Polisi Tangkap 11 Orang Pelaku Penganiaya Pemilik Restoran tegas.co, KARANGANYAR – Tim Gabungan Polres Karanganyar dan Polda Jawa Tengah meringkus 11 orang yang diduga terlibat sweeping dan penganiayaan di rumah makan AW Resto, Jl. Gatot Subroto, Pokoh, Ngijo, Tasikmadu, Karanganyar, Senin (19/12/2016) lalu.
Kawanan Penganiaya pemilik restoran di karanganyar yang ditangkap Polisi digelandang menuju Mapolres. FOTO : BISMA SURYA KURNIAWAN
Ke-11 tersangka itu diringkus di beberapa lokasi terpisah di wilayah Karanganyar dan Sukoharjo, Selasa (3/1/2017) pagi. Kapolres Karanganyar AKBP Ade Safri Simanjuntak, SIK, MSi menyebutkan saat ini 11 tersangka itu sudah dikirim ke Polda Jateng untuk menjalani pemeriksaan. Tim Gabungan Polres Karanganyar dan Polda Jateng juga masih menggali motif sweeping disertai penganiayaan terhadap pemilik restoran itu. “Kami
belum mengetahui motif para tersangka melakukan aksi itu. Kami saat ini tengah menggalinya. Meski demikian, dari laporan para saksi aksi kekerasan itu dilakukan terhadap korban saat tengah berada di rumah makan miliknya,” Ujaranya kepada sejumlah awak media. Orang nomor satu di Polres Karanganyar itu menyebutkan dari keterangan para saksi, korban mengalami kekerasaan saat tengah berada di resto miliknya sekitar pukul 20.00 WIB. Saat itu, tiba-tiba sekitar 30 orang mendatangi korban dan langsung mengeroyok. Akibat pengeroyokan itu, korban pun mengalami luka cukup serius di wajah. Bahkan, bibir korban harus mendapatkan delapan jahitan akibat kejadian itu. “Saat ini kami baru menangkap 11 pelaku. Selain menangkap 11 pelaku kami juga mengamankan barang bukti berupa satu buah mobil Suzuki APV, penutup muka yang digunakan para pelaku saat beraksi, tongkat pemukul, dan juga beberapa barang bukti lain. Setelah ini, tidak menutup kemungkinan kami akan menangkap tersangka lain mengingat dari keterangan saksi pelaku mencapai 30 orang,” terang perwira dua bunga melatih dipundak itu. BISMA SURYA KURNIAWAN / MAN
Pasca Tahun Baru Jalan Menuju Tawangmangu Macet tegas.co., KARANGANYAR – Puncak liburan akhir tahun menjadikan jalur kawasan wisata Tawangmangu ke arah Solo maupun sebaliknya sangat padat.
Terutama di ruas Karangpandan, kemudian Pasar Tawangmangu, Sumokadu sampai ke Cemorokandang, Minggu (1/1/2017).
Puncak liburan akhir tahun menjadikan jalur kawasan wisata Tawangmangu disesaki pengendara. FOTO : BISMA SURYA KURNIAWAN
Antrean kendaraan memanjang menjadikan jarak tempuh Tawangmangu ke Karanganyar menjadi lebih lama. Kendaraan bergerak sangat lambat karena melonjaknya pengunjung karena awal tahun bertepatan dengan hari Minggu . Petugas kepolisian pun melakukan rekayasa lalu lintas agar para wisatawan yang akan kembali ke Solo atau sebaliknya dapat berjalan dengan lancar Menurut Desta, salah satu pengendara, dirinya ingin menghabiskan libur tahun barunya bersama keluarga tapi justru terjebak macet selama 1 jam. Banyak pengendara motor yang memasuki gang-gang kampung agar cepat sampai tujuan. Buntutnya, warga yang ingin beraktifitas pun jadi terganggu. Cahya salah seorang warga menuturkan, dia merasa cukup terganggu dengan banyaknya pengendara sepeda motor yang memasuki kampung-kampung. “Karena banyak anak-anak bermain di tengah jalan takutnya nanti tertabrak salah satu pengendara,” katanya dengan prihatin. BISMA SURYA KURNIAWAN / NAYEF
Warna-Warni Kembang Api Terangi Langit Colomadu tegas.co, KARANGANYAR, JATENG – Suasana menyambut Tahun baru 2017, tidak saja dimeriahkan di kota-kota besar di Jawa Tengah, tetapi di pelosok Kecamatan juga dilakukan dengan menyulut kembang Api hingga menerangi langit. Seperti di Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar pesta kembang api begitu begitu meriah hingga warna-warni menghiasi dilangit Colomadu.
Pesta kembang Api di Kecamatan Colomadu sambut pergantian tahun. FOTO : BISMA SURYA KURNIAWAN
Kemeriahan menyambut tahun baru di Kecamatan Colomadu diawali dengan cembrengan (pesta rakyat-red) dengan berbagai hiburan hingga pukul 00. 00 WIB. Meski hujan rintik sempat turun, tetapi tidak menyurutkan bagi warga Kecamatan Colomadu untuk meriahkan malam tahun baru dengan menyulut kembang api. “Pemerintah Kecamatan Colomadu menempatkan pesta malam tutup tahun digelar di depan pabrik Gula Colo madu, karena ini tempat bersejarah di Kabupaten Karanganyar,”Ujar Camat Colomadu Eko Jati Wibowo.
Pengamanan untuk malam sabut Tahun 2017, personil Polisi yang diturunkan hingga mencapai 100 personil dari Polsek Colomadu dan personil Polres Karanganyar. “100 personil kami siapkan untuk mengamankan pergantian tahun di lokasi kegiatan,”ujar kapolsek Colomadu AKP Djoko kepada media ini. BISMA SURYA KURNIAWAN
Libur, Ayo Ke Air Terjun Sedinding Dan Sewawar tegas.co, KARANGANYAR, JATENG – Air terjun Sedinding yang terletak di Desa Trengguli Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah menyuguhkan keindahan alam serta kesejukan. Untuk itu dilibur Natal dan Tahun Baru dapat dimanfaatkan untuk mengunjungi air terjun sebagai tempat rekreasi dan membuang kepenatan pasca beraktifitas.
Lokasi permandian air terjun Sedinding di Desa Trengguli Kecamatan Ampel. FOTO : IST
Air terjun Sedinding dan Sewawar yang berada satu desa dan saling berdekatan itu, belum lama dibuka untuk wisata kurang dari setahun yang lalu, sekitar bulan september 2015. Jarak menuju lokasi air terjun dari Kota Karanganyar itu pun berkisar 25 Kilometer atau setenga jam perjalanan dengan menggunakan kendaraan roda dua atau empat.. Kedua obyek wisata air terjun ini berada di lokasi yang berdekatan tersebut mudah dijangkau oleh pengunjung. Pintu masuk untuk akses ke dua air terjun ini pun menjadi satu, yang membedakan air terjun sewawar dan sedinding adalah jika sedinding hanya punya satu air terjun beda dengan sewawar yang punya tiga air terjun. Untuk mencapai lokasi air terjun dari parkiran kendaraan, pengunjung harus berjalan kaki dan melintasi beberapa bukit dengan waktu sekitar 15 menit. Tetapi setelah sampai di lokasi, keletian akibat jalan kaki akan terbayar lunas dengan kesejukan dan dinginnya air terjun. Diwaktu liburan seperti ini, pengunjung di lokasi dua air terjun tersebut banyak yang ingin menikmatnya, baik dari Kabupaten Karanganyar itu sendiri maupun dari luar kabupaten di jawa Tengah. Warga yang berdatangan di lokasi permandian, baik di air terjun sedinding ataupun sewawar dapat menghabiskan waktunya dari pagi hingga sore hari. Dilokasi permandian air terjun, oleh warga setempat juga membuka warungwarung makan dan minum, sehingga pengunjung tidak harus repot-repot untuk membawa bekal, cukup hanya dengan membawa uang saja, pengunjung akan menikmati sejuknya permandian air terjun Sedinding dan Sewawar. “Saya datang kesini untuk berlibur bersama keluarga sekalian melepas penat karena disini suasananya masih sangat alami”ujar Arif salah satu pengunjung air terjun sedinding, Senin (26/12). BISMA SURYA KURNIAWAN / MAN
Aksi Balapan Liar Di Jalan Tol Meresahkan tegas.co, KARANGANNYAR, JATENG – Aparat Kepolisian Polres Karanganyar Jawa Tengah perlu diintensifkan pengawasanya di jalan Tol SoloKertonoegoro (Soker). Pasalnya hampir setiap sore hari, aksi balapan liar dilakukan oleh kelompok anak muda di jalan dan tentunya ini sangat meresahkan warga, termasuk pengguna jalan tol.
Aksi Balapan Liar yang dilakukan kelompok pemuda di jalan Tol Solo -Kertonegoro. FOTO : BISMA SURYA KURNIAWAN
Aksi balapan dengan kendaraan bermotor tersebut sebenarnya sudah sering dibubarkan oleh aparat kepolisian, tetapi karena tidak ditindak tegas, kelompok pemuda tetap kembali melakukan hal yang sama. Dari balapan liar yang dilakukan itu, selain ternganggunya pengguna jalan, juga pekerja jalan tol tersebut. Parahnya lagi pengendara juga ada yang terjatuh dan mengalami luka-luka ringan dan parah. “Anak-anak setiap sorenya adu balapan di jalan tol, sehingga membuat kami resah, itu disebabkan dengan adanya korban luka jika terjatuh dari aksi balapan liarnya,”ujar Martini
salah seorang pengguna jalan yang ditemui media ini, Kamis, (22/12). Menurutnya, Polisi harus betindak tegas untuk membubarkan dan melarang untuk tidak menggelar balapan di jalan tol Solo-Kertosono di Karanganyar. “Nanti makin ramai, dan pengguna jalan, termasuk pengelola tol, termasuk bunyi knalpor motor yang nyaring membuat terganggu dan ini sangat meresahkan,”terangnya. Begitu juga dengan Sukmin salah seorang pengendara truk mengaku, sangat terganggu dengan aktifitas balapan liar yang dilakukan di jalan tol tersebut. “Kami harus berhati-hati di jalan tol tersebut, kadang ditemukan sekelompok anak mudah menggelar balapamn motor di atas jalan tol. “Takut juga melihatnya dengan aksi balapan motor. Apalagi jalur tersebut merupakan jalan tol yang tentunya juga banyak kendaraan yang melintas di tempat itu,”katanya BISMA SURYA KURNIAWAN / MAN
Karang Taruna Ngantirejo Kumpulkan Barang Bekas tegas.co, KARANG ANYAR – JATENG, Berbagai cara dilakukan oleh Karang Taruna Desa Ngantirejo untuk menghidupkan lembaganya di desa. Salah satunya adalah mengumpulkan barang bekas yang kemudian dapat dijual untuk kepentingan Karang Taruna. Seperti yang dilakukan, Rabu, (21/12/2016) pengurus Karang Taruna di ikuti oleh sejumlah anak-anak turut melakuklan kegiatan mengumpulkan barang bekas.
Aksi karang Taruna Ngantirejo saat mengumpulkan barang-barang bekas. FOTO : BISMA SURYA KURNIAWAN
Pengumpulan barang bekas tersebut bukan saja di tempat-tempat sampah, tetapi juga di jalan, di halaman rumah, bahkan di rumah-rumah warga tak ketinggalan. “Pengumpulan barang bekas ini adalah salah satu kegiatan untuk memajukan Karang Taruna Desa Ngantirejo Kecamatan Colomadu kabupaten Karang Anyar, Jawa Tengah,”ujar Lina, kepada awak media ini. Menurut Wakil Ketua Karang Taruna Desa Ngantirejo ini, kegiatan mengumpulkan barang bekas tersebut mendapat respon dari masyarakat. Hal itu ditunjukkan dengan banyaknya warga yang turut mengumpulkan barang bekas, termasuk anak-anak. “barang bekas yang dikumpulkan itu nantinya akan di jual di loakan dan dananya dapat dipergunakan untuk kebutuhan Karang Taruna,”tandasnya. https://youtu.be/_sH4pCeO3ow Sementara itu Mulyadi salah seorang warga Desa Ngantirejo mengaku, kegiatan Karang Taruna Ngantirejo sangat diapresiasi. Menurutnya dengan mengumpulkan barang-barang bekas, merupakan bagian dari turut serta membersihkan kampung dari sampah. “Ngumpul barang bekasnya bukan saja yang ada di sekitar pembuangan sampah, tetapi sampai mengetuk rumah warga dan mengambil barang bekasnya juga dilakukan,”ujarnya singkat. BISMA SURYA KURNIAWAN / MAN