The 18th FSTPT International Symposium, Unila, Bandar Lampung, August 28, 2015
ANALISIS KAPASITAS TERMINAL PETI KEMAS PELABUHAN BOOM BARU PALEMBANG Erika Buchari Guru Besar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya Jl. Raya Palembang-Prabumulih KM 32 Indralaya (Ogan Ilir) Kode Pos 30662 Sumatera Selatan e-mail :
[email protected]
Ari Maulana Muhammad Situmorang Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya Jl. Raya Palembang-Prabumulih KM 32 Indralaya (Ogan Ilir) Kode Pos 30662 Sumatera Selatan e-mail :
[email protected] Abstract
Palembang as a center economic in South Sumatera that became the gate of export and import activity of goods with container. Container Terminal Port of Boom Baru in Palembang as a place shipping export and import of container that was established since 1924. Container Terminal Boom Baru have a facility of dock with long 266 m consist from 2 dock with extensive yard 4,7 Ha and work time 355 days/year and operation time 24 hours/day. The aims of this research to analyze performance of capacity of Container Terminal Boom Baru port in palembang. Evaluation conducted by projection the growth of ship flow and container in 2018 until 2030 by linear regression method. The result of projection indicated in 2018 the Berth Occupancy Ratio (BOR) has reached of value 50% from recommended UNCTAD, that Berth Utility is solid enough and ship must wait for berthing. The result of projection showed that in 2018 the existing of yard area has been unable to accomodate the container flow. Kata kunci : Container terminal, Analysis capacity, BOR, Linear regression, Container, port productivity.
Abstrak Palembang sebagai pusat perekonomian di Sumatera Selatan yang menjadi pintu gerbang kegiatan ekspor dan impor barang dengan petikemas. Terminal Petikemas Pelabuhan Boom Baru Palembang sebagai tempat pengiriman ekspor dan impor petikemas yang berdiri sejak tahun 1924. TPK Boom Baru memiliki fasilitas dermaga dengan panjang 266 m terdiri dari 2 dermaga dengan luas lapangan penumpukan 4,7 Ha dan waktu kerja selama 355 hari/tahun dengan waktu operasi 24 jam/hari. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kinerja kapasitas TPK Boom Baru Palembang. Evaluasi dilakukan dengan memproyeksikan pertumbuhan arus kapal dan petikemas pada tahun 2018 sampai 2030 dengan metode regresi linear. Hasil proyeksi menunjukkan pada tahun 2018 tingkat pemakaian dermaga telah melebihi nilai 50% dari rekomendasi UNCTAD, bahwa penggunaan dermaga sudah cukup padat dan kapal harus menunggu untuk merapat ke dermaga. Hasil dari proyeksi menunjukkan pada tahun 2018 luas lapangan penumpukan sudah tidak dapat menampung semua arus peti kemas. Kata kunci :
Terminal Peti Kemas, Analisis kapasitas, BOR, Regresi Linear, peti kemas, produktifitas pelabuhan.
1. PENDAHULUAN Latar Belakang Palembang merupakan pusat dari perindustrian dan perekonomian wilayah Sumatera Selatan. Pertumbuhan perekonomi di Sumatera Selatan didukung tingkat komoditas hasil bumi dan hasil pertambangan. Dampak dari meningkatnya perekonomian Sumatera Selatan adalah pada eksport dan import barang hasil komoditas bumi dan pertambangan. Peti kemas merupakan prasarana untuk melayani pengiriman barang maupun penerimaan barang dengan menggunakan kapal. Terminal Peti Kemas Pelabuhan Boom Baru merupakan sarana pengembangan dalam pengiriman dan penerimaan peti kemas yang terletak di Palembang dan dikelolah oleh PT. Pelabuhan Indonesia II Cabang Palembang
The 18th FSTPT International Symposium, Unila, Bandar Lampung, August 28, 2015 yang berada di wilayah perairan sungai musi. Perkembangan aktivitas eksport dan import dengan menggunakan peti kemas semakin meningkat dan volumenya semakin bertambah dari tahun ke tahun. Dengan terus meningkatnya volume peti kemas tersebut, harus ada evaluasi kapasitas Terminal Peti Kemas Pelabuhan Boom Baru Palembang agar tidak terjadi kepadatan akibat arus kapal dan arus peti kemas yang tinggi dan dapat berdampak dari menurunnya perekonomian wilayah Sumatera Selatan. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini, yaitu : 1. Untuk menganalisis kapasitas Terminal Peti Kemas Pelabuhan Boom Baru Palembang. 2. Untuk mengetahui sistem penanganan yang digunakan untuk mengatur penumpukan peti kemas Pelabuhan Boom Baru Palembang.
2. TINJAUAN PUSTAKA Kebutuhan kapasitas terminal sebuah pelabuhan sangat ditentukan oleh kemampuan hinterland sebagai pendukung keberadaan pelabuhan dan juga didukung dengan kemampuan trading di wilayah tersebut sehingga kapal-kapal yang datang dapat melakukan trading. Berikut ini adalah proses rantai perjalanan perpindahan peti kemas.
Kapal
Dermaga
Lapangan penumpukan
Sungai Kereta api
Truck
Truk
Adapun alat untuk proses penanganan penumpukan peti kemas, terdapat beberapa metode yang dapat digunakan menurut (JICA,2000) adalah sebagai berikut : 1. Trailer Storage System, 2. Fork Lift System, 3. Straddle Carrier System, 4. Gantry Crane System 5. Mixed System, Analisis Kapasitas Terminal Peti Kemas a. Berth Occupancy Ratio (BOR) Berth Occupancy Ratio (BOR) adalah tingkat pemakaian dermaga dengan perbandingan antara waktu penggunaan Dermaga dengan waktu yang tersedia (Dermaga siap operasi) dalam periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam persentase. Nilai persen BOR dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut (Bambang Triatmodjo,2011) : BOR = Dengan: BOR Vs St Waktu efektif n
x 100%
.........................................................................
= tingkat pemakaian dermaga, = kunjungan arus kapal rata-rata (unit/tahun), = waktu pelayanan pelabuhan (Jam/hari), = waktu efektif pelayanan pelabuhan per tahun (jam/tahun), = jumlah dermaga/tambatan.
(1)
The 18th FSTPT International Symposium, Unila, Bandar Lampung, August 28, 2015 b. Berth Throughput (BTP) Berth throughput (BTP) adalah jumlah TEU’s (peti kemas) yang ditangani pada satu dermaga dalam periode per tahun. Nilai BTP dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut (Bambang Triatmodjo, 2011) : BTP =
∑
!% "#
Dengan : BTP ∑ TEUs BOR % Lp n
.........................................................................
(2)
= Berth Thourghput (TEUs/tahun), = jumlah peti kemas (TEUs/tahun), = jumlah tingkat pemakaian dermaga per tahun (%), = panjang dermaga (berth), = jumlah dermaga/tambatan.
c. Panjang dermaga Panjang dermaga dihitung untuk mengetahui kebutuhan panjang dermaga berdasarkan arus kunjungan kapal dan arus peti kemas. Untuk menghitung kebutuhan panjang dermaga, dapat digunakan rumus persamaan sebagai berikut (IMO(International Maritim Organization) : Lp = & x Loa + *& + 1+10%Loa ....................................................................... Dengan : Lp n Loa
(3)
= panjang dermaga (m), = jumlah dermaga/tambatan, = panjang kapal (m).
Analisis Penanganan Lapangan Penumpukan Peti Kemas (Container Yard) a. Analisis lapangan penumpukan peti kemas Analisis lapangan penumpukan peti kemas (container yard) dihitung untuk mengetahui kebutuhan luas lapangan untuk tiap peti kemas dengan menggunakan rumus persamaan ( Bambang Triatmodjo, 2011): A=
∑ /01
Dengan : A ∑TEUs Dt Sf Sth Bs
23
.
* 45 67 +
.........................................................................
(4)
= luas lapangan penumpukan (m9 ,Ha), = arus peti kemas per tahun (1 TEU’s = 1024 Ft = 29,0 m/ ), = dwelling time (waktu tinggal barang)(hari), = stowage factor (m/ /ton+, = stacking hight (banyak tumpukan), = broken stowage of cargo (volume yang hilang).
b. Kinerja peralatan penanganan peti kemas Kinerja peralatan penanganan adalah kemampuan alat untuk menangani kegiatan bongkar muat dan penyusunan peti kemas di lapangan penumpukan. Untuk perhitungan kapasitas peralatan peti kemas digunakan persamaan rumus sebagai berikut ( Bambang Triatmodjo, 2011) : Tc = B x D x H
.........................................................................
(5)
The 18th FSTPT International Symposium, Unila, Bandar Lampung, August 28, 2015 Dengan : Tc B D H
= throughtput capacity, = kecepatan pelayanan (box/jam/CC), = waktu kerja dalam satu tahun (hari/tahun), = jam kerja efektif (jam/hari).
Kapasitas terpasang peralatan penanganan peti kemas dapat dihitung dengan persamaan rumus berikut : Kapasitas terpasang = Tc x n ......................................................................... (6) Dengan : Tc n
= throughtput capacity, = jumlah alat
Metode Regresi Linear Metode regresi linear digunakan untuk meramalkan prediksi peningkatan arus kapal dan arus peti kemas pada tahun-tahun kedepan. Metode ini membandingkan sebab akibat dari meningkatnya arus kapal dan arus peti kemas yang terjadi. Hasil dari proyeksi metode regresi linear ini digunakan dan dihitung ulang untuk mencari solusi dari peningkatan arus-arus tersebut yang berdampak menurunnya produktifitas ekspor dan impor peti kemas .
3. METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian diperlukan bagan alir penelitian yang terstruktur dan sistematis agar dapat membantu didalam menentukan langkah-langkah penelitian. Bagan alir penelitian ini disajikan pada gambar 1 tentang bagan alir penelitian sebagai berikut : Penetapan tujuan
Mulai
Masalah di lapangan 1. Jumlah pelayanan peti kemas semakin meningkat 2. Sistem penanganan penumpukan peti kemas
1. 2.
Studi Literatur
Untuk mengetahui kapasitas terminal peti kemas. Untuk mengetahui sistem penanganan peti kemas yang digunakan sebagai pendukung dari kapasitas terminal.
Perumusan Masalah 1. 2.
Perhitungan analisis kapasitas terminal dan arus kapal peti kemas pelabuhan Boom Baru Palembang. Bagaimana sistem penanganan penumpukan peti kemas di lapangan
Data Primer : • Survey lapangan • Jenis muatan yang dimuat dalam peti kemas • Sistem penanganan peti kemas
• • •
Pengumpulan Data
Data Sekunder : • Data fisik pelabuhan • Data arus pelabuhan
Analisis dan Pengolahan Data Analisis kapasitas Terminal peti kemas Sistem penanganan penumpukan petikemas di lapangan Analisis metode regresi menggunakan Microsoft Excel
Hasil dan Kesimpulan
Gambar 1 Bagan alir penelitian
The 18th FSTPT International Symposium, Unila, Bandar Lampung, August 28, 2015 Sumber Data Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari pengamatan lansung di lapangan TPK Pelabuhan Boom Baru Palembang seperti survey lapangan, jenis muatan dalam peti kemas, sistem dan produktifitas alat penanganan peti kemas. Data sekunder diperoleh dari PT. Pelabuhan Indonesia II Cabang Palembang terkait dengan terminal peti kemas seperti data fisik pelabuhan dan data arus pelabuhan baik arus kapal dan peti kemas. Analisis Data Metode analisis data yang dilakukan pada penelitian ini yaitu : 1. Analisis kapasitas Terminal peti kemas. 2. Sistem penanganan penumpukan petikemas di lapangan. 3. Analisis metode regresi menggunakan Microsoft Excel.
HASIL DAN PEMBAHASAN Data Terminal Peti Kemas Pelabuhan Boom Baru Palembang Data fasilitas dan pelayanan arus TPK Pelabuhan Boom Baru yang diberikan oleh PT. PELINDO II Cabang Palembang adalah panjang dermaga 266 m, jumlah dermaga /tambatan sebanyak 2, luas lapangan penumpukan 4,7 Ha dengan kapasitas 177096 TEUs dan produktifitas kerja pelabuhan peti kemas yaitu 355 hari/tahun dengan jam kerja per hari adalah 24 jam. Peralatan yang ditinjau di TPK Boom Baru Palembang adalah container crane sebanyak 2 unit dan rail mounted gantry crane sebanyak 4 unit dengan waktu kerja adalah 8520 jam/tahun dan kecepatan pelayanan masing-masing peralatan adalah 21 dan 6 box/jam. Data arus kapal dan peti kemas diberikan berikut : Tabel 1 Data arus kapal dan arus peti kemas TPK Boom Baru Palembang 2011 BULAN JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC Jumlah
Arus Kapal ( unit ) 23 24 26 26 29 27 26 24 21 21 30 28 305
Arus PK (TEUs) 7542 8499 10425 10400 10839 10753 10818 9186 8085 8073 10478 8580 113678
2012 Arus Kapal ( unit ) 26 30 34 30 29 30 26 22 28 29 29 28 341
Arus PK (TEUs) 7269 9057 9622 9527 9897 10750 9929 7711 10492 11111 8952 10161 114478
2013 Arus Kapal ( unit ) 26 25 34 28 31 34 28 24 25 27 31 26 339
Arus PK (TEUs) 8301 8826 10233 9583 10430 11322 11583 9073 10805 11101 11751 9245 122253
Sumber : PT.PELINDO II CABANG PALEMBANG TPK BOOM BARU PALEMBANG
Analisis Kapasitas Terminal Peti Kemas Data diatas dilakukan perhitungan analisis kapasitas terminal peti kemas sebagai berikut 1. Berth occupancy ratio (BOR) Perhitungan dilakukan dengan menggunakan rumus persamaan (1). Hasil perhitungan dapat dilihat dalam tabel 2.
The 18th FSTPT International Symposium, Unila, Bandar Lampung, August 28, 2015 Tabel 2 Hasil perhitungan tingkat pemakaian dermaga (BOR) TAHUN
SHIP CALL 1 23 24 26 26 29 27 26 24 21 21 30 28 305 26 30 34 30 29 30 26 22 28 29 29 28 341 26 25 34 28 31 34 28 24 25 27 31 26 339
BULAN JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC
2011
JUMLAH JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC
2012
JUMLAH JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC
2013
JUMLAH
BOX
TEUS
2 7155 8081 9957 9869 10458 10287 10209 8747 7697 7601 9982 8064 108107 6863 8602 8935 9030 9444 10110 9304 7222 9859 10326 8245 9399 107339 7630 8025 9548 8844 9774 10559 10494 8207 9946 10142 10871 8260 112300
3 7542 8499 10425 10400 10839 10753 10818 9186 8085 8073 10478 8580 113678 7269 9057 9622 9527 9897 10750 9929 7711 10492 11111 8952 10161 114478 8301 8826 10233 9583 10430 11322 11583 9073 10805 11101 11751 9245 122253
TEUs/ KAPAL 4 328 354 401 400 374 398 416 383 385 384 349 306 373 280 302 283 318 341 358 382 351 375 383 309 363 336 319 353 301 342 336 333 414 378 432 411 379 356 361
Waktu tersedia pelabuhan 5 8520 8520 8520 8520 8520 8520 8520 8520 8520 8520 8520 8520 8520 8520 8520 8520 8520 8520 8520 8520 8520 8520 8520 8520 8520 8520 8520 8520 8520 8520 8520 8520 8520 8520 8520 8520 8520 8520 8520
BOR (%) 32,4 33,8 36,6 36,6 40,8 38,0 36,6 33,8 29,6 29,6 42,3 39,4 43,0 36,6 42,3 47,9 42,3 40,8 42,3 36,6 31,0 39,4 40,8 40,8 39,4 48,0 3,7 3,5 4,8 3,9 4,4 4,8 3,9 3,4 3,5 3,8 4,4 3,7 47,7
Sumber : Pengolahan data
2. Berth throughptu (BTP) Dalam analisis terminal peti kemas, perhitungan BTP dianalisis menggunakan rumus persamaan (2). Hasil analisis dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3 Hasil perhitungan berth throughput (BTP) dan kapasitas dermaga THN
BLN
JAN FEB MAR APR MAY JUN 2011 JUL AUG SEP OCT NOV DEC JUMLAH
TEUS
BOR (%)
1 7542 8499 10425 10400 10839 10753 10818 9186 8085 8073 10478 8580 113678
2 32,4 33,8 36,6 36,6 40,8 38,0 36,6 33,8 29,6 29,6 42,3 39,4 43,0
Panjang Dermaga 3 266 266 266 266 266 266 266 266 266 266 266 266 266
BTP
Kapasitas dermaga (TEUs/Tahun)
459,24 540,02 717,60 715,87 832,18 768,64 744,65 583,67 449,50 448,83 832,20 636,03 9179,23
12215,92 14364,51 19088,03 19042,25 22135,99 20445,85 19807,61 15525,63 11956,69 11938,94 22136,62 16918,31 244167,54
The 18th FSTPT International Symposium, Unila, Bandar Lampung, August 28, 2015
THN
BLN
JAN FEB MAR APR MAY JUN 2012 JUL AUG SEP OCT NOV DEC JUMLAH JAN FEB MAR APR MAY JUN 2013 JUL AUG SEP OCT NOV DEC JUMLAH
TEUS
BOR (%)
1 7269 9057 9622 9527 9897 10750 9929 7711 10492 11111 8952 10161 114478 8301 8826 10233 9583 10430 11322 11583 9073 10805 11101 11751 9245 122253
2 36,6 42,3 47,9 42,3 40,8 42,3 36,6 31,0 39,4 40,8 40,8 39,4 48,0 36,6 35,2 47,9 39,4 43,7 47,9 39,4 33,8 35,2 38,0 43,7 36,6 47,7
Panjang Dermaga 3 266 266 266 266 266 266 266 266 266 266 266 266 266 266 266 266 266 266 266 266 266 266 266 266 266 266
BTP
Kapasitas dermaga (TEUs/Tahun)
500,35 719,34 866,11 756,67 759,86 853,81 683,45 449,12 777,76 853,06 687,30 753,22 10334,90 571,39 584,16 921,11 710,38 856,00 1019,14 858,64 576,49 715,15 793,52 964,42 636,37 10972,09
13309,44 19134,51 23038,59 20127,46 20212,18 22711,27 18179,86 11946,62 20688,45 22691,48 18282,25 20035,77 274908,44 15199,01 15538,73 24501,55 18896,06 22769,72 27109,01 22839,72 15334,65 19022,89 21107,54 25653,59 169274,65 291857,51
Sumber : Pengolahan data
Sistem Penanganan Penumpukan Peti Kemas di Lapangan Pada analisis sistem penanganan penumpukan peti kemas, perhitungan luas lapangan penumpukan dilakukan dengan rumus persamaan (4) .Perhitungan produktifitas alat penanganan penumpukan peti kemas (throughput capacity), digunakan rumus persamaan (5) dan untuk menghitung kapasitas terpasang alat penanganan peti kemas digunakan rumus persamaan (6). hasil perhitungan dari persamaan diatas dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4 Hasil perhitungan Sistem penanganan penumpukan peti kemas di lapangan THN
BLN
TEUS
DT
Sf
JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC JUMLAH JAN FEB MAR APR MAY 2012 JUN JUL AUG SEP OCT
7542 8499 10425 10400 10839 10753 10818 9186 8085 8073 10478 8580 113678 7269 9057 9622 9527 9897 10750 9929 7711 10492 11111
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29
2011
B (CC) 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21
B (RMGC) 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
D
H
St
355 355 355 355 355 355 355 355 355 355 355 355 355 355 355 355 355 355 355 355 355 355 355
24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Bs (%) 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4
A 2567,1 2892,9 3548,4 3539,9 3689,3 3660,1 3682,2 3126,7 2751,9 2747,9 3566,5 2920,4 38693 2474,2 3082,8 3275,1 3242,8 3368,7 3659 3379,6 2624,6 3571,2 3781,9
A (Ha) 2,6 2,9 3,5 3,5 3,7 3,7 3,7 3,1 2,8 2,7 3,6 2,9 3,87 2,5 3,1 3,3 3,2 3,4 3,7 3,4 2,6 3,6 3,8
TC CC 178920 178920 178920 178920 178920 178920 178920 178920 178920 178920 178920 178920 178920 178920 178920 178920 178920 178920 178920 178920 178920 178920 178920
TC RMGC 51120 51120 51120 51120 51120 51120 51120 51120 51120 51120 51120 51120 51120 51120 51120 51120 51120 51120 51120 51120 51120 51120 51120
The 18th FSTPT International Symposium, Unila, Bandar Lampung, August 28, 2015 NOV DEC JUMLAH JAN FEB MAR APR MAY JUN 2013 JUL AUG SEP OCT NOV DEC JUMLAH
8952 10161 114478 8301 8826 10233 9583 10430 11322 11583 9073 10805 11101 11751 9245 122253
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29
21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21
6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
355 355 355 355 355 355 355 355 355 355 355 355 355 355 355 355
24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4
3047 3458,6 38966 2825,5 3004,2 3483,1 3261,8 3550,1 3853,7 3942,6 3088,2 3677,8 3778,5 3999,8 3146,8 41612
3 3,5 3,9 2,8 3 3,5 3,3 3,6 3,9 3,9 3,1 3,7 3,8 4 3,1 4,16
178920 178920 178920 178920 178920 178920 178920 178920 178920 178920 178920 178920 178920 178920 178920 178920
51120 51120 51120 51120 51120 51120 51120 51120 51120 51120 51120 51120 51120 51120 51120 51120
Sumber : Pengolahan data
Analisis Metode Regresi Dengan Microsoft Excel Metode regresi ini dianalisis dengan menggunakan data arus kapal dan arus peti kemas. Dari hasil perhitungan diatas dilakukan proyeksi arus kapal dan arus peti kemas untuk memprediksi meningkatnya arus-arus tersebut. Dari data 2011 sampai 2013 diambil jumlah dari arus kapal dan arus peti kemas yang ditunjukkan pada tabel 5. Tabel 5 Jumlah data arus kapal dan arus peti kemas Tahun
Tahun ke
Arus Kapal ( unit )
Arus ( TEUs)
2011 2012 2013
1 2 3
305 341 339
113678 114478 122253
Sumber : PT.PELINDO II CABANG PALEMBANG TPK BOOM BARU PALEMBANG
y = 17x + 294,3 R² = 0,706
350 340 330 320
arus kapal
310
Linear (arus kapal)
300 0
1
2
Tahun
3
4
ARUS PETI KEMAS
Arus Kapal
Dari data tersebut dilakukan proyeksi untuk mengetahui peningkatan dari arus kapal dan arus peti kemas dengan menggunakan microsoft excel sehingga didapat grafik regresi linear yang dapat dilihat pada gambar 2(a) dan gambar 2(b). Proyeksi Arus Peti Kemas Proyeksi Arus Kapal y = 4287,x + 108228 R² = 0,819
124000 120000 116000
Arus Peti Kemas
112000 0
1
2
3
4
Linear (Arus Peti Kemas)
Tahun
(a) (b) Gambar 2 (a) grafik regresi linear arus kapal (b) grafik regresi linear arus kapal
Dari grafik regresi linear arus kapal dan peti kemas didapat persamaan fungsi linear yang digunakan untuk memprediksi arus kapal dan arus peti kemas pada tahun-tahun yang akan datang. Untuk persamaan arus kapal y = 17x + 294,3 dan untuk Persamaan arus peti kemas y = 4287x + 108228. Dari fungsi persamaan linier diatas didapat hasil proyeksi yang ditunjukkan pada tabel 6.
The 18th FSTPT International Symposium, Unila, Bandar Lampung, August 28, 2015 Tabel 6 Proyeksi arus kapal dan arus peti kemas Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Tahun ke 1 2 3 4 5 6 7
Arus Kapal (unit) 305 341 339 362 379 396 413
Arus (TEUs) 113678 114478 122253 125376 129663 133950 138237
Tahun
Tahun ke 8 9 10 12 15 20
2018 2019 2020 2022 2025 2030
Arus Kapal (unit) 430 447 464 498 549 634
Arus (TEUs) 142524 146811 151098 159672 172533 193968
Sumber : Pengolahan data
hasil proyeksi tersebut dihitung ulang untuk mengetahui apakah TPK Boom Baru masih bisa melayani arus kapal dan arus peti kemas pada tahun-tahun kedepan. Dengan data diatas dilakukan analisis kapasitas terminal peti kemas yang ditunjukkan pada tabel 7. Tabel 7 Perhitungan proyeksi analisis kapasitas terminal Tahun
Tahun Ke
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2022 2025 2030
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 15 20
Arus Kapal ( unit ) 305 341 339 362 379 396 413 430 447 464 498 549 634
Arus Peti Kemas (TEUs)
Kapasitas ( TEUs/Kapal )
Produktifitas ( TEUs/Jam)
113678 114478 122253 125376 129663 133950 138237 142524 146811 151098 159672 172533 193968
373 336 361 346 342 338 334 331 328 325 320 314 306
21 21 22 22 23 23 24 24 25 25 26 28 30
Waktu operasio nal 8520 8520 8520 8520 8520 8520 8520 8520 8520 8520 8520 8520 8520
BOR (%)
BTP
Kapasitas Dermaga
Lp
42,96 48,03 47,75 51,03 53,42 55,82 58,21 60,61 63,00 65,39 70,18 77,37 89,34
9179 10335 10972 12026 13021 14054 15126 16236 17386 18573 21064 25091 32573
24416,75 27490,84 29185,75 31988,54 34634,63 37383,37 40234,76 43188,79 46245,47 49404,79 56031,38 66741,11 86643,59
257 257 257 257 257 257 257 257 257 257 257 257 257
Sumber : pengolahan data proyeksi
Proyeksi arus kapal dan arus peti kemas dianalisis dan dihitung ulang sistem penanganan penumpukan peti kemas di lapangan dengan hasil pada tabel 8 . Tabel 8 Perhitungan proyeksi sistem penanganan penumpukan peti kemas. Tahun
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2022 2025 2030
Arus Peti Kemas (TEUs) 113678 114478 122253 125376 129663 133950 138237 142524 146811 151098 159672 172533 193968
Dt
Sf
B (CC)
B (RMGC)
D
H
St
Bs (%)
A
A
Tcc
Trmgc
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29
21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21
6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
355 355 355 355 355 355 355 355 355 355 355 355 355
24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4
37633,128 37897,968 40471,884 41505,753 42924,966 44344,178 45763,39 47182,603 48601,815 50021,027 52859,452 57117,089 64213,151
3,76 3,79 4,05 4,15 4,29 4,43 4,58 4,72 4,86 5,00 5,29 5,71 6,42
178920 178920 178920 178920 178920 178920 178920 178920 178920 178920 178920 178920 178920
204480 204480 204480 204480 204480 204480 204480 204480 204480 204480 204480 204480 204480
Sumber : pengolahan data proyeksi
KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang dilakukan didapat kesimpulan sebagai berikut :
The 18th FSTPT International Symposium, Unila, Bandar Lampung, August 28, 2015 1.
2. 3.
4.
Pada tahun 2014 tingkat pemakaian dermaga sudah tidak dapat lagi menerima semua arus kunjungan kapal dengan nilai BOR 51,03% diatas standar rekomendasi yang berdampak pada waktu delay kapal yang ingin bersandar di pelabuhan. Kapasitas dermaga TPK Boom Baru palembang masih bisa melayani arus peti kemas yang masuk dimana nilai kapasitas dermaga lebih besar dari jumlah arus peti kemas. Pada tahun 2018 luas lapangan penumpukan yang diprediksi dengan data proyeksi arus peti kemas tidak dapat lagi menyimpan semua peti kemas yang masuk ke TPK Boom Baru Palembang dengan luas yang dibutuhkan 4,72 Ha dengan luas eksisting 4,7 Ha. Kapasitas produktifitas peralatan pada TPK Boom Baru Palembang masih mampu menangani arus peti kemas yang masuk sampai tahun 2020, namun waktu yang dibutuhkan peralatan tersebut masih memakan waktu yang lama untuk bongkar muat peti kemas untuk 1 kapal.
SARAN Dari kesimpulan penelitian dapat diperoleh saran dan rekomendasi sebagai berikut: 1. PT Pelindo II sebagai operator di Pelabuhan Boom Baru sebaiknya mulai untuk melakukan perluasan dan penambahan lapangan peti kemas. Selain untuk dapat menampung pertumbuhan arus peti kemas juga dapat merangsang peningkatan produktivitas pelabuhan Boom Baru Palembang. 2. Harus ada peningkatan kompetensi SDM operator alat dan penambahan jumlah alat bongkar muat untuk menghandle peti kemas yang akan masuk maupun keluar pelabuhan Boom Baru.
DAFTAR PUSTAKA Buchari, Erika .2006. Diktat kuliah pelabuhan, jurusan teknik sipil fakultas teknik Universitas Sriwijaya. Palembang: Jurusan Teknik Sipil PT. Pelabuhan Indonesia II, 2011, Annual Report 2011, 2012, dan 2013 Kantor Pusat PT Pelabuhan Sodjono Kramadibrata, 2002. Perencanaan Pelabuhan. Ganeca Exact, Bandung Thoresen, CA., 2003, Port Designer’s Handbook: Recommendations and Guidelines, Thomas Telford, London. Triatmodjo, B., 2010, Perencanaan Pelabuhan, Beta Offset, Yogyakarta. Bhakty, Tania Edna. 2007. Analisis Pengembangan Terminal Peti Kemas Pelabuhan Soekarno Hatta Makasar. Makasar Misliah., et al .2012. Analisis Kapasitas optimal lapangan penumpukan petikemas pelabuhan samarinda berdasarkan operator dan pengguna pelabuhan. Samarinda Setiawan R. dkk. 2010. Simulasi sistem penanganan di lapangan penumpangan di lapangan penumpukan peti kemas. Surabaya, Triatmodjo, B.,2011, Analisis Kapasitas Pelayanan Terminal Peti Kemas Semarang, Seminar Nasional-1 BMPTTSSI, Medan. International Maritime Organization, 1986, International Convention for Safety of Life at Sea (SOLAS). UNCTAD (United Nation Conference on Trade and Development), Operating and Maintenance Feature of Container Handling Systems.