ANALISIS, PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI JARINGAN WLAN BERBASIS ROUTER MIKROTIK PADA PT. LE-GREEN Pierre Arthur Daniel Jurusan Teknik Informatika, School of Computer Science, Binus University Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530 Telp. +62-21-53696969
[email protected]
Adnan Satriyo Jurusan Teknik Informatika, School of Computer Science, Binus University Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530 Telp. +62-21-53696969
[email protected]
Giri Indra Johari Jurusan Teknik Informatika, School of Computer Science, Binus University Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530 Telp. +62-21-53696969
[email protected]
ABSTRAK Tujuan Penelitian adalah melakukan Perancangan, Analisis, Implementasi dan konfigurasi Router Mikrotik pada PT. Le-green dengan fokus terutama untuk melakukan pembagian bandwidth yang seimbang dan membuat Fault Tolerance, sehingga dapat membuat jalur backup jika jalur ISP utama putus. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pertama dengan metode analisis, yaitu dengan mengumpulkan informasi melalui survei ke lokasi dan wawancara Manager dan customer dari PT. Le-green, menganalisis hasil survei, dan menentukan permasalahan berdasarkan hasil analisis. Kedua adalah metode perancangan, yaitu dengan membuat rancangan jaringan baru dan mengkonfigurasi Router Mikrotik. Hasil Penelitian adalah penempatan Router Mikrotik dengan fitur bandwidth management dan fitur lain seperti dual WAN untuk kelancaran produktivitas kantor. Simpulan yang didapatkan adalah koneksi internet jaringan kantor yang cepat dan efisien dan limitasi bandwidth yang sesuai dengan kebutuhan client dan server. Kata kunci : Router Mikrotik, Fault Tolerance, bandwidth management
PENDAHULUAN Peranan teknologi informasi pada era modernisasi dan globalisasi saat ini sangatlah penting. Kebutuhan akan informasi menjadi sangat dibutuhkan khususnya pada proses bisnis dan komunikasi menjadi hal yang utama dan merupakan hal yang paling penting didalam suatu perusahaan. Untuk memberikan solusi pada masalah ini, jaringan komputer menawarkan solusi untuk membantu permasalahan ini. Jaringan komputer merupakan sebuah sistem jaringan yang terdiri dari komputer atau end devices yang saling terhubung dan memungkinkan terjadinya pertukaran data dan informasi. Ketergantungan proses bisnis dan pertukaran data pada teknologi jaringan dari tahun ketahun menjadi semakin banyak. Hal ini menyebabkan masyarakat menjadi semakin sadar bahwa sistem jaringan yang buruk akan mengakibatkan hilangnya informasi atau juga terhambatnya proses bisnis yang penting yang bisa mengakibatkan kerugian besar. Karena itu dalam membuat sebuah jaringan, diperlukannya sebuah sistem jaringan yang handal. Seiring dengan perkembangan Office pada masyarakat di Indonesia kini, membuat manajemen dan optimisasi jaringan komputer sangatlah dibutuhkan agar produktivitas pegawai menjadi optimal. Dalam penelitian ini penulis akan memberikan solusi dan mengimplementasi langsung kepada perusahaan, dengan merancang topologi dan mengaplikasikan script mikrotik agar bisa mengoptimisasi akses internet atau jaringan lokal yang di punyai perusahaan supaya menjadi lebih efisien, karena traffic pertukaran informasi data pada jaringan PT. Le-Green yang sangat padat. Karena traffic pada jaringan sangat tinggi, ini menyebabkan perusahaan membutuhkan bandwidth yang cukup besar agar semua perangkat komputer atau mobile bisa terhubung ke internet. Jika suatu perusahaan tidak memiliki konfigurasi, pengaturan bandwidth, dan topologi jaringan yang baik, ini dikhawatirkan dapat mengganggu pengguna lainnya karena pengunaan atau traffic download yang berlebihan pada suatu komputer bisa menyebabkan terserapnya bandwidth hanya ke komputer tersebut dan ini juga bisa menyebabkan lambatnya koneksi internet pada komputer lain sehingga pengguna lain tidak dapat menggunakan jaringan komputer secara optimal, terlebih pemakaian bandwidth pada tenant yang mempunyai bisnis dalam hal desain dan multimedia akan memakai bandwidth secara berlebihan ketika disurvei dari kelompok skripsi penulis. Rumusan masalah yang terjadi adalah bagaimana mengoptimalkan bandwith yang berada pada jaringan lokal perusahaan dan mengimplementasikan router mikrotik di perusahaan tersebut.
METODE PENELITIAN Dalam penyusunan skripsi ini, penelitian dilakukan dengan menggunakan beberapa metode sebagai berikut:
A. Metode Analisis Analisis akan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : 1.
Survei pada jaringan yang sedang berjalan melalui pengamatan pada perusahaan.
2.
Wawancara dengan staff, tenant dan manager Office PT. Le-Green
3.
Menganalisis dan identifikasi hardware yang dipakai pada jaringan PT. Le-Green saat ini.
4.
Hasil analisis kemudian dibuat laporannya untuk perancangan jaringan yang akan diusulkan.
B. Metode Perancangan Desain akan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
1.
Desain konsep perancangan dan optimisasi yang akan menjadi solusi
2.
Implementasi sesuai dengan konfigurasi dan desain konsep perancangan tersebut.
3.
Optimisasi dan testing jaringan yang sudah diperbarui.
HASIL DAN PEMBAHASAN Rancangan Implementasi Implementasi pertama yang kita lakukan adalah mengkonfigurasi router mikrotik RB750 ini dengan menggunakan software winbox. Winbox bisa didapatkan dari internet atau didapatkan dengan mendownload langsung dari menu router mikrotik dengan mudah. Setelah winbox didownload maka langkah selanjutnya adalah membuka winbox. Yang nantinya akan muncul tampilan seperti ini :
Gambar Tampilan Winbox Tahap pertama yang dilakukan adalah melakukan konfigurasi pada router mikrotik. Isi IP router dengan 192.168.88.1 lalu kemudian tekan connect. Setelah itu akan masuk ke tampilan GUI dari winbox untuk melakukan konfigurasi router mikrotik.
Konfigurasi IP router cisco dan Access Point Setelah itu kita mensetting IP router dan access point terlebih dahulu agar client bisa terkoneksi dengan wifi dan mendapatkan akses.
Router
IP
Router lantai 1A Router lantai 1B Router lantai 2A Router lantai 2B Router lantai 3A Router lantai 3B Router lantai 5A
192.168.89.2 192.168.89.3 192.168.89.4 192.168.90.5 192.168.90.6 192.168.90.7 192.168.88.8
Jenis Router / Access Point TP-Link wa901nd Cisco syslink e1200 Cisco syslink e1200 TP-Link wa901nd Cisco syslink e1200 TP-Link wa901nd Cisco syslink e2500
Router lantai 5B
192.168.89.9
Cisco syslink e1200
Penempatan Switch 1 Switch 1 Switch 1 Switch 2 Switch 2 Switch 2 Router Mikrotik Switch 1
Tabel IP Addressing Konfigurasi Alamat IP dan penamaan interface Setelah IP router diset, langkah berikutnya adalah mengatur penamaan port dan ip address pada tiap interface router Mikrotik dengan cara klik interface dan klik semua nama port-nya dan rubah nama yang sudah ditentukan untuk setiap nama port yang akan mau diset dan rubah “master port” menjadi “none” agar semua port menjadi independen dan tidak bergantung dengan port yang lain. Berikut adalah tabel penamaan interface.
Interface nama lama
Interface nama baru
Ether1
ISP Fastnet
Ether2
ISP Speedy
Ether3
LAN Switch 1
Ether4
LAN Switch 2
Ether5
LAN lantai 5 Tabel penamaan interface
Gambar penamaan interface setelah penamaan interface dibuat langkah selanjutnya adalah mengatur IP address dari tiap port yang ada dengan cara mengklik IP address + (Add) dan masukkan address 192.168.89.1/24 di interface LAN Switch 1 yang sudah kita namakan tadi lalu klik apply dan ok. Selanjutnya masukkan IP 192.168.90.1/24 di interface LAN switch 2.
Gambar Daftar IP Address Konfigurasi NAT Network Address Translation atau yang biasa disebut NAT adalah salah satu fasilitas router untuk meneruskan paket dari IP asal ke IP tujuan. Tanpa NAT seluruh komputer tidak dapat terhubung dengan public network. Cara untuk mengaktifkan NAT yaitu dengan mengklik IP firewall tab NAT +(add). Langkah selanjutnya adalah mengisi out interface dengan ISP Fastnet.
Gambar Setting NAT General pada bagian tab action, pilih Action : Masquerade lalu OK. Setelah ini maka komputer dapat mengkakses internet serta memiliki firewall dengan security yang diatur oleh router mikrotik. Masquerading akan mengubah paket-paket data IP address asal dan port dari jaringan lokal untuk selanjutnya diteruskan ke jaringan internet global.
Gambar Setting NAT Action
Konfigurasi DHCP Agar jaringan kantor tidak kehabisan stock IP dan pengguna internet lainnya tidak perlu mengubah-ubah alamat ip mereka ketika terhubung ke jaringan maka kami menyediakan pengaturan DHCP agar otomatis mendapatkan alamat ip. Untuk melakukan setting DHCP klik IPpoolpools + (add). Setelah add masukkan nama DHCP nya dan range address IP.
Gambar konfigurasi DHCP IP POOL Switch 1
Gambar konfigurasi DHCP IP POOL Switch 2
Langkah berikutnya adalah klik IPDHCP servers, pilih tab DHCP kemudian tekan + (add) lalu isikan pada bagian nama serta pilih interface-nya dan isikan src. Address sesuai dengan network address yang sudah kita set pada switch interface yang dipilih harus sesuai dengan interface switch yang akan diset, pemilihan address pool juga harus sesuai dengan IP pool untuk switch
yang sudah kita rancangkan. Gambar konfigurasi DHCP server LAN Switch 1
Gambar konfigurasi DHCP server LAN Switch 2
Setelah semua setting tersebut dilakukan maka langkah selanjutnya kita harus melakukan setting network pada DHCP. Klik networks pada dhcp server dan klik add atau tombol + lalu isikan address sesuai dengan ip address interface switch LAN 1 yaitu 192.168.89.0/24 dan isikan juga gateway dengan IP 192.168.89.1 setelah itu isikan DNS sesuai dengan DNS yang ada pada menu IP DNS. Network pada DHCP server
berfungsi sebagai penanda bahwa stock IP yang diisikan masuk pada gateway yang sudah disetting.
Gambar DHCP Network Switch 1
Gambar DHCP Network Switch 2
Gambar List DNS
Konfigurasi Bandwidth Management Langkah pertama untuk setting bandwidth management pada router mikrotik adalah masuk pada menu Queues. Setelah itu klik tombol add atau +. Pada tab General, name hanya untuk memberi nama, target address adalah untuk alamat IP yang akan dibatasi. Untuk mengatur batas upload dan download adalah pada bagian Max Limit. Max Limit mengatur batas maximum bandwidth yang tersedia pada jaringan tersebut. Pada Switch 1 ini diisikan sebanyak 13 Mbps dan Pada Switch 2 sebanyak 12 Mbps dan terakhir Lantai 5 adalah 5 Mbps.
Berikut adalah Screenshot konfigurasi.
Gambar konfigurasi simple queue Switch 1
Gambar konfigurasi simple queue Switch 2
Gambar konfigurasi simple queue General Lantai 5
Langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi bagian advanced, pada menu ini Limit At adalah alokasi bandwidth terendah yang bisa didapatkan oleh user jika traffic jaringan sangat padat dan sibuk. Seburuk apapun keadaan jaringan, user tidak akan mendapat lokasi bandwidth dibawah nilai Limit At ini.
Pada konfigurasi tersebut, maka hasilnya jika semua user sedang memakai koneksi internet dan kondisi jaringan sibuk maka tiap user akan mendapatkan bandwidth sebesar 128kbps. Jika satu atau beberapa user tidak sedang menggunakan koneksi maka alokasi bandwidth akan diberikan ke user yang sedang terkoneksi. Dan jika hanya satu user yang menggunakan koneksi maka user itu akan mendapatkan alokasi bandwidth maksimal 13Mbps pada switch 1.
Gambar konfigurasi simple queue advanced LAN Switch 1
Gambar konfigurasi simple queue advanced LAN Switch 2
Gambar konfigurasi simple queue advanced LAN Lantai 5
Konfigurasi Dual ISP (Fault Tolerance) Agar bisa terkoneksi dengan 2 ISP maka dibutuhkan konfigurasi dengan 2 WAN pada router mikrotik. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan membuat mangle, caranya adalah sebagai berikut :
a.
Klik IP Firewall lalu pada tab address list klik add dengan logo +, lalu pilih name pada tab address list kemudian input nama jalur koneksi yang digunakan serta masukkan address network yang dipakai.
Pada contoh berikut yang kami gunakan adalah jalur LAN 1, jalur LAN 2 dan jalur lantai 5 dan address yang digunakan sebagai berikut: •
pada jalur LAN 1 adalah 192.168.89.0/24
•
pada jalur LAN 2 adalah 192.168.90.0/24
•
pada jalur lantai 5 adalah 192.168.88.0/24
Gambar konfigurasi address list
b.
Langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi mangle. Pertama klik mangle pada menu firewall dan klik + untuk menambahkan aturan baru. Lalu setelah itu pilih prerouting pada tab : Chain dan pada tab interface pilih “LAN Switch 1” untuk routing ke IP LAN switch 1 yang digunakan.
Gambar konfigurasi mangle general Switch 1
Langkah selanjutnya adalah memilih src. Address, disini yang dipilih adalah “jalur LAN 1” sesuai dengan address list dan interface yang kita buat dan gunakan.
Gambar konfigurasi mangle advanced Switch 1
Sesudah itu klik action dan pilih mark routing pada tab action dan ketik “jalurLAN1-route” untuk penamaanya.
Gambar konfigurasi mangle action Switch 1
Berikut adalah konfigurasi mangle untuk Switch 2 dan lantai 5:
Gambar konfigurasi mangle general Switch 2
Gambar konfigurasi mangle advanced Switch 2
Gambar konfigurasi mangle action Switch 2
Gambar konfigurasi mangle general Lantai 5
Gambar konfigurasi mangle advanced Lantai 5
Gambar konfigurasi mangle action Lantai 5
c.
Setelah itu kita harus mengkonfigurasi NAT. Berikut adalah langkah-langkahnya:
•
langkah awal yang harus kita lakukan adalah klik di bagian IP lalu pilih di bagian firewall setelah itu klik pada bagian general lalu pilih srcnat pada bagian chain.
Gambar Konfigurasi NAT General LAN 1
•
Selanjutnya klik di bagian advanced dan pilih jalur LAN 1 pada tab Src. Address List
Gambar Konfigurasi NAT Advanced LAN 1 •
Setelah itu pilih masquerade pada menu dan tab action
Gambar Konfigurasi NAT Action LAN 1
Berikut adalah gambar konfigurasi untuk jalur LAN 2 dan jalur lantai 5
Gambar Konfigurasi NAT General LAN 2
Gambar konfigurasi NAT Advanced LAN 2
Gambar Konfigurasi NAT Action LAN 2
Gambar Konfigurasi NAT General LANTAI 5 Gambar Konfigurasi NAT Advanced LANTAI 5
Gambar Konfigurasi NAT Action LANTAI 5
Setelah semua diatas telah dilakukan maka langkah selanjutnya adalah menjalankan script berikut ini : /ip firewall nat add chain=srcnat action=masquerade to-addresses=192.168.1.25 src-address-list=jalur LAN 1 comment="via ISP Fastnet" add chain=srcnat action=masquerade to-addresses=192.168.2.2 src-address-list=jalur LAN 1 comment="via ISP Speedy" add chain=srcnat action=masquerade to-addresses=192.168.1.25 src-address-list=jalur LAN 2 comment="via ISP Fastnet" add chain=srcnat action=masquerade to-addresses=192.168.2.2 src-address-list=jalur LAN 2 comment="via ISP Speedy" add chain=srcnat action=masquerade to-addresses=192.168.1.25 src-address-list=jalur lantai 5 comment="via ISP Fastnet" add chain=srcnat action=masquerade to-addresses=192.168.2.2 src-address-list=jalur lantai 5 comment="via ISP Speedy"
d.
Setelah kita kita selesai mengkonfigurasi semua NAT maka selanjutnya adalah menjalankan script pada IP route seperti dibawah ini. Script IP route /ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.1.1 check-gateway=ping distance=1 scope=30\ target-scope=10 routing-mark=jalurLAN1-route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.2.1 check-gateway=ping distance=1 scope=30\ target-scope=10 routing-mark=jalurLAN1-route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.1.1 check-gateway=ping distance=1 scope=30\ target-scope=10 routing-mark=jalurLAN2-route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.2.1 check-gateway=ping distance=1 scope=30\ target-scope=10 routing-mark=jalurLAN2-route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.1.1 check-gateway=ping distance=1 scope=30\ target-scope=10 add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.2.1 check-gateway=ping distance=1 scope=30\ target-scope=10 /ip route rule add dst-address=192.168.1.0/24 action=lookup table=main add dst-address=192.168.2.0/24 action=lookup table=main add dst-address=192.168.88.0/24 action=lookup table=main add dst-address=192.168.89.0/24 action=lookup table=main add dst-address=192.168.90.0/24 action=lookup table=main
add src-address=192.168.1.0/24 action=lookup table=jalurLAN1-route add src-address=192.168.1.0/24 action=lookup table=jalurLAN2-route add src-address=192.168.2.0/24 action=lookup table=jalurLAN1-route add src-address=192.168.2.0/24 action=lookup table=jalurLAN2-route add routing-mark=jalurLAN1-route action=lookup table=jalurLAN1-route add routing-mark=jalurLAN1-route action=lookup table=jalurLAN1-route add routing-mark=jalurLAN2-route action=lookup table=jalurLAN2-route add routing-mark=jalurLAN2-route action=lookup table=jalurLAN2-route
Konfigurasi IP route rule diatas juga berguna untuk melakukan remote login dari internet, dengan script tersebut, router menjadi visible dari dua arah ISP yang berbeda, hasil akhir konfigurasi pada IP Route jika dilihat melalui winbox akan terlihat seperti gambar dibawah ini:
Konfigurasi SNTP Konfigurasi SNTP sangatlah dibutuhkan untuk menyamakan waktu antara server dan router mikrotik agar waktu tersebut sama. Cara mengkonfigurasi SNTP adalah dengan cara klik system SNTP client. Setelah muncul box SNTP client langkah selanjutnya klik box enabled dan pilih mode unicast lalu klik apply dan klik ok.
Gambar 4.39 konfigurasi SNTP
EVALUASI SISTEM Pengujian sistem dilakukan dengan melakukan pengujian bandwidth dan pengujian konektivitas sebelum dan sesudah penggantian alat.
Pengujian Bandwidth Pengujian bandwidth pada jaringan PT. Legreen dilakukan dengan melakukan test di web address speedtest.net.
Gambar Pengujian bandwidth sebelum penggantian devices Hasil kecepatan yang didapatkan setelah mengganti devices adalah sebagai berikut:
Gambar Pengujian bandwidth sesudah penggantian devices
Gambar Pengujian bandwidth sesudah limitasi bandwidth
Pengujian IP subnetting Pengujian ini dilakukan untuk mengetes banyaknya IP yang diberikan pada devices yang terkoneksi.
Gambar Pengujian jumlah IP subnetting
Evaluasi Biaya Berikut adalah perincian pengadaan internet dengan menggunakan teknologi wireless LAN: Perangkat : Linksys cisco E1200
4 x Rp 500.000
Linksys cisco E2500
Rp 800.000
= Rp. 800 rb
TP-link Switch 5 port
Rp. 80 rb
= Rp. 80 rb
Router Mikrotik RB 751 U
Rp. 620 rb
= Rp. 620 rb
Total
=
Sistem Lama (TP-Link) •
Tidak
ada
pembagian
bandwith
•
Adanya pembagian bandwith upload dan download yang teratur.
Beberapa kapasitas access point hanya
•
sampai pada 150 Mbps •
Rp. 3.5 jt
Sistem Baru (Mikrotik dan router cisco)
pemakaian Internet. •
= Rp. 2 juta
Semua kapasitas access point / router menjadi 300Mbps
Konektivitas wifi tidak stabil (koneksi
•
Konektivitas wifi sudah stabil
ke wifi terputus-putus ) Tabel 4.6 Evaluasi Sistem Lama dan Baru
SIMPULAN DAN SARAN Setelah dilakukan analisis, perancangan, dan implementasi wireless LAN menggunakan router mikrotik pada jaringan PT.Le-Green, maka dapat disimpulkan Penggunaan router mikrotik terbukti mampu menangani jaringan yang ada dan bisa mengganti koneksi backup menjadi koneksi utama ketika jalur koneksi utama terputus dan penggunaan simple queue dapat melimitasi bandwith yang dipakai dalam jaringan. Penggunaan DHCP server pada mikrotik dapat menambah banyak subnet dan IP dan bisa menangani kekurangan stok IP pada Le-Green Office ini sudah dibuktikan dengan jumlah IP yg terdaftar pada list IP juga harga yang dikeluarkan pada PT. Le-Green untuk sistem jaringan ini masih tergolong murah karena harga perangkat wireless yang dibeli tidak terlalu mahal. Saran yang didapat dari evaluasi sistem jaringan ini adalah : Penggunaan dari fitur mikrotik belum-lah aman pada jaringan ini. Disarankan untuk membeli firewall supaya jaringan dan data perusahaan menjadi aman dan menambah bandwidth ISP speedy agar bisa mampu meng-cover semua jaringan ketika ISP fastnet terputus koneksinya. Saran yang lainnya adalah membeli router atau access point yang kapasitasnya lebih dari 300 Mbps per lantainya untuk dapat mengcover lebih dari 50 user dalam satu router ataupun access point.
REFERENSI Tanenbaum, A., Wetherall, D. J. (2010). Computer Networks (5th edition). Prentice Hall. Cisco Press. (2005). Cisco Networking Academy Program - CCNA 1 and 2 Companion Guide. (3rd edition). Indianapolis: Cisco Systems, Inc. Sofana, Iwan. (2013). Membangun Jaringan Komputer. Bandung: Informatika. Tenggario, Raymond P., & Jonathan Lukas. (2012). Manajemen Jaringan Wireless Menggunakan Server Radius. Jurnal Teknik Komputer, 20(1), 34-42. Kerta, Johan M., Erwin Urip, & Oswin Budiman. (2006). Analisis Dan Perancangan Sistem Bandwith Manager Dan Traffic Monitoring Pada Jaringan Universitas Bina Nusantara. Jurnal BEe-SISFO, 3(2), 134-146.
Mikrotik. (n.d.). (2014). About Us. Diperoleh 29 April 2014 dari. http://www.mikrotik.com/aboutus.php.
Mikrotik Indonesia. (2014). Simple Queue, Memisah Bandwidth Lokal dan Internasional. Diperoleh 29 April 2014 dari http://mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=23
Mikrotik Indonesia. (2014). Berbagai Level Router Os dan Kemampuannya. Diperoleh 29 April 2014 dari http://mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=7 Mikrotik Indonesia. (2014). Tentang Mikrotik. Diperoleh 29 April 2014 dari http://mikrotik.co.id/index_lihat.php?id=1 Anonim. (2014). Spesifikasi Router Mikrotik. Diperoleh 29 April 2014 dari http://routerboard.com/RB751U-2HnD.
Bhinneka. (2014). Spesifikasi Router Cisco E-2500. Diperoleh 29 April 2014. http://www.bhinneka.com/products/sku00911912/linksys_dual-band_wireless-n_router__e-2500.aspx
Bhinneka. (2014). Spesifikasi Router Cisco E-1200. Diperoleh 29 April 2014 dari http://www.bhinneka.com/products/sku00911911/linksys_wireless-n_router__e-1200_.aspx
Eri Bowo. (2014). Topologi Jaringan. Diperoleh 29 April 2014 dari http://eridesktop.com/topologijaringan/
RIWAYAT PENULIS Pierre Arthur Daniel lahir di Ambon pada 29 April 1992. Dia menamatkan pendidikan S1 di Binus University dalam bidang Teknik Informatika peminatan jaringan komputer. Adnan Satriyo lahir di Jakarta pada 2 Februari 1992. Dia menamatkan pendidikan S1 di Binus University dalam bidang Teknik Informatika peminatan jaringan komputer. Giri Indra Johari lahir di Sukabumi pada 13 Agustus 1992. Dia menamatkan pendidikan S1 di Binus University dalam bidang Teknik Informatika peminatan jaringan komputer.