Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2015) - Semarang, 10 Oktober 2015 ISBN: 978-602-1034-19-4
APLIKASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 1 SMA DENGAN METODE INKUIRI BERBASIS JAVA Andi Aci1 , Lena Magdalena 2 , Aagus Sevtiana3 , Deny Martha4
1,2,3,4
Sekolah T inggi Manajemen Informatika dan Komputer CIC Cirebon Email: 1
[email protected], 2
[email protected], 3
[email protected] c.id, 4 deny.m ar tha @ c ic.a c.id
ABSTRAK Matematika sering dianggap sebagai ilmu yang hanya menekankan pada kemampuan berpikir logis dengan penyelesaian yang tunggal dan pasti. Hal ini menyebabkan matematika menjadi mata pelajaran yang ditakuti dan dijauhi siswa. Padahal, matematika dipelajari pada setiap jenjang pendidikan dan menjadi salah satu pengukur (indikator) keberhasilan siswa dalam menempuh suatu jenjang pendidikan, agar dapat menambah minat belajar siswa pada matematika dibutuhkan sebuah aplikasi. Aplikasi yang digunakan adalah sebuah aplikasi desktop berbasis java, untuk dapat membuat aplikasi ini dibutuhkan perangkat komputer dan untuk software-nya dibutuhkan Netbeans dan MySQL serta metode yang digunakan pada pembuatan aplikasi ini adalah metode inkuiri yaitu metode yang berkaitan dengan aktivitas pencarian pengetahuan atau pemahaman untuk memuaskan rasa ingin tahu sehingga siswa akan menjadi pemikir kreatif yang mampu memecahkan masalah. Aplikasi pembelajaran matematika berbasis komputer ini merupakan media pembelajaran alternatif siswa dalam mempelajari matematika. Aplikasi ini juga dapat membantu siswa dalam hal menganalisa soal dan menemukan jawaban yang tepat, aplikasi ini juga dapat menjadi acuan guru untuk mengetahui pemahaman siswa pada pelajaran matematika. Kata Kunci: Aplikasi, M atematika, Siswa, Java, Inkuiri
1. PENDAHULUAN Dengan adanya teknologi komputer, semua bidang yang dianggap penting dapat dikomputerisasikan termasuk dalam dunia pendidikan. Begitu pula dengan pembelajaran matematika. Matematika merupakan salah satu penguasaan mendasar yang dapat menumbuhkan kemampuan penalaran siswa dan dibutuhkan dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Matematika sering dianggap sebagai ilmu yang hanya menekankan pada kemampuan berpikir logis dengan penyelesaian yang tunggal dan pasti. Hal ini menyebabkan matematika menjadi mata pelajaran yang ditakuti dan dijauhi siswa. Padahal, matematika dipelajari pada setiap jenjang pendidikan dan menjadi salah satu pengukur (indikator) keberhasilan siswa dalam menempuh suatu jenjang pendidikan, tetapi yang akan kita bahas adalah mengenai pelajaran matematika di SMA khususnya matematika kelas 1 SMA, dibutuhkan metode pembelajaran untuk menambah minat belajar siswa terhadap pelajaran matematika. Metode yang digunakan pada aplikasi ini adalah metode inkuiri yaitu suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. 2. METODE 2.1. Aplikasi Menurut Wirawan pada bukunya yang berjudul “Teori Aplikasi dan Penelitian” aplikasi berasal dari kata application yang artinya penerapan, lamaran, dan penggunaan. Secara istilah aplikasi adalah program siap pakai yang direka untuk melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna atau aplikasi yang lain dan dapat digunakan oleh sasaran yang dituju. Aplikasi adalah satu unit perangkat lunak yang dibuat untuk melayani kebutuhan akan beberapa aktivitas: sistem peniagaan, game, pelayanan masyarakat, iklan, atau hampir semua proses yang bisa dibayangkan. 2.2. Pembelajaran Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pe ndidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar [1]. 2.3. Matematika Matematika bukan merupakan suatu hal yang asing yang terdengar di telinga kita, setiap saat pasti kita selalu dihadapkan dengan yang namanya matematika. Matematika merupakan ratunya ilmu, semua cabang ilmu pasti memerlukan perhitungan. Matematika berasal dari bahasa latin " mathematika" yang mulanya diambil dari bahasa yunani "mathematike" yang berarti mempelajari [3]. 51
Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2015) - Semarang, 10 Oktober 2015 ISBN: 978-602-1034-19-4 2.4. Inkuiri Kata inkuiri sering juga dinamakan heuriskin yang berasal dari bahasa Yunani, yang memiliki arti saya menemukan. Metode inkuiri berkaitan dengan aktivitas pencarian pengetahuan atau pemahaman untuk memuaskan rasa ingin tahu sehingga siswa akan menjadi pemikir kreatif yang mampu memecahkan masalah. Metode inkuiri adalah suatu metode pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu permasalahan yang dipertanyakan [3]. Metode inkuiri merupakan metode pembelajaran yang beru paya menanamkan dasardasar berfikir ilmiah pada diri siswa yang berperan sebagai subjek belajar, sehingga dalam proses pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah [4]. Proses pembelajaran yang menggunakan metode inkuiri dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut [3]. 1) Orientasi Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsif sehingga dapat merangsang dan mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah. Keberhasilan metode inkuiri sangat tergantung pada kemauan siswa untuk beraktivitas menggunakan kemampuannya dalam memecahkan masalah. 2)
Merumuskan masalah Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu perso alan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk berpikir dalam mencari jawaban yang tepat. Proses mencari jawaban itulah yang sangat penting dalam metode inkuiri, siswa akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya mengembangkan mental melalui proses berpikir. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan masalah, di antaranya [3]: a) Masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa. Dengan demikian, guru hendaknya tidak merumuskan sendiri masalah pembelajaran, guru hanya memberikan topik yang akan dipelajari, sedangkan bagaimana rumusan masalah yang sesuai dengan topik yang telah ditentukan sebaiknya diserahkan kepada siswa. b) Masalah yang dikaji adalah masalah yang mengandung jawaban yang pasti. Artinya, guru perlu mendorong agar siswa dapat merumuskan masalah yang menurut guru jawanbannya sudah ada, tinggal siswa mencari dan mendapatkan jawabannya secara pasti. c) Konsep-konsep dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah diketahui terlebih dahulu oleh siswa. Artinya, sebelum masalah itu dikaji melalui proses inkuiri, terlebih dahulu guru perlu yakin terlebih dahulu bahwa siswa sudah memiliki pemahaman tentang konsep -konsep yang ada dalam rumusan masalah.
3)
Mengajukan hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. Dalam langkah ini, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapatnya sesuai dengan permas alahan yang telah diberikan. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam memberikan hipotesis adalah dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat mengajukan jawaban sementara. Selain itu, kemampuan berpikir yang ada pada diri siswa akan sangat dipengaruhi oleh kedalaman wawasan yang dimiliki serta keluasan pengalaman. Dengan demikian, setiap siswa yang kurang mempunyai wawasan akan sulit mengembangkan hipotesis yang rasional dan logis.
4)
Mengumpulkan data Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Kegiatan mengumpulkan data meliputi percobaan atau eksperimen. Dalam metode inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam pengembangan intelektual. Oleh sebab itu, tugas dan peran guru dalam tahap ini adalah mengajukan pertanyaan pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan.
5)
Menguji hipotesis Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Yang terpenting dalam menguji hipotesis adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan siswa. Disamping itu, menguji hipotesis juga berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional. 52
Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2015) - Semarang, 10 Oktober 2015 ISBN: 978-602-1034-19-4 6)
Merumuskan kesimpulan Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Merumuskan kesimpulan merupakan hal yang utama dalam pembelajaran. Biasanya yang terjadi dalam pembelajaran karena banyaknya data yang diperoleh menyebabkan kesimpulan yang dirumuskan tidak fokus terhadap masalah yang hendak dipecahkan. Oleh karena itu, untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa data mana yang relevan [5].
Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang melakukan penyederhanaan, dan tematik-integratif, menambah jam pelajaran dan bertujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan) yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran dan diharapkan siswa kita memiliki kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan di zamannya, memasuki masa depan yang lebih baik. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Perancangan Sistem Aplikasi secara komputerisasi 1) Use case diagram murid dan use case diagram guru yang dapat dilihat pada Gambar 1 dan Gambar 2.
Gambar 1. Use case diagram murid.
53
Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2015) - Semarang, 10 Oktober 2015 ISBN: 978-602-1034-19-4
Gambar 2. Use case diagram guru. 3.2. Perancangan Basis Data a. Deskripsi Tabel 1) Tabel Login Nama file : tbl_login Deskripsi : untuk menyimpan data guru Primary Key : username
NAMA Username Password
Tabel 1. Tabel login TIPE PANJANG Varchar Varchar
54
50 255
Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2015) - Semarang, 10 Oktober 2015 ISBN: 978-602-1034-19-4 2) Tabel Soal Nama file Deskripsi Primary Key
: tbl_soal : untuk menyimpan data berupa soal : id_soal Tabel 2. Tabel soal TIPE Integer Varchar Varchar Varchar Varchar
NAMA id_soal gambar_Soal jawaban level bab 3) Tabel Pembahasan Nama file Deskripsi Primary Key
PANJANG 11 255 1 255 255
: tbl_pembahasan : untuk menyimpan pembahasan soal : id_pembahasan Tabel 3. Tabel pembahasan NAMA TIPE PANJANG id_pembahasan Pembahasan
4) Tabel Materi Nama file Deskripsi Primary Key
11 255
: tbl_materi : untuk menyimpan materi : id_materi
NAMA id_materi bab 5) Tabel Nilai Nama file Deskripsi Primary Key
Integer Varchar
Tabel 4. Tabel materi TIPE Integer Varchar
PANJANG 11 255
: tbl_nilai : untuk menyimpan nilai : id_nilai
NAMA id_nilai nilai tgl level status nama kelas sekolah
Tabel 5.Tabel nilai TIPE Integer Varchar Date Varchar Varchar Varchar Varchar Varchar
PANJANG 11 255 255 255 255 255 255
3.3. Implementasi Sistem 1) Siswa a. Form Siswa Form Siswa digunakan oleh siswa dan guru dimana siswa dapat masuk ke menu lihat nilai, liha t materi, latihan soal, ujian dan pembahasan. Sedangkan guru dapat melakukan proses login dari menu login, seperti pada Gambar 3.
55
Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2015) - Semarang, 10 Oktober 2015 ISBN: 978-602-1034-19-4
Gambar 3. Form siswa. b.
Form Lihat Materi Pada menu ini siswa dapat memilih materi yang ingin dilihat, dengan memilih bab ya ng ada pada tabel bab kemudian setelah menekan tombol OK maka siswa akan langsung dapat melihat isi materi dalam bentuk file Microsoft Word, atau dengan mengklik kembali untuk kembali ke menu utama siswa, seperti pada Gambar 4.
Gambar 4. Form lihat materi. c.
Form Latihan Soal Pada menu ini siswa melakukan latihan soal sebanyak lima soal setiap bab dan levelnya, siswa dapat memilih level yang diinginkan (mudah, sedang, susah) lalu mengklik OK untuk mulai mengerjakan soal atau mengklik kembali untuk kembali ke menu utama siswa, jika siswa mengklik OK maka siswa akan dapat melihat soal yang telah disediakan dan siswa dapat memilih jawaban lalu melakukan klik pada tombol jawab untuk setiap soalnya dan soal itu sendiri ditampilkan secara acak. Setelah selesai mengerjakan soal, siswa harus mengklik selesai untuk melihat hasil dari latihan soal yang telah dikerjakan. Siswa diharuskan menjawab semua soal terlebih dahulu sebelum menekan tombol selesai. Jika siswa menekan tombol selesai sebelum menjawab semua soal maka akan muncul peringatan bahwa siswa harus menyelesaikan semua soal, seperti pada Gambar 5.
Gambar 5. Form latihan soal. d.
Form Ujian Pada menu ini siswa melakukan latihan soal sebanyak empat puluh soal setiap levelnya, siswa dapat memilih level yang diinginkan (mudah, sedang, susah) lalu mengklik OK untuk mulai mengerjakan soal atau mengklik kembali untuk kembali ke menu utama siswa, jika siswa mengklik OK maka siswa akan dapat melihat soal yang telah disediakan dan siswa dapat memilih jawaba n lalu melakukan klik pada tombol jawab untuk setiap soalnya dan soal mysql itu sendiri ditampilkan secara acak. Setelah selesai mengerjakan soal, siswa harus mengklik selesai untuk melihat hasil dari 56
Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2015) - Semarang, 10 Oktober 2015 ISBN: 978-602-1034-19-4 latihan soal yang telah dikerjakan. Jika nilai lebih dari atau sama dengan tujuh puluh lima maka siswa tersebut lulus. Jika siswa menekan tombol selesai sebelum menjawab semua soal maka akan muncul peringatan bahwa siswa harus menyelesaikan semua soal. Terdapat textbox untuk menginput nama, kelas, dan sekolah dari siswa yang bersangkutan. Siswa diberi waktu selama 120 menit atau sama dengan 2 jam untuk mengerjakan semua soal, seperti pada Gambar 6.
Gambar 6. Form ujian. e.
Form Nilai Pada menu ini siswa dapat melihat nilai, level tanggal pengerjaan, status, nama, kelas, dan sekolah apakah berhasil lulus atau gagal (berhasil jika nilai dapat mencapai 75 atau lebih, jika dibawah 75 maka gagal), tampilan form nilai dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7. Form nilai. f.
Form Lihat Pembahasan Pada menu lihat pembahasan siswa dapat melihat pembahasan dalam bentuk file Microsoft word dengan cara memilih level (mudah, s edang, susah) setelah itu klik OK, atau kembali untuk kembali ke menu utama siswa, tampilan Form pembahasan dapat dilihat pada Gambar 8.
Gambar 8. Form pembahasan. 2) a.
Guru Form Menu Utama Guru Form ini berisi menu yang dapat dipilih oleh guru, diantaranya guru dapat melakukan kelola soal, kelola materi, kelola pembahasan, dan juga terdapat log out untuk kembali ke menu login guru, seperti pada Gambar 9.
57
Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2015) - Semarang, 10 Oktober 2015 ISBN: 978-602-1034-19-4
Gambar 9. Form menu utama guru. b.
Form Kelola Materi Pada menu ini guru dapat melakukan kelola materi, dengan memilih bab yang ingin dikelola, kemudian guru dapat langsung mengelola materi dalam bentuk berkas Microsoft Word. Terdapat tombol tambah untuk menambah bab, hapus bab untuk menghapus bab. Terdapat menu kembali untuk kembali ke form menu utama guru, seperti pada Gambar 10.
Gambar 10. Form kelola materi. c.
Form Kelola Soal Pada menu ini guru dapat melakukan kelola soal dengan memilih level (mudah,sedang,sulit) serta memilih bab kemudian pilih jenis kelola yang diinginkan ada tambah untuk menambah soal, delete untuk menghapus soal, ada edit untuk mengganti soal yang lama dengan yang baru, dan juga ada detail untuk melihat soal dari level dan bab yang dipilih. Soal yang ada adalah berupa berkas gambar *.jpg dengan isi adalah soal dan juga option yang ada, seperti pada Gambar 11.
Gambar 11. Form kelola soal. d.
Form Kelola Pembahasan Pada menu ini guru dapat melakukan kelola pembahasan dengan memilih level (mudah, sedang, sulit) lalu menekan tombol kelola maka akan langsung ditampilkan pembahasan dalam bentuk berkas Microsoft Word sehingga guru dapat melakukan kelola pembahasan. Terdapat tombol detail untuk mengelola soal-soal dari level dan bab yang dipilih. Tombol edit untuk mengubah bab, level, dan jawaban dari soal yang dipilih serta tombol edit gambar untuk mengubah soal yang dipilih, dan juga tombol delete untuk menghapus soal yang dipilih, seperti pada Gambar 12.
58
Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2015) - Semarang, 10 Oktober 2015 ISBN: 978-602-1034-19-4
Gambar 13. Form kelola pembahasan. 4. SIMPULAN Berdasarkan uraian dari pembahasan tentang aplikasi pembelajaran matematika kelas 1 SMA dengan metode inkuiri berbasis java (Studi Kasus: SMA PUTRA NIRMALA CIREBON) dapat disimpulkan bahwa dengan dibuatnya aplikasi pembelajaran matematika untuk siswa kelas 1 SMA ini, dapat melatih para siswa belajar menganalisa dan menemukan jawaban yang benar, aplikasi ini membantu siswa sebagai media alternatif siswa untuk belajar matematika. Aplikasi ini dapat dijadikan sebagai acuan guru untuk mengetahui pemahaman siswa akan materi kelas 1 SMA karena pada aplikasi ini terdapat soal ujian dan aplikasi ini masih standalone sehingga datanya tidak terpusat. 5. [1] [2] [3]
REFERENSI Syaiful, S. 2011. Konsep dan Makna Pembelajaran. Alphabeta, Bandung. Susulo, F. 2012. Landasan Matematika. Graha Ilmu, Yogyakarta. Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran Berorentasi Standar Proses Pendidikan. Kencana Pernada Media, Jakarta. [4] Sagala. 2004. Pembelajaran dengan Metode Inquiry. Makalah seminar UNJ, Jakarta. [5] http://ebookbrows ee.net/hakikat-metode-inkuiri-rtf-d142833266 (Diakses 13 September 2015).
59
Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2015) - Semarang, 10 Oktober 2015 ISBN: 978-602-1034-19-4
60