Analisis Variabel-Variabel yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen
Analisis Variabel-Variabel yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) JAM 14, 2 Diterima, Januari 2015 Direvisi, Mei 2015 Januari 2016 Maret 2016 Disetujui, April 2016
Febrianto Frans Deni Program Magister Manajeman Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya Siti Aisjah Atim Djazuli Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya
Abstract: This study aims to find out how Managerial Ownership, Institutional Ownership, Leverage, Company Size, Profitability, and Investment Opportunity influence on Dividend Policy. The population of this study is a manufacturing company that is listed on the Indonesia Stock Exchange Period 2007 to 2011 as many as 203 companies. This study used population criteria methodand obtained saturation samples from 32 companies. The data used are secondary data and methods of analysis is multiple regression analysis. The results showed that Institutional Ownership, Firm Size and Profitability has a positive influence, while Managerial Ownership has a negative but insignificant influence on dividend policy. Leverage has a negative influence while Investments Opportunity has a positive and significant influence on dividend policy. The conclusion of this study is a manufacturing company that has a high leverage will hold most of its earnings to repay debt and or for further fund projects so the company is able to maintain balance its capital structure in order to remain optimal. Manufacturing companies that have high profitability will provide a high dividend payments to give a signal to investors that the company foresees good profitability in the future. Keywords: Dividend Policy, Managerial Ownership, Institutional Ownership, Leverage, Company Size, Profitability, Investments Opportunity, and BEI
Jurnal Aplikasi Manajemen (JAM) Vol 14 No 2, 2016 Terindeks dalam Google Scholar
Alamat Korespondensi: Febrianto, Program Magister Manajeman Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UB, DOI: http:/ /d x.doi .o rg/ 10.18 202 /jam 23026332. 14.2.17
Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Kepemilikan manajerial, Kepemilikan Institusional, Leverage, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan kesempatan investasi terhadap Kebijakan Dividen.Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Periode Bursa Efek Indonesia 2007–2011 yaitu sebanyak 203 perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode kriteria populasi dan diperoleh sampel jenuh dari 32 perusahaan. Data yang digunakan adalah data sekunder dan metode analisis adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwaKepemilikan Institusional, Ukuran Perusahaan, dan Profitabilitas berpengaruh positif sementara Kepemilikan Manajerial memiliki pengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap kebijakan dividen. Leverage memiliki pengaruh negatif sementara Peluang Investasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perusahaan yang memiliki tingkat leverage yang tinggi akan menahan sebagian besar labanya untuk pelunasan utang dan atau mendanai proyekproyek perusahaan selanjutnya sehingga perusahaan mampu menjaga keseimbangan struktur modalnya agar tetap optimal. Perusahaan manufaktur yang memiliki profitabilitas tinggi akan
TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 359
ISSN: 1693-5241
359
Febrianto Frans Deni, Siti Aisjah, Atim Djazuli
memberikan pembayaran dividen yang tinggi. Kebijakan dividen dapat digunakan perusahaan untuk memberikan signal bagi investor bahwa perusahaan meramalkan profitabilitas yang baik di masa mendatang. Kata Kunci: kebijakan dividen, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, leverage, ukuran perusahaan, profitabilitas, kesempatan investasi, dan BEI
Perkembangan perusahaan manufaktur dari tahun ke tahun dapat dilihat dari kinerja keuangan dan prospek perusahaan di masa mendatang. Kondisi perusahaan yang terus berkembang dan semakin maju tentunya dapat tercermin dari semakin baiknya kinerja keuangan yang dimiliki oleh perusahaan dan akan berdampak pada tingkat laba yang dihasilkan oleh perusahaan. Bagi perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia, kebijakan dividen merupakan hal yang sangat penting. Brigham dan Houston (2006:70–78) menyatakan bahwa terdapat teori kebijakan dividen yaitu: teori ketidakrelevanan dividen, teori “Bird-in-the hand”, teori preferensi pajak, teori Information content or signaling hypothesis, teori Clientele effect dan teori residu dividen (The residual theory of dividend). Secara umum, penetapan kebijakan dividen dipengaruhi faktor-faktor seperti undang-undang tentang kebijakan dividen, kebutuhan pelunasan utang, likuiditas perusahaan, posisi pemegang saham sebagai pembayar pajak, tingkat ekspansi aktiva, stabilitas laba, akses ke pasar modal, kendali perusahaan, tingkat inflasi, kesempatan investasi, profitabilitas, dan pembatasan-pembatasan (restriction in debt cotract), (Van Horne, 1986; Weston dan Copeland 1991). Kebijakan dividen bersangkutan dengan penentuan pembagian pendapatan (earning) antara penggunaan pendapatan untuk dibayarkan kepada para pemegang saham sebagai dividen atau untuk digunakan didalam perusahaan, yang berarti laba tersebut harus ditahan di dalam perusahaan. Apabila perusahaan memilih untuk membagikan laba sebagai dividen, maka akan mengurangi laba yang ditahan yang juga merupakan sumber dana internal perusahaan. Sebaliknya jika perusahaan memilih untuk menahan laba yang diperoleh, maka kemampuan pembentukan sumber dana internal akan semakin besar. Oleh karena itu dalam menentukan kebijakan dividen, manajemen tidak hanya memperhatikan kesejahteraan para
360
pemegang saham saja namun juga harus menjaga pertumbuhan dan kelangsungan hidup perusahaan (Sartono, 2000:369). Dalam menetapakan kebijakan dividen terlihat bahwa terdapat beberapa pihak yang saling berbeda kepentingan, yaitu antara kepentingan pemegang saham, pemegang obligasi, dan pihak perusahaan itu sendiri (Hatta, 2002). Adanya perbedaan kepentingan inilah yang menimbulkan masalah keagenan (agency problem). Pemegang obligasi menginginkan pemegang saham meyimpan dana sebanyak mungkin di dalam perusahaan sehingga dana tersebut dapat digunakan untuk membayar pemegang obligasi dimasa kesulitan keuangan (financial distress). Sebaliknya pemegang saham menginginkan kelebihan dana tersebut dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen (Ross, et al., 2008:526). Menurut Hanafi (2004:12) variasi lain dari konflik keangenan antara manajer dengan pemegang saham adalah agency free cash flow. Menurut teori ini, apabila perusahaan menghasilkan free cash flow dalam jumlah besar maka manajer akan berusaha memegang sumberdaya tersebut agar tetap dalam kendali manajer. Ketersediaan free-cash-flow akan cenderung digunakan manajer untuk kegiatan konsumtif (meningkatkan fasilitas pribadi seperti, ruang kantor yang mewah, biaya perjalanan kelas satu ataupun investasi pada proyek yang tidak menguntungkan). Riyanto (2001:267) menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen suatu perusahaan adalah kebutuhan untuk membayar hutang. Apabila perusahaan akan memperoleh hutang baru atau mejual obligasi untuk membiayai perluasan perusahaan, maka harus direncanakan terlebih dahulu cara untuk membayar kembali hutang tersebut. Apabila perusahaan menentukan bahwa pelunasan hutangnya akan diambilkan dari laba ditahan, maka perusahaan harus menahan sebagian besar dari pendapatan untuk keperluan tersebut.
JURNAL APLIKASI Nama Orang MANAJEMEN | VOLUME 14 | NOMOR 2 | JUNI 2016
Analisis Variabel-Variabel yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen
Weston dan Copeland (1991) menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen adalah akses ke pasar modal. Perusahaan besar yang sudah mantap dengan profitabilitas yang tinggi dan keuntungan yang stabil, dengan mudah masuk ke pasar modal atau memperoleh macam-macam dana dari luar untuk pembiayaannya. Sebaliknya, perusahaan kecil yang masih baru atau yang agak gegabah adalah lebih riskan bagi para calon investor (Brigham dan Houston, 2001:265). Hanafi (2004:375) menyatakan bahwa profitabilitas merupakan salah satu faktor yang mempegaruhi kebijakan dividen. Rasio profitabilitas merupakan tingkat keuntungan bersih yang mampu diraih oleh perusahaan pada saat menjalankan operasinya. Perusahaan yang mempunyai aliran kas atau profitabilitas yang baik bisa membayar dividen atau meningkatkan dividen. Selain profitabilitas, kesempatan investasi juga merupakan salah satu faktor yang menentukan kebijakan dividen. Semakin besar kesempatan investasi maka dividen yang bisa dibagikan akan semakin sedikit. Akan lebih baik jika ditanamkan pada investasi yang menghasilkan NPV yang positif (Hanafi, 2005: 375).
KERANGKA KONSEPTUAL PENELITIAN Variabel
Koefisien
t - Hitung
Sig t
Keterangan
Konstanta MOWN (X1) INST (X2) DER (X3) SIZE (X4) ROA (X5) MTBV (X6) α R Square Adjusted ( ) F-Hitung Sig F
1,578 -0,013 0,005 -0,170 0,055 0,003 0,039 = 0,05 = 0,247 = 0,218 = 8,379 = 0,001
1.632 -1.500 1.654 -2.070 1.683 .289 2.336
0.10 5 0.13 6 0.10 0 0.04 0 0.09 4 0.77 3 0.02 1
Tidak Signifikan Tidak Signifikan Signifikan Tidak Signifikan Tidak Signifikan Signifikan
H1 H2
: Semakin tinggi tingkat kepemilikan manajerial di dalam perusahaan, semakin rendah dividend payout ratio. : Semakin tinggi tingkat kepemilikan institusional di dalam perusahaan, maka semakin rendah dividend payout ratio.
H3 H4 H5 H6
: Semakin tinggi tingkat Leverage perusahaan, maka semakin rendah dividend payout ratio. : Semakin tinggi Ukuran Perusahaan, maka semakin tinggi dividend payout ratio. : Semakin tinggi Profitabilitas perusahaan, maka semakin tinggi dividend payout ratio. : Semakin tinggi Kesempatan Investasi perusahaan, maka semakin rendah dividend payout ratio.
METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan paradigma kuantitatif yang menguji teori-teori melalui pengukuran variabelvariabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam periode pengamatan penelitian dilakukan dari tahun 2007–2011, yaitu sejumlah 203 perusahaan. Pengambilan sampel dilakukan dengan Kriteria populasi. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, dan sumber data penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui media perantara. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi yaitu dengan mendokumentasikan laporan keuangan dan Summary of Financial Statement yang tercantum dalam Indonesian Capital Market Directory (ICMD) perusahaan manufaktur tahun 2007 sampai 2011.
HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji regresi linier berganda dengan = 5% untuk mengtahui pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian model regresi secara parsial digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen yaitu Kepemilikan Manajerial (MOWN), Kepemilikan Institusional (INST), Ukuran Perusahaan (Firm Size), Leverage (DER), Profitabilitas (ROA), dan Kesempatan Investasi (MTBV) secara individual dalam menerangkan variasi variabel Kebijakan Dividen (DPR).
TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011
ISSN: 1693-5241
361
Febrianto Frans Deni, Siti Aisjah, Atim Djazuli
Hasil Analisis Regresi Pengaruh Kepemilikan Manajerial (MOWN) terhadap Kebijakan Dividen (DPR) Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa variabel Kepemilikan Manajerial (MOWN) memiliki koefisien regresi sebesar -0,013 dan nilai thitung sebesar -1,500 dengan signifikansi sebesar 0,136. Nilai statistik uji thitung tersebut lebih kecil daripada ttabel (1,500 < 1,975) dan nilai signifikansinya lebih besar dari = 0,05 (0,136 > 0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kepemilikan manajerial memiliki pengaruh yang negatif namun tidak signifikan terhadap kebijakan dividen. Hal ini mengindikasikan bahwa kebijakan dividen digunakan sebagai mekanisme subtitusi untuk mengurangi biaya keagenan.
Pengaruh Kepemilikan Institusional (INST) terhadap Kebijakan Dividen (DPR) Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa variabel kepemilikan institusional (INST) memiliki koefisien regresi sebesar 0,005 dan nilai thitung sebesar 1.654 dengan signifikansi sebesar 0,100. Nilai statistik uji thitung tersebut lebih kecil daripada ttabel (1,654 < 1,975) dan nilai signifikansinya lebih besar dari = 0,05 (0,136 > 0,05). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kepemilikan institusional memiliki pengaruh yang positif namun tidak signifikan terhadap kebijakan dividen. Hal ini bisa terjadi karna kemungkinan sebagian besar investor institusi pada perusahaan manufaktur bukan merupakan institusi perbankan yang berperan sebagai monitoring agent untuk kepentingan pihak kreditor sehingga adanya kepemilikan intitusional tidak semakin mengurangi dividen payout ratio.
Pengaruh Leverage (DER) terhadap Kebijakan Dividen (DPR) Hasil pengujian pengaruh variabel Leverage (DER) terhadap kebijakan dividen (DPR), menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi sebesar -0,170 dan nilai thitung sebesar -2,070 dengan signifikansi sebesar 0,040. Tingkat signifikansi sebesar 0,040 lebih kecil dari = 0,05 dan thitung lebih besar daripada ttabel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel debt to equity ratio memiliki pengaruh yang negatif dan 362
signifikan terhadap kebijakan dividen. Hal ini mengindikasikan bahwa apabila semakin tinggi tingkat debt to equity ratio, perusahaan manufaktur cenderung untuk menahan laba yang diperoleh untuk melunasi hutangnya atau mengunakannya sebagai sumber dana internal untuk menjaga keseimbangan struktur modal perusahaan. Hasil penelitian ini mendukung pernyataan Van Horne (1986) dan Weston dan Copeland (1991) yang menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen adalah kebutuhan untuk pelunasan utang. Apabila manajemen memutuskan untuk melunasi utang yang jatuh tempo, maka perusahaan akan menahan laba. Perusahaan tidak akan membagikan dividen kepada pemegang saham. Riyanto (2001:267) menyatakan bahwa apabila perusahaan menentukan bahwa pelunasan hutangnya akan diambilkan dari laba ditahan, maka perusahaan harus menahan sebagian besar dari pendapatan untuk keperluan tersebut.
Pengaruh Ukuran Perusahaan (Firm Size) terhadap Kebijakan Dividen (DPR) Hasil pengujian hipotesis keempat menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan (Firm Size) memiliki koefisien regresi sebesar 0,055 dan nilai t-hitung sebesar 1,683 dengan signifikansi sebesar 0,094. Nilai statistik uji thitung tersebut lebih kecil daripada ttabel (1,683 < 1,975) dan nilai signifikansinya lebih besar dari = 0,05 (0,094 > 0,05). Berdasarkan kedua pengujian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel ukuran perusahaan memiliki pengaruh yang positif namun tidak signifikan terhadap kebijakan dividen (DPR). Hal ini menunjukkan bahwa ukuran Perusahaan kurang berpengaruh dalam menentukan kebijakan dividen (DPR) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
Pengaruh Profitabilitas (ROA) terhadap Kebijakan Dividen (DPR) Hasil pengujian hipotesis kelima menunjukkan bahwa variabel profitabilitas (ROA) memiliki koefisien regresi sebesar 0,003 dan nilai thitung sebesar 0,289 dengan signifikansi sebesar 0,773. Nilai statistik uji thitung tersebut lebih kecil daripada ttabel (0,289 < 1,975) dan nilai signifikansinya lebih besar dari = 0,05
JURNAL APLIKASI Nama Orang MANAJEMEN | VOLUME 14 | NOMOR 2 | JUNI 2016
Analisis Variabel-Variabel yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen
(0,773 > 0,05). Berdasarkan kedua pengujian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel profitabilitas (ROA) tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen (DPR). Hal ini menunjukkan bahwa profitabilitas (ROA) kurang berpengaruh dalam menentukan kebijakan dividen (DPR) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
Pengaruh Kesempatan Investasi (MTBV) terhadap Kebijakan Dividen (DPR) Hasil pengujian hipotesis keenam menunjukkan bahwa variabel kesempatan investasi (MTBV) memiliki nilai koefisien regresi sebesar -0,170 dan nilai thitung sebesar -2,070 dengan signifikansi sebesar 0,040. Tingkat signifikansi sebesar 0,040 lebih kecil dari = 0,05 dan t-hitung lebih besar daripada ttabel. Temuan penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kouki dan Guizani (2009:50) yang menemukan bahwa pengaruh variabel market to book value terhadap kebijakan dividen adalah positif dan signifikan. Hal ini terjadi karena biaya akses untuk pendanaan eksternal relatif lebih murah bagi perusahaan yang memiliki kesempatan investasi tinggi (Kouki dan Guizani, 2009). Perusahaan yang memiliki kesempatan investasi lebih besar dapat membayar dividen dalam jumlah yang tinggi karena pembiayaan investasi dapat didanai dengan sumber dana eksternal.
KESIMPULAN DAN SARAN
terhadap manajemen dalam mengambil keputusan. Kepemilikan institusional yang berperan sebagai monitoring agent yang tinggi akan dapat meningkatkan pengawasan terhadap perilaku opportunis manajemen yang memanfaatkan manajemen laba untuk kepentingan pribadinya, yang mungkin mengakibatkan kepentingan pihak lain terabaikan. Perusahaan yang memiliki tingkat leverage yang tinggi akan menahan sebagian besar labanya untuk pelunasan utang dan atau mendanai proyek-proyek perusahaan selanjutnya sehingga perusahaan mampu menjaga keseimbangan struktur modalnya agar tetap optimal. Perusahaan yang berukuran besar memiliki akses di pasar modal lebih mudah daripada perusahaan kecil sehingga dapat memperoleh sumber dana eksternal dengan lebih mudah dan mampu membagikan dividen yang lebih besar. Perusahaan manufaktur yang memiliki profitabilitas tinggi akan memberikan pembayaran dividen yang tinggi. Kebijakan dividen dapat digunakan perusahaan untuk memberikan signal bagi investor bahwa perusahaan meramalkan profitabilitas yang baik di masa mendatang. Perusahaan dengan tingkat market to book value tinggi akan membayarkan dividen lebih tinggi karna memilki kesempatan investasi yang besar sehingga mudah memperoleh dana dari eksternal. Pembayaran dividen yang lebih besar pula memberikan signal kepada investor bahwa perusahaan memiliki kinerja dan prospek yang baik.
Kesimpulan Berdasarkan tujuan penelitian dan pembahasan yang dijelaskan pada bab sebelumnya, maka dihasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut: Perusahaan manufaktur dengan tingkat kepemilikan manajerial yang tinggi dapat mengurangi biaya keagenan karna manajer akan bekerja dengan lebih baik dan lebih berhati-hati dalam melakukan pengambilan keputusan karna jika perusahaan mengalami kerugian manajer juga akan ikut merasakan dampaknya. Manajer akan berusaha untuk mengelola free cash flow yang dimiliki oleh perusahaan dengan baik untuk mendanai proyek-proyek yang lebih menguntungkan perusahaan. Perusahaan manufaktur dengan tingkat kepemilikan institusi yang tinggi dapat meningkatkan pengawasan
Saran Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat diberikan peneliti adalah sebagai berikut: Perusahaan manufaktur perlu menggunakan kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional sebagai solusi dalam mengatasi masalah keagenan sehingga dapat mengurangi biaya agensi. Perusahaan manufaktur perlu memperhatikan tingkat leveragenya sehingga mampu menjaga keseimbangan struktur modal perusahaan agar tetap optimal. Perusahaan perlu membagikan dividen untuk memberikan sinyal positif kepada para investor bahwa perusahaan memiliki kesempatan investasi dan
TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011
ISSN: 1693-5241
363
Febrianto Frans Deni, Siti Aisjah, Atim Djazuli
memiliki kinerja yang baik dalam menghasilkan laba dan meningkatkan nilai perusahaan.
DAFTAR RUJUKAN Abassi, Z., Musammil, M., dan Qazi, F. 2012. Determinants of Dividend Payout in Pakistan. American Journal of Scientific Research. Issue 49, pp. 21–26. Agurtina, Y. 2010. Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Dividen, Ukuran Perusahaan, Tingkat Suku Bunga terhadap Struktur Modal dan Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yangTerdaftar di BEI), Tesis, Program Magister Manajemen, Pascasarjana Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya. Ahmed, H., dan Attiya, Y.J. 2009. The Determinants of Dividend Policy in Pakistan. International Reasearch Journal of Finance and Economics. Al Kuwari, D.A. 2009. Determinants of the Dividend Policy in Emerging Stock Exchanges: The Case of GCC Countries. Global Economy and Finance Journal, Vol. 2, No. 2 pp. 38–63. Al-Malkawi, Rafferty, M., dan Pillai, R. 2007. Dividend Policy: A Review of Theories And Empirical Evidence, International Bulletin of Bussiness Administration 9, pp. 171–201. Al-Malkawi, Husam, A.N. 2008. Factors Influencing Corporate Dividend Decision: Evidence from Jordanian panel Data. International Journal of Business. Al-Najjar, B. 2009. Dividend Behavior and Smoothing New Evidence from Jordanian Panel Data. Studies in Economics and Finance, Vol. 26, No. 3, pp. 1–27. Al Shabibi, B.K., dan Ramesh, G. 2011. An Empirical Study on the Determinants of Dividend Policy in the UK. International Research Journal of Finance and Economics. Amidu, M., dan Abor, J. 2011. Determinants of dividend payout ratios in Ghana. The Journal of Risk Finance. Vol. 7, No. 2, pp. 136–145. Anil, K., dan Sajuta, K. 2008. Determinants of Dividend Payout Ratios-A Study of Indian Information Technology Sector. International Research journal of Finance and Economics. Atmaja, L.A. 2008. Teori dan Praktik Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Andi Offset. Bathala, C.T., K.P. Moon, dan R.P. Rao. 1994. Manajerial Ownership, Debt Policy, and The Impact of Institutional Holding: an Agency Perspective. Financial Management 23, 38–50. Brealey, Richard, A. dan Stewart, C.M. 2004, Principles of Corporate Finance. 7th Edition, McGraw-Hill Companies, inc. 364
Brigham, Eugene, F., dan Joel, F.H. 2001. Manajemen Keuangan, Edisi Terjemahan. Dodo Suharto dan Herman Wibowo (penerjemah). Jakarta: Erlangga. Brigham, Eugene, F., dan Joel, F.H. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Ali Akbar Yulianto (penerjemah). Jakarta: Salemba Empat. Chen, Carl, R., dan Thomas, L.S. Februari 1999. Manajerial Ownership and Agency Conflicts: A Nonlinier Simultaneous Equation Analysis of Managerial Ownership, Risk Taking, Debt Policy, and Dividend Policy. The Financial Review. Vol. 34, No. 1. Chen, J., dan Dhiensiri, N. 2009. Determinants of Dividend Policy: The Evidence from New Zealand. International Research Journal of Finance and Economics. D’ Souza, J., dan Atul, K.S. 1999. Agency cost, Market Risk, Investment Opportunities and Dividend PolicyAn International Perspective. Managerial Finance 25 (6). Easterbrook, F. 1984, Two Agency Costs Explanations of Dividends, American Economic Review 74, 650–659. Fisher, D.J. 2003. Dividend Policy, Firm Performance and Executive Financial Incentives: An Analysis from the Jobs and Growth Tax Relief Reconciliation Act of 2003. A Dissertation in Business Administration-Accounting, Doctor of Philosophy Faculty of Texas Tech University. Ghozali, I. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gujarati, D.N. 2006. Basic Econometrics. Singapore: Mc Graw Hill, Inc. Gill, A., Bigger, N., dan Tibrewala, R. 2010. Determinants of Dividend Payout Ratio: Evidance from United states. American Economic Review 46, pp. 97–113. Hadiwidjaja, D.R., dan Triani, F.L. 2009. Pengaruh Profitabilitas terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur di Indonesia. Jurnal Organisasi dan Manajemen, Vol. 5, No. 2, PP. 49–54. Hanafi, M.M. 2005. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE. Hatta, A.J. 2002. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Deviden: Investigasi Pengaruh Teori Stakeholder, JAAI vol. 6, No.2. Hal 1–22. Holder, Mark, E., Frederick, W.L., dan J. Lawrence, H. 1998. Dividend Policy Determinants: An Investigation of the Influences of Stakeholder Theory. Financial Management 27 (3):73–82. Jensen, M.C. 1986. Agency Cost of Free Cash Flow, Corporate Finance, and Takeovers. American Economic Review. Vol. 76, No. 2, pp. 323–329.
JURNAL APLIKASI Nama Orang MANAJEMEN | VOLUME 14 | NOMOR 2 | JUNI 2016
Analisis Variabel-Variabel yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen
Jensen, M., and W. Meckling. 1976. Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure, Journal of Financial Economics 3, 305– 360. Kim, H., dan Gu, Z. 2009. Financial Features of Dividend paying Firms in The Hospitality Industry: A Logistic Regression Analysis. International Journal of Hospitality Management 28, pp. 359–366. Kouki, M., dan Moncef, G. 2009. Ownership Structure and Dividend Policy Evidence from the Tunisian Stock Market. European Journal of Scientific Research 25 (1):42–53. Lee, C., Gupta, M., Chen, H., dan Lee, A. 2011. Optimal Payout Ratio Under Uncertainty and The Flexibility Hypothesis: Theory and Empirical Evidance. Journal of Corporate Finance 17, pp 483–501. Mahadwarta, P.A. 2002. Interdependensi antara Kebijakan Leverage dengan Kebijakan Dividen: Perspektif Teori Keagenan. Jurnal Riset Akuntansi, Manajemen dan Ekonomi STIE Yogyakarta. Marfo, Y.E., dan Agyei, K.S. 2011. Determinants of Dividend Policy of Banks in Ghana. International Research Journal of Finance and Economics. Mollah, S., Kevin, K., dan Helen, S. 2000. The Influence of Agency Costs on Dividend Policy in an Emerging Market: Evidence from the Dhaka Stock Exchange. Paper of Workshop at the University of Oslo Norway. Putri, I.F., dan Mohammad, N. 2006. Analisis persamaan Simultan Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Risiko, Kebijakan Hutang dan Kebijakan Dividen dalam Perspektif Teori Keagenan. Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang.
Prastowo, D., dan Juliaty, R. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Ridwan, dan Inge. 2001. Manajemen Keuangan Satu. Jakarta: PT Prenhallindo. Riyanto, B. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE. Rozeff, M. 1982. Growth, Beta and Agency Costs as Determinants of Dividend payout Ratios. The Journal of Financial Research 5, 249–259. Ross, Stephen, A., Westerfield, Randolph, W., Jaffe, J., dan Jordan, Bradford, D. 2008. Modern Financial Management. Eighth Edition, McGraw-Hill Companies, Inc. Sartono, R.A. 2000. Manajemen Keuangan Teori dan Implikasi. Yogyakarta: BPFE. Soliha, E., dan Taswan. 2002. Pengaruh Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan Serta Beberapa Faktor yang Mempengaruhinya. Jurnal Bisnis dan Ekonomi. Van Horne, James, C., dan John, M.W.J.R. 2007. Prinsipprinsip Manajemen Keuangan, Edisi Terjemahan. Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary (penerjemah). Jakarta: Salemba Empat. Walsh, C. 2003. Key Management Ratios: Rasio-Rasio Manajemen Penting Penggerak dan Pengendali Bisnis, Edisi 3. Jakarta: Erlangga. Weston, F.J., dan Copeland, T.E. 1996. Manajemen Keuangan, Edisi Kesembilan, Jilid 2. Jakarta: Binarupa Aksara. Weston, Fred, J., dan Copeland, T.E. 2010. Manajemen Keuangan, Edisi Revisi, Jilid 1. Jakarta: Binarupa Aksara. Wiagustini. 2010. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Udayana University Press, Denpasar, Bali.
TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011
ISSN: 1693-5241
365