1
ANALISIS PENGARUH MODEL KOGNITIF KEPERCAYAAN TERHADAP KEPERCAYAAN DALAM E-COMMERCE DAN NIAT MENGGUNAKAN E-COMMERCE (STUDI KASUS : BCA KLIKPAY) Sonya Corry; Sri Daryanti Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Abstrak Penelitian ini mengusulkan kerangka kerja konseptual untuk menganalisa pengaruh model kognitif kepercayaan terhadap kepercayaan dalam e-commerce dan niat menggunakan ecommerce. Model kognitif kepercayaan terdiri dari informasi yang dirasakan, hiburan yang dirasakan, gangguan serta iritasi yang dirasakan dan kecenderungan kepercayaan nasabah. Untuk menguji kerangka konseptual, model persamaan struktural digunakan untuk menganalisis data yang dikumpulkan dari 115 nasabah pengguna BCA Klikpay. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor informasi yang paling mempengaruhi kepercayaan dalam transaksi e-commerce. Informasi yang memadai merupakan kunci dalam meningkatkan kepercayaan dalam ecommerce. Pemahaman yang jelas dari hubungan variabel yang dipelajari mungkin dapat mendorong BCA Klikpay untuk mengetahui tindakan yang sesuai untuk memenangkan kepercayaan pelanggan dengan menyediakan layanan yang lebih baik dalam rangka menciptakan basis pelanggan setia. Kata Kunci : Perdagangan Elektronik; Kepercayaan; Belanja Online; Kepercayaan dalam Perdagangan Elektronik. Abstract This research has proposed a conceptual framework to analyze the effects of a cognitive model of trust to trust in e-commerce and intentions to use e-commerce. A cognitive model is perceived informative, perceived entertainment, perceived irritation and trust propensity. To test the conceptual framework, structural equation modeling (SEM) has been used to analyze the data collected from 115 customers of BCA Klikpay. The results of the study indicate that perceived informative are significantly and positively related to trust in e-commerce. A good perceived informative are the key to increase trust in e-commerce. A clear understanding of the postulated relationships among the studied variables might encourage the BCA Klikpay to figure out appropriate course of action to win customers’ trust and intention by providing better services in the future. Key Word: Electronic Commerce; Trust; Trust Propensity; Trust in E-Commerce
Universitas Indonesia Analisis pengaruh..., Sonya Corry, FE UI, 2014.
2
1. Pendahuluan Kegiatan perbankan saat ini tak pernah lepas dari kehidupan kita sehari-hari. Seiring berkembangnya jaman, dunia perbankan juga mengalami perkembangan yang sangat signifikan khususnya di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya produk dan fasilitas yang ditawarkan oleh pihak perbankan. Pelayanan yang bervariasi makin ditawarkan oleh dunia perbankan saat ini. Selain bertujuan untuk memaksimalkan profit bagi perusahaan namun juga untuk menarik nasabah baru.
Bermula dari jenis layanan tatap langsung antara konsumen
dengan representative perusahaan, lalu diikuti dengan penemuan mesin anjungan tunai mandiri (ATM) dimana nasabah melakukan self-service dalam memenuhi transaksi keuangannya hingga berkembang hingga saat ini menggunakan teknologi internet dalam melakukan pelayanan maksimal bagi nasabah. Dimana dalam pelayanan ini hanya membutuhkan jaringan internet dan fasilitas yang mendukung kenyamanan dan keamanan dalam melakukan transaksi perbankan . Seperti yang saat ini sering kita dengar yakni layanan e-commerce, e-banking, m-banking, transfer valas, dan lain sebagainya.
Electronic commerce, yang umum dikenal sebagai e-
commerce atau eCommerce, terdiri dari pembelian dan penjualan produk atau jasa melalui sistem elektronik seperti Internet dan jaringan komputer lainnya (Mahadavan, 2000). Transaksi jenis ini tidak mengharuskan pertemuan langsung antara pembeli dan penjual. Sehingga perdagangan jenis ini mengandalkan sistem kepercayaan dari kedua belah pihak.
Seringkali transaksi
pembelian online gagal terjadi dikarenakan kurang adanya kepercayaan antara kedua belah pihak. Dalam membangun dan membentuk kepercayaan virtual adalah proses yang kompleks dan dipengaruhi sejumlah factor. Kurangnya kepercayaan online terus menjadi penghalang utama yang menghambat pertumbuhan perdagangan elektronik (e-commerce).
Kepercayaan
dalam e-commerce tidak didefinisikan oleh mekanisme keamanan dari pedagang online, atau semata-mata ditentukan oleh sifat-sifat pribadi seseorang (Schneiderman, 2000). Sebaliknya, itu adalah kombinasi dari banyak faktor dan pembentukannya melibatkan proses mengurangi kompleksitas dalam pengambilan keputusan dalam ketidakpastian (Salam dkk., 2003). Sebuah tinjauan yang dilakukan oleh Kim dan Tadisina (2007) dari 21 makalah penelitian tentang kepercayaan yang diterbitkan dari 1999 hingga 2006 menunjukkan bahwa literatur yang ada telah memeriksa dukungan pihak ketiga, reputasi perusahaan, kualitas pelayanan, kualitas website , keakraban, dan disposisi untuk mempercayai sebagai faktor utama yang mempengaruhi kepercayaan pelanggan dalam e-commerce. Namun, persepsi seorang konsumen mempengaruhi Universitas Indonesia Analisis pengaruh..., Sonya Corry, FE UI, 2014.
3
keyakinan kepercayaannya (Jarvenpaa et al, 2000;. Lee & Turban, 2001). Kepercayaan berkembang pada hubungan pertukaran di mana konsumen bersedia untuk terlibat dalam transaksi elektronik di Internet. Dalam hubungan pertukaran antara pembeli online dan ecommerce, pelanggan yang merasa belanja online untuk menjadi informatif, menghibur dan terorganisir lebih mungkin untuk membentuk kepercayaan dalam e-commerce sebagai sebuah institusi. Informasi adalah manfaat utama yang konsumen harapkan untuk didapatkan dalam pertukaran dengan media apapun (Bartos & Dunn, 1974). Hal ini juga berlaku untuk belanja online.
Dimensi kognitif yang cukup mempengaruhi dalam persepsi konsumen dalam
menimbulkan minat penggunaan e-commerce diantara ialah keinformatifan Web vendor, factor hiburan dan juga iritasi yang dirasakan oleh konsumen.
Untuk itu peneliti ingin meneliti
pengaruh kecenderungan kepercayaan online dan tiga variabel yaitu variabel informasi, variabel hiburan dan variabel gangguan atau iritasi (informative, entertainment and irritation) pada model kognitif. Dimensi kognitif informasi yang dirasakan, hiburan yang dirasakan, dan iritasi yang dirasakan secara signifikan mempengaruhi sikap konsumen terhadap dan dirasakan nilai iklan Web atau vendor Web (Ducoffe, 1996; Liu et al, 2005;. Gao & Koufaris, 2006). Yang akan mempengaruhi tingkat kepercayaan pada e-commerce dan minat dalam menggunakan ecommerce. Adapun permasalahan yang ingin dianalisis pada penelitian ini sebagai berikut : 1.
Apakah Perceived Informative yang dirasakan nasabah berpengaruh terhadap Trust in ECommerce.
2.
Apakah Perceived Informative yang dirasakan nasabah berpengaruh terhadap Intention to Use E-Commerce.
3.
Apakah Perceived Entertainment yang dirasakan nasabah berpengaruh terhadap Trust in E-Commerce.
4.
Apakah Perceived Entertainment yang dirasakan nasabah berpengaruh terhadap Intention to Use E-Commerce.
5.
Apakah Perceived Irritation yang dirasakan nasabah berpengaruh terhadap Trust in ECommerce.
6.
Apakah Perceived Irritation yang dirasakan nasabah berpengaruh terhadap Intention to Use E-Commerce.
7.
Apakah Trust Propensity pada nasabah berpengaruh terhadap Trust in E-Commerce. Universitas Indonesia Analisis pengaruh..., Sonya Corry, FE UI, 2014.
4
8.
Apakah Trust in E-Commerce yang dimiliki nasabah berpengaruh terhadap Intention to Use E-Commerce Dan tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari antar variable pada
masing-masing hipotesis pada permasalahan yang akan dianalisis pada penelitian ini.
2. Tinjauan Teoritis Pada beberapa penelitian kepercayaan didefinisikan sebagai kemauan dan ide tentang bertumpu pada kejujuran, kekuatan dan kebaikan seseorang (Lee & Fung, 1999; Fukuyama, 1995). Penelitian lainnya mendeskripsikan kepercayaan sebagai ide dari suatu badan yang dilakukan secara individual dan ketergantungan dengan arti tertentu (Sloman & Grandsion, 2000). Grandison & Sloman membagi kepercayaan berdasarkan dari perilaku dan isu keamanan, sedangkan Fukuyama menyarankan kepercayaan yang dikenal dan konsisten. Menurut (Flores & Solomon, 1997; Lewicki & Stevenson, 1997) dalam (Daryl Koehn, 2003), kepercayaan (trust) dijelaskan sebagai berikut : ”Nevertheless, trust is not identical with being a trusting sort of person. Trust seem to require some minimal knowledge of who is being trusted. Some have argued that trust required a relationship between trustor and trusted, a relationship with a history of the trustor’s expectations of being benefited by the trusted being fulfilled by the trusted party”. Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kepercayaan merupakan sesuatu yang berwujud dari kemauan seseorang yang bertumpu pada kejujuran, kekuatan dan kebaikan orang lain atau suatu hal sehingga menimbulkan pengetahuan mengenai orang atau hal tersebut untuk dijadikan dasar membangun sebuah hubungan. Perdagangan elektronik (e-commerce) adalah proses membeli dan menjual barang dan jasa di internet.
Perdagangan elektronik yang umum dikenal sebagai e-commerce atau
eCommerce, terdiri dari pembelian dan penjualan produk atau jasa melalui sistem elektronik seperti Internet dan jaringan komputer lainnya (Mahadavan, 2000). Transaksi jenis ini tidak mengharuskan pertemuan langsung antara pembeli dan penjual. Sehingga perdagangan jenis ini mengandalkan sistem kepercayaan dari kedua belah pihak. Definisi lain dari e-commerce menurut (Riggins & Rhee, 1998; Sullivan, 1998) dalam Ruppel, Underwood-Queen & Harrington (2003) ialah :
Universitas Indonesia Analisis pengaruh..., Sonya Corry, FE UI, 2014.
5
”E-commerce is ... the sharing of business information, maintaining business relationships and conducting business transaction by means of Internet-based technology. It’s anything that enhances your relationships with an existing customer and increases the revenue you get from the customer”. Yuan & Xiaoyu (2010) menjelaskan bahwa informasi adalah manfaat utama yang konsumen harapkan didapat saat terlibat pertukaran dengan media apapun (Bartos & Dunn, 1974).
Hal ini pun berlaku dalam perdagangan elektronik.
Menurut didalam Theory of
Reasoned Actions (TRA) menjelaskan keyakinan dan kepercayaan konsumen berada dalam empat dimensi yaitu : kebaikan vendor, integritas, kompetensi dan bisa diprediksi (Fishbein & Ajzen, 1975). Sisi informatif dari situs belanja online mengarahkan persepsi konsumen akan kebaikan vendor, kompetensi dan bisa diprediksi. Menurut McQuail (1983) di Yuan & Xiaoyu (2010) menjelaskan bahwa penelitian tentang penggunaan dan kepuasan menunjukkan nilai hiburan dari pertukaran komersial terletak pada kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan konsumen untuk pelarian, pengalihan, kenikmatan estetis atau pelepasan emosi. Bentuk hiburan dalam belanja online yang dirasakan konsumen ialah kebaikan dan kompetensi dari vendor web. Sehingga pengalaman menghibur dapat meningkatkan kepercayaan konsumen dalam perdagangan elektronik. Teknik yang sering menimbulkan gangguan atau iritasi saat belanja online ialah saat vendor web menggunakan taktik iklan popup dan banner animasi (Gao et al, 2004). Pengalaman belanja yang menjengkelkan dapat mengakibatkan berkurangnya persepsi konsumen terhadap kebaikan, kompetensi, ketergantungan bahkan integritas dari vendor. Contoh gangguan atau iritasi dalam belanja online tata letak halaman yang tidak terstruktur sehingga membuat konsumen frustasi tidak dapat menavigasi situs, menemukan produk atau membeli secara online. Dengan begitu dapat membawa dampak negatif pada kebaikan dan kompetensi yang dirasakan (Yuan & Xiaoyu, 2010). Dampak anteseden kepercayaan yang disajikan dapat dipengaruhi oleh kecenderungan individu untuk percaya. Sifat ini tergantung pada latar belakang budaya, jenis pribadi dan pengalaman yang dibangun (Hofstede, 1980). Kecenderungan kepercayaan merupakan karakter kepribadian yang memberi efek atribut kepercayaan pada pembentukan kepercayaan. Hal ini didukung oleh Mayer, Davis & Schoorman (1995) saat memutuskan baik dan seberapa banyak kepercayaan yang diberikan, konsumen mencari isyarat (atribut kepercayaan). Universitas Indonesia Analisis pengaruh..., Sonya Corry, FE UI, 2014.
6
Menurut Turban et al (2000) dalam e-commerce, kepercayaan dianggap sebagai tujuan dari faktor psikologis dalam beberapa penelitian untuk mencapai objektivitas yang direncanakan. Status psikologi mendalilkan bahwa untuk meningkatkan kepercayaan harus berfokus pada faktor perilaku konsumen.
Selain, interaksi berfokus pada interaksi manusia untuk
pengembangan kepercayaan. Dewasa ini, banyak penelitian berusaha memeriksa kepercayaan dan gangguan itu dengan e-commerce.
Akhirnya sampai pada dua topik dasar, yaitu 1)
Pemeriksaan menentukan lebih dahulu dari kepercayaan awal (initial trust) (Bellman et al, 1999; Gefen, 2000; Sirkka L. Jarvenpa et al, 2000) dan 2) Tatap antar muka berbasis faktor kepercayaan (Casell & Bickmone, 2000; Cyr, Bonanni, Bowes & Ilsever, 2005; Hassanein & Milena, 2004). Sebagai bentuk baru dari aktivitas komersial, belanja online melibatkan banyak ketidakpastian dan resiko dibanding dengan belanja konvensional. Dalam belanja online hanya sedikit konsumen yang mengerti. Kebanyakan, konsumen tidak dapat mengecek kualitas dari produk sebelum membelinya atau mengawasi keselamatan dan keamanan dari pengiriman informasi sensitif mengenai personal dan keuangan.
Banyak studi telah mengidentifikasi
membangun kepercayaan fundamental dan isu yang belum terselesaikan tentang pengembangan dari belanja online (Hoffman et al, 1999; Ratnasingham P, 1998). Menurut Lee & Turban (2001) toko online atau internet merchant yang ingin menaikkan kepercayaan konsumen dalam belanja online harus berfokus meningkatkan integritasnya dalam pikiran konsumen. Integritas dapat terlihat melalui kejujuran dan seperangkat prinsip kepatuhan yang dapat diterima oleh konsumen. Kampanye pemasaran oleh toko online dianjurkan untuk menyampaikan pesan jelas akan kejujuran.
3. Metode Penelitian Istijanto (2005) menjelaskan bahwa desain penelitian dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu penelitian eksplanatori, deskriptif, dan kausal. Penelitian eksplanatori yaitu desain penelitian yang digunakan untuk mengetahui permasalahan dasar. Selanjutnya penelitian dekriptif adalah desain penelitian yang digunakan untuk menggambarkan sesuatu. Yang terakhir adalah penelitian kausal, yaitu desain penelitian yang digunakan untuk menguji hubungan sebabakibat. Berdasarkan tujuannya, desain penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif dilakukan untuk mendeskripsikan Universitas Indonesia Analisis pengaruh..., Sonya Corry, FE UI, 2014.
7
mengenai model kognitif dari kepercayaan online dan bagaimana pengaruhnya terhadap kepercayaan dalam perdagangan elektronik (e-commerce) dan minat menggunakan aplikasi layanan perbankan dalam perdagangan elektronik (e-commerce). Berdasarkan sumbernya, data yang digunakan dalam proses pengolahan data pada penelitian ini adalah menggunakan data primer.
Data primer dalam penelitian ini dikumpulkan dengan melakukan survei terhadap
responden untuk memperoleh informasi dari responden (Malhotra, 2007). Penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian deskriptif (kuantitatif) yang dilakukan satu kali dalam satu periode (single cross sectional design) melalui penyebaran kuesioner kepada 115 responden untuk mendapatkan data primer. Model penelitian ini mereplikasi model penelitian yang dilakukan oleh Gao & Wu (2010). Pada gambar 3.1 garis yang solid menjelaskan hubungan yang positif, sedangkan garis putus-putus menjelaskan hubungan yang negative.
Gambar 3.1 Model Penelitian
Model diatas menggambarkan tentang pengaruh variabel persepsi informatif (perceived informative), persepsi hiburan (perceived entertainment), persepsi gangguan (perceived irritation) dan kecenderungan kepercayaan (trust propensity) serta kesesuaiannya terhadap kepercayaan dalam perdagangan elektronik dan minat untuk menggunakan aplikasi layanan perbankan Klikpay di PT. BCA, Tbk dalam perdagangan elektronik . Structural Equation Model (SEM) adalah metode statistik yang dapat menguji beberapa hubungan ketergantungan secara bersamaan (Hair, 2006). Seperti yang telah dibahas sebelumnya, pada model penelitian ini, peneliti akan menguji hubungan struktural dari pengaruh variabel persepsi informatif (perceived informative), persepsi hiburan (perceived entertainment), persepsi gangguan (perceived irritation) dan kecenderungan kepercayaan (trust propensity) serta kesesuaiannya terhadap kepercayaan dalam perdagangan elektronik dan minat untuk menggunakan aplikasi layanan perbankan Klikpay di PT. BCA, Tbk dalam perdagangan Universitas Indonesia Analisis pengaruh..., Sonya Corry, FE UI, 2014.
8
elektronik. Sehingga metode yang paling cocok untuk digunakan pada penelitian ini adalah metode SEM.
4. Hasil Penelitian Pada tahap awal, peneliti menyebarkan kuesioner sebanyak 30 (tiga puluh) yang digunakan sebagai data untuk melakukan Pre-Test. Setelah terkumpul data Pre-test, kemudian peneliti mengolah data tersebut dengan menggunakan software SPSS 19.0, yang hasilnya akan digunakan untuk mengevaluasi kuesioner agar dapat diteruskan kembali proses penyebarannya. Tabel 4.1 Hasil Uji Konsistensi (Reliability Test) Variabel
r
Kesimpulan
Perceived
- pi1
.842
Valid
Informative
- pi2
.863
Valid
- pi3
.881
Valid
-pe1
.755
Valid
-pe2
.864
Valid
-pe3
.846
Valid
Perceived
-pir1
.932
Valid
Entertainment
-pir2
.899
Valid
-pir3
.905
Valid
-tp1
.949
Valid
-tp2
.944
Valid
-tp3
.961
Valid
-tec1
.859
Valid
-tec2
.758
Valid
Trust in E-
-tec3
.862
Valid
Commerce
-tec4
.865
Valid
-tec5
.833
Valid
Perceived Entertainment
Trust Propensity
Cronbach’s Alpha
Kesimpulan
.928
Reliabel
.907
Reliabel
.958
Reliabel
.977
Reliabel
.937
Reliabel
Universitas Indonesia Analisis pengaruh..., Sonya Corry, FE UI, 2014.
9
Variabel
r
Kesimpulan
-iuec1
.837
Valid
-iuec2
.919
Valid
Intention to Use
-iuec3
.914
Valid
E-Commerce
-iuec4
.818
Valid
-iuec5
.868
Valid
Cronbach’s Alpha
.951
Kesimpulan
Reliabel
Sumber : Output SPSS 19 oleh peneliti
Dari table 4.1 di atas didapat bahwa nilai cronbach’s alpha masing-masing variabel tidak ada yang di bawah 0,7 (<0,7) dimana menggambarkan variabel tersebut memenuhi syarat dan konsisten, sehingga data ini dapat dilakukan pengujian lebih lanjut. Uji test Structural Equations Model (SEM) dilakukan kepada 115 responden menggunakan Lisrel 85.1. Uji pertama mengukur kecocokan keseluruhan model (Overall Model Fit) dengan tingkat chi-square 460.38 dan p=0.0000 mengindikasikan model tidak dapat ditolak. Detail pengukuran kecocokan keseluruhan model dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini. Tabel 4.2 Hasil Uji Kecocokan Keseluruhan Model Ukuran GOF
Target-Tingkat
Hasil Estimasi
Kecocokan
Kecocokan
Chi-Square
Nilai yang kecil
x² = 460.38
P
P > 0.05
(p = 0.000)
NCP
Nilai yang kecil
266.38
Interval
Interval yang sempit
(207.48-332.98)
RMSEA
RMSEA ≤ 0.08
0.11
P (close fit)
p ≥ 0.50
p = 0.00
EVCI
Nilai yang kecil dan
M* = 5.07
dekat dengan ECVI
S* = 4.44
saturated
I* = 23.31
Nilai yang kecil dan
M* = 578.38
dekat dengan AIC
S* = 506
saturated
I* = 2656.91
AIC
Tingkat
Kurang baik
Kurang baik
Poor fit
Baik (good fit)
Baik (good fit)
Universitas Indonesia Analisis pengaruh..., Sonya Corry, FE UI, 2014.
10
Tabel 4.2 Hasil Uji Kecocokan Keseluruhan Model (lanjutan) Ukuran GOF
Target-Tingkat
Hasil Estimasi
Tingkat
Kecocokan CAIC
Kecocokan
Nilai yang kecil dan
M* = 799.33
Baik (good fit)
dekat dengan CAIC
S* = 1453.47
saturated
I* = 2739.30
NFI
NFI ≥ 0.90
0.81
Marginal fit
NNFI
NNFI ≥ 0.90
0.85
Marginal fit
CFI
CFI ≥ 0.90
0.88
Marginal fit
IFI
IFI ≥ 0.90
0.88
Marginal fit
RFI
RFI ≥ 0.90
0.78
Kurang baik
CN
CN ≥ 200
57.29
Kurang baik
RMR
Standardized RMR ≤
0.063
Kurang baik
0.05 GFI
GFI ≥ 0.90
0.73
Kurang baik
AGFI
AGFI ≥ 0.90
0.65
Kurang baik
Sumber : Data Kuesioner olahan peneliti menggunakan Lisrel 85.1
Untuk pengukuran hubungan kausal antara variable, dijelaskan pada gambar 4.1 berikut ini.
Gambar 4.1 Path Model Struktural T-Value Sumber : Output LISREL 8.51 Hasil Olahan Peneliti
Universitas Indonesia Analisis pengaruh..., Sonya Corry, FE UI, 2014.
11
5. Pembahasan Korelasi antara variable pada gambar 4.1 menjelaskan 74% variance dari Trust in ECommerce dan menjelaskan 56% variance dari Intention to Use E-Commerce. Dalam penilaian terdapat delapan buah hipotesis. Analisis pengujian hipotesis dilakukan denga tingkat signifikan 5% sehingga menghasilkan nilai kritis t adalah ± 1.96. Hipotesis diterima apabila nilai-t yang didapat ≥ 1.96., sedangkan hipotesis ditolak apabila nilai-t yang didapat ≥ 1.96, sedangkan hipotesis ditolak apabila nilai-t yang didapat ≤ 1.96. Berdasarkan output data, untuk hipotesis 1a diperoleh nilai-t sebesar 2.70. Nilai-t hipotesis 1a adalah lebih dari 1.96 yang berarti mempunyai nilai signifikan dan arah yang ditunjukkan adalah positif, sehingga disimpulkan bahwa hipotesis ini diterima. Ini menunjukkan bahwa Perceived Informative (PI) memiliki hubungan dan berpengaruh positif terhadap Trust in E-Commerce (TEC). Untuk hipotesis 1b diperoleh nilai-t sebesar 1.08. Nilai-t hipotesis 1b adalah kurang dari 1.96 yang berarti mempunyai nilai yang tidak signifikan, sehingga disimpulkan bahwa hipotesis ini ditolak. Ini menunjukkan bahwa Perceived Entertainment (PE) memiliki hubungan dan pengaruh positif terhadap Trust in E-Commerce (TEC). Hipotesis 2b diperoleh nilai-t sebesar 0.83. Nilai-t hipotesis 2b adalah kurang dari 1.96 yang berarti mempunyai nilai yang tidak signifikan, sehingga disimpulkan bahwa hipotesis ini ditolak. Ini menunjukkan bahwa Perceived Entertainment (PE) tidak memiliki hubungan dan tidak pengaruh terhadap Intention to Use E-Commerce (TEC). Hipotesis 3a diperoleh nilai-t sebesar -0.93. Nilai-t hipotesis 3a adalah kurang dari 1.96 yang berarti mempunyai nilai yang tidak signifikan, sehingga disimpulkan bahwa hipotesis ini ditolak. Hipotesis 3b diperoleh nilai-t sebesar -1.75. Nilai-t hipotesis 3b adalah kurang dari 1.96 yang berarti mempunyai nilai yang tidak signifikan, sehingga disimpulkan bahwa hipotesis ini ditolak. Ini menunjukkan bahwa Perceived Irritation (PIR) tidak memiliki hubungan dan tidak pengaruh terhadap Trust in E-Commerce (TEC). hipotesis 4 diperoleh nilai-t sebesar 0.68. Nilai-t hipotesis 4 adalah kurang dari 1.96 yang berarti mempunyai nilai yang tidak signifikan, sehingga disimpulkan bahwa hipotesis ini ditolak. Ini menunjukkan bahwa Trust Propensity (TP) pada pengguna aplikasi BCA Klikpay tidak memiliki hubungan dan tidak pengaruh terhadap Trust in E-Commerce (TEC). Pada studi kasus BCA Klikpay, kecendurungan kepercayaan yang dimiliki tiap individu konsumen tidak mempengaruhi kepercayaan pada BCA Klikpay. hipotesis 5 diperoleh nilai-t sebesar 1.92. Nilai-t hipotesis 5 Universitas Indonesia Analisis pengaruh..., Sonya Corry, FE UI, 2014.
12
adalah kurang dari 1.96 yang berarti mempunyai nilai yang tidak signifikan, sehingga disimpulkan bahwa hipotesis ini ditolak. Ini menunjukkan bahwa Trust in E-Commerce (TEC) pada pengguna aplikasi BCA Klikpay tidak memiliki hubungan dan tidak pengaruh terhadap Intention to Use E-Commerce (TEC).
Pada studi kasus BCA Klikpay, kecenderungan
kepercayaan BCA Klikpay tidak mempengaruhi keputusan konsumen untuk menggunakan kembali BCA Klikpay dimasa depan, baik itu untuk keperluan diri sendiri maupun untuk direkomendasikan ke relasi. Berikut adalah ringkasannya :
Tabel 5.1 Uji hipotesis model Hipotesis
Pernyataan Hipotesis
Nilai-t
H1a
Perceived Informative berhubungan positif
2.70
terhadap Trust in E-Commerce H1b
Perceived Informative berhubungan positif
Perceived Entertainment berhubungan
1.08
Perceived Entertainment berhubungan
Data tidak mendukung hipotesis
2.39
positif terhadap Trust in E-Commerce H2b
Data mendukung hipotesis
terhadap Intention to Use E-Commerce H2a
Keterangan
Data mendukung hipotesis
0.83
positif terhadap Intention to Use E-
Data tidak mendukung hipotesis
Commerce H3a
Perceived Irritation berhubungan negatif
-0.93
terhadap Trust in E-Commerce H3b
Perceived Irritation berhubungan negatif
mendukung hipotesis -1.75
terhadap Intention to Use E-Commerce H4
Trust Propensity berhubungan positif
Trust in E-Commerce berhubungan positif
Data tidak mendukung hipotesis
0.68
terhadap Trust in E-Commerce H5
Data tidak
Data tidak mendukung hipotesis
1.92
terhadap Intention to Use E-Commerce
Data tidak mendukung hipotesis
Universitas Indonesia Analisis pengaruh..., Sonya Corry, FE UI, 2014.
13
6. Kesimpulan Dari beberapa hipotesis yang diajukan, hanya terdapat dua hubungan positif dan pengaruh yang signifikan antara Perceived Informative terhadap Trust in E-Commerce dan antara Perceived Entertainment terhadap Trust in E-Commerce. Artinya, ketersediaan informasi yang memadai dan hiburan yang dirasakan oleh nasabah berpengaruh meningkatkan kepercayaan dalam penggunaan e-commerce untuk memenuhi kebutuhannya pada nasabah BCA Klikpay. Berdasarkan hasil penelitian, hingga saat ini informasi dan hiburan yang diberikan PT. BCA, Tbk sudah cukup memadai untuk menimbulkan kepercayaan nasabah pada BCA Klikpay sebagai media pembayaran transaksi online. Selain itu Perceived Informative, Perceived Irritation dan Trust Propensity sama sekali tidak mempunyai hubungan dan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Intention to Use ECommerce.
Artinya sampai saat ini informasi, hiburan, gangguan yang dirasakan dan
kecenderungan kepercayaan individu nasabah BCA sama sekali tidak mempengaruhi niat dan keputusan nasabah untuk menggunakan BCA Klikpay sebagai media pembayaran dalam melakukan transaksi e-commerce di masa depan. Hal tersebut mengindikasikan bahwa sampai saat ini BCA Klikpay masih belum bisa ditetapkan sebagai media pembayaran transaksi online bagi nasabahnya. Hal ini bisa disebabkan karena aplikasi ini baru saja diluncurkan awal tahun 2012, sehingga pengembangan sisi informasi dan hiburan yang diberikan PT. BCA, Tbk dan toko online yang berpartisipasi di dalamnya masih belum benar dirasakan oleh para nasabah. Hal ini dapat dijadikan tolak ukur dalam pengembangan BCA Klikpay di masa depannya. Dengan meningkatkan informasi dan hiburan yang diberikan kepada nasabah dan juga mengurangi iritasi serta gangguan pada BCA Klikpay sehingga tidak hanya kepercayaan yang didapatkan dari nasabah namun juga bisa menimbulkan niat nasabah untuk menggunakan BCA Klikpay.
7. Saran Oleh karena itu, BCA Klikpay perlu mempertahankan dan mengembangkan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan informasi dan hiburan bagi nasabah pada media pembayaran transaksi online. Selain itu juga perlu ditingkatkannya faktor lain seperti hiburan yang dirasakan nasabah dan juga mengurangi iritasi serta gangguan bagi nasabah, contohnya seperti tampilan Universitas Indonesia Analisis pengaruh..., Sonya Corry, FE UI, 2014.
14
web yang lebih menarik, penawaran belanja yang inovatif, interaksi belanja online yang atraktif, proses pembayaran yang efektif dan lebih ramah pada nasabah (friendly user) sehingga dapat memperkuat tingkat kepercayaan nasabah dan juga dapat membantu untuk bisa menimbulkan niat dalam menggunakan BCA Klikpay di masa yang akan datang. Dan saran untuk penelitian selanjutnya diantaranya untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengambil sampel dari beberapa wilayah sehingga dapat mewakili populasi sampel secara merata dan sebaiknya lakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan model penelitian lain yang dapat memenuhi semua faktor yang mempengaruhi niat untuk mengunakan e-commerce. Contohnya dengan mengukur brand loyalty, dll.
8. Daftar Referensi Gao, Y. and Koufaris, M (2006). Perceptual antecedents of user attitude in electronic commerce, Database for Advances in Information Systems, 37 (2-3), 42-50 Gao, Y., Koufaris, M. and Ducoffe, R. (2004). An ecperimental study of the effects of promotional techniques in Web-based commerce, Journal of Electronic Commerce in Organizations, 2(3), 1-20 Gao, Y., Wu, X. A Cognitive Model of Trust In E-Commerce: Evidence From A Field Study In China, Journal of Applied Business Research; Jan/Feb 2010; 26, 1 Hair, J.F. Jr, R.E. Anderson, R.L. Tatham, W.C. Black, B.J. Babin (2006), Multivariate data analysis, fifth edition, New Jersey. Prentice-Hall International, Inc. Holsapple, C.W and Sasidharan, S. (2005). The dynamic of trust in B2C e-commerce: a research model and agenda, 3: 377-403 Jarvenpaa, S.L., Tractinsky, N. and Vitale, M. (2000). Consumer trust in an Internet store, Information Technology and Management, 1(1-2), 45-71 Joreskog, K and D. Sorbom. 1996. LISREL 8: User’s Reference Guide. Second Edition. Scientific Software International, Inc. Chicago. Kim, E. and Tadisina, S. (2007). A model of customer trust in e-businesses: micro-level interparty trust formation, The Journal of Computer Information System, 48(1), 88-104
Universitas Indonesia Analisis pengaruh..., Sonya Corry, FE UI, 2014.
15
Koehn, D. (2003). The nature of and conditions for online trust, Journal of Business Ethics, 43 (1-2), 3-19. Koufaris, M. and Hampton-Sosa, W. (2004). The development of initial trust in an online company by new customers, Information & Management, 41 (3), 377-397. Lee, M.K.O. and Turban, E. (2001). A trust model for consumer Internet Shopping, International Journal of Electronic Commerce, 6(1), 75-91 Maholtra, N.K. (2007). Marketing research: An applied orientation, (5th Ed.). New Jersey: Pearson. Manafi, M., Hojabri, R., Aghapour, A.H., Salehi, M., Aghaei, M.R., Ghesmi, R.. (2011). Trust in E-commerce, Interdisciplinary Journal of Contemporary Research in Businees, Vol3, No.6 Mowen, J.C. & Minor, M. (2002). Perilaku konsumen, edisi kelima (Dwi Kartini Yahya, Penerjemah). Jakarta: PT Penerbit Erlangga Peter, J.P & Olson, J.C (1999). Consumer Behavior and Marketing Strategy, edisi keempat (Damos Sihombing, Penerjemah). Jakarta: Erlangga Tjiptono, F. (2009). Service marketing: Esensi & aplikasi (1st ed.). Yogyakarta:Marknesis Wijanto, S.H. (2008). Structural equation modelling dengan LISREL 8.8: Konsep & tutorial. Yogyakarta: Graha Ilmu http://www.bca.co.id/id/corporate/corporate.jsp 18 Jan 2013 http://www.bca.co.id/id/about/about_bca_landing.jsp 18 Jan 2013 http://www.klikbca.com/KlikPay/klikpay.html . 18 Jan 2013 http://www.bca.co.id/id/individual/produk_dan_layanan/ebanking/klikbca/klikbc.jsp . 18 Jan 2013 http://www.klikbca.com/KlikPay/cara_registrasi.html 18 Jan 2013
Universitas Indonesia Analisis pengaruh..., Sonya Corry, FE UI, 2014.