebutuhan dan fungsionalitas dari sistem yang dibuat. c. Implementasi dan pengujian unit Desain program diterjemahkan ke dalam kode-kode dengan menggunakan bahasa pemrograman yang telah ditentukan, yaitu Symfony Framework 1.4.
4
Program yang dibangun langsung diuji secara unit. Pengujian unit melibatkan verifikasi bahwa setiap unit telah memenuhi spesifikasinya. d. Intergrasi dan pengujian sistem Penyatuan unit program kemudian uji secara keseluruhan. Pengujian menggunakan metode black-box testing yang menguji program sesuai dengan persyaratan sistem. Unit program atau program individual diintegrasikan dan diuji sebagai sistem yang lengkap untuk menjamin bahwa persyaratan sistem telah dipenuhi. Setelah pengujian sistem, perangkat lunak dikirim ke pengguna. (Myers, Badgett, & Sandler, 2012) e. Operasi dan pemeliharaan Pada tahap ini dilakukan pengoperasian program di Sub Bagian Keuangan Dinas Kesehatan Jabupaten Bandung Barat dan melakukan pemeliharaan seperti menyesuaikan atau perubahan dengan situasi sebenarnya. Sistem diinstall dan dipakai. Pemeliharaan mencakup koreksi dari berbagai error yang tidak ditemukan pada tahap-tahap sebelumnya, perbaikan atas implementasi unit sistem dan pengembangan pelayanan sistem.
1.7 Jadwal Pengerjaan Tabel 1.1 Jadwal Pengerjaan Tahun 2012
5