1
ANALISIS PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI DAN NON AKUNTANSI TERHADAP INITIAL RETURN PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERING DI BURSA EFEK INDONESIA Sarma Uli Irawati Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan memperoleh bukti empiris mengenai faktorfaktor informasi akuntansi dan non akuntansi yang diperkirakan mempengaruhi Initial Return pada saat Initial Public Offering (IPO), baik secara parsial maupun simultan pada perusahaan yang melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2002-2008. Pada penelitian ini variabel informasi akuntansi yang diteliti yaitu Size, ROI, EPS, financial leverage sedangkan variabel informasi non akuntansi meliputi reputasi auditor, reputasi underwriter dan jenis industri. Dari hasil pengujian secara parsial yang dilakukan terhadap 42 sampel perusahaan hanya variabel Size, ROI, EPS, financial leverage saja yang berpengaruh signifikan terhadap initial return pada penawaran saham IPO di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2002 sampai dengan 2008. Hal ini berarti hanya variabel informasi akuntansi saja yang terbukti berpengaruh terhadap initial return. Sehingga dapat disimpulkan bahwa investor di Bursa Efek Indonesia lebih memperhatikan informasi akuntansi dibandingkan informasi non akuntansi dalam pengambilan keputusan investasi pada saham IPO selama periode penelitian. Secara simultan sepanjang periode penelitian diketahui bahwa variabel Size, ROI, EPS, financial leverage, reputasi auditor, reputasi underwriter dan jenis industri berpengaruh signifikan terhadap initial return yang terjadi di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2002 sampai dengan 2008. Dari hasil regresi diperoleh Adjusted R Square sebesar 0,588. Artinya, 58,8% initial return dapat dijelaskan oleh variabel informasi akuntansi dan non akuntansi dalam penelitian ini, sedangkan sisanya sebesar 42,2% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar penelitian ini. Kata kunci : Initial Return, size firm, ROI, EPS, financial leverage, reputasi auditor, reputasi underwriter, jenis industri.
2
ANALISIS PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI DAN NON AKUNTANSI TERHADAP INITIAL RETURN PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERING DI BURSA EFEK INDONESIA Sarma Uli Irawati Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma ABSTRACT This study aims to obtain empirical evidence regarding the factors accounting information and non-accounting expected to affect the initial return at the Initial Public Offering (IPO), either partially or simultaneously on the company doing an IPO on the Indonesia Stock Exchange in the period 2002-2008. In this study variables studied accounting information that is Size, ROI, EPS, financial leverage, while non-accounting information variables include the auditor's reputation, the reputation of underwriters and industry types. From the results of testing conducted partially on only 42 samples of variable size companies, ROI, EPS, financial leverage may be a significant effect on initial return on IPO stock offering in Indonesia Stock Exchange in the period 2002 to 2008. This means that only the accounting information variables are proven effect on initial return. So that it can be concluded that the investors in Indonesia Stock Exchange more attention to accounting information than nonaccounting information in making investment decisions on the IPO shares during the study period. Simultaneously throughout the study period is known that the variable size, ROI, EPS, financial leverage, auditor reputation, underwriter reputation and industry types have a significant effect on initial return is happening in Indonesia Stock Exchange in the period 2002 to 2008. From the results obtained regression Adjusted R Square of 0.588. That is, 58.8% initial returns can be explained by the variable non-accounting information and accounting in this study, while the other 42.2% explained by other factors outside of this research. Keywords : Initial Return, size firm, ROI, EPS, financial leverage, reputasi auditor, reputasi underwriter, jenis industri.
A. Latar Belakang Masalah Pada saat perusahaan melakukan IPO, investor belum dapat mengetahui banyak informasi mengenai perusahaan tersebut. Informasi mengenai perusahaan yang melakukan IPO sangat terbatas, kadang kala sumber informasi hanya berasal dari prospektus saja sehingga investor kesulitan dalam menilai tingkat keuntungan dan risiko yang sebenarnya dari saham-saham IPO. Dengan mengetahui informasi-informasi yang mempengaruhi initial return diharapkan akan membantu investor dalam menentukan keputusan investasi yang tepat pada saham-saham IPO.
3
Penelitian ini bertujuan untuk; (1) mengetahui informasi akuntansi dan non akuntansi apa saja yang mempengaruhi investor dalam pembuatan keputusan investasi pada saham IPO; (2) mengetahui pengaruh informasi akuntansi dan informasi non akuntansi secara parsial terhadap initial return pada perusahaan yang melakukan IPO; (3) mengetahui pengaruh informasi akuntansi dan informasi non akuntansi secara simultan terhadap initial return pada perusahaan yang melakukan IPO. B. Tinjauan Pustaka Penelitian mengenai pengaruh informasi akuntansi maupun non akuntansi terhadap underpricing dan initial return pada perusahaan yang melakukan IPO telah menjadi bahan menarik bagi penelitian di bidang keuangan. Penelitian terdahulu mengenai pengaruh informasi akuntansi dan informasi non akuntansi terhadap underpricing dan initial return diuraikan dalam penjelasan berikut ini: Daljono (2000) meneliti pengaruh variabel reputasi auditor, reputasi underwriter, umur, persentase kepemilikan saham, ROA, financial leverage, dan Solvability Ratio terhadap initial return. Hasil penelitian berhasil membuktikan initial return dipengaruhi oleh reputasi underwriter dan financial leverage tetapi gagal membuktikan adanya pengaruh yang signifikan antara reputasi auditor dengan besarnya initial return. Nasirwan (2000) menguji pengaruh reputasi penjamin emisi, reputasi auditor, persentase penawaran saham, umur perusahaan, ukuran perusahaan, nilai penawaran saham, deviasi standar return, terhadap initial return, return 15 hari setelah IPO, dan kinerja perusahaan 1 tahun setelah IPO. Hasilnya menemukan bahwa; (1) variabel reputasi underwriter, persentase penawaran saham, dan nilai penawaran saham berpengaruh terhadap return 15 hari sesudah IPO dan kinerja perusahaan 1 tahun setelah IPO; (2) kinerja perusahaan 1 tahun setelah IPO mengalami penurunan, tapi relatif kurang begitu tajam untuk saham perusahaan yang dikelola underwriter yang mempunyai reputasi lebih tinggi. Misnen (2003) menguji pengaruh variabel keuangan dan non-keuangan terhadap return awal dan return 15 hari setelah IPO di Bursa Efek Jakarta, dengan sampel 64 perusahaan non perbankan, lembaga keuangan dan sejenisnya, dengan periode tahun 1995-2001. Variabel keuangan yang digunakan dalam penelitian adalah rate of return on total assets (ROA), leverage, earning per share (EPS), proceeds, pertumbuhan laba, current ratio, besaran perusahaan, umur perusahaan, reputasi underwriter, reputasi auditor, jenis industri, kondisi perekonomian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel keuangan dan non-keuangan mampu menjelaskan variabilitas initial return sekitar 60,2 %. Peneliti menemukan bahwa variabel yang terbukti berpengaruh terhadap Initial Return, hanya EPS dan kondisi perekonomian. Sedangkan return 15 hari setelah IPO, dipengaruhi oleh leverage, EPS, dan kondisi perekonomian. Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Nasirwan (2000), yang mengungkapkan bahwa return 15 hari setelah IPO dipengaruhi oleh reputasi underwriter, persentase penawaran saham, dan nilai penawaran saham. Helen Sulistio (2005) melakukan penelitian tentang pengaruh informasi akuntansi dan non akuntansi terhadap intial return perusahaan yang melakukan
4
IPO. Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa tingkat leverage berpengaruh negatif signifikan terhadap initial return, dan persentase pemegang saham lama berpengaruh positif signifikan terhadap initial return. Penelitian yang dilakukan oleh Suyatmin dan Sujadi (2006) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi underpricing pada penawaran umum perdana di BEJ. Penelitian tersebut berhasil membuktikan adanya pengaruh yang signifikan antara current ratio dan reputasi auditor terhadap underpricing. Tetapi gagal membuktikan adanya pengaruh yang signifikan antara besaran perusahaan (SIZE), ROI, financial leverage, EPS, ukuran penawaran, umur perusahaan, reputasi underwriter, dan jenis industri terhadap underpricing. Apriliani Triani dan Nikmah (2006) melakukan penelitian mengenai reputasi penjamin emisi, reputasi auditor, persentase penjamin emisi, ukuran perusahaan dan fenomena underpricing. Hasil penelitian membuktikan reputasi penjamin emisi, reputasi auditor, dan persentase penawaran saham tidak berpengaruh signifikan terhadap return awal, return 25 hari sesudah IPO dan kinerja perusahaan satu tahun setelah IPO. Hanya ukuran perusahaan saja yang berpengaruh positif signifikan terhadap return awal dan kinerja perusahaan satu tahun setelah IPO. Penelitian yang dilakukan oleh Liana Susanto (2007) mengenai analisis pengaruh rasio-rasio keuangan terhadap underpricing perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana di BEJ. Penelitian tersebut berhasil membuktikan bahwa price earning ratio berpengaruh signifikan terhadap underpricing tetapi gagal membuktikan adanya pengaruh yang signifikan antara financial leverage, ROE, price book value to equity dan ROA terhadap underpricing. Gerianta Wirawan Yasa melakukan penelitian tentang penyebab underpricing pada penawaran saham perdana di BEJ tahun 1990- 2001, dengan jumlah sampel 215 perusahaan. Penelitian ini berhasil membuktikan bahwa terdapat hubungan antara reputasi underwriter dan profitabilitas perusahaan (ROA) dengan underpricing. Sedangkan variabel yang lain yaitu auditor, umur perusahaan, persentase kepemilikan saham yang ditawarkan ke publik, financial leverage, solvability ratio, ukuran perusahaan, dan kepemilikan pemerintah (BUMN) tidak mempunyai hubungan secara signifikan dengan underpricing.
C. Hipotesis Penelitian Hipotesis ini dilakukan untuk menguji apakah Firm Size, ROI, EPS, FLEV, reputasi auditor, reputasi underwriter dan jenis industri mempengaruhi initial return terhadap saham IPO di BEI baik secara parsial maupun simultan. Pengaruh Firm Size (Besaran Perusahaan) terhadap Initial Return Helen (2005) menyatakan ukuran perusahaan berhubungan dengan banyak sedikitnya informasi yang diperoleh oleh investor. Hal tersebut akan meningkatkan penilaian perusahaan dan mengurangi tingkat ketidakpastian dan meminimalkan tingkat risiko dan initial return. Hipotesis yang diajukan adalah: H1 : firm size berpengaruh signifikan terhadap initial return.
5
Pengaruh Earning Per Share terhadap Initial Return Besarnya Earning Per Share (EPS) menggambarkan laba yang diperoleh perusahaan per lembar sahamnya. EPS berhubungan dengan resiko dan performance perusahaan. Berdasarkan pernyataan Helen (2005), semakin mapan perusahaan, semakin tinggi EPS yang dimilikinya dengan demikian semakin sedikit initial return yang diperoleh. Hipotesis yang diajukan adalah: H2 : EPS berpengaruh signifikan terhadap initial return. Pengaruh Return on Invesment terhadap Initial Return. Return on invesment (ROI) merupakan ukuran profitabilitas perusahaan, yaitu kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dimasa mendatang. Profitabilitas yang tinggi suatu perusahaan akan mengurangi ketidakpastian bagi investor sehingga menurunkan tingkat initial return IPO (Kim et.al dalam Misnen 2003). Hipotesis yang diajukan adalah: H3 : ROI berpengaruh signifikan terhadap initial return Pengaruh Financial Leverage terhadap Initial Return. Financial Leverage menggambarkan tingkat risiko dari perusahaan yang diukur dengan membandingkan total kewajiban perusahaan dengan total aktiva. Helen (2005) menyatakan, semakin tinggi tingkat leverage suatu perusahaan, semakin tinggi pula tingkat resiko dan ketidakpastian yang dihadapi perusahaan. Pengujian Daljono (2000) menemukan bahwa financial leverage berpengaruh positif terhadap initial return. Hipotesis yang diajukan adalah : H4 : Financial Leverage berpengaruh signifikan terhadap initial return Pengaruh Reputasi Auditor terhadap Initial Return Auditor yang bereputasi tinggi mempunyai komitmen yang lebih besar dalam mempertahankan kualitas auditnya sehingga laporan perusahaan yang diperiksa memberikan keyakinan yang lebih besar kepada investor akan kualitas informasi yang disajikan dalam prospektus dan laporan keuangan perusahaan (Helen, 2005). Hasil penelitian Balvers at al (1998) dalam Rosyati dan Arifin (2002) menunjukkan reputasi auditor dan reputasi underwriter berpengaruh negatif terhadap initial return. Hipotesis yang diajukan sebagai berikut : H5 : Reputasi auditor berpengaruh signifikan terhadap initial return Pengaruh Reputasi Underwriter terhadap Initial Return. Underwriter yang bereputasi tinggi lebih berpengalaman dan profesional dalam menangani IPO perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Carter dan Manster (1990) dalam Yolana dan Martani (2005) menemukan bahwa reputasi penjamin emisi, jumlah nilai penawaran saham, umur perusahaan berpengaruh negatif terhadap initial return.. Hipotesis yang diajukan sebagai berikut : H6 : Reputasi underwriter berpengaruh signifikan terhadap initial return Pengaruh Jenis Industri terhadap Initial Return. Jenis industri digunakan dalam penelitian ini untuk melihat apakah underpricing terjadi pada semua jenis industri yang melakukan IPO atau hanya
6
pada jenis industri tertentu saja. Penelitian Michaelly dan Shaw (1995) dalam Misnen (2003) menemukan bahwa initial return dipengaruhi oleh variabel industri (dummy). Hasil penelitian Yolana dan Martani (2005) menunjukkan pengaruh yang signifikan antara jenis industri dengan underpricing dengan arah koefisien negatif. Maka hipotesis yang diajukan: H7 : Jenis industri berpengaruh signifikan terhadap initial return Hal- hal diatas menjelaskan secara parsial pengaruh variable independent terhadap dependennya yaitu initial return. Bahasan selanjutnya bagaimana variable independen tersebut berpengaruh secara simultan terhadap initial return. Maka hipotesis yang diajukan: H8 : Size, ROI, financial leverage, EPS, reputasi auditor, reputasi underwriter dan jenis industri berpengaruh secara simultan terhadap initial return.
D.
Metode Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan yang melakukan IPO tahun 2002 sampai dengan tahun 2008 di BEI. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang diperoleh dari dari Bursa Efek Indonesia, Indonesian Capital Market Directory (ICMD), Factbook dan Jsx Statistics, www.jsx.co.id. Sampel dalam penelitian ini adalah 42 perusahaan yang melaksanakan IPO yang berasal dari kategori manufaktur dan non manufaktur yang terdaftar di BEI. Variabel Penelitian Variabel dependen (Y) dalam penelitian ini yaitu initial return yang diukur berdasarkan selisih harga saham hari pertama di pasar sekunder dengan harga penawaran saham saat IPO, dibagi dengan harga penawaran saat IPO. Variabel independent dalam penelitian ini adalah informasi akuntansi berupa besaran perusahaan, EPS, ROI dan Financial Leverage; serta informasi non akuntansi yang terdiri dari reputasi auditor, underwriter, dan jenis industri. Pengukuran atas variabel besaran perusahaan dihitung berdasarkan total aktiva tahun terakhir sebelum IPO. EPS dihitung berdasarkan perbandingan antara laba bersih pada tahun terakhir sebelum IPO dengan jumlah rata-rata saham yang beredar. ROI dihitung berdasarkan persentase laba bersih dengan total assets. Financial leverage diukur dengan persentase total kewajiban perusahaan dengan total aktiva tahun terakhir sebelum IPO. Variabel reputasi auditor, underwriter dan jenis industri termasuk variabel dummy dengan memberikan nilai 1 untuk auditor yang prestigious serta nilai 0 untuk sebaliknya. Auditor yang termasuk prestigious bila berafiliasi dengan KAP The Big Five sedangkan auditor yang tidak berafiliasi dengan The Big Five dikategorikan non-prestigious. Yang termasuk The Big Five yaitu Prasetio Utomo&Co, Hans Tuannakotta dan Mustofa, Hanadi Sarwoko Sandjaja, Siddharta Siddharta & Rekan, dan Hadi Susanto (Media Akuntansi edisi 27, 2002) dalam Gerianta Wirawan. Reputasi underwriter diukur dengan memberikan nilai 1 untuk underwriter yang masuk top 20 dalam most active brokerage house monthly IDX berdasarkan total frekuensi perdagangan sedangkan nilai 0 untuk underwriter
7
yang tidak masuk top 20 (Yolana dan Martani, 2005). Dalam penilaian ini sampel dikelompokkan kedalam kelompok perusahaan manufaktur dan kelompok perusahaan non manufaktur. Kelompok perusahaan manufaktur diberi skala 1, dan kelompok perusahaan non manufaktur diberi skala 0 (Misnen Ardiansyah, 2003). Analisis Data Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda. Agar hasil regresi dapat diterima maka harus terpenuhi asumsi klasik, yaitu autokorelasi, multikolinieritas, heterokedastisitas dan uji normalitas. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi yang dirumuskan dalam persamaan berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X53 + b6X6 + b7X7 + e Dimana : Y = Initial Return a = Konstanta b1 - b7 = Koefisien Regresi X1 = Firm Size / besaran perusahaan X2 = Earning Per Share (EPS) X3 = Rate of Return on Invesment (ROI) X4 = Financial Leverage X5 = Reputasi Auditor X6 = Reputasi Underwriter X7 = Jenis Industri e = Error Term X1-X4 = mewakili variabel informasi akuntansi X5–X7 = mewakili variabel informasi non akuntansi
E. Hasil Penelitian Hasil analisis regresi dalam peneltian ini menunjukkan sebagai berikut: Pengaruh variabel SIZE terhadap initial return ditunjukkan dengan nilai t hitung sebesar -2,306 dan nilai probabilitas (signifikansi t) 0,027 yaitu lebih kecil dari (α) 5%. Hasil ini memenuhi syarat signifikansi t yaitu menolak Ho dan menerima Ha, artinya variabel ukuran perusahaan menunjukkan pengaruh terhadap initial return. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Yolana & Martani (2005).. Sementara itu, hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Helen (2005) serta Imam Ghozali & Mudrik Al Mansur (2002) dalam Yolana (2005). Hasil kesimpulan ini sekaligus menjawab tujuan penelitian dan hipotesis pertama. Pengaruh variabel EPS terhadap initial return ditunjukkan dengan nilai t hitung sebesar -3,077 dan nilai probabilitas (signifikansi t) 0,004 yaitu lebih kecil dari (α) 5%. Hal ini berarti variabel EPS menunjukkan pengaruh terhadap initial return. Hasil penelitian ini konsisten dengan Misnen (2003. Sementara penelitian yang dilakukan oleh Helen (2005) tidak berhasil membuktikan adanya pengaruh
8
EPS terhadap initial return. Hasil kesimpulan ini sekaligus menjawab tujuan penelitian dan hipotesis kedua. Pengaruh variabel ROI terhadap initial return ditunjukkan dengan nilai t hitung sebesar -2,854 dan nilai probabilitas (signifikansi t) 0,007 yaitu lebih kecil dari (α) 5%. Hal ini menunjukkan variabel ROI berpengaruh terhadap initial return. Hal ini sejalan dengan penelitian Kim et al (1993) dalam Nasirwan (2000). Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Daljono (2000) dalam Yolana (2005) menemukan bahwa rasio profitabilitas perusahaan yang diukur dengan ROA terbukti tidak mempengaruhi intial return secara signifikan. Hasil kesimpulan ini sekaligus menjawab tujuan penelitian dan hipotesis ketiga. Pengaruh variabel financial leverage terhadap initial return ditunjukkan dengan nilai t hitung sebesar -2,531 dan nilai probabilitas (signifikansi t) 0,016 yaitu lebih kecil dari (α) 5%. Hasil ini berarti variabel financial leverage menunjukkan pengaruh terhadap initial return. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Ghozali (2002) dalam Yolana (2005) dan Helen (2005) yang berhasil membuktikan bahwa financial leverage berpengaruh signifikan negatif terhadap initial return. Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Trisnawati (1998) dalam Yolana (2005) tidak berhasil membuktikan adanya hubungan antara financial leverage dengan initial return. Hasil kesimpulan ini sekaligus menjawab tujuan penelitian dan hipotesis keempat. Pengaruh variabel reputasi auditor ditunjukkan dengan nilai t hitung sebesar 0,636 dan nilai probabilitas (signifikansi t) 0,529 yaitu lebih besar dari (α) 5%. Hal ini berarti variabel reputasi auditor tidak berpengaruh terhadap initial return. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Trisnawati (1998) dan Daljono (2000) dalam Yolana (2005) serta Helen (2005). Namun hasil penelitian ini tidak berhasil mendukung penelitian Michaelly & Shaw (1995) dalam Yolana (2005) yang berhasil membuktikan initial return dipengaruhi oleh auditor serta Rochayani dan Setiawan (2004) dalam Helen (2005) yang berhasil membuktikan reputasi auditor berpengaruh signifikan terhadap keputusan investasi di BEJ. Hasil kesimpulan ini sekaligus menjawab tujuan penelitian dan hipotesis kelima. Variabel reputasi underwriter banyak dijadikan faktor yang mempengaruhi initial return dalam beberapa penelitian. Nilai t hitung sebesar 1,033 dan nilai probabilitas (signifikansi t) 0,309 yaitu lebih besar dari (α) 5%. Hal ini berarti variabel reputasi underwriter tidak memiliki pengaruh terhadap initial return. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Yolana (2005) dan Helen (2005). Hasil yang didapat peneliti ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Daljono (2000), Imam Ghozali & Mudrik Al Mansur (2002), Rosyati & Arifin Sabeni (2002) dalam Yolana (2005) dimana reputasi underwriter secara signifikan mempengaruhi underpricing. Hasil kesimpulan ini sekaligus menjawab tujuan penelitian dan hipotesis keenam. Variabel jenis industri memiliki nilai t hitung sebesar -5,507 dan nilai probabilitas (signifikansi t) 0,615 yaitu lebih besar dari (α) 5%. Artinya variabel jenis industri tidak memiliki pengaruh terhadap initial return. Hal ini mungkin disebabkan karena peneliti mengeluarkan perusahaan perbankan dan lembaga keuangan sejenis dari sampel penelitian yang memiliki karakteristik yang berbeda
9
dengan perusahaan manufaktur dan non-manufaktur. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Helen (2005) yang juga tidak berhasil membuktikan adanya pengaruh yang signifikan antara jenis industri dengan initial return. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Yolana & Martani (2005) tidak mendukung penelitian ini karena berhasil membuktikan adanya pengaruh signifikan antara jenis industri dengan initial return dengan arah koefisien negatif. Hasil kesimpulan ini sekaligus menjawab tujuan penelitian dan hipotesis ketujuh.
F. Kesimpulan, Keterbatasan dan Saran Berdasarkan hasil analisis maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Investor hanya menggunakan informasi akuntansi saja berupa besaran perusahaan, ROI, EPS dan financial leverage dalam pembuatan keputusan investasi pada saham IPO. 2. Dari hasil penelitian, diperoleh kesimpulan hanya ada 4 dari 7 variabel yang telah diuji berhasil menunjukkan pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap initial return, yaitu Size, ROI, EPS dan financial leverage. 3. Secara simultan seluruh variabel baik informasi akuntansi maupun non akuntansi terbukti berpengaruh signifikan terhadap initial return pada saham IPO. Nilai Adjusted R Square sebesar 58,8% berarti initial return di BEI pada periode penelitian dapat dijelaskan oleh variabel dalam penelitian ini sedangkan sisanya 42,2% dijelaskan oleh faktor lain diluar penelitian ini. Adapun hal yang menjadi keterbatasan dalam penelitian ini adalah belum berhasil membuktikan adanya pengaruh reputasi auditor, reputasi underwriter dan jenis industri terhadap initial return. Beberapa hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut oleh peneliti selanjutnya antara lain: 1. Menambah variabel lainnya yang mencerminkan kondisi makro, misalnya tingkat suku bunga bank dan tingkat inflasi, tingkat kurs nilai tukar Rp/US$, Produk Domestik Bruto dan sebagainya. 2. Melakukan perangkingan terhadap auditor dan underwriter dengan kriteria yang lebih obyektif. 3. Menambah periode tahun penelitian sehingga hasil penelitian akan lebih valid. 4. Para investor dalam membeli saham IPO ada baiknya lebih memperhatikan faktor-faktor yang secara signifikan berpengaruh terhadap initial return seperti informasi akuntansi antara lain ukuran perusahaan, ROI, EPS dan financial.
10
DAFTAR PUSTAKA Ardiansyah, Misnen, 2003, Pengaruh Variabel Keuangan terhadap Return Awal dan Return 15 Hari setelah IPO di Bursa Efek Jakarta, Kumpulan Makalah Simposium Nasional Akuntansi VI, 360-382. Bandi, Aryani & Rahmawati, 2001, Peranan Variabel Keuangan dalam Penentuan Harga Pasar Saham Perusahaan Sesudah Penawaran Umum Perdana, Jurnal Akuntansi dan Manajemen. Daljono, 2000, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Initial Return Saham Yang Listing Di BEJ (Tahun 1990-1997), Simposium Nasional Akuntansi III, 556-572. Gerianta Wirawan Yasa, 2002, Penyebab Underpricing pada Penawaran Saham Perdana di Bursa Efek Jakarta, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana. Ghozali, Imam dan Mudrik Al Mansur, 2002, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Underpriced di Bursa Efek Jakarta, Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 4, No. 1, 74-87. Hanafi, Mamduh. 2004, Manaiemen Keuangan, BPFE-Yogyakarta: Yogyakarta. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nasirwan, 2000, Reputasi Penjamin Emisi. Return Awal, Return 15 Hari sesudah IPO, dan Kinerja Perusahaan Satu Tahun sesudah IPO di BEJ, Simposium Nasional Akuntansi III, 573-598. Rosyati & Arifin Sebeni, 2002, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Undepricing Saham pada Perusahaan Go Public di Bursa Efek Jakarta (Tahun 1997-2000), Simposium Nasional Akuntansi V, 286-297. Sulistio, Helen, 2005, Pengaruh Informasi Akuntansi dan Non Akuntansi terhadap Initial Return: Studi pada Perusahaan yang Melakukan Initial Public Offering di Bursa Efek Jakarta, Simposium Nasional Akuntansi VIII, 8799. Susanto, Liana. 2007, Analisis Pensaruh Rasio-Rasio Keuangan Terhadap Underpricing Perusahaan yang Melakukan Penawaran Umum Perdana Di Bursa Efek Jakarta, Jumal Akuntansi, Tahun XI, No. 03, September 2007, 221-229. Suyatmin dan Sujadi, 2006, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Underpricing pada Penawaran Umum Perdana di Bursa Efek Jakarta, BENEFIT, Vol. 10, No.l, Juni2006.
11
Tandelilin, Eduardus, 2001, Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, BPFEYogyakarta: Yogyakarta. Triani, A dan Nikmah, 2006, Reputasi Penjamin Emisi. Reputasi Auditor. Persentase Penjamin Emisi. ukuran Perusahaan dan Fenomena Underpricing: Siudi Empiris pada Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi IX. Yolana, Chastina dan Martani, Dwi, 2005, Variabel-Variabel Yang Mempengaruhi Fenomena Underpricing Pada Penawaran Saham Perdana di BEI Tahun 1994-200, Simposium Nasional Akuntansi VIII, Solo, 15-16 September 2005.
LAMPIRAN Tabel 1 Proses Pemilihan Sampel Kriteria Sampel
Jumlah
Perusahaan go publik yang melakukan IPO tahun 2002-2008 di BEI
86
Perusahaan keuangan dan lembaga keuangan sejenis
(25)
Perusahaan yang datanya tidak lengkap
(6)
Initial return negatif dan nol
(9)
Perusahaan mengalami kerugian dalam laporan keuangan (ROI dan EPS negatif)
(4)
Perusahaan yang memenuhi kriteria
42
Sumber : Data BEI yang diolah
12
Table 2 Hasil analisis regresi linier berganda Coefficientsa
Model 1
Unstandardized Coefficients B Std. Error 2.145 .578 -.054 .024 -1.119 .392 -.410 .162 -.002 .001 .049 .077 .064 .062 -.053 .105
(Constant) SIZE ROI FLEV EPS AUDI UNDW JIND
Standardized Coefficients Beta
t 3.713 -2.306 -2.854 -2.531 -3.077 .636 1.033 -.507
-.308 -.307 -.326 -.388 .078 .114 -.057
Sig. .001 .027 .007 .016 .004 .529 .309 .615
a. Dependent Variable: INRET
TABEL 3 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics
INRET SIZE
N 42
Minimum .007
Maximum .943
Mean .327
Std. Deviation .280
42
24.046
29.959
26.685
1.592
ROI
42
.001
.289
.072
.077
FLEV
42
.005
.950
.549
.223
EPS
42
.027
226.749
61.296
61.856
AUDI
42
0
1
.26
.445
UNDW
42
0
1
.57
.501
JIND
42
0
1
.10
.297
Valid N (listwise)
42
Table 4 Hasil Uji F Signifikansi Simultan Menggunakan Multiple Regression ANOVAb Sum of Model Squares 1 Regression 2.120 Residual 1.102 Total 3.223
df 7 34 41
Mean Square .303 .032
F 9.343
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), JIND, AUDI, FLEV, ROI, UNDW, EPS, SIZE b. Dependent Variable: INRET
13
Table 5 INPUT DATA UJI REGRESI KODE
Y
X1
X2
X3
X4
X5
X6
X7
SAHAM
INRET
SIZE
ROI
FLEV
EPS
AUDI
UNDW
JIND
1
ANTA
0,680
26,075
0,066
0,698
174,838
0
0
0
2
FISH
0,280
24,933
0,029
0,379
24,588
0
0
0
3
WAPO
0,870
24,837
0,070
0,301
1,237
1
0
0
4
FPNI
0,100
26,166
0,144
0,446
194,881
1
1
1
5
JPTE
0,622
24,581
0,021
0,398
10,09
0
0
0
6
SUGI
0,667
24,702
0,016
0,698
74,838
0
0
1
7
SCMA
0,045
28,049
0,005
0,585
20,808
1
1
0
8
IIKP
0,489
24,046
0,034
0,249
15,55
0
1
0
9
PTBA
0,043
28,283
0,142
0,319
5,633
1
1
0
10
ARTI
0,038
25,328
0,008
0,504
8,705
0
0
0
11
PGAS
0,033
29,384
0,193
0,547
62,072
1
1
0
12
ADHI
0,233
27,930
0,028
0,767
84,961
0
1
0
13
BTEK
0,680
25,110
0,289
0,005
76,867
0
0
0
14
ENRG
0,500
27,220
0,023
0,637
5,394
1
0
0
15
PJM
0,195
27,072
0,184
0,301
131,496
1
1
0
16
SQMI
0,060
25,253
0,020
0,502
157,733
0
0
1
17
MAPI
0,120
27,852
0,061
0,498
152,568
1
1
0
18
APOL
0,120
28,042
0,051
0,580
154,44
1
1
0
19
MICE
0,327
25,587
0,135
0,529
175,06
0
0
0
20
MAIN
0,284
26,473
0,150
0,663
71,443
0
0
0
21
RUIS
0,500
25,990
0,073
0,562
83,535
0
0
0
22
CPRO
0,682
28,547
0,093
0,535
77,648
0
0
0
23
KBLV
0,880
27,418
0,007
0,850
14
0
1
0
24
WEHA
0,694
24,966
0,104
0,432
0,672
0
0
0
25
BKDP
0,943
26,436
0,050
0,950
0,027
0
1
0
26
SGRO
0,079
27,146
0,183
0,331
744,22
1
1
0
27
MNCN
0,044
28,903
0,081
0,683
60,53
0
1
0
NO
28
PKPK
0,700
26,079
0,250
0,473
69,464
0
1
0
29
LCGP
0,696
24,984
0,009
0,413
1,53
0
1
0
30
DEWA
0,687
28,471
0,011
0,830
8,213
0
0
0
31
GPRA
0,113
27,823
0,008
0,868
10,395
0
1
0
32
WIKA
0,333
28,608
0,035
0,083
50,861
0
1
0
33
ACES
0,195
26,128
0,121
0,634
52,449
0
1
0
34
PTSN
0,103
27,152
0,033
0,709
38,672
0
1
1
35
JSMR
0,206
29,959
0,045
0,767
226,749
0
1
0
14
36
JKON
0,593
27,179
0,031
0,840
66,527
0
1
0
37
CSAP
0,100
27,420
0,019
0,726
226,1
1
1
0
38
ASRI
0,695
28,489
0,001
0,482
0,466
0
1
0
39
COWL
0,700
26,381
0,018
0,825
20,988
0
0
0
40
INDY
0,007
29,242
0,053
0,661
61
0
1
0
41
HOME
0,664
25,827
0,009
0,450
9,602
0
0
0
42
SIAP
0,060
25,290
0,003
0,654
2,1
0
0
0