BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Pelayanan kesehatan merupakan salah satu determinan dalam mencapai masyarakat yang sehat, meskipun disadari bahwa peran lingkungan dan factor perilaku merupakan determinan yang lebih besar pengaruhnya pada kesehatan (Blum). Mengutip konsep dari H.L. Blum, secara umum pelayanan kesehatan terdiri dari empat upaya yaitu pencegahan, peningkatan kesehatan, pengobatan dan pemulihan kesehatan. Dalam kaitannya dengan peningkatan dan kemajuan masyarakat. Pelayanan kesehetan ditujukan untuk mengatasi masalah kesehatan yang dialami atau dihadapi masyarakat agar dapat terhindar dari kematian dini, kecacatan,
bahkan
rendahnya
taraf
kebugaran
sehingga
terjaga
produktivitas penduduk. Menurut WHO (1959), keperawatan komunitas adalah bidang perawatan khusus yang merupakan gabungan ketrampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan bantuan sosial, sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat secara keseluruhan guna meningkatkan kesehatan, penyempurnaan kondisi sosial, perbaikan lingkungan fisik, rehabilitasi, pencegahan penyakit dan bahaya yang lebih besar, ditujukan kepada individu, keluarga, yang mempunyai masalah dimana hal itu mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan. Keperawatan kesehatan komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan pendekatan pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan keperawatan (Spradley, 1985; Logan and Dawkin, 1987).
1.2. Tujuan Makalah 1. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah keperawatan komunitas. 2. Menambah pengetahuan dan wawasan tentang teori-teori dan model konsep keperawatan komunitas. 3. Mengetahui model praktik keperawatan dan tujuan teori dan model keperawatan. 4. Mengetahui karakteristik teori keperawatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi teori keperawatan. 5. Mengetahui pandangan beberapa ahli tentang model konsep dan teori keperawatan
BAB 2 KAJIAN TEORI
1.1. Teori Joice Travebee A. Biografi Joice travebee lahir pada tahun 1926 dirumah sakit yang juga sekolah keperawatan dikota New Orleans. Mendapatkan gelar B.S pada sekolah pendidikan keperawatan disebuah universitas dikota Lousiana tahun 1956. Pada tahun 1973 travelbee, mulai mengikuti program kedokteran di Florida, walaupun demikian ia tidak dapat menyelesaikan program tersebut karena ia ia meninggal pada usia 47 tahun setelah mendapat penyakit. Trevelbee memulai karirnya sebagai seorang pengajar perawatan tahun 1952. Pengajar ilmu psikiater diRS Depaul yang juga merangkap sebagai sekolah dikota New Orlean. Pada tahun 1970, ia bergelar direktur proye kpada sebuah Hotel Dieu sekolah keperawatan di New Orleans. Trevelbee mulai menerbitkan atikel disebuah majalah harian keperawatan di tahun 1963. Buku partamanya adalah aspek perseorangan keperawatan, yang terbit tahun 1966 dan 1971. Buku keduanya intervensi dalam ilmu psikiater keperawatan peruses dalam hubungan antar perseorangan tahun 1969. Buku tersebut dibawah pemimpin redaksi oleh Doona dan diterbitkan tahun 1979 sebagai Travelbee Intervensi Dalam Ilmu Psikiater Keperawatan.
B. Deskripsi Teori dan Model Travelbee mendefinisikan keperawatan sebagai sebuah proses antar diri perseorangan komunitas untuk mencegah dan menanggulangi dengan pengalaman dari penyakit dan penderitaan dan bahkan jika diperlukan untuk sebuah proses antar diri seseorang karena ini adalah merupakan sebuah pengalaman yang terjadi antara perawat dan individu atau sekelompok individu – individu.
Travelbee
menyatakan
bahwa
tujuan
keperawatan
adalah
membantu perseorangan, keluarga, atau komunitas untuk mencegah atau mengulangi dengan pengalaman penyakit dan penderitaan. Trevelbee percaya bahwa keperawatan memerlukan revolisi kemanusiaan. Sebuah titik balik untuk memfokuskan dalam merawat adalah merupakan fungsi seorang perawat dalam menjaga dan merawat penyakit orang-orang dan memprediksikannya. Kata person didefinisikan sebagai manusia, antara keduanya antara perawat dan pasien adalah manusia, seorang manusia adalah pribadi yang unik, individu yang tidak dapat dipisahkan yang berproses berkelanjutan menjadi susunan dan perubahan. Travelbee mendevinisikan kesehatan sebagai kesehatan subjektif dan objektif. Status kesehatan subjektif seseorang adalah sebuah definisi secara individu yang membaik dalam persetujuandengan penilain diri sendiri dari status fisik-emosi dan spiritual. kesehatan objektif adalah ketiadaan penyakit yang tidak dapat dilihat, ketidak mampuan atau ukuran kecatatan dan pemeriksaan fisik, uji laboratorium, penafsiran oleh seorang direktur spiritual, atau penasehat psikologi. Travelbee tidak secara tegas mendefinisikan lingkungan dalam teorinya. Dia mendefinisikan kondisi dan kehidupan pengalam pertemuan oleh semua manusi selama menderita, harapan dan kesakitan dan kondisi ini dapat disamakan dengan lingkungan.
C. Kerangka Konsep Teori travelbee untuk membantu individu atau keluarga untuk mencegah atau mengembangkan koping terhadap penyakit yang dideritanya,mendapatkan kembali kesehatanya,menentukan arti dari penyakit atau mempertahankan status kesehatan maksimalnya (Marrinertorney,1994). Kerangka kerja dari teori ini adalah Proses interpersonal dipandang sebagai hubungan anusia dengan manusia yang terbentuk selama sakit dan selama “mengalami penderitaan”.
1.2. Teori Faye Glenn Abdellah A. Biografi Faye Glenn Abdellah lahir pada tanggal 13 Maret 1919, di New York City. Pada tahun 1942, Abdellah memperoleh ijazah keperawatan. Ia menerima gelar Sarjana Sains pada tahun 1945, sebuah gelar Master of Arts pada 1947 dan Doktor Pendidikan di Guru's College, Columbia University. Pada tahun 1947 mengambil Master of Arts Degree in Physiology. Dengan pendidikan lanjutannya, Abdellah bisa memilih untuk menjadi dokter. Namun, seperti ia menjelaskan dalam dirinya dalam wawancara Perawat, "Aku tidak pernah ingin menjadi MD karena aku bisa melakukan semua yang ingin saya lakukan di keperawatan, yang merupakan profesi peduli." Tahun 1960, Dia dipengaruhi oleh keinginan untuk
mempromosikan
klien-berpusat
asuhan
keperawatan
yang
komprehensif.
B. Diskripsi Teori dan Model Teori keperawatan yang dikembangkan oleh Faye Abdellah adalah meliputi pemberian asuhan keperawatan bagi seluruh manusia untuk memenuhi kebutuhan fisik, emosi, intelektual, sosial dan spiritual baik klien maupun keluarga. Ketika menggunakan pendekatan ini, perawat memerlukan
pengetahuan
dan
keterampilam
dalam
hubungan
interpersonal, psikologi, pertumbuhan dan perkembangan manusia, komunikasi dan sosiologi, juga pengetahuan tentang ilmu - ilmu dasar dan keterampilan keperawatan tertentu. Perawat adalah pemberi jalan dalam menyelesaikan masalah dan juga sebagai pembuat keputusan serta merumuskan gambaran tentang kebutuhan klien secara individual, yang mungkin terjadi dalam Bidang kenyamanan, kebersihan, keamanan, keseimbangan fisiologi, faktor psikologi dan sosial, dan faktor sosiologi dan komunitas. Dalam bidang tersebut, Abdellah mengidentifikasi kebutuhan klien secara spesifik, yang sering dikenal sebagai 21 masalah keperawatan Abdellah. Yaitu Mempertahankan
kebersihan
dan
kenyamanan
fisik
yang
baik,
Mempertahankan aktivitas, latihan fisik, istirahat dan tidur yang optimal, Mencegah terjadinya kecelakaan, cedera atau trauma lain dan mencegah meluasnya infeksi, Mempertahankan mekanika tubuh yang baik serta mencegah dan memperbaiki deformitas, Memfasilitasi masukan oksigen keseluruhsel tubuh, Mempertahankan nutrisi untuk seluruh sel tubuh, Mempertahankan eliminasi, Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit, Mengenali respons-respons fisiologis tubuh terhadap kondisi penyakit-patologis,
fisiologis,
dan
kompenisasi,
Mempertahankan
mekanisme dan fungsi regulasi, Mepertahankan fungsi sensorik, Menfidentifikasi dan menerima ekspresi, perasaan dan reaksi positif dan negative, Mengidentifikasi dan menerima adanya hubungan timbale-balik antara emosi dan penyakit organic. Mempertahankan komunikasi verbal dan nonverbal, Memfasilitasi perkembangan hubungan interpersonal yang produktif, Memfasilitasi pencapaian tujuan spiritual personal yang progresif, Menghasilkan dan/atau mempertahankan lingkungan yang terapeutik, Memfasilitasi kesadaran akan diri sendiri sebagai individu yang memiliki kebutuhan fisik, emosi dan perkembangan yang berbeda, Menerima tujuan optimal yang dapat dicapai sehubungan dengan keterbatasan-fisik dan emosional, Menggunakan sumber-sumber di komunitas sebagai sumber bantuan dalam mengatasi masalah yang muncul akibat dari penyakit, dan Memehami peran dari masalah sosial sebagai factor-faktor yang mempengaruhi dalam munculnya suatu penyakit.
C. Kerangka Konsep Teori Abdellah Faye berfokus pada tujuan keperawatan untuk memberikan kepada individu, keluarga, dan masyarakat. Untuk menjadi perawat yang baik dan berpengertian, juga mempunyai kemampuan intelegensia yang tinggi, kompeten dan memiliki keterampilan yang baik dalam memberikan pelayanan keperawatan. Kerangka Kerja Praktik: Teori ini melingkupi 21 masalah keperawatan.
1.3. Teori Betty Newman A. Biografi Betty Neuman lahir di Lowell di Ohio pada tahun 1924. Ayahnya seorang petani dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Beliau pertama kali memperoleh pendidikan di People Hospital School of Nursing yang sekarang berubah nama menjadi General Hospital Akron di Akron, Ohio pada tahun 1947. Beliau memegang jabatan penting yaitu sebagai staf keperawatan rumah sakit di California. Beliau melanjutkan pendidikannya di
University
of
California
dengan
jurusan
psikologi.
Beliau
menyelesaikan gelar sarjana mudanya pada tahun 1957. Pada tahun 1966 beliau mendapat gelar Master dibidang kesehatan mental, konsultan kesehatan masyarakat di University of California. Banyak sekali pengalaman yang telah beliau dapatkan diantaranya menjadi dosen keperawatan jiwa, konsultan, pemimpin konseling model Whole Person Approach serta beliau telah membuat sebuah sistem model keperawatan di UCLA dan memfokuskan sistem tersebut dalam masalah keperawatan. Model Whole Person Approach dipublikasikan pada tahun 1972, A model of teaching total person approach to patient problem dalam riset keperarawatan. Publikasi edisi I (Conceptual Models For Nursing Practice) tahun 1974, edisi II tahun 1980 dan tahun 1986 The Neuman Systems Model.
B. Diskripsi Teori dan Model Keperawatan
adalah
suatu
profesi
yang
unik
dengan
memperhatikan seluruh factor-faktor yang mempengaruhi respon individu terhadap penyebab stress, tekanan intra, inter dan ekstra personal. Perawatan menolong pasien untuk menempatkan primary, secondary dan tertiary. Metode pencegahan untuk mencegah stress yang disebabkan factor lingkungan dan meningkatkan system pertahanan pasien. Model konsep yang dikemukakan oleh Betty Neuman ini adalah model konsep Health Care System yaitu model konsep yang menggambarkan aktivitas keperawatan yang ditujukan kepada penekanan
penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun resistan dengan sasaran pelayanan Secara umum focus dari model konsep keperawatan menurut Nueman ini berfokus pada respons terhadap stressor serta factor-faktor yang mempengaruhi proses adaptasi pada pasien. Untuk itu tindakan keperawatan seharusnya dilakukan menurut Neuman adalah mencegah atau mengurangi adanya reaksi tubuh akibat stressor. Upaya tersebut dapat juga dinamakan pencegahan primer, sekunder, dan tersier. Pencegahan primer dapat meliputi berbagai tindakan keperawatan untuk mengidentifikasi adanya stressor, mencegah reaksi tubuh karena adanya stressor serta mendukung koping pada pasien secara konstruktif. Pencegahan sekunder menurut Neuman meliputi berbagai tindakan perawatan yang dapat mengurangi gejala penyakit serta reaksi tubuh lainnya karena adanya stressor dan pencegahan tersier dapat meliputi pengobatan secara rutin dan teratur serta pencegahan terhadap adanya kerusakan lebih lanjut dari komplikasi suatu penyakit. Upaya pencegahan tersebut dipentingkan kesehatan dan pemeliharaan kesehatan. Tersier meliputi pengobatan rutin dan teratur serta pencegahan kerusakan lebih lanjut atau komplikasi dari suatu penyakit.
C. Kerangka Konsep Tujuan keperawatan Neuman yaitu untuk membantu individu, keluarga dan kelompok untuk mendapatkan dan mempertahankan tingkat kesehatan maksimalnya melalui intervensi tertentu. Model Neuman mencakup intrapersonal, interpersonal dan stres extrapersonal. Kerangka kerja teori ini adalah Penurunan atau status adaptasi terhadap stress. Tindakan keperawatan meliputi tindakan preventif tingkat primer, sekunder, atau tersier yang berfokus pada variabel yang mempengaruhi respons klien terhadap stresor.
1.4. Teori Imogene King A. Biografi Imogene M. King lahir 30 Januari 1923 di West Point, Iowa dan menerima diploma dari Rumah Sakit St Yohanes dari Sekolah Keperawatan di St Louis, MO pada tahun 1945. Dia memperoleh BSN di tahun 1948 dan MSN pada 1957 dari St Louis University dan Doctor of Education dari Teachers College, Columbia University, NY. Menjadi direktur di Ohio State University, School of Nursing (1968-1972). King adalah seorang Associate Professor (1961-1966) dan Profesor (1971-1980) di Universitas Loyola. Chicago. Raja pensiun pada tahun 1990 setelah sebelumnya menjabat sebagai Profesor, College of Nursing, University of South Florida. Seorang anggota aktif dari Distrik IV, Florida Nurses Association (FNA) (Presiden masa lalu dari Florida Perawat Foundation dan FNA Hall of Fame dilantik), American Nurses Association (ANA 1996 Jessie Scott Penghargaan dan Hall of Fame dilantik) dan Sigma Theta Tau Internasional (STTI 1989 Elizabeth Russell Pendiri Penghargaan dan Virginia Henderson Fellow) dan Fellow di American Academy of Keperawatan (2005 Hidup Legenda dilantik).
B. Diskripsi Teori dan Model King memahami model konsep dan teori keperawatan dengan menggunakan pendekatan sistem terbuka dalam hubungan interaksi yang konstan dengan lingkungan, sehingga King mengemukakan dalam model konsep
interaksi.
Dalam
mencapai
hubungan
interaksi,
King
mengemukakan konsep kerjanya yang meliputi adanya system personal, system interpersonal dan system social yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Menurut King system personal merupakan system terbuka dimana didalamnya terdapat persepsi, adanya pola tumbuh kembang, gambaran tubuh, ruang dan waktu dari individu dan lingkungan,
kemudian
hubungan
interpersonal
merupakan
suatu
hubungan antara perawat dan pasien serta hubungan social yang mengandung arti bahwa suatu interaksi perawat dan pasien dalam
menegakkan system social, sesuai dengan situasi yang ada. Melalui dasar sistem tersebut, maka King memandang manusia merupakan individu yang reaktif yakni bereaksi terhadap situasi, orang dan objek. Manusia sebagai makhluk yang berorientasi terhadap waktu tidak lepas dari masa lalu dan sekarang yang dapat mempengaruhi masa yang akan datang dan sebagai makhluk social manusia akan hidup bersama orang lain yang akan berinteraksi satu dengan yang lain. Berdasarkan hal tersebut, maka manusia memiliki tiga kebutuhan dasar yaitu: Informasi kesehatan, Pencegah penyakit, dan Kebutuhan terhadap perawat ketika sakit. Sehingga dapat dijelaskan bahwa konsep hubungan manusia menurut King terdiri dari komponen yaitu: Aksi merupakan proses awal hubungan dua individu dalam berperilaku, dalam memahami atu mengenali kondisi yang ada dalam keperawatn dengan gambaran hubungan perawat dank lien untuk melakukan kontrak atau tujuan yang diharapkan. Reaksi adalah suatu bentuk tindakan yang terjadi adanya aksi dan meruapakn respons dari individu. Interaksi merupakan suatu bentuk kerja sama yang saling mempengaruhi antara perawat dan klien yang terwujud dalam komunikasi. Transaksi merupakan kondisi dimana antara perawat dan klien terjadi suatu persetujuan dalam rencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan.
C. Kerangka Konsep King memahami model konsep dan teori keperawatan dengan menggunakan pendekatan sistem terbuka dalam hubungan interaksi yang konstan dengan lingkungan, sehingga King mengemukakan dalam model konsep interaksi. Untuk memanfaatkan komunikasi dalam membantu klien mencapai kembali adaptasi secara positif terhadap lingkungan. Kerangka kerja teori ini Proses keperawatan didefinisikan sebagai proses interpersonal yang dinamis antara perawat, klien dan sistem pelayanan
kesehatan. Dari konsep utamanya (interaksi, persepsi, komunikasi, transaksi, peran, stres, pertumbuhan dan perkembangan) yang berasal teori pencapaian tujuan.
1.5. Teori Resemarie Rizzo Parse A. Biografi Rosemarie Rizzo Parse lulus dari Duquesne University di Pittsburgh, dan
meraih Master dan gelar Doktor dari University of
Pittsburgh. Antara 1983 dan 1993, beliau adalah seorang profesor dan koordinator Pusat Penelitian Keperawatan di Universitas Hunter College Kota New York. Dia juga seorang profesor dan Ketua Niehoff di Loyola University di Chicago dari 1993 sampai 2006. Dimulai pada Januari 2007, ia telah bekerja sebagai konsultan dan sarjana tamu di Universitas New York College of Nursing. Parse adalah pendiri dan editor saat Triwulanan Ilmu Keperawatan, dan sebagai presiden dari Discovery International, Inc. Dia juga merupakan Fellow aktif dalam American Academy of Keperawatan. Sepanjang karirnya, Parse telah menerbitkan sembilan buku dan lebih dari 100 artikel dan editorial tentang bidang keperawatan. Penghargaannya termasuk dua Penghargaan Lifetime Achievement diberikan dari Society Riset Keperawatan Midwest dan Asosiasi Amerika Asia Pasifik Kepulauan Perawat. Perhimpunan Cendekiawan Rogerian memberinya Martha Rogers E. Penghargaan Emas Slinky. Kemudian, pada tahun 2008, ia menerima New York Times Pendidik Perawat of the Year Award.
B. Deskripsi Teori dan Model Rosemarie Rizzo Parse menciptakan Menjadi Manusia. Teori Keperawatan, yang memandu perawat untuk fokus pada kualitas hidup dari sudut pandang setiap orang sebagai tujuan keperawatan. Ini memberikan
alternatif
bagi
sebagian
besar
teori-teori
lain
dari
keperawatan, yang mengambil pendekatan bio-medis atau bio-psikososial-spiritual. Teori Menjadi Manusia adalah kombinasi dari faktor
biologis, psikologis, sosiologis, dan spiritual, dan menyatakan bahwa seseorang adalah makhluk kesatuan dalam interaksi terus menerus dengan lingkungannya itu. Hal ini berpusat di sekitar tiga tema: makna, rhythmicity, dan transendensi.
Dalam
hal
keperawatan,
Teori
Menjadi
Manusia
menjelaskan bahwa seseorang lebih daripada jumlah bagian-bagian, lingkungan dan orang tidak dapat dipisahkan, dan keperawatan yang merupakan ilmu pengetahuan manusia dan seni yang menggunakan sebuah badan
abstrak
pengetahuan
untuk
membantu
orang.
Teori
ini
memungkinkan perawat untuk menciptakan hubungan perawat-pasien kuat karena perawat tidak terfokus pada "memperbaiki" masalah, tetapi melihat pasien sebagai manusia seutuhnya yang hidup nya atau pengalaman melalui lingkungannya. Teori Keperawatan Menjadi Manusia adalah model yang berfokus pada kualitas hidup pasien dan melihat pasien bukan sebagai aspek yang berbeda dari keseluruhan, tetapi sebagai pribadi. Hal ini berbeda daripada banyak teori-teori keperawatan lainnya, dan memungkinkan perawat untuk melakukan apa yang begitu banyak dari mereka pergi ke bidang keperawatan untuk membantu orang. Model keperawatan mendefinisikan orang sebagai bersikap terbuka yang lebih baik dan berbeda dari penjumlahan bagian-bagiannya. Lingkungan
adalah
segalanya
dalam
pribadi
dan
pengalamannya. Lingkungan tidak terlepas dari orang tersebut, serta pelengkap dan berkembang dengan orang tersebut. Kesehatan adalah proses yang terbuka dan menjadi, dan melibatkan sintesis nilainilai. Keperawatan digambarkan sebagai ilmu pengetahuan manusia dan seni yang menggunakan badan abstrak pengetahuan untuk membantu orang.
C. Kerangka Konsep Untuk memfokuskan pada manusia sebagai suatu unit yang hidup dan kualitas partisipasi manusia terhadap pengalaman sehat. Kerangka Kerja Praktik yaitu manusia secara terus menerus berinteraksi dengan lingkungan
dan
berpartisipasi
dalam
upaya
mempertahankan
kesehatannya. Sehat adalah suatu kontinu, proses yang terbuka bukan sekedar status sehat atau hilangnya penyakit.
BAB 3 PENUTUP
3.1. Kesimpulan Model konseptual keperawatan memperlihatkan petunjuk bagi organisasi dimana perawat mendapatkan informasi agar mereka peka terhadap apa yang terjadi pada suatu saat dengan apa yang terjadi pada suatu saat juga dan tahu apa yang harus perawat kerjakan. Teori keperawatan digunakan sebagai dasar dalam menyusun suatu model konsep dalam keperawatan,dan model konsep keperawatan digunakan dalam menentukan model praktek keperawatan.
3.2. Saran Untuk menjadi perawat profesional kita wajib mengetahui model konsep teori keperawatan karena dapat mengetahui sampai dimana perkembangan keperawatan pada masa dahulu dan dimana letak kekurangan dan kelebihan keperawatan terutama pada keperawatan komunitas pada masa dahulu sehingga kita bisa memperbaiki kekurangan tersebut hingga menjadi lebih baik