ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PAKAIAN DI RAMAYANA CIPUTAT
Oleh: CHAMZAH NIM: 102081026081 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2009
ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PAKAIAN DI RAMAYANA CIPUTAT
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh : Chamzah NIM 102081026081
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I
Pembimbing II
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS NIP. 131 474 891
Heryanto, SE, M.Si NIP. 131 569 931
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2009
LEMBAR PENGESAHAN
ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PAKAIAN RAMAYANA CIPUTAT Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh CHAMZAH NIM : 102081026081
Di Bawah Bimbingan Pembimbing I
Pembimbing II
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS NIP. 131 474 891
Heryanto, SE, M. Si NIP. 131 569 931 Penguji Ahli
Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM NIP. 150 317 955
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430 H / 2009 M
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Senin Tanggal Sembilan Bulan Februari Tahun Dua Ribu Sembilan telah dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Chamzah NIM : 102081026081 dengan judul Skripsi “ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PAKAIAN RAMAYANA CIPUTAT” (Studi Kasus Produk Pakaian Ramayana Ciputat). Memperhatikan kemampuan dan penampilan mahasiswi tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, Februari 2009
Tim Penguji Ujian Komprehensif
Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM Ketua
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Penguji Ahli
Sekretaris
ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PAKAIAN RAMAYANA CIPUTAT Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana (S1) Ekonomi
Oleh CHAMZAH NIM : 102081026081
Di Bawah Bimbingan Pembimbing I
Pembimbing II
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS NIP. 131 474 891
Heryanto, SE, M. Si NIP. 131 569 931
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430 H / 2009 M
ABSTRACT ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PAKAIAN RAMAYANA CIPUTAT Oleh Chamzah
The purpose of this accuration is for identity the influence between the variable for marketing mix is product (X1), price (X2), promotion (X3), place (X4) and service quality (X5) affect in purchase (Y). The accuration methode whice use are survey methode and 100 respondents which ever buyed in Ramayana Ciputat. The sample technic which use in the accuration is whit simple random sampling methode. Result of this accuration point that there is significant influence between the variable for marketing mix in product (X1) with purchase (Y) with value tcount more than from t-table (1,692 > 1,66) for price (X2) with purchase (Y) with value t-count more than from t-table (2,390 > 1,66) for promotion (X3) with purchase (Y) with value t-count more than from t-table (1,794 > 1,66) for place (X4) with purchase (Y) with value t-count more than from t-table (2,426 > 1,66) and service quality (X5) with purchase (Y) with value t-count more than from ttable (1,694 > 1,66), and the coefience is 21,932. And than also there is a sihnificant influence between the variable for marketing mix in product (X1), price (X2), promotion (X3), place (X4) and service quality (X5) affect in purchase (Y) with value F-count more than from F-table (12,240 > 2,68) the multiple regression equation is Y = 21,932 + 0,166 + 0, 278 + 0,249 + 0,211 and determinant coefficient (R Square) is 0,521.
ABSTRAK ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PAKAIAN RAMAYANA CIPUTAT Oleh Chamzah
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh antara variabel bauran pemasaran yaitu produk (X1), harga (X2), promosi (X3), lokasi (X4) dan kualitas pelayanan (X5) terhadap keputusan pembelian (Y) pada produk pakaian di Ramayana Ciputat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey, dan responden sebanyak 100 orang yang pernah berbelanja di Ramayana Ciputat. Teknik penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode simple random sampling. Hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh signifikan positif variabel bauran pemasaran (produk (X1), harga (X2), promosi (X3), lokasi (X4)) terhadap variabel keputusan pembelian (Y) penelitian ini juga menunjukan terdapat pengaruh yang signifikan positif variabel kualitas pelayanan (X5) terhadap variabel keputusan pembelian (Y). Dan secara keseluruhan hasil penelitian menemukan variabel bauran pemasan (produk (X1), harga (X2), promosi (X3), lokasi (X4)) dan variabel kualitas pelayanan (X5) berbengaruh signifikan positif terhadap variabel keputusan pembelian (Y).
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Dengan mengucapkan puji dan rasa syukur selalu terpanjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan ridho-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini, dengan judul “Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Produk Pakaian di Ramayana Ciputat”. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita Baginda Nabi Muhammad SAW, beliaulah yang telah membawa dan memperjuangkan agama Islam dari zaman yang penuh kegelapan hingga terang benderang seperti sekarang ini. Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna, karena pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki sangat terbatas, oleh sebab itu penulis mengharapkan saran dan kritik serta tanggapan dari semua pihak demi penyempurnaan penulisan skripsi ini. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besernya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, pengarahan, bimbingan dan do’a yang tulus serta memberikan dorongan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Antara lain : 1. Orang tua tercinta, Ayahanda H. Muhammad Hatta dan Ibunda Hj. Muhirah yang telah memberikan dukungan dan do’a yang tidak terhingga
dan tidak pernah sedikitpun akan terlupakan, serta dukunngannya baik yang berbentuk materil maupun dukungan moril hingga penulisan skripsi ini bisa terselesaikan. 2. Bapak Prof.Dr. Abdul Hamid, MS, selaku dosen pembimbing I dan selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.yang sangat membantu dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai. 3. Bapak Heryanto, S.E, M.Si, selaku dosen pembimbing II, yang telah meluangkan waktu dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai. 4. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni., MM, selaku ketua Jurusan Manajemen. 5. Bapak-bapak dan Ibu-ibu dosen serta seluruh staf akademika dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, atas partisipasi dan segala bantuannya selama penulis menuntut ilmu. 6. Untuk kakak ku yang tersayang Muhidin serta istri, Umala serta suami, dan Nur Siah. Yang tiada henti-hentinya memberikan dukungan, nasehat, motivasi dan dorongan semangat serta do’anya yang tidak terhingga dan cukup besar bagi penulis dalam proses pembuatan skripsi ini hingga dapat terselesaikan dan selama menjalani pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 7. Sahabat-sahabatku Danel’s Vans, Ilham, Aming, Ubay, Oyot, Jum’i, Helmi (Ujang), Malik, Udien, Subhan, Cak Habib, Opik Alici@, Ucuf cute, Adhi, Special to Zheeda villa.
8. Teman-temanku semua yang seperjuangan yang tidak bisa disebutkan satu persatu selama belajar di UIN yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan dorongan dan motivasi selama penulis manuntut ilmu di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Semoga semua amal dan kebaikan serta bantuan yang penulis terima selama menjalani pendidikan mendapat balasan dan ridho dari Allah SWT, Amiiiin……. Akhir kata, semoga skripsi ini setidaknya dapat memberikan sumbangan pikiran dan saran untuk perkembangan dalam pendidikan. Wassalam
Jakarta, Juli 2009 Penulis
Chamzah
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF DAFTAR RIWAYAT HIDUP ABSTRACT....................................................................................................... i ABSTRAK..........................................................................................................ii KATA PENGANTAR.......................................................................................iii DAFTAR ISI .................................................................................................. vi DAFTAR TABEL..............................................................................................ix DAFTAR GAMBAR.........................................................................................xii BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah........................................................ 1 B. Perumusan Masalah .............................................................. 5 C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ............................................. 5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA A. Bauran Pemasaran................................................................. 7 1. Produk (Product)............................................................. 8 2. Harga (Price) .................................................................. 9 3. Lokasi atau Saluran Distribusi (Place)............................. 9 4. Promosi (Promotion)....................................................... 10 B. Kualitas Pelayanan (Service Quality) .................................... 10 1. Pengertian Kualitas Pelayanan ........................................ 10 2. Dimensi Kualitas Pelayanan ........................................... 12 3. Prinsip-prinsip Kualitas Pelayanan.................................. 15 C. Perilaku Konsumen............................................................... 17 1. Perangsang Penjualan ..................................................... 19 2. Perangsangasang Lainnya ............................................... 21 3. Faktor-Faktor Pembelian................................................. 22 4. Proses Keputusan Pembeli .............................................. 23 5. Keputusan Pembeli ......................................................... 26
D. Penelitian Terdahulu ............................................................. 27 E. Kerangka Pemikiran.............................................................. 27 F. Perumusan Hipotesis............................................................. 30 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian..................................................... 31 B. Metode Penentuan Sampel .................................................... 31 C. Metode Pengumpulan Data ................................................... 32 D. Metode Analisis .................................................................... 33 1. Uji Validitas dan Realibilitas........................................... 35 2. Uji Asumsi Klasik ........................................................... 38 3. Analisis Regresi Beerganda............................................. 40 4. Pengujian Uji T ............................................................... 41 5. Pengujian Uji F ............................................................... 42 E. Definisi Operasional Variabel ............................................... 43
BAB IV
PENELITIAN DAN PEMABAHASAN A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian........................... 47 B. Uji Validitas dan Reliabilitas................................................. 49 C. Deskriftip Analisis ................................................................ 55 D. Uji asumsi Klasik.................................................................. 72 E. Analisis Regresi Berganda .................................................... 77 F. Pengujian Hipotesis .............................................................. 78
BAB V
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan........................................................................... 88 B. Implikasi dan Saran............................................................... 90
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 92 LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
No
Keterangan
Halaman
3.1
Skala Likert
34
3.2
Operasional Variabel
45
4.1
Operasinal Variabel Penelitian
50
4.2
Hasil Try out Instrumen
51
4.3
Uji Realibilitas
53
4.4
Produk Anak-anak Yang Ditawarkan
54
4.5
Produk Dewasa Yang Ditawarkan
55
4.6
Produk Orang tua Yang Ditawarkan
55
4.7
Banyaknya Model Yang Ditawarkan
56
4.8
Jumlah Persediaan Yang Ditawarkan
56
4.9
Harga Yang Ditawarkan Sangat Terjangkau
57
4.10
Harga Bervariasi Pada Produk Pakaian
57
4.11
Terdapat Potongan Harga Pada Produk
58
4.12
Adanya Hadiah Atau Bonus
58
4.13
Lokasi Dengan Pemberhentian Angkutan Umum
59
4.14
Lokasi Yang Strategis Untuk Dilalui Kendaraan
59
4.15
Penampilan Pegawai Yang Baik
60
4.16
Karyawan Melayani Dengan Baik
60
4.17
Karyawan Memahami Yang Dibutuhkan Konsumen
61
4.18
Karyawan Peduli Terhadap Konsumen
61
4.19
Aman dan Nyaman Dalam Berbelnja
62
4.20
Tersedianya Ruang Informasi
62
4.21
Kebersihan Tempat Sangat Terjaga
63
4.22
Tersedianya Sarana parkir Kendaraan
63
4.23
Kemudahan Dalam Pembayaran Secara Fleksibel
64
4.24
Tersedianya Keamanan di Setiap Sudut
64
4.25
Adanya Kebutuhan
65
4.26
Dipengaruhi Teman atau Keluarga
65
4.27
Adanya Discount Pada Produk
66
4.28
Faktor Ekonomis dan Harga Terjangkau
66
4.29
Model Produk
67
4.30
Kualitas Produk Yang Terjamin
67
4.31
Jumlah Produk Yang Tersedia Yang Banyak
68
4.32
Kemudahan Dalam Pembayaran
68
4.33
Keamanan dan Nyaman Dalam Berbelanja
69
4.34
Uji Multikolinearitas
70
4.35
Uji Autokorelasi
71
4.36
Analisis Regresi Berganda
73
4.37
Model Summery
74
4.38
Uji t-hitung
78
4.39
Uji f-hitung
79
DAFTAR GAMBAR No.
Keterangan
Hal
2.1
Model Prilaku Pembeli .................................................. 18
2.2
Proses Keputusan Membeli ........................................... 23
2.3
Kerangka Pemikiran ...................................................... 30
4.1
Hasil Uji Normalitas Data ............................................. 70
4.2
Hasil Uji Heterokedastisitas .......................................... 72
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Penelitian Pada saat ini meningkatnya pertumbuhan penduduk di Indonesia mengakibatkan
meningkatnya
kebutuhan
masyarakat.
Kebutuhan
masyarakat yang sangat beragam tersebut diimbangi dengan munculnya berbagai perusahaan yang memproduksi produk barang dan jasa, sehingga sekarang ini banyak perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam jenis usaha yang sama. Dengan berkembangnya industri tekstil yang semakin pesat saat ini, membuat konsumen semakin mudah untuk mendapatkan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan seleranya. Seiring dengan itu, persaingan di dunia industri tekstil khususnya pakaian pun semakin ketat diantara para produsen yang bersaing dalam memperebutkan konsumen. Oleh karena itu para produsen terlebih dahulu harus memahami konsumen, mengetahui apa yang dibutuhkannya, apa seleranya, dan melihat bagaimana konsumen mengambil keputusan dalam melakukan pembelian suatu produk. Untuk sarana pemenuhan kebutuhan sekarang ini, pakaian merupakan pemenuhan yang sangat diperlukan untuk kebutuhan sehariharinya. Seperti yang kita lihat banyaknya pasar-pasar atau produsen
menjual produk guna pemenuhan kebutuhan masyarakat khususnya pakaian pada halnya pasar swalayan Ramayana. Pada 1978, Ramayana hanyalah sebuah store pakaian kecil yang terdapat di Jalan Sabang, Jakarta Pusat. Saat itu, dunia retail belum semarak seperti sekarang. Namun, Ramayana yang berani tampil beda dengan konsep melayani masyarakat kelas menengah ke bawah, mampu menjadi pusat perbelanjaan idola bagi masyarakat. Sejak awal, Ramayana konsisten di jalur bisnis garmen dan pakaian jadi. Lalu pada 1985, mereka mulai melirik penjualan beragam aksesoris, sepatu, dan tas. Empat tahun kemudian, Ramayana mulai berekspansi dengan mendirikan 13 store yang meyediakan beragam kebutuhan dari mulai mainan, stationary, kebutuhan harian dan makanan. Dirancang dengan bangunan yang terkesan sederhana, Ramayana Teladan yang berlantai tiga ini mampu memanjakan konsumen dengan beragam produk yang lengkap dan suasana nyaman. Ada banyak cara untuk menyiasati bisnis di tengah situasi pasar yang makin ketat. Salah satunya adalah dengan menggemakan konsep murah plus program diskon. Kalau konsep yang satu ini, Ramayana yang sudah cukup berpengalaman, pasti paham betul. Ramayana memang telah akrab dengan diskon, bahkan diskon tersebut juga memiliki istilah masing-masing seperti Discount Time, yang memberikan potongan harga sebesar 20 persen bagi beberapa produk merk
tertentu. Ada juga diskon ala Time Service yang memberikan pelayanan potongan harga sebesar 70 persen secara dengan jangka waktu tertentu. Agar suatu perusahaan dapat mencapai tujuan jangka panjang, maka manajemen perusahaan sebaiknya menetapkan terlebih dahulu sarana yang ingin dicapai melalui berbagai strategi pemasaran, diantaranya strategi bauran pemasaran dan kualitas pelayanan yang mempengaruhi terhadap keputusan pembelli. Dalam melakukan keputusan pembelian suatu jenis produk seperti halnya pakaian, konsumen terlebih dahulu memiliki berbagai timbangan karena adanya respon konsumen terhadap suatu jenis produk dapat dilihat dari minat, keyakinan, kehendak, dan tindakan yang pada akhirnya melakukan pembelian yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Reaksi konsumen sangat memiliki pengaruh dalam perkembangan suatu produk, jika konsumen merasa kebutuhannya sesuai dengan keinginan dan seleranyanya, maka konsumen tersebut akan senang dan menceritakan pegalamannya kepada konsumen lain. Namun keputusan pembelian seringikali berubah-ubah karena didalam proses keputusan tersebut terdapat lima tahap yang menjadi pertimbangan dalam melakukan pembelian tersebut, yaitu pengenlaan masalah, pencarian informasi, evaluasi, keputusan membeli, perilaku sesudah pembelian. Dengan adanya tahapan-tahapan yang dilewati pembeli untuk mencapai keputusan untuk membeli, maka produsen perlu pemahaman yang
mendalam
mengenai
konsumen
terhadap
apa
saja
yang
menjadi
pertimbangan konsumen dalam melakukan pembelian satu jenis produk pakaian, karena banyak pordusen ynag sesungguhnya tidak mengetahui secara tepat mengapa konsumen membeli atau tidak membeli produk yang dihasilkan oleh produsen tersebut. Produsen perlu menyatukan diri mereka secara mendalam ke dalam pikiran konsumennya agar dapat lebih mengenal persepsinya, nilainya, tingkah laku, kepercayaan, dan cara belajar dan tentu saja kebutuhan dan keinginan. Untuk itu skripsi ini diberi judul “Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian” Dari pemaparan latar belakang yang ada, maka masalah yang dapat diindentifikasi adalah sebagai berikut: 1. Apakah dengan adanya bauran pemasaran (produk, harga, tempat, dan promosi) akan menimbulkan keputusan pembelian bagi konsumen. 2. Apakah dengan adanya kualitas pelayanan akan menimbulkan keputusan pembelian bagi konsumen. 3. Apakah produk pakian di Ramayana Ciputat memiliki brand image yang kuat bagi konsumen. Untuk membatasi masalah, agar tidak perlu terlalu meluas pembahasannya maka penulis membatasi masalah mengenai pengaruh bauran pemasaran (yang terdiri dari produk, harga, lokasi, dan promosi), serta kualitas pelayanan yang mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian.
B.
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka perumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah: 1. Apakah terdapat pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian. 2. Apakah terdapat pengaruh kualialitas pelayanan terhadap keputusan pembalian. 3. Apakah terdapat pengaruh antara bauran pemasaran dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian.
C.
Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Bedasarkan perumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah : a. Untuk menganalisis pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian produk pakaian di Ramayana. b. Untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian produk pakaian di Ramayana. c. Untuk menganalisis pengaruh bauran pemasaran dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian produk pakaian di Ramayana. 2. Manfaat penelitian ini adalah :
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka manfaat atau kegunaan peneliltian yang di harapkan dari hasil penelitian ini adalah : a.
Bagi Perusahaan Penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat bagi Ramayana untuk dapat lebih memperhatikan dan meningkatkan sumber daya yang ada serta mengenal konsumen yang lebih baik lagi agar mengetahui keputusan pembelian pelanggan.
b. Bagi penulis Kegiatan penelitian ini merupakan kesempatan bagi penulis untuk menambah pengetahuan teoritis dan memperluas wawasan untuk mempelajari secara langsung dan menganalisis pengaruh bauran pemasaran dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian. c.
Bagi Lembaga UIN Syarif Hidayatullah Dengan adanya penelitian ini di harapkan dapat di jadikan acuan bagi penulis yang lainnya. Dan memberikan masukan bagi pengembangan ilmu di jurusan manajemen pemasaran pada khususnya.
d. Bagi konsumen Sebagai bahan pertimbangan bagi konsumen agar lebih melihat dan mempunyai respon dalam melakukan transaksi dan dalam keputusan pembelian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Bauran Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam penentuan keberhasilan perusahaan dalam upaya pencapaian tujuannya. Oleh karena itu pengelola pemasaran yang tepat memdapatkan perhatian yang serius dari perusahaan-perusahaan yang telah menyadari akan arti dan pentingnya dari pengelola pemasaran yang baik. Kegiatan pemasaran yang meliputi perkembangan produk, penentuan harga, pendistribusian, dan promosi perlu dikombinasikan dengan tepat dan optoimal agar tercapai penjualan yang maksimal, yang dikenal dengan bauran pemasaran. Bauran pemasaran ini dilakukan oleh menajer pemasaran berdasarkan pasar sasaran dan penentuan posisi produk di pasar sasaran. Kombinasi yang serasi diantara variabel-variabel bauran pemasaran yang dilaksanakan dengan baik apabila setiap setiap variabel memperoleh tingkatan dan posisi yang tepat dan seimbang sesuai dengan posisi produk dan pasar sasaran. Menurt Kotler (2000 : 15), bauran pemasaran adalah :
“Marketing mix is the set of controllable tactical marketing tool that the firm uses to pursue it’s marketing objectives in the target market ”. Artiya,
bauran pemasaran
merupakan
seperangkat
alat
yang
digunakanh perusahaan untuk mencapai tujuan dalam pasar sasaran. Menurut Zeithaml dan Binner (2000 : 18), bauran pemasaran adalah : “Marketing mix defined as the elements an organization control that 7 can be used to satisfy or communicate with consumers”. Artinya, bauran pemasaran didefinisikan sebagai alat kotrol organisasi yang dapat digunakan untuk memuaskan atau mengkomunikasikan dengan konsumen. Sedangkan menurut Keagen (1995 : 18), bauran pemasaran adalah : “Marketing mix is the set of tools and techniques of the product, its pricing and distribution, and its marketing communication used by an organization market its product at a profit. These element of the marketing mix are sometimes called the four P’s: product, price, place, and promotion”. Artinya, bauran pemasaran merupakan gabungan dari peralatan dan tehnik produk, harga, dan distribusinya, serta komunikasi pemasarannya yang digunakan oleh suatu organisasi untuk memasarkan produknya. Berdasarkan dari pedapat para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat empat elemen penting yang termasuk dalam bauran pemasaran, yaitu: 1. Produk (Product) Definisi produk menurut Kotler (2003 : 407) adalah sebagai berikut:
“A product is anything that can be offered to a market tosatisfy a want or need”. Artinya, sebuah pruduk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kesebuah pasar untuk memenuhi suatu keinginan atau kebutuhan. Sedangkan menurut Stanton (1994 : 222), definisi produk adalah: “A product is a set of tangible and intangible attributes, including packaging, color, price, quality, and, brands, plus the service, place, person, and idea ”. Artinya, sebuah produk adalah sekumpulan sifat yang memiliki bentuk dan tidak memiliki bentuk, termasuk didalamnya kemasan, warna, kualitas, merek, ditambah pelayanan dan reputasi penjual sebuah produk, jasa tempat orang, ide, atau gagasan. 2. Harga (Price). Keputusan harga merupakan hal yang penting dalam menentukan nilai suatu produk (barang maupun jasa) bagi pelanggan dan mempunyai peranan penting dalam membangun image atau citra suatu produk 3. Lokasi atau Saluran Distribusi (Place). Secara garis besar pendistibusian merupakan kegiatan perusahaan yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaanya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan).
4. Promosi (Promotion). Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun kualitas suatu porduk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk tersebut akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya. Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud dengan disini adalah aktifitas pemasaran yang berusaha meyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk, dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan roduknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.
B. Kualitas Pelayanan (Service Quality) Kualitas pelayanan merupakan persepsi dari konsumen karena sifatnya yang tidak nyata (intangible) serta produksi dan konsumsinya berjalan secara simultan atau bersamaan. 1.
Pengertian Kualitas Pelayanan Memberikan kualitas pelayanan yang baik merupakan hal yang jarang dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan yang sangat beroreantasi pada kualitas pelayanan yang baik dapat menciptakan citra yang baik bagi perusahaan.
Menurut kotler (2003 : 84) definisi kualitas adalah sebagai berikut: “Quality is the totally of features and characteristic of a product or service that bear on its ability to satisfy started or implied needs”. Artinya kualitas merupakan totalitas ciri-ciri dan karakteristik suatu produk atau jasa yang berpusat pada kemampuan produk tersebut untuk memuaskan atau memenuhi kebutuhan yang diinginkan. Berdasarkan definisi diatas, kualitas pelayanan juga di gambarkan sebagai bentuk sikap, tetapi tidak sama dengan kepuasan, yang dihasilkan dari perbandingkan antara harapan konsumen dengan kemampuan perusahaan. Kualitas dari sebuah pelayanan sangat tergantung pada dua variabel, yaitu pelayanan yang diharapkan atas pelayanan yang di dapatkan dan pengalaman apapun yang telah dialami sebelumnya, pada saat mendapat pelayanan. Di dalam sebuah perusahaan jasa yang terkenal, biasanya perusahaan jasa tersebut akan berjuang untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanannya agar menjadi lebih baik lagi, dengan tujuan untuk mendapatkan kesetiaan dari konsumen Menurut Bilsom simamoro (2003:171) kalau akhir pencapaian perumusan adalah kepuasan konsumen, maka kata layanan lebih tepat dipakai dalam pemasaran sebab jika menggunakan kata tersebut perusahaan di tempatkan dalam posisi ‘melayani’ sehingga harus peduli terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen.
Kemudian Bilsom Simamoro juga mendifinisikan bahwasanya layanan adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan satu pihak kepada pihak lain.
Pada
dasarnya tidak berwujud
dan tidak
mengakibatkan kepemilikan apapun produk layanan bisa berhubungan dengan produk fisik maupun tidak. Kualitas pelayanan yang diterima konsumen dinyatakan dalam ukuran besarnya ketidak sesuaian antara harapan dan keinginan konsumen dengan tingkat persepsi mereka terhadap jasa yang akan diperoleh.
Kualitas
pelayanan
jasa
yang
diperoleh
selanjutnya
diinterprestasikan pada perbedaan dalam tingkat/derajat dan arah pada persepsi kualitas pelayanan dan harapan pelayanan yang akan diterima oleh konsumen (Valeri Zeithamal, parasuraman dan berry, 1996). Berdasarkan definisi diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kualitas pelayanan harus dmulai dari kebutuhan konsumen dan berakhir pada konsumen. Jadi kualitas pelayanan adalah bagaimana tanggapan konsumen terhadap jasa yang dikonsumsi atau yang di rasakannya. 2.
Dimensi Kualitas Pelayanan Dalam memberikan kualitas pelayanan pada para konsumen, hendaknya perusahaan melihat terlebih dahulu dimensi-dimensi dari kualitas pelayanan itu sendiri. Menurut Parasuraman et.al. (1998) dalam Wong dan Sohal (2003) mengemukakan tentang 5 dimensi kualitas pelayanan atau SERVQUAL, dimana instrumen ini dapat digunakan secara umum oleh perusahaan-
perusahaan jasa di dalam mengukur tingkat kualitas pelayanan yang diberikan terdiri dari : a. Kehandalan (Reliability) Yaitu
kemampuan untuk memberikan pelayanan yang
dijanjikan dengan tepat dan kemampuan untuk dipercaya, terutama dalam memberikan pelayanan secara tepat waktu dengan cara yang sama sesuai jadwal yang telah dijanjikan tanpa melakukan kesalahan b. Daya Tanggap (Responsiveness) Yaitu kemampuan atau keinginan para karyawan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang dibutuhkan konsumen. Berkaitan dengan tanggung jawab dan keinginan untuk memberikan jasa yang prima serta membantu penerima jasa apabila menghadapi masalah berkaitan dengan jasa yang diberikan oleh pemberi jasa tersebut. c. Jaminan (Assurance) Yaitu berkaitan dengan pengetahuan, keramahan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya dari kontak personel (pemberi jasa) untuk menghilangkan sifat keragu-raguan konsumen dan merasa terbebas dari bahaya dan resiko atas jasa yang terimanya. d. Empati (Empathy) Yaitu meliputi sikap kontak personel (karyawan) maupun perusahaan untuk perhatian dan memahami kebutuhan maupun
kesulitan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi, kemudahan dalam melakukan komunikasi.
e. Wujud Nyata (Tangibles) Yaitu tersedianya fasilitas fisik, perlengkapan dan sarana komunikasi dan lain-lain yang dapat dan harus ada dalam proses jasa. Sedangkan menurut Gronroos (1990) dalam Jasfar (2002:02) pada dasarnya kualitas pelayanan dari sudut penilaian konsumen dapat di bedakan menjadi tiga dimensi yaitu : a. Technical or Outcome Dimension Yaitu dimensi yang berkaitan dengan apa yang diterima pelanggan. Dimensi ini berarti juga kompetensi yaitu keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki oleh perusahaan yang dibutuhkan agar dapat memberikan jasa tertentu (profesionalism and skill). b. Functional or Process Related Dimension Yaitu dimensi yang berkaitan dengan cara jasa yang disampaikan atau disajikan yang termasuk dalam dimensi ini adalah adanya perhatian dan bantuan yang diberikan oleh perusahaan (attitudes and
behevior),
serta
adanya
akses
yang
mudah
(accessibility) dan juga kemampuan untuk memberikan pelayanan yang di janjikan secara tepat dan dapat di percaya (rebility). c. Corporate Image
Yaitu dimensi yang berkaitan dengan citra perusahaan dimata pelanggan. Dimensi ini berarti juga krediabilitas, yaitu sifat jujur dan dapat dipercaya
yang mancakup
nama perusahaan, reputasi
perusahaan, karakteristik kontak personel, dan interaksi dengan pelanggan. 3.
Prinsip-prinsip Kualitas pelayanan Untuk meciptakan suatu gaya manajemen dan lingkungan yang kondusif bagi perusahaan jasa untuk memperbaiki kualitas pelayanan, perusahaan harus mampu memenuhi 6 prinsip utama yang berlaku bagi perusahaan jasa. Ke enam prinsip tersebut merupakan penyempurnaan kualitas secara berkesinambungan dengan di dukung oleh karyawan dan pelanggan. Menurut Wolkins (dalam Scheving dan Christopher, 1993) ada enam prinsip pokok, meliputi: a. Kepemimpinan Strategi kualitas perusahaan harus merupakan inisiatif dan komitmen dari manajemen puncak, manajemen puncak harus memimpin perusahaan untuk meningkatkan kinerja kualitas. Tanpa adanya kepemimpinan dari manajemen puncak, maka usaha untuk meningkatkan kualitas hanya berdampak kecil terhadap perusahaan. b. Pendidikan Semua personel perusahaan dari manajemen puncak sampai karyawan operasional harus memperoleh pendidikan mengenai kualitas. Aspek-aspek yang perlu mendapatkan tekanan dalam
pendidikan tersebut meliputi konsep kualitas sebagai strategi bisnis, alat dan teknik implementasi strategi kualitas, dan peranan eksekutif dalam implementasi strategi kualitas. c. Perencanaan Proses perencanaan strategik harus mencakup pengukuran dan tujuan yang di pergunakan dalam mengarahkan perusahaan untuk mencapai visinya. d. Review Proses review merupakan satu-satunya alat yang paling penting efektif bagi manajemen untuk mengubah perilaku organisasi. Proses ini merupakan suatu mekanisme yang menjamin adanya perhatian yang konstan dan terus-menerus untuk mencapai kualitas. e. Komunikasi Implementasi strategi kualitas dalam organisasi di pengaruhi oleh proses komunikasi dalam perusahaan. Komunikasi harus dilakukan
dengan
karyawan,
pelanggan,
pemegang
saham
perusahaan, pemerintah, masyarakat umum, dan lain-lain. f. Penghargaan dan Pengakuan Penghargaan dan pengakuan merupakan aspek penting dalam implementsi strategi perusahaan. Setiap karyawan yang berprestasi baiknya perlu diberi penghargaan, dan prestasinya tersebut perlu diakui. Dengan demikian dapat meningkatkan motivasi, moral karyawan, rasa bangga dan rasa kepemilikan setiap dalam organisasi,
sehingga dapat memberikan kontribusi besar bagi pelanggan yang dilayani.
C. Perilaku Konsumen Menurut Kotler (2003 : 182) perilaku konsumen adalah : “Consumer behavior studies how individuals, and organization select, buy, use, and dispose of goods, service, ideas, or experience to satisfy their needs and desires” Artinya bahwa perilaku konsumen mempelajari bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, dan membuang barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keingnan mereka. Menurut Schiffman dan Kanuk (2000 : 64) perilaku konsumen merupakan perilaku yang mencakup dua jenis pembelian, yaitu pemakaian percobaan (tahap pencarian dimana konsumen mencoba untuk mengevaluasi sebuah produk dengan cara mengkonsumsinya secara langsung) dan mengulang pembelian, biasanya dengan menandai bahwa produk tersebut sesuai dengan konsumen dan mereka menggunakannnya lagi. Seadangkan Anwar Prabu Mangkunegara (1998 : 4) menyatakan bahwa perilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan yang dilakukan individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan barang atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi oleh lingkukngan. Engel et al. (1993 : 4) mengemukakan bahwa:
“Consumer behavior as those activities directly involved in obtaining, consuming and disposing of products and services, including the decision processes that precede and follow these action” Artinya bahwa perilaku konsumen sebagai tindakan langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini. Dari beberapa pengertian perilaku konsumen tersebut dapat ditarik kesamaan bahwa perilaku konsumen merupakan tindakan konsumen dalam kaitannya
dengan
proses
pengambilan
keputusan
untuk
memilih,
mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa. Kegiatan pembelian hanya merupakan salah satu tahap dari perilaku konsumen secara keseluruhan, sedangkan proses pembelian itu sendiri sudah dimulai jauh sebelum kegiatan pembelian yang sebenarnya dan mempunyai konsekuensi-konsekuensi yang panjang pasca pembelian. Adapun Philip Kotler dan A.B. Susanto (2000 : 223) mnegemukakan beberapa model perilaku pembeli sebagai berikut: Gambar 2.1 Model Perilaku Pembeli Perangsang
Perangsang
Karakter
Proses Keputusan
Keputusan
Penjualan
Lainnya
Pembeli
Pembeli
Pembeli
Produk
Perekonomian
Budaya
Pengenalan
Harga
Teknologi
Sosial
masalah
Tempat
Politik
Perorangan Pencarian
Memilih jenis
Promosi
Budaya
Kejiwaan
Memilih
informasi Evaluasi Keputusan Perilaku sesudah pembelian
Memilih produksi
pemasok Penentuan saat pembelian Jumlah pembelanjaan
Sumber : Philip Kotler dan A.B. Susanto (2000 : 223)
1. Perangsang Penjualan a.
Produk (Product) Produk adalah suatu objek yang dapat dilihat dan disentuh, istilah produk juga digunakan untuk jasa atau ide-ide yang tidak dapat disentuh. Komponen produk meliputi layanan, kualitas, variasi produk, model, ciri-ciri, merek, bungkus, ukuran dan jaminan. Produk merupakan sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar, untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi, sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan pelanggan (Kotler, 1997). Produk yang ditawarkan meliputi barang fisik, jasa, orang atau pribadi, organisasi dan gagasan. Secara konseptual, produk adalah pemahaman subjektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan, sesuai dengan kompetensi dan kapasitasnya, serta daya beli pasar.
b.
Harga (Price)
Harga adalah jumlah yang dibayar oleh pengecer (retailer) untuk ditukar dengan suatu produk. Elemen harga meliputi daftar harga, potongan dan periode pembayaran. Keputusan harga merupakan hal yang paling menentukan nilai suatu produk (barang maupun jasa) bagi pelanggan dan mempunyai peranan penting dalam membangun image atau citra suatu produk. c.
Tempat (Places (Channels of distribution)) Places merupakan sarana
yang menyebabkan barang
bergerak dari produsen ke konsumen. Wholesallers dan retailer merupakan saluran distribusi untuk barang-barang konsumsi. Wholesallers membeli barang dari produsen dalam partai besar, menyimpan dalam gudang selanjutnya mendistribusikan dalam partai yang lebih kecil kepada para pengecer. Secara garis besar pendistribusian merupakan kegiatan perusahaan yang berusaha melancarkan dan mempermudah penyampaian barang dari produsen kepada konsumen sehingga penggunaannya sesuai yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat, dasn saat dibutuhkan). Elemennya meliputi saluran, kemudahan, lokasi, transportasi dan persediaan. d.
Promosi (Promotion) Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun kualitasnya suatu produk, apabila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin
bahwa produk tersebut akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya. Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimeksud disini adalah aktifitas
pemasaran
yang
berusaha
menyebarkan
informasi,
mempengaruhi atau membentuk, dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. 2. Perangsangasang Lainnya a.
Ekonomi Pasar memerlukan daya beli dan penduduk. Daya beli yang ada di dalam suatu perekonomian tergantung pada pendapatan, harga, hutang, dan ketersediaan keredit berjalan.
b. Teknologi Kekuatan paling dramatis yang membentuk kehidupan manusia adalah teknologi. Teknologi sangat membantu dalam memudahkan pekerjaan bagi kehidupan manusia, seperti komputer, mesin
produksi,
alat
elektronika,
dan
sebagainya.
Tingkat
pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh beberapa banyak teknologi baru utama ditemukan. misalnya jumlah hasil produksi dengan menggunakan mesin, dan perhitungan jumlah uang dengan menggunakan komputer oleh kasir. c. Politik
Lingkungan ini terdiri dari hukum, badan pemerintah, dan kelompok berpengaruh yang mempengaruhi dan membatasi berbagai organisasi dan individu dalam masyarakat. Karena pemerintah yang mengatur perekonomian dalam suatu negara, misalkan pada pajak tidak langsung pada suatu produk, bea impor dan ekspor, dan penentuan harga yang harus dikeluarkan oleh badan perusahaan. d. Budaya Masyarakat membentuk kepercayaan, tata nilai dan dasar penduduk. Hampir tanpa disadari, penduduk menyerap suatu pandangan dunia yang menentukan tabungan mereka dengan diri sendiri, dengan orang lain, dengan alam, dan dengan semesta ini. 3. Faktor-Faktor Pembelian a.
Budaya Faktor-faktor budaya mempunyai pengaruh yang paling meluas dan mendalam terhadap perilaku konsumen. Budaya adalah determinasi paling fundamental dari keinginan dan perilaku seseorang.
b.
Sosial Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status sosial.
c.
Pribadi (perseorangan) Keputusan
seorang
pembeli
juga
dipengaruhi
oleh
karakteristik pribadi, yaitu usia pembeli dan tahap siklus hidup,
pekerjaan, keadaan ekonomis, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep pribadi pembeli. d.
Psikologis (kejiwaan) Pilihan pembelian seseorang dipegaruhi oleh empat faktor psikologi utama yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan, serta kepercayaan dan pendirian
4. Proses Keputusan Pembeli Tahap-tahap yang dilewati pembeli untuk mencapai keputusan untuk membeli, dan pemasar perlu memusatkan perhatiannya pada proses pembelian secara keseluruhan bukan hanya pada keputusan pembeli saja menurut Lamb, Hair dan McDaniel (2002 : 142) adalah:
Gambar 2.2 Proses Keputusan Membeli Need Recognition Cultural, social, and psychological factor affect all steps
Information Search Evaluatioin of Alternatives Purchase
Post Purchase Behavior Sumber : Lamb, Hair, McDaniel (2002 : 142)
a.
Pengenalan Masalah (Need Recognition) Proses membeli dimulai dengan pengenalan kebutuhan dimana pembeli mengenali adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli akan merasakan perbedaan antara keadaan yang nyata dan keadaan yang diinginkannya. Jika kebutuhan tersebut diketahui, maka
konsemen akan segera memahami adanya kebutuhan yang belum perlu segera dipenuhi atau masih bisa ditunda pemenuhannya, serta kebutuhan-kebutuhan yang sama-sama harus segera dipenuhi. b. Pencarian Informasi (Information Seacrh) Seorang konsumen yang sudah tertarik mungkin mencari lebih banyak informasi tetapi mungkin juga tidak. Bila dorongan konsumen kuat dan produk yang dapat memuaskan ada dalam jangkauan, konsumen kemungkinan akan membelinya. Kosumen dapat memperoleh informasi dari beberapa sumber antara lain: 1) Sumber Pribadi : keluarga, teman, tetangga, kenalan. 2) Sumber Kormersial : iklan, wiraniaga, agen, kemasan, pajangan. 3) Sumber Publik : media massa, organisasi penilai konsumen. 4) Sumber Pengalaman : penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk. c.
Evaluasi Alternatif (Evaluation of Alternaitves) Tahap dari proses keputusan pembeli, yaitu ketika konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merk alternatif dalam perangkat pilihan. Pengevaluasian ini tidak dapat terpisah dari pengaruh sumber-sumber yang dimiliki (waktu, uang, informasi) maupun resiko keliru dalam pemilihan.
d. Keputusan Membeli (Purchase) Setelah tahap-tahap sebelumnaya dilakukan, sekarang tiba saatnya bagi pembeli untuk mengambil keputusan apakah membeli
atau tidak. Jika dianggap bahwa keputusan yang diambil adalah membeli, maka pembeli akan menjumpai serangkaian keputusan yang menyangkut jenis produk, bentuk produk, merk, penjual, kuantitas, waktu pembelian, dan cara pembayarannya.
e.
Tingkah Laku Pasca Pembelian (Post Purchase Behavior) Tahap dari proses keputusan pembeli yaitu ketika konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan pada rasa puas atau tidak puas. Ada kemungkinan bahwa pembeli memiliki ketidak-sesuaian sesudah ia melakukan pembelian karena mungkin harganya dianggap terlalu mahal, atau mungkin karena tidak sesuai dengan keinginan atau gambaran. Menurut Kotler (1994) karatkter pembeli akan menentukan proses
keputusan pembelian dan akhirnya melakukan keputusan pembelian. Proses pembelian konsumen melalui lima tahap, yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian. Dalam tahap eveluasi, konsumen membentuk preferensi diantara kelompok pilihan. Konsumen membentuk intensi pembelian untuk membeli produk atau jasa yang disukai. Ada dua faktor yang dapat mempengaruhi intensi pembelian, yaitu: a. Sikap atau pendirian orang lain.
Kekuatan pendirian orang lain dapat mengurangi alternatif yang disukai seseorng tergantung pada intensitas pendirian negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai konsumen dan motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain. Semakin kuat sikap negatif orang lain, dan semakin dekat orang lain tersebut, konsumen akan semakin menyesuaikan intensi pembeliannya.
b. Faktor situasi yang tidak diantisipasi Konsumen membentuk suatu intensi pembelian atas dasar faktor-faktor seperti pendapatan keluarga yang diharapkan, harga yang diharapkan, dan manfaat produk yang diharapkan. Bila konsumen akan bertindak, tetapi faktor situasi yang tidak diantisipasi terjadi, mungkin akan mengubah intensi pembelian tersebut. Perilaku setelah pembelian akan menimbulkan sikap puas atau tidak puas dari konsumen. Kepuasan konsumen merupakan fungsi dari harapan pembeli atas produk atau jasa dengan kinerja yang dirasakan. 5. Keputusan Pembeli Keputusan pembelian yang dilakukan konsumen sangat bervariasi, ada yang sederhana dan komplek. Kottler (2002 : 208) menyatakan dalam melaksanakan niat pembelian, konsumen dapat membuat lima subkeputusan pembelian : Keputusan merek, Keputusan pemasok, Keputusan kuantitas, Keputusan waktu, Keputusan metode pembayaran. Pemasar harus mengetahui dan memahami apa yang terjadi dalam setiap proses
tersebut, sehingga dapat menyusun kegiatan pemasaran atas dasar tahaptahap tersebut. Kebutuhan konsumen dapat muncul karena adanya dorongan dari dalam diri seseorang maupun dari luar. Pemasar perlu mengenal dan meneliti berbagai hal yang dapat menggerakan kebutuhan kosumen.
D. Penelitian Terdahulu Peneliltian ini mengacu pada penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dengan judul: “Analisis perilaku konsumen dalam pembelian pakaian batik jadi sebagai dasar strategi pemasaran” oleh Susanto tahun 1989, dan Rahmat Dayani (1995) dengan judul “Analisis Beberapa Faktor Yang Memperuhi Perilaku Konsumen Supermarket di Kotamadya Mataram”. Dimana variabel independent meliputi: tingkat pendidikan, pendapatan, layanan, harga promosi dan lokasi. Variabel dependen adalah perilaku konsumen dalam belanja di supermarket. Pada penelitian ini, variabel yang akan dibagi menjadi 5 (lima) dimensi dimana faktor-faktor ini mempunyai dampak terhadap keputusan pembelian yang diambil dalam penelitian ini adalah kualitas pelayanan, harga, lokasi, promosi dan produk. Kelima dimensi akan mempengaruhi keputusan pembelian yang berdasarkan
atas lima tahap yang menjadi
pertimbangan dalam melakukan pembelian tersebut, yaitu pengenalan
masalah, pencarian informasi, evaluasi, keputusan membeli, perilaku sesudah pembelian.
E. Kerangka Pemikiran Semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk yang diikuti pula oleh meningkatnya kebutuhan masyarakat, maka pertumbuhan industri barang dan jasa
guna memenuhi
kebutuhan tersebut meningkat pula, banyak
bermunculannya industri barang dan jasa yang sejenis mengakibatkan persaingan usaha di industri barang dan jasa semakin ketat. Hal itu dikarenakan banyaknya pilihan yang dimiliki oleh konsumen, apabila konsumen tidak terpuaskan kebutuhannya di perusahaan “A” maka dengan mudah konsumen tersebut akan berpalaing kepada perusahaan yang lainnya. Namun apabila konsumen terpenuhi kebutuhannya diperusahaan tersebut maka konsumen akan puas dan cenderung loyal terhadap perusahaan, konsumen yang puas akan memiliki minat yang tinggi untuk membeli kembali. Untuk itu bagi perusahaan harus mengetahui bagaimana perilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian. Dalam hal ini, agar perusahan daspat bersaing dimata konsumen, maka perusahaan sbaiknya memperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian. Beberapa faktor yang diteliti dalam penelitian ini adalah: 1. Kualitas Pelayanan
Yaitu perilaku yang bersahabat melalui interaksi dari karyawan, serta fasilitas yang memadai dapat memberikan perasaaan nyaman kepada konsumen Memberikan kualitas pelayanan yang baik merupakan hal yang jarang dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan yang sangat beroreantasi pada kualitas pelayanan yang baik dapat menciptakan citra yang baik bagi perusahaan. 2. Produk (Product) Yaitu suatu objek yang dapat dilihat dan disentuh, istilah produk juga digunakan untuk jasa atau ide-ide yang tidak dapat disentuh. Komponen produk meliputi layanan, kualitas, variasi produk, model, ciriciri, merek, bungkus, ukuran dan jaminan. 3. Harga (Price) Yaitu jumlah yang dibayar oleh pengecer (retailer) untuk ditukar dengan suatu produk. Elemen harga meliputi daftar harga, potongan dan periode pembayaran. 4. Tempat (Places (Channels of distribution)) Yaitu merupakan sarana yang menyebabkan barang bergerak dari produsen ke konsumen. 5. Promosi (Promotion) Yaitu aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membetuk, dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan danproduknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.
Faktor-faktor
tersebut
diatas,
diharapkan
mampu
mendorong
pelanggan untuk melakukan keputusan pembelian. Dari ke-lima faktor tersebut diantaranya adalah: kualitas pelayanan, harga, promosi, lokasi, dan produk mempengaruhi keputusan pembelian
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran
Bauran pemasaran 1. Harga, (X1) 2. Lokasi, (X2) 3. promosi, (X3) 4. Produk, (X4) Keputusan Pembelian (Y) Kualitas Pelayanan (X5)
F. Perumusan Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran serta teori-teori dalam tinjauan pustaka, maka hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian Ha :
terdapat pengaruh yang signifikan antara bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian
2. H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian Ha :
terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian
3. H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara bauran pemasaran dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian Ha :
terdapat pengaruh yang signifikan antara bauran pemasaran dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A.
Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Ramayana Ciputat. Pemilihan lokasi penelitian (sampling) dilakukan secara sengaja (purposive) dengan responden adalah masyarakat umum (karyawan, ibu rumah tangga, pelajar dan mahasiswa) yang menjadi pemegang keputusan pembelian. Dalam hal ini Ramayana Ciputat harus bisa memberikan pelayanan yang baik agar konsumen merasa puas dan nyaman sehingga respek keputusan pembelian bersifat positif.
B.
Metode Penentuan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang datang bertransaksi di Ramayana Ciputat pada saat penelitian berlansung dan pelanggan yang berlangganan produk dan jasa. 2. Sampel Dalam penelitian ini menggunakan metode sampel probability yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Metode yang digunakan adalah simple random sampling yaitu
31
pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa melihat strata yang ada di dalam itu. Maka sampel yang diambil adalah 100 responden, orang didasarkan atas pendapat M Singaribun dan Sofian Effendi (1991 : 171) yang menyatakan bahwa jumlah sampel minimal 30, dan semakin besar jumlah sampel akan memberikan hasil yang lebih akurat. Pengambilan sampel dilakukan secara acak (simple random sampling) dengan teknik Purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai hubungan denan karakteristik populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Umar, 2001 : 92). Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan melalui koesioner dengan menyebarkan daftar pertanyaan kepada para responden di sekitar Ramayana Ciputat.
C.
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dan informasi diperoleh dan dikumpulkan dengan cara membagikan koesioner kepada konsumen di Ramayana Ciputat yang telah menggunakan produk barang dan jasa dan telah mendapatkan pelayanan pada pembelian di Ramayana Ciputat. 1. Angket (Kuesioner) Yaitu dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk di jawabnya. Kuisioner ini terdiri dari pertanyaan tertutup yaitu pertanyaan yang tidak memberikan kebebasan
menjawab
kepada responden. Karena alternative jawaban telah
disediakan. 2. Wawancara (Interview) Penelitian ini juga menggunakan wawancara dengan berbagai pihak yang berwenang seperti: pimpinan dan karyawan pada Ramayana Ciputat.
D.
Metode Analisis Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan instrumen yang disusun berbentuk koesioner yang di isi oleh para responden. Koesioner diberikan kepada para pelanggan di Ramayana Ciputat setelah transaksi pada saat penelitian berlangsung. Ini koesioner disusun berdasarkan indikator yang berasal dari konstruk dan sintesis dari masing-masing variabel penelitian. Pedomen koesioner disusun sesuai dengan jumlah variabel penelitian yaitu: 1.
Bauran Pemasaran (yaitu: produk, harga, lokasi, dan promosi)
2.
Kualitas Pelayanan
3.
Keputusan pembelian Untuk menganalisa bagaimana pengaruh bauran pemasaan dan kualitas
pelayanan terhadap keputusan pembelian. Masing-masing indikator diukur dengan menggunakan skala likert dari 1 sampai dengan 5, dimana 1 menunjukan “sangat tidak setuju” dan 5 menunjukan “sangat setuju” yang
dikemukakan oleh Goldsmith et al (1991), Shim dan Bickle (1994). Untuk mengetahui bagaimana pengaruh tingkat kebutuhan terhadap perilaku pembelian dilakukan dengan menggunakan skala likert (R.A likert, 1932) mengembangkan prosedur perskalaan dimana mewakili suatu kontinum bipolar. Pada ujung sebelah kiri (dengan angka rendah) menggambarkan suatu jawaban negatife, sedangkan ujung kanan (dengan angka besar) menggambarkan positif. Seperti :
Sangat tidak
Tidak Setuju
Tabel 3.1 Skala Likert Ragu Setuju
Setuju
Sangat Setuju
( STS )
( TS )
(R)
(S)
( SS )
1
2
3
4
5
Selanjutnya data diperoleh dengan menggunakan kuisioner dimana hasil analisisnya akan dipresentasikan dalam bentuk tabel. Hasil dalam tabel dianalisis berdasarkan variabel perilaku pembelian dan kemudian dapat dilihat pengaruhnya tipe-tipe kebutuhan. Setelah dilakukan perhitungan atas kuisioner pengolahan data kuantitatif yang didapat mengenai kualitas pelayanan dan kualitas produk terhadap kepusan pelanggan, maka sebelum di uji statistic di atas terlebih dahulu data yang diperoleh harus dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas (Iqbal Hasan, 2002:77).
1.
Validitas Dan Reabilitas 1) Uji Validitas Validitas menunjukan sejauh mana alat pengukur itu mampu mengukur apa yang ingin diukur. Validitas adalah ukuran yang menunjukkan sejauh mana instrument pengukur mampu mengukur apa yang
diukur. Menurut Imam Ghazali (2002:135), validitas
dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur sah atau tepat (valid) tidaknya suatu koesioner sedangkan menurut Mardani (2001:51) uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah dibuat dapat digunakan untuk mengukur apa hendak diukur secara cepat. Tipe validitas yang digunakan adalah validitas konstruksi (Construct validity). Validitas kontruksi menentukan validitas alat pengukur dengan mengkorelasikan antara skor yang diperoleh dari masing-masing item yang berupa pertanyaan ataupun pertanyaan dengan skor totalnya. Skor total ini merupakan nilai yang diperoleh dari hasil penjumlahan semua skor item. Korelasi antara skor item dengan skor totalnya harus signifikan berdasarkan dimensi konsep berkorelasi dengan skor totalnya maka dapat disimpulkan bahwa alat pengukur tersebut valid. Biasanya syarat minimum untuk dapat dapat dianggap memenuhi syarat apabila R positif (+). Jadi jika korelasi antar butir
dengan skor total negative (-) maka butir dalam instrument tersebut dinyatakan tidak valid. Pengujian dilakukan dengan mencari korelasi dari setiap indikator terhadap skor totalnya. Analisis korelasi yang dapat digunakan untuk mengukur validitas adalah analisis korelasi product moment (Masri Singarimbun 1995 : 137). Dasar Pengambilan keputusan dalam uji validitas adalah : 1) Jika probabilita dari korelasi setiap dimensi, dengan skor total < 0,05, maka dimensi tersebut dapat dikatakan valid. 2) Jika probabilita dari korelasi setiap dimensi dengan skor total > 0,05 maka dimensi tersebut dapat dikatakan tidak valid Uji validitas dilakukan dengan menghitung korelasi antar item-item pernyataan dengan skor totalnya. Hasil pengukuran validitas didapatkan dengan menggunkan software SPSS. Untuk melakukan pengujian hipotesis, digunakan analisis regresi berganda sederhana, yang bertujun untuk mengetahui apakah hubungan antara lebih dari dua variabel yang terjadi memiliki hubungan atau tidak. Analisis regresi berganda sederhana dilakukan dengan menggunakan software SPSS. Perumusan hipotesis nol diberi symbol Ho, sedangkan hipotsis alternatif diberi symbol Ha. Tingkat keyakinan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 95% dan α = 5%. Dasar pengambilan keputusannya adalah :
Jika nilai p value (sig) > 0,05, berarti Ho diterima dan Ha ditolak Jika nilai p value (sig) < 0,05, berarti Ho ditolak dan Ha diterima. 2) Uji Reabilitas Apabila suatu alat pengukuran telah dinyatakan valid, maka tahap berikutnya adalah mengukur reliabilitas dari alat. Sebagai ukuran yang menunjukkan konsistensi dari alat ukur dalam mengukur gejala yang sama dilain kesempatan. Untuk melihat reliabilitas,
maka
dihitung
cronbach
alpha
masing-masing
instrument. Variabel-variabel tersebut dikatakan reliable bila cronbach alpha-nya memiliki nilai lebih besar 0,60 (Purbayu 2005:251). Uji reliabilitas bertujuan untuk melihat konsistensi alat ukur yang akan digunakan yakni apakah alat ukur tersebut akurat, stabil dan konsisten. Teknik yang digunakan adalah koefisien alpha cronbach dengan rumus : 2 S I k rn = 1 − ∑ 2 (k − 1) S t
Keterangan :
rn
= Reliabilitas tes
k
= Jumlah soal
∑S St
2
2 i
= Jumlah varian dari skor soal = Jumlah varian dari skor total Menurut Sekaran (2002 : 312) koefesien cronbach alpha
yang cukup diterima (acceptable) adlah yag bernilai antara 0,60
sampai 0,70 atau lebih. Dimana, dasar pengambilan keputusan adalah: 1) Jika cronbach alpha ≥ 0.6 → maka cronbach alpha dapat diterima (acceptable). 2) Jika cronbach alpha ≤ 0.6 → maka cronbach alpha tidak dapat diterima (poor acceptable). Reliabilitas suatu instrument dapat diterima jika memilki koefisien cronbach alpha minimal 0,60 yang berarti bahwa instrument tersebut dapat digunakan sebagai pengumpulan data yang handal yaitu hasil pengukuran relatif konsisten jika dilakukan pengukuran ulang.
2.
Uji Asumsi Klasik
Apabila menggunakan OLS (Ordinary Least Square) dalam ekonometrika dijelaskan bahwa peniliti tidak dapat menghindarkan diri dari
penyimpangan-penyimpangan
asumsi
klasik.
Uji
asumsi
menggunakan SPSS 11.5 for windows. a. Uji Normalitas Pengujian normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data. Uji ini merupakan pengujian yang paling banyak dilakukan untuk analisis statistic parametric. Penggunaan uji normalitas karena pada analisis statistic parametic, asumsi yang harus dimiliki oleh data adalah bahwa data tesebut terdistribusi
secara normal. Maksud data terdistribusi secara normal adalah bahwa data akan mengikuti bentuk distribusi normal. Bahwa data memusat pada nilai rata-rata dan median. Untuk mengetahui bentuk distribusi data kita bisa menggunakan grafik distribusi. b. Uji Multikolinearitas Uji asumsi ini berarti bahwa antara variabel independen yang satu dengan independen yang lain dalam model regresi tidak saling berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurna. Suatu data terbebas dari multikolinearitas jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10,0 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,1. (Bhuono Agung Nugroho, 2005 : 59). c. Uji Autokorelasi Uji merupakan pengujian asumsi dalam regresi dimana variable dependen tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri. Maksud korelasi dengan diri sendiri dalah bahwa nilai dari variable dependent tidak berhubungan dengan nilai variabel itu sendiri, baik nilai variabel sebelumnya atau nilai periode sesudahnya. Untuk mendeteksi gejala autokorelasi kita menggunakan uji DurbinWatson (DW). Uji ini menghasilkan nilai DW dihitung (d) dan nilai DW tabel ( d L & dV ) . Hipotesisnya adalah: Ho
:
Tidak ada autokorelasi, jika Durbin Watson -2 sampai dengan 2
Ha
: Ada autokorelasi positif/negative jika Durbin Watson <
-2 maka terjadi autokorelasi positif, dan jika DW >2 maka terjadi autokorelasi negatife d. Uji Heteroskedastisitas Uji asumsi ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual antara satu pengamatan dan pengamatan yang lain. Dalam regresi, salah satu asumsi yang harus dipenuhi adalah bahwa varians dan residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tidak memiliki pola tertentu. Pola yang tidak sama ini ditunjukkan dengan nilai yang tidak sama antara satu varians dari residual. Gejala varians yang tidak sama ini disebut dengan gejala heterokedastisitas, sedangkan gejala varians residual yang sama dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain disebut dengan homokedastisitas. Salah satu uji untuk menguji heterokedastisitas ini adalah dengan melihat penyebaran dari varians residual. (Bhuono Agung Nugroho, 2005 : 62)
3.
Analisisis Regresi Berganda
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi berganda (Multiple Regression). Analisis regresi berganda adalah analisis tentang hubungan antara satu dependent variabel dengan dua atau lebih independent variabel (Arikunto 2002 : 56 ).
Persamaannya yaitu : Y = a + b1x1+ b 2x2 + b3x3+ b4x4 + b5x5+E
Keterangan : Y = Variabel terikat (Keputusan Pembelian) a = Konstanta (Harga y bila x = 0) b = Koefesien regresi yang menunjukan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada hubungan nilai variabel independent. x1 = Variabel bebas (Produk) x2 = Variabel bebas (Harga) x3 = Variabel bebas (Lokasi) x4 = Variabel bebas (Promosi) x5 = Variable bebas (Kualitas pelayanan) 4.
Penguji Hipotesis Uji T
Metode pengujian ini digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari variabel bebas tehadap variabel terikat dengan hipotesis yang telah dikemukakan oleh Singgih Santoso (2008 : 227) sebagai berikut : Jika t hitung > t tabel atau nilai p value pada kolom sig. < level of
significant () maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti secara parsial ada pengaruh antara variabel bebas dan terikat.
Jika t hitung < t tabel atau nilai p value pada kolom sig. > level of
significant maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti secara parsial tidak ada pengaruh antara variabel bebas dan terikat. .Rumus : t =
X - µo s n
Dimana
t = nilai t yang dihitung X
= nilai rata-rata
s = simpangan baku sampel n = jumlah anggota sampel µo = nilai yang dihipotesiskan 5.
Penguji Hipotesis Uji F
Digunakan untuk mengetahui pengujian variabel bebas secara simultan (bersama-sama). Hasil uji F ini pada output SPSS dapat dilihat pada tabel ANOVA. Menurut Triton P. B. (2006 : 267), langkah-langkah uji F statistik adalah sebagai berikut : 1)
Hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternative (Ha) yang digunakan yaitu : Ho : bo = 0, artinya tidak ada pengaruh antara bauran pemasaran dan
dualitas
pelayanan
terhadap
keputusan
pembelian pakaian Ramayana Ciputat. Ha : ba ≠ 0, artinya ada pengaruh antara bauran pemasaran dan dualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian pakaian Ramayana Ciputat.
Tingkat signifikan yang digunakan yaitu = 0.05 2)
Menghitung nilai F : F hitung =
Dimana
R2 (k-1) (1 – R2) (n-k-1) R2
= koefisien regresi yang ditemukan
K
= jumlah variabel bebas (X)
n
= jumlah sampel
F = F hitung yang selanjutnya diuji dengan F tabel :
Jika Sig. F > 0.05 maka Ha ditolak dan Ho diterima, berarti tidak ada pengaruh antara variabel bebas (X) dan terikat (Y).
Jika Sig. F < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti ada pengaruh antara variabel bebas (X) dengan terikat (Y).
E.
Definisi Operasionel Variabel
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: 1. Varibel bebas (independent variable (X)) adalah beberapa faktor keputusan pembelian. Vaariabel ini sering disebut variable stimultan, predictor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel bebas. Variabel
inndevendent merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel devendent (terikat). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independent adalah beberapa faktor keputusan pembelian yang terdiri dari tuju dimensi, yaitu: Tingkat Pendidikan, Tingkat Pendapatan, Pelayanan, Lokasi, Promosi, dan Produk. 2. Variabel terikat (dependent variable (Y)) adalah keputusan pembelian. Variabel ini sering disebut sebagai variable out put, criteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebit variabel terikat. Variabel dependent merupakan variabel ynag mempengaruhi atau yang menjadi menjadi akibat karena adanya variabel independent. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependent adalah keputusan pembelian. Pengukuran terhadap varibel-ariabel tersebut sebagai berikut: a. Bauran Pemasaran, yang diukur melalui variabel: i.
Produk, yang diukur melalui item: Keanekaragaman produk Kualitas produk Jumlah persedian produk Banyaknya model pakaian
ii.
Harga, yang diukur melalui item: Harga terjangkau Variasi harga
iii.
Lokasi, yang diukur melalui item: Pemberhentian kendaraan umum Lokasi yang strategis
iv.
Promosi, yang diukur melalui item: Potongan harga
Bonus/hadiah dalam jumlah pembelian tertentu
b. Kualitas Pelayanan, yang diukur melalui item: Keperdulian pegawai Ruang Informasi Sarana parkir Kemudahan pembayaran Pelayanan pegawai Keramah-tamahan karyawan Pemahaman akan keiginan/kebutuhan pelanggan Keamanan kenyamanan berbelanja Penampilan pegawai Kebersihan tempat berbelanja
c. Keputusan Pembelian (proses keputusan pembelian), yang diukur melalui item: Pengenalan kebutuhan Pengaruh informasi Adanya discount Faktor ekonomis pada produk Banyak model produk Kualitas produk Jumlah persedian produk Kemudahan pembayaran (cash/tunai, ATM, dan kartu
keridit) Rasa aman
Variabel
Tabel 3.2 Tabel Operasional Variabel Sub Variabel
Bauran pemasaran
1. Produk (X1)
Ordinal
1. Keaneka ragaman produk 2. Jumlah persedian produk 3. Banyaknya model pakaian 4. Kualitas produk
2. Harga (X2)
1. Harga terjangkau 2. Variasi harga
3. Lokasi (X3)
1. Pemberhentian
kendaraan
umum 2. Lokasi yang strategis 4. Promosi(X4)
1. Potongan harga 2. Bonus/hadiah dalam jumlah pembelian
Kualitas Pelayanan
(X5)
Ukuran
1. Keperdulian pegawai 2. Ruang Informasi 3. Sarana parkir 4. Kemudahan pembayaran 5. Pelayanan pegawai 6. Keramah-tamahan karyawan 7. Pemahaman akan keiginan/kebutuhan pelanggan 8. Keamanan kenyamanan
berbelanja 9. Penampilan pegawai 10. Kebersihan tempat berbelanja Keputusan Pembelian (Proses Keputusan Pembelian) (Y)
1. Pengenlaan kebutuhan,
Ordinal
2. Pengaruh informasi. 3. Adanya discount 4. Faktor
ekonomis
pada
produk 5. Banyak model produk 6. Kualitas produk 7. Jumlah persedian produk 8. Kemudahan
pembayaran
(cash/tunai, ATM, dan kartu keridit) 9. Rasa aman Sumber : Data Primer yang diolah
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Perusahaan Berangkat dari sebuah toko kecil, Ramayana kini telah merambah ke seluruh pelosok tanah air. Pada 1978, Ramayana hanyalah sebuah store pakaian kecil yang terdapat di Jalan Sabang, Jakarta Pusat. Saat itu, dunia retail belum semarak seperti sekarang. Namun, Ramayana yang berani tampil beda dengan konsep melayani masyarakat kelas menengah ke bawah, mampu menjadi pusat perbelanjaan idola bagi masyarakat. Sejak awal, Ramayana konsisten di jalur bisnis garmen dan pakaian jadi. Lalu pada 1985, mereka mulai melirik penjualan beragam aksesoris, sepatu, dan tas. Empat tahun kemudian, Ramayana mulai berekspansi dengan mendirikan 13 store yang meyediakan beragam kebutuhan dari mulai mainan, stationary, kebutuhan harian dan makanan. Kini, jaringan yang bernaung di bawah PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk itu telah memiliki 90 gerai di Sumatera, Jakarta, Jawa, Kalimantan. Bali hingga Nusa Tenggara Timur. Ramayana punya strategi khusus dalam pemilihan lokasi store. Mereka condong melirik daerah pinggiran daripada di pusat kota. Karena,
pinggiran kota yang biasa disebut “pintu gerbang” itu lebih menjanjikan ketimbang di inti kota. Dan yang terpenting, visi mereka untuk menjaring konsumen menengah ke bawah bisa terwujud. Dirancang dengan bangunan yang terkesan sederhana, Ramayana Teladan yang berlantai tiga ini mampu memanjakan konsumen dengan beragam produk yang lengkap dan suasana nyaman. Dengan system zoning, setiap lantai diisi dengan barang yang berbeda. Lantai I penuh dengan koleksi busana pria, lantai dua khusus memanjakan kaum hawa dan lantai tiga terdapat koleksi busana anak-anak plus supermarket yang menjual beragam produk kebutuhan rumah tangga. Ramayana Teladan yang memiliki 350 karyawan siap melayani Anda. Dengan jumlah karyawan 350 orang, pihak manajemen yakin mampu memanjakan pelanggan. bahkan mengalami peningkatan sekitar 25 persen. Ada banyak cara untuk menyiasati bisnis di tengah situasi pasar yang makin ketat. Salah satunya adalah dengan menggemakan konsep murah plus program diskon. Kalau konsep yang satu ini, Ramayana yang sudah cukup berpengalaman, pasti paham betul. Tak cuma murah, koleksi-koleksi yang terdapat di Ramayana mulai dari koleksi busana, buah, snack serta lainnya memiliki kualitas yang terjaga. Hal itu dapat dibuktikan tidak adanya barang-barang tersisa. Sebab produk yang tidak lagi menjadi trend akan dijual dengan harga diskon yang besar.
Ramayana memang telah akrab dengan diskon, bahkan diskon tersebut juga memiliki istilah masing-masing seperti Discount Time, yang memberikan potongan harga sebesar 20 persen bagi beberapa produk merk tertentu. Ada juga diskon ala Time Service yang memberikan pelayanan potongan harga sebesar 70 persen secara spontan dengan jangka waktu tertentu. Mungkin yang paling ditunggu-tunggu para konsumen ialah program MATSAMIN singkatan dari Jumat, Sabtu dan Minggu. Maksudnya pada hari tersebut Ramayana memberikan program istimewa bagi pengunjung. Dua hingga tiga produk bahkan lebih, dapat diperoleh pelanggan dengan harga yang sangat murah. Dengan metode tersebut Ramayana mampu bertahan bahkan mampu berkembang, di saat sebahagian retail lainnya mengalami kerugian, bahkan harus gulung tikar.
B. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
1. Uji Validitas Pengujian validitas tiap butir pertanyaan digunakan analisis item, yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah skor tiap butir. Mansyur (1979) menyatakan bahwasannya didalam analisis item, teknik korelasi dalam menentukan validitas item ini sampai sekarang merupakan teknik yang paling banyak digunakan.
Kemudian didalam memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi adalah item yang mempunyai korelasi positif dengan skor total serta korelasi yang tinggi, menunjukkan bahwa item ini memiliki validitas yang cukup tinggi. Pengujian validitas adalah berkaitan dengan masalah adanya kepercayaan terhadap alat tes (instrument). Suatu instrument dapat memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi apabila hasil dari penelitian tersebut menunjukkan hasil tetap. Dengan demikian masalah reliabilitas tes (instrument) berhubungan dengan masalah ketetapan hasil. Jika terjadi perubahan tes (instrument), maka perubahan itu dianggap tidak berarti. Untuk mengetahui apakah pertanyaan yang diajukan kepada konsumen dapat dikatakan valid atau tidak, maka penulis melakukan uji coba atau try out kepada 30 responden dengan memberikan 27 butir pertanyaan untuk menguji validitas dan reliabilitas dari seluruh pertanyaan yang telah diberikan.
Variabel
Tabel 4.1 Operasional Variabel Sub Variabel
Bauran pemasaran
5. Produk (X1)
Ordinal
5. Keaneka ragaman produk 6. Jumlah persedian produk 7. Banyaknya model pakaian 8. Kualitas produk
6. Harga (X2)
Ukuran
3. Harga terjangkau
4. Variasi harga 7. Lokasi (X3)
3. Pemberhentian
kendaraan
umum 4. Lokasi yang strategis 8. Promosi(X4)
1. Potongan harga 2. Bonus/hadiah dalam jumlah pembelian
Kualitas Pelayanan
(X5)
11. Keperdulian pegawai 12. Ruang Informasi 13. Sarana parkir 14. Kemudahan pembayaran 15. Pelayanan pegawai 16. Keramah-tamahan karyawan 17. Pemahaman akan keiginan/kebutuhan pelanggan 18. Keamanan kenyamanan berbelanja 19. Penampilan pegawai 20. Kebersihan tempat berbelanja
Keputusan Pembelian (Proses Keputusan Pembelian) (Y)
10. Pengenlaan kebutuhan,
Ordinal
11. Pengaruh informasi. 12. Adanya discount 13. Faktor produk
ekonomis
pada
14. Banyak model produk 15. Kualitas produk 16. Jumlah persedian produk 17. Kemudahan
pembayaran
(cash/tunai, ATM, dan kartu keridit) 18. Rasa aman Sumber : Data Primer yang diolah
Hasil pengujian atau Try out dapat diperoleh data yang menyatakan seluruh butir pertanyaan valid atau karena nilai korelasinya adalah lebih besar 0,444 r-tabel. Pengujian validitas untuk menentukan valid atau tidaknya suatu item sebelum pengujian hipotesis. Kemudian kuesioner disebarkan pada para konsumen yang berbelanja di Ranayana departemen store. Tabel 4.2 Hasil Try out instrument Bauran Pemasaran (produk, harga lokasi dan promosi) dan Kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian No. Butir r-hitung r-tabel Keterangan Instrumen Produk (X1) 1 0,975 0,602 Valid dan Reliabel 2 0,916 0,602 Valid dan Reliabel 3 0,879 0,602 Valid dan Reliabel 4 0,849 0,602 Valid dan Reliabel 5 0,908 0,602 Valid dan Reliabel 6 0,968 0,602 Valid dan Reliabel Harga (X2) 7 0,924 0,514 Valid dan Reliabel 8 0,924 0,514 Valid dan Reliabel Lokasi (X3) 9 0,970 0,514 Valid dan Reliabel 10 0,970 0,514 Valid dan Reliabel
Promosi (X4) 11 12
0,925 0,925
0,514 0,514
Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel
Kualitas Pelayanan (X5) 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
0,879 0,869 0,905 0,892 0,777 0,847 0,907 0,862 0,797 0,824
0,775 0,775 0,775 0,775 0,775 0,775 0,775 0,775 0,775 0,775
Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel
Keputusan Membeli (Y) 23 24 25 26 27 28 29 30 31
0,884 0,888 0,909 0,803 0,864 0,922 0,808 0,960 0,871
0,707 0,707 0,707 0,707 0,707 0,707 0,707 0,707 0,707
Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel
Sumber : Data Primer yang diolah
Hasil pengujian pada Uji Validitas dapat diperoleh data yang menyatakan valid, Item pertanyaan yang valid penulis anggap sudah terstandarisasi, karena nilai korelasi atau r hitung lebih besar dari pada r tabel diperoleh dari tabel r product moment dan level of significant 5% dan N sebanyak 30 responden. 1. Uji Realibilitas Uji realibilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran relative konsisten apabila pengukuran tersebut di ulangi dua
kali atau lebih. The reliability of measure andicate the stability and
consistency whit which the instrument is measuring yhe concept and help to assess the goodness of a measure (Uma Sekaran 2000:204). Pengujian dilakukan dengan menggunakan koefisien Cronbach’s
Alpha yaitu koefisien yang menunjukan hubungan yang positif antara item atau pertanyaan yang satu dengan yang lain.
Reliable atau tidaknya pengukuran harus memenuhi suatu keriteria. Dari banyaknya penetapan standar reliabilitas maka penelitian ini akan menggunakan reliabilitas dengan koefisien Cronbach’s Alpha lebih dari 0,6. item-item pertanyaan yang digunakan dalam suatu kuesioner dinyatakan reliable apabila memiliki Cronbach’s Alpha > 0,6 (Uma Sekaran), maka pada dasar pengambilan keputusan adalah : 1. Jika Cronbach’s Alpha > 0,6, maka pertanyaan dalam kuesioner dinyatakan reliable. 2. Jika
Cronbach’s
Alpha
<
0,6,
maka
pertanyaan
dalam
kuesionerdinyatakan tidak reliable. Berdasarkan hasil pengelolaan data, diperoleh hasil pengujian realibilitas yang dapat dilihat pada table 4.3 berikut ini Tabel 4.3 Uji Reliabilitas No 1 2 3 3 4 5
Variabel Produk Harga Lokasi Promosi Kualitas Pelayanan Keputusan Membeli
Item 6 2 2 2 10 9
Sumber: Data Primer yang telah diolah
Cronbach's Coefficient Alpha 0,972 0,960 0,985 0,961 0,843 0,845
Kesimpulan Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Berdasarkan pengukuran reliabilitas diatas dengan menggunakan
software SPSs. Seperti table diatas, koefisien Cronbach’s alpha untuk masingmasing Variabel ternyata lebih besar dari pada 0.60, artinya Cronbach’s
alpha dapat diterima, Setelah pengujian validitas dan reliabilitas, menyatakan bahwa seluruh item pertanyaan dari masing-masing variabeldinyatakan valid dan reliabel. Dengan kata lain, jawaban responden terhadap pertanyaan-pertanyaan
yang digunakan untuk
mengukur variable motivasi kerja, kedisiplinan diri dan kinerja guru adalah konsisten dan construct dapat dipercaya (reliable).
C. Deskriftif Analisis 1. Bauran Pemasaran a. Produk Tabel 4.4 Adanya produk anak-anak yang ditawarkan Pernyataan Frekuensi Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,0 Tidak setuju 0 0,0 Ragu-ragu 0 0,0 Setuju 32 32,0 Sangat setuju 68 68,0 Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa 32 responden yang menyatakan setuju dan 68 responden yang menyatakan dan sangat setuju dengan pernyataan ini. Di dalam uraian data di atas maka sebagian besar responden (68%) menyatakan sangat setuju bahwa di Ramayana terdapat
pakaian anak-anak yang ditawarkan sehingga para konsumen berminat berbelanja di Ramayana.. Tabel 4.5 Adanya produk dewasa yang ditawarkan Pernyataan Frekuensi Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,0 Tidak setuju 0 0,0 Ragu-ragu 0 0,0 Setuju 57 57,0 Sangat setuju 43 43,0 Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa 57 responden yang menyatakan setuju dan 43 responden yang menyatakan sangat setuju dengan pernyataan ini. Artinya ada sebagian responden yang menyatakan bahwa para konsumen Ramayana sangat setuju dengan berbelanja di Ramayana karena di Ramayana terdapat pakaian dewasa yang ditawarkan. Tabel 4.6 Adanya produk orang tua yang ditawarkan Pernyataan Frekuensi Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,0 Tidak setuju 0 0,0 Ragu-ragu 0 0,0 Setuju 30 30,0 Sangat setuju 70 70,0 Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa 30 responden yang menyatakan setuju dengan pernyataan ini dan 70 responden yang menyatakan sangat setuju dengan pernyataan ini. Di dalam uraian data di atas maka sebagian besar responden menyatakan sangat setuju bahwa para konsumen yang menjawab sangat setuju lebih dominan sebanyak 70%, berarti para
responden sangat setuju berbelanja di Ramayana ciputat karena produk untuk kebutuhan orang tua yang ditawarkan di Ramayana sangat beragam macamnya sehingga para responden lebih memilih ke Ramayana. Tabel 4.7 Banyaknya model yang ditawarkan Pernyataan Frekuensi Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,0 Tidak setuju 0 0,0 Ragu-ragu 7 7,0 Setuju 54 54,0 Sangat setuju 39 39,0 Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa 7 responden yang menyatakan ragu-ragu dengan pernyataan ini, 54 responden yang menyatakan setuju dengan pernyataan ini dan 39 responden yang menyatakan sangat setuju dengan pernyataan ini. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa sebanyak 54% responden yang menyatakan setuju bahwasannya produk yang ditawarkan di Ramayana banyak modelnya sehingga para konsumen lebih baik belanja ke Ramayana. Tabel 4.8 Jumlah persediaan yang ditawarkan Pernyataan Frekuensi Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,0 Tidak setuju 0 0,0 Ragu-ragu 2 2,0 Setuju 45 45,0 Sangat setuju 53 53,0 Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa 2 responden yang menyatakan ragu-ragu dengan pernyataan ini, 45 responden yang menyatakan setuju
dengan pernyataan ini dan 53 responden yang menyatakan sangat setuju dengan pernyataan ini. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa sebanyak 53% responden yang menyatakan sangat setuju bahwa di Ramayana dalam penyediaan barang sangat banyak sehingga para konsumen ketika membutuhkan sesuatu tidak akan kekurangan, jadi para responden sangat setuju dengan belanja di Ramayana tidak akan pernah kekurangan. b. Harga Tabel 4.9 Harga yang ditawarkan sangat terjangkau Pernyataan Frekuensi Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,0 Tidak setuju 0 0,0 Ragu-ragu 0 0,0 Setuju 34 34,0 Sangat setuju 66 66,0 Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa 34 responden yang menyatakan setuju dengan pernyataan ini dan 66 responden yang menyatakan sangat setuju dengan pernyataan ini. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa sebanyak 66% responden yang menyatakan sangat setuju bahwa harga yang di tawarkan di Ramayana sangat terjangkau bagi para konsumen, berarti banyaknya para konsumen berbelanja di Ramayana karena harganya sangat murah.
Tabel 4.10 Harga bervariasi pada produk pakaian di Ramayana Pernyataan Frekuensi Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,0 Tidak setuju 0 0,0 Ragu-ragu 1 1,0 Setuju 23 23,0 Sangat setuju 76 76,0 Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa 1 responden yang menyatakan ragu-ragu dengan pernyataan ini, 23 responden yang menyatakan setuju dengan pernyataan ini dan 76 responden yang menyatakan sangat setuju dengan pernyataan ini. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa sebanyak 76% responden yang menyatakan sangat setuju bahwa harga yang ditawarkan di Ramayana sangat bervariasi sehingga para konsumen tertarik berbelanja di Ramayana. c. Promosi Tabel 4.11 Terdapat potongan harga pada produk Pernyataan Frekuensi Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,0 Tidak setuju 0 0,0 Ragu-ragu 0 0,0 Setuju 31 31,0 Sangat setuju 69 69,0 Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.11 dapat diketahui bahwa 31 responden yang menyatakan setuju dengan pernyataan ini dan 69 responden yang menyatakan sangat setuju dengan pernyataan ini. Artinya dapat disimpulkan bahwa sebanyak 69% responden yang menyatakan sangat setuju bahwa banyaknya para
konsumen berblanja di Ramayana karena terdapat potongan harga pada beberapa produk pakaian yang tersedia di Ramayana. Tabel 4.12 Adanya hadiah atau bonus dalam jumlah pembelian tertentu Pernyataan Frekuensi Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,0 Tidak setuju 0 0,0 Ragu-ragu 6 6,0 Setuju 34 34,0 Sangat setuju 60 60,0 Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.12 dapat diketahui bahwa 6 responden yang menyatakan ragu-ragu dengan pernyataan ini, 34 responden yang menyatakan setuju dengan pernyataan ini dan 60 responden yang menyatakan sangat setuju dengan pernyataan ini. Dapat dinyatakan bahwa dengan adanya bonus maupun hadiah dalam pembelian dengan jumlah tertentu sehingga ketertarikan para konsumen berbelanja di Ramayana. d. Lokasi Tabel 4.13 Lokasi dengan dengan pemberhentian angkutan umum Pernyataan Frekuensi Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,0 Tidak setuju 0 0,0 Ragu-ragu 10 10,0 Setuju 40 40,0 Sangat setuju 50 50,0 Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.13 dapat diketahui bahwa 10 responden yang menyatakan ragu-ragu dengan pernyataan in, 40 responden yang menyatakan setuju dengan pernyataan ini dan 50 responden yang menyatakan sangat setuju
dengan pernyataan ini. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa sebanyak 50% responden yang menyatakan sangat setuju bahwa para konsumen berbelanja di Ramayana karena lokasi lebih dekat dengan pemberhentian angkutan umum. Tabel 4.14 Lokasi yang strategis untuk dilalui kendaraan pribadi maupun umum Pernyataan Frekuensi Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,0 Tidak setuju 0 0,0 Ragu-ragu 2 2,0 Setuju 22 22,0 Sangat setuju 76 76,0 Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.14 maka dapat diketahui bahwa 2 responden yang menyatakan ragu-ragu dengan pernyataan ini, 22 responden yang menyatakan setuju dengan pernyataan ini dan 76 responden yang menyatakan sangat setuju dengan pernyataan ini. Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar konsumen yang berkunjung karena lokasi Ramayana strategis untuk dilalui dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. 2. Kualitas Pelayanan Tabel 4.15 Penampilan pegawai yang baik Pernyataan Frekuensi Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,0 Tidak setuju 0 0,0 Ragu-ragu 0 0,0 Setuju 24 24,0 Sangat setuju 76 76,0 Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.15 dapat diketahui bahwa 24 responden yang menyatakan setuju dengan pernyataan ini dan 76 responden yang menyatakan sangat setuju dengan pernyataan ini. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa sebanyak 76% responden yang menyatakan sangat setuju bahwa kebanyakan para konsumen berbelanja di Ramayana karena penampilan para pegawai sangat baik dan ramah dalam pelayanan. Tabel 4.16 Karyawan mampu melayani dengan baik Pernyataan Frekuensi Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,0 Tidak setuju 0 0,0 Ragu-ragu 0 0,0 Setuju 36 36,0 Sangat setuju 64 64,0 Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.16 dapat diketahui bahwa 36 responden yang menyatakan setuju dengan pernyataan ini dan 64 responden yang menyatakan sangat setuju dengan pernyataan ini. Maka dapat disimpulkan bahwa sebanyak 64% responden yang menyatakan sangat setuju bahwa dengan kinerja karyawan melayani konsumen dengan baik sehingga para konsumen tertarik dengan berbelanja di Ramayana. Tabel 4.17 Karyawan dapat memahami yang dibutuhkan konsumen. Pernyataan Frekuensi Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,0 Tidak setuju 0 0,0 Ragu-ragu 0 0,0 Setuju 35 35,0 Sangat setuju 65 65,0 Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.17 dapat diketahui bahwa 35 responden yang menyatakan setuju dengan pernyataan ini dan 65 responden yang menyatakan sangat setuju dengan pernyataan ini. Artinya sebagian besar (65%) responden yang menyatakan sangat setuju bahwa dengan kepahaman para karyawan terhadap apa yang dibutuhkan para konsumen sehingga para konsumen tertarik berbelanja di Ramayana. Tabel 4.18 Karyawan peduli terhadap konsumen Pernyataan Frekuensi Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,0 Tidak setuju 0 0,0 Ragu-ragu 0 0,0 Setuju 28 28,0 Sangat setuju 72 72,0 Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.18 dapat diketahui bahwa 28 responden yang menyatakan setuju dengan pernyataan ini dan 72 Responden yang menyatakan sangat setuju dengan pernyataan ini. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa sebanyak 72% responden yang menyatakan sangat setuju bahwa para karyawan Ramayana sangat peduli dengan para konsumennya sehingga para konsumen tertari berbelanja di Ramayana. Tabel 4.19 Aman dan nyaman dalam berbelanja Pernyataan Frekuensi Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,0 Tidak setuju 0 0,0 Ragu-ragu 9 9,0 Setuju 44 44,0 Sangat setuju 47,0 47,0 Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.19 dapat diketahui bahwa 9 responden yang menyatakan ragu-ragu dengan pernyataan ini, 44 responden yang menyatakan setuju dengan pernyataan ini dan 47 responden yang menyatakan sangat setuju dengan pernyataan ini. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa sebanyak 47% responden yang menyatakan sangat setuju bahwa berbelanja di Ramayana sangat aman dan nyaman sehingga para konsumen lebih tertarik berbelanja di Ramayana. Tabel 4.20 Tersedianya ruang informasi Pernyataan Frekuensi Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,0 Tidak setuju 0 0,0 Ragu-ragu 13 13,0 Setuju 47 47,0 Sangat setuju 40 40,0 Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.20 dapat diketahui bahwa 13 responden yang menyatakan ragu-ragu dengan pernyataan ini, 47 responden yang menyatakan setuju dengan pernyataan ini dan 40 responden yang menyatakan sangat setuju dengan pernyataan ini. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa sebanyak 47% responden yang menyatakan setuju bahwa di Ramayan tersedia ruang informasi yang memadai sehingga para konsumen lebih mudah dalam kesulitan informasi.
Tabel 4.21 Kebersihan tempat sangat terjaga Pernyataan Frekuensi Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,0 Tidak setuju 0 0,0 Ragu-ragu 0 0,0 Setuju 18 18,0 Sangat setuju 82 82,0 Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.21 dapat diketahui bahwa 18 responden yang menyatakan setuju dengan pernyataan ini dan 82 responden yang menyatakan sangat setuju dengan pernyataan ini. Artinya dapat disimpulkan bahwa sebanyak 82% responden yang menyatakan sangat setuju bahwa dengan lokasi yang bersih membuat para konsumen nyaman dalam berbelanja. Tabel 4.22 Tersedianya sarana parkir kendaraan Pernyataan Frekuensi Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,0 Tidak setuju 0 0,0 Ragu-ragu 15 15,0 Setuju 34 34,0 Sangat setuju 51 51,0 Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.22 dapat diketahui bahwa 15 responden yang menyatakan ragu-ragu dengan pernyataan ini, 34 responden yang menyatakan setuju dengan pernyataan ini dan 51 responden yang menyatakan sangat setuju dengan pernyataan ini. Dapat dinyatakan bahwa dengan adanya area parkir kendaraan yang memadai sehingga para konsumen tertarik belanja di Ramayana.
Tabel 4.23 Kemudahan dalam pembayaran secara fleksibel Pernyataan Frekuensi Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,0 Tidak setuju 0 0,0 Ragu-ragu 0 0,0 Setuju 48 48,0 Sangat setuju 52 52,0 Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.23 dapat diketahui bahwa 48 responden yang menyatakan setuju dengan pernyataan ini dan 52 responden yang menyatakan sangat setuju dengan pernyataan ini. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa sebanyak 52% responden yang menyatakan sangat setuju bahwa dengan kemudahan dalam pembayaran secara fleksibel sehingga para konsumen lebih tertarik berbelanja di Ramayana. Tabel 4.24 Tersedianya keamanan di tiap sudut Pernyataan Frekuensi Persentase (%) Sangat tidak setuju 2 2,0 Tidak setuju 10 10,0 Ragu-ragu 28 28,0 Setuju 39 39,0 Sangat setuju 21 21,0 Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.24 dapat diketahui bahwa 2 responden yang menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan ini, 10 responden yang menyatakan setuju dengan pernyataan ini, 28 responden yang menyatakan ragu-ragu dengan pernyataan ini, 39 responden yang menyatakan setuju dengan pernyataan ini dan 21 responden sangat setuju dengan pernyataan ini. Artinya bahwa sebanyak 39% responden yang menyatakan setuju bahwa
dengan adanya keamanan setip sudut Ramayana sehingga para konsumen merasa aman ketika belanja di Ramayana. 3. Keputusan Pembelian
Pernyataan Sangat tidak setuju Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju Jumlah
Tabel 4.25 Adanya kebutuhan Frekuensi 0 0 1 35 64 100
Persentase (%) 0,0 0,0 1,0 35,0 64,0 100,0%
Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.25 dapat diketahui bahwa 1 responden yang menyatakan ragu-ragu dengan pernyataan ini, 35 responden yang menyatakan setuju dengan pernyataan ini dan 64 responden yang menyatakan sangat setuju dengan pernyataan ini. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa sebanyak 64% responden yang menyatakan sangat setuju bahwa keputusan pembelian para konsumen dengan adanya kebutuhan. Tabel 4.26 Dipengaruhi teman atau keluarga yang pernah belanja di Ramayana Pernyataan Frekuensi Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,0 Tidak setuju 0 0,0 Ragu-ragu 1 1,0 Setuju 24 24,0 Sangat setuju 75 75,0 Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.26 dapat diketahui bahwa 1 responden yang menyatakan ragu-ragu dengan pernyataan ini, 24 responden yang menyatakan setuju dengan pernyataan ini dan 75 responden yang menyatakan sangat setuju
dengan pernyataan ini. Artinya sebagian besar responden yaitu sebanyak 75% yang menyatakan para konsumen berbelanja di Ramayana karena dipengaruhi teman atau keluarga. Tabel 4.27 Adanya discount pada produk Pernyataan Frekuensi Persentase (%) Sangat tidak setuju 2 2,0 Tidak setuju 10 10,0 Ragu-ragu 28 28,0 Setuju 39 39,0 Sangat setuju 21 21,0 Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.27 dapat diketahui bahwa 2 responden yang menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan ini, 10 responden yang menyatakan setuju dengan pernyataan ini, 28 responden yang menyatakan ragu-ragu dengan pernyataan ini, 39 responden yang menyatakan setuju dengan pernyataan ini dan 21 responden sangat setuju dengan pernyataan ini. Artinya bahwa sebanyak 39% responden yang menyatakan setuju bahwa kebanyakan para konsumen yang berbelanja di Ramayana karena adanya discount pada produk yang berada di Ramayana. Tabel 4.28 Faktor ekonomis dan harga terjangkau Pernyataan Frekuensi Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,0 Tidak setuju 0 0,0 Ragu-ragu 1 1,0 Setuju 35 35,0 Sangat setuju 64 64,0 Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.28 dapat diketahui bahwa 1 responden yang menyatakan ragu-ragu dengan pernyataan ini, 35 responden yang menyatakan setuju dengan pernyataan ini dan 64 responden yang menyatakan sangat setuju dengan pernyataan ini. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa sebanyak 64% responden yang menyatakan sangat setuju bahwa para responden yang berbelanja di Ramayana karena faktor ekonomis karena harganya terjangkau.
Pernyataan Sangat tidak setuju Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju Jumlah
Tabel 4.29 Model produk Frekuensi 0 0 1 24 75 100
Persentase (%) 0,0 0,0 1,0 24,0 75,0 100,0%
Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.29 dapat diketahui bahwa 1 responden yang menyatakan ragu-ragu dengan pernyataan ini, 24 responden yang menyatakan setuju dengan pernyataan ini dan 75 responden yang menyatakan sangat setuju dengan pernyataan ini. Artinya sebagian besar responden yaitu sebanyak 75% yang menyatakan bahwa para responden yang berbelanja di Ramayana karena terdapat beberapa model produk yang selalu terdepan.
Tabel 4.30 Kualitas produk yang terjamin Pernyataan Frekuensi Persentase (%) Sangat tidak setuju 2 2,0 Tidak setuju 10 10,0 Ragu-ragu 28 28,0 Setuju 39 39,0 Sangat setuju 21 21,0 Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.30 dapat diketahui bahwa 2 responden yang menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan ini, 10 responden yang menyatakan setuju dengan pernyataan ini, 28 responden yang menyatakan ragu-ragu dengan pernyataan ini, 39 responden yang menyatakan setuju dengan pernyataan ini dan 21 responden sangat setuju dengan pernyataan ini. Artinya bahwa sebanyak 39% responden yang menyatakan setuju bahwa para responden yang berbelanja di Ramayana karena kwalitas produk yang tersedia sangat terjamin sehingga para responden. Tabel 4.31 Jumlah produk yang tersedia sangat banyak Pernyataan Frekuensi Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,0 Tidak setuju 0 0,0 Ragu-ragu 1 1,0 Setuju 35 35,0 Sangat setuju 64 64,0 Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.31 dapat diketahui bahwa 1 responden yang menyatakan ragu-ragu dengan pernyataan ini, 35 responden yang menyatakan setuju dengan pernyataan ini dan 64 responden yang menyatakan sangat setuju dengan pernyataan ini. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa sebanyak
64% responden yang menyatakan sangat setuju bahwa para responden berbelanja di Ramayana karena jumlah yang disediakan sangat banyak sehingga para konsumen tidak takut tidakk terpenuhi kebutuhannya. Tabel 4.32 Kemudahan dalam pembayaran Pernyataan Frekuensi Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,0 Tidak setuju 0 0,0 Ragu-ragu 1 1,0 Setuju 24 24,0 Sangat setuju 75 75,0 Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.32 dapat diketahui bahwa 1 responden yang menyatakan ragu-ragu dengan pernyataan ini, 24 responden yang menyatakan setuju dengan pernyataan ini dan 75 responden yang menyatakan sangat setuju dengan pernyataan ini. Artinya sebagian besar responden yaitu sebanyak 75% yang menyatakan bahwa para konsumen berbelanja di ramayana karena mudahnya dalam pembayan di Ramayana baik berupa cash maupun kartu keridit. Tabel 4.33 Keamanan dan nyaman dalam berbelanja Pernyataan Frekuensi Persentase (%) Sangat tidak setuju 0 0,0 Tidak setuju 0 0,0 Ragu-ragu 1 1,0 Setuju 35 35,0 Sangat setuju 64 64,0 Jumlah 100 100,0% Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.33 dapat diketahui bahwa 1 responden yang menyatakan ragu-ragu dengan pernyataan ini, 35 responden yang menyatakan setuju
dengan pernyataan ini dan 64 responden yang menyatakan sangat setuju dengan pernyataan ini. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa sebanyak 64% responden yang menyatakan sangat setuju bahwa para responden berbelanja di Ramayana karena berbelanja di Ramayana karena keamanan dan kenyamanan dalam berbelanja sangat terjamin sehingga tertarik berbelanja di Ramayana.
D. Asumsi Klasik
Suatu model persamaan regresi yang telah di uji dan dibutuhkan dapat diterima secara ekonometrik, maka diperlukan cara sebagai estimasi yaitu dengan menggunakan OLS (metode kuadrat terkecil). Dapat dikatakan bahwa setiap penelitian tidak akan dapat menghindari pengimpangan dari asumsi kenormalan klasik. Untuk dapat memenuhi syarat BLUE (Best Linier Unbias
Estimate), maka dapat diperlukan beberapa asumsi klasik sebagai berikut: 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Cara untuk mengetahui normalitas adalah dengan melihat Normal Probability plot yang membandingkan distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. (Triton P.B., 2006 : 151)
Untuk mengetahui variabel dependen dan independen atau keduanya berdistribusi normal atau tidak, dapat dilihat pada gambar 4.1. berikut.
Gambar 4.1 Uji Normalitas Data Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Keputusan pembelian
Expected Cum Prob
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Sumber: Data Primer yang telah diolah
Berdasarkan gambar 4.1 diatas bahwa Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual menunjukkan bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal atau mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi layak digunakan atau berdistribusi normal. 2. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu
model. Dalam penelitian ini, ada tidaknya gejala multikolinearitas dilihat dari nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Model regresi yang bebas dari masalah multikolinearitas menurut Triton P.B. yaitu pada nilai VIF (Variance Inflation Factor) bernilai tidak lebih dari 10 dan nilai Toleransinya tidak kurang dari 0,1. Hasil uji multikolinearitas dalam penelitian ini ditunjukkan pada tabel 4.34 berikut : Table 4.34 Hasil Uji Multikolinearita Coefficientsa
Model 1
Produk Harga Lokasi Promosi Kualitas Pelayanan
Collinearity Statistics Tolerance VIF .954 1.048 .991 1.009 .976 1.024 .830 1.205 .804
1.244
a. Dependent Variable: Keputusan pembelian
Sumber: Data Primer yang telah diolah
Jika kita lihat tabel 4.34 di atas, dapat diketahui bahwa Variance Inflation Factor (VIF) pada hasil Output SPSS tabel coefficients, masing-masing variabel independen memiliki nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1. Pada variabel produk VIF bernilai 1,048 dengan nilai Tolerance sebesar 0,954. Pada variabel harga VIF bernilai 1,009 dengan nilai Tolerance sebesar 0,991. Pada variabel lokasi VIF bernilai 1,024 dengan nilai Tolerance sebesar 0,976. Pada variabel promosi VIF bernilai 1,205 dengan nilai Tolerance sebesar 0,830. Pada variabel kualitas pelayanan VIF bernilai 1,244 dengan nilai
Tolerance sebesar 0,804. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi pada penelitian ini tidak mengalami gangguan multikolinearitas atau tidak terdapat korelasi antar variabel bebas sehingga model regresi layak digunakan. 3. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi merupakan tujuan pengujian asumsi dalam regresi dimana variabel dependen tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri. Artinya bahwa nilai dari variabel dependen tidak berhubungan dengan variabel itu sendiri, baik nilai periode sebelumnya (t-1) maupun nilai periode sesudahnya (T). Untuk mendeteksi gejala autokorelasi maka peneliti menggunakan nilai Durbin-Watson (DW) pada model regresi sebagai acuan (Triton P.B., 2006 : 58). Jika Durbin-Watson bernilai antara -2 sampai dengan 2, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi. Hasil uji autokorelasi dapat dilihat dalam tabel 4.35 berikut ini : Tabel 4.35 Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb Model 1
R R Square .326a .521
Adjusted R Square .659
Std. Error of the Estimate 1.827
DurbinWatson .626
a. Predictors: (Constant), Kualitas Pelayanan, Harga, Lokasi , Produk, Promosi b. Dependent Variable: Keputusan pembelian
Sumber: Data Primer yang telah diolah
Berdasarkan pada tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai DurbinWatson adalah sebesar 0,626 artinya nilai Durbin Watson berada diantara
-2 sampai dengan 2. Jadi dapat disimpulkan bahwa model tersebut tidak ada atau tidak terjadi autokorelasi antara kesalahan pengganggu pada periode T dengan kesalahan pada periode t-1. 4. Uji Heterokedatisitas Masalah heteroskedastisitas terjadi apabila kesalahan atau residual pada model yang sedang diamati tidak memiliki varians yang konstan dari satu observasi ke observasi lainnya. Gejala heteroskedastisitas lebih sering terjadi apabila regresi menggunakan data berupa silang tempat (cross-section) dibandingkan dengan data runtut waktu (time-series). Hasil uji heterokedastisitas dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Gambar 4.2 Hasil Uji Heterokedastisitas Scatterplot
Regression Studentized Residual
Dependent Variable: Keputusan pembelian
2
0
-2
-4 -3
-2
-1
0
1
2
3
Regression Standardized Predicted Value
Sumber: Data Primer yang telah diolah
Berdasarkan gambar 4.2 diatas, Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dari pola gambar Scatterplot
model tersebut. Analisis pada gambar Scatterplot yang menyatakan model linier berganda tidak terdapat heteroskedastisitas jika (Triton P.B., 2006 : 152) : •
Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0.
•
Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja.
•
Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali.
•
Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.
Dari gambar 4.2 terlihat bahwa penyebaran residual adalah tidak teratur. Hal tersebut dapat dilihat dari plot yang terpencar serta tidak membentuk suatu pola tertentu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi linear berganda bebas dari heteroskedastisitas.
E. Analisa Regresi Berganda
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi berganda (Multiple Regression). Analisis regresi berganda adalah analisis tentang hubungan antara satu dependent variabel dengan dua atau lebih independent variabel (Arikunto 2002 : 56 ).
Tabel 4.36 Hasil Analisis Regresi Berganda Variabel Konstan Produk Harga Promosi Lokasi Kualitas Pelayanan
Ad.R 0,659 F-hitung 12,240
R Multiplier 0,326 F-tabel 2,68
Koefisien regresi 21,932 0,166 0,278 0,088 0,249 0,211
R Squer 0,521 T- Tabel 1,66
t-hitung 4,304 1,692 2,390 2,426 1,794 1,694
signifikan 0,000 0,007 0,027 0,047 0,039 0,036
Standar Eror of Estimate 1,287 Signifikansi 0,037
Sumber : Data primer yang telah diolah
Keputusan Pembelian
= 21,932 + 0,166X1 + 0,278X2 + 0,088X3 + 0,249X4 + 0,211X5 + E
Dari persamaan koefisien regresi tersebut dapat dijelaskan bahwa: a. Produk adalah suatu manfaat yang diberikan oleh satu pihak kepada pihak lainnya. Pada tabel 4.36 diatas dapat kita lihat bahwa keyakinan membeli terdapat pengaruh yang signifikan dengan keputusan pembelian dengan nilai koefisien regresi 0,166. b. Koefisien regresi harga sebesar 0,278 menyatakan bahwa setiap penambahan harga sebesar 1 satuan maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,278 dengan asumsi variable lainnya tetap. c. Koefisien regresi promosi sebesar 0,088 menyatakan bahwa setiap penambahan promosi sebesar 1 satuan maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,088 dengan asumsi variable lainnya tetap.
d. Koefisien regresi lokasi sebesar 0,459 menyatakan bahwa setiap penambahan lokasi sebesar 1 satuan maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,459 dengan asumsi variable lainnya tetap. Hal ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh koesendari bahwa evaluasi mempunyai hubungan positif yang kuat terhadap keputusan pembelian. e. Koefisien regresi kualitas pelayanan sebesar 0,211 menyatakan bahwa setiap penambahan evaluasi sebesar 1 satuan maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,211 dengan asumsi variable lainnya tetap.
F. Pengujian Hipotesis Tabel 4.37 Model Summery Model Summary b Model 1
R .326a
R Square .521
Adjusted R Square .659
Std. Error of the Estimate 1.827
DurbinWatson .626
a. Predictors: (Constant), Kualitas Pelayanan, Harga, Lokasi , Produk, Promosi b. Dependent Variable: Keputusan pembelian
Sumber: Data Primer yang telah diolah
Dari tebel 4.37 model summary diatas, terlihat bahwa koefisien korelasi berganda antara Produk (X1), Harga (X2), Promosi (X3), Lokasi (X4), dan Kualitas Pelayanan (X5) adalah sebesar 0,326. Nilai koefisien determinasi dari persamaan regresi adalah sebesar 0,521. Hal ini menunjukkan bahwa
variabel Keyakinan Produk (X1), Harga (X2), Promosi (X3), Lokasi (X4) dan Kualitas Pelayanan memiliki hubungan yang kuat. Dengan menggunakan persamaan regresi lebih dari satu variabel maka koefisien determinasi yang baik untuk digunakan dalam menjelaskan persamaan ini adalah persamaan determinasi R Square yang sudah disesuaikan (Adjusted R Square) karena disesuaikan dengan jumlah variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini. Maka nilai Adjusted R Square yaitu 0,659. Artinya 65,9% variabel dependen keputusan pembelian dijelaskan oleh variabel independen produk, harga, promosi, lokasi dan kualitas pelayanan, sedangkan sisanya sebesar 34,1% (100%-65,9%) dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan atau dipengaruhi oleh faktor lain. 1. Pengujian variabel bebas secara parsial pada variable bauran pemasaran (produk, harga, promosi, lokasi) dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian Metode pengujian ini digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari variabel bebas terhadap variabel terikat dengan hipotesis berdasarkan yang telah dikemukakan oleh Sudjana (1996: 227) sebagai berikut : Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel
bebas dengan
variabel terikat. Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Hipotesis dapat disimpulkan berdasarkan :
Jika t hitung > t tabel atau nilai p value pada kolom sig. < level of significant () maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti secara parsial ada pengaruh antara variabel bebas dan terikat.
Jika t hitung < t tabel atau nilai p value pada kolom sig. > level of significant (α) maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti secara parsial tidak ada pengaruh antara variabel bebas dan terikat. Untuk mengetahui nilai t tabel dapat dilihat melalui daftar tabel t
dengan mencari tingkat signifikansi 0,05 dan nilai degree of freedom / df = n-k (df = 100-5 = 95), maka nilai t tabel didapat sebesar 1,661. Di mana n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah variabel bebas. Hasil pengujian hipotesis secara parsial dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.56 Coefficientsa Model 1
(Constant) Produk Harga Lokasi Promosi Kualitas Pelayanan
t 4.304 1.692 2.390 2.426 1.794
Sig. .000 .007 .027 .047 .039
1.694
.036
a. Dependent Variable: Keputusan pembelian
Sumber : Data yang diolah
a. Menguji signifikansi koefisien variabel X1 (Produk). Dari tabel di atas diperoleh nilai t hitung = 4,304 dengan tingkat signifikansi 5 % (α = 0,05) dan nilai df (degree of fredoom) =
n-k (100-5) = 95, maka dapat diketahui nilai t tabel 0,05(95) sebesar 1,661. Dengan membandingkan t hitung dan t tabel didapatkan : t hitung 4,304
t tabel >
1,661
Karena nilai t hitung > t tabel, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya koefisien regresi pada variabel produk adalah signifikan. Hasil yang sama juga bisa diperoleh dari perbandingan nilai Sig. dengan taraf signifikansi (α) : Sig. 0.007
α
<
0,05
Karena Sig. < α , maka disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya koefisien regresi pada variabel produk berpengaruh secara signifikan terhadap respon konsumen. Berdasarkan hasil uji t tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan pada variabel produk dapat mempengaruhi suatu keputusan pembelian terhadap konsumen. b. Menguji signifikansi koefisien variabel X2 (Harga). Dari tabel di atas diperoleh nilai t hitung =1,692 dengan tingkat signifikansi 5 % (α = 0,05) dan nilai df (degree of fredoom) = n-k (100-5) = 95, maka dapat diketahui nilai t tabel 0,05(95) sebesar 1,661.
Hasil yang didapat dengan membandingkan t hitung dan t tabel: t hitung
t tabel
1,692
>
1,661
Karena nilai t hitung > t tabel, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya koefisien regresi harga adalah signifikan. Dengan membandingkan angka signifikansi : Sig. 0,027
α
<
0,05
Karena Sig. < α, maka disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya koefisien regresi harga berpengaruh secara signifikan terhadap respon konsumen. Berdasarkan hasil uji t tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan pada variabel harga dapat mempengaruhi suatu keputusan pembelian terhadap konsumen. c. Menguji signifikansi koefisien variabel X3 (Lokasi). Dari tabel di atas diperoleh nilai t hitung =2,426 dengan tingkat signifikansi 5 % (α = 0,05) dan nilai df (degree of fredoom) = n-k (100-5) = 95, maka dapat diketahui nilai t tabel 0,05(95) sebesar 1,661. Hasil yang didapat dengan membandingkan t hitung dan t tabel: t hitung
t tabel
2,426
>
1,661
Karena nilai t hitung > t tabel, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya koefisien regresi lokasi adalah signifikan. Dengan membandingkan angka signifikansi : Sig.
α
<
0,047
0,05
Karena Sig. < α, maka disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya koefisien regresi lokasi berpengaruh secara signifikan terhadap respon konsumen. Berdasarkan hasil uji t tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan pada variabel Lokasi dapat mempengaruhi suatu keputusan pembelian terhadap konsumen. d. Menguji signifikansi koefisien variabel X4 (Promosi). Dari tabel di atas diperoleh nilai t hitung =1,794 dengan tingkat signifikansi 5 % (α = 0,05) dan nilai df (degree of fredoom) = n-k (100-5) = 95, maka dapat diketahui nilai t tabel 0,05(95) sebesar 1,661. Hasil yang didapat dengan membandingkan t hitung dan t tabel: t hitung 1,794
t tabel >
1,661
Karena nilai t hitung > t tabel, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya koefisien regresi promosi adalah signifikan. Dengan membandingkan angka signifikansi : Sig. 0,039
α
<
0,05
Karena Sig. < α, maka disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya koefisien regresi promosi berpengaruh secara signifikan terhadap respon konsumen. Berdasarkan hasil uji t tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan pada variabel promosi dapat mempengaruhi suatu keputusan pembelian terhadap konsumen. e. Menguji signifikansi koefisien variabel X5 (Kualitas Pelayanan). Dari tabel di atas diperoleh nilai t
hitung
=1,694 dengan tingkat
signifikansi 5 % (α = 0,05) dan nilai df (degree of fredoom) = n-k (100-5) = 95, maka dapat diketahui nilai t tabel 0,05(95) sebesar 1,661. Hasil yang didapat dengan membandingkan t hitung dan t tabel : t hitung 1,694
t tabel >
1,661
Karena nilai t hitung > t tabel, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya koefisien regresi kualitas pelayanan adalah signifikan.
Dengan membandingkan angka signifikansi : Sig.
α
0,036
<
0,05
Karena Sig. < α, maka disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya koefisien regresi kualitas pelayanan berpengaruh secara signifikan terhadap respon konsumen. Berdasarkan hasil uji t tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan pada variabel kualitas pelayanan dapat mempengaruhi suatu keputusan pembelian terhadap konsumen. 2. Pengujian Variabel Bebas Secara Simultan Digunakan untuk mengetahui pengujian variabel bebas secara simultan (bersama-sama). Hasil uji F ini pada output SPSS dapat dilihat pada tabel ANOVA. Menurut Triton P. B. (2006 : 267), langkah-langkah uji F statistik adalah sebagai berikut : a. Hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternative (Ha) yang digunakan yaitu: Ho : bo = 0, artinya tidak ada pengaruh antara bauran pemasaran (produk, pelayanan
harga, secara
lokasi,
promosi)
bersama-sama
dan atau
kualitas simultan
berpengaruh terhadap keputusan pembelian Ha : ba ≠ 0, artinya ada pengaruh bauran pemasaran (produk, harga, lokasi, promosi) dan kualitas pelayanan secara bersama-
sama atau simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian b. Tingkat signifikan yang digunakan yaitu = 0.05 1. Jika Sig. F > 0.05 maka Ha ditolak dan Ho diterima, berarti tidak ada pengaruh antara variabel bebas (X) dan terikat (Y). 2. Jika Sig. F < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti ada pengaruh antara variabel bebas (X) dengan terikat (Y). Tabel 4.39 Hasil Uji F ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 37.364 313.626 350.990
df 5 94 99
Mean Square 7.473 3.336
F 12.240
Sig. .037a
a. Predictors: (Constant), Kualitas Pelayanan, Harga, Lokasi , Produk, Promosi b. Dependent Variable: Keputusan pembelian
Sumber: Data Primer yang telah diolah
Dalam tabel 4.39 di atas, nilai F hitung = 12,240 dan nilai statistik F dengan derajat bebas V1 = 5 dan V2 = 94 pada taraf signifikansi 0,05 ( F 0,05(5)(94) )
= 2,680 .
F hitung 12,240
F tabel >
2,680
Karena nilai F hitung > F tabel , maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh bauran pemasaran (produk, harga, lokasi, promosi) dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian pakaian Ramayana Ciputat.
Dengan membandingkan angka signifikansi : Sig.
α
0,037
<
0,05
Karena sig. < α, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh bauran pemasaran (produk, harga, lokasi, promosi) dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian pakaian Ramayana Ciputat. Berdasarkan hasil Uji F baik dengan membandingkan F hitung dan F tabel
maupun dengan angka signifikansi, maka dapat disimpulkan bahwa
bauran pemasaran (produk, harga, lokasi, promosi) dan kualitas pelayanan secara bersama-sama atau simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian pakaian Ramayana Ciputat
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan kepada analisis dalam Bab IV, maka peneliti dapat menjawab rumusan permasalahan dari penelitian ini yang telah diuraikan pada Bab I serta mengambil kesimpulan akhir adalah sebagai berikut : 1. Secara simultan, variabel bauran pemasaran dan kualitas pelayanan mempunyai pengaruh yang signifikan positif terhadap keputusan pembelian produk pakaian di Ramayana Ciputat. 2. Secara simultan, variabel bauran pemasaran mempunyai pengaruh yang signifikan positif terhadap keputusan pembelian produk pakaian di Ramayana Ciputat. 3. Secara parsial, variabel kualitas pelayanan mempunyai pengaruh yang signifikan positif terhadap keputusan pembelian produk pakaian di Ramayana Ciputat.. 4. Terdapat variabel bebas lainnya yang dapat mempengaruhi respon konsumen yang tidak diketahui dan tidak termasuk dalam analisis regresi ini misalnya, merk penjualan, brand.
Dengan demikian dengan adanya produk yang bervariasi, harga yang terjangkau bagi para konsumen, promosi yang dilakukan manajemen Ramayana Ciputat, lokasi yang strategis dan kualitas pelayanan para konsumen lebih memutuskan pembelian produk pakaian di Ramayana Ciputat dan itu sangat mempengaruhi yang signifikan bagi para konsumen dalam memutuskan pembelian produk pakaian di Ramayana Ciputat
B. Implikasi dan Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, bahwa terdapat pengaruh yang kuat antara variabel independen yaitu produk (X1), Harga (X2), Promosi (X3), Lokasi (X4) dan kualitas pelayanan (X5) terhadap variabel dependen keputusan pembelian (Y) pada produk pakaian di Ramayana Ciputat, maka implikasi dari penelitian ini adalah perusahaan perlu melakukan sikap pelayanan tambahan yaitu dengan visi mengembangkan Service Excelence tingkat perusahaan dan ditiap bagian. Gunanya adalah supaya para konsumen tertarik dengan barang atau prodak yang ada di Ramayana Ciputat, melalui dari bagian penjualan, pengembangan produk, promosi dan lokasi. Karena dengan mengembangkan Excellence Customer Service yang selalu berpijak pada Improvement dan inovasi, sangatlah mendukung untuk bertahan dan menang dalam persaingan dimasa depan (Sigit Triyono, 2006 : 70). Perusahaan juga harus lebih memperhatikan jenis barang dagangan (Merchandise) dan aktivitas promosi, jika hal tersebut tidak sesuai dengan apa yang diinginkan pelanggan agar para konsumen dapat memutuskan dalam
pembelian, maka niat untuk membangun citra yang diharapkan perusahaan adalah sangatlah kecil kemungkinan akan sukses sebagai perusahaan retail. Oleh karena itu berdasarkan data yang ada pada bab sebelumnya, Ramayana Ciputat pasar swalayan yang diminati banyak pelanggan harus tetap mempertahankan kualitas pelayanan dan kualitas produk yang telah diterapkannya selama ini. Sehingga dapat membuat pelanggan merasa nyaman dalam pelayanan dan tempat untuk berbelanja yanng sangat diminati konsumen sebagai tempat berbelanja yang terbaik untuk bagi para konsumen dan merasa puas. Jika konsumen sudah memiliki sikap tersebut, maka kemungkinan besar konsumen akan terus kembali menikmati pelayanan yang diterima oleh para konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar Prabu Magkunegara. Perilaku Kosumen. PT. Ercsco Bandung. 1998. Abdu Hamid. Buku Panduan Penulisan Skripsi. FEIS UIN Press. Grafika Karya Utama. Jakarta, 2004 Arikunto, Prof.Dr. Suharsimi. Prosedur Penelitian : Pendekatan Praktek. Edisi Revisi IV. Jakarta : Rineka Cipta. 1998. Alex S. Nitisemito, Markrting, Ghalia Indonesia, 1986 Alma, Buchari, Menejemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Alfabeta, Bandung 2004 Basu Swasta DH, Hani Handoko, Manajemen Pemasaran-Analisis Perilaku Konsumen, Liberty Jogyakarta, 1987 Berman, Harorld W. and Gilson. Consumer Behavior: Concept And Strategies. Kent Publishing Co., Boston. 1978 Berkowitz, Kerin, and Rudelius. Marketing. Thid edition, Ricard D. Irwin, Inc. USA. 1992 Buell, Victor P. Marketing Management. By Mc Graw-Hill, Inc. USA, 1984 Boone, Louis E, and David L. Kurtz. Contemporary Marketing Wired. Ninth Edition. 1998. Ghazali, Dr. Imam, M.Com, Akt. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Jakarta : Badan Penerbit Universitas Diponogoro. 2002.
Kotler, Philip. Marketing Management. Eleventh Edition . New Jarsey : Prentice Hall. 2003. Kotler, Philip and Armstrong Gary. Principles of Marketing. Tenth Edition. New Jersey : Prentice Hall International. 2004. Lamb, Hair, and McDaniel. Marketing. Sixth Edition. Prentice Hall International. 2002 Purbahayu Budi Sandoto. Analisis Statistic dengan Microsoft Exel dan SPSS. 92 ANDI. Yogyakarta. 2005 Schiffman, Leon G., and Kanuk, leslie L. consumer Behavior. Seventh Edition. New Jersey : prentice Hall International. 2002. Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis. CV. Alvabeta. Bandung. 2004 Kim, jai-Ok, Forythe, Sandra, Gu, Qingliang, and Moon, Sook Jae. 2002. CrossCultural Consumer Values, Needs, And Purchase Behavior. Journal Of Consumer Marketing vol 19 vol 6 : 481-502. Daya Kurniawan dan Anas Bayas’ud, Analisa Sikap dan Perilaku Konsumen
Terhadap keputusan Membeli Produk Mie Sedaap. Jurnal Ekonomi Bisnis dan Sosial. Vol. 7 No.2. 7-24 2006 A Shimp, Terence. Periklanan dan Promosi : Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu,edisi kelima, Jilid 1 dan 2, Erlangga, Jakarta, 2008. Kasali, Rhenald. Manajemen Periklanan , Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Pustaka Utama Grafiti, Jakarta, 2008. Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran. edisi millenium, Indeks, Jakarta, 2008. Media Trust. Attracting and Keeping Celebrity Support, artikel diakses tanggal 26 Juli 2008, dari http://www.mediatrust.com Priyatno, Dwi. Mandiri Belajar SPSS, Cet.3, Media Kom, Jogja, 2008. Peni Hapsari, Ajeng. Celebrity Endorser, Typical-Person Endorser Iklan Televisi dan Brand Image Produk (studi kasus pada Pond’s Age Miracle), Jurnal Pemasaran, artikel diakses tanggal 14 April 2009, dari http://www.lib.atmajaya.ac.id. Santoso, Singgih. SPSS Versi 15.0 for windows : Mengolah Data Statistik Secara Profesional, Elex Media Komputindo, Jakarta, 2008. Sarwono, Dr. Sarlito Wirawan. Psikologi Remaja, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2007.
Schiffman, Kanuk. Consumer Behavior, 7th edition, Prentice Hall, 2008. Sugiyono, M. Metode Penelitian Bisnis, CV Alfabeta, 2007. Triguno, FX. Bayu. Analisis Terbentuknya Sikap Konsumen Terhadap Produk Melalui Endorser’s Perceived Credibilities, Jurnal Manajemen Pemasaran UI, 2007.
Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN
Responden yang saya hormati, Sehubungan dengan adanya penelitian untuk tugas akhir program sarjana strata I (S1), Saya Chamzah mahasiswa program studi Manajemen Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang melakukan penelitian
tentang Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Produk Pakaian Di Ramayana Ciputat, dalam rangka penyusunan skripsi. Untuk melengkapi penelitian yang dimaksud, saya memohon bantuan dan kesediaan Responden untuk meluangkan waktu mengisi atau menjawab try
uot (terlampir) dengan sejujur-jujurnya dan sesuai dengan keadaan yang ada. jawaban Responden akan terjamin kerahasiaannya. Atas partisipasi dan kerjasamanya, saya mengucapkan terimakasih.
Profil Responden Nama
:
Jenis Kelamin
: ( ) Laki-laki
( ) Perempuan
Usia
: ( ) 17-23
( ) 24-30
Status Perkawinan
: ( ) Menikah
( ) Belum Menikah
Pendidikan
: ( ) Sekolah Menengah Pertama
( ) 30-lebih
( ) Sekolah Menengah Atas ( ) Perguruan Tinggi dan selanjutnya Pendapatan perbulan : •
Rp. 600.000
•
Rp. 800.000
•
Rp. 1.000.000
•
Rp. 1.300.000
•
Rp. 1.500.000
Dan lain-lain (Rp………………………..) Anda diminta untuk mengindikasi tingkat persetujuan dari masingmasing
pernyataan
yang
berhubungan
mempengaruhi keputusan pembelian. 1. STS
= Sangat Tidak Setuju
2. TS
= Tidak Setuju
dengan
beberapa
faktor
yang
3. N
= Netral
4. S
= Setuju
5. SS
= Sangat Setuju
Mohon disilang (X) di dalam kotak untuk jawaban yang paling cocok. BAURAN PEMASARAN Pernyataan
STS
ST
N
S
SS
STS
ST
N
S
SS
a. Produk
1. Adanya produk pakaian anak-anak yang ditawarkan 2. Adanya produk pakaian dewasa yang ditawarkan 3.
Adanya produk pakaian orang tua yang ditawarkan
4. Banyaknya model pakaian yang ditawarkan 5.
Kualitas produk yang ditawarkan lebih terjamin
6. Jumlah persedian produk yang ditawarkan b. Harga 1.
Harga yang ditawarkan cukup terjangkau
2.
Harga bervariasi pada produk pakaian di Ramayana
c. Promosi
1. Tersedianya potongan harga pada sebagian produk terutama pakaian 2. Adanya bonus/hadiah dalam jumlah pembelian tertentu d. Lokasi
1. Lokasi Ramayana tidak jauh dari pemberhentian kendaraan umum 2. lokasi yang strategis untuk dilalui kendaraan pribadi
atau kendaraan umum KUALITAS PELAYANAN Pernyataan 1. Penampilan pegawai yang baik 2. Karyawan mampu melayani dengan baik 3. Karyawan dapat memahami segala kebutuhan konsumen
4. Karyawan peduli terhadap konsumen 5. Dapat membuat konsumen nyaman dan aman dalam berbelanja 6. Tersedianya ruang informasi 7. Kebersihan tempat berbelanja dapat terjaga 8. Tersedianya sarana parkir kendaraan baik motor maupun mobil 9. Pemudahan pembayaran yang fleksbel (Cash/Tunai, ATM, kartu keredit) 10. Tersedianya keamanan di tiap sudut baik di luar maupun dalam
KEPUTUSAN PEMBELIAN (Proses Keputusan Pembelian)
Pernyataan
1. Keputusan pembelian dipengaruhi karena adanya kebutuhan 2. Keputusan pembelian dipengaruhi oleh teman dan keluarga yang pernah membeli 3. Keputusan pembelian karena adanya discount (potongan harga) pada produk di Ramayana 4. Faktor ekonomis dan harga terjangkau pada produk di Ramayana mempengaruhi anda dalam melakukan pembelian produk di Ramayana. 5. Model produk Ramayana mempengaruhi anda dalam keputusan pembelian 6. Keputusan pembelian dipengaruhi karena adanya kualitas produk yang ditawarkan terjamin 7. Keputusan pembelian dipengarhi karena adanya jumlah persedian produk yang ditawarkan
STS
ST
N
S
SS
8. Keputusan pembelian dipengaruhi karena adanya kemudahan penbayaran baik cash, ATM, ataupun kartu keridit. 9. Keputusan pembelian dipengaruhi karena adanya rasa aman dan nyaman dalam berbelanja
Lampiran 2
VARIABEL PRODUK X1
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha .972
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items .974
N of Items 6
Item-Total Statistics
P1 P2 P3 P4 P5 P6
Scale Mean if Item Deleted 18.33 18.60 18.47 18.40 18.33 18.20
Scale Variance if Item Deleted 38.810 36.829 39.695 40.829 40.810 39.743
Corrected Item-Total Correlation .957 .916 .879 .849 .908 .968
Squared Multiple Correlation .947 .882 .790 .783 .853 .953
Cronbach's Alpha if Item Deleted .962 .967 .970 .972 .967 .961
Scale Statistics Mean 22.07
Variance 56.495
Std. Deviation 7.516
N of Items 6
VARIABEL HARGA X2 Reliability Statistics
Cronbach's Alpha .960
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items .961
N of Items 2 Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted 3.60 3.73
P1 P2
Scale Variance if Item Deleted 1.829 1.638
Corrected Item-Total Correlation .924 .924
Squared Multiple Correlation .855 .855
a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You may want to check item codings.
Scale Statistics Mean 7.33
Variance 6.667
Std. Deviation 2.582
N of Items 2
Cronbach's Alpha if Item Deleted .a .a
VARIABEL PROMOSI X3 Reliability Statistics
Cronbach's Alpha .985
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items .985
N of Items 2 Item-Total Statistics
P1 P2
Scale Mean if Item Deleted 3.40 3.53
Scale Variance if Item Deleted 2.114 1.981
Corrected Item-Total Correlation .970 .970
Squared Multiple Correlation .941 .941
Cronbach's Alpha if Item Deleted .a .a
a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You may want to check item codings.
Scale Statistics Mean 6.93
Variance 8.067
Std. Deviation 2.840
N of Items 2
VARIABEL LOKASI X4 Reliability Statistics
Cronbach's Alpha .961
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items .961
N of Items 2
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted 3.20 3.27
P1 P2
Scale Variance if Item Deleted 2.314 2.352
Corrected Item-Total Correlation .925 .925
Squared Multiple Correlation .855 .855
a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You may want to check item codings.
Scale Statistics Mean 6.47
Variance 8.981
Std. Deviation 2.997
N of Items 2
Cronbach's Alpha if Item Deleted .a .a
VARIABEL KUALITAS PELAYANAN X5
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha .843
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items .862
N of Items 10 Item-Total Statistics
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10
Scale Mean if Item Deleted 31.27 30.93 30.67 32.53 31.33 31.13 32.00 31.80 30.93 33.00
Scale Variance if Item Deleted 49.067 46.495 45.238 53.981 49.524 45.981 50.571 48.171 45.210 53.714
Corrected Item-Total Correlation .879 .869 .905 .892 .777 .847 .907 .862 .795 .824
Squared Multiple Correlation .948 .921 .973 .505 .776 .866 .888 .553 .566 .469
Scale Statistics Mean 35.07
Variance 59.210
Std. Deviation 7.695
N of Items 10
VARIABEL KEPUTUSAN PEMBELIAN Y Reliability Statistics
Cronbach's Alpha .845
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items .870
N of Items 9
Cronbach's Alpha if Item Deleted .811 .803 .798 .848 .848 .830 .841 .827 .830 .845
Item-Total Statistics
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9
Scale Variance if Item Deleted 44.029 41.410 40.400 48.552 43.781 41.495 45.495 43.067 41.124
Scale Mean if Item Deleted 29.20 28.87 28.60 30.47 29.27 29.07 29.93 29.73 28.87
Corrected Item-Total Correlation .884 .888 .909 .803 .864 .923 .808 .960 .871
Scale Statistics Mean 33.00
Variance 53.714
Std. Deviation 7.329
N of Items 9
Lampiran 3 Regression X1 - Y Variables Entered/Removedb Model 1
Variables Entered Produka
Variables Removed .
Method Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Squared Multiple Correlation .945 .910 .973 .497 .763 .862 .887 .537 .441
Cronbach's Alpha if Item Deleted .812 .801 .797 .852 .848 .836 .845 .828 .839
Model Summaryb Change Statistics Model 1
R R Square .189a .036
Adjusted R Square .026
Std. Error of the Estimate 1.858
R Square Change .036
F Change Sig. F Change 3.625 .060
a. Predictors: (Constant), Produk b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
ANOVAb Model 1
Sum of Squares 12.521 338.469 350.990
Regression Residual Total
df 1 98 99
Mean Square 12.521 3.454
F 3.625
Sig. .060a
a. Predictors: (Constant), Produk b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Coefficients a
Model 1
Unstandardized Coefficients B Std. Error 30.087 2.320 .193 .102
(Constant) Produk
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Coefficient Correlations Model 1
Correlations Covariances
a
Produk 1.000 .010
Produk Produk
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Regression X2 - Y
Variables Entered/Removedb Model 1
Variables Entered Hargaa
Variables Removed .
Method Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Standardized Coefficients Beta .189
t 12.969 1.904
Sig. .000 .060
DurbinWatson .526
Model Summaryb Model 1
R R Square .132a .017
Adjusted R Square .007
Std. Error of the Estimate 1.876
DurbinWatson .526
a. Predictors: (Constant), Harga b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 6.107 344.883 350.990
df
Mean Square 6.107 3.519
1 98 99
F 1.735
Sig. .191a
a. Predictors: (Constant), Harga b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Coefficientsa
Model 1
(Constant) Harga
Unstandardized Coefficients B Std. Error 36.520 1.553 -.267 .203
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Coefficient Correlationsa Model 1
Correlations Covariances
Harga Harga
Harga 1.000 .041
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Standardized Coefficients Beta -.132
t 23.521 -1.317
Sig. .000 .191
Residuals Statistics a Predicted Value Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual Std. Residual Stud. Residual Deleted Residual Stud. Deleted Residual Mahal. Distance Cook's Distance Centered Leverage Value
Minimum 34.12 -1.493
Maximum 35.19 2.804
Mean 34.49 .000
Std. Deviation .248 1.000
N
.204
.561
.251
.086
100
34.02 -7.386 -3.937 -3.961 -7.474 -4.299 .176 .000 .002
35.30 3.614 1.927 1.938 3.657 1.966 7.861 .093 .079
34.49 .000 .000 .000 .001 -.003 .990 .008 .010
.251 1.866 .995 1.003 1.897 1.022 1.685 .012 .017
100 100 100 100 100 100 100 100 100
100 100
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Regression X3-Y Variables Entered/Removedb Model 1
Variables Entered Promosi a
Variables Removed .
Method Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
b Model Summary
Change Statistics Model 1
R R Square .039a .001
Adjusted R Square -.009
Std. Error of R Square the Estimate Change F Change 1.891 .001 .147
df1
df2 1
Sig. F Change 98 .702
a. Predictors: (Constant), Promosi b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares .525 350.465 350.990
df
a. Predictors: (Constant), Promosi b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
1 98 99
Mean Square .525 3.576
F .147
Sig. .702a
DurbinWatson .508
Coefficientsa
Model 1
(Constant) Promosi
Unstandardized Coefficients B Std. Error 33.884 1.592 .081 .210
Standardized Coefficients Beta .039
t 21.287 .383
Sig. .000 .702
95% Confidence Interval for B Lower Bound Upper Bound 30.726 37.043 -.337 .498
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Coefficient Correlationsa Model 1
Correlations Covariances
Promosi 1.000 .044
Promosi Promosi
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Residuals Statistics Predicted Value Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual Std. Residual Stud. Residual Deleted Residual Stud. Deleted Residual Mahal. Distance Cook's Distance Centered Leverage Value
Minimum 34.29 -2.787
Maximum 34.61 1.637
Mean 34.49 .000
Std. Deviation .073 1.000
.214
.562
.255
.080
100
34.12 -7.448 -3.939 -3.965 -7.549 -4.305 .282 .000 .003
34.75 3.471 1.836 1.848 3.517 1.871 7.765 .161 .078
34.50 .000 .000 -.001 -.005 -.005 .990 .011 .010
.091 1.882 .995 1.005 1.921 1.025 1.529 .022 .015
100 100 100 100 100 100 100 100 100
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Regression X4 - Y Variables Entered/Removedb Model 1
Variables Entered Loksia
a
Variables Removed .
Method Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
N 100 100
b Model Summary
Model 1
Change Statistics Adjusted Std. Error of R Square Sig. F Change R R Square R Square the Estimate Change F Change df1 df2 .151a .023 .013 1.871 .023 2.293 1 98 .133
DurbinWatson .549
a. Predictors: (Constant), Loksi b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 8.026 342.964 350.990
df 1 98 99
Mean Square 8.026 3.500
F 2.293
Sig. .133a
a. Predictors: (Constant), Loksi b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Coefficientsa
Model 1
(Constant) Loksi
Unstandardized Coefficients B Std. Error 30.723 2.494 .473 .312
Standardized Coefficients Beta
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Coefficient Correlationsa Model 1
Correlations Covariances
Loksi Loksi
Loksi 1.000 .098
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
.151
t 12.317 1.514
Sig. .000 .133
95% Confidence Interval for B Lower Bound Upper Bound 25.773 35.673 -.147 1.093
Residuals Statistics a Predicted Value Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual Std. Residual Stud. Residual Deleted Residual Stud. Deleted Residual Mahal. Distance Cook's Distance Centered Leverage Value
Minimum 33.56 -3.258
Maximum 34.98 1.728
Mean 34.49 .000
Std. Deviation .285 1.000
N
.187
.640
.244
.103
100
33.50 -7.509 -4.014 -4.034 -7.585 -4.395 .004 .000 .000
35.02 3.491 1.866 1.876 3.526 1.900 10.612 .083 .107
34.49 .000 .000 .000 -.001 -.004 .990 .006 .010
.284 1.861 .995 1.001 1.885 1.022 2.077 .011 .021
100 100 100 100 100 100 100 100 100
100 100
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Regression X5 - Y Variables Entered/Removed b Model 1
Variables Entered Kualitas a Pelayanan
Variables Removed
Method .
Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
b Model Summary
Model 1
Change Statistics Adjusted Std. Error of R Square Sig. F Change R R Square R Square the Estimate Change F Change df1 df2 .239a .057 .048 1.837 .057 5.962 1 98 .016
a. Predictors: (Constant), Kualitas Pelayanan b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 20.129 330.861 350.990
df 1 98 99
a. Predictors: (Constant), Kualitas Pelayanan b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Mean Square 20.129 3.376
F 5.962
Sig. .016a
DurbinWatson .567
Coefficientsa
Model 1
(Constant) Kualitas Pelayanan
Unstandardized Coefficients B Std. Error 23.803 4.381 .274 .112
Standardized Coefficients Beta .239
t 5.434 2.442
Sig. .000 .016
95% Confidence Interval for B Lower Bound Upper Bound 15.110 32.496 .051 .496
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Coefficient Correlations a Model 1
Correlations Covariances
Kualitas Pelayanan 1.000 .013
Kualitas Pelayanan Kualitas Pelayanan
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Residuals Statisticsa Predicted Value Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual Std. Residual Stud. Residual Deleted Residual Stud. Deleted Residual Mahal. Distance Cook's Distance Centered Leverage Value
Minimum 33.11 -3.065
Maximum 35.30 1.790
Mean 34.49 .000
Std. Deviation .451 1.000
.184
.595
.250
.072
100
33.12 -7.203 -3.920 -3.948 -7.306 -4.283 .001 .000 .000
35.35 4.071 2.216 2.245 4.178 2.293 9.394 .111 .095
34.49 .000 .000 .000 -.001 -.003 .990 .009 .010
.453 1.828 .995 1.004 1.861 1.023 1.374 .016 .014
100 100 100 100 100 100 100 100 100
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
N 100 100
Lampiran 4
Regression uji F Descriptive Statistics Keputusan pembelian Produk Harga Lokasi Promosi Kualitas Pelayanan
Mean 34.49 22.78 7.61 7.52 7.96 39.05
Std. Deviation 1.883 1.840 .931 .904 .602 1.648
N 100 100 100 100 100 100
Variables Entered/Removedb Model 1
Variables Entered Kualitas Pelayanan, Harga, Lokasi , Produk, a Promosi
Variables Removed
Method
.
Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Keputusan pembelian
Model Summary b Model 1
R .326a
R Square .521
Adjusted R Square .659
Std. Error of the Estimate 1.827
DurbinWatson .626
a. Predictors: (Constant), Kualitas Pelayanan, Harga, Lokasi , Produk, Promosi b. Dependent Variable: Keputusan pembelian
ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 37.364 313.626 350.990
df 5 94 99
Mean Square 7.473 3.336
F 12.240
a. Predictors: (Constant), Kualitas Pelayanan, Harga, Lokasi , Produk, Promosi b. Dependent Variable: Keputusan pembelian
Sig. .037a
Coefficientsa
Model 1
(Constant) Produk Harga Lokasi Promosi Kualitas Pelayanan
Unstandardized Coefficients B Std. Error 21.932 5.095 .166 .102 .275 .198 .088 .205 .249 .335 .211
a. Dependent Variable: Keputusan pembelian
.124
Standardized Coefficients Beta .163 .136 .042 .080
t 4.304 1.692 2.390 2.426 1.794
Sig. .000 .007 .027 .047 .039
.184
1.694
.036
Collinearity Statistics Tolerance VIF .954 .991 .976 .830
1.048 1.009 1.024 1.205
.804
1.244
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Keputusan pembelian
Expected Cum Prob
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Scatterplot
Regression Studentized Residual
Dependent Variable: Keputusan pembelian
2
0
-2
-4 -3
-2
-1
0
1
Regression Standardized Predicted Value
2
3