ANALISIS PENERAPAN PSAK 102 ATAS MURABAHAH PADA PT. BANK BRI SYARIAH, TBK. Nama : Nurdiani Sabila NPM : 25210157 Jurusan : Akuntansi Pembimbing: Dr. Ambo Sakka Hadmar,SE.,MSi
LATAR BELAKANG PENELITIAN INI BERTUJUAN Untuk Mengetahui Perlakuan Akuntansi Murabahah Berdasarkan PSAK 102 dan Untuk Mengetahui Akuntansi Murabahah yang Diterapkan Pada PT. Bank BRI Syariah, Tbk.
DENGAN HIPOTESIS Pencatatan, penyajian dan pengungkapan yang dilakukan PT. Bank BRI Syariah, Tbk pada Murabahah telah sesuai dengan PSAK 102.
Pencatatan, penyajian dan pengungkapan yang dilakukan PT. Bank BRI Syariah, Tbk pada Murabahah belum sesuai dengan PSAK 102.
KERANGKA PEMIKIRAN Pencatatan Penyajian Pengungkapan
Bank BRI Syariah Pembiayaan
Murabahah
PSAK 102
JENIS AKAD MURABAHAH 1. Murabahah dengan pesanan Penjual melakukan pembelian barang setelah ada pemesanan dari pembeli
2. Murabahah Tanpa Pesanan Penjual melakukan pembelian barang tanpa ada pesanan dari pembeli
KONSEP MURABAHAH DI BANK SYARIAH 1. Murabahah adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati. 2. Murabahah menurut Dewan Syariah Nasional adalah menjual suatu barang dengan menegaskan harga belinya kepada pihak pembeli dan pembeli membayarnya dengan harga yang lebih tinggi sebagai laba. 3. Sesuai dengan keuntungan dalam fatwa DSN MUI No.4 Tahun 2000 : a. Bebas riba b. Bukan barang haram c. Bank membiayai sebagian atau seluruh pembelian barang d. Bank membeli barang yang diperlukan nasabah e. Bank menjual barang kepada nasabah dengan harga jual senilai harga beli ditambah dengan keuntungannya.
PENCATATAN (PENGAKUAN & PENGUKURAN) No.
Perlakuan Akuntansi pada Bank BRI Syariah
1.
Pada saat murabahah, piutang murabahah diakui sebesar harga pokok ditambah margin atau keuntungan yang disepakati.
Perlakuan Akuntansi Menurut PSAK No. 102 Pada saat akad murabahah, piutang murabahah diakui sebesar nilai perolehan ditambah keuntungan yang disepakati.
Keterangan
Pencatatan yang dilakukan Bank BRI Syariah dalam piutang murabahah telah sesuai dengan PSAK No.102.
No.
Perlakuan Akuntansi pada Bank BRI Syariah
2.
DP (down payment) atau urbun diakui sebagai uang muka pembelian sebesar jumlah yang diterima bank. Urbun diakui sebagai pembayaran piutang (bagian angsuran pembelian), apabila transaksi murabahah dilakukan. Dan jika transaksi murabahah tidak dilaksanakan, maka urbun dikembalikan kepada nasabah setelah dikurangi dengan biaya-biaya yang telah dikeluarkan bank.
Perlakuan Akuntansi Menurut PSAK No. 102 Urbun diakui sebagai uang muka pembelian sebesar jumlah yang diterima bank pada saat diterima. Jika transaksi murabahah dilaksanakan maka urbun diakui sebagai pembayaran piutang (bagian angsuran pembelian). Dan jika transaksi murabahah tidak dilaksanakan, maka urbun dikembalikan kepada nasabah setelah dikurangi dengan biaya-biaya yang telah dikeluarkan bank.
Keterangan Pencatatan yang dilakukan Bank BRI Syariah pada saat penerimaan urbun telah sesuai dengan PSAK No.102.
No.
Perlakuan Akuntansi pada Bank BRI Syariah
Perlakuan Akuntansi Menurut PSAK No. 102
3.
Jika penjual mendapatkan diskon sebelum akad murabahah, maka diskon itu merupakan hak pembeli. Diskon atas pembelian barang yang diterima setelah akad murabahah disepakati diperlakukan sesuai dengan kesepakatan dalam akad tersebut.
Jika penjual mendapatkan diskon sebelum akad murabahah, maka diskon itu merupakan hak pembeli. Diskon atas pembelian barang yang diterima setelah akad murabahah disepakati diperlakukan sesuai dengan kesepakatan dalam akad tersebut. Jika tidak diatur dalam akad, maka diskon tersebut menjadi hak penjual.
Keterangan Pencatatan yang dilakukan Bank BRI Syariah dalam potongan aset murabahah telah sesuai dengan PSAK No.102.
No.
Perlakuan Akuntansi pada Bank BRI Syariah
Perlakuan Akuntansi Menurut PSAK No. 102
Keterangan
4.
Potongan pelunasan piutang yang diberikan kepada pembeli yang melunasi tepat waktu atau kurang dari waktu pelunasan yang telah disepakati diakui sebagai pengurangan keuntungan murabahah sebesar 3 kali margin keuntungan.
Potongan pelunasan piutang murabahah yang diberikan kepada pembeli yang melunasi tepat waktu atau lebih cepat dari waktu yang disepakati diakui sebagai pengurangan keuntungan murabahah.
Pencatatan yang dilakukan Bank BRI Syariah pada potongan pelunasan piutang telah sesuai dengan PSAK No.102.
No. 5.
Perlakuan Akuntansi pada Bank BRI Syariah Pada saat terjadi tunggakan angsuran dan penerimaan angsuran tunggakan, piutang diakui sebesar margin dikali angsuran dibagi dengan jumlah hari dalam satu tahun.
Perlakuan Akuntansi Menurut PSAK No. 102 Pada saat terjadi tunggakan angsuran dan penerimaan angsuran tunggakkan, margin diakui proporsional dengan kas yang diterima.
Keterangan Pencatatan jurnal tunggakan angsuran dan penerimaan angsuran tunggakan yang dilakukan Bank BRI Syariah belum sesuai dengan PSAK No.102.
No.
Perlakuan Akuntansi pada Bank BRI Syariah
Perlakuan Akuntansi Menurut PSAK No. 102
6.
Apabila nasabah tidak dapat memenuhi piutang murabahah sesuai dengan yang diperjanjikan, Bank BRI Syariah akan mengenakan denda kecuali jika dapat dibuktikan bahwa nasabah tidak mampu melunasi dana dari denda diperuntukan sebagai dana kebajikan atau dana sosial.
Denda dikenakan jika pembeli lalai dalam melakukan kewajibannya sesuai dengan akad, dan denda yang diterima diakui sebagai bagian dana kebajikan.
Keterangan Pencatatan yang dilakukan Bank BRI Syariah dalam hal penetapan denda telah sesuai dengan PSAK No.102.
PENYAJIAN Perlakuan Akuntansi pada Bank BRI Syariah
Perlakuan Akuntansi Menurut PSAK No. 102
Pencatatan untuk piutang murabahah disajikan sebesar pokok hutang dikurangi angsuran. Margin murabahah tangguhan disajikan sebagai pengurang piutang murabahah.
Piutang murabahah disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan yaitu saldo piutang murabahah dikurangi penyisihan kerugian piutang. Margin murabahah tangguhan disajikan sebagai pengurang piutang murabahah.
Keterangan
Pencatatan yang dilakukan Bank BRI Syariah telah sesuai dengan PSAK No.102.
PENGUNGKAPAN Perlakuan Akuntansi pada Bank BRI Syariah
Perlakuan Akuntansi Menurut PSAK No. 102
Keterangan
Kebijakan akuntansi yang ada di Bank BRI Syariah juga mengungkapkan tentang traksaksi-transaksi murabahah.
Hal-hal yang harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan adalah hal-hal yang terkait dengan transaksi murabahah tetapi tidak terbatas pada harga perolehan aset murabahah, janji pemesanan dalam murabahah berdasarkan pesanan sebagai kewajiban atau bukan dan yang diperlukan sesuai PSAK 101 tentang penyajian Laporan Keuangan Syariah
Pengungkapan yang dilakukan oleh Bank BRISyariah dalam hal pengungkapan kebijakan akuntansi murabahah yang ada di Bank BRI Syariah telah sesuai dengan PSAK No.102.
KESIMPULAN 1. Dari segi pencatatan pada perlakuan akuntansi murabahah di Bank BRI Syariah belum sesuai dengan PSAK 102, karena pencatatan jurnal pada saat perhitungan tunggakan di Bank BRI Syariah tidak sama dengan pencatatan jurnal pada saat perhitungan tunggakan berdasarkan PSAK 102. 2. Secara garis besar penerapan akuntansi terhadap pembiayaan murabahah yang dilakukan pada Bank BRI Syariah belum sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum yaitu PSAK No.102.
SARAN 1. Bank BRI Syariah diharapkan dapat tetap menjalankan pencatatan dan penyusunan laporan akuntansinya dengan standar akuntansi yang berlaku yaitu PSAK No.102 demi menjaga rasa kepercayaan nasabah. 2. Bank BRI Syariah sebagai lembaga keuangan syariah perlu lebih mensosialisasikan produk yang dimiliki kepada masyarakat, sehingga konsep-konsep Islam dari produk tersebut dapat dilaksanakan dengan baik.