Seminar Nasional Pengaplikasian Telematika SINAPTIKA 2010 – ISSN 2086-8251
Aplikasi MMS (Multimedia Messaging Service) pada Mobile Phone Menggunakan Pemrograman J2ME Fria Avianto1 dan Tri Daryanto2 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Mercu Buana1,2 Jl. Raya Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta, 11650 E-mail :
[email protected] Abstrak -- Komunikasi semakin berkembang sangat pesat dengan adanya teknolgi mobile phone yang dapat mengirimkan pesan singkat berupa teks (SMS) dan juga komunikasi suara. Sekarang selain pesan singkat berupa teks yang dapat dikirimkan dalam teknologi mobile phone, dapat juga mengirimkan pesan yang dapat mengitegrasikan beberapa macam obyek media seperti teks, video, suara dan gambar, yang sering disebut multimedia. Untuk dapat mengirimkan data tersebut diperlukan sebuah aplikasi yang dintegrasikan ke dalam mobile phone untuk menjadi interface antara pengguna mobile phone dengan dengan mobile phone yang digunakan. Untuk menerapkan rancangan aplikasi yang dibuat maka diperlukan bahasa pemrogaraman yang memiliki fasiltas yang kompatible dengan Mobile yaitu J2ME dikarenakan mobile phone sekarng ini memiliki fitur java MIDP 2.0 Rancangan aplikasi MMS haya dapat mengirimkan data gambar dan video yang sudah di inegrasikan dalam aplikasi ini. Kedepan aplikasi MMS dapat memilih gambar dan video yang tersimpan di media penyimpan.
object seperti, teks, gambar atau foto, suara, dan video (MMS). Dalam pembuatan sebuah Aplikasi MMS ini terdapat dua tahapan pokok, yaitu analisa dan perancangan logika Aplikasi MMS. Kemudian dilakukan pengujian dan implementasi rancangan, sehingga dihasilkan aplikasi yang layak untuk digunakan. Pada umumnya, dalam perancangan Aplikasi ini terdapat beberapa hambatan yang menjadi tantangan untuk menyelesaikan Aplikasi MMS yaitu, kerumitan dalam logika masalah, sedangkan pada implementasinya akan dihadapkan pada kerumitan visualisasi Aplikasi. Saat ini telah banyak tersedia bahasa pemrograman yang menghindarkan seorang perancang Aplikasi Mobile dari kerumitan visualisasi Aplikasi. Dalam hal ini bahasa pemrograman Java khususnya J2ME (Java 2 Micro Edition), merupakan bahasa Java yang khusus dirancang untuk perangkat mobile/telekomunikasi Berdasarkan penjelasan diatas, penulis mencoba menerapkan bahasa pemrograman J2ME untuk membuat Aplikasi MMS yang dapat dijalankan pada telepon genggam (handphone) dengan membuat Aplikasi MMS ini menjadi aplikasi yang lebih sederhana agar mudah digunakan.
Kata kunci : Aplikasi, MMS, J2ME,dan mobile Phone.
I.
PENDAHULUAN
Seiring pesatnya perkembangan teknologi informasi pada saat ini, terutama berkembangnnya teknologi informasi yang bersifat mobile seperti perangkat keras telepon genggam (handphone), dan mahalnya komunikasi melalui telepon genggam. Maka perangkat telepon genggam pada saat ini tidak hanya digunakan untuk sarana komunikasi dengan melalui suara (voice), pengiriman teks singkat atau pesan singkat (SMS), melainkan juga dapat berupa pesan yang mampu mengintegrasikan beberapa macam media object (teks,gambar,suara, video) yang ditampilkan sekaligus. Karena salah satu sarana informasi yang sering digunakan dan disenangi untuk dijadikan sarana informasi alternatif oleh anak-anak, remaja maupun orang dewasa adalah sarana informasi dengan mengirim informasi dari beberapa bentuk
II.
METODE PENELITIAN
2.1. Java ME (Micro edition) Java ME merupakan kombinasi antara Java API (sekumpulan interface Java) dan Java Virtual Machine (JVM), Java 2 Micro Edition atau yang biasa disebut dengan Java ME merupakan subset dari Java SE, oleh karena itu tidak semua library yang ada pada Java SE dapat digunakan pada Java ME. Tetapi Java ME memiliki beberapa library khusus yang tidak di miliki java SE. Teknologi Java ME juga memiliki keterbatasan, terutama jika aplikasi yang dijalankan pada handphone/PDA, bisa dari segi merk handphone/PDA, maupun kemampuan dan dukungan yang dimiliki perangkat tersebut.
20
Seminar Nasional Pengaplikasian Telematika SINAPTIKA 2010 – ISSN 2086-8251
Java ME pada dasarnya terdiri dari tiga buah bagian utama, yaitu configuration, profile, dan paketpaket opsional lainnya seperti Mobile Media API. Configuration dan profile sudah disediakan oleh perusahaan alat dan telah diletakan di dalam alat bersangkutan sehingga telah siap digunakan.
c.
Digunakan pada perangkat dengan memori minimal 2MB, seperti: internet, TV, Nokia communicator, dan car TV. d. Memiliki minimal memori 128 kilobytes untuk menjalankan Java. e. Memiliki minimal 256 kilobytes untuk penggalokasian memori pada saat runtime. f. Memiliki network connectivity yang bersifat persistent, dan dengan bandwith besar. Sedangkan profile berfungsi menambahkan class tambahan yang mendukung fitur-fitur yang diperlukan pada device tertentu atau pada pangsa pasar yang berbeda. Mobile Information Device profile (MIDP) adalah spesifikasi untuk sebuah profile Java ME.
Profile
Kumpulan Library Configuration JVM
Mobile Information Device Profile (MIDP) Profile yang disediakan Sun Microsystems ini merupakan profile yang sangat popular penggunaanya. Karena MIDP didefinisikan untuk lingkungan yang serba terbatas, maka user interface dan koneksi networking yang didukung sangatlah sederhana. Personal Digital Assistant Profile (PDAP) PDA profile ini didefinisikan untuk PDA yang memiliki spesifikasi sedikit lebih tinggi daripada MIDP. Foundation Profile Profile yang digunakan untuk konfigurasi CDC. Profile ini menambahkan beberapa kelas dari Java SE ke dalam konfigurasi CDC, dan berperan juga sebagai pondasi untuk membentuk profile lainnya. Personal Profile Profile yang mendefinisikan ulang Personal Java sebagai profile yang dapat digunakan sebagai profile dalam Java ME. Profile ini merupakan hasil perluasan dari Foundation profile. RMI Profile Yaitu profile yang menambahkan dukungan Remote method invocation (RMI) ke dalam konfigurasi CDC.
Sistem Operasi
Gambar 1. Arsitektur Java ME [8] Configurasi merupakan bagian yang berisi JVM yang secara khusus didesain untuk alat, dan beberapa library kelas lainnya. Terdapat 2 buah configurasi, yaitu CDLC (Connected Limited Device Configuration) dan CDC (Connected Device configuration). CLDC digunakan pada alat-alat kecil seperti handphone, PDA, maupun pager. Sedangkan CDC merupakan superset dari CLDC sehingga semua kelas yang didefinisikan di dalam CLDC akan ada juga di dalam CDC. CLCD (Connecten Limited Device Configuration): a. Mengimplementasikan sebagian dari Java SE. b. JVM yang digunakan adalah KVM. c. Digunakan pada perangkat kecil, yang biasanya menggunakan baterai seperti: handphone, PDA, maupun pager. d. Memiliki memori 128 kilobytes untuk menjalankan Java. e. Memiliki memori 32 kilobytes untuk pengalokasian memori pada saat runtime. f. Memiliki network connectivity yang bersifat wireless, terbatas, dan dengan bandwith kecil.
Pada bagian umum ketiga dari Java ME adalah paket-paket opsional, yang merupakan paketpaket tambahan yang dibutuhkan oleh aplikasi sehingga pada saat proses deployment paket-paket tersebut perlu didistribusikan juga sebagai bagian dari aplikasi bersangkutan. Paket-paket opsional ini merupakan paket yang dibuat oleh perusahaan alat yang digunakan. Aplikasi-aplikasi yang dibuat di dalam handphone dengan menggunakan MIDP disebut MIDlet. MIDlet berupa sebuah kelas abstrak yang merupakan sub kelas dari bentuk dasar aplikasi sehingga antarmuka aplikasi pada Java ME dan aplikasi manajemen pada perangkat dapat terbentuk [6]. Dalam implementasinya MIDlet memiliki struktur direktori ebagai berikut: Src
Gambar 2. Arsitektur high-level CLDC [1] CDC (Connected Device Configuration): a. Mengimplementasikan seluruh fitur dari Java SE. b. JVM yang digunakan adalah CVM. 21
Seminar Nasional Pengaplikasian Telematika SINAPTIKA 2010 – ISSN 2086-8251
Sebagai tempat penyimpanan source code untuk MIDlet dan kelas lain yang diperlukan. res Sebagai tempat penyimpanan gambar yang diperlukan MIDlet. lib Sebagai tempat penyimpanan JAR atau ZIP yang berisi library tambahan yang dibutuhkan MIDlet. bin Sebagi tempat penyimpanan file JAR, JAD, dan file manifest yang berisi muatan komponen MIDlet.
yang berfokus untuk pembuatan spesifikasi dari jaringan CDMA2000. Seperti halnya kebaanyakan standar 3GPP lainnyan, standar MMS memiliki 3 stage/ tahapan : Tahapan 1- Requirements / Persyaratan (3GPP TS 22.140) Tahapan 2- Sytem Functions / Fungsi sistem (3GPP TS 23.140) Tahapan 3- Technical Realizations / Realisasi Teknik. metode rancang bangun perangkat lunak yang dipergunakan dalam peneltian ini adalah tahap-tahap rancang bangun dari Sommerville [3], yaitu: 1. Requirement definition 2. System and software design 3. Implementation and unit testing 4. Integration and system testing 5. Operation and maintenance Dalam penelitian ini, hanya tahap pertama hingga tahap ketiga yang dipergunakan. Tahap keempat dan kelima tidak dilaksanakan di dalam penelitian ini. Pat Sedangkan keseluruhan aplikasi dibangun menggunakan IDE J2ME [4].
2.2. MIDP (Mobile Information Device Profile) MIDP adalah spesifikasi untuk sebuah profile J2ME. MIDP memiliki lapisan diatas CLDC, API (Application Programming Interface) tambahan untuk daur hidup aplikasi, antarmuka, jaringan, dan penyimpanan presisten. Pada saat ini terdapat MIDP 1.0, MIDP 2.0. Fitur tambahan MIDP 2.0 dibandingkan dengan MIDP 1.0 adalah API untuk multimedia[7]. 2.3. Multimedia Messaging Service (MMS)
III. HASIL DAN PEMBAHSAN Multimedia Messaging Service (MMS) merupakan sebuah standar layanan pesan telepon yang memungkinkan untuk mengirimkan pesan yang mengandung objek multimedia, seperti gambar, audio, dan video. Layanan ini berbeda dengan SMS (Short Messaging Service) yang hanya dapat mengirimkan pesan teks saja. MMS digunakan bersama-sama dalam sebuah jaringan selular dengan sistem perpesanan lainnya, seperti SMS, Mobile Instant messaging, dan Mobile E-mail. Mobile phone yang telah memiliki fitur MMS memungkinkan pengguna untuk membuat pesan dan mengirimkan pesan dengan satu atau beberapa konten multimedia. Konten ini dapat berupa teks, gambar, audio, dan video. Tipe konten ini harus memenuhi standar MMS. Sebagai contoh, suatu tipe telepon genggam atau handphone dapat mengirim sebuah video MPEG4 dalam format AVI, tetapi tipe telepon genggam yang menerima pesan tersebut tidak dapat menerima atau memainkan pesan tersebut. Untuk menghidari hal-hal seperti ini, semua tipe telepon genggam harus memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh OMA. MMS pertama kali dikembangkan oleh 3GPP, organisasi yang bekerja untuk pembuatan standarisasi jaringan UMTS/GSM. Sejak itu, MMS dipakai di seluruh dunia dan digunakan antar jaringan GSM/GPRS dan CDMA. MMS kemudian juga telah mengalami standarisasi olh 3GPP2, sebuah organisasi
A. Analisa Kebutuhan Tingkat penggunaan mobile phone yang begitu banyak membuat tingkat keinginan penggunan aplikasi mobile phone semakin kian maju antara lain pemaafaatan aplikasi Multimedia Messaging Service (MMS) yang memungkinkan pengguna dapat mengirimkan file data berupa teks, suara, music dan Video. Untuk memasukan aplikasi MMS , mobile phone haruslah memiliki fasilitas Java MIDP 2.0 agara dapat menjadi interface dari aplikasi yang kita rancang menggunajkan tools Java Micro Edition (J2ME). B. Rancangan Aplikasi Rancangan pada aplikasi ini dilakukan dengan cara mendeskripsikan sistem pada diagram Use case, diagram activity, dan diagram sequence. a.
Diagram Aktifitas Diagram aktifitas membuat pesan dan mengirim pesan dapat dilihat pada gambar 4 dan gambar 5:. Pada prose diagram aktifitas terlihat interkasi antara user dengan sistem yang tersimpan pada mobile phone. b. Diagram Use Case
22
Seminar Nasional Pengaplikasian Telematika SINAPTIKA 2010 – ISSN 2086-8251
Gambar 3. Diagram Use case
Gambar 4. Diagram aktivitas untuk use case membuat pesan
23
Seminar Nasional Pengaplikasian Telematika SINAPTIKA 2010 – ISSN 2086-8251
Gambar 5. Diagram aktivitas untuk use case mengirimkan pesan Diagram Sekuensial (Sequence Diagram) Bagian ini menunjukan diagram sekuensial (sequence diagram) aplikasi MMS. Terdapat dua buah diagram sekuensial yaitu, diagram sekuensial membuat pesan dan diagram sekuensial mengirim pesan. Dapat dilihat pada gambar 6 dan gambar 7.
Gambar 6. Diagram sekuensial untuk use case membuat pesan
24
Seminar Nasional Pengaplikasian Telematika SINAPTIKA 2010 – ISSN 2086-8251
Gambar 8. Layar menu utama pada aplikai MMS
Gambar 7. Diagram sekuensial untuk use case mengirimkan pesan Gambar 8. Layar pemilihan gambar C. Implentasi Rancangan Pada proses implentasi rancangan penulis melakukan proses kerja masing-masing antar muka yang terdapat pada plikasi MMS ini. Proses mengirimkan pesan user mengirmkan pesan berupa data gambar yang diplih, setelah itu user akan menerima report (laporan) jika data yang dikirimkan sampai ketujuan. Berdasarkan rancangan yang dibuat penulis membangun aplikasi berdasarkan rancangan tersebut terlihat pada gambar 8 yang merupakan gambar tampilan menu utama dari aplikasi dan gambar 9 merupakan tampilan pilih gambar yang akan dikirim. Pada proses pengiriman gambar user dapat memilih gambar yang akan dikirimkan setelah itu user memberikan nomer hp yang akan dikirim.
IV. KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diambil dari perancangan aplikasi MMS ini adalah sebagai berikut: 1. Pada aplikasi MMS, gambar yang ditambahkan ke dalam pesan hanya dapat diambil dari list yang telah tersedia di dalam program. 2. Aplikasi ini hanya dapat mengirimkan text, gambar, atau keduanya, untuk pengembangan lebih lanjut diharapkan dapat menambahkan content suara (audio), dan video ke dalam pesan yang dibuat. 3. Aplikasi ini sudah berjalan pada Emulator dan juga pada Mobile Phone V.
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Kadir, Abdul. (2004). Dasar Pemrograman Java 2. Yogyakarta: Penerbit Andi. [2]. Fowler, Martin. (2005). UML Distilled Edisi 3, Panduan singkat Bahasa Pemodelan Objek Standar, Yogyakarta: Penerbit Andi Offset. [3]. Sommerville, Ian. 2006. Software Engineering. 8th Edition. Pearson Education. [4]. Irawan. (2008). Java Mobile Untuk Orang Awam. Palembang: penerbit Maxikom. [5]. Shalahuddin, M dan Rosa A.S. 2008. Pemrograman J2ME Belajar Cepat Pemrograman Perangkat Telekomunikasi Mobile. Bandung: Penerbit Informatika. [6]. Supardi, Yuniar. 2008. Pemrograman Handphone dengan J2ME. Jakarta: Penerbit PT. Elek Media Komputindo. [7]. http://java.sun.com/j2me/docs/ di akses tanggal 20 Desember 2009
25