ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN KOPI LUWAK (Analysis Of Consumer Behavior InBuying Civet Coffe) Harun Al Rasyid1), Deni Setiawan2), Wisnu Satyajaya 3) 1)
Anggota DRD Provinsi Lampung dan Staf Pengajar Jurusan Tekonologi Hasil Pertanian FP Unila Jl. Prof. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung 35145 2) Alumni Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung Email :
[email protected]
ABSTRACT This study was aimed to identify the decision process,which was carried out by the consumer in buying civet coffee drinks, Analyzing the level of consumer satisfaction of civet coffee, and getting the alternative policy of marketing based on the study of consumer behavior to civet coffee marketing of Duta Luwak Brother’s Link company. The Analysis conducted using descriptive analysis, the ideal point model, the Index Performance Analysis (IPA),and Customer Satisfaction Index (CSI). The results showed that the most considered attribute when buying a civet coffee was quality product which equal to 22%.Beside that, 44% of Duta Luwak Brother’s Link’s consumers have been loyal because they bought civet coffee planned. The results of analysis multiattribute ideal number was 17.3,which means Index Performance Analysis (IPA) indicated that the attribute of Duta Luwak Civet Coffee Brother’s Link which deemed less satisfied customers was advertising and promotion. Results of Customer Satisfaction Index (CSI) reached 77.76% with the interval of 0.66 to 0.80. Suggestion for marketing policy of Duta Luwak Brother’s Link is to improve the quality of civet coffee products. In term of price, this company should be reconsider the pricing strategy of civet coffee. Keywords: Luwak coffee , consumer behavior , Costumer Satisfaction Indeks (CSI)., Indeks Performance Analysis (IPA)
ABSTRAK Tujuan penelitian ini yaitu mengidentifikasi proses keputusan yang dilakukan konsumen dalam pembelian minuman kopi luwak, menganalisis tingkat kepuasan konsumen terhadap minuman kopi luwak, mendapatkan alternatif kebijakan pemasaran berdasarkan studi perilaku konsumen terhadap pemasaran minuman kopi luwak merk duta kopi luwak brother’s link. Perilaku konsumen diartikan sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka.Analisis yang dilakukan yaitu analisis deskriptif, model angka ideal, Indeks Performance Analysis (IPA), Costumer Satisfaction Indeks (CSI).Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebesar 37 % konsumen ketika membeli kopi luwak yang menjadi fokus utama adalah rasa.Atribut yang paling dipertimbangkan ketika membeli kopi luwak adalah kualitas produk yaitu sebesar 22%. Konsumen kopi luwak duta luwak brother’s link sebesar 44% sudah loyal dikarenakan membeli kopi luwak dengan
212
INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN VOL.03 NO. 03
terencana. Hasil analisis multiatribut angka ideal adalah 17,3. Hasil analisis Important Performance Analysis (IPA) menunjukkan bahwa atribut kopi luwak Duta Luwak Brother’s Link yang dirasa konsumen kurang puas adalah Iklan dan promosi. Hasil Customer SatisfactionIndex (CSI) konsumen kopi luwak yang mencapai 77,76 persen berada pada selang 0,66 sampai dengan 0,80. Implikasi kebijakan pemasaran bagi perusahaan Duta Luwak Brother’s Link untuk produk Kopi Luwak perlu meningkatkan kualitas produknya. Kata kunci: kopi luwak, perilaku konsumen, Costumer Satisfaction Indeks (CSI),Indeks Performance Analysis (IPA) Rp. 400.000 sampai dengan Rp.1.200.000
PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara terbesar ketiga penghasil kopi di dunia setelah Brazil dan Vietnam. Provinsi Lampung memegang peranan
penting
Indonesia
karena
dalam
bisnis
Provinsi
kopi
Lampung
merupakan gerbang utama ekspor kopi nasional.
Produksi kopi Lampung pada
tahun 2013 mencapai 29.800 ton ( BPS,
perkilogram. Usaha agroindustri kopi luwak di Lampung khususnya di Kabupaten Lampung
Barat
Produksi
kopi
Lampung
Barat
berkembang luwak dari
di
pesat.
Kabupaten
tahun
ketahun
meningkatyaitu 270 kg, 300 kg, 792 kg, 1.200 kg, 1.320kg pada kurun waktu 20072011 (Astrahadi, 2012).
2013),sedangkan konsumsi kopi domestik
Kabupaten
pada tahun 2013 diperkirakan mencapai 1,0
banyak sentra industri kopi luwak. Hal ini
kilogram/kapita/tahun (AEKI, 2013).
menyebabkan persaingan bisnis kopi luwak
Salah satu pengembangan dan inovasi produk olahan kopi ialah pembuatan kopi luwak.Kopi
luwak
merupakan
hasil
fermentasi yang dilakukan oleh hewan luwak
(Paradoxurus
hermaphroditus )
dengan cara memakan kopi yang sudah merah. Fermentasi sendiri dilakukan di dalam perut luwak sehingga kopi yang keluar merupakan kopi hasil fermentasi oleh enzim yang terdapat dalam tubuh luwak
(Paradoxurus
hermaphroditus ).
Kopi luwak memiliki harga yang cukup
Lampung
Barat
memiliki
yang ketat, sehingga mengharuskan para produsen untuk selalu berinovasi.
Salah
satu cara agar produsen dapat bertahan dan berkembang dalam industri kopi luwak adalah perilaku
harus
memahami
konsumen.
keragaman
Banyaknya
jenis
pilihan merek kopi luwak di pasaran saat ini dengan
keunggulan
dan
karakteristik
masing-masing produk yang ditawarkan membuat konsumen dapat memilih merek yang sesuai dengan keinginan konsumen (Febrianti. 2011).
tinggi. Kopi luwak jenis bubuk mencapai
213
INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN VOL.03 NO. 03
Dengan memahami perilaku konsumen,
data Microsoft word, Microsoft excel dan
pelaku usaha dapat membidik target-target
Microsoft word serta SPSS16.
pembeli secara lebih fokus dan terarah. Pelaku usaha dapat menjabarkan dengan lebih jelas tentang sasaran dan target pembeli untuk selanjutnya mengarahkan kegiatan pemasaran kepada para agen penjualan dan mencapai target pembeli yang dimaksud (Getrycia, 2012). CV.
Duta
Luwak
Metode Penelitian Pengambilan sampel atau responden dalam penelitian
berdasarkan
teknik
non
probability sampling, dimana pengambilan sampel tidak memperhitungkan peluang atau kemungkinan unit sampel dipilih atau
Brother’s
Link
tidak (Umar, 2005). Penelitian melibatkan
yang
32 orang responden, baik laki-laki maupun
memproduksi kopi luwak di kabupaten
perempuan.Menurut Siagian (2006), syarat
Lampung Barat. Perusahaan ini mampu
minimal sampel data terdistribusi normal
memproduksi 1 ton kopi luwak green bean
statistik adalah 30 sampel, sehingga 32
dalam 3 bulan produksi. Produk kopi luwak
sampel sudah memenuhi syarat minimal
mulai dipasarkan pertama kali pada tahun
dan untuk mendapatkan gambaran dari
2008,
keadaan sebenarnya di lapang.
merupakan salah satu
produsen
hingga saat ini pemasaran kopi
luwak sudah menjangkau pasar ke berbagai kota
besar
internasional
di
Indonesia
seperti
serta
Brazil,
pasar
Amerika,
Thailand, Korea Selatan, Filipina dan Jerman.
Oleh
karena
itu
perlu
Model Angka Ideal Model Angka Ideal digambarkan sebagai berikut :
dilakukanstudi tentang perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian produk kopi luwak merek Duta Luwak
Keterangan :
Brother’s link.
A = Sikap terhadap suatu merk W i = Pentingnya atribut i
BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini
Ii Xi
= Performasi “ideal” pada atribut i = Kepercayaan mengenai performasi
aktual merk bersangkutan pada atribut i n
= Jumlah atribut yang menonjol
adalah kuisioner dan software pengolahan
214
INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN VOL.03 NO. 03
Analisis Angka Ideal tersebut responden
angka (1) sangat tidak penting, (2) tidak
diminta untuk menunjukkan dimana mereka
penting, (3) biasa saja, (4) penting, (5)
percaya suatu merek ditempatkan pada
sangat penting. Selain itu responden juga
skala
berbagai
akan menunjukkan dimana merek “ideal”
derajat atau tingkat atribut yang menonjol.
akan dianalisis sebanyak atribut yang telah
Melalui
ditetapkan.
yang
menggambarkan
kuesioner
responden
dapat
memberikan angka/tingkat kepentingan dari
Tabel1. Skala Numerik No
Skala
Keterangan
1
0 ≤ A ≤32,67
2
32,67 ≤ A ≤65,36
Baik
3
65,36 ≤ A ≤ 98,03
Netral
Sangat Baik
4
98,03 ≤ A ≤ 130,70
Buruk
5
130,70 ≤ A ≤ 165,36
Sangat Buruk
Metode Important Performance Analysis (IPA) Y (Tingkat Kepentingan) Tinggi
Kuadran I (Prioritas Utama)
Kuadran II (Pertahankan Prestasi)
Kuadran III (Prioritas Rendah)
Kuadran IV (Berlebihan) Tinggi X (Tingkat Kinerja)
Rendah
Gambar1.Bentuk MatrikImportance Performance Analysis (Rangkuti 2006)
Matriks IPA dilakukan dengan penjabaran
utama, kuadran II merupakan daerah yang
tingkat kinerja dan kepuasan konsumen.
harus
Kuadran I merupakan daerah prioritas
merupakan daerah prioritas rendah dan
215
dipertahankan,
kuadran
III
INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN VOL.03 NO. 03
kuadran IV merupakan daerah berlebihan.
MIS per atribut terhadap total MIS seluruh atribut.
MetodeCostumer Satisfaction Index (CSI) Empat
langkah
dalam
3. membuta Weight Score (WS) Bobot ini merupakan perkalian antara
perhitungan
Weight Factor (WF) dengan rata-rata
Costumer Satisfaction Index (CSI), yaitu :
tingkat kepuasan (Mean Satisfaction
1. menentukan Mean Importance Score
Score = MSS)
(MIS) dan Mean Satisfaction Score
4. menentukan Costumer Satisfaction Index
(MSS). Nilai ini bersela dari rata-rata
Skala kepuasan konsumen atau anggota
tingkat kepentingan dan kinerja tiap
yang umum dipakai dalam interpretasi
anggota.
indeks adalah skala 0 (nol) sampai 1
2. membuat Weight Factors (WF)
(satu), seperti dijabarkan dalam Tabel 2.
Bobot ini merupakan persentase nilai
Tabel2. Kriteria Indek Kepuasan Nilai Indek
Kriteria Indek Kepuasan Anggota
0.81 - 1.00
Sangat puas
0.66 - 0.80
Puas
0.51 - 0.65
Cukup puas
0.35 - 0.50
Kurang puas
0.00 - 0.34
Tidak puas
Sumber : Panduan survei kepuasan konsumen PT Sucofindo dalamWasini 2009.
berbentuk grean bean.
HASIL DAN PEMBAHASAN
perhari bisa mencapai 5kg - 100 kg kopi
Gambaran Umum Perusahaan CV.
Duta
luwak
Permintaan pasar
luwak sehingga CV.Duta luwak membina link
masyarakat untuk memproduksi kopi luwak
memproduksi kopi luwak jenis robusta dan
agar permintaan pasar tercukupi. CV. Duta
arabika. Kopi luwak yang diproduksi
Luwak Brother’s Link menembus pasar
berbentuk grean bean, kopi bubuk, serta
internasional
yang berbentuk gerombol.
CV. Duta
Malaysia, Fillipina, Korea selatan, Jerman,
dalam tiga bulan
Perancis, Belanda, Amerika akan tetapi
mampu memproduksi 1 ton kopi luwak
permintaanya tidak tetap sehingga CV.
Luwak Brother’s link
216
brother’s
dengan
tujuan
Thailand,
INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN VOL.03 NO. 03
Duta
Luwak
Brother’s
Link
tetap
mengembangkan jaringan pasar.
konsumen,
ethnosentrisme
hubungan
dengan
memiliki
perilaku
pembelian
(Anggasari, 2013). Analisis Deskriptif Proses
pengambilan
keputusan
yang
dilakukan konsumen dalam pembelian kopi luwak merek Duta Luwak Brother’s Link
Analisis Sikap dan Tingkat Kepuasan Konsumen Kopi Luwak Merek Duta Luwak Brother’s Link
dalam pengenalan kebutuhan dengan cara
Semakin
sekedar coba-coba sebesar 50%, untuk
terhadap suatu atribut berarti semakin
kepuasan sebesar 69%.
penting
Informasi dari
tinggi
pula
tingkat
atribut
tersebut
konsumen.
perhatian
dan
menggunakan angka ideal ini ada 14
Responden
atribut, yaitu harga, rasa, aroma, manfaat,
dengan
kandungan bahan alami, kemasan, merek,
atribut harga sebesar 31%. mengevaluasi
keputusannya
mempertimbangkan atribut harga sebesar
kejelasan
28%,
DinasKesehatan,
kualitas
produk
sebesar
22%.
tanggal
yang
bagi
teman sebesar 44%, yang menjadi fokus atribut rasa sebesar 37%
Atribut
kepentingan
dianalisis
kadaluarsa, label
halal
izin MUI,
Keputusan pembelian tergantung situasi
ketersediaan
produk,
sebesar 37%, membeli di agen/distributor
kuantitas/isi
dan
sebesar 50%, mengkonsumsi tidak tentu
menginterpretasikan masing-masing atribut
waktunya sebesar 31%,
didasarkan pada skalarasio dibawah ini :
mengkonsumsi
iklan/promosi, kualitas.
Untuk
diatas 3 kali perminggu sebesar 28%, menginginkan kemasan modern sebesar 72%. Pasca pembelian kopi luwak sebesar 94%
merasa
pembelian berganti
puas,
ulang
akan
sebesar
merek
lain
81%.Ethnosentrisme
atau
memiliki
yang
signifikan
pengaruh terhadap
sikap
RS =
melakukan 84%,
tidak
RS=
Nilai terbesar −Nilai terkecil jumlah jarak skala
5 −1 5
sebesar kebudayaan positif
RS = 0,8
dan
konsumen,
ethnosentrisme memiliki pengaruh yang
Jarak (rentang) skala yang terbentuk dapat dilihat pada Tabel 3.
positif dan signifikan terhadap preferensi
217
INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN VOL.03 NO. 03
Tabel 3. Jarak Skala Kepentingan, Ideal dan Kinerja No
Rentang
1
Keterangan Kepentingan (Wi)
Ideal ( Ii)
Kinerja ( Xi)
1 ≤ x < 1,8
Sangat tidak penting
Sangat buruk
Sangat buruk
2
1,8 ≤ x < 2,6
Tidak penting
Buruk
Buruk
3
2,6 ≤ x < 3,4
Biasa
Biasa
Biasa
4
3,4 ≤ x < 4,2
Penting
Baik
Baik
5
4,2 ≤ x < 5
Sangat penting
Baik sekali
Baik sekali
Sumber: (wasini 2009).
Tabel 4 Menujukan selisih kinerja dan
atribut
rasa,
aroma,
idealnya atribut harga yaitu sebesar 2,25.
tanggal kadaluarsa, label MUI, izin depkes,
Tingkat kinerja atribut harga masih sangat
ketersediaan produk, iklan dan promosi,
kurang yaitu sebesar 2.03, hal tersebut
kuantitas/isi
dikarenakan harga produk kopi luwak Duta
originalitas produk, jenis kemasan masih
Luwak Brother’s Link sangat tinggi. Untuk
relatif diterima oleh konsumen.
produk,
kemasan, merek,
kualitas
produk,
Tabel 4. Tingkat Kinerja dan Ideal Terhadap Kopi Luwak Dita Luwak Brother’s Link Atribut
218
Tingkat kinerja
Ideal kinerja )
(ideal – kinerja)
Harga
2.03
4.28
-2.25
Rasa
4.53
4.13
-0.40
Aroma
4.00
3.94
-0.06
Kemasan
3.75
3.81
0.06
Merek
3.50
3.25
-0.25
Tanggal Kadaluarsa
2.94
3.13
0.19
Label MUI
4.06
4.13
0.07
Izin Depkes
4.16
3.94
-0.22
Ketersediaan produk
3.75
3.69
-0.06
Iklan dan Promosi
3.56
3.44
-0.12
Kuantitas/Isi Produk
3.28
3.16
-0.12
Kualitas Produk
4.00
3.78
0.22
Originalitas Produk
4.16
4.24
0.08
Jenis kemasan
4.00
4.03
0.03
INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN VOL.03 NO. 03
Atribut
yang
dianggap
penting
oleh
diperhatikan
oleh
perusahaan
karena
responden adalah atribut originalitas produk
mempunyai nilai selisih yang cukup besar
sebesar 4,16 dengan nilai ideal 4,24 , Izin
antara tingkat kinerja dengan tingkat ideal.
DepKes sebesar 4,16 dengan nilai ideal
Rentang yang cukup besar menunjukkan
3,94. Berdasarkan Tabel 5 untuk produk
bahwa responden tidak puas terhadap
kopi luwak terlihat beberapa atribut perlu
atribut-atribut tersebut.
Tabel 5. Tingkat kepentingan dan Ideal Terhadap Produk Kopi Luwak Tingkat Atribut Ideal kepentingan Harga 4.16 4.28 Rasa 4.44 4.13 Aroma 3.81 3.94 Kemasan 4.00 3.81 Merek 4.09 3.25 Tanggal Kadaluarsa 3.97 3.13 Label MUI 4.28 4.13 Izin Depkes 4.41 3.94 Ketersediaan produk 3.91 3.69 Iklan dan Promosi 4.22 3.44 Kuantitas/Isi Produk 3.94 3.16 Kualitas Produk 4.72 3.78 Originalitas Produk 4.59 4.24 Jenis kemasan 3.94 4.03
Important Performance Analysis (IPA) Tabel 6. Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Duta Luwak Brothe’s Link Atribut Harga Rasa Aroma Kemasan Merek Tanggal Kadaluarsa Label MUI Izin Depkes Ketersediaan produk Iklan dan Promosi Kuantitas/Isi Produk Kualitas Produk Originalitas Produk Jenis kemasan Rata – Rata
219
Tingkat kepentingan 4.16 4.44 3.81 4.00 4.09 3.97 4.28 4.41 3.91 4.22 3.94 4.72 4.59 3.94 4,18
Tingkat kinerja 2.03 4.53 4.00 3.75 3.50 2.94 4.06 4.16 3.75 3.56 3.28 4.00 4.16 4.00 3,69
INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN VOL.03 NO. 03
Important Performance Analysis (IPA)
rata bobot tingkat kinerja Kopi luwak,
menggambarkan
kinerja
sedangkan Y adalah rata-rata dari rata-rata
sebuah
merek
dibandingkan
harapan
atau
(importance)
tingkat yang
(performance) dengan
bobot tingkat kepentingan seluruh atribut
kepentingannya
yang mempengaruhi kepuasan konsumen.
dipersepsikan
oleh
Dari perhitungan yang telah dilakukan
konsumen dalam bentukmatriks. Antar
diperoleh X = 3,69 dan Y = 4,18. Tampilan
kuadran dipisahkan oleh sumbu X dan Y
dari matriks IPA untuk penilaian terhadap
dimana sumbu X adalah rata-rata dari rata-
kopi luwak dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar1.Matriks IPA Untuk Atribut-Atribut yang Mempengaruhi Pembelian Kopi luwak merek Duta Luwak Brother’s Link
Keterangan :
13 : originalitas produk
1 : Harga
14 : jenis kemasan
2 : Rasa 3 : Aroma 4 : kemasan 5 : merek 6 : Kejelasan tanggal kadaluarsa 7 : Label MUI 8 : Terdapat izin DepKes 9 : ketersediaan produk 10 : iklan dan promosi 11 : kuantitas/isi produk 12 : kualitas produk
220
Kuadran I (prioritas utama) Atribut yang berada pada kuadran I ini memiliki tingkat kepentingan di atas ratarata. Konsumen Kopi Luwak Duta Luwak Brother’s Link menganggap atribut iklan dan promosi sangat penting akan tetapi kinerja yang dilakukan Duta Luwak untuk produk kopi luwak masih jauh dari yang diharapkan oleh konsumen.
INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN VOL.03 NO. 03
Kuadran II (pertahankan prestasi)
Kuadran IV (berlebihan)
Kuadran II terdapat lima atribut yaitu
Atribut yang terdapat pada kuadran IV yaitu
atribut rasa, terdapat izin DepKes, label
atribut
Halal MUI, originalitas produk dan kualitas
produk dan jenis kemasan. Atribut-atribut
produk. Atribut-atribut ini memiliki tingkat
tersebut menurut konsumen berlebihan
kepentingan yang tinggi bagi konsumen dan
akan
disertai dengan tingkat kinerja Duta Luwak
atribut tersebut dengan lebih.
aroma,
tetapi
kemasan,
perusahaan
ketersediaan
mementingkan
Brother’s Link yang tinggi sehingga atributatribut yang terdapat pada kuadran II ini harus dipertahankan oleh pihak perusahaan Duta Luwak karena konsumen sudahmerasa puas dari atribut-atribut tersebut.
Customer Satisfaction Index (CSI) Hasil
perhitungan kepuasan konsumen
Kopi Luwak Duta Luwak Brother’s link diketahui
bahwa
nilai
Customer
Satisfaction Index adalah 77,76 persen.
Kuadran III (prioritas rendah)
Berdasarkan
pada
indeks
kepuasan
Kuadran III terdapat empat atribut yaitu
pelanggan,
maka
nilai
Customer
atribut harga, kejelasan tanggal kadaluarsa,
SatisfactionIndex konsumen Duta Luwak
merek dan kuantitas atau isi. Atribut-atribut
Brother’s Link yang mencapai 77,76 persen
pada kuadran III
ini merupakan atribut
berada pada selang 0,66 sampai dengan
yang tidak penting menurut konsumen dan
0,80, maka dapat dikatakan bahwa secara
kinerja atribut Duta Luwak yang dinilai
umum indeks kepuasan konsumen untuk
konsumen
sehingga
atribut yang diuji berada pada kriteria puas,
melakukan
sehingga 14 atribut yang telah di uji
perusahaan perbaikan.
biasa-biasa belum
saja, perlu
mencapai
index
kepuasan
konsumen.
Perhitungan Customer Satisfaction Index (CSI) dapat di lihat pada tabel 7.
221
INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN VOL.03 NO. 03
Tabel 7. Perhitungan Customer Satisfaction Index (CSI) Weighting No.
Atribut
Rerata Skor Factor
Rerata
Skor Weighting
Importance
[c=(b/b
Performance
Score
(b)
total)×100%]
(d)
(e=c×d)
1
harga
4.16
7.11%
4.56
0.32
2
Rasa
4.44
7.59%
4.53
0.34
3
Aroma
3.81
6.52%
4.00
0.26
4
Kemasan
4.00
6.84%
3.75
0.26
5
Merek
4.09
7.00%
3.50
0.25
3.97
6.79%
2.94
0.20
depkes
4.28
7.32%
4.06
0.30
lebel halal MUI
4.41
7.54%
4.16
0.31
3.91
6.68%
3.75
0.25
4.22
7.22%
3.56
0.26
produk
3.94
6.73%
3.28
0.22
kualitas produk
4.72
8.07%
4.00
0.32
produk
4.59
7.86%
4.16
0.33
jenis kemasan
3.94
6.73%
4.00
0.27
58.47
100.00%
tanggal
6
kadaluarsa terdapat
7 8
izin
ketersediaan
9
produk iklan
10
dan
promosi kuantitas/isi
11 12
originalitas
13 14 Total
Weighted Total = Σ Weighting Score
3.89
Satisfaction Index = (Weighted Total / Scale (5))×100%
77.76%
Implikasi Kebijakan Pemasaran
implikasi kebijakan pemasaran bagi pihak perusahaan Duta Luwak Brother’s Link.
Mengacu pada analisis deskriptif, analisis Angka
Ideal,
Important
Performance
Analysis (IPA) dan CustomerSatisfaction berikut
akan
dijabarkan
Produk Atribut
harga,
kualitas
produk,
dan
Index
(CSI),
222
INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN VOL.03 NO. 03
originalitas produk dinilai oleh responden
merupakan
atribut
yang
paling
dipertimbangkan dalam pembelian produk Kopi Luwak. Kinerja dari CV. Duta Luwak Brother’s Link sudah cukup baik, akan tetapi pihak duta luwak brother’s link harus tetap
terus
meningkatkan
produknya kinerjanya.
dengan Atribut
dipertahankan
kualitas
mempertahankan lain
kinerjanya
yang
harus
adalah
rasa,
kualitas, izin depkes dan label halal MUI. Kualitas mempunyai dampak langsung pada kinerja produk atau jasa, oleh karena itu kualitas berhubungan erat dengan nilai dan kepuasan pelanggan (Getrycia,2012)
Distribusi Produk
Kopi
Luwak
ketersediaannya
di
olehresponden
sudah
Duta
pasaran
Luwak dianggap
baik.
Atribut
ketersediaan produk ini dinilai penting oleh konsumen
sehingga
konsumen
dapat
dengan mudah mendapatkan produk dan terus dapat mengkonsumsinya.Oleh karena itu apabila pihak perusahaan ingin dapat mempertahankan
konsumennya,
maka
perusahaan harus lebih memperhatikan dalam hal ketersediaan produk di pasaran dan tidak hanyaditempat-tempat tertentu saja, namun dapat juga dengan menambah ketersediaan produk toko khas oleh-oleh
Harga
yang dapat dijangkau oleh konsumen.
Menurut Kotler dan Armstrong (1997), biaya
sebuah
perusahaan
merupakan
elemen penting dalam strategi penetapan harga.Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumen Duta Luwak yaitu dari kalangan menengah keatas dengan rata-rata tingkat pendapatan lebih besar dari Rp 900.000 sehingga
konsumen
mempermasalahkan
relatif harga.
tidak Tingkat
penasaran konsumen dalam mengkonsumsi minuman kopi luwak asli sangat tinggi. Konsumen Duta Luwak Brother’s Link dalam seminggu lebih dari tiga kali mengkonsumsi kopi luwak yaitu sebesar 31%.
Promosi Promosi
melalui
media
cetak
atau
elektronik CV. Duta Luwak Brother’s Link belum maksimal dikarenakan informasi yang didapatkan oleh konsumen dari teman yaitu sebesar 44%, koran 0%, internet 22%. Diagram
IPA
menunjukan
iklan
dan
promosi berada pada kuadran utama hal tersebut harus menjadi perhatian produsen kopi luwak Duta Luwak.
KESIMPULAN Proses keputusan yang dilakukan konsumen dalam pembelian kopi luwak merek Duta Luwak Brother’s Link dalam pengenalan
223
INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN VOL.03 NO. 03
kebutuhan yaitu sekedar coba-coba sebesar 50%, untuk kepuasan sebesar 69%. Fokus perhatian pada atribut rasa sebesar 37% dan atribut harga sebesar 31%. Responden mengevaluasi
keputusannya
dengan
mempertimbangkan atribut harga sebesar 28%,
kualitas
produk
sebesar
sebesar 37%, membeli di agen/distributor 50%,
menginginkan
kemasan
modern72%. Pasca pembelian kopi luwak sebesar 94% merasa puas. Hasil analisis multi atribut angka ideal didapatkan nilai sikap responden terhadap kopiluwak Duta Luwak Brother’s Link adalah 17,3. Hasil
analisis
Important
Astrahadi, 2012.Analisis Nilai Tambah, Kelayakan Finansial dan Prospek Pengembangan pada Agroindustri Kopi Luwak di Pekon Way Mengaku Kecamatan Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat. Unila. Lampung
22%.
Keputusan pembelian tergantung situasi
sebesar
DAFTAR PUSTAKA
Performance
Analysis (IPA) menunjukkan bahwa atribut kopi luwak Duta Luwak Brother’s Link yang dirasa konsumen kurang puas adalah Iklan dan promosi. Atribut yang harus dipertahankan kinerjanya adalah Label halal
Durianto. 2004. Strategi Menaklukkan Pasar. Jakarta (ID). PT. Gramedia Pustaka Utama. Febrianti. 2011. Kelayakan Agroindustri Kopi Luwak Di Kabupaten Lampung Barat. Jurnal Teknologi hasil Pertanian. Universitas Lampung. Bandar Lampung. Getrycia ,Wanda.2012.Analisis FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen Pada Produk Minuman Berisotonik Pocari Sweat. Jurnal Jurusan Manajemen STIE MDP. Semarang. Iswanti, Novianti.,2012, Analisis Perilaku Konsumen Terhadap Roti Pryangan Bakery Di Kota Padang, Jurnal Andalas, Padang.
menjadi prioritas untuk diperbaiki adalah
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2007. ManajemenPemasaran, Edisi Kedua Belas, Jilid 1. dialih bahasakan oleh Benjamin Molan. PT Indeks. Jakarta
harga, merek, kejelasan tanggal kadaluarsa,
Mc.
MUI, Izin Depkes, rasa, originalitas produk dan kualitas produk. Atribut yang tidak
kuantitas/
isi
produk.
Atribut
yang
kinerjanya berlebihan adalah kemasan, aroma, ketersediaan produk, jenis kemasan. Hasil Customer SatisfactionIndex (CSI) konsumen kopi luwak yang mencapai 77,76 % berada padaselang 0,66 sampai dengan 0,80.
224
Carthy Dan Perreault. 1995. Pemasaran, Sebuah Ancangan Manajerial Global (AlihBahasa: Maulana, A.) Bina rupa Alisara, Jakarta.
Najiyati, S., dan Danarti, 1997.Budidaya Kopi dan Pengolahan Pasca Panen.Penebar Swadaya, Jakarta. Pangabean, Edy.2011. Mengeruk Untung dari Bisnis kopi Luwak. Agromedia Pustaka. Jakarta
INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN VOL.03 NO. 03
Anggasari ,Popy.2013 .Pengaruh Ethnosentrisme Terhadap Sikap, Preferensi dan Perilaku Pembelian Buah Lokal dan Impor .Jurnal Manajemen &Agnbisnis, Vol. 10 No. 2, Juli 2013, lnstitut Pertanian Bogor. Bogor Radydjencole, 2011. Indonesia penghasil kopi terbesar ke-3 dunia. Di upload tanggal 28 september 2011. http://forum. detik.com/indonesiapenghasil-kopi-terbesar-ke-3-duniat292411.html. Sampurno,2009. Sampurno, Manajemen Pemasaran Farmasi, Yogyakarta :GadjahMada University Press.
225
Sumarwan, Ujang. 2011. Perilaku Konsumen : Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Ghalia Indonesia. Bogor. Standar Nasional Indonesia. 2008. Biji Kopi SNI 01-2907. Badan Standarisasi Indonesia. Umar, H.2005. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. PT Raja Grafindo. Jakarta Wasini, 2009.Analisis Perilaku Konsumen dalam Pembelian Minuman Bandrek Serbuk Merek Star bandrek PT Liza Herbal International (studi kasus di wilayah Bogor). IPB: Bogor.
INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN VOL.03 NO. 03