BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Berbagai macam jenis program televisi yang dihadirkan ke hadapan penonton
di seluruh Indonesia melalui layar kaca setiap harinya, membuat setiap stasiun televisi baik swasta maupun nasional, menciptakan berbagai jenis program dengan konten dan kemasan yang menarik untuk mendapatkan perhatian penonton. Program televisi dengan konten dan kemasan yang menarik secara langsung menentukan kelangsungan program itu sendiri dan berpengaruh besar bagi masyarakat, khususnya masyarakat yang menonton program tersebut. Hal ini dikarenakan, televisi merupakan media massa yang paling banyak dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat (BPS, 2012) karena kemudahan penyerapan dan pemahaman informasi dari perpaduan antara audio dan visual yang ditampilkan di layar kaca televisi. Pemilik media sendiri juga menyesuaikan konten program di stasiun televisi, dengan selera masyarakat dan perkembangan jaman saat ini. Sangat penting mencari tahu dan memahami sejauh mana konten sebuah program televisi dapat memenuhi kebutuhan penonton, serta sesuai dengan selera segmentasi penonton yang dituju dalam membuat suatu tayangan televisi, agar program yang diproduksi dapat menarik minat menonton segementasi penonton yang dituju dan membuat mereka menjadi penonton setia program yang ditayangkan oleh sebuah stasiun televisi. Program televisi sendiri dibagi menjadi dua berdasarkan jenisnya yaitu : 1) Program informasi (berita) dan program hiburan (entertainment). Program informasi kemudian dibagi menjadi dua jenis yaitu, berita keras (hard news) yang merupakan laporan berita terkini yang harus segera disiarkan, dan berita lunak (soft news) yang merupakan kombinasi dari fakta, gosip, dan opini. Sementara program hiburan terbagi atas tiga kelompok besar, yaitu musik, drama permainan (game show), dan pertunjukkan. (Morissan, 2008:208) Selain pembagian program berdasarkan skema di atas, terdapat pula pembagian program berdasarkan apakah suatu program itu bersifat faktual atau fiktif (fictional). Program faktual antara lain meliputi : program berita, 360, atau reality show. Sementara program yang bersifat fiktif antara lain program drama atau komedi (Morissan, 2008:208). Dalam penelitian ini program 360 merupakan kategori 1
2 program dokumenter, yaitu program yang menyajikan suatu kenyataan berasarkan pada fakta objektif yang memiliki nilai esensial dan eksensial, artinya menyangkut kehidupan lingkungan hidup dan situasi nyata. (Wibowo, 2007:146) Menurut producer program 360 Amanda Valani, program 360 merupakan program dokumenter hybrid yaitu program dokumenter yang sudah mengalami penyesuaian dengan selera dan segementasi penonton masa kini, baik dari segi konten, editing, wawancara, dan segi pengambilan gambar. Hal ini juga disebabkan, dalam setiap episodenya, program 360 mengangkat tema dan materi yang berbedabeda sehingga tidak bisa digolongkan dalam satu jenis 360. Program 360 berdurasi 60 menit dan terbagi dalam 3 segmen. Dalam setiap segmen, informasi yang diberikan disampakan lewat wawancara head to head yaitu sesi tanya - jawab yang menampilkan perbicangan antara reporter dengan narasumber, dan menyajikan ulasan mendalam tentang tema yang sudah ditentukan. Tayangan ini bersifat edukatif dan
human interest
karena tema – tema yang
diangkat setiap episodenya, berkaitan dengan ulasan hal – hal baru seputar perkembangan teknologi, budaya, biografi seseorang, serta berbagai macam fenomena yang sedang marak terjadi di tengah kehidupan bermasyarakat dan mengandung nila-nilai kehidupan di dalamnya. Program 360, sampai pada bulan April 2015, menjadi program dokumenter dengan followers sebanyak 17.900 jiwa di media sosial twitter. Di setiap segmen program 360, opening segmen disampaikan oleh Putra Nababan dan Najwa Shihab dari studio, kemudian berlajut ke liputan lapangan dan wawancara yang dibawakan oleh reporter yang bertanggung jawab mengulas segmen tersebut. Dari awal mula berdiri pada 7 Februari 2013, 360 tayang setiap hari Kamis pada pukul 21.05 WIB, namun pada awal Januari 2015, program 360 berubah hari tayang menjadi setiap Sabtu pada jam yang sama. Menurut producer assistant program 360 Singgih Abiyuga hal ini dikarenakan, yang pertama, karena adanya rolling atau pergeseran program lama yang disebabkan karena adanya program-program baru yang di produksi di Metro TV, sehingga dengan berbagai pertimbangan, program 360 berpindah hari tayang menjadi hari Sabtu. Selain itu pada hari tersebut adalah hari dimana para penonton sedang berisitirahat serta berkumpul bersama keluarga sehingga mempunyai peluang yg lebih besar untuk menonton program 360. Alasan dipilihnya pengaruh konten program 360 adalah, karena program 360 merupakan program 360 yang pernah menempati posisi pertama pada Anugrah
3 Jurnlistik PWI Indonesia pada tahun 2013, dan memperoleh ABU Prize Award pada tahun 2014 se-Asia Pasifik dengan kategori Special Jury Prize. Alasan lain dipilihnya pengaruh konten program 360 adalah karena program 360 bukan merupakan 360 murni melainkan jenis 360 hybrid yang mempunyai isi program yang sesuai dengan selera penonton saat ini, dimana disajikan dengan kemasan yang lebih santai dan pembahasan di setiap segmennya tidak mengikuti berita reguler yang disampaikan di Metro TV sehingga pengemasan konten program tidak terlalu formal dan memberikan kesempatan untuk penonton untuk menikmati tayangan yang ringan dan mengedukasi. Program 360 mempunyai segmentasi remaja usia sekolah menengah atas dan mahasiswa/i serta penonton usia dewasa (21-45 tahun) yang sudah bisa memahami informasi yang disampaikan, serta memaknai nilai – nilai yang terkandung dari setaip konten program yang ditayangkan di layar kaca. Sampel followers twitter @tiga_60 dipilih karena, followers twitter @tiga_60 menyaksikan dan merasakan langsung pengaruh program 360, dan melalui penelitian ini, bisa terbukti apakah program 360 mempengaruhi pola pikir serta tindakan followers twitter @tiga_60 setelah menonton program 360. Pengikut media sosial twitter juga memahami apa saja perkembangan informasi yang ditampilkan setiap episodenya lewat informasi yang ditampilkan oleh admin @tiga_60 di media sosial twitter. Dengan berbagai alasan tersebut, sampel bisa merespon apakah mereka berminat atau tidak untuk kembali menonton program 360 setelah menyaksikan program 360. Melihat masih banyaknya jenis program lain seperti variety show, game show, sinetron, yang lebih mendomnasi layar kaca tanah air, serta untuk mengetahui seberapa besar konten sebuah program televisi dengan kategori 360 berdampak pada pola pikir dan perilaku penonton, maka judul “Pengaruh konten program 360 di Metro TV terhadap minat menonton program 360 (studi kasus terhadap followers twitter @tiga_60)” dipilih untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh konten
program 360 di Metro TV dalam menentukan minat menonton untuk jenis program 360.
4 1.2.
Rumusan Masalah 1. Adakah pengaruh konten program 360 di Metro TV terhadap program 360. 2. Seberapa besar pengaruh konten tayangan program 360 di Metro TV terhadap minat menonton program 360.
1.3
Tujuan
1.
Untuk mengetahui ada/ tidaknya pengaruh konten program 360 di Metro TV terhadap minat menonton program 360.
2.
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh konten tayangan program 360 di Metro TV terhadap minat menonton program 360.
1.4
Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis / Akademis Manfaat aspek teoritis merupakan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Untuk itu penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat teoritis / akademis yang bermuara pada pemberian kontribusi bagi pengembangan khasanah Ilmu Komunikasi, khususnya dalam pengaruh konten program 360 di Metro TV terhadap minat menonton program 360.
1.4.2 Manfaat Praktis Adapun manfaat praktis dari dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat bagi Metro TV. 2. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan untuk memahami pengaruh konten program 360 di Metro TV terhadap minat menonton program 360. 3. Bagi peneliti, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai suatu proses pembelajaran guna menambah serta mengembangkan wawasan, pengalaman serta pengetahuan dalam memahami Ilmu Komunikasi beserta gejalagejalanya yang ada di lapangan.
1.5
Sistematika Penulisan Secara sistematis, penelitian ini ditulis dalam 5 bab. Sistematika penulisan
berisi uraian singkat tiap bab untuk menunjukkan alur pemikiran peneliti, yaitu :
5 BAB 1. PENDAHULUAN Pada bab ini, diuraikan mengenai latar belakang penelitian, serta alasan mengambil judul tentang “Pengaruh konten program 360 di Metro TV terhadap minat menonton program 360”. Dalam bab ini juga dipaparkan mengenai rumusan masalah, identifikasi masalah, tujuan peneltian, dan manfaat penelitian.
BAB 2. KAJIAN PUSTAKA Bab ini berisikan penelitian sebelumnya (state of the art) untuk memperlihatkan perbedaan dan persamaan, yang ada pada penelitian sebelumnya dengan penelitian setelahnya, berupa 3 buah skripsi dan 3 buah jurnal internasional yang berhubungan dengan pembahasan dalam penelitian. Selanjutnya ada landasan teori yang berisi pemaparan beberapa teori konsep yaitu teiri umum seperti teori komunikasi dan teori media massa, teori konten program, serta teori khusus yaitu teori uses and effect serta teori minat, yang bersinggungan erat dengan bidang kajian skripsi yang dibuat. Setelah itu ada kerangka pemikiran yang merupakan uraian konsep pemecahan masalah yang sudah dirumuskan.
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan metodologi – metodologi yang digunakan dalam penelitian, yang terdiri dari : pendekatan penelitian, tipe jenis penelitian, metodologi penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, teknik analisis data, analisis regresi, hipotesis, dan operasionalisasi konsep.
BAB 4. HASIL PENELITIAN Bab ini menyajikan hasil penelitian yang didapatkan peneliti melalui analisis permasalahan. Bab ini mengurai penyajian data penelitian, pengolahan data penelitian dan pembahasan. Bab ini juga mengurai tentang gambaran umum responden (karakteristik responden dan data unvariat), analisis uji korelasi, analisis uji regresi yang di dalamnya terdapat intrepretasi. BAB 5. SIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini, diuraikan mengenai simpulan dan saran yang diperoleh dari hasil penelitian serta saran-saran yang ditujukan khususnya untuk program acara 360 di Metro TV.
6