Analisis Tokoh dalam Novel Lelaki Terindah Karya Andrei Aksana: Suatu Tinjauan Psikologi Sastra Mika Isriantiani, Maria Josephine K. Mantik Program Studi Indonesia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya
[email protected]
Abstrak Skripsi ini membahas karakter tokoh, khususnya faktor yang memengaruhi perubahan orientasi seksual pada tokoh gay, dan perbedaan cara pandang masyarakat Indonesia dengan Thailand terhadap kehadiran kaum gay yang terdapat di dalam novel Lelaki Terindah karya Andrei Aksana. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik analisis teks. Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa faktor terbesar yang dapat memengaruhi seseorang hingga dapat menjadi gay adalah melalui faktor lingkungan. Selain itu, diperoleh juga kesimpulan bahwa kaum gay lebih dapat diterima di Thailand daripada di Indonesia.
Figures Analysis in Lelaki Terindah by Andrei Aksana: A Psychological Literature Review Abstract This undergraduate thesis analyzes figures character, especially factors influencing changes in sexual orientation in gay characters, and differences in perspective Indonesian and Thailand society to the presence of gays in Lelaki Terindah by Andrei Aksana. The method used in this research is descriptive method with text analysis. The result of this research found that the biggest factor affecting a person to be gay is through environmental factors. In addition, also found that the presences of gay in Thailand are more acceptable than in Indonesia.
Keywords
: psychological literature, gay, Indonesia, Thailand
Pendahuluan Dunia sastra, khususnya penulisan novel, saat ini menunjukkan banyak perubahan dalam hal mengangkat tema realita sosial. Seksualitas, khususnya homoseksual, menjadi salah satu topik yang menarik, yang kemudian dijadikan tema oleh pengarang-pengarang muda. Dahulu, hal ini dianggap tabu untuk dibicarakan, kini tidak lagi. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi pergeseran pandangan terhadap sesuatu yang berhubungan dengan homoseksual sebagai salah satu realitas kehidupan di masyarakat. Salah satu karya sastra dalam bentuk novel yang mengangkat tema homoseksual adalah Lelaki Terindah karya Andrei Aksana. Novel ini mengangkat sebuah kisah percintaan kaum gay, antara Rafky dan Valent. Penggambaran kisah Rafky dan Valent sedemikian
Analisis tokoh..., Mika Isriantiani, FIB UI, 2013
romantis sehingga terkesan hubungan tersebut bukan merupakan hubungan antara laki-laki dengan laki-laki, melainkan laki-laki dengan perempuan. Pengarang mengemas kata-kata menjadi suatu kalimat yang indah, penuh makna, dan mudah dipahami. Selain itu, tokoh gay yang dihadirkan pengarang, salah satunya bukanlah seorang gay yang sejak kecil sudah tidak memiliki rasa tertarik terhadap perempuan, melainkan laki-laki yang menjadi gay setelah berteman dekat dengan seorang laki-laki gay. Perubahan psikologis, yang terjadi pada tokoh utama hingga menjadi seorang gay, tersebutlah yang kemudian menjadi alasan penulis untuk menjadikan novel Lelaki Terindah sebagai korpus analisis. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, homoseksual adalah kelainan terhadap orientasi seksual yang ditandai dengan timbulnya rasa suka terhadap orang lain yang mempunyai kelamin sejenis atau identitas gender yang sama. Istilah yang sudah umum dikenal masyarakat untuk orang yang termasuk homoseksual adalah gay (untuk lelaki) dan lesbian (untuk wanita). Selain mengungkap kehidupan percintaan pasangan gay, novel ini juga memberikan informasi yang berhubungan dengan proses perubahan orientasi seksual pria yang pada mulanya heteroseksual menjadi seorang homoseksual. Pengarang menggambarkan proses perubahan orientasi seksual pada seorang pria, yang dialami oleh tokoh Rafky, hingga menjadi seorang pria homoseksual. Perubahan yang terjadi pada tokoh Rafky ini digambarkan melalui konflik batin maupun konflik dengan tokoh lain, yaitu pasangan gaynya, tokoh Valent. Tidak hanya menghadirkan realitas kehidupan kaum gay, novel ini juga menceritakan dan memberikan informasi mengenai kehidupan pasangan gay yang menjalin cinta di dua negara, yaitu Thailand dan Indonesia. Perbedaan cara pandang masyarakat Thailand dan Indonesia berimbas pada hubungan pasangan gay, Rafky dan Valent. Penolakan masyarakat Indonesia dengan kehidupan homoseksual direalisasikan oleh pengarang dalam kemelut yang terjadi antara tokoh Valent dengan ibunya, dan Rafky dengan ayahnya. Penggambaran perbedaan cara pandang antara masyarakat Thailand dan Indonesia ini menjadi daya tarik dari novel Lelaki Terindah, di samping kemampuan pengarang dalam mengungkap kehidupan percintaan kaum gay. Oleh sebab itu, rumusan masalah dalam penelitian ini disusun sebagai berikut. 1. Bagaimana watak atau karakter para tokoh, khususnya perubahan psikologis pada tokoh utama—Rafky dan Valent—hingga dapat menjadi gay, dalam Lelaki Terindah? 2. Apakah terdapat perbedaan cara pandang masyarakat Indonesia dengan Thailand terhadap kaum gay bila ditinjau dengan psikologi sosial dalam Lelaki Terindah?
Analisis tokoh..., Mika Isriantiani, FIB UI, 2013
Dari permasalahan tersebut di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Menjelaskan watak atau karakter para tokoh, khususnya perubahan psikologis yang dialami oleh tokoh utama—Rafky dan Valent—hingga dapat menjadi gay, yang terdapat dalam Lelaki Terindah. 2. Menjelaskan perbedaan cara pandang masyarakat Indonesia dengan Thailand dalam memandang hubungan homoseksual, khususnya gay, dengan tinjauan psikologi sosial dalam Lelaki Terindah.
Tinjauan Teoritis Unsur-unsur yang terdapat dalam karya sastra, terbagi menjadi dua bagian, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Pada bagian pertama, yaitu unsur intrinsik, akan dipaparkan mengenai teori yang digunakan untuk menganalisis penokohan dan alur yang terdapat di dalam Lelaki Terindah. Lalu pada bagian kedua, yaitu unsur ekstrinsik, akan dipaparkan mengenai teori yang digunakan untuk menganalisis perubahan psikologis pada tokoh gay, yaitu Rafky dan Valent, serta perbedaan cara pandang masyarakat Indonesia dengan Thailand dalam menanggapi kehadiran kaum homoseks yang terdapat di dalam Lelaki Terindah. Dalam menganalisis tokoh dan penokohan sebagai salah satu unsur instrinsik dalam karya sastra, penulis menggunakan teori dari Panuti Sudjiman dalam bukunya Memahami Cerita Rekaan. Tokoh ialah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau berlakuan dalam berbagai peristiwa dalam cerita (Sudjiman, 1988: 16). Dengan mempelajari tokoh, pembaca akan mampu menelusuri jejak psikologisnya. Berdasarkan fungsinya di dalam cerita, Sudjiman membagi hal tersebut menjadi dua bagian, yaitu tokoh sentral dan tokoh bawahan. Tokoh sentral merupakan tokoh yang memiliki intensitas yang besar terhadap peristiwa-peristiwa yang membangun cerita. Tokoh bawahan, menurut Grimes—dalam Sudjiman, adalah tokoh yang tidak sentral kedudukannya di dalam cerita, tetapi kehadirannya sangat diperlukan untuk menunjang atau mendukung tokoh utama (1988: 19). Menurut Sudjiman, berdasarkan cara menampilkan tokoh di dalam cerita, terdapat dua jenis tokoh, yaitu tokoh datar dan tokoh bulat. Tokoh datar bersifat statis. Di dalam perkembangan lakuan, watak tokoh itu sedikit sekali berubah, bahkan ada kalanya tidak berubah sama sekali (1988: 20—21). Tokoh bulat merupakan tokoh yang mengalami perkembangan psikologis paling banyak atau paling sering di dalam cerita. Jika lebih dari satu
Analisis tokoh..., Mika Isriantiani, FIB UI, 2013
ciri segi wataknya, yang ditampilkan atau digarap di dalam cerita dan membuat tokoh itu dapat dibedakan dari tokoh-tokoh yang lain, maka tokoh tersebut disebut tokoh bulat, tokoh kompleks, atau menurut Shahnon Ahmad ―watak bundar‖ (1988: 21). Selain menganalisis tokoh dan penokohan, unsur intrinsik lainnya yang akan dianalisis adalah alur. Teori yang akan penulis gunakan untuk menganalisis alur merupakan teori dari Panuti Sudjiman, sama dengan yang penulis gunakan untuk menganalisis tokoh seperti yang sudah penulis paparkan sebelumnya. Dalam sebuah cerita rekaan berbagai peristiwa disajikan dalam urutan tertentu. Peristiwa yang diurutkan itu membangun tulang punggung cerita, yaitu alur (1988: 29). Alur menurut urutan waktu kejadian terbagi lagi menjadi dua yaitu alur linear dan alur sorot balik. Peristiwa yang diceritakan berdasarkan urutan waktu terjadinya dengan susunan peristiwa yang kronologis disebut alur linear (1988: 29). Menurut Sudjiman, jika urutan kronologis peristiwa-peristiwa yang disajikan dalam karya sastra disela dengan peristiwa yang terjadi sebelumnya, maka terjadilah apa yang disebut alih balik atau sorot balik (1988: 33). Selain menganalisis unsur intrinsik dalam novel Lelaki Terindah, penulis juga akan menganalisis unsur ekstrinsik yang terdapat di dalam novel ini. Selain menganalisis unsur intrinsik dalam novel Lelaki Terindah, penulis juga akan menganalisis unsur ekstrinsik yang terdapat di dalam novel ini. Unsur ekstrinsik yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah telaah psikologi sastra. Dengan telaah psikologi sastra, dapat terlihat bagaimana perkembangan watak atau karakter para tokoh fiksi di dalam karya sastra. Salah satu teori psikologi yang mengkaji masalah kepribadian manusia adalah teori psikoanalisis. Psikoanalisis adalah disiplin ilmu yang dimulai sekitar tahun 1900-an oleh Sigmund freud. Teori psikoanalisis berhubungan dengan fungsi dan perkembangan mental manusia (Minderop, 2011: 11). Freud (2011: 21) membahas pembagian psikisme manusia menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut. a. Id (terletak di bagian taksadar) yang merupakan reservoir pulsi dan menjadi sumber energi psikis. b. Ego (terletak di antara alam sadar dan taksadar) yang bertugas sebagai penengah yang mendamaikan tuntutan pulsi dan larangan superego.
Analisis tokoh..., Mika Isriantiani, FIB UI, 2013
c. Superego (terletak sebagian di bagian sadar dan sebagian lagi di taksadar) bertugas mengawasi dan menghalangi pemuasan sempurna pulsi-pulsi tersebut yang merupakan hasil pendidikan dan identifikasi pada orang tua. Selain melihat perkembangan kepribadian tokoh gay dengan menggunakan teori psikoanalisis dari Sigmund Freud, penulis juga akan menganalisis perkembangan psikoseksual yang mendorong aktivitas seksual dari tokoh gay. Homoseksualitas merupakan salah satu penyimpangan perkembangan psikoseksual (Supratiknya, 1995: 41). Psikoseksual adalah salah satu cabang ilmu dalam psikologi yang berkaitan dengan penyertaan aktivitas dan dorongan seksual. Perilaku seksual yang berkelainan (variant sexual behavior) adalah perilaku seksual di mana pemuasannya ditentukan oleh sesuatu yang lain, bukan lewat hubungan seksual dengan pasangan beda jenis yang sudah dewasa. Homoseksual merupakan salah satu bentuk varian atau kelainan seksual yang dialami seseorang. Perilaku homoseksual menurut Supratiknya adalah perilaku seksual yang ditujukan pada pasangan sejenis, pria dengan pria maupun wanita dengan wanita (Supraktiknya, 1995:94). Sadarjoen (2005: 41-42) membagi kualitas tingkah laku homoseksual menjadi tiga bagian sebagai berikut. a. Homoseksual ekslusif, yang terjadi pada seorang homoseks yang sudah tidak memiliki rasa tertarik pada wanita dan juga tidak mempunyai minat seksual terhadap wanita. b. Homoseksual fakultatif, yang terjadi pada seorang homoseks dengan tingkah laku homoseksual yang timbul sebagai usaha menyalurkan hasrat seksualnya dalam kondisi yang mendesak. c. Biseksual, yang terjadi pada seorang homoseks yang dapat mencapai kepuasan erotis optimal baik dengan sesama jenis maupun dengan lawan jenis. Perilaku homoseksual bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor penyebab homoseksualitas bisa bermacam-macam, seperti kekurangan hormon lelaki selama masa pertumbuhan, mendapatkan pengalaman homoseksual yang menyenangkan pada masa remaja atau sesudahnya, dan memandang perilaku heteroseksual sebagai sesuatu yang aversif yang menakutkan/tidak menyenangkan, karena besar ditengah keluarga di mana ibu dominan sedangkan ayah lemah atau bahkan tidak ada (1995: 96). Lebih jelasnya Feldman dan Mc Culloch (1971), dalam skripsi Penny Marlina yang berjudul ―Sosialisasi dalam Peer Group (Terhadap Seseorang) dalam Proses Menjadi Homoseksual: Studi Kasus Terhadap Seorang Homoseksual), Program Studi Kriminologi
Analisis tokoh..., Mika Isriantiani, FIB UI, 2013
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik‖, mengemukakan beberapa faktor yang memengaruhi perkembangan homoseksualitas, yaitu sebagai berikut. a. Adanya penguat positif untuk berpartisipasi dalam aktivitas lawan jenis. Misalnya anak laki-laki mengembangkan minat feminin dan anak wanita mengembangkan minat maskulin. b. Adanya hukuman dari orangtua atau kurangnya dorongan untuk melakukan aktivitas heteroseksual. c. Adanya pengalaman yang menyakitkan dalam hubungan heteroseksual. Laki-laki homoseks seringkali melaporkan bahwa ketika kecil mereka memperoleh hukuman yang berat terhadap tingkah lakunya untuk melakukan hubungan seksual dengan anak perempuan. d. Tidak adanya model dari jenis kelamin yang sama, yang melakukan dan mendukung tingkah laku heterososial dan heteroseksual. e. Kepuasan seksual yang dalam dan berulang-ulang dalam masturbasi dengan teman sejenis selama masa remaja awal. Masturbasi untuk fantasi-fantasi homoseksual, daripada fantasi atau rangsangan heteroseksual. Selain menganalisis psikologi tokoh gay, hal lain yang akan dianalisis adalah cara pandang masyarakat Indonesia dengan Thailand, terkait homoseksual, dengan menggunakan teori psikologi, khususnya psikologi sosial. Psikologi sosial adalah cabang ilmu dari psikologi yang baru muncul dan intensif dipelajari pada tahun 1930. Objek material dari psikologi sosial adalah fakta-fakta, gejala-gejala serta kejadian-kejadian dalam kehidupan manusia. Psikologi sosial merupakan kajian mengenai perilaku antarpribadi manusia. Objek yang dibahas secara garis besar dalam psikologi sosial adalah manusia dan perilaku sosialnya atau gejala-gejala sosial (Ahmadi dalam Syam, 2012: 10).
Metode Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan menggunakan teknik analisis teks. Dokumen atau data yang penulis gunakan adalah novel Lelaki Terindah. Tahap-tahap penelitian yang akan penulis lakukan adalah sebagai berikut. Langkah awal yang dilakukan penulis adalah menganalisis unsur intrinsik karya sastra, yaitu penokohan dan alur. Pertama, penulis mencari watak dari setiap tokoh yang ada dengan
Analisis tokoh..., Mika Isriantiani, FIB UI, 2013
mengutip ucapan dari tokoh lain, atau narasi dari pengarang. Kemudian penulis mencatat urutan waktu atau alur setiap peristiwa yang terjadi dalam novel dengan membuat skema alur sebagai bahan bantu penjelasan dalam menganalisis alur. Dalam analisis intrinsik tersebut, penulis menggunakan teori Panuti Sudjiman dalam bukunya Memahami Cerita Rekaan. Kemudian penulis akan menganalisis unsur ekstrinsiknya dalam hal psikologi para tokoh. Penulis melakukan analisis dengan cara mengaitkan watak tokoh utama, dalam hal ini pasangan gay, dengan teori psikologi dan psikologi sastra yang penulis gunakan sebagai acuan untuk menganalisisnya. Teori psikologi yang akan penulis gunakan sebagai pedoman analisis penulis adalah psikoanalisis dari Sigmund Freud, serta teori-teori psikologi terkait dengan faktor penyebab homoseksual oleh Sawitri Supardi Sadarjoen dan A. Supratiknya. Kemudian penulis mencari perbedaan cara pandang masyarakat Indonesia dengan Thailand terhadap kaum gay, yang coba diungkapkan pengarang dalam novelnya, dengan teori psikologi sosial oleh Nina W. Syam.
Analisis Unsur Intrinsik 1. Tokoh dan Penokohan a. Aku Tokoh Aku dalam Lelaki Terindah digambarkan sebagai narator yang diminta oleh tokoh Rafky untuk menuliskan kisah percintaan homoseksualnya dengan tokoh Valent. Aku adalah seorang penulis novel, dalam novel Lelaki Terindah, dan juga bekerja di sebuah perusahaan swasta miliknya sendiri. Tokoh Aku, tidak dijelaskan dalam novel mengenai namanya, dalam cerita tetap menggunakan sapaan ―aku‖ tanpa identitas nama di belakangnya. Pada awalnya, Aku bersikap menolak. Ia menolak untuk menuliskan sebuah cerita cinta yang tidak dapat diterima. Cerita cinta yang dilarang kehadirannya. Cerita cinta yang menurutnya seperti virus yang tak pernah dapat dibasmi, berikut kutipannya. “Cinta yang terlarang, seperti virus yang tidak pernah dapat dibasmi. Barangkali karena dosis pengobatannya tidak tepat. Terlalu banyak, atau terlalu sedikit malah membuat kebal. Berjangkit di mana-mana.” (hlm. 16).
Dalam hatinya di satu sisi, ia tidak mau menuliskan kisah ini, tapi di sisi lain, timbul suatu perasaan iba dan sifat bijaksana yang muncul. Ia merasa tidak adil jika ia
Analisis tokoh..., Mika Isriantiani, FIB UI, 2013
ikut bersikap menghakimi gejala sosial seperti ini sama dengan orang-orang yang menghakimi di luar sana. Setiap individu berhak memiliki rasa cinta, pada siapa pun, yang berhak menerimanya. Tokoh Aku, menurut fungsi tokoh oleh Sudjiman dalam Memahami Cerita Rekaan, merupakan tokoh bawahan dalam novel ini. Tokoh Aku, dalam novel ini, bertugas sebagai narator yang menceritakan sebuah kisah dan hanya berhubungan dengan salah satu tokoh saja, yaitu Rafky. Berdasarkan cara menampilkan tokohnya, tokoh Aku merupakan tokoh datar. Tokoh Aku adalah tokoh yang tetap stabil dari awal hingga akhir cerita. b. Rafky Rafky adalah laki-laki yang bekerja di suatu perusahaan swasta di Jakarta. Tubuhnya tinggi, gagah, dan terlihat kuat. Wajahnya tampan dan sangat memesona. Selain tampan, Rafky juga merupakan sosok pemuda yang memiliki wawasan yang luas dan pintar. Salah satu hobinya adalah membaca buku. Ia dapat menghabiskan waktu berjam-jam di toko buku hanya sekadar untuk memilih dan membaca beberapa buku. Setelah pertemuannya dengan Valent di pesawat, Rafky kini mulai menyukai senyum manis Valent yang ia ciptakan dari bibirnya, senyuman yang menurutnya indah. Ada sisi kelembutan sekaligus kelemahan yang dapat Rafky sadari terdapat di dalam diri Valent bahkan sebelum mereka berkenalan dengan resmi. Dan Rafky terpesona melihatnya. Tak habis meneguk cawan kindahan di hadapannya. Getar aneh merayapi hatinya. Baru pertama kali ini ia tidak membutuhkan sebab untuk suatu peristiwa yang terjadi. Memahami tanpa perlu penjelasan. Ia mulai menyukai melihat pemuda ini. Meski tak mau. Meski tak ingin. Dan detik itu juga Rafky langsung memaki dirinya sendiri habis-habisan. Apa yang tengah terjadi? Ia laki-laki normal. Tidak mungkin tertarik dengan sesama jenis. (hlm. 36)
Sikap-sikap ketaksadaran seperti kutipan di atas cukup sering terjadi dalam diri Rafky sejak ia bertemu dengan Valent. Hal tersebut tiba-tiba terjadi begitu saja dan tak mampu ditepisnya. Kalimat yang Rafky ucapkan terkadang tidak sesuai dengan pikiran dan kata hatinya pada saat itu. Keinginannya untuk menolak tidak sesuai dengan kalimat penerimaan yang Rafky ucapkan. Mungkin hal ini pula yang dirasakan Rafky dan coba untuk ditepisnya karena ia merasa bahwa ia tidak mungkin tertarik dengan laki-laki juga.
Analisis tokoh..., Mika Isriantiani, FIB UI, 2013
Rafky merupakan tokoh sentral dalam cerita ini. Rafky berhubungan langsung dengan tokoh-tokoh dalam novel ini. Rafky adalah fokus pengisahan dalam Lelaki Terindah. Ia merupakan tokoh utama dalam cerita antara ia dan Aku, serta dirinya dan Valent. Dua cerita yang berbeda, namun memiliki tokoh utama dan fokus pengisahan yang sama. Rafky mampu menjadi pengikat kedua cerita ini dengan menjadi benang merah di antara keduanya. Perkembangan watak atau sifat Rafky ditampilkan secara berangsur-angsur oleh pengarang. Dari Rafky kecil, lalu menjadi dewasa, berganti pacar, hingga ia bertemu dengan Valent dan orientasi seksualnya berubah menjadi homoseksual. Perkembangan watak Rafky yang seperti inilah yang kemudian menjadi alasan penulis untuk menggolongkannya sebagai tokoh bulat. c. Valent .Valent merupakan sosok pria bertubuh tinggi, berparas tampan dan memiliki kelembutan yang tersirat di wajahnya. Valent merupakan laki-laki metroseksual. Ia selalu memperhatikan busana yang dikenakannya agar tidak ketinggalan jaman. Valent merupakan laki-laki tampan yang memiliki jiwa perempuan yang lembut serta cantik, berikut kutipanya, ―Dirinya menghimpun dua dimensi yang saling memagut, berporos ke dalam keselarasan. Laki-laki. Dan perempuan. Gagah. Sekaligus lembut.‖ (hlm. 37). Valent tidak pernah merasakan hangatnya dekapan seorang ayah selama pertumbuhannya. Ia selalu mempertanyakan bagaimana rasanya berada di dekapan pelukan sang ayah. Ia memendam seluruh perasaan yang muncul setiap saat ia melihat lelaki dewasa lewat di hadapannya. Valent juga tidak memiliki figur laki-laki matang sebagai panutan dan pembimbing saat seorang laki-laki mengalami masa pubertas. Kemudian hingga ia sudah beranjak dewasa pun ibunya masih mendominasi kehidupannya. Perasaan-perasaan aneh yang muncul setiap kali ia dekat dengan laki-laki tidak pernah berkurang. Valent hanya dapat menahan dan memendam rasa itu. Ia mencoba membunuh rasa itu namun gagal. Rasa itu tidak penah mati, hingga pada akhirnya ia menyibukkan dirinya ke dalam pekerjaannya sebagai branch manager di salah satu perusahaan di Jakarta dan bertemu dengan Kinan, gadis cantik impian para pria. Mereka pun berpacaran dan Valent resmi membunuh perasaan ganjil yang ada dalam dirinya.
Analisis tokoh..., Mika Isriantiani, FIB UI, 2013
Berdasarkan cara menampilkan tokoh, dapat dikatakan bahwa Valent merupakan tokoh datar atau pipih, tokoh yang perkembangan wataknya tidak banyak dalam proses kehidupannya dalam cerita. Hanya beberapa sifat yang dominan saja yang disoroti. Sifat tersebut adalah kelemahan Valent sebagai laki-laki lembut yang tidak dapat membantah perkataan ibunya. Berdasarkan fungsi tokohnya, Valent adalah tokoh bawahan. Fungsinya dalam cerita adalah menjadi pemancing munculnya sifat homoseksual yang ada dalam diri Rafky. Rafky menjadi homoseks setelah berteman dengannya. Valent dimanfaatkan oleh pengarang untuk memperkuat karakter tokoh Rafky agar terlihat lebih menonjol karena Rafkylah yang menjadi fokus penceritaannya. d. Skema Hubungan Antartokoh
KAHFI
RAINA 1
JANITA DOKTER JULIAN
4
2
AKU
3
RAFKY 5
VALENT 6
7
8
RHEA 9
KINAN 10
GADIS PENJAGA COUNTER TIKET
GADIS PEKERJA SEKS DI THAILAND
Skema di atas menggambarkan hubungan antartokoh yang terdapat dalam novel Lelaki Terindah. Tanda panah dalam skema di atas menunjukkan arah hubungan antara tokoh yang satu dengan yang lain. Apabila terdapat tanda panah di kedua ujung garisnya, hal itu berarti terdapat hubungan timbal balik antartokohnya. Namun, jika tanda panah hanya terdapat di salah satu ujung garisnya, hal itu berarti tidak ada
Analisis tokoh..., Mika Isriantiani, FIB UI, 2013
hubungan timbal balik di antara tokoh tersebut. Hubungan tersebut merupakan hubungan satu arah. Hubungan timbal balik terjadi pada (1) Kahfi dan Raina, (2) Kahfi, Raina, dan Rafky, (3) Janita dan Valent, (4) Janita, Valent, dan Dokter Julian, (5) Aku dan Rafky, dan (6) Rafky dan Valent. Pada hubungan (1) yang terjadi adalah hubungan suami istri. Hubungan (2) adalah hubungan antara orangtua dan anak. Hubungan (3) adalah hubungan antara ibu dan anak. Hubungan (4) adalah hubungan antara ibu dari pasien, pasien, dan dokter. Hubungan (5) adalah hubungan homoseksual. Pada hubungan ini, penulis meletakkan tanda hati di tengah-tengah garis yang menghubungkan kedua tokoh tersebut dengan tujuan memberi informasi bahwa terdapat cinta di antara keduanya. Lalu hubungan timbal balik yang terakhir adalah hubungan (6), yaitu hubungan antara penulis di dalam cerita dengan kliennya. Selain hubungan timbal balik, terjadi pula hubungan satu arah antara tokoh yang satu dengan yang lain. Hubungan satu arah terjadi pada (7) Rhea dan Rafky, (8) Kinan dan Valent, (9) Gadis Penjaga Counter Tiket dengan Rafky, dan (10) Gadis Pekerja Seks di Thailand dan Rafky. Penomoran pada hubungan satu arah tersebut melanjutkan penomoran hubungan timbal balik antartokoh dengan tujuan untuk memudahkan penjelasan. Hubungan (7) adalah hubungan antara laki-laki dengan perempuan yang telah menjadi mantan kekasihnya dan masih terus meminta kekasihnya tersebut untuk kembalik lagi kepadanya. Hubungan (8) adalah hubungan antara laki-laki dengan perempuan yang menjadi calon istrinya, tetapi gagal menikah karena laki-laki tersebut memilih laki-laki lain yang dicintainya. Pada hubungan (7) dan (8) penulis meletakkan simbol hati dengan petir di atasnya untuk menunjukkan bahwa dalam hubungan tersebut ada hati yang tersakiti dan hancur. Hubungan (9) adalah hubungan yang terjadi klien dan penjual jasa yang menggoda kliennya. Selanjutnya hubungan (10) adalah hubungan antara laki-laki dan perempuan pekerja seks yang disewa dengan uang sebagai bayarannya.
2. Alur Alur yang disajikan oleh pengarang dalam Lelaki Terindah cukup menarik. Alur dalam novel ini menarik untuk dianalisis karena adanya cerita di dalam cerita yang saling salip-menyalip. Hal tersebut bukan tidak mungkin terdapat dalam bab yang sama.
Analisis tokoh..., Mika Isriantiani, FIB UI, 2013
Pengarang seringkali menyelipkannya salah satu cerita yang telah terjadi pada masa lalu di tengah-tengah cerita lainnya yang sedang berjalan atau yang sedang diceritakan. Hal ini sesuai dengan apa yang dinyatakan Sudjiman, yaitu jika urutan kronologis peristiwaperistiwa yang disajikan dalam karya sastra di sela dengan peristiwa yang terjadi sebelumnya, maka terjadilah apa yang disebut alih balik atau sorot balik (Sudjiman dalam Sudjiman, 1988: 33). Terdapat dua peristiwa penting yang terdapat di dalam novel ini, yaitu peristiwa antara Aku & Rafky (yang kemudian disebut dengan alur sekuen—satuan cerita—A), serta Rafky & Valent (yang kemudian disebut dengan alur sekuen B). Kisah antara Rafky dan Valent menjadi cerita bagian terdalam, atau bagian yang terpenting, yang seakan-akan menjadi cerita yang ditulis oleh tokoh Aku atas permintaan Rafky. Oleh karena itu, kisah antara tokoh Aku dan Rafky, penulis sebut sebagai bingkai cerita. Pada bagian cerita antara tokoh Rafky dan Valent, penulis sebut sebagai isi cerita yang sesungguhnya. Berikut ini merupakan skema alur yang penulis temukan dalam novel Lelaki Terindah. Skema alur tersebut penulis buat dari urutan sekuen atau satuan cerita yang terdapat dalam Lelaki Terindah dan kemudian penulis berikan urutan nomor untuk memudahkan penjelasan.
Analisis tokoh..., Mika Isriantiani, FIB UI, 2013
Skema Alur Berdasarkan Urutan Peristiwa Sesuai Novel Lelaki Terindah
Skema Alur Berdasarkan Urutan Waktu Peristiwa dalam Novel Lelaki Terindah
A1
B1
A2
B2 B1
A3
B3 B2
A4
B4
A5
B5 B3 B6 B4 B7
A6 B5
B8
A7 B6
B9
A8
B10
A9 B7
B11
A10 B8
B12 B9 B13 A11 B10
B14
B11 A12
B15 A1
B12 A2 B13 A3
Analisis tokoh..., Mika Isriantiani, FIB UI, 2013
B14
A13
A4
A14
A5 B15
A15
A6
A7
A8
A9
A10
A11
A12
A13 A14
A15
A
B
A
B
A
B
B
A
A
Dari gambar skema tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa alur pada sekuen A memang tidak bertemu dengan alur pada sekuen B sehingga dapat diketahui bahwa cerita pada alur sekuen A memiliki kisah yang berbeda dengan alur pada sekuen B. Skema alur yang berdasarkan dengan urutan peristiwa yang sesuai dengan jalannya cerita di dalam novel Lelaki Terindah, pada kolom kiri, menunjukkan bahwa alur sekuen B seringkali muncul di tengah-tengah peristiwa saat alur sekuen A
Analisis tokoh..., Mika Isriantiani, FIB UI, 2013
berlangsung. Tanda garis putus-putus tersebut menunjukkan adanya cerita yang terselip di dalam cerita lainnya yang sedang berjalan. Berbeda dengan skema alur pada kolom sebelah kanan, skema alur berdasarkan urutan waktu kejadian peristiwa yang terdapat dalam novel Lelaki Terindah, skema tersebut menunjukkan bahwa bila diurutkan dari waktu kejadiannya, cerita dengan alur sekuen B lebih dulu terjadi daripada cerita dengan alur sekuen A. Jadi, berdasarkan skema alur yang telah penulis gambarkan di atas, didapatkan dua pola alur cerita, yaitu A-B-A-B-A, bila berdasarkan dengan urutan peristiwa sesuai dengan jalannya cerita dalam novel Lelaki Terindah, dan B-B-A-A, bila berdasarkan urutan waktu kejadian peristiwa yang terdapat dalam novel Lelaki Terindah. Dari pembagian alur menjadi dua yang telah penulis paparkan di atas, didapat hasil bahwa jumlah sekuen pada alur A sama dengan sekuen pada alur B. Pada A berjumlah 15 sekuen dan pada B pun berjumlah 15 sekuen. Hal ini menandakan bahwa porsi cerita B sama banyak dengan porsi cerita A. Penulis juga menemukan bahwa sebenarnya cerita A dan B adalah kedua cerita yang berbeda dengan konflik yang berbeda pula dan tidak pernah bertemu atau menyatu. Cerita diawali dengan kisah pertemuan antara Rafky dengan Aku dan diakhiri pula dengan perpisahan antara mereka. Cerita yang kemudian bercerita kembali di dalamnya mengenai kisah Rafky & Valent. Sebuah cerita yang dibalut dengan cerita yang saling memiliki hubungan, yaitu Rafky sebagai benang merah dalam cerita tersebut. Oleh sebab itu penulis mengategorikan bahwa alur yang digunakan oleh pengarang dalam novel ini merupakan alur tokohan. Alur tokohan, menurut Sudjiman dalam Memahami Cerita Rekaan, merupakan alur yang menggunakan tokoh sebagai pengikatnya. Dalam Lelaki Terindah, Rafky adalah tokoh yang mengikat alur ini.
Analisis Unsur Ekstrinsik 1. Faktor Penyebab Homoseksual a. Faktor Penyebab Homoseksual Pada Tokoh Rafky Rafky, yang pada awalnya heteroseksual, merupakan pria yang memiliki kekasih, seorang perempuan, berubah menjadi homoseksual setelah bertemu dengan Valent. Sesuatu telah terjadi dalam dirinya. Penyimpangan perkembangan psikoseksual terjadi padanya setelah ia menjalani beberapa hari bersama dengan
Analisis tokoh..., Mika Isriantiani, FIB UI, 2013
seorang
pria.
Menurut
Sadarjoen,
homoseksualitas
merupakan
salah
satu
penyimpangan perkembangan psikoseksual (Sadarjoen, 2005: 41). Homoseksualitas merupakan salah satu gejala sosial yang dapat menular. Faktor lingkungan dapat menjadi salah satu faktor terbesar penyebab berkembangnya homoseksual. Pergaulan dengan teman yang homoseks dapat memengaruhi seseorang untuk menjadi homoseks pula. Hal inilah yang terjadi pada Rafky. Rafky bergaul dengan Valent selama ia di Thailand untuk beberapa hari. Namun, dalam beberapa hari itu hubungan mereka bertambah dekat sehingga membuat satu sama lain menjadi saling bergantung. Tanpa disadari, Rafky tertarik dan terpikat dengan Valent. Hingga suatu saat mereka melakukan hubungan seksual layaknya yang dilakukan oleh sepasang suami istri. Hubungan seksual antara Rafky dan Valent merupakan sesuatu yang tidak disadari Rafky sepenuhnya saat ia melakukan hubungan intim tersebut dengan Valent. Rafky merasakan kenikmatan yang luar biasa saat itu. Dalam hal ini, struktur psikisme yang aktif dan menonjol dalam diri Rafky adalah psikisme id. Menurut Freud, dalam teori psikoanalisisnya, id merupakan energi psikis dan naluri yang menekan manusia agar memenuhi kebutuhan dasar, misalnya kebutuhan makan, seks, menolak rasa sakit atau tidak nyaman. Menurut Sadarjoen, pada teorinya mengenai kualitas tingkah laku homoseksual yang telah penulis paparkan sebelumnya, Rafky dapat digolongkan dalam tingkat homoseksual eksklusif. Bagi pria yang memiliki kecenderungan homoseksual eksklusif, daya tarik wanita sama sekali tidak membuatnya terangsang, bahkan ia sama sekali tidak mempunyai minat seksual terhadap wanita. Hal ini terjadi padanya setelah ia berhubungan seksual dengan Valent. Rafky sempat mencoba untuk merangsang nafsu dari dalam dirinya dengan menyewa seorang gadis dari sebuah klab di Thailand. Namun sayang, Rafky gagal untuk membuat dirinya terangsang dengan sentuhan wanita. Gadis tersebut sudah dengan liar melakukan apa yang dapat ia lakukan untuk menggoda Rafky, tetapi semua itu sia-sia. Rafky tidak dapat merasakan apapun. b. Faktor Penyebab Homoseksual Pada Tokoh Valent Homoseksual bisa terjadi atau timbul dari dalam diri seseorang karena berbagai macam faktor. Menurut Supraktiknya, faktor penyebab homoseksualitas dapat bermacam-macam, seperti karena kekurangan hormon lelaki selama masa pertumbuhan, mendapatkan pengalaman homoseksual yang menyenangkan pada masa
Analisis tokoh..., Mika Isriantiani, FIB UI, 2013
remaja atau sesudahnya, memandang perilaku heteroseksual sebagai sesuatu yang aversif yang menakutkan/tidak menyenangkan, besar di tengah keluarga di mana ibu dominan sedangkan ayah lemah atau bahkan tidak ada (Supraktiknya, 1991: 96). Dari beberapa faktor penyebab homoseksual yang disebutkan oleh Supraktiknya tersebut, ada satu faktor yang juga menjadi penyebab Valent menjadi seorang homoseksual. Faktor tersebut adalah dibesarkannya seorang anak dengan dominasi seorang ibu di dalamnya dan tidak hadirnya seorang ayah dalam keluarga tersebut. Kehadiran dan peran kedua orangtua dalam komposisi yang lengkap dan harmonis dalam sebuah keluarga ternyata dapat memengaruhi tumbuh kembang mental seorang anak. Jika seorang anak dibesarkan dengan kondisi tanpa kehadiran seorang ayah di sisinya, maka anak tersebut tidak mendapatkan pelajaran hidup yang mengajarkannya untuk menjadi seseorang yang tegas dan bermental kuat. Namun, bila tanpa seorang ibu pula, maka nantinya anak tersebut tidak mendapatkan perlakuan yang halus, lembut, dan juga tidak mendapatkan pelajaran bagaimana menghadapi orang lain atau suatu hal yang lain dengan perasaan yang halus. Dengan kelengkapan peran dan hadirnya orangtua, anak dapat belajar tentang kehidupan dari berbagai sudut pandang. Sesuai dengan kualitas tingkah laku homoseksual menurut Sadarjoen, yang telah penulis paparkan sebelumnya, kualitas tingkah laku homoseksual pada diri Valent termasuk kelas eksklusif. Pada homoseksual kelas ini, biasanya gay atau lesbian tersebut sudah tidak memiliki minat seksual sedikit pun terhadap lawan jenis. Sedari kecil, Valent sebenarnya tidak memiliki rasa ketertarikan terhadap lawan jenis. Status berpacarannya dengan Kinan, dapat jadi hanya menjadi topeng dari Valent untuk menyembunyikan kondisi dirinya yang sesungguhnya karena sebenarnya dari dalam dirinya sendiri ia tidak benar-benar mencintai Kinan.
2. Perbedaan Cara Pandang Masyarakat Indonesia dan Thailand Terhadap Kaum Homoseksual dalam Lelaki Terindah a. Cara Pandang Masyarakat Indonesia Terhadap Kaum Homoseksual dalam Lelaki Terindah Homoseksual di Indonesia masih menjadi suatu hal yang selalu menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Mayoritas masyarakat, yang hidup di kota-kota besar
Analisis tokoh..., Mika Isriantiani, FIB UI, 2013
seperti Jakarta, saat ini sudah terbiasa melihat hal seperti ini dan tindakan yang diambil biasanya membiarkannya. Namun, bila hidup atau berada di dalam suatu masyarakat yang masih memegang teguh peraturan adat istiadat, biasanya terjadi di pedesaan, mereka akan menganggap bahwa gejala ini merupakan suatu aib yang tidak boleh terjadi dan homoseks yang tinggal di sana harus dibuang jauh-jauh dari daerah tempat tinggalnya tersebut, seperti yang tertera dalam Lelaki Terindah yang menunjukkan bahwa homoseksual belum dapat diterima oleh masyarakat, norma dan hukum di Indonesia. Selain penolakan, sikap penerimaan kehadiran homoseksual juga ditampilkan pengarang melalui beberapa tokoh di dalam novel Lelaki Terindah. Berikut merupakan skema sikap penerimaan dan penolakan hubungan homoseksual dari para tokoh dalam novel Lelaki Terindah.
KAHFI
JANITA
RHEA
PENOLAKAN
RAFKY
VALENT
PENERIMAAN
AKU
KINAN
RAINA
Dalam skema tersebut di atas, dapat dilihat bahwa terdapat tokoh yang menolak hubungan homoseksual antara Rafky dan Valent yang terdapat dalam novel Lelaki Terindah. Tokoh yang menolak kehadiran hubungan homoseksual tersebut adalah Kahfi, Janita, dan Rhea. Selain itu, terdapat tiga tokoh pula yang dapat menerima atau mengakui kehadiran hubungan homoseksual antara Rafky dan Valent. tiga tokoh tersebut antara lain Aku, Kinan, dan Raina.
Analisis tokoh..., Mika Isriantiani, FIB UI, 2013
b. Cara Pandang Masyarakat Thailand Terhadap Kaum Homoseksual dalam Lelaki Terindah Thailand merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang sudah terbuka dengan homoseksual. Operasi transgender di negara ini pun sudah terkenal hingga ke Eropa. Laki-laki dengan mudahnya diubah menjadi wanita cantik hingga dapat mengalahkan kecantikan wanita aslinya. Dede Oetomo juga menerangkan bahwa beberapa negara yang sudah terbuka dengan adanya homoseksual, misalnya negeri Belanda dan negeri-negeri Skandinavia, (Thailand ikut serta –gay-) (2001: 97). Dalam novel Lelaki Terindah, Andrei Aksana menerangkan dengan detail dan baik bagaimana keadaan di Soi Prathucai. Tempat kaum gay berkumpul, memadu kasih, ataupun hanya sekadar mencari teman atau pasangan itu hanya terdiri dari beberapa gang kecil dengan hotel-hotel murah dan klub khusus kaum gay. Mereka dengan bebas bermesraan hingga berciuman di depan umum. Tidak peduli dengan apa yang ada di sekitarnya karena mereka berada di wilayah ‗kekuasaan‘ mereka sendiri. Keterbukaan pemerintah dan masyarakat Thailand terhadap homoseksual juga terlihat dengan diselenggarakannya Festival Gay Internasional di Phuket. Dahulunya, pemerintah Singapura melarang penyelenggaraan pesta ini di negaranya. Hingga akhirnya pesta ini diadakan di Phuket, Thailand. Pesta ini tidak hanya untuk komunitas gay, tapi komunitas lesbian yang juga turut serta dalam pesta ini. Dengan hadirnya festival ini, sikap pemerintah dan masyarakat di Thailand terlihat sudah dapat menoleransi hadirnya komunitas homoseks, komunitas yang masih dipinggirkan, dijauhi, dan bahkan dicela di sebagian besar negara-negara di Asia. Festival ini juga dimanfaatkan oleh pemerintah Thailand sebagai salah satu daya tarik wisata untuk menambah devisa negaranya.
Kesimpulan Faktor penyebab homoseksual yang dialami oleh tokoh pasangan gay, Rafky dan Valent, berasal dari pengaruh lingkungan. Pada tokoh Rafky, faktor penyebab homoseksual yang ia alami berasal dari lingkungan pergaulan. Pada tokoh Valent, faktor penyebab homoseksual yang ia alami berasal dari lingkungan keluarga dengan kondisi ketidakhadiran seorang ayah dan membuat ibu menjadi seseorang yang mayoritas di dalam keluarga. Dalam hal memandang kehadiran kaum homoseksual, terdapat perbedaan di Indonesia dan Thailand yang terdapat dalam Lelaki Terindah. Thailand menjadi negara yang lebih
Analisis tokoh..., Mika Isriantiani, FIB UI, 2013
terbuka terhadap kehadiran kaum homoseksual daripada Indonesia, walaupun negara tersebut belum mengeluarkan undang-undang perkawinan sesama jenis. Keterbukaan tersebut dipaparkan dalam novel dengan menjelaskan latar tempat yang menjadi kawasan kaum homoseksual berkumpul dan sikap supir taksi, yang mewakili sikap masyarakat Thailand, terhadap tokoh Rafky dan Valent yang memintanya mengantarkan ke sebuah hotel murah. Di Indonesia, hal yang ditampilkan pengarang justru penolakan yang berasal dari lingkungan keluarga. Hal ini ditunjukkan dengan sikap orangtua Rafky dan Valent yang tidak dapat menerima kenyataan bahwa anak laki-laki mereka adalah seorang homoseks. Jadi, cukup jelas perbedaan cara pandang masyarakat Indonesia dengan Thailand dalam menanggapi kaum homoseksual yang terdapat di dalam novel Lelaki Terindah. Indonesia digambarkan kontra dengan homoseksual dan Thailand digambarkan pro dengan homoseksual, dalam novel tersebut.
Daftar Pustaka Marlina, Penny. 2000. ―Sosialisasi dalam Peer Group (Terhadap Seseorang) dalam Proses Menjadi Homoseksual (Studi Kasus Terhadap Seorang Homoseksual)‖. Skripsi Sarjana Program Studi Kriminologi, Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia. Minderop, Albertine. 2011. Psikologi Sastra: Karya Sastra, Metode, Teori, dan Contoh Kasus. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Oetomo, Dede. 2001. Memberi Suara Pada yang Bisu. Yogyakarta: Galang Press. Sadarjoen, Sawitri Supardi. 2005. Bunga Rampai: Kasus Gangguan Psikoseksual. Bandung: Refika Aditama. Sudjiman, Panuti. 1988. Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: Pustaka Jaya. Sujanto, Agus, dkk. 1986. Psikologi Kepribadian. Jakarta: Aksara Baru. Supratiknya, A. 1995. Mengenal Perilaku Abnormal. Yogyakarta: Kanisius. Syam, Nina W. 2012. Psikologi Sosial Sebagai Akar Ilmu Komunikasi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Analisis tokoh..., Mika Isriantiani, FIB UI, 2013