ANALISIS, PERANCANGAN, IMPLEMENTASI JARINGAN HOTSPOT DAN BANDWIDTH MANAGEMENT DENGAN MENGGUNAKAN MIKROTIK ROUTEROS PADA WARNET CELLVINET 2 Gabriello Melvin, Alexander Atmadja, Elsa Junitasari, Rudi Tjiptadi Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27. Kebon Jeruk Jakarta Barat 11530, (021) 53696969 - (021) 53696999,
[email protected],
[email protected],
[email protected]
ABSTRAK Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis, merancang, melakukan implementasi jaringan hotspot dan bandwidth management pada warnet Cellvinet 2, sehingga warnet dapat memberikan fasilitas hotspot berbasis mikrotik, membagi bandwidth pada jaringan hotspot secara merata kepada setiap pelanggan dan membatasi penggunaan bandwidth sesuai dengan waktu yang tertera pada paket voucher. Metode penelitian yang dilakukan meliputi metode analisis yaitu dengan melakukan survei terhadap sistem yang sedang berjalan dan studi literatur, metode perancangan topologi jaringan yaitu dengan memilih perangkat jaringan yang akan digunakan dan konfigurasi pada setiap perangkat jaringan yang digunakan, melakukan testing jaringan baru, dan kegiatan maintenance (monitoring traffic bandwidth). Hasil penelitian yang didapat adalah implementasi rancangan topologi jaringan hotspot dan bandwidth management dengan menggunakan Mikrotik RouterOS yang dapat mengoptimalkan kinerja jaringan hotspot dan memaksimalkan bandwidth pada jaringan hotspot. Simpulan dari penelitian ini adalah dengan digunakannya Mikrotik RouterOS pada jaringan hotspot, maka warnet dapat membatasi penggunaan bandwidth pelanggan berdasarkan paket voucher yang telah dibuat dan tidak terjadi tarik menarik bandwidth antar pelanggan karena pembagian bandwidth yang sama rata. Kata kunci: Hotspot, Bandwidth Management, Mikrotik RouterOS
ABSTRACT The purpose of this research is to analyze, design, build hotspot network and bandwidth management at Cellvinet 2 Internet Café, so that the café could give hotspot facility based on mikrotik dividing the bandwidth evenly to the users and limitating the usage with time using voucher system. Research methods are including analysis methods and network topology design methods. Analysis methods are done by doing suvey to the current system and literature study while network topology design methods by choosing the network hardwares and configure to all the network hardwares that will be used, test the new networks and do the maintenance activity (monitoring traffic bandwidth). Research results are implementation the hotspot network topology design and bandwidth management using Mikrotik RouterOS for optimizing performance and bandwidth in hotspot network. The conclusion of this research is by using Mikrotik RouterOS in hotspot network, internet café could limit the users bandwidth usage by generated voucher package so the bandwidth can be distributed evenly between users. Keywords : Hotspot, Bandwidth Management, Mikrotik RouterOS
PENDAHULUAN Warnet Cellvinet merupakan salah satu tempat penyedia jasa layanan internet yang sering dikunjungi masyarakat. Warnet ini memberikan layanan internet yang cepat dan stabil untuk para pelanggannya. Seiring berjalannya waktu, pelanggan warnet ini semakin bertambah dan warnet pun menjadi ramai. Banyak pelanggan yang tidak mendapatkan komputer untuk mengakses internet. Oleh karena itu, warnet Cellvinet berencana membangun sebuah hotspot area yang menyediakan akses internet secara wireless untuk para pelanggan yang membawa laptop atau gadget pribadi. Dalam membangun jaringan hotspot, warnet Cellvinet 2 menggunakan Mikrotik RouterOS. Mikrotik RouterOS memiliki fitur-fitur lengkap yang mampu mengoptimalkan kinerja jaringan. Fitur tersebut adalah sebagai bandwidth limiter atau pengatur kinerja bandwidth yang mampu mambatasi penggunaan bandwidth pelanggan. Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan yang didapat yaitu, membangun jaringan hotspot pada warnet, melakukan bandwidth management pada hotspot sehingga setiap pelanggan mendapatkan bandwidth yang sama rata, menerapkan sistem paket voucher untuk akses internet, membatasi penggunaan bandwidth pada hotspot warnet sesuai dengan waktu akses yang tertera pada paket voucher, dan melakukan monitoring trafik bandwidth pada jaringan hotspot. Tujuan penelitian adalah untuk membangun jaringan hotspot pada warnet dan membagi bandwidth pada jaringan hotspot tersebut secara merata pada setiap pelanggan, serta membatasi penggunaan bandwidth sesuai dengan waktu akses yang tertera pada paket voucher. Manfaat yang didapat perusahaan pada penelitian ini adalah dapat memberikan fasilitas hotspot untuk pelanggan yang membawa laptop atau gadget pribadi, dan pembagian bandwidth yang sama rata, sehingga tidak terjadi tarik menarik bandwidth antar pelanggan yang satu dan yang lainnya. Selain manfaat yang didapat perusahaan, penelitian ini juga memberi manfaat bagi pelanggan yaitu, mendapatkan akses internet melalui fasilitas hotspot yang diberikan warnet dengan voucher hotspot yang tersedia dan mendapatkan bandwidth yang sama rata, sehingga akses internet pengguna tidak terganggu ketika pengguna lainnya mengakses jaringan secara bersamaan. Metode penelitian yang dilakukan meliputi metode analisis yaitu dengan melakukan survei terhadap sistem yang sedang berjalan dan studi literatur, metode perancangan topologi jaringan yaitu dengan memilih perangkat jaringan yang akan digunakan, melakukan konfigurasi pada setiap
perangkat jaringan yang digunakan, melakukan testing jaringan baru, dan kegiatan monitoring traffic bandwidth. Sistematika penulisan pada penelitian ini terdiri dari Pendahuluan, Tinjuan Pustaka, Metodologi, Hasil dan Pembahasan, serta Simpulan dan Saran.
METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi 2 tahap yakni metode pengumpulan data dan metode perancangan. •
Metode Pengumpulan Data A. Studi Lapangan − Observasi Pengumpulan data yang diperoleh dengan mengamati secara langsung infrastruktur jaringan warnet Cellvinet 2 dan kinerja jaringannya seperti topologi jaringan yang digunakan, spesifikasi sistem dan perangkat jaringan yang digunakan, serta kecepatan bandwidth untuk akses internet. − Wawancara Pengumpulan data yang diperoleh melalui sesi wawancara dengan pemilik warnet Cellvinet 2 untuk mengetahui permasalahan yang terjadi serta kebutuhan apa saja yang diperlukan warnet sebagai usulan dalam pemecahan masalah. B. Studi Pustaka Pengumpulan data yang bersumber dari berbagai buku dan internet yang menjadi referensi dan pedoman dalam penelitian. C. Studi Literatur Sejenis Meliputi identifikasi, analisis dari dokumen yang berisi informasi yang pernah dilakukan sebelumnya yang dapat digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan penelitian. Studi literatur ini berupa skripsi dan laporan penelitian yang didapat di perpustakaan dan internet.
\ •
Metode Perancangan 1.
2.
Manganalisis jaringan komputer yang sedang berjalan Melakukan analisis performa jaringan komputer yang sedang berjalan di Warnet Cellvinet 2. Perancangan jaringan hotspot Dari hasil analisis, akan dirancang jaringan hotspot sebagai inovasi untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada warnet.
•
Rancangan Topologi Jaringan Hotspot
Gambar 1. Topologi Jaringan Hotspot •
Rancangan Sistem Bandwidth Management Metode yang digunakan pada perancangan sistem bandwidth management adalah metode Simple Queue. Berikut adalah tahapan perancangan sistem bandwidth management: Mengatur alokasi bandwidth yang akan dibagikan untuk fasilitas hotspot Warnet memberikan bandwidth sebanyak 3 Mbps untuk fasilitas hotspot, maka harus dilakukan pengaturan maksimum limit bandwidth sebesar 3 Mbps khusus untuk fasilitas hotspot pada menu Hotspot Server Profile.
Mengatur limitasi kecepatan bandwidth untuk upload dan download pelanggan Pada menu Simple Queue, akan dilakukan pengaturan limitasi bandwidth untuk seluruh pelanggan yang terdaftar pada Hotspot User Profile. Bandwidth sebanyak 3 Mbps akan dibagikan kepada 12 pelanggan. Untuk menentukan kecepatan badwidth setiap pelanggan, maka perhitungannya adalah sebagai berikut: 3Mbps=3072Kbps, jadi 3072:12=256Kbps. Dengan begitu, admin warnet dapat memberikan kecepatan upload sebesar 256Kbps dan download sebesar 256Kbps kepada setiap 12 hotspot user.
Membuat paket voucher untuk akses internet Tahapan terakhir adalah membuat 3 macam paket voucher akses internet menggunakan fitur User Manager pada Mikrotik RouterOS, yakni paket voucher 1 jam, 2 jam, dan 3 jam akses internet. Paket voucher akses internet digunakan untuk melimitasi penggunaan bandwidth pelanggan dengan hitungan per jam. Kecepatan bandwidth untuk setiap paket voucher disamakan berdasarkan aturan limitasi bandwidth yang telah dibuat sebelumnya.
Gambar 2. Rancangan Sistem Bandwidth Management 3.
Implementasi jaringan hotspot Melakukan implementasi terhadap jaringan hotspot yang telah dirancang. • •
4.
Implementasi Jaringan Hotspot dan Mikrotik Routerboard Konfigurasi Perangkat Jaringan Hotspot Konfigurasi Router Wireless Konfigurasi Mikrotik Routerboad − Konfigurasi Hotspot − Konfigurasi Radius Server
Implementasi bandwidth management Melakukan implementasi bandwidth management pada jaringan hotspot yang telah dibangun dan pembuatan voucher hotspot untuk akses internet.
•
Konfigurasi Simple Queue
Gambar 3. Konfigurasi Simple Queue •
Konfigurasi User Manager Pembuatan ID User Pembuatan Paket Voucher
Gambar 4. Pembuatan Paket Voucher 5.
Melakukan testing jaringan hotspot baru Melakukan pengujian terhadap kinerja jaringan hotspot baru yang telah dilimitasi bandwidth-nya dengan menggunakan speedtest.net
6.
Pemeliharaan jaringan hotspot Melakukan kegiatan maintenance (pemeliharaan) pada jaringan hotspot dengan cara me-monitoring trafik bandwidth untuk mengetahui grafik pemakaian bandwidth pada jaringan hotspot selama 1 hari.
•
Menggunakan tools monitoring
Torch
Gambar 5. Tampilan monitoring trafik bandwidrh dengan torch
Graphing
Gambar 6. Tampilan monitoring trafik bandwidrh dengan graphing HASIL DAN PEMBAHASAN Evaluasi dari hasil konfigurasi mikrotik yang telah dilakukan sebelumnya akan dilihat dari sisi koneksi pelanggan ke hotspot dan bandwidth management yang telah diterapkan pada hotspot warnet. Berikut ini adalah evaluasinya:
1.
Proses login pelanggan
Gambar 7. Login User
Gambar 8. Tampilan status success login
Masukkan username login dan password yang tertera pada paket voucher, seperti gambar di atas. Kemudian, klik tombol OK. Setelah itu, maka akan muncul tampilan status pelanggan yang telah berhasil melakukan login ke hotspot warnet.
2.
Tampilan user yang telah aktif dan terhubung ke hotspot warnet
Gambar 9. Tampilan Active users dan Active sessions Active users menginformasikan 12 user yang telah berhasil melakukan login dan aktif terhubung pada hotspot warnet, sedangkan Active sessions menginformasikan 12 kali sesi login yang telah dilakukan pelanggan.
3.
Hasil konfigurasi Bandwidth Management
Gambar 10. Tampilan Queue List
Gambar di atas menjelaskan bahwa terdapat 12 user yang telah terhubung ke hotspot warnet menggunakan ID paket voucher. 12 user tersebut telah berhasil dilimitasi bandwidth-nya menjadi 256k untuk kegiatan upload dan download. Hal ini menunjukkan bahwa pembagian bandwidth sudah adil dan merata kepada setiap user. Pada user 5xsfq terdapat icon berwarna merah, ini artinya penggunaan bandwidth user tersebut sudah mencapai maksimum. User jw7rn menunjukkan tanda icon berwarna kuning, yang artinya penggunaan bandwidth hampir mendekati maksimum, sedangkan user fiyje menunjukkan icon berwarna hijau yang berarti pemakaian bandwidth user masih dalam taraf normal.
4.
Uji kecepatan bandwidth salah satu user menggunakan speedtest.net
Gambar 11. Tampilan testing kecepatan bandwidth Gambar di atas menjelaskan bahwa kecepatan bandwidth user untuk kegiatan upload dan download adalah sekitar 256k. Ini berarti aturan simple queue yang telah dibuat sebelumnya berfungsi dengan baik dan berhasil melimitasi bandwidth yang digunakan oleh hotspot user.
5.
Kegiatan download pelanggan menggunakan software IDM
Gambar 12. Tampilan download pelanggan dengan IDM Gambar di atas menjelaskan bahwa kecepatan bandwidth user untuk kegiatan upload dan download adalah 38 KB/sec. Maka, jika diubah ke dalam bentuk kbps adalah sekitar 256k. Ini berarti aturan simple queue yang telah dibuat sebelumnya berfungsi dengan baik dan berhasil melimitasi bandwidth yang digunakan oleh hotspot user.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan •
Dengan Mikrotik RouterOS dapat dibangun fasilitas hotspot berbasis mikrotik pada jaringan warnet.
•
Penggunaan fitur Mikrotik RouterOS dapat memberikan manfaat dalam membatasi user/pelanggan yang dapat melakukan koneksi internet melalui jaringan hotspot.
•
Dengan menggunakan metode Simple Queue yang terdapat pada fitur MikroTik RouterOS, bandwidth terbagi secara merata pada setiap pelanggan sehingga tidak terjadi tarik menarik bandwidth antar pelanggan.
•
Pembuatan paket voucher dengan menggunakan fitur User Manager pada Mikrotik RouterOS dapat secara efektif membatasi penggunaan bandwidth pelanggan berdasarkan waktu akses yang tertera pada paket voucher.
•
Dengan menggunakan fitur Torch dan Graphing yang terdapat pada menu Tools, admin warnet dapat me-monitoring trafik bandwidth sebagai bagian dari kegiatan maintenance pada jaringan hotspot.
Saran •
Diharapkan alokasi bandwidth yang diberikan pada jaringan hotspot diperbesar agar kecepatan bandwidth setiap pelanggan bertambah.
•
Memperbanyak user/pelanggan yang dapat melakukan koneksi ke hotspot Mikrotik.
•
Menambah variasi paket voucher seperti voucher berdasarkan kecepatan akses dan pembatasan kuota bandwidth.
•
Menambah aspek security pada jaringan hotspot.
REFERENSI Athailah. (2013). Panduan Singkat Menguasai Router Mikrotik Untuk Pemula. Jakarta: mediakita Hernandez, Steven. (2010). Official (ISC)2 Guide to the CISSP CBK. Florida: Taylor & Francis Group Lammle, Todd. (2005). Cisco Certified Network Associate Study Guide. 4th Edition. Jakarta: Elex Media Komputindo
Mulyanta, Edi S. (2005). Pengenalan Protokol Jaringan Wireless Komputer. Yogyakarta: Andi
Rafiudin, Rahmat. (2003). Panduan Membangun Jaringan Komputer Untuk Pemula. Jakarta: Elex Media Komputindo Stallings, William. (2000). Computer Organization and Architecture, 5th Edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall Stallings, William. (2004). Data and Computer Communications, 7th Edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall Stallings, William. (2007). Data and Computer Communications, 8th Edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall Tanenbaum, Andrew S. (2003). Computer Networks, 4th Edition. New Jersey: Prentice Hall Universitas Bina Nusantara. (2011). Hands Of Lab Bina Nusantara Computer Network
Wahana Komputer. (2006). SPP Menginstalasi Jaringan Komputer. Jakarta: Elex Media Komputindo
Anonim. (2010). Introduction to Mikrotik. Mikrotik Indonesia
RIWAYAT PENULIS
Gabriello Melvin lahir di kota Jakarta pada 22 Agustus 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik Informatika pada 2014. Alexander lahir di kota Jakarta pada 21 Mei 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik Informatika pada 2014. Elsa Junitasari lahir di kota Jakarta pada 20 Juni 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik Informatika pada 2014.