PERANCANGAN JARINGAN NIRKABEL PADA PT CONSULTING SERVICES INDONESIA MENGGUNAKAN MIKROTIK ROUTEROS DAN RADIUS SECURITY Hendra Gunawan Universitas Bina Nusantara, Jln Kebon Jeruk Raya 27, Kemanggisan, Palmerah
[email protected]
Novendi Universitas Bina Nusantara, Jln Kebon Jeruk Raya 27, Kemanggisan, Palmerah
[email protected]
Alvin Universitas Bina Nusantara, Jln Kebon Jeruk Raya 27, Kemanggisan, Palmerah
[email protected]
Tatang Gunar Setiadji
[email protected]
ABSTRAK PT.Consulting Services Indonesia yang bergerak di bidang jasa mempunyai visi untuk dikenal sebagai perusahaan konsultan pilihan di Indonesia yang menyediakan jasa-jasa dan solusi-solusi berkualitas. Sistem jaringan yang dipakai oleh PT.Consulting Services Indonesia saat ini menggunakan kabel, yang dalam proses kegiatan sehari-hari sering mengalami kendala dalam sistem jaringan. Oleh karena itu kami merancang sistem menggunakan nirkabel untuk memperbaiki sistem yang sedang berjalan. Sistem nirkabel dapat memperbaiki kinerja perusahaan, kebutuhan akses jaringan akan terpenuhi, lebih efisien, dan pemeliharaan perangkat akan lebih mudah dilakukan. Dalam merancang sistem jaringan, kami menggunakan metode analisis, metode studi pustaka, metode perancangan, dan metode uji coba. Setelah dilakukan percobaan, jaringan nirkabel lebih cepat dan mudah baik dalam pengaturan maupun pemeliharaannya dibandingkan jaringan kabel. Perusahaan juga lebih tertarik karena jaringan nirkabel dinilai lebih efisien daripada jaringan kabel sebagai sarana penghubung dalam jaringan. Kata Kunci Jaringan, nirkabel, mikrotik, routeros, radius security
ABSTRACT PT.Consulting Services Indonesia engaged in the field of services has a vision to be recognized as the preferred consulting company in Indonesia that provides services and quality of solutions. The network system of PT.Consulting Services Indonesia currently using a cable, which is in the process of daily activities often experience problems in the network system. Therefore we designed the system using wireless to improve the current system. The wireless system can improve the performance of the company, the network access needs will be met, more efficient, and the maintenance will be easier. In designing the network system, we use the method of analysis, library research methods, design methods, and testing methods. After the trial, the wireless network more quickly and easily both in setting and maintained than cable network. The company also more interested because wireless networks are considered more efficient than wired networks as a means of connecting to the network. Keyword Networking, Wireless, Mikrotik, RouterOS, security radius
1. PENDAHULUAN Perkembangan pesat teknologi informasi membawa banyak keuntungan tidak hanya pada bidang pendidikan namun juga bidang lain terutama bisnis. Dengan pengaturan jaringan komputer dan sistem komunikasi yang tepat, informasi bisnis dapat mengalir dengan sangat cepat sehingga perkembangan perusahaan pun akan semakin meningkat. Ward & Peppard (2002, p.44) mengungkapkan bahwa strategi sistem informasi harus mampu memenuhi kebutuhan suatu organisasi atau kebutuhan atas informasi dan sistem untuk mendukung strategi bisnis suatu organisasi. Pada awalnya komunikasi melalui jaringan komputer hanya dilakukan melalui sarana kabel yang dihubungkan antar perangkat-perangkat yang akan berkomunikasi. Namun seiring berjalannya waktu diperkenalkanlah sarana baru yang dinamakan teknologi nirkabel (tanpa kabel) atau wireless. Dengan sistem jaringan yang menggunakan teknologi nirkabel ini, setiap komputer yang berada dalam jangkauan sinyal atau gelombang wireless tersebut dapat terhubung ke dalam jaringan. Awalnya perusahaan enggan menggunakan sarana nirkabel di dalam jaringan dikarenakan kemampuan teknologi kabel masih lebih baik dari pada nirkabel terutama dari segi keamanan. Semakin berkembangnya teknologi mengakibatkan kemampuan teknologi nirkabel semakin baik dan mulai banyak diminati. Saat ini banyak perusahaan yang mulai beralih dari teknologi komunikasi jaringan kabel menuju jaringan nirkabel. Hal ini disebabkan oleh banyak hal mulai dari kemudahan dalam pemasangan dan pemeliharaan jaringan nirkabel hingga kemampuan jaringan nirkabel menyediakan layanan pada perangkat bergerak (mobile). Tidak hanya kelebihan jaringan nirkabel, kekurangan utama dari jaringan kabel juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan orang atau perusahaan mulai beralih menuju jaringan nirkabel. Kekurangan jaringan kabel yang paling utama adalah dibutuhkannya tempat tambahan yang jika dalam jumlah banyak yang akan mengganggu sistem. Begitu pula dengan pemeliharaan kabel yang dirasa cukup merepotkan yang mengakibatkan banyak para pengguna jaringan beralih menggunakan jaringan nirkabel. Semua kekurangan pada jaringan dengan sarana kabel ini dirasakan oleh PT Consulting Services Indonesia sehingga mengakibatkan proses bisnisnya terganggu. Oleh karena itu, kami merancang kembali sistem jaringan pada PT Consulting Services Indonesia dengan menggunakan sistem jaringan nirkabel. Untuk itu kami memulai melakukan penelitian ini dengan tujuan dapat merancang jaringan nirkabel dengan sistem keamanan yang baik dan sesuai dengan kebutuhan bisnis PT Consulting Services Indonesia.
Manfaat yang dapat diperoleh bagi perusahaan adalah perusahaan dapat mengguna-kan jaringan wireless yang stabil dan aman dalam proses bisnisnya dengan harga terjangkau. Tidak hanya itu, perusahaan juga dapat melakukan manajemen dan problem solving pada jaringan dengan lebih mudah ketika terjadi masalah.
2. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini meliputi empat bagian pokok, yaitu : •
Metode Analisis Analisis sistem dilakukan melalui empat tahapan yaitu :
•
1.
Survei atas sistem yang sedang berjalan. Pada tahap ini, kami melakukan survei terhadap peralatan-peralatan jaringan kantor PT Consulting Services Indonesia.
2.
Analisis terhadap temuan survei. Dari hasil survei yang kami dapatkan, kami melakukan analisis dan mencari penyelesaian untuk permasalahan yang ada. Pada tahap ini kami memutuskan untuk menggunakan teknologi nirkabel untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada PT Consulting Services Indonesia.
3.
Identifikasi kebutuhan Informasi. Pada tahap ini, kami menentukan informasi-informasi apa saja yang kami butuhkan untuk menerapkan teknologi nirkabel. Pada tahap ini juga kami menentukan untuk menggunakan Mikrotik RouterOS dalam penelitian ini.
4.
Identifikasi persyaratan sistem. Setelah kami memutuskan untuk menggunakan teknologi nirkabel, kami melakukan wawancara dengan manager ITS untuk mengetahui persyaratan sistem yang ada.
Metode Studi Pustaka Pada tahap ini kami mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan perancangan jaringan nirkabel dan penggunaan Mikrotik RouterOS baik sebagai router maupun dalam penerapannya sebagai access point. Studi pustaka dilakukan melalui literatur-literatur yang membahas tentang penggunaan Mikrotik RouterOS dan penggunaan fitur-fitur yang ada di dalamnya.
•
Metode Perancangan Dalam metode perancangan, kami mulai melakukan perancangan bagian-bagian yang dibutuhkan dalam penerapan jaringan nirkabel pada PT Consulting Services Indonesia. Metode perancangan ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu : 1.
Perancangan topologi jaringan. Kami merancang kembali topologi jaringan pada PT Consulting Services Indonesia. Pada topologi yang baru, kami menggunakan tiga buah switch dan delapan buah access point.
2.
Perancangan sistem jaringan nirkabel. Perancangan selanjutnya adalah perancangan sistem jaringan nirkabel yang akan dioperasikan pada PT Consulting Services Indonesia. Router dan access point dikonfigurasikan pada perancangan sistem jaringan nirkabel ini. Router akan dikonfigurasikan untuk dapat menjalankan fitur DHCP yang menggunakan RADIUS ketika memberikan IP address. Sedangkan access point akan dikonfigurasikan agar dapat menggunakan fitur WPA-PSK dengan kata kunci yang berbeda-beda bagi setiap MAC address yang didaftarkan.
3.
Perancangan sistem keamanan RADIUS pada Mikrotik. Setelah Router dan Access point dikonfigurasikan pada perancangan sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan perancangan sistem keamanan RADIUS yang terdapat
pada fitur Mikrotik RouterOS. Pada proses ini akan dilakukan konfigurasi pada user manager di router Mikrotik. •
Metode Uji Coba Setelah semua perancangan telah dilakukan, selanjutnya adalah melakukan uji coba. Uji coba yang akan dilakukan pada sistem jaringan nirkabel yang telah dirancang adalah : 1.
Uji coba autentikasi pada jaringan nirkabel. Pada uji coba autentikasi ini, terdapat tiga buah percobaan yang dilakukan. Percobaan pertama yaitu perangkat pengguna tidak terdaftar pada access point dan tidak terdaftar pada RADIUS server. Percobaan kedua yaitu perangkat pengguna terdaftar pada access point namun tidak terdaftar pada RADIUS server. Percobaan ketiga adalah perangkat pengguna terdaftar pada access point dan terdaftar pada RADIUS server.
2.
Uji coba pengiriman data antar perangkat pengguna. Setelah uji coba autentikasi dilakukan dan pengguna berhasil terhubung ke dalam jaringan nirkabel yang telah dirancang, selanjutnya dilakukan uji coba pengiriman data antar perangkat pengguna yang terhubung ke dalam jaringan nirkabel.
3. HASIL DAN BAHASAN Perangkat pengguna yang akan terhubung ke dalam jaringan nirkabel PT Consulting Services Indonesia harus terdaftar pada access point dengan kata kunci masing-masing dan juga harus terdaftar pada RADIUS server yang terdapat pada user manager router. Yang akan didaftarkan pada access point dan RADIUS server adalah MAC address dari perangkat pengguna. Perangkat pengguna harus terdaftar pada access point untuk dapat terhubung pada access point. Sedangkan pada RADIUS server, perangkat pengguna harus didaftarkan untuk mendapatkan IP address dari DHCP server yang ada pada router. Setelah melakukan perancangan dan uji coba, kami mendapatkan bahwa ketika perangkat pengguna tidak terdaftar pada access point, maka perangkat tersebut tidak akan dapat terhubung ke dalam jaringan karena perangkat tidak dapat terhubung dengan access point yang ada. Berikut ini tampilan pada perangkat pengguna yang tidak dapat terhubung pada access point :
Gambar 1 Gagal autentikasi pada access point Jika perangkat pengguna terdaftar pada access point namun tidak terdaftar pada RADIUS server, maka perangkat pengguna tidak akan mendapatkan IP address dari DHCP server. Perangkat pengguna yang tidak memiliki IP address tidak dapat melakukan komunikasi di dalam jaringan. Berikuti ini merupakan tampilan dari perangkat yang tidak mendapatkan IP address :
Gambar 2 Gagal autentikasi pada RADIUS server
Jika perangkat pengguna terdaftar pada access point dan terdaftar pada RADIUS server, maka perangkat tersebut akan terhubung ke dalam jaringan nirkabel dan mendapatkan IP address dari DHCP server. Perangkat ini akan dapat mengakses jaringan dan mengakses internet dari jaringan. Berikut ini tampilannya :
Gambar 3 Autentikasi berhasil Setelah perangkat pengguna terautentikasi, maka perangkat tersebut dapat mengakses jaringan dan melakukan pertukaran data antar perangkat yang terhubung ke dalam jaringan. Untuk itu, kami melakukan percobaan dengan mengirimkan data melalui jaringan nirkabel yang telah dirancang. Berikut ini merupakan tampilan pengiriman data antar dua perangkat pengguna yang terhubung pada jaringan :
Gambar 4 Pengiriman data melalui jaringan nirkabel Kami juga melakukan percobaan terhadap internet access. Setiap perangkat yang terhubung ke dalam jaringan harus dapat mengakses internet. Untuk itu kami melakukan percobaan dengan mengarahkan browser pada google.com. Berikut ini tampilannya :
Gambar 5 Akses internet berhasil Pada persyaratan sistem, terdapat beberapa situs yang harus diblok agar para karyawan tidak terpengaruh ketika melaksanakan pekerjaannya. Setiap pengguna tidak boleh mengakses situs tersebut. Setelah perancangan dan konfigurasi, kami melakukan percobaan untuk mengakses situs yang di blok. Berikut tampilannya dari www.kaskus.co.id yang diblok oleh sistem :
Gambar 6 Akses situs yang diblok Perancangan jaringan nirkabel pada PT Consulting Services Indonesia berhasil dengan baik karena setiap fitur yang digunakan dapat bekerja dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan. Pada autentikasi, pengguna harus didaftarkan dan autentikasi berjalan semestinya. Perangkat pengguna yang terhubung ke dalam jaringan juga dapat berkomunikasi dengan perangkat lainnya sesuai dengan kebutuhan. Perangkat tersebut juga dapat terhubung dengan dunia luar dan mengakses internet. Pada perancangan terdapat konfigurasi guna memblok situs, fitur ini juga berfungsi dengan baik sehingga pengguna tidak dapat mengakses situs-situs yang diblok.
4. SIMPULAN DAN SARAN Dari penelitian, perancangan dan uji coba yang telah kami lakukan, maka simpulan yang didapat adalah sebagai berikut : 1. Pengaturan dan pemeliharaan serta problem solving pada jaringan nirkabel lebih mudah dan cepat dibandingkan dengan jaringan kabel. 2. Para pengguna akan merasakan kemudahan dan kenyamanan dalam mengakses jaringan dengan menggunakan teknologi nirkabel. 3. Pada perusahaan yang selalu berkembang, penerapan teknologi wireless lebih baik dan efisien dibandingkan dengan penggunaan kabel sebagai sarana penghubung dalam jaringan. Jika banyak pengguna jaringan yang merasa kinerja jaringan wireless lambat, maka jumlah access point yang digunakan dapat ditambah dan jumlah pengguna yang terhubung melalui masing-masing access point dapat dikurangi. Karena dengan berkurangnya jumlah pengguna pada setiap access point akan memperbesar kapasitas akses jaringan masing-masing perangkat.
5. REFERENSI Forouzan, B.A. (2007). Data Communication and Networking Fourth Edition. New York: McGraw Hill. Lukas, J. (2006). Jaringan komputer. (edisi pertama). Yogyakarta : Graha Ilmu. MADCOMS (2010). Sistem jaringan komputer untuk pemula. Yogyakarta : ANDI. Stallings, W. (2004). Computer networking with internet protocols and technology. (international edition). New Jersey : Prentice Hall.
Syafrizal, M. (2005). Pengantar jaringan komputer. Yogyakarta :ANDI. Tanenbaum, A. S. (2003). Computer networks. (4th edition). New Jersey : Prentice Hall. Teare, D. (2008). Authorized self-study Guide Designing for Cisco Internetwork Solutions, edisi ke-2. Cisco Press, Indianapolis http://id.wikipedia.org http://www.forummikrotik.com http://www.mikrotik.co.id. http://searchsecurity.techtarget.com http://www.networkcomputing.com
6. RIWAYAT PENULIS Hendra Gunawan lahir di kota Pekanbaru pada 25 Juni 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Bina Nusantara dalam bidang Teknik Informatika pada tahun 2013. Saat ini bekerja sebagai IT staff di PT Consulting Services Indonesia. Novendi lahir di kota Tanjung Balai Karimun pada 20 November 1989. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Bina Nusantara dalam bidang Teknik Informatika pada tahun 2013. Alvin lahir di kota Sungailiat pada 03 November 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Bina Nusantara dalam bidang Teknik Informatika pada tahun 2013.