ANALISIS KELAYAKAN BISNIS RESTORAN WAROENG ORANG INDONESIA
Andreas Andrew, Tomy Gurtama Soemapradja Universitas Bina Nusantara, Jakarta
[email protected],
[email protected]
ABSTRAK Restoran Waroeng Orang Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di industri makanan, yang berlokasi di Kemanggisan, Jakarta Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti kondisi aspek internal dan eksternal Waroeng Orang Indonesia yang akan melakukan ekspansi bisnis yang meliputi Manajemen, Operasional, Hukum, Ekonomi dan Sosial, Pemasaran Lingkungan Industri dan Keuangan serta menganalisis kelayakan bisnis pada perusahaan ini. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan metode Observasi dan penelitian financial kepada pihak perusahaan. Dari hasil penelitian ini, diketahui bahwa perusahaan sudah layak untuk melakukan ekspansi bisnis yang dilihat dari aspek keuangan dengan berbagai saran agar lebih layak perihal perencanaan melakukan ekspansi bisnis tersebut. Kata Kunci : Studi Kelayakan Bisnis, Aspek Internal, Ekspansi Bisnis
ABSTRACT Waroeng Orang Indonesia Restaurant is a company which operates in the food industry, located at Kemanggisan, West Jakarta. The purpose of this research is to analyze both internal and external aspects of the company for future expansion purpose. These aspects include Management, Operational, Law, Economy and Social, Marketing, industry Finance and Environment, as well as Business worthiness of the company. The method of the research is descriptive analysis. Data were collected by observation and Financial Analysis Method. From the research, we conclude that the company, based on financial aspect, has been ready to commence business expansion. Seen from the financial aspect with various suggestions to make it more viable concerning planning to Business expansion. Kata Kunci : Business Feasibility Study, Internal Aspects, Business Expansion
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Persaingan di dunia industry telah kita ketahui bahwa saat ini semakin ketat. Khusus nya pada persaingan industry di bidang makanan. Hal ini ditandai dengan semakin banyak dan bertambahnya produsen maupun pengusaha yang bergerak di bidang industry makanan, khususnya di Indonesia. Indonesia merupakan Negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-5 di dunia, menjadikan Indonesia merupakan pasar potensial untuk di industry makanan. Dengan banyak nya penduduk Indonesia tentu berimbas kepada kebutuhan akan pangan. ”http://nasional.kompas.com/read/2011/09 /19/10594911” Untuk menjalankan suatu kegiatan bisnis maka diperlukan investasi, baik berupa penyerahan modal sendiri maupun dari luar. Wirausaha harus berhati-hati dalam berinvestasi agar investasi yang ditanamkan dapat mengembalikan pada tingkat pengembalian yang optimal. Hal ini tentu saja memerlukan kecermatan dalam alokasi dana dan perhitungan yang matang dalam menilai kelayakan bisnis. Oleh karena itu diperlukan suatu Studi Kelayakan Bisnis sebelum menjalankan suatu investasi. Studi Kelayakan Bisnis dapat dikatakan sebagai suatu penelitian mengenai dapat tidaknya suatu proyek (investasi baru) yang akan dilaksanakan dapat berhasil. Studi Kelayakan Bisnis pada umumnya digunakan untuk mengkaji kelayakan suatu bisnis baru. Tetapi tidak tertutup kemungkinan organisasi yang berkeinginan untuk melakukan pengembangan usaha juga memerlukan Studi Kelayakan Bisnis. Oleh karena itu, dalam penulisan ini objek penelitian pada Restoran Waroeng Orang Indonesia sebagai salah satu restoran yang mengedepankan sisi ke Indonesiaan pelanggan nya mencoba untuk mulai bersaing dengan pesaing nya di industry makanan. Restoran Waroeng Orang Indonesia yang berada di Jakarta Barat, tepatnya daerah Kemanggisan sekitaran kampus Bina Nusantara University dihadapkan dengan persaingan di industry makanan dengan banyak nya jumlah tempat- tempat makan di daerah nya, yang menyajikan menu yang sejenis dan bercita rasa sama yaitu cita rasa budaya Indonesia. Restoran Waroeng Orang Indonesia tentunya harus menjaga eksistensinya agar tidak kalah bersaing dengan para competitor. Restoran Waroeng Orang Indonesia didirikian pada tahun 2012, telah berjalan dengan baik dan lancar. Tetapi dengan banyaknya pesaing yang dihadapi oleh Restoran Waroeng Orang Indonesia, pihak restoran berencana untuk melakukan pengembangan bisnis nya. Dengan alasan untuk meningkatkan pendapatan serta memperluas pangsa pasar kedepannya. Karya ilmiah ini akan meneliti kelayakan suatu perencanaan pengembangan bisnis pada Restoran Waroeng Orang Indonesia melalui Studi Kelayakan Bisnis dengan proyeksi arus kas dengan menggunakan penganggaran modal. Dalam penelitian ini akan dilakukan evaluasi mengenai kebutuhan budgeting untuk pengembangan bisnis dan juga proyeksi pendapatan di tahun-tahun yang akan datang berdasarkan data historis yang ada. Hasil yang didapat dari hasil penelitian ini merupakan sebuah laporan evaluasi apakah pengembangan pada Restoran Waroeng Orang Indonesia memberikan keuntungan atau tidak berdasarkan tingkat pengembalian investasi yang didapat dan hasil penelitian ini dapat menjadi proposal Restoran Waroeng Orang Indonesia dalam mengajukan permintaan perencanaan pengembangan bisnis. Guna menghadapi berbagai ancaman dari pesaing bisnis restoran.peneliti akan mencoba mambantu Restoran Waroeng Orang Indonesia dalam melakukan analisis kelayakan bisnis dalam pengembangan (ekspansi) dengan menggunakan Studi Kelayakan Bisnis sehingga diperoleh analisis yang lebih akurat dan dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, Rumusan penelitian ini intinya adalah apakah ekspansi bisnis restoran waroeng orang Indonesia perlu dilakukan atau tidak, yang terdiri dari : 1. 2.
Apakah rencana ekspansi bisnis didukung oleh kelayakan Aspek Pasar dan Pemasaran, AMDAL, Hukum, MSDM, Lingkungan Industri, Operasional. Apakah rencana ekspansi bisnis didukung oleh Kelayakan Aspek Keuangan.
1.3 Tujuan Penelitian Dengan tujuan penelitian : 1. 2.
Analisis kelayakan Aspek Pasar dan Pemasaran, AMDAL, Hukum, MSDM, Lingkungan Industri, Operasional. Analisis kelayakan Aspek Keuangan.
1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Bagi perusahaan: • Dari penelitian ini ,diharapkan RM.WOi akan mendapatkan pengetahuan yang cukup komperhensif tentang kajian ilmu studi kelayakan bisnis. • Agar pihak RM. WOi dapat mengetahui seberapa besar estimasi penjualanan, biayabiaya, dan nilai investasi tambahan. • RM.WOi akan dapat menggunakan laporan studi kelayakan bisnis sebagai bahan referensi untuk melakukan ekspansi bisnis. • RM.WOi dapat mempelajari aspek-aspek kelayakan bisnis dan bisa untuk mengevaluasi kondisi perusahaan sekarang. 2. Bagi penulis: • Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai kelayakan bisnis pada RM.WOi di Kemanggisan • Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan sampai sejauh mana teoriteori yang di dapat selama perkuliahan dapat di terapkan ke dalam dunia nyata. • Merupakan latihan bagi penulis untuk mendefinisikan masalah, menganalisa situasi serta mengadakan penelitian yang bersifat formal. 3. Bagi Jurusan Management: • Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi acuan terhadap masalah-masalah yang terjadi pada peningkatan bisnis ataupun permasalahan pada promosi pada suatu usaha.
METODE PENELITIAN Penetapan Kriteria Penelitia Kriteria Optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan expansi bisnis oleh RM. WOi (Waroeng Orang Indonesia) ini adalah dengan menguji kelayakan kriteria dari berbagai aspek dan berikut ini merupakan uraian aspek dan kriterianya : Kelayakan Bisnis Aspek Pasar dan Pemasaran
Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia
Aspek Hukum
Aspek AMDAL
Kriteria Terdapat potensi pasar untuk produk yang ditawarkan dan seberapa besar pembagian pasar dalam persaingan sebuah industri. Kriteria yang dibahas dalam aspek pasar dan pemasaran meliputi: - Bentuk Pasar - Marketing mix - Analisis Segmentasi, target, dan posisi pasar - Proyeksi Penjualan Suatu bisnis dapat berhasil apabila dijalankan oleh orang-orang yang terpecaya dan professional, sehingga struktur organisasi dipilih sesuai dengan bentuk dan tujuannya. Kriteria yang dibahas meliputi : - Bagan organisasi - Jumlah dan kriteria tenaga kerja - Kegiatan penerimaan tenaga kerja Usaha dapat dinyatakan legal jika telah mendapat izin usaha dari pemerintah daerah setempat melalui instansi/lembaga/departemen/dinas terkait. Kriteria yang dibahas: - Tanda daftar - Kewajiban hukum - Izin usaha Usaha yang telah atau sebelum dijalankan sangat perlu melakukan studi tentang dampak lingkungan
yang bakal timbul, baik dampak sekarang maupun mendatang. Kriteria yang akan dibahas - Evaluasi dampak ekonomi - Evaluasi dampak sosial - 5 kekuatan Porter Investasi yang ditanamkan dalam suatu bisnis tentunya diharapkan akan menjadi menguntungkan, kriteria yang dibahas meliputi : - Arus kas dari proyeksi penjualan - Arus kas dari proyeksi investasi - Arus kas dari biaya operasional - Arus kas dari profit perusahaan - Internal Rate of Return Net Present Value Payback Period - Profitability Index - BEP
Aspek Lingkungan Industri Aspek Keuangan
HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Break Event Point (Titik Impas) Dalam Analisa Break Event Point (titik impas), memiliki tujuan untuk mengetahui periode dimana suatu perusahaan tidak mengalami kerugian ataupun mendapatkan keuntungan. Di dalam Analisa Break Event Point (titik impas) pada Restoran Waroeng Orang Indonesia memiliki tujuan untuk mengetahui berapakah jumlah produk makanan dan minuman yang diproduksi atau pun dijual oleh Restoran Waroeng Orang Indonesia, serta mengetahui berapakah tingkat pendapatannya dimana perusahaan tidak mengalami untung ataupun rugi. Metode perhitungan yang akan digunakan adalah metode Break Event Point (titik impas) untuk Multiple Product. Berikut perhitungan Break Event Point (titik impas) : Diketahui bahwa : Fix Cost = Rp 16.500.000 Weighted Average Contribution (unit) = Rp 10.281,44 Weighted Average Contribution Ratio = 0,66 •
Produk Makanan BEP In Unit= =
=
FC WAC per Unit 16.500.000 10.281,44 1.605 Porsi
Artinya bahwa, agar Restoran Waroeng Orang Indonesia mengalami Break Event Point (titik impas), maka Restoran Waroeng Orang Indonesia harus mampu menjual atau mencapai target produksi penjualan makanan mereka sebanyak 1.605 porsi dalam waktu sebulan. Yang berarti bahwa Restoran waroeng orang Indonesia harus mampu menjual makanan sebanyak ± 400 porsi makanan dalam waktu 1 minggu, dan sebanyak ± 57 porsi dalam 1 hari. Atau dengan kata lain penjualan produk makanan di Restoran Waroeng Orang Indonesia secara terperinci adalah : Tabel Penjualan Produk Makanan BEP Mix
Produk
Ratio
Penjualan PerBulan
Jumlah
Mie Hotplate lada hitam
0,036
1.605
Porsi
=
57
Porsi
Mie Hotplate jamur
0,044
1.605
Porsi
=
70
Porsi
Nasi Goreng Woi
0,171
1.605
Porsi
=
275
Porsi
Nasi Goreng SeaFood
0,066
1.605
Porsi
=
106
Porsi
Nasi Timbel
0,162
1.605
Porsi
=
260
Porsi
Soto Ayam
0,003
1.605
Porsi
=
5
Porsi
Mie Goreng SeaFood
0,066
1.605
Porsi
=
106
Porsi
Chicken Cordon Bleu
0,010
1.605
Porsi
=
17
Porsi
Sup Tomyam
0,021
1.605
Porsi
=
33
Porsi
Sup Iga
0,034
1.605
Porsi
=
55
Porsi
Sup Asparagus
0,035
1.605
Porsi
=
56
Porsi
Nasi Goreng Kampung
0,176
1.605
Porsi
=
282
Porsi
Ikan Gurame Asam Manis
0,046
1.605
Porsi
=
74
Porsi
Kwetiaw Goreng Seafood
0,034
1.605
Porsi
=
55
Porsi
Ifue Mie SeaFood
0,023
1.605
Porsi
=
37
Porsi
Udang saos padang
0,013
1.605
Porsi
=
21
Porsi
Udang saos tiram
0,009
1.605
Porsi
=
14
Porsi
Menu Cumi
0,015
1.605
Porsi
=
24
Porsi
Sapo tahu seafood
0,035
1.605
Porsi
=
Total
56
Porsi
1.605
Porsi
Sumber : Pengolahan Data Sedangkan perhitungan besarnya pendapatan Restoran Waroeng Orang Indonesia agar mengalami titik impas adalah sebagai berikut : FC BEP In Sales= WAC Ratio 16.500.000,00 = 0,6600 = Rp 25.066.958 Dari pengolahan data diatas ditarik kesimpulan bahwa, penjualan dari ke-23 jenis menu makanan di Restoran Waroeng Orang Indonesia adalah sebesar Rp 25.066.958 atau dengan kata lain bahwa target penjualan tiap-tiap produk adalah sebagai berikut : Tabel Target Penjualan BEP Mix Jumlah Penjualan
Harga Satuan
Mie Hotplate lada hitam
57
Porsi
16.000
Rp
917.048
Mie Hotplate jamur
70
Porsi
16.500
Rp
1.162.430
Nasi Goreng Woi
275
Porsi
16.000
Rp
4.394.187
Nasi Goreng SeaFood
106
Porsi
15.000
Rp
1.594.087
Nasi Timbel
260
Porsi
17.500
Rp
4.555.387
Soto Ayam
5
Porsi
10.000
Rp
47.763
106
Porsi
15.000
Rp
1.594.087
Produk
Mie Goreng SeaFood
Jumlah
Chicken Cordon Bleu
17
Porsi
17.500
Rp
292.548
Sup Tomyam
33
Porsi
18.000
Rp
601.813
Sup Iga
55
Porsi
17.000
Rp
933.765
Sup Asparagus
56
Porsi
13.500
Rp
757.639
Nasi Goreng Kampung
282
Porsi
12.000
Rp
3.381.614
Ikan Gurame Asam Manis
74
Porsi
18.500
Rp
1.369.601
Kwetiaw Goreng Seafood
55
Porsi
15.000
Rp
823.910
Ifue Mie SeaFood
37
Porsi
15.000
Rp
555.244
Udang saos padang
21
Porsi
21.000
Rp
451.359
Udang saos tiram
14
Porsi
21.000
Rp
300.906
Menu Cumi
24
Porsi
21.000
Rp
501.511
Sapo tahu seafood Total
56
Porsi
18.500
Rp
1.038.246
Rp 25.273.144 Sumber : pengolahan data Catatan : bahwa adanya beberapa hasil perhitungan yang sedikit berbeda dikarenakan faktor angka di belakang koma, dan adanya pembulatan angka • Produk Minuman Diketahui bahwa : Fix Cost = Rp 16.500.000 Weighted Average Contribution (unit) = Rp 10.281,44 Weighted Average Contribution Ratio = 0,66 BEP In Unit= =
FC WAC per Unit 16.500.000,00 4.459
= 3.700 unit Dari pengolahan data diatas ditarik kesimpulan bahwa, total penjualanan produk minuman di Restoran Waroeng Orang Indonesia adalah sebanyak 3.700 unit/ gelas agar mencapai titik impas pada penjualan produk minuman, yang terdiri dari : Tabel Penjualan Produk Minuman BEP Mix Produk
Ratio
Penjualan PerBulan
Jumlah
Aeka jus buah
0,2341
3.700
Unit
866
Gelas
Original jus
0,0160
3.700
Unit
59
Gelas
Flavour tea
0,0080
3.700
Unit
30
Gelas
Jeruk murni
0,0419
3.700
Unit
155
Gelas
Tehh tarik
0,0560
3.700
Unit
207
Gelas
Lemon squash
0,0209
3.700
Unit
77
Gelas
Aneka minuman tehh
0,3297
3.700
Unit
1.220
Gelas
Cappucino dan mocha frio
0,0575
3.700
Unit
213
Gelas
Fanta susu
0,0392
3.700
Unit
145
Gelas
Lemon tea
0,0712
3.700
Unit
263
Gelas
Es jeruk nipis
0,0735
3.700
Unit
272
Gelas
Soda gembira Total
0,0522
3.700
Unit
193
Gelas
3.700
Gelas
Sumber : Pengolahan Data Dari hasil pengolahan data diatas merupakan target penjualanan yang harus tercapai agar mengalami titik impas. Berikut perhitungan besarnya pendapatan yang didapat dari hasil penjualanan produk minuman di Restoran Waroeng Orang Indonesia : FC BEP In Sales= WAC Ratio 16.500.000 = 0,72 =
Rp 22.809.534
Kesimpulannya bahwa, penjualan dari ke 12 jenis minuman di Restoran Waroeng Orang Indonesia adalah sebesar Rp 22.809.534 atau dengan kata lain bahwa target penjualan tiap-tiap produk adalah sebagai berikut :
Produk
Tabel Target Penjualan Minuman BEP Mix Jumlah Harga Penjualan perUnit
aneka jus buah
Jumlah
866
Gelas
7.000
Rp
6.063.987
original jus
59
Gelas
9.000
Rp
532.448
flavour tea
30
Gelas
12.000
Rp
354.965
jeruk murni
155
Gelas
10.000
Rp
1.549.451
tehh tarik
207
Gelas
8.000
Rp
1.656.504
77
Gelas
10.000
Rp
774.725
1.220
Gelas
3.000
Rp
3.659.521
cappucino dan mocha frio
213
Gelas
10.000
Rp
2.126.973
fanta susu
145
Gelas
8.000
Rp
1.160.679
lemon tea
263
Gelas
6.000
Rp
1.580.440
es jeruk nipis
272
Gelas
6.000
Rp
1.631.149
soda gembira
193
Gelas
8.500
Rp
1.640.305
lemon squash aneka minuman tehh
Total
Rp 22.731.146,13 Sumber : Pengolahan Data
Maka dari semua pengolahan data diatas dari semua angka-angka yang telah terhitung, merupakan suatu target penjualan yang harus dicapai oleh Restoran Waroeng Orang Indonesia agar mencapai titik impas di dalam Analisis Kelayakan Bisnis. Net Present Value Net Present Value yaitu selisih antara Present Value dari investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih (aliran kas operasional maupun aliran kas terminal) di masa yang akan datang. Selanjutnya, penghitungan menggunakan rumus Net Present Value (arus kas bersih), ditemukan nilai Net Present Value sebesar 103.375.123. Dikarenakan nilai Net Present Value 103.375.123 > 1, maka bisnis
Restoran yang telah dijalankan oleh RM. Waroeng Orang Indonesia berdasarkan penghitungan Net Present Value.
telah layak
Internal Rate of Returns Metode Internal Rate of Returns digunakan untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan di masa datang, atau penerimaan kas dengan mengeluarkan investasi awal. Kriteria yang layak dari Internal Rate of Returns yaitu sebesar 19.54% (7.28% tingkat inflasi dan 12.26% tingkat suku bunga). Hasil penghitungan Internal Rate of Returns dari arus kas bersih di atas, ditemukan nilai Internal Rate of Returns sebesar 21%. Maka 21% > 19.54% sehingga perhitungan dapat dinyatakan layak sesuai kriteria kelayakan bisnis. Profitability Index Penggunaan metode profitability index (PI) adalah dengan menghitung melalui perbandingan antara nilai sekarang (present value) dengan rencana penerimaanpenerimaan kas bersih dari investasi yang telah dilaksanakan. Selanjutnya, dengan menggunakan bantuan microsoft excel 2007 dengan rumus: =ABS(SUM(arus kas bersih tahun 1-5)/arus kas bersih tahun pembukaan) ditemukan hasil penghitungan profitability index pembukaan bisnis Restoran yang akan dijalankan oleh RM. Waroeng Orang Indonesia adalah senilai 5,01. Dikarenakan nilai PI (5,01) > 1, maka bisnis Restoran yang sudah dijalankan oleh RM. Waroeng Orang Indonesia telah memenuhi kriteria Profitability Index. Payback Period Penggunaan metode Payback Period (PP) adalah dengan menghitung biaya investasi awal ditambah dengan kas bersih tahun n hingga mencapai titik 0. Maka, melihat dari nilai investasi dan kas bersih yang telah dihitung sebelumnya, perhitungan payback period adalah sebagai berikut : Investasi (233.075.000,00) Arus Kas Tahun1
(178.132.000,00)
+
(411.207.000,00) Arus Kas Tahun 2
(60.329.116,91)
+
(471.536.116,91) Arus Kas Tahun 3
134.016.858,84
+
(337.519.258,07) Arus Kas Tahun 4
381.809.406,02
+
44.290.147,95 Restoran Waroeng Orang Indonesia mengalami Payback Period selama 4 tahun 1 bulan < 5 tahun. Berdasarkan perhitungan Payback Period Restoran Waroeng Orang Indoensia telah Layak. Jenis Aspek Aspek Pasar dan Pemasaran Aspek AMDAL Aspek Hukum (Legalitas) Aspek MSDM Aspek Lingkungan Industri Aspek Keuangan
KESIMPULAN
Studi Kelayakan Layak Layak Tidak Layak Layak Layak Layak
Berdasarkan hasil penelitian dari berbagai aspek yang telah diperoleh, maka dapat di intisarikan beberapa kesimpulan yaitu : 1. Aspek Pasar terdapat pasar potensial yang terus tumbuh setiap tahunnya sehingga terdapat peluang bagi Restoran Waroeng Orang Indonesia dalam mendapatkan pangsa pasar, penetapan harga yang bersaing, lokasi yang strategis dan promosi yang dapat menarik minat pembeli. 2. Aspek Manajemen dan SDM, terdapat sistem pengorganisasian yang jelas bagi tenaga kerja. Bahwa dari Aspek Manajemen dan SDM ini telah Layak, karena pembagian penempatan tugas dan wewenang serta tanggung jawab pekerja telah sesuai dengan bidang dan keahlian masing-masing. Aspek Hukum, belum semua persyaratan perizinan terpenuhi oleh Restoran Waroeng Orang Indonesia, karena sedang dalam proses pengadaan izin-izin usaha. Aspek AMDAL, kebutuhan tenaga kerja ini akan diambil dari tenaga kerja lokal. Serta pajak yang dikenakan pada Restoran Waroeng Orang Indonesia diharapkan dapat meningkatkan pendapatan daerah. Aspek Lingkungan Industri, Restoran Waroeng Orang Indonesia berpeluang mendapat pangsa pasar daengan kekuatan tawar menawar yang cukup kuat antar pemasok dan konsumen. 3. Aspek keuangan, kebutuhan investasi yang dibutuhkan dalam ekspansi bisnis yang akan dilakukan oleh Restoran Waroeng Orang Indonesia sebesar Rp 233,075,000 dan semua berasal dari modal sendiri. Untuk menilai analisis kelayakan bisnis, Restoran Waroeng Orang Indonesia menggunakan Skenario Pesimis. Pada tingkat bunga sebesar 15%, Pajak 25%, dan menghasilkan NPV dari scenario pesimis adalah sebesar Rp 436,414,301 artinya perusahaan ini telah layak secara keuangan dengan menggunakan skenario pesimis. Pada hasil penelitian investasi dengan skenario pesimis didapatkan PI sebesar 6.93, IRR sebesar 43% dan Payback Period menunjukkan hasil 3 tahun 7 bulan. Hal-hal khusus yang menambah kelayakan bisnis akan diuraikan di saran. Saran Ada beberapa hal yang dapat disarankan oleh penulis berkenaan dengan hasil dari Studi Kelayakan ini, sebagai berikut : 1. Penyelesaian berbagai perizinan usahan harus segera diproses, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang menyangkut masalah Hukum. 2. Perusahaan harus dapat terus melakukan inovasi-inovasi terkait fasilitas, yang memungkinkan berpengaruh terhadap volume penjualan kedepannya. Penambahan dan pengembangan Sumber Daya Manusia.
DAFTAR PUSTAKA Afuah, A. (2004). Business Models: A Strategic Management Approach. New York: McGraw-Hill. Carter, W. K. (2006). Akuntansi Biaya buku 1 dan 2 (edisi 13) (Alih bahasa Krista). Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Fuad, M. H. (2006). Pengantar Bisnis (edisi 5). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. G, A. (2000). Anggaran Perusahaan (edisi 4). Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Garrison, R. H. (2006). Akuntansi Manajerial buku 1 (edisi 11). Jakarta : Salemba Empat. Glos, R. E. (2005). Business: it's nature and environment : an Introduction. Miami: Department of DSC & MIS. Hansen, D. H. (2000). Akuntansi Manajemen jilid 2 (edisi4). Jakarta: Erlangga. Ibrahim, Y. (2009). Studi Kelayakan Bisnis (edisi revisi). Jakarta: PT Rineka Cipata. Jakfar, K. d. (2012). Studi Kelayakan Bisnis (edisi revisi). Jakarta: Kencana. Kotler, P. K. (2008). A Framework for Marketing Management (fourth edition). New Jersey: Pearson International.
Kotler, P. K. (2009). Marketing Management 13th edition . New Jersey: Pearson Prentice Hall. Subagyo, A. (2008). Studi Kelayakan Bisnis (edisi 2). Jakarta: PT Alex Media Komputindo, kelompok Gramedia. Tjiptono. (2007). Strategy Pemasaran . Yogyakarta: Andi Offset. Umar, H. (2005). Studi Kelayakan Bisnis (edisi 3). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Griffin, E (2007). PengantarBisnis.Jakarta:Erlangga Hisrich, P. (2005). Entrepreneurship (edisi 6). New York: McGraw-Hill. Megginson, L. C. (2006). Small Business Management : an Entrepreneur’s Guidebook (edisi 5). New York: McGraw-Hill.
RIWAYAT PENULIS Andreas Andrew lahir di kota Jambi pada 27 Desember 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1 Universitas Bina Nusantara dalam bidang Bisnis Manajemen pada 2014.