Asyik Judi Remi, Lima Orang Digerebeg Polisi PURWOREJO, FP jenis remi di 01 RW 01 Desa polisi, Minggu
– Lima orang yang sedang asyik bermain judi rumah Wahyudi alias Urip warga Dusun Krajan RT Guyangan, Kecamatan Loano, Purworejo ditangkap (8/1).
Kelima orang tersebut adalah Zaenal Arifin, Sudarmanto, Nur Khoyin, ketiganya warga Desa Guyangan, Kecamatan Loano, Dias Eko Cahyono dan Nova Andreas, keduanya warga Desa Kalisemo. Kapolres Purworejo, AKBP Satrio Wibowo, SIK melalui Kapolsek Loano, AKP markotib, SH mengatakan, penangkapan berawal dari informasi warga bahwa di Dusun Krajan Rt 01 Rw 01 Desa Guyangan, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo di rumah Sdr. Wahyudi alias Urip sedang berlangsung perjudian. Setelah menerima informasi tersebut, anggota Reskrim Polsek Loano segera menuju lokasi dan benar mendapati lima orang yang sedang melakukan perjudian. Saat itu juga kelima orang tersebut diamankan ke Mapolsek Loano berikut barang bukti berupa satu set kartu remi, uang taruhan sejumlah Rp 684.000, dan satu buah tikar plastik. ” Untuk proses hukum lebih lanjut, kelima tersangka kami amankan di sel tahanan Mapolsek Loano, ” kata AKP. Markotib, S.H.
Korpri Adakan Bersubsidi
Perumahan
PURWOREJO, FP – Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) Kabupaten Purworejo memprogramkan pengadaan perumahan bersubsidi bagi PNS, yang ditandai dalam bentuk MoU antara Korpri Kabupaten dengan PT Avicenna Perkasa. Penandatanganan kesepakatan kerjasama dilakukan Ketua Korpri Kabupaten Purworejo Drs Agus Budi Supriyanto MSi dengan Direktur H.Alimudin BT, di kantor PKK Kabupaten Purworejo hari ini Jum’at (24/2) yang sekaligus dirangkai dengan Rapat kerja Korpri. Agus Budi Supriyanto mengatakan, program pengadaan perumahan memang penting, karena banyak masukan dari anggota Korpri yang belum memiliki rumah. Pada prinsipnya aspirasi anggota akan ditampung dan dibahas pada rapat, termasuk penagdaan rumah. Perumahan ini disediakan di Desa Rendeng Kecamatan Gebang dan telah tersedia 30 rumah. Masing-masing rumah bertype 36 dengan luas tanah 70 meter persegi. “Nantinya perumahan ini tanpa unag muka, namun akan menggunakan dana Bapertarum. Pembayaran dengan system kredit dengan total harga Rp.130 juta. Harapannya dengan perumahan bersubsidi ini akan membantu anggota Korpri yang belum memiliki tempat tinggal. Untuk itu program perumahan ini supaya dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya dan untuk pendaftaran dan konsultasi kepemilikan rumah akan dibuka di sekretariat Korpri kabupaten.,” paparnya. Terkait rapat kerja Korpri Agus mengatakan, Korpri merupakan wadah untuk berhimpun segenap PNS yang kedudukan dan kegiatnnya tidak terlepas dari kedinasan. Dilingkup Korpri ini kita dapat membina jiwa korp untuk membangun sikap, tingkah laku, etos kerja dan perbuatan terpuji untuk mrwujudkan solidaritas dan soliditas semua PNS, sesuai dalam visi
organisasi Korpri. “Dalam Rakerkab ini, masukan dari anggota akan menjadi pembahasan dan perbaikan. Penyampaian aspirasi tidak hanya pada Rakerkab. Silahkan setiap hari kami siap tampung aspirasi,” tandas Agus Rakerkab tersebut tersebut dibuka Wakil Bupati PurworejoYuli Hastuti SH dan dalam sambutannya berharap, agar rapat kerja memiliki manfaat yang optimal bagi kemajuan organisasi, maka semua peserta harus memiliki pola pikir yang produktif agar tercipta pula program-program strategis, yang tidak hanya akan membuat KORPRI semakin eksis tetapi juga membuat Kabupaten Purworejo semakin maju dan sejahtera. Dikatan Yuli Hastuti Korpri merupakan salah satu tumpuan dan barometer perkembangan dunia birokrasi di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Karenanya, sebagai aparatur pemerintah, anggota KORPRI sejatinya menjadi panutan bagi masyarakat, dapat menunjukkan jati dirinya dan bekerja secara optimal dalam rutinitas keseharian, terutama dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. “Untuk itu, saya ingatkan kepada seluruh anggota KORPRI bahwa setiap pekerjaan dan jabatan yang diemban merupakan amanah yang harus ditunaikan dengan penuh rasa tanggung jawab. Artinya program kerja KORPRI Kabupaten Purworejo diharapkan dapat semakin dirasakan manfaatnya oleh anggotanya dan ditingkatkan dari tahun ke tahun, sehingga eksistensinya semakin nyata, baik dalam meningkatkan profesi¬onalisme maupun dalam peningkatan kesejahteraan pegawai negeri sipil (PNS) atau aparatur sipil negara (ASN),” tuturnya. Sementara itu Ketua panitia yang juga Sekretaris Dewan Pengurus Korpri Kabupaten Purworejo Bambang Sadyanto R SH melaporkan, Rakerkab di ikuti 84 orang dari pengurus unit Korpri se kabupaten Purworejo. Rakerkab bertujuan untuk menyamakan visi dan persepsi seluruh anggota Korpri dalam setiap langkah dan kegiatannya, juga menjabarkan hasil-hasil Musa Korpri dalam program kerja 2017 dan rekomendasi.
“Termasuk untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan anggota menuju terciptanya pelayanan yang prima kepada masyarakat,” ujarnya.
Jual Togel, Jebot Ditangkap Polisi PURWOREJO, FP – Edi Karyono alias Jebot (53) warga RT 01 RW 02 dusun Ploso Wetan, Desa Tegalrejo, Kecamatan Banyuurip ditangkap anggota Polsek Banyuurip, 19.00 WIB.
Senin (9/1) sekitar pukul
Jebot ditangkap karena diduga telah menjual nomer togel jenis Hongkong. Selain Jebot, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa satu handphone, uang tunai sebesar Rp 314 ribu, dan sepeda motor Honda Fit. Kapolres Purworejo, AKBP Satrio Wibowo, SIK melalui Kapolsek Banyuurip, AKP Rahmat Efendi mengatakan, penangkapan tersangka bermula dari informasi masyarakat adanya perjudian togel jenis Hongkong di Desa Tegalrejo. ” Dengan dasar informasi tersebut kemudian dilakukan penyelidikan dan benar tersangka sudah menjual nomer togel jenis Hingkong, ” kata Kapolsek. Dijelaskan, transaksi jual beli dilakukan menggunakan HP, dari pengakuan tersangka, setelah mendapatkan SMS dari pembeli nomor togel, tersangka kemudian mendatangi rumah pembeli untuk mengambil uang pembelian nomor togel tersebut. ” Atas perbuatanya tersangka akan dijerat dengan pasal 303 KHUP tentang perjudian dengan ancaman maksimal 10 tahun penjara, ” jelas Kapolsek.
375 Personil Polres Purworejo Siap Amankan Natal Dan Tahun Baru PURWOREJO, FP – Perkembangan dunia global pada saat ini masih diwarnai dengan beberapa aksi teror yang berlangsung di beberapa tempat. Konflik berkepanjangan di sebagian negara juga masih terjadi disertai trend perlambatan ekonomi yang melanda dunia internasional. Hal tersebut disampaikan Kapolres Purworejo AKBP Satrio Wibowo, SIK dalam Gelar Pasukan Operasi Lilin Candi 2016 di halaman Mapolres Purworejo, Kamis, (22/12). Lanjut Kapolres, disamping itu, dinamika kehidupan nasional yang terjadi beberapa bulan terakhir juga menunjukan adanya potensi gangguan dalam bentuk kejadian toleransi, baik inter maupun antar agama. “Berbagai hal tersebut menjadi tantangan tugas bagi polri dan seluruh element terkait, khususnya dalam menjaga dan pelaksanaan ibadah Natal 2016 dan perayaan pergantian tahun 2017,” kata Kapolres.
Perayaa n Natal dan Tahun Baru, lanjut Kapolres, merupakan moment berlibur bagi sebagian kalangan masyarakat di Indonesia. Karena itu diprediksi akan terjadi mobilisasi masyarakat dari satu tempat ke tempat lain serta munculnya titik konsentrasi massa ditempat tertentu. Peningkatan aktifitas tersebut harus diantisipasi dengan baik oleh aparat keamanan. “Karena itu polri menggelar Operasi Lilin 2016 yang dilaksanakan selama 10 hari mulai 23 Desember 2016 sampai 1 Januari 2017,” tambahnya. Dikatakan, untuk operasi candi 2016 ini Polres Purworejo menerjunkan 375 personilnya. Jumlah personil tersebut nantinya akan bekerjasama dengan Kodim 0708 Purworejo dan Banser mengamankan seluruh gereja yang ada di Purworejo. “Ada 81 gereja di Purworejo, secara bersama-sama para personil akan menjaga kamtibmas, ” kata Kapolres. Disinggung prioritas gereja, kapolres msngungkapkan jika semua gereja yang ada di Purworejo akan menjadi prioritas. Dijelaskan, khusus untuk pengamanan gereja polres juga akan bekerjasama dan melibatkan pengurus gereja setempat. Sebab hanya pengurus gereja setempat yang mengenal betul siapa saja
jemaat gereja itu. ” Sehingga nantinya jika ada jemaat asing dan tidak dikenal dan patut dicurigai akan mudah koordinasi, ” pungkas Kapolres.
Goda Istri Teman Lewat Medsos, Warga Kebon Gunung Dihajar Babak Belur PURWOREJO, FP – Diduga lantaran cemburu, MS (26) warga RT 02 RW 01 Desa Kebon Gunung, Kecamatan Loano, nekad menganiaya Andri Mulyono (25) warga RT 03 RW 01 Desa Kebon Gunung, Kecamatan Loano, Purworejo yang masih tetangganya hingga babak belur. MS yang berprofesi sebagai Sat Pam BRI, Glagah, Magelang ini nekad menghajar lantaran istrinya kerap berkomunikasi lewat WatsApp dengan korban. Kejadian yang sempat menarik perhatian warga sekitar tersebut terjadi pada Kamis (23/3) malam sekitar pukul 19.30 di rumah MS. Pada saat menganiaya korban, MS dibantu ANF (24). Kapolsek Loano AKP Markotib mengatakan, berawal dari kecemburuan MS yang kerap memergoki istrinya sering berhubungan dengan korban melalui medsos, WhatsApp, maupun BBM. Karena tak kuat menahan cemburu, dengan dibantu ANF tersangka kemudian nekad menganiaya korban hingga tak sadarkan diri. Akibat penganiayaan itu korban menderita luka pada bagian muka, kepala, dan dada sehingga harus dilarikan ke rumah sakit. “Tidak terima suaminya diperlakukan seperti itu, istri korban, Sri Kusumawati Jumat (24/3) sore sekitar pukul 15.30 WIB melaporkan kejadian itu ke Polsek Loano, “kata Kapolsek, Kamis (30/3). Dijelaskan, dugaan sementara motifnya karena tersangka cemburu. Atas perbuatanya tersangka akan dikenai pasal 170
KUHP dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara. Sementara itu, MS nekad menganiaya korban lantaran sudah beberapa kali diingatkan agar jangan mengganggu istrinya tapi tidak digubris. “Saya sudah omong baik-baik tapi tidak mau nurut ya sebagai suami jadi emosi, “kata MS yang mengaku khilaf dan menyesal.
Rampok Siang Bolong Satroni Rumah Pegawai KUA KEBUMEN, FP – Kejadian perampokan terjadi di sebuah rumah milik Zulhani (50), Pegawai KUA Pejagoan, yang terletak di Desa Kemangguan Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen, Rabu (22/2). Kawanan perampok yang diduga berjumlah 3 orang itu menyekap pembantu Zulhadi yang bernama Sukurah (53). Menurut Kapolsek Alian AKP Muhsin yang datang ke Tempat Kejadian Perkara, diduga pelaku mengendaraai mobil Grand Livina warna hitam berplat nomor D 1553 XY. Mobil itu menunggu dari jarak kurang lebih 50 meter dari TKP. Setelah pelaku masuk ke dalam rumah, lalu mengancam dan mengikat tangan, kaki dan mulut Sukurah dengan menggunakan lakban. ” Kemudian Sukuran disuruh menunjukan tempat penyimpanan barang-barang berharga.” kata AKP Muhsin.
Menur ut keter angan Sukur ah kepad a Petug as dari Polse k Alian dan Polre s Kebum en, salah satu pelaku memiliki ciri-ciri antara lain badan agak kurus, umur 40 tahunan, memakai baju biru dan sepatu putih. Sedangkan dari keterangan saksi di sekitar TKP menyebutkan bahwa pelaku yang berada di mobil mengenakan kaos abu-abu berusia 35 tahun an. Polisi menduga, perampok itu juga mengincar mobil Toyota Inova milik korban, yang diparkir di garasi, karena kaca depan nya pecah. Akibat kejadian itu, korban menderita kerugian berupa perhiasan emas kurang lebih 100 gram, 1 buah HP Samsung, 1 buah laptop, 1 buah jam Rado Arab dengan total kerugian kurang lebih Rp 49 juta rupiah.
Pembunuhan di Buluspesantren, Ternyata Tersangka Ingin
Menguasai Motor Korban PURWOREJO, FP – Polres Kebumen menangkapTusmadi alias Gudel (22) warga Dukuh Nagasari, Desa Ayamputih, Kecamatan Buluspesantren. Gudel ditangkap karena diduga kuat sebagai pelaku pembunuhan terhadap Rasno, karyawan KSP Rukun, Wonokriyo, Gombong yang ditemukan membusuk di rumah kosong beberapa waktu lalu. Kapolres Kebumen AKBP Alpen, SH, SIK, MH melalui Kasubbag Humas Polres Kebumen AKP Willy Budiyanto mengatakan, dihadapan Penyidik Sat Reskrim Polres Kebumen, Gudel mengakui bahwa tujuan nya mengakhiri hidup korban adalah ingin memiliki motor nya. Lelaki pengangguran yang pernah dihukum karena mencuri sapi itu mengaku bingung karena tidak punya uang untuk membiayai kelahiran anak pertama nya yang akan lahir sebentar lagi. Dijelaskan, didampingi oleh Penasihat Hukum yang ditunjuk oleh Penyidik, tersangka menceritakan bagaimana cara nya menghabisi korban menggunakan golok dan mengakhirinya dengan memjerat leher korban menggunakan tali jemuran. “Pengakuan tersangka cocok dengan ditemukan nya sebilah senjata tajam yang menurut penduduk Kebumen disebut wadung dan tali jemuran yang terbuat dari plastik sepanjang kurang lebih satu meter yang masih melilit di leher korban saat ditemukan kali pertama, ” kata AKP Willy. Menurut tersangka, korban datang pada hari Rabu (14/12) kurang lebih pukul 12.30 wib, untuk menagih cicilan hutang nya yang tinggal 3 kali cicilan lagi dari jumlah total pinjaman sejumlah 1 juta rupiah, namun karena tidak punya uang, tersangka menyuruh korban untuk kembali lagi pada sore harinya. Dan kurang lebih pukul 17.00 wib, korban yang tidak menaruh curiga terhadap pelaku datang lagi menjumpai tersangka di rumah itu. Saat itu lah Tersangka melangsungkan niat jahat
nya. Setelah korban meninggal dunia, tersangka membuka tas korban dan mendapatkan uang tunai Rp. 400.000 rupiah, diduga uang itu adalah uang cicilan dari para nasabah Sarno. Selain uang, tersangka juga mengambil telephone selular korban. Masih menurut tersangka, malam hari nya sepeda motor Honda Supra X 125 bernomor polisi H 3258 AFG milik korban Rasno di bawa ke daerah Klirong untuk digadaikan kepada kenalan nya. Uang hasil menggadaikan sepeda motor itu lah yang digunakan untuk ongkos pelarian nya ke Palembang. Sedangkan ponsel milik Sarno masih dibawa sampai diri nya di tangkap petugas Sat Reskrim Polres Kebumen. Saat press release kepada awak media pada Kamis (22/12), Kapolres Kebumen AKBP Alpen, SH, SIK, MH memaparkan barang bukti berupa sepeda motor dan helm milik korban, telephone genggam milik korban yang dibawa pelaku, sebilah golok wadung, seutas tali jemuran dan sejumlah uang tunai. “Barang bukti-barang bukti ini adalah barang bukti yang kita sita karena ini adalah alat yang digunakan oleh tersangka dalam menjalankan aksinya.” jelas AKP Willy. Atas perbuatanya tersangka akan dikenai Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan, dengan ancaman pidana kurungan selama lama nya 15 tahun penjara.
Tiga Korban Laka Maut Tol Palikanci Dimakamkan Satu
Liang PURWOREJO, FP – Hari ini Senin (1/5) sekitar pukul 11.00 WIB tiga korban kecelakaan di jalan tol Palikanci, Cirebon, Ita Meigavitri (40) Anton (45) dan Alfian Fatih Junianto (4) dimakamkan di tempat pemakaman umum, Gunung Tugel Kutoarjo. Karena masih satu keluarga, ketiganya akan dimakamkan satu liang. Suasana haru masih mewarnai rumah duka di Kelurahan Senepo, Kecamatan Kutoarjo. Sejak kemarin sejumlah kerabat dan warga terus berdatang ke rumah duka untuk mengucapkan bela sungkawa. Jenazah almarhum tiba di rumah duka sekitar pukul 23.00 WIB. Menurut tetangga almarhum, Achmad Sulaiman (40), keluarga almarhum merupakan mualaf, dan dikenal sangat dekat dengan tetangganya. “Keluarganya sangat relegius, tiap selapanan rutin menggelar pengajian, “katanya.
Atas musibah tersebut warga sekitar merasa kehilangan sosok keluarga yang dermawan dan rendah hati. “Kami sangat kehilangan dan berduka sekali, “tuturnya. Menurut Surti (52) warga Kecamatan Pituruh yang datang dengan rombongan jamaah pengajian, almarhum orang yang sangat baik dengan siapa saja, bahkan sebelum meninggal almarhum sempat mengutarakan niatnya untuk menampung anak yatim dan orang jompo. “Orangnya sangat baik dan peduli dengan nasib orang kurang mampu, ” kata Surti. Dari informasi warga sekitar, Anton merupakan suami kedua Ita Meigavitri. Dengan suami pertamanya Ita dikarunia tiga Putri yang kini mondok di Yogyakarta. Semenatara dengan Anton dikarunia satu putra, Alfian Fatih Junianto yang ikut meninggal dalam kecelakaan
tersebut. Ita Meigavitri menjadi mualaf setelah berpisah dengan suami pertamanya. Setelah menjadi mualaf Ita menekuni ilmu agama hingga akhirnya menjadi penceramah dan sering mengisi ceramahceramah diberbagai daerah. Kepergiannya ke Kerawang juga dalam rangka akan mengisi ceramah didaerah itu, namun takdir berkehendak lain. Sebelum sampai tujuan Ita dan keluarganya meninggal karena, kecelakaan. Seperti diketahui, Ita Meigavitri yang berprofesi sebagai penasehat hukum sekaligus Ustazah kondang dan suaminya, Anton serta anaknya, Alfian Fatih Junianto merupakan korban kecelakaan yang terjadi di jalan Tol Palikanci Km. 190.500 A Cirebon Minggu (30/4) sekitar pukul 10.15 WIB. Waktu itu Ita Meigavitri, dalam perjalanan menuju Karawang untuk mengisi pengajian. Mereka mengemudi Toyota Innova nopol AA 9427 JL. Ikut dalam perjalanan itu, Siti Mujiah (40) warga Kebumen, Neti (29) warga
Purworejo, dan Cinta warga Purworejo. Diduga karena ngantuk, kendaraan yang ditumpangi Ita dan keluarganya menabrak bus yang sedang mangalami gangguan mesin. Akibat kejadian itu, Ita Meigavitri, Anton, Alfian Fatih Junianto meninggal dunia. Sementara Siti Mujiah, Neti dan Cinta menderita luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit.
Tingkatkan Ketrampilan, Anggota Kodim 0708 Purworejo
Latihan Menembak PURWOREJO, FP – Untuk meningkatkan ketrampilan menembak perorangan, Kodim 0708 Purworejo melaksanakan latihan menembak senjata ringan Tri Wulan IV ( Latbak Jatri TW IV) 2016 di Lapangan Tembak, Besole, Bayan. Kegiatan dilaksanakan selama tiga hari (1 – 3 November 2016 ) menggunakan senjata SSI V3 jarak tembak 100 meter dengan tiga sikap, tiarap, jongkok, dan berdiri. Latihan diikuti oleh seluruh anggota Kodim yang ada di Makodim dan Koramil se-Kabupaten Purworejo. Selaku koordinator pimpinan, Kapten Infantri Amat Kurdi, Danramil 11 Loano. ” Tujuan Latbak Jatri ini dimaksudkan sebagai pembinaan ketrampilan perorangan dalam menembak khususnya prajurit Kodim 0708 Purworejo guna menunjang dalam melaksanakkan tugas, ” kata Kapten Infantri Amat Kurdi. Diungkapkan, selain sebagai pembinaan personil latihan ini juga penilaian yang merupakkan evaluasi kemampuan prajurit Kodim yang dilaksanakkan setiap tiga sekali. Dijelaskan, Komandan Kodim 0708 Purworejo Letnan Kolonel Infanteri Aswin Kartawijaya melalui Kepala Staf Kodim menekkankan, agar anggota melaksanakkan latihan dengan sungguh-sungguh sehingga menjadi prajurit yang handal dan profesional. Namun demikian Dandim menggaris bawahi agar memperhatikkan dan menomor satukan faktor keamanan dalam latihan. ” Ditegaskan oleh Dandim bahwa latihan dikatakan berhasil jika dalam pelaksanaan aman baik personil maupun materiil.Latihan menembak dilaksanakan sesuai prosedur dengan tahap demi tahap yang dipimpin oleh pimpinan,” tandas Kapten Infantri Amat Kurdi.
Kapolres Kebumen : Kebhinekaan Wujudkan Kebumen yang Kondusif KEBUMEN, FP –Menjelang perayaan Natal dan tahun baru, Polres Kebumen kembali menggelar kegiatan Kebhinekaan. Kegiatan yang digagas Kapolres Kebumen AKBP Alpen, SH, SIK ketika adanya aksi 212 di Jakarta tempo hari, tampaknya semakin memupuk keakraban diantara umat bergama di Kabupaten Kebumen . Kegiatan yang dihadiri FKUB, MUI Kebumen, Muspida, Muspika, para Ormas (PCNU, PD Muhammadiyah, Kokam, Banser) itu diselenggarakan di lapangan indoor tenis Polres Kebumen pada hari Rabu (21/12) pukul 13.00 wib berlangsung akrab. Dalam kesempatan itu Kapolres mengatakan, jika pihaknya tengah menyelenggarakan opersai Cipkon (cipta kondisi) menjelang Natal dan tahun baru 2017. “Kami adakan razia di tempat hiburan dengan sasaran miras dan narkoba. Razia gabungan dengan sasaran Sajam, senpi dan handak kami juga gelar agar situasi kebumen menjelang Natal dan Tahun baru berjalan kondusif,” papar Kapolres. Yang perlu digaris bawahi dalam kegiatan ngumpul bareng sembari santap siang bersama tersebut, Kapolres menghimbau agar warga Kebumen tidak mudah terprofokasi. Hal senada juga dikatakan Komandan Banser Kebumen Sdr Juni. Dirinya mengatakan sangat tidak setuju, jika kebumen yang kondusif ini harus pecah karena perbedaan. Dikatakan olehnya, Kebhinekaan adalah perbedaan yang membesarkan bangsa kita.
Dirinya sangat bertentangan dengan adanya sejumlah ormas yang melakukan sweeping terhadap atribut Natal yang dilakukan di luar Kebumen. “Hal tersebut seharusnya tidak terjadi, karena sangat bertentangan dengan Kebhinekaan yang telah dimiliki bangsa kita,” ucapnya. Dalam kesempatan yang sama, pewakilan dari GKI Kebumen Sdr Tanaya berpendapat, sweeping terhadap atribut natal hanya akan menyakiti umat nasrani. Karena hal itu menyangkut keyakinan umat nasrani. Hingga selesainya acara yang berlangsung akrab dan harmonis, Kapolres menyimpulkan, Bahwa Kebhinekaan yang dimiliki kebumen diharapkan dapat membawa situasi kota yang berselogan beriman tetap kondusif. Konflik yang terlanjur mencuat di luar daerah, para peserta sepakat agar di Kebumen benar benar tidak terjadi. Para peserta sepakat akan mengawal Kebumen agar semakin kondusif.