Kementerian Riset Teknologi Dan Pendidikan Tinggi Jurnal Benefita Kopertis Wilayah X Website : http://ejournal.kopertis10.or.id/index.php/benefita
Jurnal Benefita
Kopertis Wilayah X
ANALISIS PERANAN INFORMASI AKUNTANSI DAN NON AKUNTANSI TERHADAP INITIAL RETURN SAHAM Meihendri¹, Yunilma¹, Hardilla Restu Illahi2 ¹Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta ²Alumni Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta E-mail :
[email protected] ABSTRACT This study is aimed to examine the role effect of accounting information (firm size, Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), financial leverage and Return On Asset (ROA) and non-accounting information (old shareholders, auditor reputation, underwriter reputation, age companies and types of industries) on initial stocks returns. This study used secondary data in the form of financial annual report that go public and listed on the Indonesian Stock Exchange in 2009-2013. The samples are 66 companies obtained through purposive sampling method. Then, hypothesis examination is done by using multiple linier regression analysis, before that firstly classical assumption test has been done. The result of this study showed that simultan the variable accounting information and non-accounting information have an effect on initial stocks returns. In partially auditor reputation have an effect on initial stocks returns with a significant level of 5% and types of industries have an effect on initial stocks returns with a significant level of 10%. Based on the result in conclusion is the investor that will invest in company which are IPO need observe auditor reputation and types of industries in order to success acquiring initial stocks returns which are expectation. Keywords : Accounting Information, Non Accounting Information, Initial Return, IPO.
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh peran informasi akuntansi (ukuran perusahaan, Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), leverage keuangan dan Return On Asset (ROA) dan informasi non-akuntansi (pemegang saham lama, reputasi auditor , reputasi underwriter, perusahaan usia dan jenis industri) pada saham awal mengembalikan. penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan tahunan keuangan yang go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada 2009-2013. sampel 66 perusahaan yang diperoleh melalui metode purposive sampling. Kemudian, pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier berganda, sebelum itu uji asumsi terlebih dahulu klasik yang telah dilakukan. hasil penelitian ini menunjukkan bahwa simultan informasi akuntansi variabel dan non-informasi akuntansi memiliki efek pada saham awal pengembalian. Dalam reputasi sebagian auditor memiliki efek pada saham awal kembali dengan tingkat signifikan 5% dan jenis industri memiliki efek pada saham awal kembali dengan tingkat signifikan 10%. Berdasarkan hasil kesimpulan adalah investor yang akan berinvestasi di perusahaan yang IPO perlu mengamati reputasi auditor dan jenis industri untuk sukses mengakuisisi saham awal pengembalian yang diharapkan. Kata kunci: Informasi Akuntansi, Informasi Non Akuntansi, Initial Return, IPO.
Vol 1 No. 1 Tahun 2016 27 Oktober 2016
43
Jurnal Benefita – Analisis Peranan Informasi Akuntansi Dan Non Akuntansi Terhadap Initial Return Saham
PENDAHULUAN
menyatakan
initial
return
merupakan
Latar Belakang Penelitian
keuntungan yang didapat oleh pemegang
Pasar modal memiliki peran penting
saham karena perbedaan harga saham yang
bagi perekonomian suatu Negara, hal ini
dibeli di pasar perdana dengan harga jual
dikarenakan pasar modal menjalankan dua
saham
fungsi,
sekunder.
yaitu
sebagai
sarana
bagi
yang
bersangkutan
di
pasar
pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi
Berbagai penelitian membuktikan bahwa
perusahaan untuk mendapatkan dana dari
initial return ini akan dipengaruhi oleh
masyarakat pemodal (investor) dan sebagai
berbagai
sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi
akuntansi maupun informasi non akuntansi.
pada instrumen keuangan (Martalena dan
Dalam penelitian ini, informasi akuntansi
Malinda, 2011:3).
yang digunakan adalah ukuran perusahaan,
Pada
waktu
penawaran
informasi
baik
informasi
umum
earning per share (EPS), price earning
perdana (Initial Public Offering/IPO),
ratio (PER), financial leverage, rate of
perusahaan
return total asset (ROA) sedangkan
mengalami
perubahan
statusnya dari perusahaan tertutup menjadi
informasi
perusahaan
dan
kepemilikan saham lama, reputasi auditor,
Kusuma, 2013). Saham perusahaan akan
reputasi underwriter, umur perusahaan dan
ditawarkan pada pasar perdana. Harga
jenis industri.
saham
akan
terbuka
(Widiyanti
ditentukan
oleh
non
akuntansi
meliputi
emiten
bersama underwriter, keduanya memiliki
Motivasi Penelitian
kepentingan yang berbeda. Emiten akan
Adapun motivasi kami melakukan
menginginkan harga saham yang tinggi
penelitian berkaitan dengan terdapatnya
sedangkan underwriter sebagai penjamin
berbagai
emisi menginginkan harga saham yang
mempengaruhi
rendah.
karena
perusahaan yang melakukan Initial Publik
untuk
Overing di Bursa Efek Indonesia (BEI), dan
membeli sisa saham yang tidak terjual pada
pada penelitian ini kami fokus dengan
saat IPO. Dengan mengetahui informasi
peranan informasi akuntansi dan informasi
yang
return
non akuntansi. Disamping itu masih
diharapkan akan membantu investor dalam
terdapat beberapa penelitian yang senada,
menentukan keputusan investasi yang tepat
menemukakan perbedaan hasilnya. Hal
Hal
underwriter
ini
disebabkan
punya
mempengaruhi
kewajiban
initial
faktor
dan
informasi
yang
initial
return
pada
pada saham-saham IPO. Handayani (2008)
Vol 1 No. 1 Tahun 2016 27 Oktober 2016
44
Jurnal Benefita – Analisis Peranan Informasi Akuntansi Dan Non Akuntansi Terhadap Initial Return Saham
tersebutlah
yang
memotivasi
kami
return total asset (ROA)) terhadap
melakukan penelitian ini kembali.
initial
Rumusan Masalah
perusahaan yang melakukan IPO
telah
return
saham
pada
Berdasarkan latar belakang yang
dan listing di BEI periode 2009-
diuraikan
2013
sebelumnya,
rumusan
masalah yang diajukan dalam penelitian ini
2. Peranan informasi non akuntansi
adalah :
(kepemilikan saham lama, reputasi
1. Apakah peranan informasi akuntansi
auditor, reputasi underwriter, umur
(ukuran perusahaan, earning per
perusahaan
share (EPS), price earning ratio
terhadap initial return saham pada
(PER), financial leverage, rate of
perusahaan yang melakukan IPO
return
dan listing di BEI periode 2009-
total
asset
(ROA))
mempengaruhi initial return saham
dan
jenis
industri)
2013
pada perusahaan yang melakukan IPO dan listing di BEI periode 2009-
KAJIAN PUSTAKA
2013
1. Ukuran Perusahaan
2. Apakah
peranan
informasi
non
Ukuran
perusahaan
merupakan
akuntansi (kepemilikan saham lama,
salah satu indikator yang menunjukkan
reputasi
reputasi
kondisi perusahaan yang bisa dilihat dari
underwriter, umur perusahaan dan
jumlah karyawan, penjualan, nilai pasar
jenis industri) mempengaruhi initial
saham dan total aset yang dimiliki
return saham pada perusahaan yang
perusahaan.
melakukan IPO dan listing di BEI
penjualan, naiknya harga pasar saham dan
periode 2009-2013
total
auditor,
aset
Jika
yang
menunjukan
jumlah
dimiliki
semakin
karyawan,
perusahaan
besar
ukuran
perusahaan. Selain itu, ukuran perusahaan
Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian yang
turut menentukan tingkat kepercayaan
dilakukan, adalah untuk membuktikan
investor.
secara empiris:
semakin dikenal masyarakat yang berarti
1. Peranan
informasi
akuntansi
semakin
Semakin
mudah
besar
untuk
perusahaan,
mendapatkan
(ukuran perusahaan, earning per
informasi mengenai perusahaan (Sulistio,
share (EPS), price earning ratio
2005). ……
(PER), financial leverage, rate of
Vol 1 No. 1 Tahun 2016 27 Oktober 2016
45
Jurnal Benefita – Analisis Peranan Informasi Akuntansi Dan Non Akuntansi Terhadap Initial Return Saham
perusahaan yang dinilai undervalued pada
2. Earning Per Share (EPS) Earnings per share atau laba per saham adalah rasio yang digunakan untuk menganalisis
risiko
pasar perdana (Widiyanti dan Kusuma, 2013).
dengan
membandingkan pendapatan per lembar
4. Financial Leverage
saham perusahaan dengan perusahaan lain.
Sulistio
Tandelilin informasi
(2010:374) EPS
suatu
(2005)
menyatakan
menyatakan
financial leverage menggambarkan tingkat
perusahaan
risiko dari perusahaan yang diukur dengan
menunjukan besar besarnya laba bersih
membandingkan
perusahaan yang siap dibagikan bagi semua
perusahaan dengan total aktiva yang
pemegang
dimiliki
perusahaan.
investor mengevaluasi performance dari
financial
leverage
perusahaan, investor tidak cukup hanya
semakin tinggi pula tingkat risiko yang
mengetahui
apakah
dihadapi perusahaan yang berarti semakin
perusahaan
mengalami
saham
perusahaan.
income kenaikan
Ketika
suatu atau
tinggi
financial
total
kewajiban
Semakin suatu
leverage
tinggi
perusahaan,
perusahaan
penurunan, investor juga perlu mencermati
semakin tinggi pula faktor ketidakpastian
bagaimana perubahan income berakibat
akan perusahaan sehingga berpengaruh
terhadap investasinya (Sulistio, 2005).
negatif terhadap initial return.
Sebelum memutuskan untuk melakukan investasi, investor cenderung akan membeli
5. Return On Asset (ROA)
saham perusahaan yang memiliki EPS
Rusdin (2008: 144) menyatakan
tinggi. Karena EPS yang tinggi cenderung
Return On Asset (ROA) menunjukkan
akan memberikan kesejahteraan yang lebih
tingkat
kepada pemegang sahamnya.
dihasilkan manajemen atas modal yang
3. Price Earning Ratio (PER)
ditanam oleh pemegang saham sesudah
pengembalian
(return)
yang
Rusdin (2008: 145) Price Earning
kewajiban dipotong kewajiban kepada
Ratio (PER) menunjukkan apresiasi pasar
kreditor. Nilai ROA yang semakin tinggi
terhadap
dalam
akan menunjukkan bahwa perusahaan
menghasilkan laba, jika nilai PER semakin
mampu menghasilkan laba di masa yang
kecil rasio, semakin bagus. Sehingga PER
akan datang dan laba merupakan informasi
dapat
melakukan
penting bagi investor sebagai pertimbangan
penilaian atas perusahaan agar mendorong
dalam menanamkan modalnya (Widiyanti
keputusan
dan Kusuma, 2013).
kemampuan
digunakan
emiten
untuk
investor
Vol 1 No. 1 Tahun 2016 27 Oktober 2016
membeli
saham
46
Jurnal Benefita – Analisis Peranan Informasi Akuntansi Dan Non Akuntansi Terhadap Initial Return Saham
memberikan nilai tambah bagi para emiten dalam
Informasi Non Akuntansi Sharralisa,
Romadhon
dan
menyediakan
berkualitas
informasi
(Sharralisa, Romadhon dan
Gisijanto (2012) informasi non akuntansi
Gisijanto, 2012).
adalah informasi yang tidak terdapat dalam
3. Reputasi Underwriter
laporan keuangan. Informasi non akuntansi merupakan
informasi
selain
laporan
yang
Penjamin emisi yang juga dikenal dengan nama underwriter akan mengambil
keuangan seperti persentase penawaran
risiko
saham,
Kesanggupan underwriter itu menanggung
umur
underwriter,
perusahaan,
reputasi
reputasi
auditor,
tingkat
risiko,
untuk
maka
menjualkan
sebelum
saham.
menyatakan
inflasi, ekonomi makro, dan kebijakan
kesanggupannya, untuk itu underwriter
pemerintah.
harus mempelajari dulu kemampuan emiten dan juga memperkirakan kemampuan pemodal yang bakal tertarik pada saham
1. Kepemilikan Saham Lama Pemegang
saham
lama
dan
manajemen tidak akan melepaskan proporsi
perusahaan yang dijaminnya itu (Rusdin, 2008: 37-38).
kepemilikan dalam perusahaan bila mereka tidak yakin akan keberhasilan IPO sehingga proporsi kepemilikan yang ditahan oleh pemegang
saham
Sharralisa,
Romadhon
dan
dapat
Gisijanto (2012) menyatakan bahwa umur
dipertimbangkan sebagai faktor yang turut
perusahaan emiten menunjukkan seberapa
membangun
akan
lama perusahaan mampu bertahan dan
keberhasilan IPO perusahaan (Sulistio,
menjadi bukti perusahaan mampu bersaing
2005).
dan dapat mengambil kesempatan bisnis
keyakinan
lama
4. Umur Perusahaan
investor
yang ada dalam perekonomian. 2. Reputasi Auditor Suatu
perusahaan
yang
5. Jenis Industri
memutuskan IPO akan meminta akuntan
Analisis industri merupakan tahap
publik (auditor independen) yang bertugas
penting yang perlu dilakukan investor,
melakukan audit atau pemeriksaan atas
karena analisis tersebut dipercaya bisa
laporan keuangan calon emiten. Auditor
membantu investor untuk mengidentifikasi
yang
berpengalaman
dan
mempunyai
peluang-peluang investasi dalam industri
reputasi yang sangat baik
akan dapat
yang mempunyai karakteristik risiko dan
Vol 1 No. 1 Tahun 2016 27 Oktober 2016
47
Jurnal Benefita – Analisis Peranan Informasi Akuntansi Dan Non Akuntansi Terhadap Initial Return Saham
return yang menguntungkan bagi investor
ketidakpastian/risiko yang akan dihadapi
(Tandelilin, 2010: 352).
oleh calon investor di masa datang semakin kecil (Juma’atin, 2006). Pengujian yang dilakukan Widiyanti dan
Initial Return Saham Return awal (initial return) adalah
Kusuma (2013) menunjukkan hasil bahwa
return yang diperoleh dari aktiva di
ukuran perusahaan berpengaruh positif
penawaran perdana mulai dari saat di beli
terhadap initial return saham.
di pasar primer sampai pertama kali
Berdasarkan penjelasan tersebut maka
didaftarkan di pasar sekunder. (Hartono,
dibentuklah hipotesis:
2013: 37).
H1a : Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap initial return saham.
Initial Public Offering (IPO) / Penawaran Saham Perdana
2. Pengaruh Earning Per Share (EPS)
IPO merupakan salah satu kajian
terhadap Initial Return
menarik dalam investasi karena IPO
Besarnya Earning Per Share (EPS)
merupakan salah satu sumber pendaan bagi
menggambarkan
perusahaan. Bagi investor, IPO menarik
perusahaan per lembar sahamnya. EPS
perhatian karena adanya asumsi selama ini
berhubungan
bahwa
cenderung
performance perusahaan. Informasi yang
underpricing (Asnawi dan Wijaya, 2005:
dihasilkan dari EPS berguna bagi investor
151).
untuk
harga
saat
IPO
laba
dengan
mengetahui
yang
diperoleh
risiko
dan
perkembangan
perusahaan (Widiyanti dan Kusuma, 2013). Pengembangan Hipotesis
Hasil penelitian yang dilakukan oleh
Pengaruh Peranan Informasi Akuntansi
Widiyanti dan Kusuma (2013) menyatakan
terhadap Initial Return Saham
bahwa tidak terdapat pengaruh yang
1.
signifikan dari Earning Per Share terhadap
Pengaruh
Ukuran
Perusahaan
terhadap Initial Return Perusahaan yang besar umumnya
initial return saham. Berdasarkan penjelasan tersebut maka
lebih dikenal oleh masyarakat karena
dibentuklah hipotesis:
informasi mengenai prospek perusahaan
H1b
lebih mudah diperoleh. Semakin besar
berpengaruh terhadap initial return saham.
:
Earning
Per
Share
(EPS)
ukuran perusahaan maka semakin banyak informasi yang diperoleh sehingga tingkat
Vol 1 No. 1 Tahun 2016 27 Oktober 2016
48
Jurnal Benefita – Analisis Peranan Informasi Akuntansi Dan Non Akuntansi Terhadap Initial Return Saham
3. Pengaruh Price Earning Ratio (PER)
H1d: Financial leverage berpengaruh
terhadap Initial Return
terhadap initial return saham.
Price Earning Ratio yang tinggi
5. Pengaruh Return On Assets (ROA)
menunjukkan ekspektasi investor tentang
terhadap Initial Return
prestasi perusahaan di masa yang akan
ROA
datang cukup tinggi (Darmayanti, 2008).
profitabilitas,
Hasil penelitian yang dilakukan Widiyanti
menitikberatkan
dan Kusuma (2013) konsisten dengan
perusahaan
penelitan yang dilakukan oleh Martani
dengan
(2003)
PER
(assets) yang setelah disesuaikan dengan
berpengaruh positif ditolak. Ini berarti
biaya-biaya untuk mendanai asset tersebut.
bahwa
(Darmayanti, 2008: 109). Penelitian yang
menyatakan
tidak
adanya
bahwa
pengaruh
PER
merupakan
salah
yaitu
yang
kemampuan
menghasilkan
menggunakan
kekayaan
telah
Berdasarkan penjelasan tersebut maka
menunjukkan hasil pengujian secara parsial
dibentuklah hipotesis:
bahwa tidak terdapat pengaruh yang
H1c: Besarnya Price Earning Ratio (PER)
signifikan dari rate of return on total assets
berpengaruh terhadap initial return saham.
terhadap initial return saham di pasar
4.Pengaruh Financial Leverage terhadap
perdana pada Bursa Efek Jakarta.
Initial Return
Berdasarkan penjelasan tersebut maka leverage
menunjukkan
oleh
total
laba
terhadap initial return.
Financial
dilakukan
rasio
analisis
pada
dalam
satu
Aisyah
(2009)
dibentuklah hipotesis:
kemampuan perusahaan dalam membayar
H1e : Return On Assets berpengaruh
hutang dengan equity yang dimilikinya.
terhadap initial return saham.
Tingginya financial leverage menunjukkan risiko finansial atau risiko kegagalan
Pengaruh Peranan Informasi Non
perusahaan
Akuntansi
pinjaman
untuk akan
mengembalikan
semakin
tinggi,
dan
terhadap
Initial
Return
Saham
sebaliknya (Juma’atin, 2006).
1. Pengaruh Kepemilikan Saham Lama
Hasil penelitian Widiyanti dan Kusuma
terhadap Initial Return
(2013), Arini (2011) dan Sulistio (2005)
Sulistio (2005) menyatakan bahwa proporsi
membuktikan bahwa financial leverage
kepemilikan saham yang ditahan oleh
berpengaruh negatif terhadap initial return.
pemilik
saham
Berdasarkan penjelasan tersebut maka
tingkat
kepercayaan
dibentuklah hipotesis:
pemegang saham lama akan keberhasilan
Vol 1 No. 1 Tahun 2016 27 Oktober 2016
lama
menggambarkan manajemen
dan
49
Jurnal Benefita – Analisis Peranan Informasi Akuntansi Dan Non Akuntansi Terhadap Initial Return Saham
IPO. Aggarwal et al (2001) dalam Sulistio
3.Pengaruh
(2005)
terhadap Initial Return
telah
membuktikan
bahwa
Reputasi
Underwriter
underpricing berasosiasi positif dengan
Ditinjau dari kepentingan perusahaan,
semakin rendahnya jumlah saham yang
makin tinggi harga jual saham, makin
diterbitkan dan semakin tinggi tingkat
terbatas pemodalnya, berarti makin
kepemilikan pemegang saham lama.
sulit menjualnya maksimum resiko yang
Hasil penelitian yang dilakukan oleh
dihadapi penjamin itu tidak laku dijual.
Kurniawan (2006) dan Sulistio (2005)
Dalam keadaan demikian maka penjamin
menunjukkan hasil yang konsisten yaitu
emisilah yang membeli sendiri semua
persentase
saham yang tidak laku itu. Mengingat
pemegang
saham
lama
berpengaruh positif diterima.
resiko yang dihadapi itu besar, maka harga
Berdasarkan penjelasan tersebut maka
penjualan saham pada pasar perdana
dibentuklah hipotesis:
ditentukan atas kesepakatan bersama antara
H2a : Proporsi kepemilikan pemegang
emiten dengan penjamin emisi, dengan
saham lama berpengaruh terhadap initial
memperhatikan
return saham.
tersebut di atas (Rusdin, 2008: 37-38).
2. Pengaruh Reputasi Auditor terhadap
Penelitian yang dilakukan oleh Widiyanti
Initial Return
dan Kusuma (2013) menunjukkan hasil
Reputasi
auditor
berpengaruh
pada
bahwa
faktor-faktor
reputasi
pembatas
underwriter
tidak
kredibilitas laporan keuangan ketika suatu
berpengaruh signifikan terhadap tingkat
perusahaan go public (Juma’atin, 2006).
initial return.
Pentingnya kredibilitas laporan keuangan
Berdasarkan penjelasan tersebut maka
ini
dibentuklah hipotesis:
memungkinkan
perusahaan
untuk
memilih auditor yang reputasinya baik.
H2c: Reputasi underwriter berpengaruh
Hasil penelitian yang dilakukan Sharralisa,
terhadap initial return saham.
Romadhon
4. Pengaruh Umur Perusahaan terhadap
dan
Gisijanto
(2012)
menunjukkan hasil bahwa reputasi auditor
Initial Return
tidak berpengaruh signifikan terhadap
Variabel ini diukur dengan lamanya
tingkat initial return.
perusahaan
Berdasarkan penjelasan tersebut maka
perusahaan itu didirikan (establisbed date)
dibentuklah hipotesis:
sampai dengan saat perusahaan melakukan
H2b:
Reputasi
Auditor
terhadap initial return saham.
Vol 1 No. 1 Tahun 2016 27 Oktober 2016
berpengaruh
beroperasi
yaitu
sejak
IPO (listing date). Dalam kondisi normal, perusahaan yang telah lama berdiri akan 50
Jurnal Benefita – Analisis Peranan Informasi Akuntansi Dan Non Akuntansi Terhadap Initial Return Saham
mempunyai publikasi perusahaan lebih
return. Hasil ini tidak konsisten dengan
banyak dibandingkan dengan perusahaan
penelitian yang dilakukan Arini (2011)
yang masih baru (Widiyanti dan Kusuma,
yang membuktikan bahwa jenis industri
2013).
berpengaruh signifikan positif terhadap
Penelitian yang dilakukan Widiyanti dan
initial return.
Kusuma (2013) serta
Berdasarkan penjelasan tersebut maka
Lestari
(2005)
menunjukkan hasil yang konsisten bahwa
dibentuklah hipotesis:
umur
H2e: Jenis industri berpengaruh terhadap
perusahaan
tidak
berpengaruh
signifikan terhadap tingkat initial return.
initial return saham.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka dibentuklah hipotesis: H2d:
Umur
METODE PENELITIAN
perusahaan
berpengaruh
Sumber Data, Populasi dan Sampel
terhadap initial return saham.
Penelitian ini menggunakan data
5. Pengaruh Jenis Industri terhadap
sekunder
Initial Return
perusahaan yang
Jenis industri ini dibedakan menjadi dua
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data
jenis, yaitu industri yang high-profile dan
diperoleh dari situs resmi Bursa Efek
industri
Indonesia yaitu www.idx.co.id.
perusahaan
yang
low-profile.
yang
tergolong
Adapun
berupa
laporan
tahunan
melakukan IPO dan
dalam
Populasi dalam penelitian ini adalah
perusahaan high profile mempunyai sifat:
perusahaan-perusahaan yang melakukan
memiliki jumlah tenaga kerja yang besar,
Initial Public Offering (IPO) dan listing di
dalam proses produksinya mengeluarkan
Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009-
risidu, seperti limbah cair dan polusi udara.
2013.
Industri yang high profile lebih mendapat
purposive sampling dengan kriteria :
Sampel
dipilih
berdasarkan
perhatian publik, hal ini dikarenakan
a. Sampel merupakan perusahaan -
perusahaan dalam tipe ini mempunyai
perusahaan yang melakukan Initial
tingkat sensivitas yang tinggi terhadap
Public Offering (IPO) dan listing di
lingkungan (consumer visibility), tingkat
BEI periode 2009 – 2013.
risiko politik yang tinggi atau tingkat
b. Perusahaan
memiliki
laporan
kompetisi yang ketat (Arini, 2011).
keuangan yang menggunakan mata
Penelitian yang dilakukan Irawati (2009)
uang rupiah dan mencantumkan
menyatakan bahwa variabel jenis industri
Ukuran Perusahaan, Earning Per
tidak memiliki pengaruh terhadap initial
Share (EPS), Price Earnings Ratio
Vol 1 No. 1 Tahun 2016 27 Oktober 2016
51
Jurnal Benefita – Analisis Peranan Informasi Akuntansi Dan Non Akuntansi Terhadap Initial Return Saham
(PER), Financial Leverage, Rate of
reputasi auditor, reputasi underwriter, umur
Return On Total Asset (ROA),
perusahaan dan jenis industri).
Kepemilikan Saham Lama, Nama
A. Variabel Informasi Akuntansi
Auditor, Nama Underwriter, Umur
a. Ukuran Perusahaan
Perusahaan dan Jenis Industri.
b. Ukuran perusahaan dilakukan
c.
Laporan keuangan yang digunakan
berdasarkan total aktiva pada
adalah laporan keuangan yang
tahun
tercantum
perusahaan
dalam
Indonesian
Capital Market Directory (ICMD). d. Perusahaan
mengalami
terakhir
sebelum
melakukan
IPO
(Sulistio, 2005). SIZE = total aktiva
underpricing pada saat penawaran
c. Earning Per Share (EPS)
umum
sehingga
d. EPS menggambarkan jumlah
investor akan menerima initial
laba bersih setelah pajak pada
return yang diharapkan.
satu tahun buku yang dihasilkan
perdananya
untuk setiap lembar saham. Rumusnya
adalah
Variabel Dependen
2008) :
Variabel dependen dalam penelitian ini
EPS =
adalah initial return (IR = return awal).
Saham yang Beredar
Untuk mengukur variabel ini peneliti
(Rusdin,
Laba Bersih / Jumlah
e. Price Earning Ratio (PER)
menggunakan return harian dengan rumus
PER yang dimaksud dalam
perhitungan yaitu (Sharralisa, 2012) :
penelitian ini adalah rasio yang
IR = (P1 – P0)/P0 x 100%
membandingkan antara harga
Variabel Independen
penawaran per lembar saham
Dalam penelitian ini terdapat 2 (dua)
biasa saat IPO dengan laba per
variabel
lembar saham (Widiyanti dan
independen
yaitu
variabel
independen informasi akuntansi (ukuran
Kusuma,
perusahaan, Earning Per Share (EPS),
adalah (Sulistio, 2005)
Price Earning Ratio (PER), financial
PER = (Harga penawaran per
leverage, dan Return On Total Asset (ROA)
lembar saham saat IPO) /
dan variabel independen informasi non
Earnings per Lembar Saham
akuntansi
(kepemilikan
Vol 1 No. 1 Tahun 2016 27 Oktober 2016
saham
lama,
2013).
Rumusnya
f. Financial Leverage
52
Jurnal Benefita – Analisis Peranan Informasi Akuntansi Dan Non Akuntansi Terhadap Initial Return Saham
Lestari
(2005)
menyatakan
pemegang saham lama pada saat
Rasio leverage diukur dari total
IPO.
hutang terhadap total asset.
PPS = persentase saham yang
Rasio ini menunjukkan risiko
dipertahankan oleh pemegang
yang dihadapi oleh perusahaan
saham lama pada saat IPO.
jika rasio leverage tinggi maka
b. Reputasi Auditor
risiko yang akan ditanggung
Sulistio (2005) dan Pratiwi
juga tinggi. Informasi ini sangat
(2007) dalam Widiyanti dan
penting bagi investor untuk
Kusuma (2013) menyatakan
dipertimbangkan
reputasi auditor diukur dengan
dalam
penanaman investasi.
melakukan
LEV = Total Hutang / Total
Kantor Akuntan Publik (KAP).
Aktiva
Auditor lokal yang beraffiliasi
g. Rate of Return On Total Asset
ROA
dengan The big four diberi nilai 1,
(ROA) menunjukkan
modal
sedangkan
yang
tidak
tingkat
beraffiliasi dengan The big four
(return)
yang
akan diberikan nilai 0. KAP
manajemen
atas
lokal yang beraffiliasi dengan
oleh
The big four dikategorikan
pengembalian dihasilkan
pemeringkatan
yang
ditanam
pemegang
saham,
sesudah
sebagai KAP yang berkualitas.
dipotong
kewajiban
kepada
AUD
kreditor.
Rumusnya
adalah
akuntan publik yang menjadi
=
Peringkat
kantor
(Rusdin, 2008) :
partner dari auditor The Big
ROA = Laba Bersih / Total
Four
Aktiva
c. Reputasi Underwriter Variabel ini diukur dengan memeringkat
B. Informasi Non Akuntansi a. Kepemilikan Saham Lama Menurut
Sulistio
(2005)
pengukuran
atas
persentase
pemegang
saham
lama
underwriter
berdasarkan pada value yang diterima
oleh
underwriter.
Penentuan underwriter yang berkualitas
menggunakan
berdasarkan persentase saham
perangkingan yang termasuk
yang
Top 20 Broker berdasarkan total
dipertahankan
Vol 1 No. 1 Tahun 2016 27 Oktober 2016
oleh
53
Jurnal Benefita – Analisis Peranan Informasi Akuntansi Dan Non Akuntansi Terhadap Initial Return Saham
value selama tahun 2009-2013.
Juma’atin (2006) menggunakan
Penilaian ini seperti yang telah
variabel
dilakukan
penelitian
menganalisis pengaruh variabel
Pratiwi (2007) dan Amalia
jenis industri terhadap initial
(2007) dalam Widiyanti dan
return. Variabel dummy adalah
Kusuma (2013). Pemeringkatan
variabel
underwriter tersebut diperoleh
dimasukkan sebagai salah satu
melalui
yang
variabel dalam regresi (Asnawi
mencantumkan daftar broker
dan Wijaya, 2005). Perusahaan
teraktif di BEI.
yang termasuk dalam
Variabel reputasi underwriter
profile diberi nilai 1 sedangkan
adalah variabel dummy dengan
yang termasuk low profile diberi
memberikan
nilai
1
nilai 0. Pengelompokkan ini
underwriter
yang
termasuk
oleh
Factbook
untuk
dummy
untuk
kualitatif
didasarkan
yang
high
pada
index
dalam Top 20 Broker teraktif di
pengklasifikasian industri yang
BEI dan yang selain Top 20
terdapat pada IDX Fact Book.
Broker teraktif di BEI diberi nilai 0. UND
=
underwriter
yang
termasuk dalam Top 20 Broker
Pengujian Asumsi Klasik Pengujian ini dilakukan sebelum
teraktif di BEI
melakukan pengujian hipotesis. Pengujian
d. Umur Perusahaan
asumsi klasik yang digunakan adalah
Lestari
(2005)
pengukuran
pengujian,
variabel
ini
berdasarkan
auotokorelasi dan uji heteroskedastisitas.
lamanya perusahaan tersebut beroperasi yaitu sejak didirikan
uji
multikolinearitas,
uji
Pengujian Hipotesis Penelitian
ini
menggunakan
umum (tahun).
berganda dengan tujuan memperoleh suatu
AGE = Tahun perusahaan IPO
persamaan dan garis yang menunjukkan
& listing di BEI – Tahun
persamaan pengaruh variabel independen
berdirinya perusahaan
terhadap
variabel
regresi
dengan
sampai dengan saat penawaran
e. Jenis Industri
analisis
diuji
dependen.
linier
Model
persamaan regresi yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah:
Vol 1 No. 1 Tahun 2016 27 Oktober 2016
54
Jurnal Benefita – Analisis Peranan Informasi Akuntansi Dan Non Akuntansi Terhadap Initial Return Saham
IR = a + b1 SIZE + b2 EPS + b3 PER +
IR
66
0,94
128,5
29,11
28,61
7
b4 LEV + b5 ROA + b6 PPS + b7 AUD + b8 UND + b9 AGE + b10 IND + e
SIZE
66
22185
4,50
3,70
7,33
Keterangan :
EPS
66
0,01
290,1
38,34
63,95
5,61
2625,
9
IR = Initial Return PER
a = konstanta
66
4,39
18425 ,69
SIZE = Ukuran Perusahaan
60
LEV
66
0,03
1,07
0,61
0,24
ROA
66
0,01
40,26
6,76
7,76
PER = Price Earning Ratio
PPS
66
50,10
97,00
76,51
10,75
LEV = Leverage
AUD
66
0,00
1,00
0,30
0,46
ROA = Return On Asset
UND
66
0,00
1,00
0,62
0,49
PPS = Kepemilikan Saham Lama
AGE
66
1,00
75,00
18,42
14,76
AUD = Reputasi Auditor
IND
66
0,00
1,00
0,30
0,46
EPS = Earning Per Share
UND = Reputasi Underwriter Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS16.0
AGE = Umur Perusahaan
Pada tabel di atas menunjukkan bahwa
IND = Jenis Industri
jumlah
b1-b10 = Koefisien Variabel X1-X10
data
yang
digunakan
dalam
penelitin ini sebanyak 66 sampel data.
e = Error
Adapun nilai minimum, maksimum, ratarata (mean) dan standar deviasi dari
HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran umum dan Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang melakukan IPO dan listing di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013. Dari populasi tersebut dan berdasarkan kriteria
masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel di atas. Pengujian Asumsi Klasik Tabel 2 Uji Normalitas Variabel N
Sig.
dalam pemilihan sampel, maka diperoleh IR
Tabel 1
Min
Maks
bel
(2-
66 0,013
Tidak berdistribu
Statistik Deskriptif Data N
Keterangan
tailed)
sampel sebanyak 66 perusahaan.
Varia
Asymp.
Mean Std.
si normal
Devi asi
Vol 1 No. 1 Tahun 2016 27 Oktober 2016
55
Jurnal Benefita – Analisis Peranan Informasi Akuntansi Dan Non Akuntansi Terhadap Initial Return Saham
SIZE
EPS
66 0,000
66 0,000
Tidak
Variabel N
Asymp.
berdistribu
Sig.
si normal
tailed)
Tidak
IR
66 0,119
berdistribu si normal PER
66 0,000
SIZE
66 0,785
ROA
66 0,625
66 0,015
Berdistribu
EPS
66 0,145
PER
66 0,045
66 0,490
Tidak berdistribu
Tidak
si normal LEV
66 0,618
Berdistribu
Tidak
ROA
66 0,291
Berdistribu si normal
PPS
66 0,362
berdistribu si normal
Berdistribu si normal
si normal AGE
Berdistribu si normal
si normal 66 0,362
Berdistribu
si normal
berdistribu
PPS
Berdistribu
si normal
si normal LEV
(2-
si normal
Tidak berdistribu
Keterangan
Berdistribu si normal
AGE
66 0,474
Berdistribu si normal
Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS16.0
Dari data tabel 2 dapat dilihat bahwa hanya
Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS16.0
2 variabel yang berdistribusi normal yaitu
Berdasarkan tabel 3 di atas dapat dilihat
variabel financial leverage (LEV) dan
bahwa setelah ditransformasi data hanya
kepemilikan saham lama (PPS). Untuk
variabel Price Earning Ratio (PER) yang
menormalkan data dapat dilakukan dengan
mempunyai nilai kecil dari Asymp. Sig
transformasi data. Berikut ringkasan hasil
yaitu 0,045 < 0,05 sehingga dapat dikatakan
pengolahan
bahwa data tidak berdistribusi normal.
data
setelah
dilakukan
transformasi data:
Maka dari itu langkah selanjutnya adalah
Tabel 3
dengan mendeteksi adanya data outlier.
Hasil Transformasi Data
Tabel 4 Nilai Skor Outlier No. Observasi Variabel Skor
Vol 1 No. 1 Tahun 2016 27 Oktober 2016
56
Jurnal Benefita – Analisis Peranan Informasi Akuntansi Dan Non Akuntansi Terhadap Initial Return Saham
1.
9
ZIR
2,89356
2.
18
ZEPS
3,83859
3.
34
ZROA
4,31741
4.
49
ZPER
4,02771
PPS
62 0,515
Berdistribusi normal
AGE
62 0,063
Berdistribusi normal
Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS16.0
Berdasarkan tabel 4 diatas jumlah data yang
Berdasarkan tabel 5 di atas dapat dilihat
outlier sebanyak 4 observasi dan data
bahwa setelah dilakukan deteksi data
tersebut dikeluarkan dari sampel sehingga
outlier, maka semua data bernilai > 0,05.
jumlah sampel penelitian yang ada dalam
Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua
penelitian
setelah
data per variabel terdistribusi secara normal
dikeluarkan sampel yang dioutlier. Berikut
sehingga layak dipakai untuk analisis
ini adalah hasil uji normalitas per variabel
regresi berganda.
setelah dikeluarkan data outlier :
Tabel 6
Tabel 5
Uji Multikolonieritas
Hasil
ini
Uji
berjumlah
Normalitas
62
Setelah
Mengeluarkan Data Outlier Variabel N
Asymp. Sig.
Keterangan (2-
tailed) IR
SIZE
EPS
62 0,135
62 0,863
62 0,215
Berdistribusi
LEV
ROA
62 0,078
62 0,703
62 0,113
SIZE
0,413
2,423
EPS
0,108
9,235
PER
0,160
6,266
LEV
0,595
1,680
ROA
0,347
2,878
PPS
0,785
1,275
normal
AUD
0,662
1,510
Berdistribusi
UND
0,526
1,902
normal
AGE
0,873
1,145
Berdistribusi
IND
0,843
1,186
normal PER
Variabel Tolerance VIF
Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS16.0
Berdistribusi
Tabel 6 di atas menunjukkan bahwa dalam
normal
penelitian
Berdistribusi
memiliki angka VIF < 10 dan nilai
normal
tolerance > 0,1. Oleh karena itu dapat
Berdistribusi
disimpulkan
normal
multikolonieritas
ini
variabel-variabel
bahwa antara
bebas
tidak
ada
variabel
satu
dengan variabel lainnya, maka semua
Vol 1 No. 1 Tahun 2016 27 Oktober 2016
57
Jurnal Benefita – Analisis Peranan Informasi Akuntansi Dan Non Akuntansi Terhadap Initial Return Saham
variabel bebas yang diuji dapat digunakan
tahapan pengolahan data lebih lanjut dapat
dalam regresi berganda.
segera dilaksanakan.
Tabel 7
Hasil Pengujian Hipotesis
Hasil Uji Autokorelasi
1. Koefisien Determinasi
Durbin-Watson 1,966
Tabel 9 Hasil Uji R²
Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS16.0
Adjusted R Square 0,218
Tabel 7 di atas menunjukkan bahwa dalam penelitian
ini
variabel-variabel
bebas
memiliki angka DW sebesar 1,966. Angka
Dari tampilan output SPSS model summary
tersebut berada > 1,954 dan < 2,046
pada Tabel 9 di atas besarnya Adjusted R
karena itu dapat disimpulkan bahwa tidak
Square adalah 21,8 %. Hal ini berarti
ada autokorelasi.
kontribusi variabel independen terhadap
Tabel 8
variabel dependen adalah sebesar 21,8 %,
Uji Heteroskedastisitas
sedangkan sisanya 78,2 % ditentukan oleh
Variabel Sig.
Alpha
variabel lain yang tidak teridentifikasi
SIZE
0,763 0,05
dalam model pengujian ini.
EPS
0,566 0,05
Uji Statistik F
PER
0,526 0,05
Tabel 10
LEV
0,237 0,05
Hasil Uji Koefisien Regresi secara
ROA
0,831 0,05
Simultan (Uji F)
PPS
0,332 0,05
F
AUD
0,053 0,05
2,704 0,010ª
UND
0,381 0,05
AGE
0,140 0,05
Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS16.0
IND
0,090 0,05
Berdasarkan
Sig
pengujian
dengan
menggunakan uji F yamg ditunjukkan pada Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS16.0
tabel 10 di atas dapat dilihat p-value < 0,05
Tabel 8 di atas menunjukkan bahwa dalam
yaitu sebesar 0,010ª dengan nilai F sebesar
penelitian
bebas
2,704 maka keputusannya adalah Ho
memiliki alpha > 0,05. Dengan demikian
ditolak dan Ha diterima sehingga dapat
dapat disimpulkan bahwa model regersi
disimpulkan bahwa ukuran perusahaan
absolute yang telah dibentuk terbebas dari
(SIZE), Earning Per Share (EPS), Price
ini
variabel-variabel
gejala heterokedastisitas. Oleh sebab itu Vol 1 No. 1 Tahun 2016 27 Oktober 2016
58
Jurnal Benefita – Analisis Peranan Informasi Akuntansi Dan Non Akuntansi Terhadap Initial Return Saham
Earning Ratio (PER), financial leverage,
– 0,352 UND – 0,015 LNAGE – 0,566
Return On Assets (ROA), kepemilikan
IND
saham lama, reputasi auditor, reputasi underwriter, umur perusahaan dan jenis
Kesimpulan dan Saran
industri secara bersama-sama berpengaruh
Kesimpulan
signifikan terhadap variabel dependen
Penelitian ini bertujuan untuk menguji
initial return yang melakukan IPO dan
analisis peranan informasi akuntansi dan
listing di Bursa Efek Indonesia.
non akuntanasi terhadap intial returm
Tabel 11
saham pada perusahaan yang melakukan
Uji Regresi Linier Berganda
IPO dan listing di Bursa Efek Indonesia
Variabel
B
t
Sig
Kesimpulan periode 2009-2013 dengan jumlah sampel
(Constant) 5,667
2,756
0,008
LNSIZE
0,040
0,283
0,778
Ha ditolak kesimpulan yang dapat diambil dari
LNEPS
-0,127 -0,576 0,567
Ha ditolak pengujian-pengujian yang dilakukan dalam
LNPER
-0,146 -0,641 0,524
Ha ditolak penelitian ini adalah :
LEV
-0,911 -1,193 0,238
Ha ditolak
ROA
-0,009 -0,220 0,826
Ha ditolak koefisien determinasi R²= 0,218 yang
PPS
-0,015 -0,965 0,339
Ha ditolak berarti bahwa 21,8% variasi initial return
AUD
-0,783 -2,071 *0,043
Ha diterima dapat dijelaskan oleh variasi variabel
UND
-0,352 -0,875 0,386
Ha ditolak independen. Sedangkan sisanya sebesar
AGE
-0,015 -1,539 0,130
Ha ditolak 78,2% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain
IND
-0,566 -1,715 **0,092 Ha diterima yang tidak dimasukkan dalam model
sebanyak
*Sig 5% **Sig10%
66
perusahaan.
Beberapa
1. Berdasarkan hasil penelitian
regresi ini seperti badan penilai, konsultan hukum dan tingkat bunga. 2. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil nilai uji signifikansi
Hasil analisis regresi berganda pada tabel
simultan F= 2,704 dan signifikansi 0,010ª.
11 dapat diformulasikan dalam persamaan
Karena probabilitas lebih kecil dari 0,05
berikut :
atau 5% maka model regresi dapat
IR = 5,667 + 0,040 LNSIZE – 0,127
digunakan
untuk
memprediksi
LNEPS – 0,146 LNPER – 0,911 LEV –
initial return atau dapat dikatakan bahwa
0,009 LNROA – 0,015 PPS – 0,783 AUD
variabel informasi akuntansi dan non akuntansi
Vol 1 No. 1 Tahun 2016 27 Oktober 2016
secara
bersama-sama 59
Jurnal Benefita – Analisis Peranan Informasi Akuntansi Dan Non Akuntansi Terhadap Initial Return Saham
berpengaruh terhadap initial return. 3.
signifikan
informasi yang di dapat dalam penelitian ini
parameter individual atau uji statistik t
seperti menggunakan underwriter yang
maka dari ke sepuluh variabel independen
bereputasi baik sesuai dengan penelitian
yang dimasukkan ke dalam model regresi
ini.
terdapat
Berdasarkan
dua
variabel
uji
perdana ada baiknya mempertimbangkan
yang
hasilnya
signifikan yaitu AUD dengan tingkat signifikan 0,05 dan IND menunjukkan hasil signifikan pada 0,10.
Saran Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan yang ada pada penelitian ini, maka saransaran yang diajukan peneliti sebagai berikut : 1.
Bagi
peneliti
selanjutnya
diharapkan dapat memperluas batasanbatasan yang ada pada penelitian ini seperti memperpanjang
periode
penelitian,
menambah variabel-variabel yang diteliti dan
menggunakan
proksi
lain
dari
yang
akan
penelitian ini. 2. berinvestasi
Bagi
investor
pada
melakukan
perusahaan
IPO
mempertimbangkan
yang
hendaknya informasi
yang
dihasilkan dalam penelitian ini mengenai variabel-variabel
mana
saja
yang
berpengaruh terhadap initial return saham. 3. Bagi perusahaan hendaknya pada saat bekerjasama dengan penjamin emisi
dalam menentukan harga saham
Vol 1 No. 1 Tahun 2016 27 Oktober 2016
DAFTAR PUSTAKA Arini. 2011. Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Non Akuntansi Terhadap Initial Return Pada Perusahaan Non Keuangan Yang Melakukan IPO (Initial Public Offering) Di BEI. Skripsi. Bandar Lampung : Universitas Lampung. Asnawi, Said Kelana dan Wijaya, Chandra. 2005. Riset Keuangan : PengujianPengujian Empiris. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Handayani, Sri Retno. 2008. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Underpricing pada Penawaran Umum Perdana (Studi Kasus pada Perusahaan Keuangan yang Go Publik di Bursa Efek Jakarta Tahun 2000 -2006). Tesis. Semarang: Magister Manajemen, Universitas Diponegoro. Hartono, Jogiyanto. 2013. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Kedelapan. Penerbit BPFE. Yogyakarta. Lestari, Yona Octiani. 2005. Informasi Keuangan dan Non Keuangan Terhadap Return Saham di Pasar Perdana. Artikel. Jurnal. UIN. Martalena dan Malinda, Maya. 2011. Pengantar Pasar Modal (Didesain untuk Mempelajari Pasar Modal dengan Mudah dan Praktis). Penerbit Andi Offset. Yogyakarta. Martani, Dwi. 2003. Pengaruh Informasi Selama Proses Penawaran Terhadap Initial Return Perusahaan yang Listing Di Bursa Efek Jakarta dari Tahun 19902000. Simposium Akuntansi Nasional VI. IAI. Oktober. 60
Jurnal Benefita – Analisis Peranan Informasi Akuntansi Dan Non Akuntansi Terhadap Initial Return Saham
Rusdin. 2008. Pasar Modal (Teori, Masalah, dan Kebijakan dalam Praktik). Penerbit Alfabeta. Bandung. Sharralisa, Romadhon, Hary W. Achmad dan Gisijanto, Hantoro Arief. 2012. Analisis Pengaruh faktor Informasi Akuntansi Dan Non Akuntansi Terhadap Initial Return Pada Penawaran Perdana Saham Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal. Universitas Gunadarma. Sulistio, Helen. 2005. Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Non Akuntansi Terhadap Initial Return Studi Pada Perusahaan Yang Melakukan Initial Public Offering Di Bursa Efek Jakarta. Simposium Akuntansi Nasional VIII. IAI. September. Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi. Edisi Pertama. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Warren, Carl S. et al. 2014. Pengantar Akuntansi. Edisi 25. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. Widiyanti, Novi Wulandari dan Kusuma, Ferdyan Dwi. 2013. Analisis informasi Akuntansi dan Non Akuntansi Terhadap Initial Return Saham pada Perusahaan yang Melakukan IPO Di Bursa Efek Indonesia. Simposium Akuntansi Nasional XVI. IAI. September. Juma’atin, Dinah. 2006. Analisis Faktorfaktor yang Mempengaruhi Initial Return dan Return 15 Hari Setelah IPO di Bursa Efek Jakarta. Skripsi Akuntansi. Universitas Islam Indonesia.
Vol 1 No. 1 Tahun 2016 27 Oktober 2016
61