4/15/15
PROFESSIONAL SERVICES AND RESEARCHS IN GEOPHYSICS, SEISMOLOGY, AND GEOTHERMAL
Leading Light for Innovation
Bureau of Meteorology, Climatology, and Geophysics of Indonesia
Geophysics Study Program Universitas Gadjah Mada
REFRACTION MICROTREMOR (ReMI) Bandung, 16-17 April 2015 Dr. rer-nat. Wiwit Suryanto Prima Wira Kusuma Wardhani, S.Si., M.Sc.
GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
1
4/15/15
PART 1 Introduction of the Method
GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
What is ReMI? • Refraction Microtremor (ReMi) merupakan metode survei geofisika permukaan yang diperkenalkan dan dikembangkan oleh Prof. Dr. John Louie berdasarkan prinsip-prinsip yang ada sebelumnya dalam mengevaluasi gelombang permukaan khususnya gelombang Rayleigh. • Teknologi Refraction Microtremor (ReMi) dikembangkan di University of Nevada dan dimiliki oleh State of Nevada. • Metode ini menggunakan peralatan yang biasanya digunakan dalam survei seismik refraksi.
GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
2
4/15/15
ReMI Principle Menggabungkan urban utility dan kemudahan dari teknik array mikrotremor dengan kemudahan operasional teknik SASW dan akurasi dangkal MASW. Dikembangkan berdasarkan atas dua gagasan fundamental : 1. Peralatan standar refraksi 2. Transformasi Slowness – Frequency (p – f)
GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
ReMI Principle 1. Peralatan Standar Refraksi •
Dipasang seperti pada survey refraksi dangkal menggunakan gelombang-P
•
Merekam ambient noise (microtremor)
•
Menggunakan geophone vertikal 4.5 hingga 14 Hz (atau lebih tinggi) tergantung penerapan/penggunaan-nya.
•
Kedalaman penetrasi berbanding terbalik dengan frekuensi alami geophone yang digunakan.
GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
3
4/15/15
ReMI Principle 2. Transformasi Slowness – Frequency (p – f) •
Diterapkan pada rekaman ambient noise (microtremor)
•
Memisahkan gelombang Rayleigh dari kedatangan gelombang seismik lainnya dan memungkinkan mengidentifikasi true phase velocity terhadap apparent velocities
GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
Why ReMI? Kekurangan dari Metode yang Umum Digunakan (Disadvantages of Commonly used Methods)
1. Drilling and Logging S-Wave Velocities •
Sangat mahal dan memakan waktu
•
Membutuhkan perijinan
•
Physical restrictions
GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
4
4/15/15
Why ReMI? Kekurangan dari Metode yang Umum Digunakan (Disadvantages of Commonly used Methods)
2. Surface methods SASW & MASW •
Sangat mahal dan memakan waktu
•
Alat perekam (recording) khusus dibutuhkan
•
Sumber seismik buatan dibutuhkan
GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
Why ReMI? Keuntungan menggunakan ReMI 1. Akuisisi dan analisis data membutuhkan waktu ± 3 jam 2. Tidak ada keterbatan fisik (physical restrictions) di luar 100 m hingga 200 m ruang pemasangan lintasan yang dibutuhkan. •
Data dapat di dapatkan sepanjang jalan-jalan, pada lokasi padat bangunan dan kontruksi aktif. Tidak membutuhkan peralatan yang khusus.
GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
5
4/15/15
Why ReMI? Keuntungan menggunakan ReMI 3. Seismograph standar refraksi dan geophone refraksi gelombang-P, tidak membutuhkan sumber buatan. •
Menggunakan ambient noise. Tidak diharuskan pada daerah yang “Quiet”
4. Dapat digunakan pada offshore seefektif pada on-shore.
GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
ReMI Method : Short Introduction • Akuisisi selama 15-20 detik data microtremor sepanjang array linear. • Panjang Array tergantung pada kedalaman investigasi, direkomendasikan minimal panjang 100 m. Geometri garis bengkok dapat ditangani.
GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
6
4/15/15
ReMI Processing : Short Introduction • Langkah 1 Transformasi p-τ atau operasi Slant Stack (Thorson and Claerbout, 1985) dari kecepatan partikel vertical (vertical particle velocity)
(Louie, 2001)
GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
ReMI Processing : Short Introduction • Langkah 2 Transformasi Fourier (FT) : domain p-τ ke domain p-f (McMechan and Yedlin, 1981)
GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
7
4/15/15
ReMI Processing : Short Introduction • Langkah 3 Velocity Spectral Analysis (Louie, 2001) : Power spectrum
Batas bawah apparent phase velocities dapat diakui sebagai true phase velocities (Louie, 2001)
GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
ReMI Processing : Short Introduction • Langkah 4 Forward velocity modelling
GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
8
4/15/15
ReMI Analysis : Short Sample
GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
ReMI Analysis Dapat Digunakan untuk : • Earthquake site response • Analisis liquefaksi • Memetakan bawah permukaan dan mengestimasi kekuatan dari material bawah permukaan • Melengkapi analisis seismik refraksi di daerah yang ditandai dengan pembalikan kecepatan dekat permukaan (near-surface velocity reversals) • Menemukan fitur kultural yang terkubur, seperti material pengisi pada submerged structures • Menentukan klasifikasi tanah untuk proyek offshore
GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
9
4/15/15
ReMI Analysis
GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
PART 2 Theoretical Basis
GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
10
4/15/15
Velocity Spectral (p-f) Analysis • Dasar : Transformasi p-τ atau operasi Slant Stack (Thorson and Claerbout, 1985)
GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
Velocity Spectral (p-f) Analysis • Prinsip Slant Stack : Transformasi ini mengambil bagian rekaman dari banyak bagian seismogram, dengan amplitude seismogram relative terhadap jarak dan waktu (t-x), dan mengonversinya dalam amplitude relative terhadap parameter sinar p (kebalikan dari apparent velocity) dan intercept time τ Disebut “Beam Forming” memiliki tujuan yang sama dengan 2D Fourier spectrum atau F-K analisis seperti yang dijelaskan oleh Horike (1985).
GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
11
4/15/15
Velocity Spectral (p-f) Analysis • Transformasi p-τ merupakan integral sederhana terhadap rekaman seismic A(x,t) dalam jarak (x) dan waktu (t)
A( p,τ ) = ∫ A( x, t = τ + p.x).dx x
• Dimana kemiringan (slope) dari garis adalah p = dt/dx merupakan kebalikan dari apparent velocity Va pada arah x
GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
Velocity Spectral (p-f) Analysis • Secara praktis, x didiskritisasi menjadi nx interval pada spasial terbatas dx (biasanya menggunakan 8 – 20 m), sehingga x = j.dx dengan j merupakan integer. • Waktu didiskritisasi t = i.dt (dengan dt biasanya 0.001 – 0.01 s), memberikan bentuk diskrit dari transformasi p-τ untuk positif dan negative p = p0 + l.dp dan τ = k.dt, disebut slant stack :
A( p = p0 + l.dp,τ = k .dt ) = ∑ j =0,nx =1 A( x = j.dx, t = i.dt = τ + p.x)
GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
12
4/15/15
Velocity Spectral (p-f) Analysis • p0 = -pmax . pmax mendefinisikan inversi minimum kecepatan yang dapat ditemukan • np diatur menjadi satu hingga dua kali nx, dan diatur untuk mengover interval –pmax hingga pmax dalam 2np slowness step. • Amplitudo pada t = τ +px yang berada diantara pada titik time sample diestimasi dengan interpolasi linear
GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
13
4/15/15
Velocity Spectral (p-f) Analysis • Transformasi p-τ memiliki (dalam contoh ini) 24 atau 48 geophone slowness trace, satu atau lebih per offset trace dalam rekaman original x-t. • Langkah selanjutnya mengambil setiap p-τ trace dalam A(p-τ) dan menghitung complex transformasi Fourier-nya FA(p,f) dalam τ atau intercept time :
FA ( p, f ) = ∫ A( p,τ )e − i 2π f τ dτ τ
GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
Velocity Spectral (p-f) Analysis • Untuk setiap Transformasi Fourier diskrit dengan f = m.df,
FA ( p, f = m.df ) = ∑ k =0,nt −1 A( p,τ = kdt )e − i 2π m.df .k .dt • Catatan : ini merupakan transformasi 1D yang tidak memperngaruhi slowness atau p –axis. • Mendapatkan resolusi frequensi yang baik membutuhkan waktu perekaman yang lebih lama dibandingkan pada pekerjaan seismic refraksi. GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
14
4/15/15
Velocity Spectral (p-f) Analysis • Power Spektrum, SA(p,f) merupakan magnitudo kuadrat dari complex transformasi Fourier :
S A ( p, f ) = FA ∗ ( p, f ) FA ( p, f ) • * menandakan complex conjugate
GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
Velocity Spectral (p-f) Analysis • Metode ini menjumlahkan bersama dua transformasi p-τ dari rekaman, baik forward maupun reverse sepanjangan bentangan receiver. • Menjumlahkan energy dari kedua arah dalam satu p-axis yang merepresentasikan nilai absolut dari p, slowness axis dilipat dan dijumlahkan pada p = 0, dengan :
S A (| p |, f ) = [ S A ( p, f ) ] p ≥0 + [ S A (− p, f ) ] p <0 • Rumus ini melengkapi transformasi dari x-t ke p-f
GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
15
4/15/15
Velocity Spectral (p-f) Analysis • Dalam menganalisis lebih dari satu rekaman akuisisi ReMi, rekaman individual p-f yang mencitrakan SAn (|p|,f) ditambahkan titik demi titik ke jumlahan energy :
Stotal (| p |, f ) = ∑ n S An (| p |, f )
GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
Rayleigh Phase-Velocity Picking • Pemodelan didasarkan pada kecepatan fase dari tiap periode (atau frekuensi). • Pemodelan juga dapat digunakan untuk memperkirakan kedalaman maksimum yang dapat ditembus oleh gelombang. • Pemodelan sangat bergantung pada keahlian dan pengalaman dari interpretator.
GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
16
4/15/15
Rayleigh Phase-Velocity Picking • Pemodelan interaktif dari kurva dispersi akan memberikan informasi mengenai batasan kecepatan dari daerah yang diteliti. Pemodelan interaktif dapat mengurangi tingkat kesalahan objektif akibat kesalahan inversi kecepatan terhadap kedalaman. Inversi secara otomatis cukup efektif dalam menentukan variasi lateral di sepanjang penampang, namun terkadang menunjukkan anomali kecepatan yang memiliki nilai magnitudo artifisial yang besar. • Kesulitan utama dari pemodelan interaktif adalah mengurangi proses pengujian hipotesa dan meningkatkan keyakinan interpretasi dari interpretator dalam berbagai tahapan pemodelan.
GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
Rayleigh Phase-Velocity Picking • Hasil eksperimen menunjukkan bahwa kurva dispersi dari gelombang Rayleigh merupakan indikator yang baik bagi struktur shear-velocity, namun indikator yang buruk bagi struktur kecepatan gelombang P dangkal.
GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
17
4/15/15
PART 3 Example of ReMI Method
GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
Sample 1 Detection of Backfilled Mineshaft (Raines, et. al., 2011)
GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
18
4/15/15
Location of ambient noise geophone array (G1 – G24) in relation to Brakehead Cottage and former sandstone quarry.
GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
www.geoseismal.com
Page Number 01
ReMi geophone array relative to buildings, mineshaft and boreholes.
GEOSEISMAL®ResearchCenter
19
4/15/15
Lithological and electrical resistivity logs indicating the generalized host geological structure.
GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
Backfilled mineshaft identified by brick lining approximately 3 m in diameter under approximately 1 m of spoil cover.
GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
20
4/15/15
36 channel field record: Coherent phase Rayleigh wave (ground roll) propagation.
GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
www.geoseismal.com
Page Number 01
Phase velocity (1 / Slowness) frequency transform of field record.
GEOSEISMAL®ResearchCenter
21
4/15/15
Field dispersion curve picked from the velocity-frequency transform.
GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
Velocity-depth profiles for single location: Microtremor – mid-point 8 channel field record CSW – mid-point source – 4 channel array (CSW – Continuous surface wave method described by Menzies 2001).
GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
22
4/15/15
High frequency picking limited on slowness (1/velocity) frequency image by aliasing artefact.
GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
Plots of shear velocity (m/s) versus depth for geophone groups, G1-G8, G3-G10, G5-G12 & G7-G14 (top); G9-G16, G11-G18, G13-G20, G15-G22 & G17-G24 (bottom). GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
23
4/15/15
2D – Pseudo-section of contoured shear wave velocity data from geophone groupings shown in last Figure. GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
Sample 2 Rockmass Classification - Urban Tunnel Design (Cha, et. al., 2006) KTX (Korean Train eXpress) Busan City
GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
24
4/15/15
A geological cross-section (A-B in Figure (a) if previous figure) along the planned railway tunnel line.
GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
25
4/15/15
GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
The shear-wave velocity section determined from microtremor analysis, overlaid with borehole logs.
GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
26
4/15/15
GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
PART 4 Field Acquisition and Processing
GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
27
4/15/15
A. Equipment Needed • ASTM Standard D5777 untuk seismik refraksi. • Perlengkapan Refraksi 24 channel • Kebanyakan seismograf refraksi digital buatan tahun 1990an sudah memadai untuk merekam sampel 24-bit fixed-point atau 21-bit floating point. Alat perekam harus memiliki kapasitas yang cukup untuk menyimpan rekaman 24-channel dengan panjang rekaman 4 detik atau lebih. Contoh alatnya adalah Geometrics StrataView R dan Seistronix RAS-24 (Geometrics SmartSeisTM hanya mampu menyimpan rekaman sepanjang 1 detik. • Survey ReMi dapat dilakukan dengan menggunakan seismograf 12-channel, namun sekitar 15% akurasi kecepatannya tidak dapat dihasilkan. • Rangkaian geofon harus memiliki panjang lebih dari 100 meter, umumnya sekitar 200 meter. Kabel refraksi yang ideal adalah kabel 24-channel dengan spasi 8 hingga 10 meter (spasi 5 meter terlalu pendek). • Hanya seismometer (geofon) single-channel vertical-motion yang dibutuhkan
GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
A. Equipment Needed • Geofon harus memiliki frekuensi resonansi sebesar 8 Hz atau lebih kecil. Geofon dengan frekuensi 12.5 Hz akan memberikan hasil yang bagus, tetapi geofon dengan frekuensi 4.5 Hz dibutuhkan untu memastikan kecepatan gelombang ReMi mampu menembus kedalaman hingga 100 meter. • Geofon yang idel adalah geofon refraksi tunggal tipe Mark Products L10B 4.5 Hz • Kalibrasi amplitudo dan frekuensi dari geofon tidak dibutuhkan karena ReMi hanya memerlukan informasi fase dari gelombang yang direkam (ASTM Standard D5777 juga tidak memerlukan kalibrasi geofon.
GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
28
4/15/15
B. Sitting the Array • Kabel direntangkan sepanjang 200 meter (600 kaki) dengan spasi antar geofon sekitar 8 meter (25 kaki) • Kabel harus direntangkan secara lurus pada permukaan yang rata. Usahakan bagian tengahnya melewati lubang bor (jika ada). • Panjang minimum rangkaian yang dibuhkan untuk mendapatkan akurasi ReMi 15% adalah 100 meter. • Hindari lubang/galian di bawah permukaan dengan diameter 3 meter atau lebih. Pasang rangkaian melewati bagian sampingnya, bukan di atasnya. • Hindari lempengan beton. Papan atau ubin yang tipis diperbolehkan asalkan geofon dapat dipasang. • Hindari genangan air dengan kedalaman lebih dari 6 inci agar pemasangan geofon mudah dilakukan.
GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
B. Sitting the Array • Pada daerah perkotaan, pemasangan rangkaian yang mudah adalah sepanjang trotoar, di mana geofon dapat dipasang pada celah di antara trotoar. Apabila rangkaian kabel harus menyeberangi jalan, kabel harus dipasang dengan menggunakan paku pada jalan dan harus dilindungi dengan menggunakan traffic cone. • Rangkaian kabel ReMi dapat melewati lantai dasar suatu bangunan. • Pada survey ReMi, nilai deviasi dari rangkaian kabel adalah 5% atau 10 meter dari rangkaian sepanjang 200 meter. Hal ini tidak akan mempengaruhi nilai akurasi kecepatan 15% dari metode tersebut. • Kondisi ini juga dapat diterapkan pada kondisi lapangan dengan topografi yang miring/berbeda ketinggian.. Rangkaian dapat memiliki tingkat kemiringan yang konstan yang dapat diabaikan selama perbedaan ketiggian antar geofon tidak terdeviasi hingga lebih dari 10 meter. • Lokasi geofon dapat ditandai dengan dengan pita pengukur. • Apabila rangkaian harus bergeser sejauh 10 meter dari lokasi awal atau 10 meter dari dari kemiringan konstan, pergeseran geofon maksimal adalah sejauh 1 meter dari titik awal.
GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
29
4/15/15
C. Installing the Array • Rentangkan kabel geofon di sepanjang jalur rangkaian dan pasang geofon pada lokasi yang telah ditandai. • ASTM Standard D5777 memiliki langkah pemasangan geofon yang telah ditentukan. • Pada topografi yang miring, kemiringan maksimal antar geofon yang tidak mempengaruhi kualitas data ReMi adalah sebesar 15 derajat • Apabila kita menggunakan kumpulan geofon multi-element, seluruh geofon dalam satu grup dipasang pada satu titik. Gali lubang selebar 2 kaki dan pasang seluruh geofon di dalamnya kemudian timbun kembali. Atau cobalah dengan memanjangkan rangkaian dari tiap grup tegak lurus terhadap jalur rangkaian. • Pasang seismograf multichannel dan lakukan pengujian kelistrikan dan sinyal dari seluruh geofon.
GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
C.1. Geophones Installation • Gambar di samping menunjukkan bagianbagian dari alat penerima seismik refraksi yang merupakan bagian dari kabel multichannel sepanjang 100-720 meter dengan geofon sebanyak 24, 48, atau lebih. • Dalam menentukan lokasi pemasangan geofon, yang harus diperhatikan adalah panjang gelombang dari gelombang yang akan dianalisi adalah sepanjang 10 meter atau lebih. Untuk menghindari halangan seperti semak-semak dan pohon, pemasangan geofon dapat digeser hingga maksimal 1 meter dari titik semula. • Kesalahan lokasi pemasangan geofon maksimal adalah 1% dari total panjang rangkaian. GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
30
4/15/15
C.1. Geophones Installation • Lubang untuk memasang geofon digali hingga menembus tanah lepas dan unsur organik. Pemasangan yang baik akan memperkuat sinyal dan mengurangi noise dari angin atau hal lain di permukaan. • Pada area yang berpasir, gunakan sekop untuk memotong rerumputan di permukaan dan dengan menggunakan tuas, gali lubang sehingga geofon dapat dipasang di dasar lubangnya. • Pada jalanan beraspal, gunakan palu untuk membuat lubang di aspal yang cukup untuk memasang geofon. • Pada permukaan yang tersusun atas kerikil atau batuan, letakkan beberapa sekop pasir dan pasang geofon di atasnya lalu timbun kembali dengan menggunakan pasir. GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
C.1. Geophones Installation • Tekan ujung geofon dengan menggunakan tangan atau sepatu hingga mencapai dasar lubang. Geofon tidak boleh miring hingga 10 derajat dan ujung geofon tidak boleh bergoyang-goyang.
GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
31
4/15/15
C.1. Geophones Installation • Selalu hubungkan geofon dengan kabel bersamaan saat geofon dipasang di tanah. Pastikan kabel tidak tertarik dengan kuat karena akan menghasilkan noise. • Apabila penghubung antara geofon dan kabel memiliki kaitan, hubungkan satu sama lain.
GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
C.1. Geophones Installation • Timbun geofon dengan tanah dan padatkan. Cek kembali apakah seluruh alat telah terangkai dengan benar dan tidak ada kabel yang tertarik dengan kencang atau tergantung pada semak-semak atau pepohonan sebelum memasang rangkaian geofon yang lain.
GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
32
4/15/15
Recording Data • Ambil 3 hingga 10 rekaman dari background noise dengan panjang tiap rekaman selama 20-60 detik. • Atur rekaman agar memiliki 24-channel (apabila alat perekam mampu melakukannya) • Atur waktu interval sampel sebesar 2 milidetik atau lebih lama (hingga 10 milidetik). • Atur tiap rekaman hingga memiliki durasi 20-30 detik dengan minimum 4 detik. Rekaman yang lebih panjang dari 30 detik akan sulit untuk diolah. Atur tiap perekaman agar tidak lebih dari 16.000 sampel untuk menghindari error (rekaman 8 detik pada sampling 0.5 milidetik; rekaman 32 detik pada sampling 2 milidetik; atau rekaman 160 detik pada sampling 10 milidetik). • Matikan seluruh filter sebelum digitasi atau plotting. Apabila alat perekam tidak dapat mematikan filter, atur frekuensi low-cut filter hingga nilai terendah (4 Hz atau lebih rendah) dan atur frekuensi high-cut hingga sama dengan separuh nilai frekuensi sampling (misal dengan sampel 2 milidetik, frekuensi sampling sebesar 500 Hz sehingga high-cut filter sebesar 250 Hz)
GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
Recording Data • Rekam 3 hingga 10 rekaman yang dipicu secara manual dengan menggunakan sumber yang bagus seperti kereta, truk besar, atau pesawat yang terbang rendah. • Apabila lokasi perekaman cukup sepi, buatlah sumber gelombang dengan menggunakan truk atau batu yang dijatuhkan. Pada kondisi ini, timing dan lokasi dari sumber tidak perlu ditentukan. • Jangan menumpuk rekaman dalam memory seismograf. Hapus seluruh isi memory sebelum merekam rekaman lain. • Simpan tiap rekaman secara terpisah di dalam hard disk seismograf. • Pindahkan rekaman ke dalam laptop langsung di lokasi.
GEOSEISMAL®ResearchCenter
www.geoseismal.com
Page Number 01
33
4/15/15
Thank You ありがとうございま
TWITTER @geoseismal
Terima Kasih
GOOGLE +GeoSeismal
Merci Beaucoup
E-MAIL
[email protected] om
34