ANALISIS KURIKULUM MATEMATIKA SEKOLAH KURIKULUM 1994
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA 2014
Kurikulum Tahun 1994 Kegiatan matematika internasional begitu marak di tahun 90-an. walaupun hal itu bukan hal yang baru sebab tahun tahun sebelumnya kegiatan internasional seperti olimpiade matematika sudah berjalan beberapa kali. Sampai tahun 1977 saja sudah 19 kali diselenggarakan olimpiade matematika internasional. Saat itu Yugoslavia menjadi tuan rumah pelaksanaan olimpiade, dan yang berhasil mendulang medali adalah Amerika, Rusia, Inggris, Hongaria, dan Belanda. Indonesia tidak ketinggalan dalam pentas olimpiade tersebut namun jarang mendulang medali. (tahun 2004 dalam olimpiade matematika di Athena, lewat perwakilan siswa SMU 1 Surakarta atas nama Nolang Hanani merebut medali). Keprihatinan tersebut diperparah dengan kondisi lulusan yang kurang siap dalam kancah kehidupan. Para lulusan kurang mampu dalam menyelsaikan problem-probelmke hidupan dan lain sebagainya. Dengan dasar inilah pemerintah berusaha mengembangkan kurikulum baru yang mampu membekali siswa berkaitan dengan problem-solving kehidupan. Lahirlah kurikulum tahun 1994. Dalam kurikulm tahun 1994, pembelajaran matematika mempunyai karakter yang khas, struktur materi sudah disesuaikan dengan psikologi perkembangan anak, materi keahlian seperti komputer semakin mendalam, model-model pembelajaran matematika kehidupan disajikan dalam berbagai pokok bahasan. Intinya pembelajaran matematika saat itu mengedepankan tekstual materi namun tidak melupakan hal-hal kontekstual yang berkaitan dengan materi. Soal cerita menjadi sajian menarik disetiap akhir pokok bahasan, hal ini diberikan dengan pertimbangan agar siswa mampu menyelesaikan permasalahan kehidupan yang dihadapi sehari-hari.
Matematika Sekolah Pengertian Matematika Sekolah. Dalam Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) terdapat istilah Matematika Sekolah yang dimaksudnya untuk memberi penekanan bahwa materi atau pokok bahasan yang terdapat dalam GBPP merupakan materi atau pokok bahasan yang diajarkan pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah (Direkdikdas : 1994) Matematika sekolah adalah matematika yang diajarkan di sekolah, yaitu matematika yang diajarkan di Pendidikan Dasar (SD dan SLTP) dan Pendidikan Menengah (SLTA dan SMK). Kurikulum matematika adalah kurikulum pelajaran matematika yang diberikan di jenjang pendidikan menengah ke bawah, bukan diberikan di jenjang pendidikan tinggi. Dijelaskan, bahwa matematika sekolah tersebut terdiri atas bagian-bagian matematika yang
dipilih guna menumbuh kembangkan kemampuan-kemampuan membentuk pribadi serta berpadu pada perkembangan IPTEK. Hal ini menunjukkan bahwa matematika sekolah tetap memiliki cirri-ciri yang dimiliki matematika, yaitu memiliki objek kejadian yang abstrak serta berpola pikir deduktif konsisten. Matematika bukan hanya mengajarkan keterampilan berhitung, bukan hanya keterampilan mengerjakan soal, bukan hanya aspek praktis yang dikejar. Tapi, matematika juga mengajarkan aspek-aspek lain berupa kecermatan, ketelitian, berpikir logis, bertanggung jawab, disiplin, hingga keimanan. Matematika sebagai ilmu dasar, dewasa ini telah berkembang dengan sangat pesat, baik materi maupun kegunaannya, sehingga dapat perkembangannya diseolah kita harus memperhatikan perkembangan-perkembangannya, baik dimasa lalu, masa sekarang maupun kemungkinan-kemungkinannya untuk masa depan. Kurikulum memiliki kedudukan yang sangat strategis, karena kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Melalui kurikulum, sumber daya manusia dapat diarahkan, dan kemajuan suatu bangsa akan ditentukan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan tahap perkembangan anak, kebutuhan pembangunan nasional, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam Undang-Undang nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 1 butir 9 disebutkan bahwa Kurikulum adalah: (1) seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan (2) bahan pelajaran, serta (3) cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar. Butir (1) yang berbunyi “seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi”, pada Kurikulum 1994 diujudkan dalam Buku Landasan, Program, dan Pengembangan Kurikulum. Butir (2) yang berbunyi “bahan pelajaran”, pada Kurikulum 1994 diujudkan dalam Buku Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP). Sedangkan butir (3) yang berbunyi “cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar”, pada Kurikulum 1994 diujudkan dalam Buku-buku Pedoman Pelaksanaan Kurikulum. Kemudian dipertegas lagi pada pasal 37 bahwa kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan memperhatikan tahap perkembangan peserta didik dan kesesuaiannya dengan lingkungan, kebutuhan pembangunan nasional, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesenian, sesuai dengan jenis dan jenjang masing-masing satuan pendidikan.
Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) yang dimaksud kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaran kegiatan belajar-mengajar. Adapun perangkat Kurikulum terdiri atas, yaitu; tiga bagian Buku I
: Buku Landasan, Program dan Pengembangan
Buku II
: Buku Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP)
Buku III
: Buku Pedoman Pelaksanaan Landasan, Program dan
Pengembangan
Kurikulum Sekolah (Buku I) memuat hal-hal pokok sebagai berikut: 1. Landasan yang disajikan acuan dan pedoman dalam pengembangan kurikulum; tujuan pendidikan nasional, tujuan pendidikan dasar atau menengah dan tujuan pendidikan pada sekolah yang sesuai dengan jenjang satuan pendidikan. 2. Program pengajaran yang mencakup isi program pengajaran, lama pendidikan dan susunan program pengajaran. 3. Penilaian dan pengembangan kurikulum selanjutnya, di tingkat nasional dan tingkat daerah. Buku GBPP (Buku II) memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Pengertian dan fungsi matematika 2. Tujuan pengajaran mata pelajaran yang bersangkutan dan ruang lingkup bahan kajian/pelajaran. 3. Pokok-pokok bahasan, konsep, atau tema, dan uraian tentang keluasan dan kedalamannya. 4. Rambu-rambu cara penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Buku Pedoman Pelaksana Kurikulum (Lampiran III) terdiri atas: 1. Pedoman kegiatan belajar mengajar untuk setiap mata pelajaran. 2. Pedoman pengelolaan kegiatan belajar mengajar. 3. Pedoman Bimbingan Belajar/bimbingan karir. 4. Pedoman penilaian kegiatan dan hasil belajar.
Dalam mengelola proses belajar mengajar (PBM) para guru dilengkapi dengan dua buah buku pedoman, yaitu buku Petunjuk Pelaksanaan PBM dan buku Petunjuk Teknis Pelaksanaan PBM per mata pelajaran. Buku Petunjuk Pelaksanaan PBM merupakan penjabaran dari Buku Pedoman PBM yang merupakan bagian dari Buku III dan buku
Petunjuk Teknis Pelaksanaan PBM per mata pelajaran merupakan penjabaran dari buku Penjabaran Pelaksanaan PBM. Petunjuk Teknis Pelaksanaan PBM Matematika, membahas empat pertanyaan penting dalam PBM, yaitu; 1. Apa tujuan pendidikan matematika bagi siswa? 2. Pengalaman belajar apa yang diberikan kepada siswa? 3. Bagaimana mengorganisasi pengalaman-pengalaman itu dalam bentuk kegiatan belajar mengajar? Dan 4. Bagaimana cara mengetahui ketercapaian tujuan tadi?
Kalau kita lihat isi dari Buku I, Buku II, dan Buku III, maka hal yang paling penting bagi seorang guru terutama harus dapat menelaah atau menganalisis GBPP (Buku II) dan pedoman palaksanaan (Buku III). GBPP merupakan acuan yang pokok untuk para guru sebagai ujung tombak dalam pembelajaran di sekolah. Dengan mengkaji dan memahami GBPP matematika dan menguasai materinya, kita sebagai guru matematika akan dapat merencanakan, melaksanakan, dan menindaklanjuti kegiatan belajar mengajar matematika yang akan diajarkan.
Dalam GBPP diuraikan pengertian matematika, fungsi matematika, tujuan diajarkannya matemaitka, ruang lingkup materi, rambu-rambu pelaksanaan GBPP, serta program pengajaran. Hal-hal tersebut merupakan hal yang sangat penting diketahui oleh seorang guru matematika untuk membelajarkan siswa, disamping tahu bagaimana cara menilai keberhasilannya. Oleh karena itu bahasan ini akan menitikberatkan kepada analisis GBPP. Hal ini dilakukan, karena kita sebagai guru/calon guru berfungsi sebagai pentransfer ilmu, fasilitator, pembimbing dalam proses pembelajaran, sehingga diharapkan dapat melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan tujuan. Uraian mengenai pengertian matematika, fungsi matematika, dan tujuan diajarkannya matematika telah diuraikan pada pasal 3.2 mengenai Matematika Sekolah sehingga pada analisis GBPP ini tinggal menguraikan mengenai ruang lingkup materi, rambu-rambu pelaksnaan GBPP, dan Program pengajaran.
REFERENSI Dakir, H. 2004. Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: PT Rineka Cipta. Danim, Sudarwan. 2003. Agenda Pembaruan Sistem Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Dimmock, Clive. 2000. Designing the Learning-Centered School: A Cross-Cultural Perspective. London: Falmer Press. Hamalik, Oemar. 2007. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Hamalik, Oemar. 2006. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara. Hudojo, Herman. 1979. Pengembangan Kurikulum Matematika dan Pelaksanaannya di Depan Kelas. Surabaya: Usaha Nasional. Mastuhu. 2003. Menata Ulang Pemikiran Sistem Pendidikan Nasional Abad 21. Yogyakarta: Safiria Insania Press & MSI UII. Mulyasa, E. 2006. Implementasi Kurikulum 2004: Panduan Pembelajaran KBK. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nasution, S. 2003. Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Citra Aditya Bakti. Nasution, S. 2006. Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Ruseffendi. 1996. Materi Pokok Pendidikan Matematika 3. Jakarta: Universitas Terbuka. Soetopo, Hendyat dan Wasty Soemanto. 1986. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum: sebagai Substansi Problem Administrasi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara. Sukmadinata, Nana Saodih. 2005. Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Yulaelawati, Ella. 2004. Kurikulum dan Pengembangan: Filosofi, Teori dan Aplikasi. Bandung: Pakar Raya. Sagala, Syaiful. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran: untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta. Tim BSNP. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP. Tim Balitbang Puskur. 2007. Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran Matematika. Jakarta: Depdiknas.