ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA INDUSTRI SEKTOR KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2008-2011 Oleh 1
Fadli , Dr. Nelmida, SE, M.Si2 , Rika Desiyanti, SE, M.Si2 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta E-mail :
[email protected] [email protected] [email protected] 1
Abstract This research was conducted to prove there was a fundamental in influence on the share price on the consumption sector industries listed in the Indonesia stock exchange. This research uses the 30 companies with purposive sampling method. Observation period used is from the years 2008-2011. This type of data is secondary data, with the multiple linear regression analysis model. Based on the research result obtained Earning Per Share, Price Earning Ratio, and Return On Equity variables effect positively and significantly to stock prices while Debt to equity ratio variables has no effect on stock prices. Keywords
: Stock Prices, Eerning Per Share, Price Earning Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Equity Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan terdapatnya pengaruh beberapa faktor fundamental (Earning Per Share, Price Earning Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Equity) terhadap harga saham pada industry sektor konsumsi yang listed di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan 30 perusahaan dengan metode pengambilan sampel Purposive sampling. Periode observasi yang digunakan adalah dari tahun 2008-2011. Jenis data adalah data sekunder , dengan model analisis regresi linear beganda. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh variabel Eerning Per Share, Price Earning Ratio, dan Return On Equity berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham, sedangkan variabel Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh terhadap harga saham. Kata kunci
: Harga Saham, Eerning Per Share, Price Earning Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Equity perantara
PENDAHULUAN
pedagang
efek
(Sunariyah,
Pasar modal adalah suatu pasar
2004). Harga saham adalah harga per
(tempat, berupa gedung) yang disiapkan
lembar saham yang berlaku di pasar
guna
saham-saham,
modal.Harga saham di pasar modal terdiri
obligasi-obligasi, dan jenis surat berharga
atas tiga kategori, yaitu harga tertinggi
lainnya
(high price), harga terendah (low price)
memperdagangkan
dengan
memakai
jasa
para
Page 1
dan harga penutupan (close price). Pada
tahun 2009 dengan pencapaian Produk
tahun 2008 terjadi krisis di Amerika
Domestik Bruto (PDB) atau pertumbuhan
karena
ekonomi sebesar 6,1% pada tahun 2010.
gagalnya
pembayaran
hutang
sehingga berdampak pula pada kawasan
Sepanjang
awal
tahun
sampai
Asia seperti yang dikutip dari Teguh
pertengahan tahun 2010, tercatat ada tiga
Hidayat (2011) tanggal 09/12/2012 adalah
indeks sektoral yang meningkat tajam,
sebagai berikut “ Pada tahun 2008, IHSG
yaitu sektor industri barang konsumsi
„hanya mampu turun hingga setengah dari
sebesar 41,9%, sektor aneka industri
yang sebelumnya dan kemudian menguat
sebesar 32,2%, dan yang terakhir sektor
kembali dan mencapai posisi pada saat ini.
manufaktur (diluar saham-saham aneka
Sedangkan pada tahun 2011 telah banyak
industri dan barang konsumsi) sebesar
kejadian tak terduga terkait ekonomi
29,9%. Kenaikan indeks sektoral tersebut
global yang menyebabkan prediksi para
banyak dipengaruhi oleh kenaikan barang -
analis mengenai tren ekonomi 2011 tidak
barang yang dihasilkan oleh emiten-emiten
sesuai
yang tergabung di dalamnya, salah satunya
dengan
waktu
yang
telah
diperkirakan karena terjadi terlalu cepat.
adalah
Tak terkecuali perekonomian Indonesia,
yang terdiri dari 33 emiten.
yang pada awal tahun diprediksi Indeks
sektor industri barang konsumsi
Dari fakta dan latar belakang
Harga saham Gabungan (IHSG) bisa
tersebut
penulis
ingin
melakukan
melesat mencapai 4.200 - 4.300. Tapi
penelitian
guna
nyatanya, sampai 23 Desember 2011,
masalah yang terjadi terhadap harga saham
prediksi tersebut tidak sesuai dengan yang
yang dilakukan dalam penelitian ini
diperkirakan karena IHSG hanya bergerak
dengan judul “Analisis Pengaruh Faktor
di level 3.800-an (news.com).
Fundamental Terhadap Harga Saham
membuktikan
adanya
industri barang konsumsi bergerak
Pada Industri Sektor Konsumsi yang
cepat (fast moving consumergoods) dan
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tumbuh pesat sebesar 11,8% pada tahun
(BEI) tahun 2008-2011“
2010. Hal ini terjadi seiring dengan
Perumusan Masalah
semakin bergesernya
perilaku
belanja
Berdasarkan
latar
belakang
konsumen. Pertumbuhan industri barang
sebelumnya, terdapat fakta yang nyata
konsumsi
yaitu adanya ketidaksesuaian antara teori
perekonomian
didukung Indonesia
bangkitnya dari
krisis
dengan data yang sesungguhnya yang
keuangan global pada tahun 2008 dan Page 2
ditemukan
rumusan
masalah
sebagai
bursa
efek
dan
berikut:
masyarakat.
1. Bagaimana pengaruh Eerning Per
c. Harga Pasar
ditawarkan
kepada
Share terhadap harga saham pada
Harga pasar adalah harga jual dari investor
Industri sektor Konsumsi
yang satu dengan investor lain yang
2. Bagaimana pengaruh Price Earning Ratio terhadap harga saham pada pada Industri sektor Konsumsi 3. Bagaimana pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap harga saham pada Industri sektor Konsumsi
dilaporkan saat saham terjual di Bursa. Menurut Harjito (2009), naik turunnya harga saham dipengaruhi oleh beberapa faktor,
faktor
internal
maupun
eksternal perusahaan. a. Faktor internal adalah faktor yang
4. Bagaimana pengaruh Return On Equity
berkaitan langsung dengan kinerja
terhadap harga saham pada Industri sektor Konsumsi
baik
atau kondisi suatu perusahaan. b. Faktor ekstenal adalah faktor yang tidak berkaitan langsung dengan
Landasan Teori
kondisi
Harga Saham
faktor - faktor dari luar perusahaan.
perusahaan
tetapi
dari
Harga saham adalah harga per lembar saham yang berlaku di pasar modal. (Darmadji dan Fakhruddin, 2006). Selembar saham mempunyai nilai
Analisis Faktor Fundamental Analisis fundamental adalah analisis berdasarkan
faktor-faktor
fundamental
atau harga dimana suatu harga saham
yang akan mempengaruhi nilai nominal
dapat dibedakan menjadi tiga (Hartono,
saham suatu perusahaan dengan mencoba
2000), yaitu:
melihat kondisi perekonomian, industri,
a. Harga Nominal
prospek saham dan tersebut sehingga
Nilai yang ditetapkan emiten yang tercantum dalam sertifikat saham yang untuk menilai setiap lembar saham yang diterbitkan.
diperoleh kiraan harga saham.(Husnan, 2005). Adapun
Faktor
fundamental
yang
digunakan dalam penelitian ini adalah :
b. Harga Perdana Harga perdana merupakan harga pada waktu harga saham tersebut dicatat di
Page 3
modal
Earning Per Share Earning Per Share merupakan rasio
sendiri,
sehingga
berdampak
terhadap perusahaan karena semakin besar
yang berhubungan dengan harga per
pula
beban
yang
harus
dikeluarkan
lembar saham dengan laba per lembar
perusahaan terhadap pihak luar (kreditur).
saham. EPS adalah ukuran penting untuk mengetahui pemegang
kinerja
perusahaan
saham.EPS
yang
bagi
Return on Equity
tinggi
Menurut Sartono (2001), ROE
menunjukkan bahwa perusahaan tersebut
merupakan
pengembalian
mampu memberikan tingkat kesejahteraan
ekuitas
yang lebih baik kepada pemegang saham.
sebagai suatu parameter dan diperoleh atas
Sedangkan EPS yang rendah menunjukkan
investasi dalam saham biasa perusahaan
perusahaan gagal memberikan keuntungan
untuk suatu periode waktu tertentu.
yang
jumlahnya
hasil
atau
dinyatakan
yang diharapkan oleh pemegang saham. Pengembangan Hipotesis H1: Earning Per Share (EPS) berpengaruh
Price Earning Ratio (PER) Price Earning Ration (PER) adalah
positif terhadap harga saham.
ukuran tingkat harga pasar per saham
H2:
terhadap
berpengaruh positif terhadap harga saham.
laba
per
saham.
PER
Price
Earning
Ratio
(PER)
menunjukkan jumlah rupiah yang harus
H3: Debt to Equity (DER) berpengaruh
dibayar investor untuk setiap rupiah laba
negatif terhadap harga saham.
periode berjalan. Semakin tinggi PER
H4: Return on Equty (ROE) berpengaruh
semakin mahal harga saham perusahan
positif terhadap harga saham.
tersebut dan semakin banyak investor berminat dan membayar saham tersebut,
Metode Penelitian
maka semakin besar pula income yang
Jenis Penelitian
didapat (Downes & Goodman 2001).
Penelitian ini merupakan penelitian empiris. Penelitian empiris merupakan
Debt to Equity Menurut Ang (2001) rasio ini
penelitian yang mana perusahaan untuk dijadikan sampelnya relatif lebih banyak,
menunjukkan perbandingan total hutang
dan
hasil
penelitian
tersebut
dapat
terhadap total ekuitas. Semakin tinggi DER
dibuktikan kembali oleh peneliti yang akan
menunjukkan tingkat total hutang juga
datang (Sekaran, 2007).
semakin besar di banding dengan total Page 4
Populasi dan Sample
PER (X2)
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh
perusahaan
industri
sektor
Price Earning Ratio digunakan oleh para investor untuk memprediksi
konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek
kemampuan
Indonesia.
menghasilkan laba dimasa yang akan
Jumlah perusahaan yang dapat
datang,
perusahaan
Book
Value
dalam
Per
Share
dijadikan sebagai sampel dalam penelitian
menunjukkan aktiva bersih yang dimiliki
ini adalah
pemegang saham dengan memiliki satu
5 kelompok usaha yang
merupakan bagian dari sektor industri barang
konsumsi,
sehingga
lembar saham (Jogiyanto, 2003)
diperoleh
sampel penelitian yaitu sebanyak 30
DER (X3)
perusahaan.
Sutrisno (2001) Equity
penelitian
ini
merupakan
rasio
yang
memperlihatkan perbandingan besarnya
Defenisi Operasional Variabel Pada
Ratio
menyatakan Debt To
penulis
menggunakan dua variabel yaitu : variabel bebas atau independent dan variabel terikat atau dependent. Adapaun variabel dalam penelitian ini adalah Harga Saham, EPS, PER, ROE, DER.
nilai total hutang dengan modal yang terdapat diperusahaan. ROE (X4) Return on Equity adalah hubungan laba tahunan setelah pajak dengan equitas pemegang saham yang tercatat.
Variabel Dependen ( Y ) Harga Saham ( Y )
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Harga saham adalah harga per
Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
lembar saham yang berlaku di pasar modal.
Deskriptif statistik bertujuan untuk mengetahui tentang katakteristik sampel yang
Variabel Independen ( X )
per
lembar
dalam
penelitian.
Variabel-variabel yang digunakan dalam
EPS (X1) Pendapatan
digunakan
saham
(earning per share) merupakan total keuntungan yang diperoleh investor untuk setiap lembar sahamnya. (Downes &
penelitian
ini
adalah
Harga
saham,
Earning Per Share, Price Earning Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Return On Equity. Data penelitian digunakan data
Goodman 2001). Page 5
sekunder yang diperoleh dari Indonesian
seluruh variabel yang digunakan tidak
Capital Market Directory (ICMD).
terdeteksi gejala asumsi klasik.
Uji Normalitas Berdasarkan
hasil
pengujian
normalitas untuk masing masing variabel penelitian didalam penelitian ini diperoleh kesimpulan hasil yang terlihat pada tabel 1
Hasil pengujian multikolinearitas terhadap data penelitian dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini: Tabel 2
dibawah ini:
Hasil Uji Multikolinearitas
Tabel 1 Hasil Uji Normalitas Variable Penelitian
Uji Multikolinearitas
Probability
Alpha
Variable penelitian
Koefisien regresi -0,396310
Kesimp ulan
Keterangan
Harga saham EPS
0,2225
0,05
Normal
Earning Per Share
0,2037
0,05
Normal
0,1857
0,05
Normal
DER
0,0583
0,05
Normal
Price Earning Ratio Debt to Equity Ratio
0,108183
PER
ROE
0,2497
0,05
Normal
Return On Equity Sumber: Lampiran 3
-0,002000
Sumber: Lampiran 2
Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa
0,732093
Berdasarkan
Tidak Terjadi Tidak Terjadi Tidak Terjadi Tidak Terjadi
hasil
uji
semua variable-variabel yang di uji dalam
multikolinearitas yang dapat dilihat pada
penelitian ini memiliki nilai probability
Tabel 2 variabel independen memiliki
yang lebih besar dari alpha 0,05 hal ini
koefisien korelasi dibawah 0,80, dengan
berarti semua variabel dalam penelitian ini
demikian, dapat dikatakan pada variabel
telah berdistribusi secara normal, sehingga
penelitian
pengolahan data ke tahap selanjutnya
multikolinearitas. Hal ini berarti bahwa
sudah dapat dilanjutkan.
sesama variabel bebas tidak terdapat korelasi satu
Uji Asumsi Klasik Sebelum
dilakukan
pengujian
hipotesis,
terlebih
dahulu
dilakukan
pengujian
asumsi
klasik.
Tahapan
hipotesis
dapat
dilaksanakan
apabila
tidak
sama
terjadi
lainnya
gejala
sehingga
analisis regresi linear berganda dapat dilakukan. Uji Heteroskedastisitas Hasil pengujian heterokedastisitas dapat dilihat pada Tabel 3 dibawah ini : Page 6
Table 3
saham adalah sebesar 1,3743. Kategori
Hasil Uji Heterokedastisitas
Durbin Watson Test yang digunakan adalah -2 ≤ DW ≤ 2 (Sunyoto, 2011). Hal
Obs*RKeterangan R-square
square
Probability
59,3799
0,07400
ini berarti bahwa di dalam tidak terdapat gejala autokorelasi baik yang bernilai positif ataupun yang bernilai negatif.
Sumber: Lampiran 3
Dari Tabel 3 terlihat bahwa nilai
Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian ini menggunakan model
probability dari observasi R-square yang diperoleh
dengan
persamaan simultan untuk mengetahui
uji
white
saham
adalah
pengaruh
dari
sebesar 59,3799 dengan tingkat kesalahan
terhadap
variable
sebesar 0,05. Hasil penelitian tersebut
penelitian.
heterokedasticity
harga
memperlihatkan
bahwa
variable
independen
dependen
dalam
probability
0,07400 lebih besar dari alpha 0,05
Pengaruh Earning Per Share terhadap
sehingga dapat disimpulkan variabel dalam
Harga saham
penelitian
ini
terbebas
dari
Berdasarkan pengolahan data yang
gejala
telah dilakukan maka diperoleh hasil
heteroskedastisitas.
pengujian yang terlihat pada Tabel 5 Uji Autokorelasi Dalam autokorelasi
dibawah ini penelitian
dilakukan
ini
uji
hanya
Table 5
untuk
Hasil Uji Hipotesis
menegetahui apakah di dalam data yang di uji
juga
dapat
ditemukan
gejala
autokorelasi. Hasil pengujian autokorelasi dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini :
Proba bility
Keteranga n
Constanta
Koefisi en Regres i 3.1802 91
0.0000
-
EPS
0.5536 71
0.0000
Signifikan
0.0007 0.8266
Signifikan Tidak Signifikan
0.0085
Signifikan
Keterang an
Table 4 Hasil Uji Autokorelasi Keterangan Durbin Watson Stat
DW – Stat
PER
1,3743
DER
0.0492 27 0.0450 73
ROE
0.0301 21
Sumber: Lampiran 3
Berdasarkan Tabel 4 diperoleh nilai
Ket. Hipote sis H1 diterim a H2 diterim a H3 ditolak H4 diterim a
Sumber: Lampiran 3
Durbin Watson untuk persamaan harga Page 7
Dari Hasil Penelitian di atas dapat disimpulkan
EPS
berpengaruh
nilai
koefisien
korelasinya.
Hasil
positif
penelitian ini di dukung oleh teori
terhadap harga saham. Karena dalam hasil
(Jugyanto, 2003) yang menyatakan nilai
penenelitian
PER yang tinggi akan menggambarkan
regresi
linear
berganda
dengan metode pooled least square pada
kemampuan
Tabel 5 ditemukan koefien regresi dari
meningkatkan harga saham dan sejalan
variabel
saham
dengan penelitian Wahyu Ario Protomo
0,5536, dengan nilai probability 0,0000.
dan Amanda (2013) yang menemukan
lebih kecil dari alpha 0,05 sehingga EPS
PER berpengaruh positif terhadap harga
berpengaruh signifikan terhadap harga
saham.
EPS
terhadap
harga
saham dengan arah positif sesuai dengan nilai koefisien korelasinya. Hasil ini didukung oleh teori (Downess
&
Goodman,
2001)
yang
menyatakan setiap keenaikan 1 nilai EPS akan meningkatkan harga saham sesuai nilai korelasinya dan hasil penelitian Sasongko dan Wulandari (2006), dan Novi Indriana (2009) yang menyatakan EPS berpengaruh
positif
dan
signifikan
terhadap harga saham.
perusahaan
dalam
Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Harga saham Berdasarkan
hasil
penenelitian
regresi linear berganda Tabel 5 ditemukan koefien regresi dari variabel DER terhadap harga
saham
0,0492,
dengan
nilai
probability 0,8266 lebih besar dari alpha 0,05. Sehingga Hipotesis ketiga ditolak DER
tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap harga saham. Hasil ini didukung oleh
teori
(Jugiyanto,
2004)
yang
Pengaruh Price Earning Ratio terhadap
menyatakan hutang yang tinggi belum
Harga saham
tentu menyebabkan turunnya harga saham
Berdasarkan
hasil
penenelitian
apabila diseimbangkan dengan perolehan
statistic Tabel 5 ditemukan bahwa koefien
laba dan tingkat return perusahaan dan
regresi dari variabel PER terhadap harga
juga sejalan dengan hasil penelitian Dwi
saham 0,0492, dengan nilai probability
Murtiningsih
0,0000. Yang artinya hipotesis kedua
Andreani (2003) yang menyatakan bahwa
diterima karena nilai probability tersebut
DER
lebih kecil dari alpha 0,05. Artinya PER
terhadap harga saham.
tidak
(2011)
dan
berpengaruh
Fransisca
signifikan
berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen dengan arah positif sesuai dengan Page 8
Pengaruh Return On Equity terhadap
saham industry sector konsumsi. Nilai
Harga saham
PER yang tinggi akan menunjukan
Berdasarkan
hasil
penenelitian
regresi linear berganda ditemukan koefien
ekspektasi investor tentang prestasi perusahaan di masa mendatang.
regresi dari variabel ROE terhadap harga
3) Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh
saham 0,030121, dengan nilai probability
signifikan terhadap harga saham. DER
0,0085 lebih kecil dari alpha 0, 05, artinya
yang tinggi belum tentu mempengaruhi
ROE
berpengaruh signifikan terhadap
harga saham jika diseimbangi dengan
kebijakan dividen dengan arah positif
perolehan laba perusahaan yang tinggi.
sesuai dengan nilai koefisien korelasinya. Hasil ini didukung oleh teori (Brigham,
2010)
yang
menyatakan
naiknya ROE akan meningkatkan harga
4) Return On Equity bepengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Naiknya ROE akan membuat harga saham akan meningkat.
saham dan hasil penelitian Ratna Nurani (2009)
yang
menyatakan
ROE
berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Keterbatasan Penelitian dan Saran Secara umum keterbatasan yang peneliti rasakan yaitu: 1. Periode
observasi
data
yang
pendek
dan
masih
Penutup
tergolong
Kesimpulan
banyak faktor fundamental yang
Berdasarkan hasil analisis dan
belum digunakan dalam penelitian
pembahasan, maka dapat disimpulkan
ini. Oleh sebab itu bagi peneliti
sebagai berikut:
selanjutnya
1) Earning Per Share berpengaruh positif
menambahkan periode penelitian
disarankan
untuk
dan signifikan secara statistik terhadap
dan variabel variabel yang lain.
harga saham di perusahaan industry
2. Perusahaan yang dijadikan sampel
barang konsumsi karena harga
perlembar
kenaikan
hanya perusahaan yang bergerak
akan
disektor industry barang konsumsi
yang
saja. Disarankan untuk peneliti
saham
mendapatkan perolehan laba
tinggi dan akan membuat investor
selanjutnya
melirik perusahaan tersebut.
perusahaan - perusahaan disektor
2) Price
Earning
Ratio
berpengaruh
menambahkan
lainnya.
positif dan signifikan terhadap harga Page 9
Daftar Pustaka Ang, Robert.2001.Buku PintarPasar Modal Indonesia.Jakarta: Media Staff Indonesia. Brigham & Houston. 2010. Manajemen Keuangan. Buku Kesatu, Salemba Empat, Jakarta. Darmadji, Tjiptono & Fakhruddin, Hendy M, 2006. Pasar Modal di Indonesia, Salemba, Jakarta. Downnes, Goodman. Dictionary Of Finance And Investment Term (United States Of America: Barron’s, 2001) Ghozali, Imam. 2011. Analisis Multivariate dengan Menggunakan SPSS 19.0. Badan Penerbit Universitas Dipenegoro, Semarang. Harjito dan Aryayoga, 2009. Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan dan Return Saham di Bursa Efelk Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Keuangan, ISSN 1693-4290, Vol 7. No 1. Hartono, Jogiyanto (2003). Teori Portofolio dan Analisis Investasi edisi kelima.BPFE.Yogyakarta. Hasan, (2002), Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian Dan Aplikasinya, Edisi Pertama, Ghalia Indonesia, Jakarta Husnan, Suad (2005). Teori Portofolio & Analisis Sekuritas. UPP AMP YKPN, Yogyakarta. Martingsih, Dwi. 2011. Pengaruh ROA, ROE, NPM, EPS, dan DER Terhadap Tingkat Harga Saham (Pada Perusahaan Food and Baverages di BEI 2008-2010).
Jurnal Fakultas Universitas Semarang.
Ekonomi.
Noer Sasongko dan Nila Wulandari, 2006. Pengaruh EVA dan Rasio-rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham. Jurnal Empirika, vol 19 no 1, Juni 2006. Indriana, Novi, 2009. Pengaruh DER, BOPO, ROA, dan EPS terhadap Harga Saham di BEI pada Bank Devisa. Jurnal Fakultas Ekonomi.Universitas Gunadarma. Nuraini, Ratna. 2009. Pengaruh faktor faktor Fundamental Terhadap harga Saham pada Industri perbankan di BEJ. Jurnal Tepak Manajemen Bisnis Vol. 1, No. 2, Mei 2009. Pratomo, Ario W & Amanda. 2013. Analisis Fundamental dan resiko Sistematik Terhadap harga Saham Perbankan yang Terdaftar pada indeks Lq 45. Jurnal Ekonomi dan Keuangan Vol 1, No 3, Februari 2013. Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta Sekaran, Uma. 2009. Research Methods For Business, Salemba, Jakarta. Sunariyah, 2004. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Pertama. UPP. AMP YKPN. Yogyakarta Sutrisno, 2001. Manajemen Keuangan: Teori, Konsep, dan Aplikasi, Edisi Pertama, Cetakan Kedua. http://www.news.com http://www.sahamok.com/perusahaanmanufaktur-di-bei/ Page 10
www.teguhhidayat.com/2011
Page 11