Asyik Judi Remi, Lima Orang Digerebeg Polisi PURWOREJO, FP jenis remi di 01 RW 01 Desa polisi, Minggu
– Lima orang yang sedang asyik bermain judi rumah Wahyudi alias Urip warga Dusun Krajan RT Guyangan, Kecamatan Loano, Purworejo ditangkap (8/1).
Kelima orang tersebut adalah Zaenal Arifin, Sudarmanto, Nur Khoyin, ketiganya warga Desa Guyangan, Kecamatan Loano, Dias Eko Cahyono dan Nova Andreas, keduanya warga Desa Kalisemo. Kapolres Purworejo, AKBP Satrio Wibowo, SIK melalui Kapolsek Loano, AKP markotib, SH mengatakan, penangkapan berawal dari informasi warga bahwa di Dusun Krajan Rt 01 Rw 01 Desa Guyangan, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo di rumah Sdr. Wahyudi alias Urip sedang berlangsung perjudian. Setelah menerima informasi tersebut, anggota Reskrim Polsek Loano segera menuju lokasi dan benar mendapati lima orang yang sedang melakukan perjudian. Saat itu juga kelima orang tersebut diamankan ke Mapolsek Loano berikut barang bukti berupa satu set kartu remi, uang taruhan sejumlah Rp 684.000, dan satu buah tikar plastik. ” Untuk proses hukum lebih lanjut, kelima tersangka kami amankan di sel tahanan Mapolsek Loano, ” kata AKP. Markotib, S.H.
Goda Istri Teman Lewat Medsos, Warga Kebon Gunung Dihajar Babak Belur PURWOREJO, FP – Diduga lantaran cemburu, MS (26) warga RT 02 RW 01 Desa Kebon Gunung, Kecamatan Loano, nekad menganiaya Andri Mulyono (25) warga RT 03 RW 01 Desa Kebon Gunung, Kecamatan Loano, Purworejo yang masih tetangganya hingga babak belur. MS yang berprofesi sebagai Sat Pam BRI, Glagah, Magelang ini nekad menghajar lantaran istrinya kerap berkomunikasi lewat WatsApp dengan korban. Kejadian yang sempat menarik perhatian warga sekitar tersebut terjadi pada Kamis (23/3) malam sekitar pukul 19.30 di rumah MS. Pada saat menganiaya korban, MS dibantu ANF (24). Kapolsek Loano AKP Markotib mengatakan, berawal dari kecemburuan MS yang kerap memergoki istrinya sering berhubungan dengan korban melalui medsos, WhatsApp, maupun BBM. Karena tak kuat menahan cemburu, dengan dibantu ANF tersangka kemudian nekad menganiaya korban hingga tak sadarkan diri. Akibat penganiayaan itu korban menderita luka pada bagian muka, kepala, dan dada sehingga harus dilarikan ke rumah sakit. “Tidak terima suaminya diperlakukan seperti itu, istri korban, Sri Kusumawati Jumat (24/3) sore sekitar pukul 15.30 WIB melaporkan kejadian itu ke Polsek Loano, “kata Kapolsek, Kamis (30/3). Dijelaskan, dugaan sementara motifnya karena tersangka cemburu. Atas perbuatanya tersangka akan dikenai pasal 170 KUHP dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara. Sementara itu, MS nekad menganiaya korban lantaran sudah beberapa kali diingatkan agar jangan mengganggu istrinya tapi tidak digubris. “Saya sudah omong baik-baik tapi tidak mau nurut ya sebagai suami jadi emosi, “kata MS yang mengaku khilaf dan menyesal.
Jual Togel, Jebot Ditangkap Polisi PURWOREJO, FP – Edi Karyono alias Jebot (53) warga RT 01 RW 02 dusun Ploso Wetan, Desa Tegalrejo, Kecamatan Banyuurip ditangkap anggota Polsek Banyuurip, Senin (9/1) sekitar pukul 19.00 WIB. Jebot ditangkap karena diduga telah menjual nomer togel jenis Hongkong. Selain Jebot, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa satu handphone, uang tunai sebesar Rp 314 ribu, dan sepeda motor Honda Fit. Kapolres Purworejo, AKBP Satrio Wibowo, SIK melalui Kapolsek Banyuurip, AKP Rahmat Efendi mengatakan, penangkapan tersangka bermula dari informasi masyarakat adanya perjudian togel jenis Hongkong di Desa Tegalrejo. ” Dengan dasar informasi tersebut kemudian dilakukan penyelidikan dan benar tersangka sudah menjual nomer togel jenis Hingkong, ” kata Kapolsek. Dijelaskan, transaksi jual beli dilakukan menggunakan HP, dari pengakuan tersangka, setelah mendapatkan SMS dari pembeli nomor togel, tersangka kemudian mendatangi rumah pembeli untuk mengambil uang pembelian nomor togel tersebut. ” Atas perbuatanya tersangka akan dijerat dengan pasal 303 KHUP tentang perjudian dengan ancaman maksimal 10 tahun penjara, ” jelas Kapolsek.
375 Personil Polres Purworejo Siap Amankan Natal Dan Tahun Baru PURWOREJO, FP – Perkembangan dunia global pada saat ini masih diwarnai dengan beberapa aksi teror yang berlangsung di beberapa tempat. Konflik berkepanjangan di sebagian negara juga masih terjadi disertai trend perlambatan ekonomi yang melanda dunia internasional. Hal tersebut disampaikan Kapolres Purworejo AKBP Satrio Wibowo, SIK dalam Gelar Pasukan Operasi Lilin Candi 2016 di halaman Mapolres Purworejo, Kamis, (22/12). Lanjut Kapolres, disamping itu, dinamika kehidupan nasional yang terjadi beberapa bulan terakhir juga menunjukan adanya potensi gangguan dalam bentuk kejadian toleransi, baik inter maupun antar agama. “Berbagai hal tersebut menjadi tantangan tugas bagi polri dan seluruh element terkait, khususnya dalam menjaga dan pelaksanaan ibadah Natal 2016 dan perayaan pergantian tahun 2017,” kata Kapolres.
Perayaa n Natal dan Tahun Baru, lanjut Kapolres, merupakan moment berlibur bagi sebagian kalangan masyarakat di Indonesia. Karena itu diprediksi akan terjadi mobilisasi masyarakat dari satu tempat ke tempat lain serta munculnya titik konsentrasi massa ditempat tertentu. Peningkatan aktifitas tersebut harus diantisipasi dengan baik oleh aparat keamanan. “Karena itu polri menggelar Operasi Lilin 2016 yang dilaksanakan selama 10 hari mulai 23 Desember 2016 sampai 1 Januari 2017,” tambahnya. Dikatakan, untuk operasi candi 2016 ini Polres Purworejo menerjunkan 375 personilnya. Jumlah personil tersebut nantinya akan bekerjasama dengan Kodim 0708 Purworejo dan Banser mengamankan seluruh gereja yang ada di Purworejo. “Ada 81 gereja di Purworejo, secara bersama-sama para personil akan menjaga kamtibmas, ” kata Kapolres. Disinggung prioritas gereja, kapolres msngungkapkan jika semua gereja yang ada di Purworejo akan menjadi prioritas. Dijelaskan, khusus untuk pengamanan gereja polres juga akan bekerjasama dan melibatkan pengurus gereja setempat. Sebab hanya pengurus gereja setempat yang mengenal betul siapa saja
jemaat gereja itu. ” Sehingga nantinya jika ada jemaat asing dan tidak dikenal dan patut dicurigai akan mudah koordinasi, ” pungkas Kapolres.
Rampok Siang Bolong Satroni Rumah Pegawai KUA KEBUMEN, FP – Kejadian perampokan terjadi di sebuah rumah milik Zulhani (50), Pegawai KUA Pejagoan, yang terletak di Desa Kemangguan Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen, Rabu (22/2). Kawanan perampok yang diduga berjumlah 3 orang itu menyekap pembantu Zulhadi yang bernama Sukurah (53). Menurut Kapolsek Alian AKP Muhsin yang datang ke Tempat Kejadian Perkara, diduga pelaku mengendaraai mobil Grand Livina warna hitam berplat nomor D 1553 XY. Mobil itu menunggu dari jarak kurang lebih 50 meter dari TKP. Setelah pelaku masuk ke dalam rumah, lalu mengancam dan mengikat tangan, kaki dan mulut Sukurah dengan menggunakan lakban. ” Kemudian Sukuran disuruh menunjukan tempat penyimpanan barang-barang berharga.” kata AKP Muhsin.
Menur ut keter angan Sukur ah kepad a Petug as dari Polse k Alian dan Polre s Kebum en, salah satu pelaku memiliki ciri-ciri antara lain badan agak kurus, umur 40 tahunan, memakai baju biru dan sepatu putih. Sedangkan dari keterangan saksi di sekitar TKP menyebutkan bahwa pelaku yang berada di mobil mengenakan kaos abu-abu berusia 35 tahun an. Polisi menduga, perampok itu juga mengincar mobil Toyota Inova milik korban, yang diparkir di garasi, karena kaca depan nya pecah. Akibat kejadian itu, korban menderita kerugian berupa perhiasan emas kurang lebih 100 gram, 1 buah HP Samsung, 1 buah laptop, 1 buah jam Rado Arab dengan total kerugian kurang lebih Rp 49 juta rupiah.
Pembunuhan di Buluspesantren, Ternyata Tersangka Ingin
Menguasai Motor Korban PURWOREJO, FP – Polres Kebumen menangkapTusmadi alias Gudel (22) warga Dukuh Nagasari, Desa Ayamputih, Kecamatan Buluspesantren. Gudel ditangkap karena diduga kuat sebagai pelaku pembunuhan terhadap Rasno, karyawan KSP Rukun, Wonokriyo, Gombong yang ditemukan membusuk di rumah kosong beberapa waktu lalu. Kapolres Kebumen AKBP Alpen, SH, SIK, MH melalui Kasubbag Humas Polres Kebumen AKP Willy Budiyanto mengatakan, dihadapan Penyidik Sat Reskrim Polres Kebumen, Gudel mengakui bahwa tujuan nya mengakhiri hidup korban adalah ingin memiliki motor nya. Lelaki pengangguran yang pernah dihukum karena mencuri sapi itu mengaku bingung karena tidak punya uang untuk membiayai kelahiran anak pertama nya yang akan lahir sebentar lagi. Dijelaskan, didampingi oleh Penasihat Hukum yang ditunjuk oleh Penyidik, tersangka menceritakan bagaimana cara nya menghabisi korban menggunakan golok dan mengakhirinya dengan memjerat leher korban menggunakan tali jemuran. “Pengakuan tersangka cocok dengan ditemukan nya sebilah senjata tajam yang menurut penduduk Kebumen disebut wadung dan tali jemuran yang terbuat dari plastik sepanjang kurang lebih satu meter yang masih melilit di leher korban saat ditemukan kali pertama, ” kata AKP Willy. Menurut tersangka, korban datang pada hari Rabu (14/12) kurang lebih pukul 12.30 wib, untuk menagih cicilan hutang nya yang tinggal 3 kali cicilan lagi dari jumlah total pinjaman sejumlah 1 juta rupiah, namun karena tidak punya uang, tersangka menyuruh korban untuk kembali lagi pada sore harinya. Dan kurang lebih pukul 17.00 wib, korban yang tidak menaruh curiga terhadap pelaku datang lagi menjumpai tersangka di rumah itu. Saat itu lah Tersangka melangsungkan niat jahat
nya. Setelah korban meninggal dunia, tersangka membuka tas korban dan mendapatkan uang tunai Rp. 400.000 rupiah, diduga uang itu adalah uang cicilan dari para nasabah Sarno. Selain uang, tersangka juga mengambil telephone selular korban. Masih menurut tersangka, malam hari nya sepeda motor Honda Supra X 125 bernomor polisi H 3258 AFG milik korban Rasno di bawa ke daerah Klirong untuk digadaikan kepada kenalan nya. Uang hasil menggadaikan sepeda motor itu lah yang digunakan untuk ongkos pelarian nya ke Palembang. Sedangkan ponsel milik Sarno masih dibawa sampai diri nya di tangkap petugas Sat Reskrim Polres Kebumen. Saat press release kepada awak media pada Kamis (22/12), Kapolres Kebumen AKBP Alpen, SH, SIK, MH memaparkan barang bukti berupa sepeda motor dan helm milik korban, telephone genggam milik korban yang dibawa pelaku, sebilah golok wadung, seutas tali jemuran dan sejumlah uang tunai. “Barang bukti-barang bukti ini adalah barang bukti yang kita sita karena ini adalah alat yang digunakan oleh tersangka dalam menjalankan aksinya.” jelas AKP Willy. Atas perbuatanya tersangka akan dikenai Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan, dengan ancaman pidana kurungan selama lama nya 15 tahun penjara.
Setubuhi Gadis Dibawah Umur Hingga Empat Kali, Pemuda Ini
Digelandang Polisi KEBUMEN, FP – Lari dari tanggung jawab, setelah meniduri KWT (16) yang masih tetangganya sendiri, Sar (22) warga Desa Buayan digelandang ke kantor polisi untuk mempertanggung jawabkan perbuatanya Kamis (5/1). Kasubbag Humas Polres Kebumen AKP Willy Budiyanto, SH, MH, mengatakan, kasus tersebut kini masih ditangani Polsek Buayan Polres Kebumen. ” Dihadapan penyidik Sur, mengaku dirinya telah berhubungan layaknya suami isteri dengan korban sebanyak empat kali,” kata AKP Willy. Menurut AKP willy, kepada keluarga korban, sewaktu sidang keluarga pada bulan Juli 2015 di rumah korban yang melibatkan keluarga Sur dan korban serta warga sekitar, tersangka berjanji akan menikahi korban sebagai bentuk tanggung jawab. “Tersangka meminta waktu satu tahun untuk mencari modal nikah dengan merantau ke Jakarta. Namun pada kenyataannya tersangka tidak menepati janji dan membuat geram keluarga korban,” terang Willy. Buntut kekecewaan keluarga korban, akhirnya Sur yang hanya bekerja serabutan dilaporkan ke Polres Kebumen untuk mempertanggung jawabkan di hadapan hukum. ” Tersangka berhasil diamanakan Polsek Buayan Polres Kebumen saat dirinya pulang dari Jakarta pada 30 Desember 2016. Menurut penuturan keluarga korban, tidak ada kejelasan dan itikad baik dari Sur sehingga dilaporkan ke polisi,” tutur AKP Willy. AKP Willy menandaskan, atas perbuatannya, Sur diancam dengan Pasal 81 ayat (2) UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
Setubuhi Gadis di Alun-alun, Pria Beristri Ditangkap Polisi PURWOREJO, FP – Satuan Reskrim Polres Purworejo menangkap DM alias Ruri (25) warga Dusun Glagah Ombo RT 01 RW 01 Desa Banyuasin Separe, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo. DM ditangkap karena diduga telah melakukan persetubuhan dengan ASR (16) pelajar SMA warga RT 01 RW 01 Desa Jetis, Kecamatan Loano atau RT 04 RW 04 Kelurahan Sindurjan, Kecamatan Purworejo. DM ditangkap Jumat (16/12). Tindakan cabul oleh tersangka yang sudah beristri dan pernah masuk penjara karena kasus curanmor tahun 2011 bermula dari hubungan pacaran sejak November 2016. ” Bermula pada Jumat 16 Desember 2016 korban mengajak jalanjalan dengan alasan suntuk dirumah. Keduanya kemudian pergi tanpa tujuan yang jelas selama sekitar 20 hari, ” kata Kapolres Purworejo AKBP Satrio Wibowo, SIK melalui Kasat Reskrim Polres Purworejo AKP Kholid Mawardi, SH, Selasa (27/12). Menurut AKP Kholid Mawardi, korban leluasa pergi karena selama ini hanya tinggal bersama neneknya, sementara orang tuanya bekerja di Kota Bandung. Ketika berada di luar rumah, lanjut Kasat Reskrim, tersangka merayu korban hingga berhasil melakukan persetubuhan sebanyak dua kali, semuanya di lakukan di alun-alun Purworejo. “Dua kali aksi bejat itu dilakukan di Alun-alun Purworejo pada dinihari. Kondisi tempat kejadian memang sepi, tidak ada
orang, sehingga pelaku bebas melakukan perbuatannya,” ujar AKP Kholid Mawardi. Menurut AKP Kholid Mawardi, berdasarkan pengakuan tersangka, keduanya melakukan hubungan badan dalam posisi berdiri di bawah tiang bendera Alun-alun Purworejo. Selama keduanya pergi meninggalkan rumah, pihak keluarga sudah berusaha mencari tapi tidak ketemu. Hingga akhirnya pada Jumat (16/12) tersangka mengantar korban pulang ke rumahnya. Tiba dirumah, Nenek korban yang curiga kemudian menginterogasi tersangka dan korban. Setelah didesak terus akhirnya keduanya mengaku telah melakukan persetubuhan hingga dua kali. Mendengar pengakuan itu keluarga korban tidak terima dan melaporkan ke polisi. Mendapat laporan, polisi bergerak cepat dengan melakukan penyelidikan, dan setelah didapat bukti permulaan kemudian dilakukan penangkapan terhadap tersangka. ” Atas perbuatanya tersangka dijerat dengan Pasal 81 (2) UURI Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UURI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan anak dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara,” ucap Kasat Reskrim.
Ratusan Kendaraan Bermotor Terjaring Razia Satlantas Polres Purworejo Purworejo, FP – Dalam rangka meminimalisir angka kecelakaan lalulintas yang masih relatif tinggi, Satlantas Polres Purworejo menggelar operasi gabungan, dengan menggandeng TNI
dan Dipenda Kabupaten Purworejo Rabu 23/2 yang dipusatkan dihalaman Satlantas Purworejo. Kasatlantas Polres Purworejo AKP Johan Valentino Nanuru SIK mengatakan, kegiatan operasi ini adalah sebagai bentuk implementasi program Promoter, sekaligus menanamkan kedisiplinan berlalulintas kepada masyarakat pengguna kendaraan bermotor dijajaran polres Purworejo, jelasnya. Kasatlantas menambahkan, kegiatan razia ini rutin dilakukan setiap 3 hari sekali sengaja kami melibatkan PM dari instansi TNI untuk menindak anggota TNI yang melakukan pelanggaran dan Dipenda Kabupaten Purworejo,kata kasat menandaskan. Hal ini dimaksudkan agar para pengendara yang pajaknya belum dibayar dapat segera menyelesaikanya diloket mobil samsat keliling yang telah siap melakukan pelayanan, jadi tidak ada alasan belum ada waktu karena kesibukan kerja, kata kasat berdiplomasi. Sedan gkan untuk penge ndara Yang tidak memil iki Surat Ijin Menge nudi( SIM), tidak mengg unaka n helm dan tidak membawa kelengkapan surat-surat kendaraanya atau kendaraan dengan modifikasi tidak standar kami lakukan tindakan dengan tilang, kata kata kasat menegaskan. Dalam kurun waktu kurang lebih 1 jam, ratusan kendaraan berhasil ditilang,dan pelanggaran masih didominasi oleh anakanak sekolah yang notabene belum cukup umur untuk memiliki SIM, jelasnya.
Kasatlantas berharap mudah-mudahan dengan diadakanya kegiatan ini secara rutin dapat meminimalisir angka kecelakaan lalulintas, serta menciptakan Kamseltibcar lantas di kabupaten dengan slogan berirama ini, papar kasatlantas. (rsk).
Berkat Pemberitaan Media, Identitas Mayat di Pematang Sawah Akhirnya Terungkap KEBUMEN, FP – Setelah sebelumnya menjadi pertanyaan, siapa identitas mayat yang menggegerkan Alian pada hari Kamis (22/12) siang, kini pihak keluarganya sudah menjemputnya. Saat dikonfirmasi, Kapolres Kebumen AKBP Alpen, SH, SIK, MH, melalui Kasubbaghumas Polres Kebumen AKP Willy Budiyanto, SH, MH mengatakan mayat itu bernama Khotob (35) warga RT 03 RW 01Ds. Condong Campur, Kecamatan Kejawaran, Kabupaten Banjarnegara. Keterangan itu dipastikan dari pihak keluarga korban yang mengecek langsung jenazah di RSUD Kebumen pada Jumat (23/12) malam. Dijelaskan Willy, kedatangan Ahmad (44) dan Mahrur (50) yang merupakan tetangga sekaligus kerabat korban menjelaskan Khotob adalah suami dari Sutini (30) yang saat ini tinggal di Batur Banjarnegara. Sepengetahuan keluarga, korban sedang bekerja di Kalimantan namun sudah lama tidak kunjung pulang. “Kurang lebih sudah enam tahun korban tidak pulang, ” jelas AKP Willy. Dalam kesempatan itu, AKP Willy mewakili Kapolres Kebumen mengucapkan terimaksaih kepada warga serta media cetak maupun online, karena pemberitaan penemuan mayat dapat mempertemukan
korban dengan pihak keluarga.